Kelompok 1 Bab 1.doc.docx

  • Uploaded by: Ida Feriyana
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kelompok 1 Bab 1.doc.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,026
  • Pages: 27
MAKALAH “STUDI KELAYAKAN BISNIS” “BAB I PENDAHULUAN”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 NAMA

KELAS

: 1. AAN YULIANTO

(16121016)

2. DIASTRI HERGIANA S

(16121022)

3. IDA FERIYANA

(16121026)

4. SERLIN KRISTIANA D

(16121036)

5. IKA PURWANINGSIH

(16121044)

: AKUNTANSI 6B

DOSEN PENGAMPU : MAYA NOVITASARI, S.E., M.Ak

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PGRI MADIUN MARET 2019

i

KATA PENGANTAR Syukur alhamdulilah atas segala limpahan karunia Allah SWT. Atas izinNya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengat tepat waktu. Tak lupa pula saya kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta keluarganya, para sahabatnya dan seluruh ummatnya yang senantiasa istiqomah hingga akhir zaman. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas matakuliah Studi Kelayakan Bisnis yang berjudul dan membahas tentang “Bab I Sudi Kelayakan Bisnis”. Dalam makalah ini kami menguraikan tentang Bab I Sudi Kelayakan Bisnis. Kami sebagai Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas kuliah Studi Kelayakan Bisnis. Disamping itu kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Akhir kata kami memahami jika makalah ini tentu jauh dari kata sempurna dan mungkin ada banyak kesalahan, kami sebagai penulis memohon maaf jika ada kesalahan penulisan maupun kata - kata. Disamping itu kritikan dan saran sangat saya butuhkan guna memperbaiki karya-karya saya diwaktu yang akan datang.

Madiun, 25 Maret 2019

Penulis

ii

DAFTAR ISI Halaman Judul .......................................................................................................................................... i Kata Pengantar ........................................................................................................................................ii Daftar Isi ................................................................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah .......................................................................................................... iv Rumusan Masalah ....................................................................................................................... v Tujuan Penulisan ......................................................................................................................... v BAB II PEMBAHASAN Pengertian Studi Kelayakan Bisnis....................................................................................... vi Faktor-faktor Penyebab Kegagalan Usaha ........................................................................ vii Manfaat Studi Kelayakan bisnis ............................................................................................ ix Lembaga-lembaga yang Memerlukan Studi Kelayakan Bisnis ..................................... x Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis .................................................................................. xi Tahapan dalam Studi Kelayakan Bisnis ............................................................................ xiii Sumber-sumber Data dan Informasi .................................................................................. xiv Etikadalam Studi Kelayakan Bisnis .................................................................................... xv Hasil Studi Kelayakan Bisnis ............................................................................................... xvi BAB III PENUTUP Kesimpulan ............................................................................................................................... xvii Saran ........................................................................................................................................... xvii DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................xviii

iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Ketika seseorang atau sekelompok orang hendak membangun sebuah bisnis, seringkali ada beberapa hal yang menjadi bahan pertimbangan. Pertimbangan utama dalam membangun sebuah bisnis pastinya menyangkut pada profit. Pertanyaan yang akan muncul dalam proses pertimbangan tersebut biasanya berkutat pada apakah bisnis yang tengah dirintis dan dikembangkan akan menguntungkan atau tidak. Bila menguntungkan, apakah keuntungan tersebut akan berpotensi untuk terus bertambah ataukah hanya akan stagnant? Untuk

mengetahui

jawaban

atas

pertanyaan-pertanyaan

tersebut,

dibutuhkan sebuah penelitian yang ditinjau dari berbagai aspek. Penelitian tersebut nantinya dapat menjadi dasar dari pertimbangan-pertimbangan pelaku usaha untuk menilik apakah sebuah bisnik layak untuk dikerjakan, ditunda, atau bahkan dibatalkan. Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui kelayakan sebuah bisnis dinamakan studi kelayakan bisnis.

iv

Rumusan Masalah 1.

Bagaimana Pengertian Studi Kelayakan Bisnis?

2.

Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan usahadalam Studi Kelayakan Bisnis?

3.

Manfaat yang diperoleh dari mempelajari Studi Kelayakan Bisnis?

4.

Jelaskan aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis?

5.

Jelaskan tahapan-tahapan dalam Studi Kelayakan Bisnis?

Tujuan penulisan 1.

Mampu memahami pengertian Studi Kelayakan Bisnis.

2.

Mampu menjelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kegagalan usaha dalam Studi Kelayakan Bisnis.

3.

Mampu enjelaskanapa saja manfaat yang diperoleh dari mempelajari Studi Kelayakan Bisnis.

4.

Mampu menjelaskan aspek-aspek apa saja yang dipelajari dalam Studi Kelayakan Bisnis.

5.

Mampu memahami dan menjelaskan tahapan-tahapan dalam Studi Kelayakan Bisnis.

v

BAB II PEMBAHASAN B. PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN BISNIS Suatu kegiatan bisnis pasti melibatkan banyak pihak yang memiliki berbagai kepentingan yang berbeda, seperti para investor selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan. Investor berkepentingan untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dan lain-lain. Mengingat

bahwa

kondisi

yang

akan

datang

dipenuhi

dengan

ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam memulai suatu bisnis, dimana dasar dari pertimbangan-pertimbangan tersebut dapat diperoleh melalui suatu studi terhadap berbagai aspek mengenai kelayakan suatu bisnis yang akan dijalankan, sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut diatas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya. Jadi pengertian studi kelayakan bisnis adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan tidak dijalankan. Studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social),

vi

yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis. Studi Kelayakan Bisnis adalah penelitian menyangkut aspek hukum, aspek sosial ekonomi, aspek budaya, aspek pasar dan pemasaran, .teknis dan teknologi, aspek manajemen dan aspek keangan, yang digunakan sebagai dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan.

C. FAKTOR-FAKTOR

YANG

MENYEBABKAN

KEGAGALAN

USAHA Sekalipun sudah dilakukan penelitian melalui studi yang sungguhsungguh, setip bisnis atau usaha yang dijalankan tidak menjamin 100 persen bahwa usaha tersebut akan berhasil. Ada banyak hal yang menyebabkan usaha tersebut mengalami kegagalan. Kegagalan dapat dimulai dari kesalahan si penstudi dalam memlakukan perhitungan sampai factor-faktor yang memang tidak dapat dikendalikan oleh manusia. Resiko kerugian yang timbul dimasa yang akan dating disebabkan karena di masa yang akan dating penuh dengan berbagai ketidakpastian. Secara umum factor-faktor yang menyebabkan kegagalan usaha antara lain : 1.

Data dan informasi tidak lengkap Pada saat melakukan penelitian data dan informasi yang disajikan kurang lengkap, sehingga hal-hal yang seharusnya menjadi penilaian tidak ada. Kemudian dapat pula data yang disediakan tidak dapat dipercaya alias palsu.

2.

Tidak teliti Kegagalan dapat pula disebabkan si penstudi ( orang yang melakukan studi ) kurang teliti dalam meneliti dokumen–dokumen yang ada.

3.

Salah perhitungan Kesalahan juga dapat dilakukan apabila si penstudi salah dalam melakukan perhitungan.

4.

Pelaksanaan pekerjaan salah Para pelaksana bisnis sangat memegang peranan penting dalam keberhasilan menjalankan bisnis tersebut. Apabila para pelaksana tidak mengerjakan

vii

proyek secara benar atau tidak sesuai dengan pedoman yang ditetapkan, maka kemungkinan bisnis tersebut gagal sangat besar. 5.

Kondisi lingkungan Kegagalan lainnya adalah adanya unsur-unsur yang terjadi memang tidak dapat kita kendalikan. Perubahan lingkungan seperti perubahan ekonomi, politik, hokum, social, dan perubahan perilaku masyarakat, atau karena bencana alam.

6.

Unsur sengaja Kesalahan yang sangat fatal adalah adanya factor kesengajaan untuk membuat kesalahan. Artinya peneliti secara sengaja membuat kesalahan yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya dengan berbagai sebab.

Sudah pasti bahwa pendirian suatu bisnis atau proyek akan memberikan berbagai manfaat atau keuntungan bagi pemilik usaha . disamping itu, keuntungan dan manfaat lain dapat pula dipetik oleh berbagai pihak dengan kehadiran suatu usaha.berikut keuntungan dengan adanya suatu usaha bagi perusahaan, pemerintah, maupun masyarakat : 1.

Memperoleh keuntungan Apabila suatu usaha dikatakanlayak untuk dijalankan akan memberikan keuntungan, terutama keuntungan keuangan bagi pemilik perusahaan.

2. Membuka peluang pekerjaan Dengan adanya usaha jelas akan membuka peluang pekerjaan bagi masyarakat, baik bgi masyarakat yang terlibat langsung dengan usaha, maupun masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi usaha. 3. Manfaat ekonomi Secara umum manfaat ekonomi antara lain : ·

Menambah jumlah barang atau jasa.

·

Meningkatkan mutu produk

·

Meningkatkan devisa

·

Menghemat devisa

viii

4. Tersedia sarana dan prasarana Bisnis yang akan dijalankan disamping memberikan manfaat seperti diatas juga memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas terutama bagi masyarakat di sekitar bisnis yang dijalankan. 5. Membuka isolasi wilayah Untuk wilayah tertentu pembukaan usaha misalnya perkebunan, jalan, atau pelabuhan akan membuka isolasi wilayah. Wilayah yang tadinya tertutup menjadi terbuka, sehingga akses masyarakat akan menjadi lebih baik. 6. Meningkatkan persatuan dan membantu pemerataan pembangunan Dengan adanya proyek, biasanya pekerja yang datang berasal dari berbagai daerah, sehinggameningkatkan persatuan. Serta dengan adanya proyek di daerah, akan memberikan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah.

D. MANFAAT STUDI KELAYAKAN BISNIS Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang sangat penting untuk dilakukan sebelum seseorang atau sekelompok orang memulai sebuah usaha. Beberapa manfaat studi kelayakan bisnis, antara lain : 1. Menghindari resiko kerugian Studi kelayakan bisnis bermanfaat untuk membantu pelaku bisnis menghindari resiko kerugian. Jika pelaku bisnis melewatkan studi kelayakan bisnis dalam perencanaan bisnisnya, ia akan kesulitan untuk mengetahui apakah bisnis tersebut dapat mendatangkan keuntungan atau justru kerugian untuknya. Dengan adanya studi kelayakan bisnis, pelaku bisnis dapat menghindari resiko kerugian dengan langkah menunda atau membatalkan rencana bisnis yang mendapatkan penilaian tidak layak dalam studi kelayakan bisnis. 2. Memudahkan perencanaan bisnis kelayakan bisnis dapat membantu pelaku bisnis untuk menyusun rencana kegiatan bagi perusahaan. Studi kelayakan bisnis yang telah dilakukan sebelum bisnis dibangun akan memudahkan pelaku bisnis menentukan program perusahaan seperti apa yang dapat mendatangkan benefit lebih bagi perusahaan.

ix

3. Memudahkan pelaksanaan bisnis Studi kelayakan bisnis akan berguna untuk membantu pelaku bisnis merealisasikan program-program perusahaan. Pelaku bisnis dapat mengevaluasi kebijakan apa yang sekiranya akan memberikan keuntungan dan kebijakan apa yang justru akan menimbulkan kerugian. 4. Memudahkan pengawasan Studi kelayakan bisnis memiliki banyak aspek untuk diteliti. Laporan dari berbagai aspek yang diteliti dalam studi kelayakan bisnis ini nantinya akan memudahkan pelaku bisnis untuk melakukan pengawasan pada perusahaannya. Studi kelayakan bisnis juga memudahkan pelaku pengawasan untuk memberikan data jika sewaktu-waktu dilaksanakan audit, baik secara internal maupun eksternal. 5. Memudahkan pengendalian Studi kelayakan bisnis berguna pula untuk memudahkan proses pengendalian dalam perusahaan. Jika sewaktu-waktu terjadi gangguan, pelaku bisnis dapat dengan cepat menentukan aspek mana yang menjadi pusat dari kekacauan tersebut. Selanjutnya, pelaku bisnis dapat dengan cepat pula mengendalikan masalah yang muncul dengan mencari solusi berdasarkan studi kelayakan bisnis yang telah dilakukan sebelumnya.

E. LEMBAGA-LEMBAGA

YANG

MEMERLUKAN

STUDI

KELAYAKAN BISNIS Laporan SKB yang telah dinyatakan layak untuk direalisasikan, dibutuhkan oleh banyak pihak yang memerlukannya sebagai bahan masukan utama dalam rangka pengkajian ulang, untuk turut serta menyetujui atau sebaliknya menolak kelayakan laporan tadi sesuai dengan kepentingannya. Dapat saja terjadi suatu proyek bisnis yang telah dinyatakan layak untuk dilaksanakan pada akhirnya tidak dapat dilaksanakan. Misalnya, pengambil keputusan akhir menolak, bukan saja karena laporan tadi merupakan hasil rekayasa atau tidak objektif, tetapi dapat saja karena adanya intervensi pihak lain yang merasa kepentingannya tidak dipenuhi. Studi kelayakan bisnis dibutuhkan oleh :

x

1. Pihak Investor Sebelum menanamkan modalnya di perusahaan yang akan dijalankan investor akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang telah dibuat, karena investor memiliki kepentingan langsung tentang keuntungan yang akan diperoleh dan jaminan modal yang akan ditanamkan. 2. Pihak Kreditor Sebelum memberikan kredit pihak bank perlu mengkaji studi kelayakan bisnis dan mempertimbangkan bonafiditas dan tersedianya agunan yang dimilliki. 3. Pihak Manajemen Perusahaan Sebagai leader manajemen perusahaan juga memerlukan studi kelayakan bisnis untuk mengetahui dana yang dibutuhkan, berapa yang dialokasikan dari modal sendiri, rencana pendanaan dari investor dan kreditor 4. Pihak Pemerintah dan Masyarakat Perusahaan yang akan berdiri harus memperhatikan kebijakankebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah agar dapat diprioritaskan untuk dibantu oleh pemerintah. 5. Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi Penyusunan studi kelayakan bisnis perlu dianalisis manfaat yang akan didapat dan biaya yang ditimbulkan proyek terhadap perekonomian nasional, karena sedapat mungkin proyek dibuat demi tercapainya tujuantujuan nasional.

F. ASPEK-ASPEK STUDI KELAYAKAN BISNIS Berikut ini aspek-aspek yang harus diteliti dalam suatu Studi Kelayakan Bisnis, yaitu: 1. Aspek hukum. Menyangkut semua legalitas rencana bisnis yang akan kita laksanakan yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku diantaranya : 

Izin lokasi

xi

-

Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan hukum lainnya.



NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)



Surat tanda daftar perusahaan



Surat izin tempat usaha dari pemda setempat



Surat tanda rekanan dari pemda setempat



SIUP setempat

2. Aspek sosial ekonomi dan budaya Menyangkut dampak yang diberikan kepada masyarakat sekitar karena adanya suatu kegiatan usaha tersebut, diantaranya: 

Dari sisi budaya, apa dampak keberadaan bisnis kita terhadap kehidupan masyarakat, kebiasaan adat setempat, dan lain-lain.



Dari sudut ekonomi, seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita penduduk, apakah proyek dapat mengubah atau justru mengurangi income per capita penduduk setempat, pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR.



Dan dari segi sosial, apakah dengan adanya bisnis kita, menjadi semakin ramai, lalu lintas semakin lancar, adanya jalur komunikasi, penerangan listrik dan lainnya, pendidikan masyarakat setempat dan untuk mendapatkan itu semua adalah dengan wawancara, kuesioner, dokumen, dan lain-lain. Untuk melihat apakah suatu proyek layak atau tidak dilakukan dengan membandingkan keinginan investor atau pihak yang terkait dengan sumber data yang terkumpul.

3. Aspek pasar dan pemasaran menyangkut apakah ada peluang pasar untuk produk yang akan dihasilkan oleh kegiatan usaha kita, dengan melihat hal-hal berikut : 

Potensi pasar



Jumlah

konsumen

potensial,

konsumen

keinginan atau hasrat untuk membeli. 

Tentang perkembangan/pertumbuhan penduduk

xii

yang

mempunyai



Daya beli, kemampuan konsumen dalam rangka membeli barang mencakup tentang perilaku, kebiasaan, preferensi konsumen, kecenderungan permintaan masa lalu, dll.



Pemasaran, menyangkut tentang starategi yang digunakan untuk meraih sebagian pasar potensial atau pelung pasar atau seberapa besar pengaruh strategi tersebut dalam meraih besarnya market share.

4. Aspek teknis dan teknologi Menyangkut pemilihan lokasi, alat-alat, yang sesuai dengan hasil yang diinginkan, lay out, dan pemilihan teknologi yang sesuai. 5. Aspek manajemen Menyangkut pembangunan dan operasional. 6. Aspek keuangan Menyangkut

sumber

dana

yang

akan

diperoleh

dan

proyeksi

pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan.

G. TAHAPAN DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS 1. Penemuan Ide Agar dapat menghasilkan ide proyek yang dapat menghasilak produk laku untuk dijual dan menguntungkan diperlukan penelitian yang terorganisasi dengan baik serta dukungan sumber daya yang memadai. Jika ide proyek lebih dari satu, dipilih dengan memperhatikan: 

ide proyek sesuai dengan kata hatinya



pengambil keputusan mampu melibatkan diri dalam hal-hal yang sifatnya teknis



keyakinan akan kemampuan proyek menghasilkan laba.

2. Tahap Penelitian. Setelah ide proyek terpilih, dilakukan penelitian yang lebih mendalam dengan metode ilmiah: 

mengumpulkan data



mengolah data

xiii



menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data



menyimpulkan hasil



membuat laporan hasil.

3. Tahap Evaluasi. Evaluasi yaitu membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih standar atau kriteria yang bersifat kuantitatif atau kualitatif. Ada 3 macam evaluasi: 

mengevaluasi usaha proyek yang akan didirikan



mengevaluasi proyek yang akan dibangun



mengevaluasi bisnis yang sudah dioperasionalkan secara rutin Dalam evaluasi bisnis yang akan dibandingkan adalah seluruh ongkos yang akan ditimbulkan oleh usulan bisnis serta manfaat atau benefit yang akan diperkirakan akan diperoleh.

4. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap layak, perlu dilakukan pemilihan rencana bisnis yang mempunyai skor tertinggi jika dibanding usulan lain berdasar kriteria penilaian yang telah ditentukan. 5. Tahap Rencana Pelaksanaan Setelah rencana bisnis dipilih perlu dibuat rencana kerja pelaksanaan pembangunan proyek. Mulai dari penentuan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga perencana, ketersediaan dana dan sumber daya lain serta kesiapan manajemen. 6. Tahap Pelaksanaan. Dalam realisasi pembangunan proyek diperlukan manajemen proyek. Setelah proyek selesai dikerjakan tahap selanjutnya adalah melaksanakan operasional bisnis secara rutin. Agar selalu bekerja secaa efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan laba perusahaan, dalam operasional perlu kajian-kajian untuk mengevaluasi bisnis dari fungsi keuangan, pemasaran, produksi dan operasi.

H. SUMBER-SUMBER DATA DAN INFORMASI 1. Publikasi Ekonomi dan Bisnis yang diambil dari koran majalah

xiv

2. Publikasi Bank Indonesia,Persatuan Bank-Bank Swasta Nasional (PERBANAS), dan lembaga keuangan lainnya 3. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Badan Pengelola Pasar Modal (Bapepam) 4. Biro Pusat Statistik (BPS) 5. Asosiasi Industri dan dagang yang membawahi jenis usaha yang sejenis 6. Lembaga-lembaga penelitian seperti LIPI ataupun swasta 7. Departemen Teknis. (mis: jika usaha pertanian maka dari Departemen Pertanian) 8. Universitas dan Perguruan Tinggi 9. Sumber-sumber lain yang sah

I. ETIKA DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS Aspek moral dan etika dalam bisnis, khususnya dalam studi kelayakan bisnis (SKB) menjadi hal yang penting. Perilaku etis mengacu pada norma-norma atau standar-standar moral pribadi dalam hubungannya dengan orang lain agar dapat terjamin tidak seorangpun yang akan dirugikan. 1. Etika peneliti pada responden Dalam pengumpulan data dari para responden, perlu diingat hak atas kebebasan pribadi sehingga responden tidak akan dirugikan baik secara fisik maupun mental. 2. Etika peneliti pada klien Dalam suatu studi kelayakan bisnis pertimbangan-pertimabangan etis terhadap klien perlu diperhatikan. Karena klien mempunyai hak atas penelitian yang dilakukan secara etis. 3. Etika peneliti pada asisten Peneliti biasanya asisten peneliti, tidak etis jika menugaskan seorang asisten melakukan suatu wawancara yang bisa membahayakan. 4. Etika klien Sering terjadi peneliti kelayakan bisnis diminta oleh kliennya untuk mengubah data, mengartikan data dari segi yang menguntungkan atau

xv

menghilangkan

bagian-bagian

dari

hasil

analisis

yang

dianggap

merugikan, kalau peneliti menuruti keinginan tersebut bisa jadi profesi peneliti akan hancur.

J. HASIL STUDI KELAYAKAN BISNIS Hasil studi kelayakan bisnis berupa dokumentasi lengkap dalam bentuk tertulis yang diperlihatkan bagaimana rencana bisnis memiliki nilai-nilai positif bagi aspek-aspek yang diteliti, sehingga akan dinyatakan sebagai proyek bisnis yang layak.

xvi

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Studi Kelayakan Bisnis adalah penelitian menyangkut aspek hukum, aspek sosial ekonomi, aspek budaya, aspek pasar dan pemasaran, .teknis dan teknologi, aspek manajemen dan aspek keangan, yang digunakan sebagai dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan. Studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.

B. SARAN Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah keinginan penulis atas partisipasi para pembaca, agar sekiranya mau memberikan kritik dan saran yang sehat dan bersifat membangun demi kemajuan penulisan makalah ini. Kami sadar bahwa penulis adalah manusia biasa yang pastinya memiliki kesalahan. Oleh karena itu, dengan adanya kritik dan saran dari pembaca,

penulis bisa

mengkoreksi diri dan menjadikan makalah ke depan menjadi makalah yang lebih baik lagi dan dapat memberikan manfaat yang lebih bagi kita semua.

xvii

DAFTARPUSTAKA http://abdullahmubarroq.blogspot.com/2012/07/makalah-studi-kelayakanbisnis.html?m=1 Kasmir dan Jakfar. 2013. STUDI KELAYAKAN BISNIS. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

xviii

SOAL-SOAL DISKUSI :

1. Studi kelayakan bisnis perlu dilakukan sebagai dasar dari pertimbanganpertimbangan pelaku usaha untuk menilik apakah sebuah bisnik layak untuk dikerjakan, ditunda, atau bahkan dibatalkan. Ketika suatu usaha didirikan pasti ada tujuan yg ingin dicapai misalnya, keuntungan finansial maupun sosial. Untuk mencapai tujuan tersebut ada banyak sekali hambatan yang akan dihadapi dan resiko yang mungkin timbul setelah usaha berjalan. Studi kelayakan bisnis diperlukan untuk mengidentifikasi masalah2 yang mungkin timbul di masa yang akan datang serta untuk mencari jalan keluar agar dapat meminimalkan hambatan dan resiko tersebut sehingga dapat menghindari melesetnya hasil yang ingin dicapai dalam suatu investasi. Studi kelayakan bisnis dapat memberikan pedoman atau arahan kepada usaha yang akan dijalankan nantinya.

2. Beberapa manfaat studi kelayakan bisnis, antara lain : a. Memberikan pengetahuan tentang langkah-langkah berpikir yang sistematis (runtut) dalam menghadapi suatu masalah (problem) dan bagaimana menemukan jawabannya (solusi) b. Mengimplementasikan berbagai disiplin ilmu yang telah dipelajari dan dikuasai lalu menjadikannya sebagai acuan/dasar dalam perhitungan, pengukuran, penilaian, dan pengambilan keputusan akhir. c. Menjalankan studi kelayakan berarti mempelajari suatu objek bisnis secara lengkap sehingga siapapun pelaksananya akan memperoleh pembelajaran dan pengalaman yang sangat bernilai.

3. Pihak-pihak yang memerlukan hasil studi kelayakan bisnis : a. Pihak Investor Jika hasil studi kelayakan yang telah dibuat ternyata layak direalisasikan, pemenuhan kebutuhan akan pendanaan dapat mulai dicari. Misalnya dengan mencari investor atau pemilik modal yang mau turut serta menanamkan modal pada proyek yang akan dikerjakan itu. Sudah tentu calon investor ini

xix

akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang telah dibuat karena calon investor mempunyai kepentingan langsung tentang keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan keselamatan atas modal yang akan ditanamkan. b. Pihak Kreditor Pendanaan proyek dapat juga dipinjamkan dari bank. Pihak bank, sebelum memutuskan untuk memberikan kredit atau tidak, perlu dikaji ulang studi kelayakan bisnis yang telah dibuat, termasuk mempertimbangkan sisi-sisi lain, misalnya bonafiditas dan tersedianya anggunan yang dimiliki perusahaan. c. Pihak Manajemen Perusahaan Studi kelayakan bisnis dapat dibuat oleh pihak eksternal perusahaan maupun pihak internal perusahaan (sendiri). Terlepas dari siapa yang membuat, pembuatan proposal ini merupakan upaya dalam rangka merealisasikan ide proyek yang ujung-ujungnya bermuara pada peningkatan usaha untuk meningkatkan laba perusahaan. Sebagai pihak yang menjadi project leader, sudah tentu pihak manajemen perlu mempelajari studi kelayakan itu, misalnya dalam hal pendanaan, berapa yang dialokasikan dari modal sendiri, rencana pendanaan dari investor dan dari kreditor. d. Pihak Pemerintahan dan Masyarakat Penyusunan studi kelayakan bisnis perlu memperhatikan kebijakankebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah karena bagaimana pun pemerintah dapat secara langsung maupun tidak langsung, mempengaruhi kebijakan perusahaan. Penghematan devisa negara penggalakan ekspor nonmigas dan pemakaian tenaga kerja massal merupakan contoh-contoh kebijakan pemerintahan disektor ekonomi. Proyek-proyek bisnis yang membantu kebijakan pemerintahan inilah diprioritaskan untuk dibantu, misalnya dengan subsudi dan keringanan lain. e. Tujuan Pembangunan Ekonomi Dalam menyusun kelayakan bisnis perlu juga dianalisis manfaat yang akan didapat dan biaya yang akan ditimbulkan oleh proyek terhadap perekonomian

nasional.

Aspek-aspek

xx

yang

perlu

dianalisis

untuk

mengetahui biaya dan manfaat tersebut antara lain ditinjau dari aspek Rencana Pembangunan Nasional, distribusi nilai tambah pada seluruh masyarakat, nilai investor per tenaga kerja, pengaruh sosial, serta analisis kemanfaatan dan beban sosial. Jadi, jelas bahwa studi kelayakan bisnis yang dibuat perlu dikaji demi tujuan-tujuan pembangunan ekonomi nasional.

4. Tujuan SKB : Menurut Kasmir dan Jakfar (2003), Paling tidak ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan, yaitu: 1.

Menghindari resiko kerugian Untuk mengatasi resiko kerugian dimasa yang akan datang, karena dimasa yang akan datang ada semacam kondisi ketidakpastian. Kondisi ini ada yang dapat diramalkan akan terjadi atau memang dengan sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam hal ini fungsi studi kelayakan adalah untuk meminimalkan resiko yang tidak kita inginkan, baik resiko yang dapat kita kendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan.

2.

Memudahkan perencanaan Jika kita sudah dapat meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang, maka akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaan dan hal-hal apa saja yang perlu direncanakan. perencanaan meliputi berapa jumlah dana yang diperlukan, kapan usaha atau proyek akan dijalankan, dimana

lokasi

melaksanakannya,

proyek

akan

bagaimana

dibangun, cara

siapa-siapa

menjalankannya,

yang

akan

berapa

besar

keuntungan yang akan diperoleh serta bagaimana mengawasinya jika terjadi penyimpangan. Yang jelas dalam perencanaan sudah terdapat jadwal pelaksanaan usaha, mulai dari usaha dijalankan sampai waktu yang ditentukan. 3.

Memudahkan pelaksanaan pekerjaan Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat memudahkan pelaksanaan bisnis. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis tersebut telah memiliki pedoman yang harus dikerjakan. Kemudian

xxi

pengerjaan usaha dapat dilakukan secara sistematik, sehingga tepat sasaran dan sesuai dengan rencana yang sudah disusun. Rencana yang sudah disusun dijadikan acuan dalam mengerjakan setiap tahap yang sudah direncanakan. 4.

Memudahkan pengawasan Dengan telah dilaksanakannya suatu usaha atau proyek sesuai dengan rencana yang sudah disusun, maka akan memudahkan perusahaan untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar pelaksanaan usaha tidak melenceng dari rencana yang telah disusun.

Pelaksana

pekerjaan

bisa

sungguh-sungguh

melakukan

pekerjaannya karena merasa ada yang mengawasi, sehingga pelaksanaan pekerjaan tidak terhambat oleh hal-hal yang tidak perlu. 5.

Memudahkan pengendalian Jika dalam pelaksanan pekerjaan telah dilakukan pengawasan, maka apabila terjadi suatu penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga akan bisa dilakukan pengendalian atas penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian adalah untuk mengembalikan pelaksanaan pekerjaan yang melenceng ke rel yang sesungguhnya, sehingga pada akhirnya tujuan perusahaan akan tercapai.

5. Aspek-aspek yang dinilai meliputi : a. aspek hukum : meneliti kelengkapan, kesempurnaan, dan keaslian dokumen yang dimiliki mulai dr badan usaha, izin2, sampai dokumen lainnya. b. aspek pasar dan pemasaran : meneliti seberapa besar pasar yang akan dimasuki dan seberapa besar kemampuan perusahaan menguasai pasar serta bagaimana strategi yang akan dijalankan nantinya. c. aspek keuangan : menilai kemampuan perusahaan dalam memperoleh pendpatan serta besarnya biaya yang dikeluarkan. Dari sini akan terlihat pengembalian uang yg ditanamkan seberapa lama akan kembali. d. aspek manajemen dan organisasi : mengukur kesiapan sumber daya manusia yang akan menjalankan usaha tersebut dan mencari bentuk organisasi yang sesuai dengan usaha yg akan dijalankan.

xxii

e. aspek teknis atau produksi : menentukan lokasi, lay out gedung dan ruangan, serta teknologi yang akan dipakai. Meliputi gedung kantor pusat, pabrik dan gudang. f. menilai manfaat ekonomi dan sosial yang dengan dijalankannya bisnis tersebut bagi masyarakat.menilai dampak lingkungan yang ditimbulkan nantinya apabila bisnis tersebut dijalankan dan metode penanggulangannya.

6. proses persiapan studi kelayakan bisnis a. Lakukan analisa pendahuluan.Sedikit penelitian awal akan membantu Anda memutuskan apakah Anda perlu untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut secara menyeluruh. b. Pertimbangkan pilihan Anda. Melakukan studi kelayakan yang menyeluruh adalah proses yang memakan banyak waktu dan terkadang cukup mahal.Maka, Anda ingin untuk mencoba untuk menghemat waktu dan uang Anda untuk menyelidiki ide Anda yang paling menjanjikan. Jika Anda berpikir untuk membuat selai menjadi sebuah bisnis, sebagai contoh, Anda harus mengenali kemungkinan alternatif yang lain untuk usaha ini sebelum Anda memutuskan untuk melakukan studi kelayakan secara menyeluruh. Sebagai contoh, apakah Anda sudah mempertimbangkan hanya menjual apel di pasar? c. Mulai untuk memperkirakan tuntutan dari ide Anda. Teman-teman dan keluarga Anda mungkin semuanya senang menerima selai yang Anda buat dan berikan sebagai hadiah, tetapi seberapa sukanya mereka terhadap produk Anda, ada kelayakan konsumen secara umum tidak rela mengeluarkan uang lebih untuk produk organik rumahan. 1.

Sebelum Anda memutuskan untuk menginvestasikan waktu dan uang untuk studi kelayakan lengkap, Anda perlu secara realistis menilai apakah ada atau tidak keperluan atau permintaan akan ide Anda. Jika ada, maka Anda dapat melanjutkan untuk mempelajari ide tersebut lebih mendalam. Jika tidak, maka Anda dapat pindah ke ide Anda berikutnya.

xxiii

2.

Jika Anda ingin menjual secara lokal, kunjungi toko-toko dan survei rak barang mereka: jika mereka tidak mempunyai rak untuk menampilkan selai organik atau produk rumahan, ini bisa berarti bahwa tidak ada permintaan untuk produk tersebut. Sama halnya, jika tidak ada atau sangat sedikit penjual pada pasar petani menawarkan produk selai, ini dapat dikarenakan pembeli tidak berminat.

3.

Jika Anda ingin menjual secara online, Anda dapat membuat kata kunci pencarian untuk produk Anda dan memperhatikan huruf awal yang keluar : jika sepertinya banyak orang melakukan bisnis dengan ramai dan cepat, ada kelayakan bahwa ada permintaan untuk produk Anda. Anda nantinya harus bertekad jika Anda ingin dapat bersaing.

d. Mulai memperkirakan untuk melakukan kompetisi Mungkin Anda sudah yakin bahwa memang ada permintaan untuk ide atau jasa Anda. Tetapi, Anda juga perlu untuk mengetahui persaingan seperti apa yang akan Anda hadapi. 1. Sebagai contoh, bahkan jika kota Anda memiliki pasar hasil pertanian yang aktif, jika ada sepuluh penjaja yang menjual selai buatan rumah, jeli dan makanan oles, Anda harus memikirkan apakah Anda mampu bersaing atau menawarkan kepada konsumen produk yang berbeda dan bernilai lebih. 2. Sama halnya, jika Anda ingin menjual secara online, Anda ingin mulai mencari tahu bagaimana orang menjual produk yang sama, atau jika ada merk yang memimpin yang menguasai pasar. Sanggupkah Anda bersaing? Mulai pikirkan cara agar Anda mampu meraih posisi pasar yang spesial. e. Pertimbangkan tantangan yang dihadapi. Sebelum Anda berpindah ke pelaksanaan studi kelayakan Anda, Anda harus memperhatikan apakah ada halangan yang tidak dapat diatasi. 1. Sebagai contoh, jika Anda memiliki binatang peliharaan yang masuk ke rumah Anda pada waktu kapan pun, Anda tidak dapat membuat makanan untuk dijual di dalam rumah Anda.Anda perlu menyiapkan selai Anda di gedung yang terpisah.

xxiv

2. Jika tidak bisa memenuhi kebutuhan ini, keluarkan dana yang diperlukan, atau kerjakan hal-hal yang berhubungan, lalu ada baiknya untuk mengesampingkan ide ini untuk sejenak. f. Putuskan apakah Anda akan menyewa konsultan ahli. Jika penyelidikan awal Anda menunjukkan bahwa ide Anda kelayakan berhasil, menyewa jasa konsultan dapat membantu untuk mengatur dan melaksanakan studi kelayakan Anda. Tergantung sifat dari proyek Anda, Anda juga perlu untuk laporan tambahan dari profesional seperti teknisi (jika, sebagai contoh, Anda ditugaskan untuk melihat apakah proyek pekerjaan umum memungkinkan). 1.

Selidiki secara menyeluruh keperluan Anda mempekerjakan tenaga hali, dan pelajari berapa biaya yang akan dikeluarkan. Anda perlu memastikan anggaran Anda cukup untuk menutupi biaya ini, atau jika biaya terlalu tinggi pada tahap ini, Anda mungkin tidak mau atau tidak mampu meneruskan studi.

2.

Anda mau laporan akhir Anda seobjektif mungkin, jadi buatlah jelas kepada siapa pun orang yang Anda sewa bahwa Anda menginginkan jawaban yang jujur, dan bahwa Anda tidak mempekerjakan mereka untuk memberikan kepada Anda jawaban yang Anda inginkan.

g. Buat tabel waktu. Melakukan studi kelayakan dapat menjadi proses yang membutuhkan keterlibatan, dan dapat dengan mudah menyita banyak waktu Anda. Jika analisa pendahuluan Anda mengindikasikan bahwa ide Anda bagus dan bahwa Anda perlu untuk menyelesaikan studi yang lebih mendetil, Anda ingin memastikan bahwa Anda dapat menyelesaikan pekerjaan secara waktu yang terjadwal. 1. Apakah laporan berdasarkan investor potensial Anda, bos Anda, atau dewan kota urut tanggal? Jika demikian, kerjakan mundur berdasarkan tanggal dan buat tanggal tenggat waktu kapan fase-fase individu dari studi perlu untuk diselesaikan.

xxv

7. Cara memperoleh data dan informasi serta sumbernya a. melakukan survey pasar. pergi keluar dan bicara kepada penjual dan pemilik toko mengenai di mana mereka mendapatkan barang dagangan mereka dan berapa banyak yang dihasilkan dari bisnis tersebut bagi mereka. Sebagai contoh, lihat apakah penjual di pasar bersedia membicarakan pengalaman mereka apakah mereka mampu mengerjakan sepenuh waktu menjual barang-barang mereka, atau hanya sekedar hobi atau bisnis sampingan? Mungkin Anda menemui sejumlah toko lokal yang bersedia menjual barang produk lokal. Anda tentunya ingin mempelajari apa barang yang paling diminati, atau jika mereka mengalami penurunan penjualan barang tertentu pada suatu periode waktu tertentu dalam satu tahun. Cari tahu seberapa stabil penjualan Anda. b. Gunakan data dari Sensus Ekonomi. Anda harus mampu menemukan data informasi yang lebih mendetil mengenai permintaan produk atau jasa Anda dengan mempelajari Sensus Ekonomi pemerintah, yang biasanya dilakukan lima tahun sekali. Pemilik bisnis ditanya mengenai penjualan mereka, jumlah pekerja, pengeluaran bisnis dan jenis produk, dan hal lainnya. Anda dapat menemukan data Sensus Ekonomi terkini secara online, dan menyesuaikan pencarian Anda untuk mempelajari sebanyak mungkin mengenai area bisnis Anda, pasarnya, dan komunitas Anda secara khusus.

8. faktor yg menyebabkan kegagalan usaha a. data dan informasi tidak lengkap : hal-hal yang harusnya menjadi penilaian tidak ada. Data yang disediakan tidak dapat dipercaya/palsu. b.

tidak teliti : penstudi tidak teliti dalam meneliti dokumen yang ada.

c. Salah perhitungan : misal. Salah dalam penggunaan rumus / cara menghitung sehingga hasil tidak akurat. d. Pelaksanaan pekerjaan salah. Pelaksana bisnis di lapangan tidak mengerjakan proyek dengan benar & tidak sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan. e. Kondisi lingkungan. Perubahan ekonomi, politik, sosial, hukum, perilaku masyarakat, dan bencana alam.

xxvi

f. Unsur sengaja. Peneliti sengaja membuat kesalahan yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya dengan berbagai sebab. Atau pelaksana di lapangan melakukan perbuatan yg tercela sehingga menyebabkan suatu proyek gagal .

xxvii

Related Documents


More Documents from "nikodr"