ASUHAN KEPERAWATAN An. K DENGAN CF FEMUR DEXTRA DI RUANG JANGER RS. BADUNG KASUS: An.K, 14 tahun, seorang pelajar, pendidikan SMP, dirawat dirumah sakit sejak tanggal 5 M e i 2 0 1 6 karena karena mengeluh nyeri pada kaki kanan dan tidak bisa digerakkan sejak 1 hari sebelumnya dan diagnosa medis menyatakan CF Femur Dextra. Saat pengkajian tanggal 6 Mei 2016, An. K mengatakan kaki kanan nya sakit sekali, nyeri bertambah ketika kaki digerakan, nyeri berkurang saat diimobilisasi, nyeri seperti diiris pada area femur, skala nyeri 8. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD : 120/80 mmHg, Suhu :37,5 0 C,Nadi :84 x/mnt, RR: 20 x/mnt.
PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan di Ruang Janger RSUD Badung pada Jumat, 6 Mei 2016 pukul 09.00 WITA di kamar 01 bed 3. Pengkajian dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan pemeriksaan fisik dengan sumber data dari pasien, keluarga pasien dan rekam medis pasien (No. RM: 194319). A. Identitas Pasien Nama
:
An. K
Umur
:
14 tahun
Jenis Kelamin
:
Laki-laki
Status Perkawinan:
Belum menikah
Agama
:
Hindu
Suku/Bangsa
:
Bali/Indonesia
Pekerjaan
:
Pelajar
Pendidikan
:
SMP
Alamat
:
Jl. Blubuh Sari VII, Dalung
Diagnosa Medis :
CF Femur Dextra
Sumber biaya
JKBM
:
Identitas Penanggung Nama
:
Tn. M
Umur
:
49 tahun
Jenis Kelamin
:
Laki-laki
Status Perkawinan :
Sudah menikah
Agama
:
Hindu
Suku/Bangsa
:
Bali/Indonesia
Pekerjaan
:
Pegawai Swasta
Pendidikan
:
S1
Alamat
:
Jl. Blubuh Sari VII, Dalung
Hubungan dengan pasien :
Ayah
B. Riwayat Keperawatan 1. Riwayat kesehatan sekarang a. Alasan masuk rumah sakit Pasien dibawa ke UGD RSUD Badung karena mengeluh nyeri pada kaki kanan dan tidak bisa digerakkan sejak 1 hari sebelumnya. b. Keluhan utama Pasien mengatakan nyeri pada kaki kanan dan tidak bisa digerakan. c. Kronologi keluhan Sebelum dirawat di RSUD Badung, pasien terjatuh saat bermain voli. Kemudian, keluarga pasien membawa pasien ke tukang pijat tradisional di dekat rumahnya. Namun sampai satu hari berikutnya pasien masih mengeluh sakit di kaki kanannya dan tidak bisa digerakkan. Kemudian pasien dibawa ke UGD RSUD Badung pada tanggal 5 Mei 2016 pukul 23.30 WITA. Setelah diperiksa dan dianamnesa oleh dokter di UGD RSUD Badung, pasien disarankan untuk dirawat inap di ruang Janger.
Kemudian pasien dirawat di kamar 01 bed 3, adapun terapi yang didapatkan pasien adalah
IVFD NaCl 0,9%
20 tetes/menit
Paracetamol Tablet
3 x 500mg
Asam Folat Tablet 1 mg
2 x II tablet
2. Riwayat kesehatan masa lalu a. Riwayat alergi Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki alergi obat ataupun makanan dan minuman tertentu. b. Riwayat kecelakaan Keluarga pasien mengatakan pasien tidak pernah mengalami kecelakaan sebelumnya. c. Riwayat dirawat di rumah sakit Keluarga pasien mengatakan pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya. d. Riwayat pemakaian obat Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memakai obat apapun sebelum ke rumah sakit. 3. Riwayat kesehatan keluarga Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki penyakit khusus yang diturunkan dari keluarganya. C. Data Bio-psiko-sosial-spiritual 1. Bernafas Saat pengkajian pasien mengatakan pasien tidak mengalami kesulitan dalam bernafas.
2. Makan dan Minum Saat pengkajian, pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan dalan makan dan minum dan pasien sudah makan 1x di pagi hari. 3. Eliminasi Saat pengkajian, pasien mengatakan pasien sempat BAK 1x di pagi hari dengan dibantu berjalan oleh keluarga. 4. Gerak dan Aktivitas -
Kemampuan ADL : Saat pengkajian, pasien mengatakan pasien mampu melakukan aktivitas seperti makan dan minum, sedangkan toiletting dibantu
-
Kemampuan mobilisasi : Saat pengkajian, pasien mengatakan pasien mampu bergerak sedikit di atas tempat tidur, selebihnya dibantu oleh keluarga
5. Istirahat dan Tidur Saat pengkajian, pasien mengatakan tidak kesulitan untuk tidur dan pasien menyatakan mau beristirahat. 6. Rasa Nyaman Saat pengkajian, pasien mengatakan merasa tidak nyaman karena merasa nyeri di kakinya. 7. Rasa Aman Saat pengkajian, pasien mengatakan merasa cukup aman karena ditunggui oleh keluarganya. 8. Pengaturan Suhu Tubuh Saat pengkajian, pasien mengatakan tubuhnya agak panas. 9. Pemeliharaan Kesehatan Diri
Saat pengkajian, pasien mengatakan pasien mandi 1x sehari dengan dibantu oleh keluarga. 10. Komunikasi dan Sosialisasi Saat pengkajian, pasien mengatakan pasien mampu berkomunikasi dengan baik. 11. Melaksanakan Ibadah Saat pengkajian, pasien mengatakan pasien selalu berdoa di dalam hati. 12. Prestasi Saat pengkajian, pasien mengatakan pasien mempunyai prestasi yang baik di kelas dan selalu masuk ranking 10 besar. 13. Rekreasi Saat pengkajian, pasien mengatakan pasien terhibur dengan musik dan perbincangan dengan keluarganya. 14. Belajar Saat pengkajian, pasien mengatakan pasien perlahan-lahan mengerti prosedur perawatan di rumah sakit. D. Pengkajian fisik 1. Keadaan Umum Kesan umum : Lemas Kesadaran
: Compos mentis
GCS
: 15 E4V5M6
Bentuk tubuh : Tegak Warna kulit
: Sawo matang
2. Gejala Kardinal TD
: 120/80 mmHg
Suhu : 37,5 0 C Nadi
: 84 x/mnt
RR
: 20 x/mnt
3. Keadaan Fisik
a. Kepala : kebersihan cukup, rambut tersebar merata, suhu kulit hangat, nyeri tekan-, lesi-, benjolanb. Mata : kedua mata simetris, reflek mata+, sekret-, udim-, penglihatan baik c. Hidung : kebersihan hidung cukup, penciuman baik, sekret-, lesi-, nyeri tekand. Telinga : kebersihan cukup, pendengaran baik, kedua telinga simetris, nyeri tekan-, lesie. Mulut dan gigi : kebersihan baik, mukosa bibir lembab, pembesaran tonsil-, rahang simetris, pendarahan gusif. Leher : pembesaran kelenjar tiroid-, nyeri tekan-, benjolan-, bendungan vena jugularis-, kebersihan cukup g. Thorax : bentuk simetris, nafas tambahan-, sesak-, nyeri tekanh. Abdomen : umbilikus tepat di tengah, kebersihan cukup, nyeri tekan-, bising usus 5x/menit, pembesaran abdomeni. Ekstremitas i. Atas : kedua tangan simetris, terpasang infus di tangan kanan, lesi-, nyeri tekan-, kuku cukup bersihii. Bawah : nyeri tekan di kaki kanan, kaki kanan tidak dapat digerakkan, hasil rontgen terdapat CF Femur dextra j. Genetalia : jenis kelamin laki-laki E. Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan radiologi Hasil rontgen menyatakan terdapat close fractur femur dextra
Hasil Laboratorium (06-05-2016)
Pemeriksaan
Hasil
Normal
Hb
10 g/dL
11.7 – 17.3
RBC
3.46 x 106 /uL
3.80 – 5.90
HCT
28.6 %
35.0 – 52.0
DIAGNOSA KEPERAWATAN A. Analisa Data No.
Hari/Tgl/Jam
Data Fokus
Data Standar
Masalah Keperawatan
1.
Jumat, 6 Mei DS 2016
:
Klien
pukul mengatakan
09.00 WITA
kanan
kaki
nya
sakit
sekali, P: Nyeri bertambah ketika
kaki
digerakan,
nyeri
berkurang
saat
diimobilisasi, Q:
Nyeri
seperti
diiris, R: area femur, S: 8 , T:
Saat
-
digerakan
sampai
selesai
diimobilisasi DO: - px terlihat meringis
menahan
nyeri,
merintih,
bengkak, px. rontgen fraktur femur dextra,
Pasien
tidak Nyeri Akut
meringis, -
Pasien
tidak
mengeluh nyeri atau nyeri dapat dikontrol
RR:
22
x/mnt
,
TD: 120/80 mmHg, S: 37,5o C ,N: 84 x/mnt 2
Jumat, 6 Mei DS: 2016
Pasien
pukul mengatakan
09.00 WITA
kanan
kaki
tidak
bisa
digerakan . DO:
dalam
pemeriksaan didapatkan adanya
-
Pasien
tidak Kelemahan
terlihat lemas -
Pasien
fisik
dapat
menggerakkan kakinya
hasil
fungsialesa,
deformitas,
Px.
Radiologi diperoleh hasil fraktur femur dextra,
sudah
terpasang spalk.
B. Analisa Masalah 1. P : Nyeri Akut E : Diskontinuitas tulang S : Pasien mengeluh sakit di kaki kanannya Proses terjadinya: cedera jaringan kulit dan tulang yang terjadi pada pasien menyebabkan diskontinuitas tulang yang mana saat proses inflmasinya menekan ujung saraf bebas sehingga menimbulkan rasa nyeri. Akibat: menimbulkan rasa nyeri yang mengganggu kenyamanan pasien 2. P : Kelemahan fisik E : Kerusakan muskuloskeletal S : Pasien mengeluh kaki kanannya tidak bisa digerakkan
Proses terjadinya : diskontinuitas merupakan kerusakan muskuloskeletal yang mempersempit ruang gerak sehingga pasien mengalami kelemahan fisik Akibat : kelemahan fisik membuat pasien kesulitan bergerak dan perlu dibantu untuk bergerak C. Rumusan Diagnosa 1. Nyeri akut berhubungan dengan diskontinuitas tulang ditandai dengan pasien mengeluh sakit di kaki kanannya dan terlihat meringis 2. Kelemahan fisik berhubungan dengan kerusakan muskuloskeletal ditandai dengan pasien mengeluh kaki kanannya tidak bisa digerakkan dan terlihat lemas INTERVENSI No . 1.
Hari/Tgl/Jam
Diagnosa Kep
Jumat, 6 Mei Nyeri akut berhubungan 2016 pukul dengan diskontinuitas 09.00 WITA tulang ditandai dengan pasien mengeluh sakit di kaki kanannya dan terlihat meringis
Tujuan
Intervensi
Rasional
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 24 pasien mampu mempertahank an tingkat nyeri pd skala 3, dengan kriteria hasil sbb: - Pasien tidak meringis - Pasien dapat mengontrol nyeri
- Lakukan pengkajian nyeri yg komprehensif meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intenistas/kepar ahan, faktor presipitasi nyeri
- Untuk dapat menentukan intervensi yang sesuai
- Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi
- Untuk mempercepat proses penyembuhan pasien
- Kolaborasi pemberian obat
- Agar pasien dapat mengontrol rasa nyerinya
2.
Jumat, 6 Mei Kelemahan fisik 2016 pukul berhubungan dengan 09.00 WITA kerusakan muskuloskeletal ditandai dengan pasien mengeluh kaki kanannya tidak bisa digerakkan dan terlihat lemas
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam kelemahan fisik dapat teratasi dengan criteria hasil: kelemahan fisi k tidak terjadi
-
-
Kaji kemampuan beraktivitas pasien
Tingkatkan partisipasi pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang dapat ditoleransi
- Untuk dapat merencanakan intervensi yang sesuai - Untuk mencegah kelemahan yang berlebihan
IMPLEMENTASI No. Hari/Tgl/Jam No. Implementasi Dx 1
Jumat, 06 1 Mei 2016 pukul 09.00 WITA
Evaluasi formatif
1. Melakukan observasi 1.RR: 22 x/mnt, , TTV TD: 120/80 mmHg, S: o 37,5 C,N: 84 x/mnt 2. Melakukan pengkajian nyeri yg 2.P:Nyeri bertambah komprehensif ketika kaki digerakan, meliputi lokasi, nyeri berkurang saat karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, diimobilisasi, intenistas/keparahan, Q: Nyeri seperti diiris, faktor presipitasi R: area femur, nyeri S: 8, 3. Mengajarkan teknik T: Saat digerakan sampai relaksasi dan selesai diimobilisasi. distraksi 3. Pasien dan keluarga pasien 4. Kolaborasi mengerti dan pemberian obat melaksanakannya IVFD NaCl 0,9% 20 dengan baik tetes/menit 4. Obat masuk dengan lancar
Paraf
Paracetamol
Tablet
3
x
500mg
tidak menimbulkan reaksi alergi
Asam Folat Tablet 1 mg 2 x II tablet
Selasa, 06 2. Mei 2016 pukul 09.00 WITA
1. Kaji kemampuan beraktivitas pasien 2. Tingkatkan partisipasi pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang dapat ditoleransi mengajarkan pasien untuk mobilisasi menggunakan alat bantu berupa kruk dan imobilisasi pada bagian yang mengalami fraktur dengan tirah baring.
1. Pasien mengatakan kaki kanan tidak bisa digerakan
dan
diangkat. 2. Pasien mengerti dan melaksanakannya
EVALUASI No. Hari/Tgl/Jam
1
No. Evaluasi sumatif Dx
Sabtu, 7 Mei 1 2016 pukul 09.00 WITA
S: pasien mengeluh nyeri O: skala nyeri 7. Pasien terlihat lemas dan meringis. A: masalah belum teratasi P : - Kolaborasi pemberian obat
Rabu, 7 Mei 2 2016 pukul 09.00 WITA
-
Observasi TTV
-
Mengukur skala nyeri secara berkala
S : Keluarga klien mengatakan aktivitas klien masih dibantu oleh keluarga O : Klien masih tampak dibantu oleh keluarga dalam beraktivitas A: Masalah belum teratasi P: - Observasi TTV -
Kaji tonus otot
-
Latih mobilisasi
Paraf