ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PERIODE PASCA PARTUM
PENGERTIAN
Postnatal (Latin for 'after birth', from post meaning "after" and natalis meaning "of birth") is the period beginning immediately after the birth of a child and extending for about six weeks. The period is sometimes incorrectly called the postpartum period, which refers to the mother and, less commonly, puerperium (www.wikipedia.com)
Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu. (Abdul Bari. S, dkk, 2002)
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelim hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6-8 minggu. (Rustam Mochtar, 1998 )
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhirnya ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, masa nifas berlangsung selama ± 6 minggu. (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002)
Puerperium adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. (Obstetri Fisiologi, 1983)
Masa Nifas diBagi Dalam 3 Periode: 1. 2.
3.
Early post partum : Dalam 24 jam pertama. Immediate post partum : Minggu pertama postpartum. Late post partum : Minggu kedua sampai dengan minggu keenam.
Perubahan Anatomi dan Fisiologi Wanita Setelah Melahirkan
2.
Sistem Reproduksi dan Struktur Terkait : Uterus : a. Proses Involusi • Yaitu proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil setelah melahirkan. Proses ini dimulai setelah placenta lahir pada proses ini terjadi proses autolisis yaitu proses perusakan secara langsung terhadap jaringan hipertropi (pembesaran sel yang ada) selama hamil. • Menurut Irene M Bobak (1995) yaitu : Dalam waktu 12 jam tinggi fundus mencapai kurang lebih 1 cm diatas umbilikus, tinggi fundus turun kira-kira 1-2 cm setiap 24 jam pertama, pada hari ke-6 fundus berada pada pertengahan antara umbilikus dan simfisis pubis, 9 hari post partum, fundus tidak terasa pada abdomen. Sub involusi adalah kegagalan uterus untuk kembali pada keadaan tidak hamil penyebab tersering, tertahannya fragmen placenta dan infeksi. d. Kontraksi • Hormon oksitosin yang dilepas dari kelenjar hipofisis posterior, memperkuat dan mengatur kontraksi uterus, mengkompresi pembuluh darah
Afterpain
a. • •
Yaitu rasa nyeri pada masa awal purperium terutama daerah uterus. Relaksasi dan kontraksi yang periodik sering dialami multipara dan bisa menimbulkan nyeri yang tertahan sepanjang masa awal puerperium pada primipara.
Tempat placenta
b. •
Proses involusi daerah implantasi placenta 2-3 hari pelepasan jaringan nekrotik, 7 hari post partum ke bentuk lapisan basal, 15 hari post partum regenerasi endometrium kecuali pada bekas placenta. 6 minggu post partum perkembangan selsel epitel endometrium
Lochea
c. • •
Yaitu Rabas (cairan) uterus yang keluar setelah bayi lahir. Jenis dan karakteristik lokia : Lokea rubra : mengandung darah segar debris dosi dua dan debris prokoblastik, sekitar 3-4 hari. Lokea serosa : mengandung darah agak
1.
2.
3.
Serviks • Setelah melahirkan serviks menjadi lunak, edematosa, tipis dan rapuh, sedikit laserase. Vagina dan Perineum • Vagina yang semula sangat tegang akan kembali secara bertahap ke ukuran sebelum hamil (6-8 minggu setelah bayi lahir). • Rugae akan mulai terlihat sekitar minggu ke4 dan pada umumnya rugae akan memipih secara permanen. • Proses penyembuhan luka episiotomi sama dengan operasi lain dan luka episiotomi sembuh sebelum minggu ke-6. Topangan Otot Panggul • Struktur penopang uterus dan vagina bisa mengalami cedera sewaktu melahirkan dan masalah ginekologis dapat timbul dikemudian hari karena jaringan dasar
Sitem Endoktrin o Hormon Plasenta o Hormon Hifofisis Abdomen o Setelah persalinan dinding perut longgar sehingga masih seperti orang hamil. o Dalam 2 minggu dinding abdomen akan rileks. o Dalam 6 minggu akan pulih seperti sebelum hamil. Sistem Urinaria o Fungsi ginjal menurun saat postpartum dan kembali normal dalam waktu 1 bulan. o Adanya odema trigonium yang menimbulkan obstruksi uretra sehingga terjadi retensi urin. o Diaforesis merupakan salah satu mekanisme tubuh untuk mengurangi cairan yang teretansi dalam tubuh, terjadi selama 2 hari setelah melahirkan. Sistem Pencernaan o Pada masa awal post partum dapat terjadi penurunan tonus dan motilitas otot traktus cerna,
Payudara o Setelah bayi lahir dengan cepat terjadi penurunan konsentrasi hormon yang menstimualsi perkembangan payudara, sebagian hormon-hormon ini kembali ke kadar sebelum hamil yang ditentukan oleh ibu menyusui atau tidak. Ketika bayi menghisap puting, reflek saraf merangsang lobus posterior kelenjar pituitary untuk mensekresi hormon oksitasin. Ketika ASI di hisap maka sel-sel laktasi terangsang untuk menghasilkan ASI yang lebih banyak. Sistem Kardiovaskuler o Denyut jantung volume sekuncup dan curah jantung meningkat segera setelah melakukan persalinan (lebih tinggi selama 30-60 menit). o Curah jantung normal 8-10 minggu setelah melahirkan. o Tanda-tanda vital setelah melahirkan dalam batas normal, bila temperatur selama 24 jam pertama meningkat sampai 38 derajat (keadaan ini sebagai akibat dehidrasi denyut nadi), tekanan darah sedikit berubah atau menetap, dan evaluasi rutin perlu dilakukan selama 48 jam pertama. Sistem Neurologi
Sistem Muskuloskletal o Adaptasi sistem muskuloskeletal yang terjadi selama hamil secara langsung kembali pada masa postpartum. o Adaptasi ini mencakup antara lain : relaksasi, mobilitas dan perubahan pusat berat akibat pembesaran rahim. Sistem Integumen o Kloasma yang muncul pada masa hamil bisa menghilang. o hiperpegmentasi di areola dan linea nigra tidak menghilang seluruhnya atau dapat menetap, o kulit yang menegang pada payudara, abdomen, paha dan panggul mungkin memudar, tetapi tidak menghilang. o Rambut halus yang tumbuh pada saat hamil akan menghilang. o Olaporesis perubahan yang paling jelas terlihat pada sistem integumen. Sistem kekebalan
Adaptasi Psikologis Postpartum
Selama periode postpartum tugas dan tanggung jawab baru muncul dan kebiasaan lama perlu ditambah atau dirubah. Dengan adanya perubahan tersebut diperlukan suatu adaptasi baik pada ibu maupun bapak. Tiga fase penyesuaian terhadap peran sebagai orang tua yang ditandai oleh perilaku independen, perilaku dependen-mandiri, dan perilaku interdependen. Periode ini di ekspresikan oleh Reva Rubin yang terjadi tiga tahap, yaitu : 1. Taking In Periode (1-2 hari setelah persalinan)
Perawatan Pasca Persalinan
Mobilisasi Karena lelah sehabis bersalin, ibu harus istirahat, tidur terlentang selama 8 jam pasca persalinan. Kemudian boleh miring-miring kekanan dan kekiri untuk mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli. Pada hari ke 2 diperbolehkan duduk, hari ke 3 jalan-jalan, dan hari ke 4 atau 5 sudah diperbolehkan pulang. Mobilisasi diatas mempunyai variasi, bergantung pada komplikasi persalinan, nifas dan sembuhnya luka-luka. Diit Makanan harus bermutu, bergizi, dan cukup kalori, serta makan-makanan yang mengandung protein, banyak cairan, tinggi serat, sayur-sayuran dan buah-buahan. Miksi Hendaknya kencing dapat dilakukan sendiri secepatnya. Bila kandung kemih penuh dan wanita sulit kencing, sebaiknya dilakukan kateterisasi. Defekasi Buang air besar harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Bila masih sulit buang air besar dan terjadi konstipasi apalagi BAB keras dapat diberikan obat laksans per oral atau per rektal. Perawatan Payudara Untuk Ibu Menyusui Suatu cara yang dilakukan untuk merawat payudara agar air
Perawatan Payudara Perawatan payudara telah dimulai sejak wanita hamil supaya putting susu lemas, tidak keras dan kering sebagai persiapan untuk menyusui bayinya. Dianjurkan sekali ibu untuk menyusui bayinya karena sangat baik untuk kesehatan bayi dan ibunya. Laktasi Untuk menghadapi masa laktasi (menyusui) sejak dari kehamilan telah terjadi perubahan-perubahan seperti : Proliferasi jaringan pada kelenjar-kelenjar, adanya keluaran colostrum, hipervaskularisasi pada permukaan dan bagian dalam payudara, dan setelah melahirkan adanya pengaruh hormon laktogenik (LH) atau prolaktin yang akan merangsang air susu (banyak dalam 2-3 hari pasca persalinan). Perawatan Perinium Perawatan perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil. Senam Nifas
Postpartum Patologis
Postpartum Blues
1.
Postpartum Blues merupakan respon emosi ibu postpartum dimana ia merasa sangat tertekan, mungkin menangis, individu tidak tahu mengapa ia merasa depresi. Keadaan ini sifatnya sementara 1-10 hari menghilang, penyebab koping dan respon menjadi orang tua tidak adaptif meliputi : memberi makan, menstimulasi bayi, mengistirahatkan bayi, persepsi yang realitas, memiliki inisiatif melakukan kegiatan positif, menginteraksikan dengan anak lain, rasa puas terhadap peran mengasuh Kunci untuk mendukung wanita dalam melalui periode ini adalah dukungan yang konsisten dari keluarga dan pemberi perawatan, meyakinkan kembali bahwa ia ”tidak gila” dan memberikan kesempatan untuk meningkatkan istirahat.
1.
Perdarahan Post Partum Perdarahan postpartum adalah perdarahan lebih dari 500-600 ml selama 24 jam setelah anak lahir. Termasuk perdarahan karena retensio plasenta. Perdarahan post partum adalah perdarahan dalam kala IV lebih dari 500-600 cc dalam 24 jam setelah anak dan plasenta lahir. (Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH,1998) Haemoragic Post Partum (HPP) adalah hilangnya darah lebih dari 500 ml dalam 24 jam pertama setelah lahirnya bayi. (Williams, 1998). HPP biasanya kehilangan darah lebih dari 500 ml selama atau setelah kelahiran. (Marylin E Dongoes, 2001) Perdarahan Post partum diklasifikasikan menjadi 2, yaitu: 1. Early Postpartum : Terjadi 24 jam pertama setelah bayi lahir 2. Late Postpartum : Terjadi lebih dari 24 jam pertama setelah bayi lahir Tiga hal yang harus diperhatikan dalam menolong
ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM
1. Pengkajian • Biodata Klien : Nama, Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Suku, Agama, Alamat, No. Medical Record, Nama Suami, Umur, Pendidikan, Pekerjaan , Suku, Agama, Alamat, Tanggal Pengkajian. 3. Keluhan Utama • Riwayat Haid : Umur Menarche pertama kali, Lama haid, jumlah darah yang keluar, konsistensi, siklus haid, hari pertama haid terakhir, perkiraan tanggal partus. 5. Riwayat Perkawinan • Riwayat Obstetri : Riwayat kehamilan Riwayat persalinan 7. Riwayat KB dan Perencanaan Keluarga 8. Riwayat Penyakit Dahulu • Riwayat Psikososial-Kultural : Adaptasi
•
•
•
• 5. 6. •
•
Riwayat Kesehatan Keluarga : Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit yang diturunkan secara genetic, menular, kelainan congenital atau gangguan kejiwaan yang pernah diderita oleh keluarga. Profil Keluarga : Kebutuhan informasi pada keluarga, dukungan orang terdekat, sibling, type rumah, community seeting, penghasilan keluarga, hubungan social & keterlibatan dalam kegiatan masyarakat. Kebiasaan Sehari-hari : Pola nutrisi, Pola istirahat dan tidur, Pola eliminasi, Personal Hygiene, Aktifitas, Rekreasi dan hiburan. Seksual Konsep Diri Peran Pemeriksaan Fisik : Keadaan Umum, BB, TB, LLA, Tanda Vital normal, Kepala, Breast, Abdomen, Genitalia, Muskoloskeletal Pemeriksaan Laboratorium : Darah (Hemoglobin
Analisa Data
No
Tanda dan Gejala
Etiologi
Masalah
TTV : • Suhu : menurun • Nadi : menurun • TD : menurun • RR : menurun Tingkat energi : letih, dapat memperlihatkan kebutuhan untuk tidur. Rahim : setinggi umbilikus 1. Penurunan masukan cairan tidak adekuat, Risiko kehilangan tinggi terhadap cairan berlebihan. kekurangan volume ca Lokia rubra : sedikit bekuan, tercium bau seperti cairan menstruasi normal Perinium : oedema, ada luka episiotomi dan jahitan. Tungkai : oedema di telapak kaki (pedal) Payudara : keras saat palpasi, kolostrum belum dikeluarkan. Jumlah darah yang keluar pascapartum : lebih dari 500cc. Terdapat ketuban pecah dini dan partus lama. Terjadi peningkatan haluaran urine. Berkeringat (diaforesis).
: Suhu : meningkat (38,5o C / lebih setelah 24 jam pertama) Nadi : meningkat, (takikardi) TD : meningkat (hipertansi) RR : meningkat (24x/menit / lebih) at energi : letih, lemas, dapat memperlihatkan kebutuhan untuk tidur. h terlihat : pucat, gelisah. 2. Jaringan atau kerusakan kulit, penurunan Hb, tindakan infasif, dan atau Risiko peningkatan tinggi infeksi pemaja m (TFU) : tidak sesuai dengan proses involusi. a : purulen, sedikit bau busuk. um : oedema, ada luka episiotomi dan jahitan serta ada tanda-tanda infeksi. aksi uterus : lembek. alut : penuh oleh darah lebih dari 500cc. : dingin. ryferiltime : memanjang (>2 detik). ensi BAK
O: TTV : • TD : meningkat • Nadi : meningkat • Pernafasan : meningkat Perinium : oedema, ada luka episiotomi, ada jahitan. Adanya diaforesis berlebihan 3. kontraksi uterus. Trauma mekanisme oedema / pembesaran jaringan Nyeriatau akutdistansi atau ketidaknyamanan efek-efek horm Terdapat Tinggi Fundus : fundus uteri pada hari pertama setinggi pusat. Lokia : ada pengeluaran. Payudara : membengkak, ASI belum keluar. Ada nyeri palpasi pada daerah lokasi. Inpeksi daerah nyeri : memperlihatkan kemerahan, pembengkakan. Mobilisasi / gerak : terasa nyeri Isrirahat : tidak mampu istirahat atau tidur.
an : sesuai dengan keinginan atau tidak (mis. Ingin lahir pervaginam berhasil atau tidak). on orang tua terhadap kelahiran anak meliputi perilaku adaptif atau maladaftif. a hari 1-2 setelah persalinan) : at tergantung, fokus perhatian terhadap tubuhnya, galaman melahirkan dan persalinan yang dialami, 4. Transisi atau peningkatan perkembangan Perubahan anggotaproses keluarga. keluarga kat, nafsu makan meningkat. sung 3-4 hari post partum) : pada kemampuannya menerima tanggung jawab sepenuhnya terhadap perawatan bayi. tif sehingga membutuhkan bimbingan dan dorongan perawat. etelah tiba dirumah secara penuh ) : jawab sebagai orang tua dan menyadari atau merasa kebutuhan bayi yang sangat tergantung dari kesehatan sebagai ibu.
ngalaman melahirkan pertama (partus pertama). 5. Kurangnya Kurang pengetahuan informasi mengenai perawatan ormasi perawatan diri yang tidak adekuat dari tim kesehatan. um adanya penyuluhan perawatan diri dan bayi dari tim kesehatan.
Diagnosa Keperawatan
1.
2.
3.
4.
5.
Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan penurunan masukan tidak adekuat, kehilangan cairan berlebihan. Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan / kerusakan kulit, penurunan Hb, tindakan infasif, dan atau peningkatan pemajanan lingkungan malnutrisi. Nyeri akut atau ketidaknyamanan berhubungan dengan trauma mekanisme oedema / pembesaran jaringan atau distansi efek-efek hormonal. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan transisi atau peningkatan perkembangan anggota keluarga. Kurang pengetahuan mengenai
Intervensi Keperawatan
NoDiagnosa Keperawatan Tujuan
Kriteria hasil
Intervensi
Rasional
• • Catat kehilangan Potensial cairanhemorangi pada waktuatau kelahiran, kehilangan tinjau darah ulang berlebihan riwayat intranatal. pada waktu kelahiran berlanjut pada perio Dapat meningkatkan masukkan cairan yang adekuat. • •KajiMenunjukkan lokal• danUterus kontraktilitas tekanan yang relaks darah fundus atau danuteri menonjol nadijumlah dalamdengan lochea, batas normal. peningkatan vagina dan kondisi aliran lochea perineum dapatsetelah diakibatkan 2 jam pada dari persa 8 jam . • tidak •Dengan • kehilangan nurunan 1. masukan adekuat, Masukan perlahan Merangsang cairan masase dan cairan haluaran fundus kontraksi berlebihan bila urine uterus uterus seimbang. (muntah, dapat menonjol. mengontrol diafonesis, perdarahan. peningkatan haluaran urine). • •KajiHb, • dalam masukan Ht Membantu cairan kadar dannormal dalam keluaran analisa urine.keseimbangan cairan dan derajat kekurangan cairan • • Pantau suhu, nadi, Indikator dan tekanan dalam membantu darah. untuk mengevaluasi tingkat hidrasi.
• Pantau suhu • dan Peningkatan nadi dengan suhu rutin dapat sesuai memperberat, indikasi, catat takikardi tanda-tanda dapat terjadi. menggigil, Peningkatan anorexiasuhu dan malai samp • Catatluka •yanglochea, nyembuhan, menunjukkan jumlah Loctica bebas bau, dari secara drainase karakteristiknya normalpurulen, mempunyai atau bebas perubahan bau dariamis infeksi /pada anyir. ; tidak kemajuan Namun febrispada normal ; danendometritis, mempunyai dari rubra menja mung aliran Klien dapat mendemonstrasikan tehnik-teknik untuk menurunkan resiko, meningkatkan penyembuhan • Inspeksi • perbaikan akan 2. kulit, penurunan Hb, tindakan sisi Diagnosis infasif, dan episiotomi dini atau dari peningkatan infeksi setiap lokal 8 jam. pemajanan dapat Perhatikan dicegah lingkungan nyeri penyebaran tekan malnutrisi. berlebihan. pada jaringan uterus. Tanda-tanda infeksi tidak ada • Observasi• frekuensi Status urinarius berkemihmeningkatkan resiko terhadap infeksi . • Kaji terhadap • Gejala tanda-tanda ISK dapat infeksi tampak saluran pada kemih hari 2-3 pasca partum karena naiknya infeksi.
• • Anjurkan Pembersihan perawatan perincal sering membantu mencegah atau menghalangi penyebaran infeksi. • • intervensi Mengidentifikasi dan menggunakan Tentukan Mengidentifikasi adanya, untuk lokasi, mengatasi kebutuhan dan sifat ketidaknyamanan. – kebutuhan khusus dan intervensi yang tepat. • • ketidaknyamanan Inspeksi Dapat perbaikan menunjukkan perineumtrauma dan epiostomi. berlebihan pada jaringan perineal dan terjadinya komplikasi yan Klien dapat mengidentifikasi dan menggunakan intervensi untuk mengatasi ketidaknyamanan dengan tepat. • engan3..trauma mekanisme oedema• / pembesaran Berikan Memberi kompres jaringananestesia esatau pada distensi perineum, lokal,efek-efek meningkatkan khususnya hormonal. selama vasokonstriksi, 24 jam pertama dan mengurangi setelah kelahiran. edema dan vasodila Klien dapat mengungkapkan berkurangnya ketidaknyamanan • • BerikanMeningkatkan kompres hangat sirkulasi ( misalnya pada; perineum, rendam duduk meningkatkan / bak mandi) oksigenasi dan nutrisi pada jaringan, m • • Anjurkan Penggunaan duduk dengan pengencangan otot glutealgluteal terkontraksi saat duduk diatasmenurunkan perbaikan episiotomi stres dan tekanan langsung pada • • Kolaborasi Memberikan dalam pemberian kenyamanan, obat analgesik khususnya30-60 selama menit laktasi, sebelum bila afterpain menyusui.paling hebat karena pelep
• • Jam-jam pertama Anjurkan setelah klien kelahiran untukmemberikan menggendong, kesempatan menyentuh unikdan untuk memeriksa terjadinya bayi ikatan keluarga, karena ibu dan bayi s • Menggendong bayi saat kondisi ibu dan neonatus memungkinkan. •4.dengan • secara Ayahtransisi yang Anjurkan aktif berpartisipasi ayahperkembangan untuk menyentuh dalam dankelahiran menggendong aktifitas bayi serta interaksi membantu terutama dariperawatan bayi, secara bayi umum sesuaimen ko ngan n peran menjadi atau tua peningkatan secara realistis, secara aktifproses anggota mulai melakukan keluargadantugas perawatan bayi barudalam lahir dengan tepat, mengident • orang Mendemonstrasikan prilaku kedekatan dan ikatan yang tepat. • • mempunyai Kontak awal Anjurkan dan efekbantu positif pemberian pada durasi ASIpemberian tergantungASI, padakontak pilihan kulit klien dengan dan keyakinan kulit dan mulainya tugas ibu meni
• • Anjurkan klien berbaring tengkurap Periode postpartum dengan bantal dapatdibawah merupakan abdomen pengalaman dan klien positif melakukan bila penyuluhan teknik visualisasi yang tepat atau diberikan aktivita • • motivasi Kaji kesiapan klien dan Menbantu untuk menstandarisasi belajar informasi yang diterima orang tua dari perawat dan menurunkan ke • • • Mengungkapkan Mulai rencana pemahaman penyuluhan perubahan Membantu tertulis fisiologis. dengan mencegah menggunakan infeksi, mempercepat format yang penyembuhan distandarisasi dengan dan berperan menggunakan pada adaptif ceklist. yang pos ologis, i perawatan diri individu, bayi berhubungan hasil yang •diharapkan, dengan kurangnya melakukan informasi. aktivitas / prosedur yang perlu dan menjelaskan alasan – alasan untuk tindak • 5. kebutuhan • dan Melakukan Berikan aktivitas informasi atau prosedur tentangyang Ibu perawatan yang diperlukan baru diri,pertama termasuk dan menjelaskan kaliperubahan melahirkan alasan-alasan peran akandan kurang perubahan untuksekali tindakan. fisik pengetahuannya serta emosional. mengenai cara pera • • Berikan penyuluhan mengenai Pasangan perawatan mungkin tali memerlukan pusat dan memandikan kejelasan mengenai bayi. ketersediaan metoda kontrasepsi • • Diskusikan tentang kebutuhan Meningkatkan seksualitaskenyamanan, dan rencana untuk meningkatkan kontrasepsi rasa kontrol dan kembali memfokuskan perhatian.
Implemenasi dan Evaluasi Keperawatan
No.
Diagnosa Keperawatan
Implementasi
Evaluasi
merefleksikan observasi dan analisis perawat terhadap respons klien pada intervensi keperawatan mengenai apa y merefleksikan dan sinopsis observasi dan analisis mengenai status klien terhadap waktu yang menguraikan kemaju
gi terhadap volume cairan berhubungan dengan penurunan masukan tidak adekuat, kehilangan
gan penurunan 1. masukan tidak adekuat, kehilangan cairan berlebihan (muntah, diafonesis, peningkatan haluaran u ah dan nadi dalam batas normal. menyelamatkan jiwa dalam situasi darurat. ran urine seimbang. al
leksikan observasi dan analisis perawat terhadap respons klien pada intervensi keperawatan mengenai apa ngan dengan trauma jaringan / kerusakan kulit, penurunan Hb, tindakan infasif, dan atau peningkatan pem eksikan dan sinopsis observasi dan analisis mengenai status klien terhadap waktu yang menguraikan kema kerusakan 2. kulit, penurunan Hb, tindakan infasif, dan atau peningkatan pemajanan lingkungan malnutrisi. ehnik-teknik untuk menurunkan resiko secara mandiri. eksi.
leksikan observasi dan analisis perawat terhadap respons klien pada intervensi keperawatan mengenai apa u ketidaknyamanan berhubungan dengan trauma mekanisme oedema / pembesaran jaringan atau distensi e eksikan dan sinopsis observasi dan analisis mengenai status klien terhadap waktu yang menguraikan kema n dengan 3. trauma mekanisme oedema / pembesaran jaringan atau distensi efek-efek hormonal. untuk mengatasi ketidaknyamanan dengan tepat. enai nyeri.
bahan proses keluarga berhubungan dengan transisi atau peningkatan perkembangan anggota keluarga, me
fleksikan observasi dan analisis perawat terhadap respons klien pada intervensi keperawatan mengenai ap fleksikan dan sinopsis observasi dan analisis mengenai status klien terhadap waktu yang menguraikan kem
ubungan 4. dengan transisi atau peningkatan perkembangan anggota keluarga. an dan iktan yang tepat kepada bayi, tanpa ada paksaan. agai orang tua. perawatan bayi baru lahir dengan tepat.
leksikan observasi dan analisis perawat terhadap respons klien pada intervensi keperawatan mengenai apa perawatan diri dan bayi berhubungan dengan kurangnya informasi, membutuhkan penyuluhan keperawata eksikan dan sinopsis observasi dan analisis mengenai status klien terhadap waktu yang menguraikan kema
enai5. perawatan diri dan bayi berhubungan dengan kurangnya informasi. aman mengenai perubahan fisiologis. au prosedur yang diperlukan dalam perawatan diri dan bayi. san untuk tindakan.
DAFTAR PUSTAKA • •
3. 4.
•
6.
www.denipurnama.blogspot.com/2009/02/aske p-nipas.html - 87k – www.healthreferenceilham.blogspot.com/2008/07/kondas-postpartum.html - 171k www.indonurs.webng.com/maternitas.html Bobak, Lowder Milk, Jensen (2005), Buku Ajar Keperwatan Maternitas, EGC : Jakarta. (hal : 522 s/d 546). sumber: http://maidun-gleekapay.blogspot.com/2008_05_01_ www.borneoufi.blog.friendster.com/2008/07/konsep-nifaseklamsi-forceps/ - 95k-
TERIMA KASIH semoga berguna untuk anda sekalian...