BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang Penyakit CKD (ChronicKidneyDiassease) di dunia saat ini mengalami peningkatan dan menjadi masalah kesehatans serius berdasarkan hasil penelitian Global Burden of Diseasetahun 2010 menyatakan bahwa penyakit CKD merupakan penyebab kematian ke 18 pada tahun 2010 (Kemenkes,2018). Menurut WHO (2013) terdapat 36 juta kematian disebabkan oleh penyakit yang tidak menular dimana 63% dari total kematian disebabkan karena CKD.
Prevalensi CKD di Indonesia menurut Kemenkes RI sebesar 2% (499.800 orang). Hasil Riskesdas (2013) juga menunjukkan prevalensi CKD tertinggi di Sulawesi Tengah sebesar 0,5%dan Sulawesi Utara masing-masing 0,4 %. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013, menjelaskan bahwa prevalensi di Jawa Tengah lebih tinggi yaitu 0,7%, sedangkan pada kelompok umur 35-44 tahun meningkat dibandingkan kelompok umur 25-34 tahun dan prevalensi pada laki-laki (0,3%) lebih tinggi dari perempuan (0,2%), (Riskesdes, 2013).
Chronic Kidney Diassease stadium 1-3 ditunujukkan dengan penurunan GFR sebesar 60% dengan kadar urea dan kreatinin serum normal meningkat dan belum menimbulkan gejala klinis (asimtomatik). CKD pada stadium 4-5 dengan penurunan GFR < 30 ml/min/1,73m2 mulai menimbulkan keluhan berupa nokturia, badan lemah, anoreksia, gangguan metabolism fosfor dan kalsium dan pruritus. (Cyntia Lee, 2013, hlm.452)
Fatigue merupakan perasaan subjektif terhadap kondisi tubuh yang digambarkan dengan kelelahan, kelemahan atau kekurangan energi yang mengganggu aktivitas normal dan fungsi kehidupan (Ferrell,Coyle&Paice, 2015). Prevalensi Fatigue berkisar dari 42% sampai dengan 89%. Sedangkan menurut Joshua (2012), lebih dari 70 % pasien hemodialisa mengalami fatigue (Helvia R, 2017, ¶6).
Dampak lanjut fatigue pada pasien yang menjalani hemodialisis diantaranya terganggunya fungsi fisik dalam melakukan aktivitas sehari–hari, perubahan hubungan dengan orang lain, isolasi sosial, perubahan fungsi sexual, perubahan spiritual dan kualitas hidup. Pada pasien yang menjalani hemodialisa akan memiliki kadar ureum dan kreatinin yang tinggi. Ureum yang tinggi akan mengganggu produksi hormon erytropoietin. Sehingga jumlah sel darah merah menurun atau yang disebut anemia anemia (Sullivian, 2009, ¶8). Akibatnya pasien akan mengalami lelah, letih, lesu yang merupakan gejala fatigue (Helvia R, 2017, ¶7).
Faktor yang mempengaruhi fatigue diantaranya ada faktor sosiodemografi, faktor klinis, faktor biokimia hematologi, faktor psikososial dan kognitif. Faktor psikososial dan kognitif menjadi faktor yang berperan penting dalam memprediksi resiko fatigue pada pasien CKD yang menjalanihemodialisa (Horigan,2012, ¶2).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Stifa pada tahun 2018 menyatakan bahwa keluhan umum fatigue yang masuk dalam gejala anemia merupakan gambaran klinis dengan prevalensi paling tinngi yaitu 30,8%, anoreksia 12,5%, gangguan psikiatri 13,5% sedangkan prevalensi
terendahnya adalah rasa gatal dengan 1%.Penelitian dari Seno (2018) juga didapatkan hasil bahwa sebagian besar CKD yang menjalani hemodialisa mengalami kelelahan, salah satu nya dikarenakan kadar hemoglobin yang turun.
Faktor yang mempengaruhi fatigue diantaranya ada factor fisiologis, factor sosial ekonomi dan faktor situasional (Sulistini dan Yetti, 2012, ¶10). Hasil penelitiannya mengatakan bahwa tingkat fatigue akan berkurang 0,44 bila terjadi peningkatan hemoglobin 1mg/dl.Sedangkan hubungan nutrisi dengan fatigue menunjukan hubungan yang tidak signifikan.Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Mollaoglu (2009), menyatakan adanya hubungan antara kadar hemoglobin dengan fatigue.Sedangkan dari faktor sosial ekonomi meliputi dari kebiasan merokok, konsumsi alkohol, latihan fisik, penghasilan, fasilitas asuransi kesehatan dan jarak fasilitas kesehatan.
Hasil studi pendahuluan dengan observasi yang dilakukan di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal di ruang ICU didapatkan pada bulan Mei sampai Desember didapatkan sebanyak 98 pasien CKD. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisa Faktor-Faktor kelelahan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di unit ICU RSUD Dr.Soewondo Kendal.
B. RumusanMasalah CKD (Chronic Kidney Diaseasse) adalah perburukan fungsi ginjal yang lambat, progresif, dan ireversibel yang menyebabkan ketidak mampuan ginjal untuk membuang produk sisa dan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. Penurunan GFR akan menimbulkan
manifestasi seperti anemia, hipertensi, proteinuria, asidosis, hiperfosfatemia, hiponatremi, uremia, hiperkalemia, hipokalsemia dan fatigue.Fatigue atau kelemahann merupakan perasaan subjektif terhadap kondisi tubuh yang digambarkan dengan kelelahan, kelemahan atau kekurangan energi yang mengganggu aktivitas normal dan fungsi kehidupan. Oleh karena itu perlu dianalisis faktor-faktor yang mempengaruhi fatigue pada pasien CKD di unit Intensive Care Unit(ICU) di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal.
C. TujuanPenelitian 1. TujuanUmum Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi fatigue pada pasien CKD di ruang ICU (Intensive Care Unit). 2. Tujuan Khusus a. Untuk menganalisis faktor fisiologis yang mempengaruhi fatigue pada pasien CKD diruang ICU (Intensive Care Unit) RSUD Dr. H. Soewondo Kendal. b. Untuk menganalisis faktor sosiologi yang mempengaruhi fatigue pada pasien CKD diruang ICU (Intensive Care Unit) RSUD Dr.H. Soewondo Kendal. c. Untuk menganalisis faktor ekonomi yang mempengaruhi fatigue pada pasien CKD di ruang ICU (Intensive Care Unit) RSUD Dr. H. Soewondo Kendal.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Instansi Pelayanan Kesehatan Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi perawat di ruang ICU dalam melakukan pengkajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi fatigue pada pasien CKD. 2. Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan Sebagai bahan literatur untuk menambah pengetahuan mahasiswa dalam asuhan keperawatan. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini sebagai contoh literatur untuk penelitian selanjutnya, menggunakan variabel yang berbeda.
E. Keaslian Penelitian Table 1.1 Keaslian Penelitian
Penelitian Rumentalia Sulisytini,Krisna Yetti,Rr.Tutik Sri Hariyati
Judul Faktor faktor yang mempengaruhi Fatigue pada pasien yang menjalani hemodialisa
Metode Analitik Observasional
Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa pasien dengan gagal ginjal kronis sering menunjukkan gejala fatigue dan banyak faktor yang mempengaruhi seperti faktor fisik,sosial ekonomi,demografi dan situasional
Gambaran klinis penderita penyakit gagal ginjal kronik yang menjalani Hemodialisa di RSUP Dr.M.Djamil
Deskriptif Observasioall
Jhonson P, LukmanHakim, TriM.Andayani,Fre die Irijanto, 2016
Validasi Kuesioner
Observasi
Gambaran klinis penderita Gagal Ginjal yang menjalani hemodialisis di RSUP Dr.M.Djamil Padang yang terbanyak adalah keluhan lemah, letih danlesu Pada uji validitas konstruk didapatkan rentan 0,331-0,636 yang menunjukan pertanyaan valid dan pada uji reabilitas diperoleh nilai 0,646 dan menunjukan bahwa instrumen valid
Seno Pitoyo 2018
Hubungan Kadar Hemoglobin dengan tingkat Kelelahan pasien CKD yang menjalani Hemodialisis di RS PKU Muhammadiyah Gamping
2012
Stifa Aisira,Syaiful Azmi,Mefri Yanni 2017
Kelelahan Pasien Gagal Kronik yang Menjalani Hemodialisa Rutin
Deskriptif Analitif Korasional
Setelah dilakukan tabulasi silang antara kadar hemoglobin dan tingkat kelelahan responden dengan menggunakan tingkat tabulasi silang data hemoglobin dan skor FSS didapatkan hasil nilai p value sebesar 0,041 dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kadar hemoglobin dengan tingkat kelelahan pasien CKD yang menjalani Hemodialisa
F. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN DENGAN PENELITIAN PENELITIAN Tabel 1.2 Persamaan dan Perbedaan Dengan Penelitian Peneliti
Analisa Persamaan : 1.Alat Ukur
Penelitian Terkait
Penelitian Peneliti
Piper Fatigue Scale (PFS). (Rumentalia 2012)
Menggunakan kuisioner Piper Fatigue Scale (PFS).
2.Subyek Responden
Pasien hemodialisa yang berada di Pasien hemodialisa yang ruang Intensive Care Unit (CKD) berada di ruang Intensive (Stifa, 2017), (Seno, 2018) Care Unit (CKD)
Perbrdaan : Fokus
Gambaran klinis pasien CKD dengan hemodialisa (Stifa, 2017), Hubungan kadar Hemoglobin dengan tingkayt kelelahan pasien CKD (Jhonson, 2016), Validasi kuisioner kelelahan (Jhonson, 2016)
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi fatigue pada pasien CKD
Jenis Penelitian
Deskriptif analitik koresional (Seno 2018), Deskriptif Observasional (Stifa, 2017), Analitik Observasional (Sulistyani, 2012), Observasi (Jhonson, 2016),
Deskriptif Crossectional
Analitik