KEPERAWATAN KELUARGA TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA (DUVALL)
OLEH : KELOMPOK 3
1. Ni Kadek Dita Agustiari
(P07120016054)
2. I Ketut Suwiyanto
(P07120016066)
3. Ni Ketut Sri Widyastuti
(P07120016079)
PROGRAM STUDI D-III JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena atas asung kerta wara nugraha-Nyalah penulisan Makalah Tugas Perkembangan Keluarga (Duvall) ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun bukan semata-mata karena petunjuk untuk mendapatkan nilai, namun di latarbelakangi pula untuk memperluas wawasan kita khususnya tentang materi tugas perkembangan keluarga (Duvall). Untuk itu penyusun berusaha menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu diharapkan kritik dan saran yang objektif yang bersifat membangun guna tercapainya kesempurnaan yang diinginkan. Penata sepenuhnya menyadari, tanpa bantuan dan kerjasama dari pihak yang terkait, makalah ini tidak akan sesuai dengan harapan. Untuk itu pada kesempatan yang baik ini tidak lupa disampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada : 1.
Bapak I Ketut Gama, SKM, M.Kes. selaku dosen mata kuliah keperawatan keluarga yang selalu meluangkan waktu untuk memberikan kami bimbingan dan tuntunan dalam penyelesaian makalah ini.
2.
Teman-teman kelompok yang sudah berkerjasama untuk membuat makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Om Santih, Santih, Santih Om
Denpasar, September 2018
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii DAFTAR ISI............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 1 1.3 Tujuan ..................................................................................................... 2 1.4 Manfaat ................................................................................................... 2 1) Manfaat teoritis ................................................................................... 2 2) Manfaat praktis ................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Perkembangan Keluarga ...................................................... 2 2.2 Fungsi Keluarga ..................................................................................... 2 2.3 Konsep Tahapan Tumbuh Kembang Keluarga ...................................... 5 2.4 Tugas Perkembangan Keluarga (Duvall) ............................................... 7
BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan ................................................................................................ 14 3.2 Saran ...................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 15
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau si penerima asuhan keperawatan. Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga menjadi sangat berhubungan atau signifikan. Alasan keluarga sebagai unit pelayanan salah satunya karena keluarga sebagai unit utama masyarakat dan masalah-masalah keluarga saling berkaitan apabila salah satu anggota keluarga mempunya masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya. Manusia dalam kehidupannya dapat mengalami proses perkembangan ataupun
kemunduran
tergantung
dari
berbagi
faktor-faktor
yang
mempengaruhinya, begitu juga dengan keluarga mengalami perkembangan dari waktu ke waktu sesuai dengan tuntutan lingkungan karena adanya interaksi dengan lingkungan maupun terhadap sesama anggota keluarga, sehingga dari interaksi tersebut dapat digambarkan siklus tahap perkembangan kehidupan keluarga dalam proses kehidupannya. Keluarga itu sendiri terdiri dari berbagi macam dan bentuk diantaranya : kelurga inti dengan dua orang tua, keluarga pada keluarga cerai, dan keluarga dengan orang tua tiri. Setiap keluarga merupakan bagian dari kelompok individu yang terikat dalam suatu ikatan yang akan mengalami pekembangan tahap demi tahap dalam kehidupannya. Perawat perlu memahami setiap tahapan perkembangan keluarga serta tugas perkembangannya. Hal ini penting, mengingat tugas perawat dalam mendeteksi adanya masalah keperawatan yang dilakukan terkait erat dengan sifat masalah yaitu potensial atau aktual.
1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian dari perkembangan keluarga ?
1
2. Apakah fungsi dari adanya keluarga ? 3. Bagaimanakah konsep tahapan tumbuh kembang keluarga ? 4. Bagaimanakah tugas perkembangan keluarga ?
1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian perkembangan keluarga. 2. Untuk mengetahui fungsi adanya keluarga. 3. Untuk mengetahui konsep tahapan tumbuh kembang keluarga. 4. Untuk mengetahui tugas perkembangan keluarga.
1.4 Manfaat Penulisan Manfaat (output) yang diharapkan dapat memberikan dua manfaat yaitu sebagai berikut. 1. Manfaat Teoritis a. Manfaat teoritis yang dimaksudkan agar makalah ini dapat dijadikan sebagai tambahan bahan bacaan serta sebagai dokumentasi bagi pembaca. b. Makalah ini dibuat sebagai pengaya wawasan yang menjadi motivasi bagi penulis untuk melakukan penulisan makalah yang berbasis keilmuan guna meningkatkan
kualitas
pendidikan
khususnya
tentang
tugas
perkembangan keluarga (Duvall). 2. Manfaat Praktis a. Manfaat bagi mahasiswa yaitu dapat mengimplementasikan asuhan keperawatan pada tugas perkembangan keluarga sesuai dengan kiat keperawatan. c. Manfaat bagi institusi pendidikan, diharapkan penulisan makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan di dalam menyusun materi khusunya tentang tugas perkembangan keluarga (Duvall). d. Manfaat bagi dosen pengajar, diharapkan penulisan makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan di dalam mengajar sehingga dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang tugas perkembangan keluarga (Duvall).
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perkembangan Keluarga Menurut Duvall dalam (Harmoko, 2012) keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum: meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari tiap anggota. Keluarga merupakan aspek terpenting dalam unit terkecil dalam masyarakat, penerima asuhan, kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan saling berhubungan dan menempati posisi antara individu dan masyarakat. Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami, istri, dan anak, yang saling berinteraksi dan memiliki hubungan yang erat untuk nencapai suatu tujuan tertentu. Interaksi yang baik antara anak dan orang tua merupakan hal penting dalam masa perkembangan anak. Interaksi yang baik ditentukan oleh kualitas pemahaman dari anak dan orang tua untuk mencapai kebutuhan keluarga (Soetjiningsih, 2012). Jadi dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang yang terikat oleh ikatan perkawinan, darah serta adopsi dan tinggal dalam satu rumah yang berinteraksi satu dengan lainnya dalam peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga meliputi ; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan atau kurun waktu tertentu. Pada setiap tahapan mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses.
2.2 Fungsi Keluarga Menurut Marilyn M. Friedman (2010) fungsi keluarga dibagi menjadi 5 yaitu :
3
a) Fungsi afektif Fungsi afektif adalah fungsi upaya pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang, pengertian dan menentukan kebahagiaan keluarga. Keretakan keluarga, kenakalan anak atau masalah keluarga timbul karena fungsi afektif di dalam keluarga tidak terpenuhi. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan
psikososial.
Keberhasilan
fungsi
afektif
tampak
pada
kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga yang dapat mempertahankan makna yang positif, mempelajari dan mengembangkan fungsi afektif melalui interaksi serta hubungan dalam keluarga. b) Fungsi sosialisasi Fungsi sosialisasi adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk
berkehidupan
sosial
sebelum
meninggalkan
rumah
untuk
berhubungan dengan orang lain di luar rumah. Keluarga memiliki tanggung jawab utama dalam mengubah seorang bayi dalam hitungan tahun menjadi makhluk sosial yang mampu berpartisipasi penuh dalam masyarakat. Selain itu, sosialisasi seharusnya tidak sekedar dianggap berhubungan dengan pola perawatan bayi dan anak, tetapi lebih kepada proses seumur hidup yang meliputi internalisasi sekumpulan nilai dan norma yang tepat agar dapat menjadi seorang remaja, suami/istri, orang tua, seorang pegawai yang baru kerja, kakek/nenek, mahasiswa dan pensiunan. c) Fungsi reproduksi Fungsi reproduksi adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga. Menjamin kontinuitas antar generasi keluarga dan masayarakat yaitu menyediakan anggota baru untuk masyarakat. d) Fungsi ekonomi Fungsi ekonomi adalah fungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi, mengembangkan kemampuan individu dalam meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan melibatkan penyediaan keluarga akan sumber daya yang cukup finansial, ruang dan material dalam alokasinya yang sesuai melalui proses pengambilan keputusan.
4
e) Fungsi perawatan kesehatan Fungsi
perawatan/pemeliharaan
kesehatan
adalah
fungsi
untuk
mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi. Fungsi fisik keluarga dipengaruhi oleh orang tua yang menyediakan makanan, pakaian, tempat tinggal, perawatan kesehatan, dan perlindungan terhadap bahaya.
2.3 Konsep Tahapan Tumbuh Kembang Keluarga Keluarga sebagaimana individu berubah dan berkembang setiap saat. Masing-masing tahap perkembangan mempunyai tantangan, kebutuhan, sumber daya tersendiri, dan meliputi tugas yang harus dipenuhi sebelum keluarga mencapai tahap yang selanjutnya. Menurut Duvall (1997) terdapat 8 tahapan perkembangan keluarga (Eight-Stage Family Life Cycle) : a.
Tahap I : “Married couples (without children)” : Pasangan nikah dan belum memiliki anak, merupakan perkawinan sepasang insan, dimana terjadi perpindahan dari keluarga asal atau status lajang ke hubungan baru yang intim.
b.
Tahap II : “Childbearing Family (oldest child birth- 30 month)” : Keluarga sedang mengasuh anak, merupakan keluarga yang dimulai dengan kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bulan.
c.
Tahap III : “Families with preschool children (oldest child 2,5-6 years)” : Keluarga dengan anak usia pra sekolah, merupakan keluarga yang dimulai ketika anak pertama berusia 2,5 dan berakhir ketika anak 5 tahun. Pada tahap ini, dapat pula keluarga terdiri dari 3-5 orang dengan posisi suami-ayah, istri-ibu, anak laki-laki-saudara,
anak
perempuan-saudari,
keluarga
menjadi
lebih
majemuk. d.
Tahap IV : “Families with School Children (oldest child 6-13 years)” : Keluarga dengan anak sekolah, merupakan keluarga yang dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun (mulai masuk SD) sampai usia 13 tahun (awal
5
dari masa remaja). Pada tahap ini biasanya kebahagiaan keluarga mulai menurun. Keluarga biasanya mencapai jumlah anggota maksimum, dan hubungan keluarga di akhir tahap ini. Tahun-tahun pada masa ini merupakan tahun-tahun yang sibuk. Anak-anak mempunyai keinginan dan kegiatan-kegiatan masing-masing, disamping kegiatan-kegiatan wajib dari sekolah dan dalam hidup, serta kegiatan-kegiatan orangtua sendiri. e.
Tahap V : “Families with teenagers (oldest child 13-20 years)” : Keluarga dengan anak yang telah remaja, merupakan keluarga yang dimulai ketika anak pertama usia 13 tahun sampai 19 atau 20 tahun. Tahap ini dapat lebih singkat atau lebih lama, berlaku selama anak masih tinggal dirumah, adanya persiapan anak remaja menjadi dewasa muda mengakibatkan hubungan keluarga menjadi lebih longgar. Tahap perkembangan ini merupakan tahap yang paling sulit dan banyak tantangan karena tanggung jawab dan kebebasan yang lebih besar.
f.
Tahap VI : “Families launching young adults (first child gone to last child’s leaving home)” : Keluarga dengan anak yang telah dewasa dan telah menikah. Permulaan dari fase kehidupan keluarga ini ditandai oleh anak pertama meninggalkan rumah orangtua dan berakhir dengan ”rumah kosong” , lama terjadinya tahap ini tergantung berapa banyak anak dan banyaknya anak yang belum menikah. Pada tahap ini suami-istri berganti peran menjadi kakek-nenek.
g.
Tahap VII : “Middle Aged Parents (empty nest to retirement)” : Keluarga dengan usia pertengahan, merupakan tahap ketujuh dari siklus kehidupan keluarga. Tahap usia pertengahan dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau kematian salah satu pasangan, biasanya pada usia 45 tahun sampai 55 tahun. Pasangan suami-istri ini disebut sebagai pasangan prenatal yaitu pasangan yang anak-anaknya telah meninggalkan rumah. Pada tahap ini situasi keluarga atau pernikahan lebih baik dan merupakan kehidupan yang paling baik.
6
h.
Tahap VIII : “Aging family members (retirement to death of both spouse)” : Keluarga dengan orang tua yang telah lanjut usia, merupakan tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dengan salah satu atau kedua pasangan memasuki masa pensiun, terus berlangsung hingga salah satu pasangan meninggal, dan berakhir dengan pasangan lainnya meninggal.
2.4 Tugas Perkembangan Keluarga (Duvall) Terdapat perbedaan tugas perkembangan keluarga pada setiap tahap perkembangan keluarga, yaitu : a.
Tahap I ,“Married couples (without children)” : Pasangan nikah dan belum memiliki anak.
Tugas perkembangan pada tahap ini adalah : 1.
Membina hubungan intim dan memuaskan. Membangun perkawinan baru yang saling memuaskan, pasangan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan peran dan fungsi masing-masing.
2.
Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis, melalui pernikahan akan diperoleh anggota keluarga yang baru yang berasal dari suami ataupun istri yang akan menjadi bagian keluarga besar dalam keluarga.
3.
Mendiskusikan rencana memiliki anak. Merencanakan program keluarga berencana, terkait dengan keputusan untuk hamil yang harus direncanakan, sehingga keputusan tentang kedudukan sebagai orang tua lebih siap.
Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga, yakni keluarga suami, keluarga istri dan keluarga sendiri. Masalah kesehatan yang muncul : 1.
Penyesuaian seksual dan peran pernikahan, penyuluhan atau konseling tentang KB, penyuluhan dan konseling pranatal, dan komunikasi.
2.
Penyakit kelamin sebelum/sesudah menikah.
7
Tugas perawat adalah :
b.
1.
Konselor penyesuaian seksual & peran marital
2.
Konselor dalam perencanaan keluarga
3.
Koordinator untuk konseling menjadi orang tua
4.
Fasilitator dalamhubungan kekerabatan interpersonal
Tahap II ,“Childbearing Family (oldest child birth- 30 month)” : Keluarga sedang mengasuh anak.
Tugas perkembangan keluarga yang penting pada tahap ini adalah : 1.
Persiapan menjadi orang tua.
2.
Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan seksual, dan kegiatan.
3.
Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan
Masalah kesehatan yang muncul : 1.
Pendidikan maternitas fokus keluarga, perawatan bayi, imunisasi, konseling perkembangan anak, KB, pengenalan dan penanganan masalah kesehatan fisik secara dini.
2.
Inaksesibilitas dan ketidakadekuatan fasilitas-fasilitas perawatan anak untuk ibu yang bekerja, hubungan orang tua, masalah-masalah mengasuh anak termasuk penyalahgunaan dan kelalaian terhadap anak dan masalah-masalah transisi peran orang tua.
Tugas perawat : 1.
Monitor perawatan prenatal dan perujukan untuk masalah-masalah kehamilan
2.
Konselor nutrisi prenatal
3.
Konselor pada kebiasaan maternal prenatal
4.
Konselor menyusui
5.
Koordinator dengan layanan pediatrik
6.
Penyedia imunisasi
7.
Perujukan ke layanan-layanan tenaga sosial
8
c.
Tahap III, “Families with preschool children (oldest child 2,5-6 years)” : Keluarga dengan anak usia pra sekolah.
Tugas perkembangan pada tahap ini adalah : 1.
Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa aman.
2.
Membantu anak untuk bersosialisasi.
3.
Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak lain juga harus terpenuhi.
4.
Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam keluarga maupun dengan masyarakat.
5.
Pembagian waktu untuk individu, pasangan, dan anak.
6.
Pembagian waktu untuk tanggung jawab keluarga.
7.
Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang.
Masalah kesehatan yang muncul : 1.
Penyakit menular, jatuh, luka bakar, keracunan, kecelakaan dan lainlain yang biasa dialami oleh anak usia prasekolah.
Tugas perawat : 1.
Monitor perkembangan awal masa kanak-kanak, perujukan bila ada indikasi
d.
2.
Pendidik dalam tindakan pertolongan pertama dan kedaruratan
3.
Koordinator dengan layanan pediatri
4.
Penyedia imunisasi
5.
Konselor pada nutrisi dan latihan
6.
Pendidik dalam isu pemecahan masalah mengenai kebiasaan kesehatan
7.
Pendidik tentang hygiene perawatan gigi
8.
Konselor pada keamanan lingkungan di rumah
9.
Fasilitator dalam hubungan interpersonal
Tahap IV, “Families with School Children (oldest child 6-13 years)” : Keluarga dengan anak sekolah.
Tugas perkembangan pada tahap ini yakni : 1.
Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan.
9
2.
Mempertahankan keintiman pasangan.
3.
Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.
Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi kesempatan pada anak untuk bersosialisasi dalam aktivitas baik di sekolah maupun di luar sekolah. Peran perawat : 1.
Sebagai fungsi rujukan, mengajar dan memberikan konseling kepada orangtua mengenai kondisi yang dialami anak, membantu keluarga melakukan koping sehingga pengaruh yang merugikan di dalam keluarga dapat diminimalkan.
e.
Tahap V, “Families with teenagers (oldest child 13-20 years)” : Keluarga dengan anak yang telah remaja.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini, yaitu : 1.
Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab.
2.
Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
3.
Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua. Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
4.
Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
Tahap ini merupakan tahap paling sulit karena orang tua melepas otoritasnya dan membimbing anak untuk bertanggung jawab. Seringkali muncul konflik orang tua dan anaknya yang berusia remaja. Konflik perkembangan keluarga pada tahap ini, adalah : 1.
Otonomi yang meningkat ( kebebasan anak remaja )
2.
Budaya anak remaja ( perkembangan dengan teman sebaya )
3.
Kesenjangan antar generasi ( beda nilai antara remaja dengan orang tua)
Masalah kesehatan yang muncul : 1.
Gaya hidup tidak sehat yang menyebabkan risiko munculnya penyakit gangguan fungsi jantung mulai usia 35 tahun
2.
Kecelakaan lalu lintas pada remaja yang bisa menyebabkan fraktur dan cidera
10
3.
Penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol
4.
Kehamilan yang tidak dikehendaki
Peran perawat 1.
Sebagai pendidik tentang faktor-faktor risiko terhadap kesehatan
2.
Sebagai pendidik dalam issue pemecahan masalah mengenai alkohol, merokok, diet dan latihan
3.
Fasilitator tentang keterampilan-keterampilan interpersonal terhadap remaja dan orang tua
4.
Pendukung, konselor, dan perujukan langsung pada sumber-sumber kesehatan mental
f.
5.
Perujukan untuk penyakit hubungan seksual
6.
Peserta dalam organisasi komunitas dalam upaya pengendalian penyakit
Tahap VI,“Families launching young adults (first child gone to last child’s leaving home)” : Keluarga dengan anak yang telah dewasa dan telah menikah. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini, adalah : 1.
Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
2.
Mempertahankan keintiman pasangan.
3.
Membantu orang tua memasuki masa tua.
4.
Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.
5.
Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.
Tahap ini merupakan tahap yang sulit bagi wanita, penyebabnya antara lain: 1.
Hilangnya peran ibu karena anak telah pergi atau menikah.
2.
Perasaan kehilangan feminitas akibat monopouse (usia 45-50 tahun)
3.
Tanda ketuaan mulai tampak mulai hilangnya kecantikan.
Masalah kesehatan : 1.
Masalah komunikasi kaum dewasa muda dengan orangtua mereka
2.
Masalah-masalah transisi peran bagi suami istri
3.
Masalah orang yang memberikan perawatan (bagi orangtua lanjut usia)
11
4.
Munculnya kondisi kesehatan tingkat kolesterol tinggi, obesitas dan tekanan darah tinggi
Peran perawat 1.
Sebagai edukator sekaligus mediator hubungan orangtua dengan anak yang telah menikah, agar tercipta komunikasi yang baik
2. g.
Sebagai konselor terkait perubahan kondisi kesehatan
Tahap VII, “Middle Aged Parents (empty nest to retirement)” : Keluarga dengan usia pertengahan.
Tugas perkembangan pada usia pertengahan ini, adalah : 1.
Mempertahankan kesehatan.
2.
Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-anak.
3.
Meningkatkan keakraban pasangan.
Fokus utama dalam usia pertengahan ini, antara lain: mempertahankan kesehatan pada pola hidup sehat, diet seimbang, olah raga rutin, menikmati hidup, pekerjaan dan lain sebagainya. Masalah kesehatan : 1.
Kebutuhan promosi kesehatan, istirahat yang cukup, kegiatan waktu luang dan tidur, nutrisi yang baik, program olahraga yang teratur, pengurangan berat badan hingga berat badan yang optimum, berhenti merokok, berhenti atau mengurangi penggunaan alkohol, pemeriksaan skrining kesehatan preventif.
2.
Masalah-masalah hubungan perkawinan.
3.
Komunikasi dan hubungan dengan anak-anak, ipar, dan cucu, dan orangtua yang berusia lanjut.
4.
Masalah yang berhubungan dengan perawatan: membantu perawatan orangtua yang berusia atau tidak mampu merawat diri.
Peran perawat 1.
Sebagai konselor upaya peningkatan kesehatan dalam keluarga
2.
Sebagai perawat lansia
3.
Sebagai edukator sekaligus mediator jika terjadi permasalahan di dalam keluarga
12
h.
Tahap VIII, “Aging family members (retirement to death of both spouse)” : Keluarga dengan orang tua yang telah lanjut usia.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap lanjut usia ini, ialah : 1.
Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.
2.
Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan pendapatan.
3.
Mempertahankan keakraban suami/istri dan saling merawat.
4.
Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.
5.
Melakukan life review.
6.
Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas utama keluarga dalam tahap ini.
Masalah mayoritas yang sering dihadapi oleh para lansia : 1.
Ekonomi, biasanya tergantung pada keluarga atau pemerintah.
2.
Perumahan, terkadang kondisi perekonomian mereka mendorong mereka untuk pindah ketempat yang lebih kecil.
3.
Sosial : kehilangan saudara, teman dan pasnagan.
4.
Pekerjaan : hilangnya peran dan perasaan produktivitas.
5.
Kesehatan: menurunnya fungsi fisik, mental, dan kognitif dalam hal pemberian perawatan bagi peran yang kurang sehat.
Peran perawat 1.
Sebagai edukator untuk lansia dalam upaya persiapan proses kehidupan selanjutnya (kematian).
2.
Mengurangi konsekuensi negatif dari proses menua.
13
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan Keluarga adalah sekumpulan orang yang terikat oleh ikatan perkawinan, darah serta adopsi dan tinggal dalam satu rumah yang berinteraksi satu dengan lainnya dalam peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga meliputi ; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga disepanjang waktu. Fungsi keluarga dibagi menjadi 5 yaitu : Fungsi afektif adalah fungsi upaya pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang, pengertian dan menentukan kebahagiaan keluarga. Fungsi sosialisasi adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah. Fungsi reproduksi adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga. Fungsi ekonomi adalah fungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi. Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan adalah fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi. Adapun tahapan perkembangan keluarga terdiri dari 8 tahap yaitu tahap keluarga pemula, tahap keluarga sedang mengasuh anak, tahap keluarga dengan anak usia pra sekolah, tahap keluarga sekolah, tahap keluarga anak remaja, tahap keluarga anak dewasa,, tahap keluarga usia pertengahan dan tahap keluarga usia lanjut. Tugas perkembangan keluarga pada setiap tahapan pada umumnya berbeda sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan keluarga tersebut.
3.2 Saran Penulis menyarankanpembaca mampu memahami dan menerapkan materi terkait tahapan perkembangan keluarga untuk meningkatkan kesehatan keluarga demi terciptanya nusantara sehat.
14
DAFTAR PUSTAKA
Duvall, E.M.1997.Marriage and Family Development. Philadelphia: J.B.Lippincott Company. Friedman, M.2010.Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori, dan Praktik. Edisi ke-5. Jakarta: EGC. Harmoko.2012.Asuhan Keperawatan Keluarga.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Soetjiningsih.2012.Perkembangan Anak dan Permasalahannya dalam Buku Ajar I Ilmu Perkembangan Anak Dan Remaja.Jakarta:Sagungseto. Sekaring Tyas, F.P., dkk.2017.Tugas Perkembangan Keluarga Dan Kepuasan Pernikahan Pada Pasangan Menikah Usia Muda. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, 10(2),83-94. http://dx.doi.org/10.24156/jikk.2017.10.2.83.
15