LAPORAN Utama Ada orang yang umurnya pendek tapi maknanya panjang, sebaliknya ada orang yang umurnya panjang tetapi justeru tak bermakna. Silaturrahmi akan menambah makna umur kita karena di dalamnya ada unsur perkenalan, publikasi, belajar, apresiasi disamping rizki. Yang kedua silaturrahmi bisa menambah rizki. Rizki dari silaturrahmi bisa berupa uang, makanan, persaudaraan, jaringan, pekerjaan, jodoh, besanan, pengalaman, ilmu dan sebagainya. Rizki itu sendiri artinya semua hal yang berfaedah (kullu ma yustafadu). Uang yang kita terima menjadi rizki jika ia membawa faedah. Kenaikan pangkat menjadi rizki jika membawa faedah. Isteri atau suami adalah rizki jika membawa faedah. Jika kesemuanya itu tidak membawa faedah, meski jumlahnya banyak, maka itu bukan rizki, tetapi bencana. Betapa banyak orang ketika penghasilannya pas-pasan hidupnya berbahagia dengan anak isterinya, tetapi
Sejarah Ketupat
K
etupat, tentunya sudah kita kenal sejak dulu terutama populer manakala menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Hari Raya Idul Adha. Ketupat adalah sejenis makanan yang terbuat dari nasi dan dibungkus oleh daun kelapa muda atau dikenal juga dengan janur. Umumnya ketupat identik sebagai hidangan spesial lebaran, tradisi ketupat ini diperkirakan berasal dari saat Islam masuk ke tanah Jawa.
ketika naik pangkat dan penghasilannya besar justeru kelakuannya menjadi berubah dan akhirnya keluarganya menjadi berantakan. Nah naik pangkat dan uang banyak itu ternyata belum tentu menjadi rizki keluarga, sebaliknya malah menjadi bencana baginya. Lalu bagaimana caranya bersilaturrahmi? ada empat cara. Pertama dengan kirim salam. Kedua bisa dengan kirim surat, surat biasa atau kartu lebaran. Ketiga berkunjung, bertatap muka. Ke empat, meski tidak mudik tetapi jika bingkisannya nyampai, weselnya nyampai, itu juga silaturrahmi. Nah yang paling sempurna adalah gabungan dari empat cara itu; jauh-jauh sudah kirim salam, kemudian disusul surat atau telpon bahwa akan mudik, tolong di jemput di stasiun, ketiga benar-benar mudik sekaligus membawa tentengan. Selamat bersilaturrahmi, minal `a’idin wal fa’izin, kullu `amin wa antum bi khoir, taqabbalallahu minna wa minkum. M. Hilmi Setiawan
Dalam sejarah, Sunan Kalijaga adalah orang yang pertama kali memperkenalkannya pada masyarakat Jawa. Beliau membudayakan dua kali Bakda, yaitu “Bakda Lebaran” dan “Bakda Kupat”. Bakda Kupat dimulai seminggu sesudah Lebaran. Pada hari yang disebut Bakda Kupat tersebut, di tanah Jawa waktu itu hampir setiap rumah terlihat menganyam ketupat dari daun kelapa muda. (Hal:3)
Buletin Azka
2
PERNIK Lebaran Setelah sudah selesai dimasak, kupat tersebut diantarkan ke kerabat yang lebih tua, menjadi sebuah lambang kebersamaan. Ketupat sendiri menurut para ahli memiliki beberapa arti, diantaranya adalah mencerminkan berbagai macam kesalahan manusia, dilihat dari rumitnya anyaman bungkus ketupat. Yang kedua, mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah mohon ampun dari segala kesalahan, dilihat dari warna putih ketupat jika dibelah dua. Yang ketiga mencerminkan kesempurnaan, jika dilihat dari bentuk ketupat. Semua itu dihubungkan dengan kemenangan umat Muslim setelah sebulan lamanya berpuasa dan akhirnya menginjak hari yang fitri.
AZKA BINA ANAK SHOLEH “Anak Islam, Anak yang Soleh”. Inilah tema yang dipilih tim AZKA AlBaitul Amien dan TPA Al Baitul Amien, dalam program AZKA Bina Anak Sholeh, Rabu (24/9). Program yang menghadirkan 40 anak asuh yatim piatu ini, mengambil tempat di Masjid Jami’ Al Baitul Amien (lama). Selain mendapatkan santunan berupa uang tunai, dan buka puasa gratis. Pada acaran ini, semua anak asuh yatim piatu juga mendapatkan sentuhan spiritual, berupa ceramah segar ala Ustad Suparma Al-Fayyad,. Ustad Suparman bercerita panjang lebar kiat-kiat yang harus dipenuhi seorang anak, jika ingin menjadi anak yang sholeh. “Jadi Anak Sholeh itu enak lho. Disayang orangtua, punya banyak teman, dan oleh Allah dijamin masuk surga!” ketus Ustad Suparman
Ragam Ketupat Indonesia
MENU
Ketupat atau Kupat adalah hidangan khas Asia Tenggara yang dibuat dari beras. Beras ini dimasukkan ke dalam anyaman daun kelapa dan dikukus sehingga matang. Ketupat paling banyak ditemui sekitar waktu Lebaran, ketika umat Islam merayakan berakhirnya bulan puasa. Ketupat juga sering dihidangkan dengan sate. Bila dihidangkan dengan tahu dan gulai menjadi kupat tahu. Selain di Indonesia, ketupat juga dijumpai di Malaysia, Singapura dan sebagainya. Di antara beberapa kalangan di Jawa, ketupat sering digantung di atas pintu masuk rumah sebagai semacam jimat. Di Bali ketupat sering pula dipersembahkan sebagai sesajian upacara. M. Hilmi Setiawan/sumber dalam ceramahnya. Selain itu, bagaimana sikap seorang anak sholeh kepada Allah, orangtua, keluarga dan teman, juga menjadi bahan ceramah Ustad Suparman di depan anak-anak asuh dan beberapa perwakilan dari AZKA dan TPA Al Baitul Amien. “Kalian harus taat menjalani perintah Allah, dan menjauhi segala larangannya,” tuturs Ustad Suparman, diikuti anggukan kepala seluruh peserta AZKA Bina Anak Sholeh. Di tempat lain , anak-anak asuh AZKA Al Baitul Amien juga merasakan berkan Ramadhan. Bekerja sama dengan Bank Syari’ah Mandiri (BSM), 11 anak asuh AZKA mendapatkan santunan dan bingkisan buka puasa. Acara ini dipusatkan di Kantor BSM Cabang Jember, Jl. PB. Soedirman. Selain dari AZKA, acara ini juga diikuti anak-anak asuh dari lembaga sosial lain yang ada di sekitar kota Jember. Dalam sambutannya, Ucok Mulyadi, Pemimpin BSM Cabang Jember, mengatakan jika kegiatan ini merupakan wujud kepedulian BSM kepada sesama. “Mudah-mudahan Allah memberkati kegaitan amal ini,” harap Ucok Mulyadi di depan para anak asuh dan undangan. (hilmi)
Buletin Azka
3 KOMENTAR MUZAKKI
K
Kantor AZKA Al-Baitul Amien: Komplek Masjid Jami’ Al-Baitul Amien, Jl. Sultan Agung, No. 02 Jember. Telp. 0331-425509. Rek. Bank: Bank Syariah Mandiri 081.00474.71. Bank Muamalat 731.0000215
ita sebagai umat muslim, khususnya lembaga amil, harus mengalihkan distribusi zakat yang bersifat produkstif. Karena hal itu membantu peningkatan kesejahteraan umat Islam dengan lebih optimal. Bila kita memberikan zakat yang bersifat konsumtif, maka akan cepat
RAIH KEPERCAYAAN Dua puluh lima siswa-siswi SMP Islam Bustanul Ulum, Pakusari, menerima santunan dari AZKA Al-Baitul Amien, Lembaga Amil Zakat, Infak, Shodaqah, dan Waqaf, Senin (22/9). Acara penyerahan santunan berupa satu set buku tulis, sebuah kamus Bahasa Inggris, dan beasiswa sebesar 50 ribu ini, dibuka dengan sambutan ibu Nur Aini Junaidah, S.Pd., sang kepala sekolah. Dalam sambutannya, ibu Nur
AZKA PEDULI PENDIDIKAN Penerima Beasiswa AZKA Peduli Pendidikan di SMP Islam Bustanul Ulum, Pakusari.
Jelang akhir Ramadhan, AZKA Al Baitul Amien Jember menyantuni 50 orang Dhuafa di Desa Karangpring, Sukorambi, Senin (29/9) kemarin. Acara AZKA Peduli Dhuafa ini dipusatkan di Masjid Al-Anom, Karangpring. Lima puluh orang dhuafa yang diberi santunan terdiri dari, 25 dhuafa lanjut usia, dan sisanya 25 anak sekolah kurang mampu. Untuk pendistribusiannya, AZKA dibantu takmir masjid Al-Anom, Karangpring. Total bantuan yang diberikan adalah, 50 paket beras masing-masing 2,5 kg, 25 dus mie instant, 25 paket alat tulis, 25 paket uang saku senilai Rp 250.000, dan bantuan khodimul masjid senilai Rp 100.000. Dalam sambutannya, MN. Harisudin, perwakilan dari AZKA, mengatakan jika bantuan
(Kajur Akuntansi, FE UNEJ)
habis. Sehingga tidak ada perubahan ekonomi. Harapan untuk AZKA, harus lebih transparan dan amanah dalam mengelola dana umat. Supaya kepercayaan dari masyarakat kepada lembaga amil menjadi tinggi. Apabila muzzaki percaya lembaga amil zakat, kejadian seperti di Pasuruan tidak terulang lagi. Drs. Wasito, M.Si. Ak tidak henti-hentinya mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT. Sementara itu, Solihul Hadi, dalam sambutannya, berpesan kepada seluruh penerima santunan, supaya memanfaatkan dengan baik pemberian dari AZKA. “Untuk pihak sekolah, kami harap bisa mengelola dengan bijak bantuan beasiswa AZKA. Harapan kami, beasiswa itu bisa meringankan beban biaya pendidikan siswa SMP Islam Bustanul Ulum,” tutur Solihul Hadi di depan guru, siswa dan wali murid penerima santunan. Santunan kepada siswa-siswi SMP Islam Bustanul Ulum ini, merupakan tahapan kedua program AZKA Peduli Pendidikan. Sebelumnya, pada tahapan pertama bulan Agustus kemarin, AZKA memberikan santunan kepada 15 siswa kurang mampu MI Miftahul Ulum. Akhir Ramadhan ini, tahapan ketiga program AZKA Peduli Pendidikan dilaksanakan di Karangpring, Jember. (hilmi) ini adalah wujud pertanggungjawaban AZKA kepada para donatur. Untuk itu, jelas Harisudin, bantuan ini supaya dimanfaatkan sebaik mungkin, dan insya’allah barokah. (hilmi)
ulan penuh berkah, Ramadhan telah usai. Kini, seluruh umat muslim menyambut idul fitri dengan gegap gempita. Gema takbir telah berkumandang. Pintu maaf sudah terbuka lebar. Saatnya kita kembali menjadi manusia yang suci. Setiapkali lebaran, terminal bus, stasiun kereta dan bahkan pelabuhan dan bandara penuh sesak oleh calon penumpang. Jalan raya pantura macet total menjelang hari lebaran. Sebaliknya, pusat kota menjadi kosong melompong. Mau kemana mereka, dan apa sebenarnya yang mereka cari? Yah mereka mudik, mau pulang ke kampung halaman. Apa yang mendorong mereka mau bersusah payah mudik lebaran? Ada dua hal; pertama tradisi lebaran yang sudah mengakar sejak ratusan tahun silam. Tradisi mempunyai kekuatan luar biasa dalam menggerakkan aktifitas sosial. Tradisi juga menjadi benteng dari nilai-nilai budaya. Penduduk desa yang kerja di kota-kota besar, berduyun-duyun pulang kampung. Akibatnya, jalan raya desa menjadi ramai. Motor-motor kinclong hilir mudik. Seperti tahun-tahun sebelumnya, fenomena ini hanya berjalan paling lama satu minggu. Kedua;Tradisi mudik menjadi lebih kuat karena di dalamnya ada nuansa agama, yaitu silaturrahmi. Manusia adalah makhluk sosial, oleh karena itu dorongan untuk bertemu keluarga dan teman-teman lama di kampung halaman muncul dari fitrah sosialnya.
B
Mulai dari teman bermain waktu kecil, teman sekolah SD, SMP, SMA, sampai teman yang sering ngumpul bareng di warung kopi. Setelah saling memaafkan, mereka saling tukar cerita. Kisah pengelaman di kampus, di tempat kerja, atau juga di rumah –bagi yang sudah berkeluarga– menambah akrab suasana lebaran. Bagi para santri, mudik menjadi lebih bernuansa religius. Pasalnya, silaturrahmi memang perintah agama. Secara harfiah, silaturrahmi artinya menyambung persaudaraan atau menyambung tali kasih sayang. Agama melarang jotekan atau marahan. Sampai-sampai, surga tidak mau dilihat oleh orang yang memutus silaturrahmi. Surga juga tidak mau ditengok oleh orang yang suka marah, hingga tidak bertegur sapa selama tiga hari berturut-turut. Suami isteri yang sedang marahan oleh agama ditolerir hanya selama tiga hari. Lebih dari tiga hari mereka diancam dengan dosa. Sebenarnya silaturrahmi tidak dibatasi oleh Idul Fitri. Setiap saat kita dianjurkan untuk menebar salam, menebar silaturrahmi. Dengan silaturrahmi, fitnah bisa diredam, salah faham bisa terkoreksi, permusuhan bisa menurun. Menurut hadis Nabi, siaturrahmi mengandung dua kebaikan, yaitu menambah umur dan menambah rizki. Yang dimaksud dengan nambah umur bukan tahunnya, tetapi maknanya. (hal:2)
MAKNA MUDIK LEBARAN
Buletin
SANTUNAN LIMA PULUH DHUAFA
Agenda AZKA
Edisi 2, Syawal 1429 H
d
Kajian AZKA
DONATUR BULAN SEPTEMBER 2008 No
Nama
Alamat
Donasi (Rp)
Melanjutkan Semangat Ramadhan
Keterangan
1
Drs. Imam Basuki, M.Hum
Jl. Kertanegara
50.000 Peduli Pendidikan
2
Prof. Dr. Hary Yuswandi, MA
Jl. Nias
50.000 Donatur Tetap
3
Drs. Mahfudz Siddiq, MM
UNEJ
15.000 Donatur Tetap
4
Drs. Agung Purwanto, M.Si
Taman Kampus
30.000 Donatur Tetap
5
MN. Harisudin, M.Fil.I
Perum Millenia
50.000 Donatur Tetap
6
Rela Putri Uhrowi
Jl. KH. Siddiq
10.000 Donatur Tetap
7
Dra. Asrumi, M.Hum
F. Sastra, UNEJ
25.000 Peduli Pendidikan
8
Syafi’i, S.Pd
SMPN 7 Jember
30.000 Peduli Pendidikan
9
Ir. H. Irwan Sadiman, MP
Jl. HOS. Cokroaminoto
200.000 Peduli Pendidikan
10
Drs. Andang Subahariyanto, M.Hum
Jl. Kalimantan
150.000 Peduli Pendidikan
11
Ach. Syamsuri
Babatan, Jenggawah
25.000 Peduli Pendidikan
12
Dr. Miftah Arifin
STAIN Jember
30.000 Peduli Pendidikan
13
Drs. Sutrisno RS, M.HI
STAIN Jember
30.000 Peduli Pendidikan
14
Teguh Hadi Priyono, SE., M.Si
Jl. Bangka
50.000 Peduli Pendidikan
15
Win Usuludin Bernadien
Perum Milenia
30.000 Donatur Tetap
16
Agung Budiman
Perum Mileina
300.000 Peduli Pendidikan
17
Ny. Hj. M. Soehoed Efendy
Jl. Fatahilah
300.000 Peduli Pendidikan
18
Maya Salsabila Sania
Jl. Semeru
50.000 Peduli Pendidikan
19
Dra. Hj. Dwi Windradini, M.Si
Fisip UNEJ
100.000 Peduli Pendidikan
20
Firdaus/Centra Game
Jl. Jawa
60.000 Donatur Tetap
21
Ny. Ngatiyem
Jl. Melati
50.000 Peduli Pendidikan
22
Drs. Suharno, M.Pd
MAN 2 Jember
50.000 Peduli Pendidikan
23
Elfian Zurkanain, S.Si., M.Kes
FKM UNEJ
50.000 Peduli Pendidikan
24
Sukisno (SD ABA)
Jl. Wijaya Kusuma
25
Abdullah
Jl. Danau Toba
30.000 Donatur Tetap
26
M. Rusli Zein
FISIP UNEJ
10.000 Donatur Tetap
27
Dra. Fadholi Sa’id, SU
Perum Sumber Alam
50.000 Peduli Dhuafa & Yatim
28
Dewi Djumainah
Perum BPM
25.000 Peduli Dhuafa & Yatim
29
Dr. Purnohadi Utomo, Sp.B
Jl. PB. Sudirman
30
Ardiansyah, M.Ag
STAIN Jember
30.000 Peduli Dhuafa & Yatim
31
Denes Dewanto
Jl. Pier Tendean
50.000 Peduli Dhuafa & Yatim
32
Agus Alim
Jl. A. Yani
25.000 Donatur Tetap
33
M. Djasuli (SD Al Baitul Amin)
Jl. Dr. Soebandi
50.000 Peduli Dhuafa & Yatim
34
Prof. Dr. M. Arief Amrullah, SH., M.Hum
Jl. Semeru
50.000 Peduli Dhuafa & Yatim
35
Kusuma Wulandari, S.Sos, M.Si
Jl. Semeru
20.000 Donatur Tetap
36
Dra. Hj. Sri Ningsih, MS
F. Sastra, UNEJ
50.000 Peduli Dhuafa & Yatim
37
Sugiyono, SH.
Jl. Semeru
50.000 Peduli Dhuafa & Yatim
38
Drs. Sugeng Iswono, MA
Jl. Sunan Muria
100.000 Peduli Dhuafa & Yatim
39
Haryu Islamuddin, M.Si
STAIN Jember
50.000 Peduli Dhuafa & Yatim
40
Saifudin Mujtaba
Ponpes Putri STAIN Jember
50.000 Peduli Dhuafa & Yatim
41
Firman Mulyana Yahya
Jl. Melati
20.000 Peduli Dhuafa & Yatim
42
M. Jahir
Jl. Lumba-lumba
50.000 Peduli Dhuafa & Yatim
43
Dra. Supiastutik
Fak. Sastra, UNEJ
10.000 Peduli Dhuafa & Yatim
44
Ir. Wagiyana, M.P
Jl. Raung
50.000 Peduli Dhuafa & Yatim
45
Drs. H. Muljono, SH
Jl. Ijen
20.000 Peduli Dhuafa & Yatim
46
Nur Halimah
Jl. Sumatra
5.000 Donatur Tetap
47
Ursi Ainur Rokhmah
Jl. Jayanegara
5.000 Donatur Tetap
48
Hamba Allah
Perum Bumi Mangli Permai
10.000 Peduli Dhuafa & Yatim
49
Abdur Rasid
Jl. Mawar
10.000 Peduli Dhuafa & Yatim
50
Indah Wahyuningsih, SS
Pusat Bahasa UNEJ
20.000 Peduli Dhuafa & Yatim
51
Sumarjo/Candra Optikal
Jl. Panjaitan
20.000 Peduli Dhuafa & Yatim
52
H. Hery Sasongko, Asmiati, Putranto
-
53
M. Juniadi
Jl. Manggar
50.000 Peduli Dhuafa & Yatim
53
Nurul Laeliyah
Perum Mastrib
50.000 Peduli Dhuafa & Yatim
54
Dimas
Jl. Lansep Raya
40.000 Z. Maal & Ped. Dhuafa & Yatim
55
BAZISKAF Telkom
PT. Telkom
150.000 Peduli Dhuafa & Yatim
56
Hj. Noer Suyitno
Jl. Kenanga
20.000 Peduli Dhuafa & Yatim
57
Bayu Prayudanto
Jl. Jawa
10.000 Peduli Dhuafa & Yatim
58
R. Pandji Abd. Muluk, SH
Jl. Letjen Suprapto
10.000 Peduli Dhuafa & Yatim
59
Akhmad Ramdhan Ajijaya
SD Al Baitul Amin
20.000 Peduli Dhuafa & Yatim
60
Ir. H. Imam Syafi’i, MS
Jl. Danau Toba
50.000 Peduli Dhuafa & Yatim
61
Dra. Retno Wimnaingrum, M.Si
Jl. Semeru
25.000 Peduli Dhuafa & Yatim
62
Rela Putri Ukhrowi
Jl. KH. Siddiq
10.000 Donatur Tetap
63
Diah W.A
Jl. Mangga
250.000 Zakat Maal
64
M. Ghazali
Griya Mangli Indah
100.000 Peduli Dhuafa & Yatim
65
Kholil
Jl. Cendrawasih
150.000 Zakat Maal
66
Agus Taufan
Bukit Permai
290.000 Zakat Maal
67
Drs. Faisol Nasar bin Madi, MA
STAIN Jember
68
Abdul Majid
Perum Kebonsari Indah
69
Mahmud
Ajung
70
Noufal (Kary. Telkom)
Perum Gunung Batu
71
Achmad Marzuki, MSIE.
FTP, UNEJ
25.000 Peduli Dhuafa & Yatim
72
Drs. H. Noor Alie, SU., EK
Jl. Danau Toba
50.000 Peduli Dhuafa & Yatim
73
Alumni Kls B2 (2002/2003) TPA
Curahnongko
100.000 Peduli Dhuafa & Yatim
74
Hj. Nur Hasanah
Gg. Panili
200.000 Zakat Maal
75
Nurul Faiqoh
Bagon, Puger
300.000 Peduli Pendidikan
400.000 Zakat Maal
250.000 Zakat Maal
30.000 Peduli Dhuafa & Yatim 100.000 Peduli Dhuafa & Yatim 50.000 Peduli Dhuafa & Yatim 2.500.000 Zakat Maal
5.000 Donatur Tetap
Oleh: Ustad Suparman al-Fayyad
R
amadhan telah usai dan meninggalkan sejuta kenangan. Semangat dan nilai-nilai ibadah, kebersamaan serta kepedulian yang terdapat di dalamnya telah dirasakan bersama. Harapan kita semoga kenangan indah itu tidak hanya berhenti seiring berlalunya kumandang takbir di hari idul fitri. Segala usaha harus terus dilakukan agar nilai-nilai ramadhan dapat terus dirasakan. Terutama nilai kepedulian untuk membantu para dhuafa yang membutuhkan. Di antaranya dengan melakukan persiapan melakukan ibadah Qurban pada saat idul Adha tiba. Sebagaimana zakat atau ibadah sosial yang lain, Qurban juga memiliki dua manfaat. Pertama sebagai bentuk kepedulian kepada sesama. Ajaran Qur’an berusaha untuk terus menjaga semangat kepedulian yang telah tertanam selama bulan Ramadhan. Inilah salah satu alasan pembenar yang mensyaratkan hewan Qurban harus sehat fisik, tidak cacat. Karena kepedulian yang hakiki itu adalah ketika kita memberikan sesuatu yang kita senangi (QS. Ali Imran 92) baik dan layak untuk diberikan kepada orang lain. Bukan yang rusak atau cacat. Kedua, Qurban adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam hal ini, Qurban tidak sama seperti sesajen, persembahan atau tumbal, seperti perbuatan kaum musyrik. Allah SWT lebih melilhat
nilai taqwa yang melandasinya. Firman Allah SWT: “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (QS. Al-Hajj, 37) Dalam Islam, hukum Qurban adalah sunnah muakkad atau sangat dianjurkan. Dilaksanakan pada hari raya Idul Adha dan berlangsung hingga tanggal 13 Dzulhijjah. Banyak dalil yang menunjukkannya. Di antaranya: Firman Allah SWT: “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah”.(QS. al-Kautsar, 2) Dari Anas bin Malik RA bahwa Nabi Muhammad SAW berqurban dua ekor kambing dan aku juga berqurban dengan dua ekor kambing (Shahih al-Bukhari, 5127) Dari Aisyah RA, “Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, tidak ada perbuatan yang paling disenangi Allah SWT pada hari raya Idul Adha selain berqurban”. (Sunan Ibn Majah, 3117) Dalil-dali ini sudah cukup untuk menunjukkan bahwa anjuran untuk melaksanakan Qurban ini sangat kuat. Sehingga Imam Syafi’i mengatakan: “Aku tidak dapat mentolelir seorang yang mampu berqurban tetapi tidak melaksanakannya.”
Sambut Idul Adha 1429 TABUNGAN QURBAN CARA BARU BERQURBAN
Sapi
Kambing
a. Rp. 7.000.000 b. Rp. 6.000.000 c. Rp. 5.000.000
a. Rp. 900.000 b. Rp. 800.000 c. Rp. 700.000
76
Eyrma Irfiatus Sholihah
-
77
Kel. Bpk. Yoyok
Jl. Karimata
5.000 Donatur Tetap
78
Deny Alifah Sari
Jl. Karangsono
5.000 Donatur Tetap
79
Novi Robongatin
Dsn Curahtangi, Genteng
5.000 Donatur Tetap
80
Nugraha Candra
Gumukmas
5.000 Donatur Tetap
81
Anak Muslim
Semboro
5.000 Donatur Tetap
82
Tihan Maulana Yahya
Jl. HOS. Cokroaminoto
5.000 Donatur Tetap
83
Siti Mazia Nur Faizah
Andongsari, Ambulu
5.000 Donatur Tetap
84
Elis Wahyuni
Ambulu
5.000 Donatur Tetap
85
Rizky Widyaning A.
Jl. Campedak
5.000 Donatur Tetap
86
Latifa Aprilia
Jenggawah
5.000 Donatur Tetap
87
Naning Arzitanta S.
Jl. Semangka
5.000 Donatur Tetap
88
Rizqi Hidayanti
BTN Griya Gebang Permai
5.000 Donatur Tetap
89
Riskatul Himmah
Jl. Gajah Mada
90
Pujo Lestari Raharjo
Perum Gunung Batu
91
Kadiyono
Jl. Letjen Suprapto
500.000 Zakat Maal
92
Drs. Suranto, M.Pd
Jl. Semeru
750.000 Zakat Maal
93
Dra. Sri Yuniati, M.Si
FISIP UNEJ
94
H. RA. Syafril Jaya
Perum Gunung Batu
95
Drs. H. Purwata, M. Hum
Fak. Sastra UNEJ
20.000 Peduli Dhuafa & Yatim
96
M. Imam Machmudi
STAIN Jember
50.000 Peduli Pendidikan
97
H. Fauzan
Jl. KH. Siddiq
98
ZAWAIF DEPAG Jember
Jl. Bengawan Solo
99
Moh. Yasin Widyo
Jl. Bungur
5.000.000 Zakat Maal
100
Hamba Allah
Jl. Kartini
1.000.000 Zakat Maal
101
Syiraj/Toko Syafia
Jl. Sultan Agung
1.000.000 Zakat Maal
102
R. Pandji Abdul Muluk, SH.
Jl. Letjen Suprapto
10.000 Peduli Dhuafa & Yatim
103
Ir. Sutrisno, MP
Jl. Nangka
50.000 Peduli Dhuafa & Yatim
104
Ir. Sugeng Winarso, MS
Jl. Langsep
20.000 Peduli Dhuafa & Yatim
105
Ir. Zahratus Sa’diyah, MS.
Jl. Sawo
50.000 Peduli Dhuafa & Yatim
106
Munajat
Jl. Letjen Suprapto
50.000 Donatur Tetap
107
Amirul Husin
Jl. Fatahilah
25.000 Peduli Dhuafa & Yatim
108
Prof. Dr. Ir. Soetriono, MP
Jl. Bangka
109
Prof. Dr. H. Harijono, SU
Jl. Nias
200.000 Zakat Maal
20.000 Donatur Tetap 50.000 Zakat Maal
25.000 Peduli Dhuafa & Yatim 400.000 Zakat Maal
200.000 Zakat Maal 300.000 Zakat Maal
100.000 Peduli Pendidikan 50.000 Peduli Pendidikan
REKAPITULASI PEROLEHAN ZAKAT RAMADHAN 1429 H Peduli Pendidikan (Rp)
1.690.000
Peduli Dhuafa (Rp)
Zakat Maal (Rp)
Infaq/Shadaqah
1.935.000
28.241.000
3.845.900 195,5
Uang (Rp)
Beras (Kg)
Zakat Fitrah Uang (Rp)
Beras (Kg)
9.116.600 2.835
Fidyah Uang (Rp)
Beras (Kg)
1.639.200 47,4
Total Perolehan: Uang ; Rp. 46.467.700. Beras : 3.007,9 Kg.
Buletin Azka
4