Jenis Akun-Akun Lain Dalam Siklus Pembelian dan Pembayaran Akun-akun dalam siklus pembelian dan pembayaran terdiri dari akun aset, beban, dan liabilitas. Pada rmk kali ini akan dibahas persoalan-persoalan audit yang berkaitan hanya untuk beberapa akun terpilih : 1. Property, mesin, dan peralatan 2. Beban dibayar dimuka 3. Utang lain-lain 4. Akun-akun pendapatan dan beban 1. Pengauditan atas properti, mesin, dan peralatan Properti, mesin dan peralatan termasuk ke akun aset tetap, yaitu aset yang diharapkan akan bisa digunakan jangka waktu lebih dari 1tahun, digunakan dalam operasi perusahaan, datidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalm kegiatan normal perusahaan. Karenapengauditan atas akun-aku property, mesin dan peralatan serupa satu sama lain, digunakan satu contoh yaitu akun peralatan, uuk melikiskan pendekatan untuk mengaudit ketiga ipe aset tersebut.
Akun-akun terkait dengan akn peralatan Peralatan
Akumulasi Depresiasi
Saldo awal
xxx
Saldoawal
Pembelian
xxx
Depresiasi Periode ini saldo akhir
Laba/Rugi
xxx
xxx xxx
Beban Depresiasi
Pelepasan
Pendebetan atas peralatan timbul dari siklus pembelian dan pembayaran. Karena sumber pendebetan dalam akun aset adalah jurnal pembelian, system akuntansi biasanya sudah diuji
untuk mencatat penambahan yang terjadi dalam periode ini kea kun peralatan sebagai bagian dari pengjian siklus pembelian dan pembayaran. Namun demikian karena penambahan peralatan relative jarang terjadi, sering melibatkan jumlah ruoiah yang besar, dan perlu mendapat pengawasan khusus mka auditorbiasanya memutuskan untuk tidak terlalau mengandalkan pada pengujian tersebut sebagai bukti pendukung penambahan aset tetap. Catatan akuntansi yang utama untuk peralatan dan property, mesin dan peralatan lainnya biasanya adalah master file aset tetap. Master file meliputi suatu catatan rinci untuk setiap unit peralatan dan jenis property lain yang dimiliki. Setiap catatan dalam file mencangkup suatu deskripsi tentang aset yang bersangkutan, tanggal pembelian, harga perolehan, depresiasi tahun ini, dan akumulasi depresiasi untuk peralatan yang bersangkutan. Total dari catatan dalam master file sana dengan saldo di buku besar untuk akun yang bersangkutan. Master file juga berisi informasi tentang operalatan yang dibeili dan dilepaskan selama tahun yang diperiksa. Audit atas peralatan dan aset-aset tetap lainnya berbeda dari audit atas akun-akun yang tergolong aset lancer, karena 3 alasan berikut: a. Pembelian peralatan dalam suatu periode biasanya tidak begitu sering terjadi, lebih-lebih yang berupa peralatan berat yang digunakan dalam perusahaan manufaktur. b. Jumlah rupiah dari setiap pembelian biasanya material. c. Peralatan biasanya dibukukan dan berada dalam catatan akuntansi selama beberapa tahun. Karena perbedaa-perbedaan tersebut, pengauditan peralatan ditekankan pada pemeriksaan atas pembelian peralatan pada perode ini, bukan pada saldo dalam akun yang dibawa dari periode sebelumnya. Selain itu taksiran umur aset lebih dari satu tahun menumbulkan kaun beban depresiasi dan akumulasi depresiasi. Dan terakhir peralatan yang mungkin dijual atau dihentikan dan menghasilkan ayat jurnal untuk mencatat laba atau rugi yang memerlukan pemeriksaan oleh auditor. Dalam pengauditan akun peralatan dan akun-akun terkait akan sangat bermanfaat apabila dilakukan pemisahan pengujian menjadi beberapa kategori berikut:
a. Melaksanakan prosedur audit. Prosedur analitis
Kemungkinan kesalahan penyajian
Membandingkan beban depresiasi dibagi Kesalahan penyajian beba depresiasi dan dengan harga perolehan kotir dengan tahun akumulasi depresiasi lalu Membandingkan
akumulasi
depresiasi Kesalah penyajian akumulasi depresiasi
dibagi dengan harga perolehan kotor peralatn dengan tahun lalu Membandingkan tahunan
beban
reparasi
pemakaian
bulanan
dan
atau Memperlakukan sesuatu sebagai beban
pemeliharaa, yang seharusnya dikapitalisasi
perlengkapan,
oemakaian
peratalan kecil, dan beban lain sejenisnya dengan tahun yang lalu Membandingkan biaya manufaktur kotor Peralatan menganggur atau telah dilepas dibagi dengan suatu pengukuran produksi tetapi tidak dihapus dari pembukuan. dengan tahun yang lalu
b. Memeriksa pembelian peraatan periode ini Perusahaan harus mencatat dengan benar penambahan (pembelian) yang terjadi pada tahun ini, karena aset akan mempunyai dampak jangka panjang dalam laporan keuangan. Kesalahan untuk mengkapitalisasi aset tetap, atau kesalahn pencatatan jumlah rupiah suatu pemelian aset tetap akan berpengaruh atas neraca sampai kelak perusahaan melepass aset tersebut. Tujuan audit saldo
Prosedur pengujian rinci Komentar saldo
Pembelian
tahun
sebagaimana
ini Jumlahkan vertical daftar Penjumlahan vertical daftar
tercantum pembelian
pembelian dan penelusuran
dalam daftar pembelian , Telusur pebelian individual pembelian individual harus cocok dengan jumlah yang ke tercantum
dalam
master
master periksalah
file
dan dibatasi,
kecuali
jika
kebenaran pengendaliannya lemah.
file, dan totalnya cocok jumlah dan deskpripsinya.
Semua
kenaikkan
dalam
dengan buku besar
Telusur
totalnya
kebuku saldo buku besar untuk tahun
besar
iniharus
direkonsiliasi
dengan daftar pembelian. Pembelian
tahun
ini Periksalah faktur penjualan Pemeriksaan fisik aset tidak
sebagaimana
tercantum dan
dalam
pembelian barang
daftar
sungguh ada (keberadaan)
laporan
penerimaan begitu lazim, kecuali jika pengendaliannya lemah aau
Lakukan pemeriksaan fisik jika jumlahnya material atas aset
Pembelian
yang
terjadi Periksalah
telah dicatat (kelengkapan)
faktur
dari Ini adalah tujuan terpenting
penjualan untuk akun yang dalam pengauditanperalatan berkaitan
erat
seperti
misalnya
beban
reparasi
dan
pemeliharaan
untuk
menemukan sesuatu yang yang
seharusnya
dicatat
sebagai peralatan Pemeriksaan
perjanjian
sewa guna Pembelian sebagaimana dalam
daftar
tahun
ini Periksalah
faktur
dari Luas pengujian tergantung
tercantum penjualan
pada
pembelian,
risiko
efektivitas
telah dicatat dengan akurat
inheren
dan
pengendalian
internal
(ketelitian) Pembelian
tahun
ini Periksalah
sebagaimana
tercantum penjualan
dalam
pembelia, akun
daftar
faktur pada
peralatan
dari Tujuan ini berkaitan erat
berbagai dengan
pengujian
untuk
untuk kelengkapan. Hal ini bisa
telah digolongkan deengan menemukan sesuatu yang dilakukan bersamaan dengan benar
seharusnya sebagai atau
digolongkan tujuan
peralatan peralatan
pabrik pengendalian. kantor,
bagian dari bangunan, atau
pengjian
reparasi Periksalah
faktur
dari
penjual untuk akun yang berkaitan
erat
seperti
misalnya
beban
reparasi
dan
pemeliharaan
untuk
menemukan sesuatu yang seharusnya dicatat sebagai peralatan Periksalah
beban
sewa
guna untuk sewa dikapi Pembelian tahun ini telah Review dicatat
pada
trasaksi-transaksi Biasanya dilakukan sebagai
periode menjelang tanggal neraca bagian dari pengujian pisah
yangbenar
untuk
memeriksa batas utang usaha
kebenaran
periode
pencatatannya Klien pemilikan
memiliki atas
hak Periksalah
peralatan penjualan
yang dibeli tahun ini
fatur
dari Biasanya terletak
kekhawatiran pada
penentuan
apakah peralatan itu dibeli atau disewa Periksalah
kontrak
pembelian atau kontrak sewa guna.
c. Memeriksa pelepasan peralatan periode ini Transaksi yang menyangkut penghentian peralatan sering kali dicacat dengan cara yang salah, apabila pengendalian internal perusahaan tidak memiliki metode yang formal untuk memberi informasi kepada manajemen tentang adanya penjualan, pertukaran, penghentian dari pemakaian, atau pencurian dalam mencatat mesin dan peralatan. Prosedur-prosedur dibawah ini sering digunakan untuk memeriksa pelepasan:
1. Review apakah aset yang baru diperoleh diganti dengan aset yang lama. 2. Analisis laba atau rugi pelepasan aset dan pendapatan lain-lain yang diterima dari pelepasan aset. 3. Review modifikasi pabrik dan perubahan produk yang dihasilkan, perubahan dalam peralatan berkomputer berkomputer berharga mahal, pajak kekayaan, atau coverage asuransi untuk melihat kemungkinan adanya peralatan yang ditiadakan. 4. Melakukan wawancara dengan manajemen dan personil produksi tentang kemungkinan adanya pelepasan aset. d. Memeriksa saldo akhir dalam akun aset Dua tujuan auditor dalam pengauditan atas saldo akhir akun peralatan ialah menentukan bahwa: 1. Semua peralatan terbukukan ada secara fisik pada tanggal neraca (keberadaan) 2. Semua peralatan yang dimiliki telah dibukukan (kelengkapan) Metode yang formal digunakan oleh bagian akuntansi untuk menginformasikan semua pelepasan aset tetap juga merupakan pengendalian yang penting atas saldo aset yang dibawa dari tahun sebelumnya ketahun ini. Biasanya langkah pertama yang dilakukan auditor adalah memenuhi tujuan kecocokan saldo (detail tie-in): saldo peralatan sebagaimana tercantum dalam master file, cocok dengan saldo buku besar. Pemeriksaan print out dari master file ke total saldo di buku besar sudang dipandang cukup. Dalam hal ini auditor bisa juga menggunakan perangkat lunak audit untuk memrksa kebenaran penjumlahan pada beberapa halaman. Setelah menilai risiko pengendalian untuk tujuan keberadaan, auditor harus memutuskan apakah diperlukan untuk memeriksa keberadaan individual peralatan yang tercantum dalam master file. Apabila terdapat kemungkinan besar sejumlah set tetap telah hilang tetapi masih tercantum dalam master file, auditor dapat memilih satu sampel dari master file dan memeriksa keberadaan aset tersebut. Selain melakukan prosedur-prosedur untuk mendapatkan bukti yang berkaitan dengan tujuan audit saldo aset tetap, auditor juga melakukan prosedur audit yang berkaitan dengan mepat tujuan audit tantang penyajian dan pengungkapan aset tetap. Pertimbangan utama untuk pengungkapan yang berhubungan dengan set tetap. Auditor bisa
menggunakan beberapa metode untuk menentukan apakah peralatan dilarang secara hokum, dengan cara: 1. Membaca pasal-pasal yang tercantum dalam perjanjian kredit 2. Mengirim permintaan konfirmasi untang bank atau ke lembaga keuangan lain. 3. Melakukan diskusi dengan klien atau mengirim surat ke penasehat hukum. e. Memeriksa beban depresiasi Tujuan audit saldo terpenting untuk beban depresiasi adalah ketelitian. Auditor focus pada penentuan apakah klien mengikuti kebijakan depresiasi yang konsisten dari period eke periode dan apakah perhitungan klien sudah benar. Dalam menentukan konsistesi, auditor harus mempertimbangkan empat hal berikut: 1. Masa manfaat aset yang dibeli pada periode inni 2. Metode depresiasi 3. Taksiran nilai esidu 4. Kebijakan depresiasi aset pada periode pembelian dan pelepasan. f. Memriksa saldo akhir dalam akumulasi depresiasi. Dua tujuan yang biasanya ditekankan dalam pengauditan atas saldo akhir dalam akumulasi depresiasi: 1. Akumulasi depresiasi sebagaimana tercantum dalam master file property cocok dengan buku besar. Tujuan inidapat dicapai dengan menguji kebenaran penjumlahan vertical akumulasi depresiasi dalam master file property dan menelusurnya kebuku besar 2. Akumulasi depresiasi dalam master file adalah akurat.