ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
I.
Identitas Umum Keluarga A. Identitas Kepala Keluarga Nama
: Tn. S
Umur
: 22 tahun
Agama
: Islam
Suku
: Kaili
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Petani
Alamat
: Dusun Salena, Kelurahan Buluri. RT 03, RW 06
B. Komposisi Keluarga No 1 2 3
Nama Tn. S Ny. I By. A
C. Genogram D. E.
L/P L P P
Umur 22 thn 20 thn 2 thn
Hub. Klg Kpala Klrga Istri Anak
Pkrjaan Petani IRT -
Pddkan SD SD -
Keterangan : : Laki Laki : Perempuan
: Klien : Meninggal
: Tinggal serumah
D. Type Keluarga : Keluarga Inti
E. Suku Bangsa : Kaili
F. Agama dan Kepercayaan Yang Mempengaruhi Kesehatan : Tidak Ada
G. Status Sosial Ekonomi Keluarga : Pendapatan keluarga Tn. S dibawah rata-rata yaitu 300.000/bulan. Tn. S berperan sebagai kepala keluarga dan mencari nafkah.
H. Aktivitas Rekreasi Keluarga : Keluarga Tn. S tidak mempunyai kebiasaan rekreasi keluarga
II.
Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga a. Tahap perkembangan keluarga saat ini Saat ini keluarga Tn.S berada pada tahap perkembangnan keluarga inti. Dengan tugas perkembangan antara lain : 1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain,privasi. 2. Mensosialisasikan anak. 3. Mengintegrasikan anak yang dalam tahap perkembangan 4. Mempetahankan hubungan yang sehat dalam keluarga
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya Tugas perkembangan yang belum terpenuhi adalah memenuhi semua kebutuhan anggota keluarga karena terbatasnya ekonomi dan pendapatan Tn. S.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti: 1. Riwayat kesehatan keluarga saat ini Pada saat dilakukan pengkajian pada Tn.S dan Ny. I dalam keadaan sehat dan Tn.S dan Ny. I tidak mempunyai riwayat penyakit sedangkan untuk By. A sedang menderita batuk pilek yaitu kurang lebih sudah empat hari yang lalu disertai demam.
2. Riwayat penyakit keturunan Ny. I mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan dan belum pernah masuk rumah sakit sebelumnya.
3. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga No
Nama
Umur BB
Keadaan Kesehatan
Imunisasi
Masalah Kesehatan
1
Tn. S
22 tahun
74 kg
Sehat
Tidak Lengkap
Tidak Ada
2
Ny. I
20 tahun
41 kg
Sehat
Tidak Lengkap
Tidak Ada
-
3
By. A
2 tahun
12 kg
Sakit
Lengkap
ISPA
Dibiarkan
4. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan Puskesmas dan Poskesdes
III.
Tindakan yang telah dilakukan -
Pengkajian Lingkungan a. Karakteristik rumah 1. Luas rumah
: ± 4x18 m2
2. Jenis rumah
: Tersendiri
3. Kepemilikan
: Milik keluarga Tn.S
4. Ventilasi/jendela
: Kurang baik
5. Pemanfaatan ruangan
: Kurang memadai
6. Septic tank
: Tidak ada, hanya menggunakan wc umum
7. Sumber air minum
: Mata air/air gunung
8. Kamar mandi/Wc
: Tidak ada
9. Sampah
: Dibakar
10. Limbah RT
: Dibuang sembarangan
11. Kebersihan lingkungan
: Bersih
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW Tetangga keluarga Tn.S sebagian besar bekerja sebagai buruh dan petani. Tidak ada kebiasaan kurang baik dari lingkungan yang mempengaruhi kesehatan. Bila ada masalah antar warga, diselesaikan dengan pertemuan tingkat RT yang dipimpin oleh ketua RT.
c. Mobilitas geografis keluarga Tn.S bersama keluarga menempati rumahnya yang sekarang sudah sejak lahir. Tn.S sendiri merupakan penduduk asli Dusun Salena yang bersuku kaili. Sedang untuk mobilitas,keluarga menggunakan satu buah sepeda motor, yang fungsi utamanya untuk alat transportasi saat Tn.S bekerja dan bepergian.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Interaksi keluarga Tn.S dengan masyarakat terjalin baik, terlihat dari keikutsertaan anggota keluarga dalam kegiatan kerja bakti antar RT. Apabila terdapat tetangga sekitar yang memerlukan bantuan maka masyarakat saling tolong menolong.
e. System pendukung keluarga Tn.S tidak terlalu paham akan arti kesehatan, saat wawancara Tn.S mengungkapkan apabila keluarga ada yang sakit biasanya hanya dibawa ke dukun atau beli obat warung. Keluarga Tn.S sangat yakin dengan jalur alternatif dari pada pelayanan kesehatan.
IV.
Struktur Keluarga a. Pola/cara komunikasi keluarga Komunikasi yang digunakan dalam keluarga Tn.S yaitu komunikasi terbuka, jika ada masalah maka akan dirembuk bersama, tidak melibatkan orang lain.. Jika pagi Ny.I hanya berdua dengan anak semata wayangnya dan suaminya berangkat bekerja, Ny.I selalu berkunjung dirumah orang tuanya yang tepat disamping rumah Tn. S saat rumah sedang sepi untuk berkumpul bersama ibu dan kakaknya.
b. Struktur kekuatan keluarga Setiap anggota keluarganya mempunyai peran dan dapat menjalankan peran masingmasing dengan baik. Tn.S sebagai kepala keluarga berperan sebagai pengambil keputusan, meskipun tetap lewat musyawarah keluarga.
c. Struktur peran (peran masing-masing anggota keluarga) Tn.S berperan sebagai kepala keluarga, yang bertanggung jawab bekerja mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya. Ny. I sebagai istri,bertugas merawat anak, pendamping suami, juga menyiapkan makanan bagi anak dan suami.
d. Nilai dan norma keluarga Keluarga cukup taat dalam melaksanakan kewajiban agamanya, yaitu ibadah sholat 5 waktu dan mengikuti dzikir bersama di RT. Dalam keluarga saling menghargai antar anggota keluarga.
V.
Fungsi Keluarga a. Fungsi afektif Keluarga saling memberikan perhatian dan kasih sayang, Tn.S selalu mendukung apa yang dilakukan anggota keluarga yang lain selama dalam batas kewajaran dan tidak melanggar etika dan sopan santun, diterapkan demokrasi dalam mengatasi permasalahan keluarga.
b. Fungsi sosialisasi Tn.S mengatakan bahwa cara menanamkan hubungan interaksi sosial pada keluarganyanya dengan tetangga dan masyarakat yaitu dengan menganjurkan keluarganya berpartisipasi dalam lingkungan sekitar misalnya jika ada kerja bakti setiap bulan dan dalam acara perkumpulan dengan masyarakat sekitar.
c. Fungsi perawatan kesehatan Tn. S mengatakan tidak terlalu paham tentang masalah kesehatan dan tindakan perawatan yang diambil. Tn. S selalu mengatakan bahwa jika sakit, dukun lebih ampuh dari pada pelayanan kesehatan.
d. Fungsi reproduksi Tn. S dan Ny.I merencanakan untuk mempunyai 5 orang anak. Ny. I saat ini tidak menggunakan akseptor KB dengan alasan ingin menambah jumlah anak dan juga sedikit takut dengan efek samping dari penggunaan KB.
e. Fungsi ekonomi Tn. S selalu berusaha untuk memenuhi segala kebutuhan sandang pangan keluarganya dengan cara menjual hasil panen dari kebun yang dimiliki oleh keluaraga Tn. S
VI.
Stres Dan Koping Keluarga a. Stresor jangka pendek Keluarga merasa cemas dan khawatir dengan keadaan By. A yang mengalami batuk dan flu yang disertai demam
b. Stresor jangka panjang Keluarga mengatakan tidak ada masalah untuk jangka panjang.
c. Respon keluarga terhadap stressor
Keluarga mengatakan apabila ada masalah yang dirasa sangat berat maka mereka akan memecahkannya secara bersama-sama, dibicarakan bersama kemudian dicari jalan keluar yang terbaik atau kadang-kadang keluarga Tn.S bertanya pada orang tua dari Tn.S yang tinggalnya di samping rumah keluarga Tn.S.
d. Strategi koping Jika ada masalah keluarga lebih suka berunding bersama atau konsultasi dengan orang yang lebih tahu atau orang tua mereka.
VII.
Keadaan Gizi Keluarga Tn. S mengatakan tidak terlalu paham tentang gizi baik dan buruk tetapi Tn.S selalu mengupayakan makanan yang terbaik untuk anak dan istrinya.
VIII.
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik
Tn. S
Ny. I
By. A
Keluhan/Riwayat
Tn. S mengatakan Ny. I mengatakan Ny. I mengatakan
penyakit saat ini
tidak
mempunyai tidak
keluhan saat ini
mempunyai anaknya menderita
keluhan saat ini
batuk pilek disertai demam sudah sejak 4 hari yang lalu
Riwayat
penyakit Tn. S mengatakan Ny. I mengatakan Ny. I mengatakan
sebelumnya
tidak
memiliki tidak
memiliki anaknya
riwayat
penyakit riwayat
penyakit sering
sebelumnya belum
dan sebelumnya pernah belum
dirawat di RS
sudah menderita
dan penyakit flu dan pernah batuk tetapi hanya
dirawat di RS
dibiarkan saja dan ditiup di dukun.
Tanda-tanda vital
TD : 130/70 mmHg TD : 120/70 mmHg N : 120 x/menit N : 88 x/menit
N : 60 x/menit
S : 37,5 ◦C
S : 36,2 ◦C
S : 36 ◦C
RR : 32 x/mnt
RR : 20 x/mnt
RR : 18 x/mnt
System
Inspeksi : Tidak Inspeksi : Tidak Tidak ada bunyi
cardiovascular
terlihat ictus cordis terlihat ictus cordis jantung
tambahan
pada dinding dada pada dinding dada dan tanda kelainan ICS 5 midclavicula ICS 5 midclavicula jantung sinistra Palpasi
sinistra :
Ictus Palpasi
cordis terba ICS 5 Perkusi
:
jantung
:
Ictus
cordis terba ICS 5
Suara Perkusi
:
pekak jantung
Suara pekak
sepanjang ICS 3-5 sepanjang ICS 3-5 sinistra
sinistra
Auskultasi : Tidak Auskultasi : Tidak terdengar
bunyi terdengar
jantung tamahan. Sistem Respirasi
bunyi
jantung tamahan.
Inspeksi : Bentuk Inspeksi : Bentuk Inspeksi : Bentuk dada normal chest, dada normal chest, dada normal chest, tidak ada bantuan tidak ada bantuan tidak ada bantuan pernapasan. Palpasi
:
pernapasan. Dada Palpasi
:
pernapasan. Dada Palpasi
:
Dada
simetris antara kiri simetris antara kiri simetris antara kiri dan kanan Perkusi
dan kanan :
Bunyi Perkusi
pernapasan sonor
dan kanan :
Bunyi Perkusi : Terdengar
pernapasan sonor
suara pekak
Auskultasi : Bunyi Auskultasi : Bunyi Auskultasi napas vesikuler
napas vesikuler
:
Adanya ronchi
Sistem
Inspeksi : Bentuk Inspeksi : Bentuk Inspeksi : Bentuk
Gastrointestinal
abdomen datar Palpasi
:
abdomen datar
Tidak Palpasi
:
abdomen datar
Tidak Palpasi
:
Tidak
teraba adanya masa teraba adanya masa teraba adanya masa atau nyeri tekan
atau nyeri tekan
atau nyeri tekan
Perkusi
:
bising Perkusi
usus normal 9 x/m
System persyarafan
:
bising Perkusi
usus normal 9 x/m
:
bising
usus normal 9 x/m
Auskultasi
: Auskultasi
: Auskultasi
:
peristaltik
usus peristaltik
usus peristaltik
usus
normal 9 x/m
normal 9 x/m
normal 9 x/m
GCS
GCS
GCS
Composmentis.
Composmentis.
Composmentis.
Sistem persyarafan Sistem persyarafan Sistem persyarafan normal.
normal.
normal.
Sistem
Inspeksi : Jumlah Inspeksi : Jumlah Inspeksi : Jumlah
muskuloskeletal
jari-jari tangan dan jari-jari tangan dan jari-jari tangan dan kaki lengkap. Akral kaki lengkap. Akral kaki lengkap. Akral teraba hangat
teraba hangat
teraba hangat
Palpasi : Tidak ada Palpasi : Tidak ada Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada nyeri tekan pada nyeri tekan pada ekstremitas
atas ekstremitas
atas ekstremitas
atas
dan
dan dan
dan dan
dan
bawah
tidak
IX.
bawah
ada tidak
bawah
ada tidak
penurunan
penurunan
penurunan
kekuatan otot.
kekuatan otot.
kekuatan otot.
ada
Harapan Keluarga Keluarga Tn.S berharap anaknya bisa segera sembuh. Keluarga berharap petugas kesehatan di Desa Salena bisa diberikan informasi kepada mereka tentang hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan, baik itu untuk kesehatan tentang ISPA dan jenis penyakit lainnya karena selama ini pemahaman tentang kesehatan pada keluarga Tn. S masih sangat kurang.
X.
Diagnosis Keperawatan Keluarga
NO DATA FOKUS 1 DS : 1).Ny.I mengatakan bahwa anaknya (By. A) batuk pilek selama 4 hari disertai demam dan belum ada dibawa ke pelayanan kesehatan.
2
DO : 1. By.A tampak batuk 2. Hidung By. A keluar sekret dari hidung 3. Imunisasi By. A lengkap 4. By.A batuk grok-grok 5.RR By. A = 32 x/mnt DS : 1).Ny.I mengatakan bahwa Ny.I tidak mengetahui tentang penyebab, cara penularan, pencegahan penularan dan perawatan batuk pilek (ISPA). 2).Ny.I mengatakan selama By.A batuk pilek hanya dibiarkan dan tidak mengetahui cara perawatan dirumah. 3). Ny.I mengatakan masih menggunakan obat nyamuk bakar ketika By. A batuk pilek. 4). Ny.I mengatakan By. A tidurnya dengan Tn.S dan Ny.I. 5). Ny.I mengatakan tidak tahu bagaimana cara memodifikasi lingkungan yang sehat agar tidak terjadi penularan ISPA. DO : 1).Ventilasi rumah kurang baik dan tidak dibuka setiap hari. 2).Saat dilakukan pengkajian Ny.I tahu kalau penyakit batuk pilek itu menular tetapi Ny.I tidak mengetahui cara penularannya. 3).Ny.I sering mengelap hidung By. A dengan bajunya. 4).Tempat pertukaran udara dan pencahayaan kurang, lantai rumah terbuat dari kayu.
DIAGNOSA
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.S merawat anak dengan ISPA
Resiko tinggi pada penularan penyakit ISPA berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga menata lingkungan dengan masalah ISPA.
3
DS : 1).Keluarga mengatakan By. A sulit makan dan lebih sering mengkonsumsi jajan chiki dan minum es dengan pemanis buatan. 2).Ny.I mengatakan tidak tahu tentang gizi yang baik bagi By. A 3).Ny.I mengatakan bahwa By. A tidak terlalu menyukai dengan sayuran.
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat balita/bayi dengan gizi yang kurang
DO : 1).By. A tampak kurus 1. Analisa data
2. Rumusan diagnosis keperawatan 1) Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.S merawat anak dengan ISPA. 2) Resiko
tinggi
pada
penularan
penyakit
ISPA
berhubungan
dengan
ketidakmampuan keluarga menata lingkungan dengan masalah ISPA. 3) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat balita/bayi dengan gizi yang kurang.
3. Skoring penentuan prioritas Dx keperawatan keluarga
Scoring (Penentu Prioritas Masalah) KRITERIA BOBOT Sifat masalah 1 Kemungkinan masalah untuk dipecahkan
2
Potensial masalah untuk dicegah
1
Menonjolkan masalah 1
SCORE Aktual = 3 Resiko = 2 Potensial = 1 Mudah =2 Sebagian = 1 Tidak dapat = 0 Tinggi = 3 Cukup = 2 Rendah = 1 Segera diatasi = 2 Tidak segera diatasi = 1 Masalah tidak diatasi = 0
Penilaian : 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.S merawat anak dengan ISPA. No 1 2
3 4
Kriteria Sifat masalah Aktual Kemungkinan masalah untuk dipecahkan Sebagian Potensial masalah untuk dicegah Tinggi Menonjolkan masalah Segera diatasi Total
2. Resiko
tinggi
pada
penularan
Perhitungan 3/3x1
Nilai 1
1/2x2
1
3/3x1
1
2/2x1
1 4
penyakit
ISPA
berhubungan
dengan
ketidakmampuan keluarga menata lingkungan dengan masalah ISPA. No 1 2
3 4
Kriteria Sifat masalah Resiko Kemungkinan masalah untuk dipecahkan Mudah Potensial masalah untuk dicegah Potensial Menonjolkan masalah Tidak segera diatasi Total
Perhitungan 2/3x1
Nilai 2/3
2/2x2
1
3/3x1
1
1/2x1
1/2 2 4/6
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat balita/bayi dengan gizi yang kurang. No 1 2
3 4
Kriteria Sifat masalah Potensial Kemungkinan masalah untuk dipecahkan Mudah Potensial masalah untuk dicegah Rendah Menonjolkan masalah Masalah tidak diatasi Total
Perhitungan 1/3x1
Nilai 1/3
2/2x2
1
3/3x1
1
0/2x1
0 2 1/3
4. Prioritas Dx keperawatan Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.S merawat anak dengan ISPA.
XI. N O 1
Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Umum Bersihan jalan Setelah nafas tidak dilakukan efektif tindakan berhubungan keperawatan dengan bersihan ketidakmampuan jalan nafas keluarga Tn.S dapat merawat anak teratasi. dengan ISPA
Khusus Keluarga dapat mengenal masalah ISPA.
Evalusi Kriteria Verbal
Standar Keluarga dapat menjelaskan pengertian ISPA , dapat menyebutkan tanda dan gejala ISPA , dapat menjelaskan perawatan keluarga yang menderita ISPA.
Rencana Tindakan
1.kaji pengetahuan keluarga tentang ISPA 2.jelaskan pada keluarga tentang pengertian,tanda/gejala tindakan yang dilakukan bila salah satu anggota keluarga menderita ISPA. 3.berikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya. 4.berikan reinforcement positif atas usaha keluarga.
5.bimbing keluarga untuk mengulang kembali apa yang dijelaskan oleh perawat
Keluarga mampu mengambl keputusan yang tepat. Keluarga mampu melakukan perawatan kesehatan
Verbal
psikomo tor
Keputusan keluarg untuk memeriksaka n kembali Keluarga Tn.S dapat melakukan perawatan kesehatan.
6.beri pujian atas jawaban yang disampaikan oleh keluarga. Beri penjelasan tentang penyakit ISPA dan komplikasinya.
1.diskusikan dengan keluarga tentang pengertian ISPA menggunakan lembar balik/leaflet. Ajarkan kepada keluarga untuk latihan nafas dalam dan batuk efektif secara mandiri. 2.beri kesempatan kepada keluarga untuk mempraktekkan cara nafas dalam dan batuk efektif serta cara membuat obat herbal secara tradisional.
Keluarga mampu memodifik asi lingkungan .
Verbal
Keluarga dapat menerapkan pola hidup sehat
3.beri pujian positif atas partisipasi keluarga. 1.kaji kebiasaan keluarga Tn.S 2.motivasi keluarga dalam berperilaku hidup sehat. 3.motivasi keluarga dalam menata lingkungn rumah
2
Resiko tinggi pada penularan penyakit ISPA berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga menata lingkungan dengan masalah ISPA
3
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat balita/bayi dengan gizi yang kurang
Setelah dilakukan kunjungan keluarga diharapkan keluarga mampu mengenal cara penularan penyakit ISPA Setelah dilakukan kunjungan keluarga diharapkan keluarga mampu mengenal gizi yang baik
Tn.S bersama anggota keluarga mampu memanfaat kan pelayanan kesehatan yang ada.
Psikomotor
Keluarga dapat menyebutk an cara penularan penyakit ISPA
Verbal
Keluarga dapat mengetahui makanan yang bergizi baik bagi sang anak
Verbal
4.berikan penyuluhan tentang bahaya lingkungan yang tidak sehat Keluarga 1.menganjurkan Tn.S keluarga untuk memeriksaka memerikskan anggota n anggota keluarga yang sakit. keluarga yang sakit ke 2.jelaskan jenis pelayanan pelyanan kesehatan kesehatan yang bisa digunakan. Puskesmas. 3.beri kesempatan keluarga untuk bertanya. Keluarga 1.kaji pengetahuan dapat keluarga tentang caramenyebutkan cara penularan ISPA cara penularan 2.beri penjelasan kepada dan keluarga keluarga tentang caradapat cara penularan ISPA mengetahui cara 3.beri reinforcement pencegahan positif atas usaha terjadinya keluarga. ISPA Keluarga 1.kaji pengetahuan mampu keluarga tentang mengenal pentingnya gizi pada maslah gizi anak nutrisi yang baik bagi 2.berikan penyuluhan anaknya,ma kepada keluarga tentang mpu pengertian gizi,tanda mengambil kurng gizi dan keputusan pentingnya gizi pada cara anak mengatai gizi pada anaknya 3.beri kesempatan dan keluarga keluarga untuk bertanya dapat menyebutkan 4.beri reinforcement cara positif atas usaha mengatasi keluarga yang telah gizi yang dilakukan
baik bagi anaknya.
XII.
Implementasi Dan Evaluasi
Diagnosa Keperawatan Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.S merawat anak dengan ISPA.
Tanggal dan Waktu Implementasi 28 Januari 2019 1.Mengkaji Pukul 10.00 wita pengetahuan keluarga tentang ISPA 2. Memberi penjelasan tentang penyakit ISPA dan komplikasinya. 3. Melakukan pemeriksaan fisik pada By. A
Evaluasi S:Keluarga mengatakan telah mengerti mengenai ISPA dan cara perawatannya. Keluarga mengatakan paham untuk melakukan latihan nafas dalam dan batuk secara efektif.
O: keluarga dapat mempraktekkan cara 4. Mengajarkan nafas dalam dan batuk kepada keluarga untuk secara efektif serta cara latihan nafas dalam membuat obat herbal dan batuk efektif secara tradisional. secara mandiri. A: Tujuan khusus 5. Memberi tercapai seluruhnya kesempatan kepada keluarga untuk P: Pantau bersihan mempraktekkan cara jalan nafas anak dan nafas dalam dan batuk lakukan pemerikasaan efektif serta cara di puskesmas terdekat. membuat obat herbal secara tradisional.
29 Januari 2019 Pukul 10.00 wita
1.Mengkaji terhadap kebiasaan keluarga Tn.S 2.Memberi penyuluhan tentang
S:Keluarga mengatakan sudah mulai menata dan memodifikasi lingkungan rumah dan sekitarnya. keluarga mengatakan mulai merubah perilaku pola gaya hidup sehat.
hidup sehat dan berprilaku sehat 3. Mengajarkan cara hidup sehat dan berperilaku sehat dalam lingkungan keluarga 4.Memberikan kesempatan keluarga untuk memodifikasikan lingkungan rumah
5. Menganjurkan keluarga untuk memerikskan anggota keluarga yang sakit. Resiko tinggi pada penularan penyakit ISPA berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga menata lingkungan dengan masalah ISPA.
30 Januari 2019 Pukul 10.00 wita
31 Januari 2019 Pukul 10.00 wita
A:Tujuan khusus tercapai seluruhnya P: Pertahankan kondisi lingkungan sekitar dan berperilaku pola gaya hidup sehat. Menganjurkan keluarga untuk memeriksakan kesehatan keluarga setiap bulan ke puskesmas terdekat
1.Mengkaji pengetahuan keluarga tentang cara-cara penularan ISPA
S:Keluarga mengatakan mengerti tentang penularan ISPA.
2.Memberi penjelasan kepada keluarga tentang cara-cara penularan ISPA
O: keluarga mampu menyebutkan cara-cara penularan ISPA
3.Memberi reinforcement positif atas usaha keluarga. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat balita/bayi dengan gizi yang kurang.
O: keluarga dapat melakukan penataan rumah secara mandiri.
1.Mengkaji pengetahuan keluarga tentang pentingnya gizi pada anak 2.Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang pengertian gizi,tanda kurng gizi dan
A: Tujuan khusus tercapai seluruhnya P: Pantau lingkungan rumah keluarga . S: keluarga mengatakan mengerti pengetahuan tentang gizi,tanda kurang gizi dan pentinnya gizi pada anak . O: keluarga mampu menjadwalkan pola makan sehari-hari pada
pentingnya gizi pada anak
anak dengan gizi yang baik
3.Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya
A: Tujuan khusus tercapai seluruhnya
4.Memberi reinforcement positif atas usaha keluarga yang telah dilakukan
P: Pantau nutrisi gizi pada By. A dan pertahankan gizi yang seimbang pada By. A