AKBID BM PALEMBANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Presentasi bokong merupakan letak memanjang dengan bokong sebagai bagian terendah sehingga kepala berada di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri (Rambulangi, 2003)
1.2. Etiologi Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan di dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air ketuban relatif lebih banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Dengan demikian janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala. Presentasi bokong/letak lintang. Karena berbagai sebab yang belum diketahui begitu jelas, menjelang kehamilan aterm, kavum uteri telah mempersiapkan janin pada posisi longitudinal dengan presentasi belakang kepala. Presentasi bokong umumnya terjadi pada akhir trimester kedua kehamilan atau mendekati aterm. Faktor predisposisi untuk presentasi bokong selain usia kehamilan adalah relaksasi uterus yang dapat disebabkan oleh multiparitas, bayi
multiple,
hidramnion,
oligohidramnion,
hidrosefalus,
presentasi
bokong
sebelumnya, anomali uterus dan berbagai tumor dalam panggul juga pada plasenta yang terletak di daerah kornu fundus uteri (Rambulangi, 2003).
1.3. Rumusan Masalah Berdasarkan judul dari makalah ini yaitu “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan Presentasi Bokong” maka rumusan dalam makalah ini adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi presentasi bokong? (Josoprawiro, 2005)
1.4. Tujuan Makalah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan Presentasi Bokong” ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam tentang kehamilan presentasi bokong, faktor-faktor dan cara penanganannya, serta penatalaksanaannya?
ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG
Page 1
AKBID BM PALEMBANG 1.5. Manfaat 1.5.1. Bagi Penulis Menambah Ilmu Pengetahuan mengenai kehamilan dengan presentasi bokong.
1.5.2. Bagi Institusi Pendidikan Sebagai bahan refrensi untuk perpustakaan.
ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG
Page 2
AKBID BM PALEMBANG BAB II TINJAUAN TEORI 2.1. Definisi Presentasi Bokong merupakan letak memanjang dengan bokong sebagai bagian yang terendah sehingga kepala berada di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri (Sarwono Prawirohardjo, 2000).
2.2. Etiologi Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan di dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air ketuban relatif lebih banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Dengan demikian janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, presentasi bokong atau letak lintang. Karena berbagai sebab yang belum diketahui begitu jelas, menjelang kehamilan aterm, kavum uteri telah mempersiapkan janin pada posisi longitudinal dengan presentasi belakang kepala. Presentasi bokong umumnya terjadi pada akhir trimester kedua kehamilan atau mendekati aterm. Faktor predisposisi untuk presentasi bokong selain usia kehamilan adalah relaksasi uterus yang dapat disebabkan oleh multiparitas, bayi multiple, hidramnion, obgohidramnion, hidrosefalus, anensefalus, presentasi bokong sebelumnya, anomaly uterus dan berbagai tumor dalam panggul juga pada plasenta yang terletak di daerah kornu fundus uteri (Sarwono Prawirohardjo, 2000).
2.3. Klasifikasi 1. Presentasi Bokong Murni (Frank Breech) Yaitu fleksi ekstremitas bawah pada sendi paha dan ekstensi lutut sehingga kaki terletak berdekatan dengan kepala. 2. Presentasi Bokong Lengkap (Complete Breech) Yaitu satu atau kedua lutut lebih banyak dalam keadaan fleksi dari pada ekstensi.
ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG
Page 3
AKBID BM PALEMBANG 3. Presentasi Bokong tidak Lengkap (Incomplete Breech) Yaitu satu atau kedua sendi paha tidak dalam keadaan fleksi dan satu atau kedua kaki atau lutut terletak dibawah bokong, sehingga kaki atau lutut bayi terletak paling bawah pada jalan lahir, terdiri dari : Letak kaki : Kedua kaki terletak dibawah = letak kaki sempurna Hanya satu kaki terletak dibawah = letak kaki tak sempurna Letak lutut Kedua lutut terletak paling rendah (letak lutut sempurna) Hanya satu lutut terletak paling rendah (letak lutut tak sempurna) (Sarwono Prawirohardjo, 2000).
2.4. Diagnosis 1. Pemeriksaan Abdomen Palpasi Dengang perasat Leopold didapatkan; Leopold I : Kepala janin yang keras dan bulat dengan balotemen menempati bagian fundus uteri Leopold II : Teraba punggung berada satu sisi dengan abdomen dan bagian-bagian kecil berada pada sis yang lain Leopold III : Bokong janin teraba di atas pintu atas panggul selama engagement belum terjadi Auskultasi Denyut jantung janin biasanya terdengar paling keras pada daerah sedikit diatas umbilicus, sedangkan bila ada engagement kepala janin, denyut jantung janin terdengar dibawah umbilikus 2. Pemeriksaan Dalam Untuk mengetahui bokong dengan pasti, kita harus meraba os sacrum, tuber ossis ischii, anus.
ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG
Page 4
AKBID BM PALEMBANG 3. Pemeriksaan Penunjang Apabila masih
ada keraguan harus dipertimbangkan untuk
melakukan
pemeriksaan ultrasonografik atau M.R.I. (Magnetic Resonance Imaging). (Hartono, 1995).
2.5. Penanganan Penanganan dalam persalinan Jenis pimpinan persalinan pada presentasi bokong, antara lain; 1. Persalinan Pervaginam Berdasarkan tenaga yang dipakai dalam melahirkan janin pervaginam, persalinan pervaginam dibagi menjadi 3 yaitu; a. Persalinan Spontan (Spontaneous Breech) Janin dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga Ibu sendiri. Cara yang Lazim dipakai disebut cara BRACHT. 1) Tahap pertama : fase lambat, lahirnya bokong sampai dengan umbilikus, spontan. 2) Tahap kedua : fase cepat, lahirnya umbilikus sampai mulut. 3) Tahap ketiga : fase lambat, lahirnya mulut sampai kepala. Teknik : Hiperlordosis bahan bayi (Yuliawati, 2001)
b. Ekstraksi Parsial / EP (Manual aid / partial breech extraction) Janin dilahirkan sebagian dengan tenaga dan kekuatan Ibu dan sebagian lagi dengan tenaga penolong. Indikasi : 1) Bila pertolongan cara bracht gagal 2) Elektif, karena sejak semula direncanakan pertolongan dengan manual aid. Tahapan dalam manual aid; 1) Tahap pertama : lahirnya bokong sampai umbilikus, spontan 2) Tahap kedua : lahirnya bahu dan lengan dengan tenaga penolong baik secara klasik (Deventer), Mueller atau Lovset.
ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG
Page 5
AKBID BM PALEMBANG 3) Tahap ketiga : lahirnya kepala dengan cara Mauriceau (Veit-smellie, Najouk, Wigand Martin-Winckel, Prague terbalik atau dengan cunam piper).
c. Ekstraksi Total / ET (Total Breech Extraction) Janin dilahirkan seluruhnya dengan memakai tenaga penolong. Cara ini dilakukan hanya bila terjadi fetal distress atau ada indikasi untuk menolong persalinan dengan ekstraksi total (Benson, 1980).
2. Persalinan perabdominam (Sectio Cesaria / SC). Persalinan presentasi bokong dengan Sectio Cesaria merupakan cara yang terbaik ditinjau dari janin. Banyak ahli melaporkan bahwa persalinan presentasi bokong secara pervaginam, memberi trauma yang sangat berarti bagi janin, yang gejalagejalanya akan tampak pada waktu persalinan maupun dikemudian hari. Namun hal ini tidak berarti bahwa semua presentasi bokong harus dilahirkan secara perabdominam. Beberapa kriteria yang dapat dipakai pegangan bawah presentasi bokong harus dilahirkan secara perabdominam, antara lain; 1) Primigravida tua, 2) Nilai sosial janin tinggi, 3) Riwayat persalinan yang buruk, 4) Taksiran berat janin besar 3500 kg, 5) Dicurigai terdapat kesempitan panggul 6) Prematuritas. Sebelum melakukan pertolongan persalinan sebaiknya dilakukan penilaian persalinan sungsang. Metode penilaian yang lazim dipakai adalah dari ZatuchniAndros (Mansjoer, 2001)
Denyut jantung janin pada umumnya ditemukan setinggi atau sedikit lebih tinggi daripada umbilikus. Apabila diagnosis letak sungsang dengan pemeriksaan luar tidak dapat dibuat, karena misalnya dinding perut tebal, uterus mudah berkontraksi atau banyaknya air ketuban, maka diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan dalam. Pada persalinan lama, bokong janin mengalami edema, sehingga kadang-kadang sulit
ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG
Page 6
AKBID BM PALEMBANG untuk membedakan bokong dengan muka. Pemeriksaan yang teliti dapat membedakan bokong dengan muka karena jari yang akan dimasukkan ke dalam anus mengalami rintangan otot, sedangkan jari yang di masukkan ke dalam mulut akan meraba tulang rahang dan alveola tanpa ada hambatan (Prawirohardjo, 2006).
2.6. Mekanisme Persalinan Letak Sungsang Fisiologis Bokong masuk pintu atas panggul dapat melintang atau miring mengikuti jalan lahir dan melakukan putar paksi dalam sehingga trochanter depan berada di bawah simfisis. Dengan trochanter depan sebagai hipomoklion, akan lahir trochanter belakang dan selanjutnya seluruh bokong lahir. Sementara itu bahu memasuki jalan lahir dan mengikuti jalan lahir untuk melakukan putar paksi dalam sehingga bahu depan berada dibawah simfisis. Dengan bahu depan sebagai hipomoklion akan lahir bahu belakang bersama dengan tangan belakang diikuti kelahiran bahu depan dan tangan depan.
2.8. Bentuk Bentuk Letak Presentasi Bokong Berdasarkan komposisi dari bokong dan kaki dapat ditentukan beberapa bentuk letak sungsang, sebagai berikut : 1. Letak Sungsang Murni a. Teraba bokong b. Kedua kaki menjungkit ke atas sampai kepala bayi c. Kedua kaki bertindak sebagai spalk
2.9. Penyebab Letak Presentasi Bokong Penyebab letak presentasi bokong dapat berasal dari : 1. Sudut Ibu a. Keadaan rahim -
Rahim arkuatus
-
Septum pada rahim
-
Uterus dupleks
-
Mioma bersama kehamilan
ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG
Page 7
AKBID BM PALEMBANG b. Keadaan plasenta -
Plasenta letak rendah
-
Plasenta letak previa
c. Keadaan jalan lahir -
Kesempitan panggul
-
Deformitas tulang panggul
-
Terdapat tumor menghalangi jalan lahir dan perputaran ke posisi kepala
2. Sudut Janin Pada janin terdapat berbagai keadaan yang menyebabkan letak sungsang : a. Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat b. Hidrosefalus atau anensefalus c. Kehamilan kembar d. Hidramnion atau oligohidramnion e. Prematuritas Dalam keadaan normal, bokong mencari tempat yang lebih luas sehingga terdapat kedudukan letak kepala. Disamping itu kepala janin merupakan bagian terbesar dank eras serta paling berat. Melalui hokum gaya berat, kepala janin akan menuju kea rah pintu atas panggul. Dengan gerakan kaki janin, ketegangan ligamentum rotundum dan kontraksi braxon hicks, kepala janin berangsur-angsur masuk ke pintu atas panggul (Sudhaberata, 2000)
2.10. Konsep Penatalaksanaan Presentasi Bokong Pertolongan persalinan letak sungsang memerlukan perhatian karena dapat menimbulkan komplikasi kesakitan, cacat permanen sampai dengan kematian bayi menghadapi kehamilan letak sungsang dapat diambil tindakan : I. Saat kehamilan melakukan versi luar II. Persalinan diselesaikan dengan : A. Pertolongan persalinan pervaginam 1. Pertolongan fisiologis secara Brach 2. Ekstraksi parsial a. Secara klasik b. Secara Mueller
ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG
Page 8
AKBID BM PALEMBANG c. Secara loevset 3. Persalinan kepala a. Secara mauriceau veit smeile b. Mempergunakan ekstraksi forsep
4. Ekstraksi bokong totalis : a. Ekstraksi bokong b. Ekstraksi kaki B. Pertolongan persalinan dengan seksio sesarea (Marlina, 2005)
ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG
Page 9
AKBID BM PALEMBANG BAB III ASUHAN KEHAMILAN PADA IBU HAMIL DENGAN PRESENTASI BOKONG Tgl Pengkajian : 25 Oktober 2009
Jam : 11.30 WIB
I. INDENDITAS Nama pasien
: Ny. Fitrianingsih
Nama suami
: Tn. Alex
Umur
: 28 tahun
Umur
: 38 tahun
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Suku / Bangsa
: Indonesia
Suku / Bangsa : Sumatera
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Jl. Sanusi RT 05
Alamat
: Jl. Sanusi RT 05
RW 02 No 35
RW 02 No 35
Gg. Indah Palembang
Gg. Indah Palembang
II. KELUHAN UTAMA Ibu datang ke BPS pada tanggal 25 Oktober 2009, Jam 11.30 WIB untuk memeriksakan kehamilannya, Ibu mengaku hamil 7 bulan anak ke 2, mengeluh sering nyeri perut bagian kanan.
III. DATA KEBIDANAN a. Haid Menarche
: 14 tahun
Siklus
: 28 hari
Lamanya
: 7 hari
Banyaknya
: 2x ganti pembalut
Teratur/tidak
: Teratur
Sifat darah
: Encer
Disminorhoe
: Tidak ada
ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG
Page 10
AKBID BM PALEMBANG b. Status perkawinan Kawin
: 1 kali
Usia kawin pertama
: 25 tahun
Lamanya perkawinan dengan suami sekarang
: 5 tahun
c. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu No
Tanggal
Tempat
Umur
Jenis
partus
partus
kehamilan
persalinan
1.
23-03-2007
2.
Ini
BPS
36 Minggu
Spontan
Penolong
Bidan
penyulit
T.A.K
Keadaan
Ket
Nifas
Anak
BAIK
Baik
d. Riwayat kehamilan sekarang GPA
: G2P1A0
HPHT
: 20 April 2009
TP
: 27 Januari 2010
ANC
: 5x di Bidan
Imunisasi
: -
Keluhan
: Tidak ada
Trimester I
: mual-muntah
Trimester II
: lemas
Trimester III : sering BAK
e. Riwayat KB Pernah mendengar tentang KB
: Ya, pernah
Pernah menjadi akseptor KB
: Ya, pernah
Alkon yang pernah digunakan
: KB suntik
Alasan berhenti menjadi akseptor KB : Ingin punya anak lagi
IV. DATA KESEHATAN a. Pribadi Penyakit / kelainan yang pernah dialami
: Diabetes (-), TBC (-)
Operasi yang pernah dialami
: Tidak ada operasi
ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG
Page 11
AKBID BM PALEMBANG b. keluarga Penyakit / kelainan dalam keluarga
: Diabetes (-), tyfoid (-)
Keturunan kembar
: Tidak ada keturunan kembar
V. DATA KEBIASAAN SEHARI-HARI a. Nutrisi Makan
: 3x sehari
Jumlah/Porsi
: 1 piring (nasi, sayur, lauk pauk, buah-buahan, susu)
Pantangan/Keluhan
: Tidak ada
b. Eliminasi Pola BAB
: ± 2x sehari
Pola BAK
: ± 5 x sehari
Keluhan
: Tidak ada keluhan
c. Olahraga yang sering dilakukan
: Jalan pagi dan senam hamil
d. Istirahat Tidur siang
: ± 2 jam
Tidur malam
: ± 8 jam
Keluhan
: tidak ada keluhan
e. Personal hygine Mandi
: 2x sehari
Sikat gigi
: setiap kali mandi dan setelah makan
Ganti pakaian dalam : sesudah mandi dan bila terasa lembab
VI. DATA PSIKOSOSIAL a. Pribadi Alasan datang ke petugas kesehatan
: Ingin memeriksakan kehamilan
Harapan terhadap persalinan
: Normal, Ibu sehat, bayi lahir dengan selamat
Rencana tempat melahirkan
ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG
: Klinik bersalin
Page 12
AKBID BM PALEMBANG Persiapan yang telah dilakukan
: Perlengkapan bayi dan materil
Rencana menyusui
: Sendiri
Rencana perawatan anak
: Sendiri
Alkon yang pernah digunakan
: KB suntik
Rencana jumlah anak
: ± 3 orang
b. Keluarga Tanggapan suami/keluarga terhadap kehamilannya : Sangat diharapkan Dorongan yang diberikan suami/keluarga
: moril dan spiritual
c. Budaya Adat/kebiasaan yang sering dijalankan selama kehamilan
: Tidak ada
B. DATA OBJEKTIF I. Pemeriksaan Fisik KU
: Baik
Kesadaran
: Composmenthis
TD
: 120/80 mmHg
Nadi
: 80 x/m
RR
: 20 x/m
Temperature
: 36 0C
TB
: 155 cm
BB sebelum
: 47 kg
BB sekarang
: 57 kg
Lila
: 23,5 cm
II. Pemeriksaan obstetri a. Inspeksi Kepala Rambut
: Bersih, ketombe (-), rontok (-)
Mata
: Sklera bening, konjungtiva merah muda
Muka
: Cloasmagravidarum (-), oedema (-)
Mulut
: Caries (-), stamatitis
ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG
Page 13
AKBID BM PALEMBANG Leher Kelenjar tyroid
: Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid, vena jugularis
Tumor
: Tidak ada
Payudara / Mamae Pembesaran
: Simetris
Aereola mamae
: Hyperygmentasi
Puting susu
: Menonjol
Coloctrum
: Belum keluar
Perut / Abdomen Pembesaran
: Sesuai dengan usia kehamilan
Linea alba/nigra
: Linea nigra
Striae albican/kivide : Striae albican kelainan
: Tidak ada
Genetalia eksterm Labia mayora
: Simetris
Kelenjar Bartholini
: Tidak ada pembengkakan
- Jenis secret
: Tidak ada
- Warna
: Tidak ada
- Bau
: Tidak ada
Ekstremitas Tungkai
: Simetris
Oedema
: Tidak ada
Varices
: Tidak ada
Kelainan
: Tidak ada
b. Palpasi Leopold I
: TFU 3 jari diatas pusat
Leopold II
: Teraba punggung berada satu sisi dengan abdomen dan bagian-bagian kecil pada sisi bagian lain
ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG
Page 14
AKBID BM PALEMBANG Leopold III
: Teraba bokong di bagian bawah
Leopold IV
: Belum masuk PAP
TBJ
: Belum dilakukan
c. Auskultasi Lokasi
: di sebelah kiri perut Ibu, 2 jari di bawah pusat
Frekuensi DJJ
: 130 x/m
d. Perkusi Reflek patella
: ka/ki +/+
e. Pemeriksaan panggul Distansia spinarum
: 26 cm
Distansia cristarum
: 28 cm
Konjugata eksterna
: 19 cm
Lingkar panggul
: 84 cm
III. Pemeriksaan Laboratorium a. Darah Golongan darah
: O
HB
: 12 gr%
b. Urine Protein
: negatif (-)
Glukosa
: negatif (-)
C. ASSESMENT Diagnosa
: G2P1A0 hamil 28 minggu, JTH Presbo
Masalah
: Ibu merasa cemas dengan keadaan diri dan janinnya karena letak terbawah janin adalah bokong.
ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG
Page 15
AKBID BM PALEMBANG Kebutuhan
: - Informasi tentang fisiologi kehamilan - Informasi tentang keadaan Ibu dan janin - Informasi tentang tanda-tanda bahaya kehamilan - Informasi tentang istirahat yang cukup - Informasi tentang gizi seimbang - Informasi tentang kontrol ulang
Diagnosa potensial : Kala II lama/gawat janin Tindakan segera
:
- Pasang infuse -
O2
-
Kolaborasi
-
Rujuk ke rumah sakit
D. PLANNING 1. Informasi tentang fisiologi kehamilan 2. Informasi tentang keadaan Ibu dan janin 3. Informasi tentang tanda-tanda bahaya kehamilan 4. Informasi tentang istirahat yang cukup 5. Informasi tentang gizi seimbang 6. Informasi tentang kontrol ulang
E. EVALUASI 1. Menjelaskan pada Ibu tentang fisiologi kehamilan 2. Menjelaskan pada Ibu tentang keadaan Ibu dan janin 3. Menjelaskan pada Ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan 4. Menjelaskan pada Ibu tentang istirahat yang cukup 5. Menjelaskan pada Ibu tentang gizi seimbang 6. Menjelaskan pada Ibu tentang kontrol ulang 7. Ibu mengerti dan mau mengikuti saran bidan
Bidan jaga
Mahasiswi
( Desi Rahmawati)
ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG
Page 16
AKBID BM PALEMBANG
BAB IV PEMBAHASAN Presentasi bokong merupakan letak memanjang dengan bokong sebagai bagian yang terendah sehingga kepala berada di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri. Di dalam buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang dimaksud presentasi bokong (sungsang) dengan partus lama merupakan indikasi seksio sesarea. Tidak adanya kemajuan persalinan merupakan salah satu tanda disproporsi. 4.1. Penanganan Tahap I
: Fase lambat, lahirnya bokong sampai dengan umbilikus spontan
Tahap II
: Fase cepat, lahirnya umbilikus sampai mulut
Tahap III
: Fase lambat, lahirnya mulut sampai kepala
Teknik
: Hiperlordosis badan bayi
Bila pertolongan bacht gagal Elektif, karena sejak semula direncanakan pertolongan dengan manual aid. 4.2. Penatalaksanaan 1. Pertolongan fisiologis secara Brach 2. Ekstraksi parsial a. Secara klasik b. Secara Mueller c. Secara loevset 3. Persalinan kepala a. Secara mauriceau veit smeile b. Mempergunakan ekstraksi forsep 4. Ekstraksi bokong totalis a. Ekstraksi bokong b. Ekstraksi kaki 5. Pertolongan persalinan dengan seksio sesarea
ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG
Page 17
AKBID BM PALEMBANG BAB V KESIMPUALAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil pembahasan dari bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Presentasi bokong merupakan letak memanjang dengan bokong sebagai bagian yang terendah sehingga kepala berada di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri. 2. Penanganan dalam kehamilan a. Perawatan prenatal yang baik b. Periksa darah lengkap HB, golongan darah. 3. Penanganan 1. Persalinan pervaginam a. Tahap pertama : Fase lambat, lahirnya bokong sampai dengan umbilikus
spontan
b. Tahap kedua
: Fase cepat, lahirnya umbilikus sampai mulut
c. Tahap ketiga
: Fase lambat, lahirnya mulut sampai kepala
2. Eksraksi parsial a. Bila pertolongan cara Bracht gagal b. Elektif, karena sejak semula direncanakan pertolongan dengan manual aid Tahapan manual aid : Tahap pertama
: Lahirnya bokong sampai umbilikus spontan
Tahap kedua
: Lahirnya bahu dan lengan dengan tenaga penolong baik secara klasik
Tahap ketiga
: Lahirnya kepala dengan cara meuriceau
3. Ekstraksi total Janin dilahirkan seluruhnya dengan memakai tenaga penolong.
ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG
Page 18
AKBID BM PALEMBANG 5.2. Saran 5.2.1. Bagi Petugas Kesehatan Agar lebih meningkatkan pemberian pengetahuan dan tanda-tanda bahaya bagi kehamilan presbo sehingga dapat memberikan asuhan yang tepat dan dapat menolong persalinan dengan baik sehingga Ibu dan anak dilahrikan juga dalam kondisi yang baik serta tidak ditemukannya kemungkinan buruk.
5.2.2. Bagi Pendidikan Agar makalah ini dapat menjadi bahan refrensi dan merupakan informasi yang lengkap dan bermanfaat untuk perkembangan pengetahuan tentang kehamilan presentasi bokong.
ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG
Page 19
AKBID BM PALEMBANG DAFTAR PUSTAKA Yuliawati, S. Analisis Faktor-Faktor Resiko Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian Perinatal Di Rumah Sakit Pandan Arang Boyolali tahun 1998 – 2000, tesis FK UGM, Yogyakarta, 2001
Collea, J.V. Malpresentation and Cord Accident, in; Pernoll, M.L, Benson, R.C, Current Obstetric and Gynecologic Diagnostic and treatment, Appleton and longer, L.A, 1987 Benson, R.C, Current Obstetric and Gynecologic Diagnostic and treatment, 3rd ed, Lange Medical Publication, Maruzen Asia, Singapore, 1980
Martohoesodo, S, Hariadi, R, Distosia karena kelainan letak serta bentuk janin, dalam Ilmu Kebidanan Edisi III, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 2002, hal ; 595 – 636
Cunningham, F.G, Mac Donald, P.C, Gant, N.F, Distosia karena kelainan pada presentasi, posisi atau perkembangan janin, Obstetri Williams (18th ed), Suyono, J, Hartono, A (Alih Bahasa, Jakarta : EGC, 1995.
Angsar, M.D, Setjalilakusuma, L, Persalinan sungsang, dalam Ilmu Bedah Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 2000, hal ; 104– 122
ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG
Page 20