Astigmatisma I.docx

  • Uploaded by: rizal
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Astigmatisma I.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 906
  • Pages: 4
Astigmatisma (Mata Silinder) adalah masalah penglihatan yang sering terjadi disebabkan kelainan pada bentuk kornea, dimana lensa dan kornea mata mempunyai kecekungan yang irreguler. Kondisi ini akan merubah arah jalannya sinar dan refraksi ke retina. Akibatnya memicu pandangan kabur, tidak jelas, dan gangguan penglihatan. Rabun dekat dan rabun jauh adalah 2 jenis masalah pada arah jalur cahaya ke retina. Rabun jauh adalah miopia dan rabun dekat adalah hiperopia. Terdapat 2 jenis astigmatisma yatu kornea dan lentikuler. Pada astigmatisma kornea terjadi ketika kornea nya yang terkena, sedangkan astigmatisma lentikuler terjadi gangguan pada lensa. Etiologi Astigmatisma atau Mata Silinder Sampai saat ini belum diketahui penyebab astigmatisma, tetapi faktor genetik adalah faktor yang besar dan dicurigai berperan. Sering diemukan pada masa kelahiran, dan dapat berkembang dikemudian hari. Astigmatisma ini juga didapat dari kerusakan mata atau setelah tindakan pembedahan mata. Penyakit ini sering disertai dengan rabun jauh dan rabun dekat. Faktor Risiko Astigmatisma atau Mata Silinder Penyakit ini dapat terjadi baik anak-anak dan dewasa. Faktor risiko dapat meningkat jika ditemukan kondisi berikut ini, seperti: 1. Ada riwaya keluarga dengan kelainan serupa, dan penyakit mata lain seperti degenerasi kornea atau ketatokonus. 2. adanya rabun dekat dan rabuh jauh 3. terdapat perlukaan atau penipisan pada kornea 4. terdaapt riwayat tindakan pembedahan pada mata seperti pembedahan pada katarak, dimana diambil lensa yang keruh. Manifestasi Klinis Astigmatisma dan Mata Silinder Sahabat Pembaca, DokterMuslim.com Tanda dan gejala penyakit ini dapat berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Beberapa orang mungkin tidak akan muncul semua gejala, namun bisa muncul beberapa gejala. Jika anda menemukan gejala dibawah ini, maka segeralah berkonsultasi ke dokter mata terdekat anda. Gejala tersebut meliputi: 1. pandangan kabur dan tidak jelas pada semua jarak baik dekat maupun jauh. 2. kesulitan melihat terutama saat malam. 3. pusing dan iritasi mata 4. mata tegang dan cenderung menyempitkan mata

Baca Juga: Kalazion - Gejala, Penyebab dan Tatalaksana

Pemeriksaan Astigmatisma atau Mata Silinder Dokter spesialis mata mendiagnosis penyakit ini dengan pemeriksaan mata komprehensif. Penilaian masalah penglihatan dan penyakit mata dilakukan untuk menentukan pengobatan. Ada beberaap tes yang dapat dilakukan, seperti: 1. Pemeriksaan Visual Acuity Selama pemeriksaan ini, anda akan diminta membaca bacaan dari jarak tertentu untuk menentukan seberapa baik anda membaca huruf dan kata tersebut. 2. Pemeriksaan Refraksi Pemeriksaan refraksi ini menggunakan alat yang kita sebut dengan refraktor optik. Mesin ini mempunyai kacamata dengan lensa korektif dengan berbagai kekuatan. Anda akan diminta membaca huruf pada grafik dengan lensa dengan berbagai kekuatan. Disini akan dinilai seberapa optimum lensa yang digunakan agar dapat melihat dengan baik. 3. Keratometri Pemeriksaan Keratometri adalah pemeriksaan untuk menentukan kurvatura dan kelengkungan kornea dengan menggunakan alat yang kita sebut dengan keratometer. Tatalaksana Astigmatisma atau Mata Silinder Apabila tidak diobati dengan baik, maka komplikasi penyakit ini adalah mata lelah atau kita sebut dengan amblyopia. Gejala ringan tidak memerlukan pengobatan. Pengobatan dapat dilakukan dengan: 1. Lensa Korektif : menggunakan kacamata korektif dan kontak lensa yang telah dihitung kekuatanya berapa dioptri sebelum melakukan tindakan pembedahan invasif mata. 2. Orthokeratologi : pengobatan ini menggunakan kontak lensa kaku untuk secara sementara mengkoreksi kurvatura yang irregular pada kornea. Anda akan memakai kontak lensa kaku ini selama rentang waktu tertentu baik saat tidur, kemudian melepasnya ketika beraktifitas siang hari. Beberapa orang mempunyai pandangan yang normal tanpa lensa korektif menggunakan orthokeratologi ini. Apabila pemakaian dihentikan, maka pandangan akan kembali seperti semula. 3. Tindakan Pembedahan : tindakan pembedahan mata dilakukan pada kasus berat. Pembedahan menggunakan laser dan pisau kecil untuk membentuk ulang dengan normal kornea. Ini akan mengkoreksi secara permanen astigmatisma anda. Ada 3 macam tindakan pembedahan yang

sering dilakukan yaitu: LASIK (Laser in situ keratomileusis), PRK (photorefraktif keratektomi) dan RK (radial keratotomy). Semua tindakan pasti ada risiko, sehingga anda harus berkonsultasi ke dokter mata untuk memperoleh penjelasan terkait faktor risiko dan keuntungan sebelum melakukan tindakan pembedahan ini.

4. Pengobatan Astigmatisme 5. Pada sebagian besar kasus, astigmatisme yang diderita tergolong sangat ringan sehingga tidak memerlukan pengobatan sama sekali. Pengobatan astigmatisme bertujuan memperbaiki kualitas penglihatan penderita dengan penggunaan kaca mata, lensa mata, atau melalui prosedur bedah mata yang menggunakan sinar laser. Pengobatan astigmatisme diberikan berdasarkan jenisnya, yaitu regular atau irregular. 6. Penggunaan lensa korektif dapat membantu memfokuskan cahaya yang menerpa kornea mata penderita astigmatisme yang memiliki lengkungan atau permukaan tidak rata. Dengan demikian, cahaya yang masuk ke dalam mata dapat jatuh tepat di retina. Pasien dapat menggunakan lensa korektif dalam bentuk kaca mata atau lensa mata sesuai dengan kenyamanan pada mata dan rekomendasi yang diberikan oleh dokter mata. 7. Pengobatan astigmatisme yang menggunakan bantuan sinar laser bertujuan memperbaiki jaringan pada kornea mata yang tidak melengkung seperti seharusnya. Jaringan sel terluar yang ada pada permukaan kornea akan diangkat terlebih dulu sebelum sinar laser digunakan untuk mengubah bentuk kornea dan memulihkan kemampuan mata memfokuskan cahaya. Prosedur ini umumnya membutuhkan waktu paling lama setengah jam. Selanjutnya kornea dijaga untuk dipulihkan kondisinya. Beberapa jenis prosedur operasi yang menggunakan bantuan laser untuk pengobatan astigmatisme, yaitu LASIK (laser-assisted in situ keratomileusis), LASEK (laser sub-epithelial keratomileusis), dan fotorefraktif keraktektomi (PRK). 8. Konsultasikan jenis pengobatan astigmatisme yang ada dengan dokter Anda sebelum menentukan pengobatan yang sesuai dengan jenis astigmatisme yang dimiliki. Pelajari juga pro dan kontra dari tiap prosedur penanganan yang tersedia. 9. Komplikasi Astigmatisme 10. Astigmatisme yang dialami oleh satu mata sejak lahir dapat menyebabkan “mata malas” (lazy eye) atau yang disebut ambliopia. Hal ini terjadi karena otak sudah terbiasa mengabaikan sinyal yang dikirimkan oleh mata tersebut. Ambliopia dapat diobati jika didiagnosa dan diterapi sejak awal sebelum jalur penglihatan di

otak berkembang sepenuhnya. Dengan demikian anak akan terhindar dari kondisi lazy eye.

Related Documents

Astigmatisma I.docx
October 2019 54
Sop Astigmatisma New.doc
October 2019 19

More Documents from "LUSI SUKMAJAYA"