ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.S DENGAN CARSINOMA COLON DI RUANG LONTAR 2 ATAS DEPAN ( DIGESTIV ) RSUP. Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR
1. IDENTITAS KLIEN Nama
: Tn “S”
Umur
: 62 Tahun
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Suku
: Bugis
Agama
: Islam
Pendidikan
: SLTP
Pekerjaan
: Tani
No. RM
: 866290
Alamat
: Ling 1Emp/agae sidrap
Tanggal Masuk
: 05-03-2019 jam: 08:00
Tanggal Pengkajian
: 20-03-2019 jam 08.00
Diagnosa Medis
: Carsinoma Colon
Asal Masuk
: IGD
Cara Tiba di Ruangan
: Pasien tiba di ruangan menggunakan kursi roda
2. RIWAYAT KEPERAWATAN Keluhan utama
: Nyeri pada perut
Riwayat penyakit saat ini : Klien masuk di RS Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar pada tanggal 05/03/2019 dengan keluhan bawah diare sudah setengah tahun, BAB 7 kali sehari bercampur darah, nyeri pada perut bagian kiri dan klien kurang nafsu makan sedangkan
klien
melaksanakan
operasi
laparatomi eksplorasi+ kolostomi pada tanggal
18-03-2019 di RS Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Setelah
selesai
operasi
klien
merasakan nyeri pada bagian obdomen bagian kiri. Penyakit yang pernah Diderita
: DM
Riwayat Pengobatan
: Ada
Nama obat
Cara pemberian
Frekuensi
Waktu terakhir diberikan
metformin
Oral
2x sehari
16/03/2029
RiwayatPenyakit Keluarga
: Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keluarga
Alergi
: tidak ada
Riwayat transfuse
: ada trasfusi 2 bag dan tidak ada elergi
Darah Riwayat merokok
: tidak ada
Riwayat minuman
: tidak ada
keras 3. Pemeriksaan Fisik Keadaan umum
: lemah
Kesadaran
: Composmentis
GCS
: Eye
:4
: verbal
:5
: Motorik
:6
: Total :15 Tanda vital
: TD
: 110/80 mmhg
: nadi : 82 x/m
: Suhu : RR
: 36,5
C
: 20 x/menit
BB
: 63 kg
TB
: 175 cm
IMT
: 20,8
LILA
0
: 20,4 cm
B1- breathing (pernapasan) Pola napas
: Reguler
bunyi nafas
: vesikuler
sesak napas
: tidak ada
Otot bantu napas : tidak ada Batuk
: tidak ada
Prduksi sputum : tidak ada Pergerakan dada : tidak ada Terpasang WSD : tidak ada Alat bantu napas : tidak ada B2 – Blood (Kardiovaskuler) Irama jantung
: reguler
S1 / S2
: normal
Nyeri dada
: tidak ada
Suara jantung
: normal
CRT
: <2 detik
Akral
: hangat
Distensi vena jigularis
: tidak ada
Cyanosis
: tidak ada
Refleks fisiologis
: trisep : bisep
Refleks patologis
:
Keluhan pusing
: pasien tidak merasakan pusing
Penglihatan (mata) Bentuk Mata
: simetris
Pupil
: Isokor
Reflex cahaya kanan
: Normal
Kiri Sklera
: ikterik
Konjungtiva
: anemis
Pendengaran (Telinga) Bentuk telinga
: simetris
Kebersihan
: bersih
Tinitus
: tidak ada
Otitis Media
: tidak ada
Gangguan pendengaran
: tidak ada
Menggnakan alat bantu
: tidak
Dengar Penciuman (hidung) Bentuk
: Normal
Membau
: tidak bermasalah
Sekret
: tidak ada
Polip
: tidak ada
Gangguan penciuman
: tidak bermasalah
Pola tidur
: Normal
Istirahat/tidur
: 9 jam/hari
Pengkajian nyeri Pencetus
Post operasi
Penyebab nyeri bertambah/berkurang
Kualitas
Penyebab nyeri muncul Hilang saat bergerak timbul
Lokasi
Skala
Durasi nyeri yang dirasakan
Daerah abdomen bagian kiri
Sedang 4-6
Nyeri seperti tertusuktusuk selam1 menit
Nyeri memengaruhi
: istirahat Tidur : aktivitas
Bledder (perkemihan) Kebersihan
: bersih
Urine
: jumlah urin 1000 cc/ hari Warnah merah
Jenis
: tidak ada
Kandung kemih
: tidak ada
Gangguan
: tidak ada
Intake cairan
: 2300 cc/hari
Frekuensi kemih
: 3-4 x sehari
Bowel (Pencernaan) Nafsu makan
: tidak baik
Vomiting Nausea
: tidak
Porsi makan
:pasien tidak menghabiskan porsi makan
Diet saat ini
: tidak ada
Perubahan BB
: tidak ada
Alat bantu makan
: tidak ada
Minum
: tidak ada
Mulut dan tenggorokan
: bersih
Mulut
: bersih
Mukosa
: kering
Tenggorokan
: tidak ada masalah
Abdomen
:
Inspeksi
: tampak ada luka terverbal laparatomi eksplorasi + klostomi
Auskultsi
: bising usus, 5x/menit
Perkusi
:tidak ada
Pembesaran hepar
:tidak ada
Pembesaran limpa
: tidak ada
BAB
: klien terpasang klostomi
Kemampuan pergerakan sendi : terbatas
Kekuatan otot
:
tangan kanan 4 Kaki kanan
Fraktur
: tidak ada
Dekubitus
: tidak ada
Luka
: tidak ada
Luka Bakar
: tidak ada
Kulit
: normal
Warna kulit
: icterus
Akral
: hangat
Turgor
: <2 detik
Odema
: tidak ada
Pemakaian alat bantu
: tidak ada
Pembesaran kelenjar tiroid
: tidak ada
Pembesaran kelenjar getah
: tidak ada
4
tangan kiri 4 kaki kiri 4
Bening Luka gangrene
: tidak ada
Persepsi pasien terhadap
: pasien mengatakan,penyakitnya merupakan
Penyakitnya
sebuah cobaan
Ekspresi pasien terhadap
: pasien terlihat tenang tenang
Penyakitnya Orang yang paling dekat
: keluarga
Hubungan dengan teman dan Lingkungan sekitar
: pasien menjalin hubungan baik dengan keluarga dan tetangga di sekitar lingkungan tempat tinggalnya
Kegiatan ibadah Sebelum sakit
: kadang baru melakukan ibadah
Selama sakit
: jarang melakukan ibadah
Konsep Diri Identitas diri
: Tn. S
Peran diri
: Klien sebagai Ayah
Gambaran diri
: Pasien menyukai semua anggota tubuhnya
Harga diri
: Pasien tetap percaya diri
Ideal diri
: Pasien ingin cepat pulang
Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 16-03-2019 Hematologi No 1 2 3 4 5
Jenis pemeriksaan HB RBC WBC HCT PLT
6 no Jenis pemeriksaan 1 Ureum 2 Creatini 3 GDS 4 SGOT 5 SGPT 6 Albumin SEROLOGI
Hasil 10.6 g/dl 4,82 106/mm3 16,3 103/mm3 34,0 587/liter 103/mm3
Nilai normal 14-18,0 3,80-6,50 4,0-10,0 37,0-54,0 150-500
Kimia darah Hasil Normal 24 10-50dl mg/ 0,64 0,7-1,2 141 100-130 12 < 33U/L 10 < 33U/L 3,6 3,5-5,0
Interprestasi Menurun Normal Meningkat Menurun Meningkat
Interpretasi Normal Normal Meningkat Normal Normal Normal
HBsAg: non reaktif Anti hcv : non reaktif Radiologi -
Foto thorax PA: bercak berawan pada kedua lapangan paru disertai garisgaris fibrosi yang meretraksi kedua hilus. X-ray polos
-
MSCT whole abdomen
Terapi / Tindakan medis : 1. Obat –obatan Infuse set RL, 20 tp /menit injeksi intravena Glukosa 5% 20 tp/menit injeksi intravena Ranitidine 50 gr/ 8 jam injeksi intravena Ceftraxon 1 gr /8 jam injeksi intravena Metamizole 1gr/ 8 jam injeksi intravena Ondansetro 4 gr/ 8 jam injeksi intravena Metformin 500 mg/8 jam oral 2. Pemberian gizi Vitamin C 10gr/ 8jam pemberian melalui oral jam 07.00 Vitamin B 2 tablet / 8jam pemberian melalui oral 15.00 Vitamin A 6000 gr IV/24 jam 19.00 Zink 1 tablet/ 24 jam pemberian melalui oral 07.00
Makassar, ………………………… Precepti
KLASIFIKASI DATA
Data Subjektif
Data Objektif
Klien menyatakan :
1. klien terlihat meringis kesakitan
1. nyeri pada perut
2. klien terlihat lemah
2. lemas
3. terabah pembesara abdomen bagian kiri
3. BAB 7x /hari bercampur 4. Kekuatan otot darah 4. Klien tidak nafsu makan
4
4
4
4
P : cederal injuri biologi
5. mukosa bibir kering
Q : Nyeri terasa tertusuk-tusuk
6. klien tampak pucat
R : Nyeri pada perut
7. konjungtiva anemis
8. Klien nampak tidak menghabiskan makanan ¼ porsi T : Nyeri terus menerus jika 9. TTV bergerak TD: 110/80 mmHg. nadi : 80 x/m, S : skala 4-6
Suhu : 37,0 0C
RR: 20 x/menit
10. Tampak adanya luka insisi pada perut klien ADL : di bantu keluarga Daerah pembedahan tampak masih baru dan terfiksasi
ANALISA DATA No 1
Data S : nyeri pada perut P : cederal injuri biologi Q: Nyeri terasa tertusuk-
Etiologi
Problem
Agen cederal
Nyeri akut
fisik luka insisi post operasi
tusuk R : Nyeri pada perut S : skala 4-6 T : Nyeri terus menerus jika bergerak O: Klien terliahat -
Meringis kesakitan
-
Skala nyeri sedang yaitu 4-6 mengunaka NRS
-
TTV
TD
: 110/70 mmHg
nadi
: 82 x/m
Suhu
: 37,0
RR 2
0
C
: 20 x/menit
S: klien menyatakan
Intake yang
Ketidakseimbangan
nafsu makan berkurang
tidak adekuat
Nutrisi kurang dari
O : klien Nampak -
Konjungtiva anemis
-
Mukosa bibir kering
-
Lemas
-
Klien nampak tidak menghabiskan makanan ¼ porsi
-
Albumin : 3,6
-
Hb : 10.6
kebutuhan Tubuh.
-
GDS : 14
-
Terpasang infuse RL dan glokosa
3
DS : Klien Mengatakan : Lemas DO : Klien Nampak : 1. Lemas 2. Tonus otot 4 4
Kelemahan umum
Intoleran aktifitas
4 4 ADL : di bantu total ROM : Pasif Tampak adanya luka insisi pada perut klien
4
S:-
Menurunya
Gangguan
O:
sirkulasi darah
integritas jaringan
-
Tampak ada luka insis laparatomi
5
-
Terpasang kolostomi beg
-
Luas luka 5 cm
-
Panjang luka 12 cm
-
Luka tampak bersih
Factor resiko -
kejaringan,faktor mekanik
Tindakan invasif,
Tampak adanya luka
insisi post
insisi laparatomi dan
pembedahan
pada perut -
Terpasang kolostomi beg
-
Hb 10.6
-
WBC : 16,3 103/mm3
-
Terpasang infus
Resiko infeksi
DIAGNOSA KEPERAWATAN 1.
Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik luka insisi post operasi
2. Resiko Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Intake yangtidak adekuat 3. Intoleransi berhubungan dengan kelemahan umum 4. Gangguan integritas jaringan berhubungna dengan Menurunya sirkulasi darah kejaringan,faktor mekanik 5. Resiko infeksi berhubungan dengan Tindakan invasif, insisi post pembedahan
INTERVENSI KEPERAWATAN No 1
DX keperawatan
Tujuan dan kreteria hasil
Intervensi
Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan
NIC:
dengan agen cedera fisik keperawatan selama 3x24
1. Kaji karakteris- tik nyeri :
luka insisi post operasi
jam diharapkan nyeri
lokasi,durasi,
S : nyeri pada perut
berkurang dengan skala
nyeri
nyeri 1
gunakan skala nyeri (0-10)
P : cederal injuri fisik
Q : Nyeri terasa tertusuk KH: 1. Mampu mengontrol
R : Nyeri pada perut
2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang
T:Nyeri terus menerus jika bergerak O: Klien terliahat
kultur
yang
mempengaruhi respon nyeri 4. Ajarkan penggunaan teknik manajemen nyeri (tekhnik
manajemen nyeri
relaksasi)
- Meringis kesakitan
nyeri (skala, intensitas,
- Skala nyeri sedang
frekuensi dan tanda
NRS
3. Kaji
dengan menggunakan
3. Mampu mengenali
yaitu 6 mengunaka
meng-
2. Observasi tanda-tanda vital
-tusuk
S : skala 6
dengan
intensitas
5. Kolaborasi
pemberian
analgetik sesuai indikasi.
nyeri) 4. Menyatakan rasa
- TTV
nyaman setelah nyeri
TD : 110/70 mmHg
berkurang
nadi : 82 x/m Suhu : 37,0
5. Tanda vital dalam 0
C
rentang normal
RR : 20 x/menit 2
Ketidakseimbangan nutrisi Setelah kurang
dari
kebutuhan tindakan
dilakukan keperawatan
1. Kaji
adanya
alergi
makanan
tubuh berhubungan dengan selama 3x24 jam masalah Intake yang tidak adekuat
dapat teratasi dengan
S: klien menyatakan
KH:
nafsu makan berkurang
1. Mencerna
jumlah
2. Mengobservasi mencatat makanan klien .
dan masukan
kalori/nutrisi
O : klien Nampak -
Konjungtiva anemis
-
Mukosa bibir kering
-
Lemas
-
Klien nampak tidak
yang
tepat 2. Menunjukan
tingkat
Albumin : 3,6
-
Hb : 10.6
-
GDS : 14
-
Terpasang infuse -
nutrisi yang
di sukai 4. Anjurkan
3. Berat badan stabil atau
Klien
Keluarga
bertambah
dan
Memberikan
makanan
makanan ¼ porsi -
riwayat
termasuk makanan
energi biasanya
menghabiskan
3. Pantau
sedikit
tapi
sering. 5. Anjurka
klien
untuk
meningkatkan protein dan vitamin C 6. Monitor adanya penurunan
RL dan glokosa
berat bada 3
Intoleransi
berhubungan
Setelah dilakukan tindakan
1. Observasi
adanya
dengan kelemahan umum
keperawatan selama 3x24
pembatasan
DS : Klien Mengatakan : Lemas DO : Klien Nampak : 1. Lemas 2. Tonus otot 4 4
jam
melakukan aktivitas
di harapkan klien
bertoleransi
terhadap
dalam
2. Mengobservasi
adanya
aktivitas dengan
faktor yang menyebabkan
KH :
kelelahan
Klien Mampu melakukan 4 4 ADL : di bantu total ROM : Pasif
klien
3. Mengobservasi
aktivitas sehari hari secara
nutrisi dan sumber energi
mandiri
yang adekuat
Tampak adanya luka insisi
4. Bantu
pada perut klien
klien
untuk
mengidentifikasi
aktivitas
yang mampu dilakukan 4
Gangguan jaringan
integritas Setelah dilakukan tindakan 1. berhubungan keparawatan selama 3x24
dengan
Menurunya jam,
masalah
integritas
sirkulasi darah kejaringan, jaringan teratasi faktor mekanik
KH : - Perfusi jaringan normal
anjurkan
klien
untuk
menggunakan pakaian yang longgar 2. Mengkaji/mencatat ukuran, warna,
kedalaman
luka,
S:-
-
O:
tidak
ada
tanda-tanda
infeksi -
Tampak ada luka
-
insis laparatomi -
Terpasang
dan kondisi sekitar luka
ketebalan
dan
tekstur 4. ajarkan keluarga tentang
jaringan normal -
menunjukan
kolostomi beg
proses
-
Luas luka 5 cm
luka
-
Panjang luka 12 cm
-
Luka
perhatikan jaringan nekrotik
perawatan luka
terjadinya
penyembuhan
5. Melakukan perawatan luka yang tepat dan tindakan kontrol infeksi
tampak
bersih 5
Resiko
infeksi Setelah dilakukan tindakan 1. Memonitor
berhubungan
dengan keperawatan
Tindakan
invasif,
selam
3x24
insisi jam masalah dapat di atasi 2. Bersihkan lingkungan dengan
Factor resiko :
KH :
dan
-
keperawatan
Tampak adanya luka insisi laparatomi dan
Terpasang
Klien bebas dari tandan-
-
batas normal -
-
Hb 10.6
mencegah
-
WBC : 16,3
infeksi
Terpasang infus
tindakan
4. Pertahankan teknik isolasi
pemberian antibiotic
Menunjukan kemampuan
-
sesudah
Jumlah Leukosist dalam 5. Kolaborasi
kolostomi beg
103/mm3
3. Cuci tangan setiap sebelum
tanda dan gejala infeksi
pada perut -
dan
gejalah infeksi
post pembedahan
-
tanda
untuk timbulnya
tentang
IMPLEMENTASI& EVALUASI Hari Pertama (rabu, 20/03/2019) Jam 08.00
DX 1
Implementasi
1. Mengkaji karakteristik nyeri : lokasi,durasi, 14.00
nyeri (0-10)
Q:Nyeri
tertusuk-
P : cederal injuri fisik
R : Nyeri pada perut
Q : Nyeri terasa tertusuk -tusuk
S : skala 6
R : Nyeri pada perut
T:Nyeri terus menerus jika bergerak
2. Mengobservasi tanda-tanda vital Hasil :
O: Klien terliahat -
Meringis kesakitan
-
Skala
nyeri
sedang
TD
: 110/70 mmHg
yaitu 6 mengunaka
nadi
: 82 x/m
NRS
Suhu
: 37,0
RR
: 20 x/menit
0
C
3. Mengkaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri Hasil: Adanya luka insisi laparatomi dan terpasan kolostomi beg 4. Mengajarkan penggunaan teknik manajemen nyeri (tekhnik relaksasi)
-
TTV
TD : 120/ 80mmHg nadi : 78 x/m Suhu : 36.6 RR
0
C
: 21 x/m
A : masalah nyeri akut belum teratasi P : intervensi dilanjutkan - Kaji karakteris- tik nyeri :
Hasil :
lokasi,durasi, intensitas nyeri
Klien merasa nyaman dan nyeri berkurang
dengan meng- gunakan skala
5. Melakukan Kolaborasi pemberian analgetik 10.00
terasa
tusuk
T :Nyeri terus menerus jika bergerak
08.30
S : nyeri pada perut P: cederal injuri fisik
S : skala 6
08.20
Evaluasi
intensitas nyeri dengan menggunakan skala
Hasil :
09.00
Waktu
nyeri (0-10)
sesuai indikasi.
- Observasi tanda-tanda vital
Hasil :
- Ajarkan penggunaan teknik
Sudah diberikan injeksi ranitidine 50 gr
manajemen nyeri (tekhnik
Metamezole 1gr
relaksasi) - Kolaborasi
pemberian
analgetik sesuai indikasi.
08.00
2
masukan 14.00
1. Mengobservasi dan mencatat makanan klien
S: klien menyatakan nafsu makan berkurang O : klien Nampak
Hasil : Klien nampak tidak menghabiskan makanan ¼ porsi 08.00
2. Memantau riwayat nutrisi makanan yang di sukai
3. 08.00
termasuk
Konjungtiva anemis
-
Mukosa bibir kering
-
Lemas
-
Klien nampak tidak
Hasil :
menghabiskan
Dianjurkan Klien diet DM 1700 kkl
makanan ¼ porsi
Menganjurkan Klien dan Keluarga Memberikan makanan sedik tapi sering Hasil :
-
Minum susu dan dihabiskan
A : masalah Resiko
Klien diberikan makan sedikit tapi sering
Ketidakseimbangan nutrisi
4. Menganjurka klien untuk meningkatkan
kurang dari kebutuhan
protein dan vitamin C 08.20
-
tubuh belu teratasi
Hasil :
P : intervensi dilanjutkan
Klien sudah minum vitamin C
1. Mengobservasi mencatat
5. Monitor adanya penurunan berat bada
masukan
makanan klien .
Hasil : Berat badan klien menurun dari 63kg menjadi 52 kg
dan
2. Anjurkan Keluarga makanan
Klien
dan
Memberikan sedikit
tapi
sering. 3.
Anjurka
klien
meningkatkan
untuk protein
dan vitamin C 5. Monitor adanya penurunan berat bada 08.30
3
1. Mengobservasi adanya pembatasan klien 14.00 dalam melakukan aktivitas Hasil : Klien terlihat susah menggerakan badanya
DS : Klien Mengatakan : Lemas DO : Klien Nampak : 1. Lemas 2. Tonus otot 4 4
karena Tampak adanya luka insisi pada perut 08.30
menyebabkan kelelahan
4 4 ADL : di bantu total ROM : Pasif
Hasil :
Tampak adanya luka
2. Mengobservasi
08.00
adanya
3. Mengobservasi nutrisi
faktor
yang
dan sumber energi
yang adekuat
insisi pada perut klien A : masalah intoleransi belum
Hasil :
08.33
teratasi
Klien sedang mengomsusmsi susu yang
P : intervensi dilanjutkan
deberikan oleh petugas
1. Observasi
4. Membantu
klien
untuk
mengidentifikasi
pembatasan klien dalam
aktivitas yang mampu dilakukan Hasil :
adanya
melakukan aktivitas 2. Mengobservasi
Klien hanya bias mengangkat tangan dan kaki
nutrisi dan sumber energi
susah untuk menggeraka badanya
yang adekuat 3. Bantu
klien
untuk
mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan 08.00
4
1. Menganjurkan klien untuk menggunakan 14.00 pakaian yang longgar Hasil :
S:O: -
Klien sudah memakai pakaian longgar 08.30
Tampak ada luka insis laparatomi
2. Mengkaji/mencatat ukuran, warna, kedalaman
-
Terpasang kolostomi beg
luka, perhatikan jaringan nekrotik dan kondisi
-
Panjang luka 12 cm
08.00
sekitar luka
-
Hasil :
A : Masalah kerusakan
-
Panjang luka 12 cm
integritas jaringan belum
-
Warnah luka pink
teratasi
-
Luka tampak bersih
-
Tidak ada jaringan nekrotin
P : intervensi dilanjutkan 1. Mengkaji/mencatat ukuran,
4. Mengajarkan keluarga tentang perawatan luka
warna, kedalaman luka,
Hasil : Belum
perhatikan mengajarkan
keluarga
tentang
nekrotik
perawatan luka 08.30
5. Melakukan perawatan luka yang tepat dan
5
Membuka balutan
-
Membersihkan luka dengan cairan NaCl
-
Menggunakan sorbact
-
Balut luka kembali dan
1. Memonitor tanda dan gejalah infeksi Hasil :
09.00
3. Melakukan perawatan luka yang tepat dan tindakan kontrol infeksi
14.00
Factor resiko : -
Tampak adanya luka insisi laparatomi dan
2. Membersihkan lingkungan
pada perut
Hasil :
-
Terpasang kolostomi beg
Lingkungan terlihat bersih
-
Hb 10.6
-
WBC : 16,3 103/mm3
tindakan keperawatan
-
Terpasang infus
Hasil :
A : masalah resiko infeksi
3. Mecuci tangan setiap sebelum dan sesudah
Selalu mencuci tangan sebelum melakukan tindakan keperawatan 09.00
kondisi
perawatan luka
Tidak ada tanda- tanda gejala infeksi 08.00
dan
2. ajarkan keluarga tentang
Hasil : -
jaringan
sekitar luka
tindakan kontrol infeksi
09.00
Luka tampak bersih
4. Mempertahankan teknik isolasi
belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan 1.Memonitor tanda dan
Hasil:
gejalah infeksi
Sudah dilakuakan pertahanan teknik isolasi
2. Bersihkan lingkungan
5. Melakukan Kolaborasi tentang pemberian
08.30
3.Cuci
tangan
setiap
antibiotic
sebelum dan sesudah
Hasil :
tindakan keperawatan
Pemberian Ondansetro 4 mg
4.Pertahankan
Ceftrisole 1 gr
teknik
isolasi 5.Kolaborasi
tentang
pemberian antibiotic
IMPLEMENTASI & EVALUASI Hari kedua ( kamis, 21/03/2019) Jam 14.00
DX 1
Implementasi
1. Mengkaji karakteristik nyeri : lokasi,durasi, 21.00
S : nyeri pada perut P: cederal injuri fisik
nyeri (0-10)
Q:Nyeri
terasa
tertusuk-
tusuk
P : cederal injuri fisik
R : Nyeri pada perut
Q : Nyeri terasa tertusuk -tusuk
S : skala 4
R : Nyeri pada perut
T:Nyeri terus menerus jika
S : skala 5
bergerak
T :Nyeri terus menerus jika bergerak 2. Mengobservasi tanda-tanda vital Hasil :
14.00
Evaluasi
intensitas nyeri dengan menggunakan skala
Hasil :
17.00
Waktu
O: Klien terliahat -
Meringis kesakitan
-
Skala
nyeri
TD
: 110/80 mmHg
yaitu 4
nadi
: 80 x/m
NRS
Suhu
: 36,7
RR
: 18 x/menit
0
C
3. Mengkaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
-
sedang
mengunaka
TTV
TD : 120/ 80mmHg nadi : 78 x/m Suhu : 36.6
0
C
Hasil:
RR
Adanya luka insisi laparatomi dan terpasan
A : masalah nyeri akut belum
kolostomi beg
teratasi
4. Mengajarkan penggunaan teknik manajemen
14.20
P : intervensi dilanjutkan
nyeri (tekhnik relaksasi)
18.00
: 21 x/m
- Kaji karakteris- tik nyeri :
Hasil :
lokasi,durasi, intensitas nyeri
Klien merasa nyaman dan nyeri berkurang
dengan meng- gunakan skala
jika menggunakan teknik relaksasi
nyeri (0-10)
5. Melakukan Kolaborasi pemberian analgetik
- Observasi tanda-tanda vital
sesuai indikasi.
- Ajarkan penggunaan teknik
Hasil :
manajemen nyeri (tekhnik
Sudah diberikan injeksi ranitidine 50 gr
relaksasi)
Metamezone 1gr
- Kolaborasi
pemberian
analgetik sesuai indikasi.
17.00
2
1. Mengobservasi dan mencatat makanan klien
masukan
Hasil :
17.00
17.00
S: klien menyatakan nafsu makan berkurang O : klien Nampak
Klien nampak tidak menghabiskan makanan ¼ porsi
-
Konjungtiva anemis
-
Mukosa bibir kering
2. Memantau riwayat nutrisi termasuk makanan yang di sukai
-
Lemas
-
Klien nampak tidak
Hasil :
menghabiskan
Dianjurkan Klien diet DM 1700 kkl
makanan ¼ porsi
3. Menganjurkan Klien dan Keluarga Memberikan makanan sedik tapi sering Hasil :
07.00
21.00
-
Minum susu dan dihabiskan
A : masalah Resiko
Klien diberikan makan sedikit tapi sering
Ketidakseimbangan nutrisi
Klien di berikan suplemen nutrisi
kurang dari kebutuhan
4. Menganjurka klien untuk meningkatkan
tubuh belu teratasi P : intervensi dilanjutkan
protein dan vitamin C
17.30
3. Mengobservasi
Hasil :
mencatat
Klien sudah minum vitamin C
makanan klien .
5. Monitor adanya penurunan berat badan
4. Anjurkan Keluarga
Hasil :
makanan
Berat badan klien menurun dari 63kg menjadi 52 kg
dan masukan
Klien
dan
Memberikan sedikit
tapi
sering. 3.
Anjurka
klien
meningkatkan
untuk protein
dan vitamin C 5. Monitor adanya penurunan berat bada
14.00
3
1. Mengobservasi adanya pembatasan klien 14.00 dalam melakukan aktivitas Hasil : Klien terlihat susah menggerakan badanya
DS : Klien Mengatakan : Lemas DO : Klien Nampak : 3. Lemas 4. Tonus otot 4 4
karena Tampak adanya luka insisi pada perut
menyebabkan kelelahan
4 4 ADL : di bantu total ROM : Pasif
Hasil :
Tampak adanya luka
2.Mengobservasi 14.00
17.00
adanya
3. Mengobservasi nutrisi
faktor
yang
dan sumber energi
yang adekuat
insisi pada perut klien A : masalah intoleransi belum
Hasil :
14.30
teratasi
Klien sedang mengomsusmsi susu yang
P : intervensi dilanjutkan
deberikan oleh petugas
-
Observasi
4. Membantu klien untuk mengidentifikasi
pembatasan klien dalam
aktivitas yang mampu dilakukan Hasil :
adanya
melakukan aktivitas -
Mengobservasi
nutrisi
Klien hanya bias mengangkat tangan dan kaki
dan sumber energi yang
susah untuk menggeraka badanya
adekuat -
Bantu
klien
untuk
mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan 16.00
4
1. Menganjurkan klien untuk menggunakan 14.00 pakaian yang longgar Hasil :
S:O: -
Klien sudah memakai pakaian longgar 17.30
Tampak ada luka insis laparatomi
2. Mengkaji/mencatat ukuran, warna, kedalaman
-
Terpasang kolostomi beg
luka, perhatikan jaringan nekrotik dan kondisi
-
Luas luka 5 cm
sekitar luka
-
Panjang luka 12 cm
Hasil :
-
Luka tampak bersih
-
Luas luka 5 cm
A : Masalah kerusakan
-
Panjang luka 12 cm
integritas jaringan belum
14.00
-
Warnah luka pink
teratasi
-
Luka tampak bersih
-
Tidak ada jaringan nekrotin
P : intervensi dilanjutkan 1. Mengkaji/mencatat ukuran,
4. Mengajarkan keluarga tentang perawatan luka
warna, kedalaman luka,
Hasil : Belum
perhatikan mengajarkan
keluarga
tentang
nekrotik
perawatan luka 09.00
perawatan luka
Hasil :
-
Membersihkan luka dengan softaksin dan
kondisi
2. Ajarkan keluarga tentang
tindakan kontrol infeksi
Membuka balutan
dan
sekitar luka
5. Melakukan perawatan luka yang tepat dan
-
jaringan
3. Melakukan perawatan luka yang tepat dan tindakan kontrol infeksi
cairan NaCl -
Balut luka kembali dengan khas dan diberikan sorbact untuk
17.00
5
1. Memonitor tanda dan gejalah infeksi Hasil :
14.00
Factor resiko : -
Tidak ada tanda- tanda gejala infeksi 18.00
17.00
insisi laparatomi dan
2. Membersihkan lingkungan
pada perut
Hasil :
-
Terpasang kolostomi beg
Lingkungan terlihat bersih
-
Hb 10.6
-
WBC : 16,3 103/mm3
tindakan keperawatan
-
Terpasang infus
Hasil :
A : masalah resiko infeksi
3. Mecuci tangan setiap sebelum dan sesudah
Selalu mencuci tangan sebelum melakukan tindakan keperawatan 17.00
Tampak adanya luka
4. Mempertahankan teknik isolasi Hasil: Sudah dilakuakan pertahanan teknik isolasi
belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan 1.Memonitor
tanda
gejalah infeksi 2. Bersihkan lingkungan
dan
5. Melakukan Kolaborasi tentang pemberian
14.00
3.Cuci tangan setiap sebelum
antibiotic
dan
sesudah
Hasil :
keperawatan
tindakan
Pemberian dexametason 5 mg
4. Pertahankan teknik isolasi
Ceftrisone 1 gr
5.
Kolaborasi
tentang
pemberian antibiotic
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Hari Juamat ( 22/03/2019) Jam 09.00
DX 1
Implementasi 1. Mengkaji karakteristik nyeri : lokasi,durasi,
Evaluasi S : nyeri pada perut
intensitas nyeri dengan menggunakan skala
P: cederal injuri fisik
nyeri (0-10)
Q:Nyeri
Hasil :
terasa
tertusuk-
tusuk
P : cederal injuri fisik
R : Nyeri pada perut
Q : Nyeri terasa tertusuk –tusuk
S : skala 3 ringan
R : Nyeri pada perut
T:Nyeri saat bergerak 5
S : skala 3 ringan
detik
T :Nyeri saat bergerak selama 5 detik 2. Mengobservasi tanda-tanda vital Hasil :
09.00
Waktu
O: Klien terliahat -
Meringis kesakitan
-
Skala
nyeri
TD
: 110/80 mmHg
yaitu 3
nadi
: 80 x/m
NRS
Suhu
: 36,7
RR
: 18 x/menit
0
C
3. Mengkaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri Hasil: Adanya luka insisi laparatomi dan terpasan
-
sedang
mengunaka
TTV
TD : 120/ 80mmHg nadi : 78 x/m Suhu : 36.6 RR
0
C
: 21 x/m
A : masalah nyeri akut belum
kolostomi beg
teratasi
4. Mengajarkan penggunaan teknik manajemen
09.20
nyeri (tekhnik relaksasi)
10.00
P : intervensi dilanjutkan - Kaji karakteris- tik nyeri :
Hasil :
lokasi,durasi, intensitas nyeri
Klien merasa nyaman dan nyeri berkurang
dengan meng- gunakan skala
jika menggunakan teknik relaksasi
nyeri (0-10)
5. Melakukan Kolaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi.
- Observasi tanda-tanda vital - Ajarkan penggunaan teknik
Hasil :
manajemen nyeri (tekhnik
Sudah diberikan injeksi ranitidine 50 gr
relaksasi)
Metamezone 1gr
- Kolaborasi
pemberian
analgetik sesuai indikasi.
09.00
2
1. Mengobservasi dan mencatat makanan klien
masukan 21.00
Hasil :
09.30
O : klien Nampak -
Konjungtiva anemis
-
Mukosa bibir kering
2. Memantau riwayat nutrisi termasuk makanan yang di sukai
-
Lemas
-
Klien nampak tidak
Hasil :
menghabiskan
Dianjurkan klien diet DM 1700 kkl
makanan ¼ porsi
Menganjurkan Klien dan Keluarga Memberikan makanan sedik tapi sering Hasil : Klien diberikan makan sedikit tapi sering
4. Menganjurkan klien untuk meningkatkan protein dan vitamin C 09.20
nafsu makan berkurang
Klien nampak tidak menghabiskan makanan ¼ porsi
3. 09.00
S: klien menyatakan
-
Minum susu dan dihabiskan
A : masalah Resiko Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belu teratasi
Hasil :
P : intervensi dilanjutkan
Klien sudah minum vitamin C
5. Mengobservasi
dan
5. Monitor adanya penurunan berat bada
mencatat makanan klien .
Hasil : 09.30
Berat badan klien menurun dari 63kg menjadi 52 kg
masukan
6. Anjurkan Keluarga makanan
Klien
dan
Memberikan sedikit
tapi
sering. 3.
Anjurka
klien
meningkatkan
untuk protein
dan vitamin C 5. Monitor adanya penurunan berat bada
09.00
3
1. Mengobservasi adanya pembatasan klien 14.00 dalam melakukan aktivitas Hasil :
DS : DO : Klien Nampak : Tonus otot 5 5
Klien terlihat susah menggerakan badanya
45 5 ADL : di bantu sebagian ROM : Pasif
karena Tampak adanya luka insisi pada perut 09.00
2.Mengobservasi
adanya
faktor
yang
Tampak adanya luka
menyebabkan kelelahan
insisi pada perut klien
Hasil : 09.20
3. Mengobservasi nutrisi
dan sumber energi
A : masalah intoleransi belum teratasi
yang adekuat Hasil : Klien sedang mengomsusmsi susu yang
P : intervensi dilanjutkan -
Observasi
pembatasan klien dalam
deberikan oleh petugas 09.40
melakukan aktivitas
4. Membantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
-
Mengobservasi
nutrisi
dan sumber energi yang
Hasil :
adekuat
Klien hanya bias mengangkat tangan dan kaki susah untuk menggeraka badanya
adanya
-
Bantu
klien
untuk
mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
09.00
4
1. Menganjurkan klien untuk menggunakan 14.00 pakaian yang longgar Hasil :
S:O: -
Klien sudah memakai pakaian longgar 09.00
Tampak ada luka insis laparatomi
2. Mengkaji/mencatat ukuran, warna, kedalaman
-
Terpasang kolostomi beg
luka, perhatikan jaringan nekrotik dan kondisi
-
Luas luka 5 cm
sekitar luka
-
Panjang luka 12 cm
Hasil :
-
Luka tampak bersih
-
Luas luka 5 cm
A : Masalah kerusakan
-
Panjang luka 12 cm
integritas jaringan belum
09.20
-
Warnah luka pink
teratasi
-
Luka tampak bersih
-
Tidak ada jaringan nekrotin
P : intervensi dilanjutkan 1. Mengkaji/mencatat ukuran,
4. Mengajarkan keluarga tentang perawatan luka
warna, kedalaman luka,
Hasil : Belum
perhatikan mengajarkan
keluarga
tentang
nekrotik
perawatan luka 09.00
perawatan luka
Hasil :
-
Membersihkan luka dengan softaksin dan
kondisi
2. ajarkan keluarga tentang
tindakan kontrol infeksi
Membuka balutan
dan
sekitar luka
5. Melakukan perawatan luka yang tepat dan
-
jaringan
3. Melakukan perawatan luka yang tepat dan tindakan kontrol infeksi
cairan NaCl -
Balut luka kembali dan dioleskan dengan krim dan mikro
09.00
5
1. Memonitor tanda dan gejalah infeksi Hasil :
14.00
Factor resiko : -
Tidak ada tanda- tanda gejala infeksi 09.00
09.20
insisi laparatomi dan
2. Membersihkan lingkungan
pada perut
Hasil :
-
Terpasang kolostomi beg
Lingkungan terlihat bersih
-
Hb 10.6
-
WBC : 16,3 103/mm3
tindakan keperawatan
-
Terpasang infus
Hasil :
A : masalah resiko infeksi
3. Mecuci tangan setiap sebelum dan sesudah
Selalu mencuci tangan sebelum melakukan tindakan keperawatan 09.20
Tampak adanya luka
4. Mempertahankan teknik isolasi Hasil: Sudah dilakuakan pertahanan teknik isolasi
belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan 1.Memonitor
tanda
gejalah infeksi 2. Bersihkan lingkungan
dan
09.30
5. Melakukan Kolaborasi tentang pemberian
3.Cuci tangan setiap sebelum
antibiotic
dan
sesudah
Hasil :
keperawatan
tindakan
Pemberian Ondansetro 4 mg
4. Pertahankan teknik isolasi
Ceftrisone 1 gr
5.
Kolaborasi
tentang
pemberian antibiotic