Dosen: Mimi Yati, S.Kep.,Ns.,M.Kes
KEPERAWATAN KOMUNITAS 1 “Askep Keluarga Pada Anak Usia Pra Sekolah”
OLEH : KELOMPOK III Q2 KEPERAWATAN NUR RAHMI
(P201601069)
ASRIANI KASIM
(P201601080)
SITTI SUARNI
(P201601083)
TITIN
(P201601075)
NURAENI
(P201601086)
RISNI
(P201601085)
MAHRINI
(P201601108)
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MANDALA WALUYA KENDARI 2018
KATA PENGANTAR Puji syukur kami uacapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunianyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ AsuhanKeperawatan Keluarga Terhadap Anak Usia Prasekolah “ tepat pada waktunya Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, antara lain dosen selaku pembimbing dan teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya, yang telah banyak memberikan sumbangan,masukan, dukungan, dalam penyelesaian tugas ini Untuk itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini belum sempurna Untuk itu,segala saran dan kritikan yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dari semua pihak, demi kesempurnaan bagi penulisan berikutnya Semoga dengan adanya makalah ini akan dapat memberikan manfaat tyang besar bagi penulis khususnya dan bagi pembaca semua
November, 2018 penulis
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR…………………………………………………………… DAFTAR ISI………………………………………………………………………. BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………. A. Latar Belakang……………………………………………………………. B. Tujuan Penulisan…………………………………………………………. C. Manfaat penulisan………………………………………………………… BAB II PEMBAHASAN..………………………………………………………… A. Definsi……………………………………………………………………… B. Tugas Perkembangan Keluarga Dengan Anak Usia Pra Sekolah…… C. Masalah-Masalah Yang Terjadi Pada Keluarga Anak Usia Pra Sekolah…………………………………………………………………...... BAB III ASUHAN KEPERAWATAN…………………………………………... A. Pengkajian………………………………………………………………… B. Diagnosa………………………………………………………………….... C. Intervensi………………………………………………………………….. D. Implementasi Dan Evaluasi……………………………………………… BAB IV PENUTUP……………………………………………………………… A. Kesimpulan……………………………………………………………....... B. Saran……………………………………………………………………......
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendidikan proses keperawatan. Secara umum, tujuan keperawatan keluarga adalah ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam mengantasi masalah kesehatan keluarga secara mandiri. Asuhan keperawatan keluarga pada anak prasekolah adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan kepada keluarga dengan anak usia prasekolah. Dimana, pada anak usia inilah yang rentan dan memiliki masalah tertentu dalam menghadapi proses tumbuh kembangnya. Peran keluarga sangat dibutuhkan sehingga proses tumbuh dan kembang anak dapat mencapai hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, terutama dalam pola hidup sehat. Anak merupakan individu yang yang berada dalan satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak – anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dar bayi ( 0-1 tahun ), usia bermain/ toddler ( 1-2, 5 tahun ), prasekolah ( 2,5 – 5 tahun ) usia sekolah ( 5-11 tahun), hingga remaja (11- 18 tahun ). Anak merupakan bagian atau anggota keluarga, sering dikatakan sebagai potret atau gambar dari orang tuanya saat masih kecil. Namun tidaklah demikian, karena anak merupakan individu tersendiri yang bertumbuh dan berkembang secara unik dan tidak dapat diulang setelah usianya bertambah. Keluarga dengan tahap anak prasekolah atau TK memerlukan perhatian yang khusus terhadap perkembangan fisik, social , emosional dan kognitif anak. disamping itu keluarga mempunyai tugas yaitu memenuhi kebutuhan anak rumah rasa aman, membantu unutk bersosialisasi mempertahankan hubungan yang sehat keluarga intern dan luar, pembagian tanggung jawab, dan kegiatan untuk menstimulasi perkembangan anak.
B.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah : a. Untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah keperawatan keluarga. b. Untuk mengetahui tentang konsep tugas perkembangan keluarga dengan anak usia pra sekolah c. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan yang diberikan pada keluarga dengan anak usia pra sekolah. C.
Manfaat Penulisan Manfaat penulisan makalah ini diharapkan Mahasiswa di Jurusan
Keperawatan mendapat informasi tentang landasan teori asuhan keperawatan pada keluarga dengan anak usia pra sekolah.
BAB II PEMBAHASAN A. 1.
Definisi Definisi Keluarga Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung
karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya). Keluarga adalah suatu ikatan/persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki- laki atau seorang perempuan yang sudah sendiri dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga ( sayekti 1994) 2. Definisi Anak Pra Sekolah Anak pra sekolah adalah anak dengan usia 3 – 6 tahun. 1) Ciri fisik anak pra sekolah Penampilan maupun gerak gerik prasekolah mudah dibedakan dengan anak yang berada dalam tahapan sebelumya : a. Anak prasekolah umumnya aktif b. Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan istirahat yang cukup, sering kali anak tidak menyadari bahwa mereka harus beristirahat cukup. c. Otot – otot besar pada anak prasekolah lebih berkembang dari control terhadap jari dan tangan. Olehy karma itu biasanya anak belum terampil, belum biasa melakukan kegiatan yang rumit misalnya mengikat tali sepatu. d. Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus memfokuskan pandangannya pada objek – objek yang kecil ukurannya, itulah sebabnya koordinasi tangan masih belum sempurna. e. Walaupun tubuh anak lentur tapi tengkorak kepala yang melindungi otak masih lunak.
f. Walaupun anak laki – laki lebih besar, anak perempuan lebih terampil dalam tugas yang bersifat praktis, khusubya dalam tugas motorik halus. 2) Ciri sosial anak prasekolah a. Umumnya anak oada tahap ini memiliki sati atau dua sahabat, sahabat yang dipilih biasanya yang sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian berkembang sahabat dari jenis kelamin yang berbeda. b. Kelompok bermain cenderung kecil dan tida terorganisasi dengan baik, oleh karena kelompok tersebut cepat berganti – ganti. c. Anak lebih mudah seringkali bermain bersebelahan dengan anak yang lebih besar. 3) Ciri emosional pada anak prasekolah a. Anak prasekolah cenderung mengekpresikan emosinya dengan bebas dan terbuka., sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut. b. Iri hati pada anak prasekolah sering terjadi, mereka seringkali memperebutkan perhatian guru. 4) Ciri kognitif anak prasekolah a. Anak prasekolah umumnya terampil dalam berbahasa. Sebagian dari merekla senang berbicara khususnya dalam klelompoknya. b. Kompetensi
anak
perlu
dikembangkan
melalui
interaksi
minat,
kesempatan, interaksi, mengagumi dan kasih sayang. B.
Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah 1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, missal kebutuhan tempat tinggal,privasi, dan rasa aman 2. Membantu anak untuk bersosialisasi 3. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain (tua) juga harus dipenuhi. 4. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam atau luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar) 5. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak( biasanya keluarga mempunyai tingkat kerepotan yang tinggi)
6. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga 7. Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak. C. Masalah-masalah pada anak usia prasekolah 1. Masalah kesehatan Masalah kesehatan yang sering muncul pada anak prasekolah seperti; diare, cacar air, difteri, dan campak. 2.
Hubungan keluarga Pada usia prasekolah biasanya anak merasa cemburu dengan kehadiran
anggota keluarga baru (adik). Anak merasa tidak diperhatikan lagi oleh orang tua sehingga anak sering membuat olah untuk mendapatkan perhatian orang tua 3.Bahaya fisik 4.Kecelakaan Kecelakaan
terjadi
akibat
keinginan
anak
untuk
bermain
yang
menghasilkan keterampilan tertentu 5. Keracunan Pada dasarnya usia prasekolah suka mencoba segala sesuatu yang dia lihat tanpa mengetahui apakah itu berbahaya atau tidak. 6. Bahaya Psikologis Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu berprestasi. Rasa bersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi, lebih pemarah, mengalami regresi, yaitu kembali ke perkembangan sebelumnya, misalnya mengompol dan menghisap jempol.
7. Gangguan tidur Mimpi buruk adalah mimpi menakutkan yang terjadi selama tidur REM (rapid eye movement). Seorang anak yang mengalami mimpi buruk biasanya akan benar-benar terbangun dan dapat mengingat kembalimimpinya secara terperinci.
Mimpi buruk yang terjadi sewaktu-waktu adalah hal yang normal, dan satusatunya tindakan yang perlu dilakukan orang tua adalah menenangkan anak. Tetapi mimpi buruk yang sering terjadi adalah abnormal dan bisa menunjukkan masalah psikis. 8.Masalah Pelatihan Buang Air (Toileting) Pelatihan buang air besar biasanya mulai dilakukan pada saat anak berumur 2-3 tahun, sedangkan pelatihan buang air kecil dilakukan pada umur 3-4 tahun. Pada umur 5 tahun, kebanyakan anak sudah dapat melakukan buang air sendiri; melepas pakaian dalamnya sendiri, membersihkan dan mengeringkan penis, vulva maupun anusnya sendiri serta kembali memakai pakaian dalamnya sendiri.Tetapi sekitar 30% anak berusia 4 tahun dan 10% anak berusia 6 tahun masih mengompol pada malam hari.Cara terbaik untuk menghindari masalah pelatihan buang air (toilet training) adalah dengan mengenali kesiapan anak.
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A.Pengkajian 1. Data Umum a. Nama Kepala Keluarga
: Tn. J
b. Umur
: 34 Tahun
c. Pendidikan
: SMP
d. Alamat
: Btn Beringin Blok L No. 7
e. Pekerjaan
: Supir
f. Komposisi Anggota Keluarga No 1. 2. 3.
Nama
Hub. Dengan kepala
Tn. S Ny. T An. A
keluarga Ayah Istri Anak
Umur
Pendidika
68 tahun 59 tahun 4,5 tahun
59 thn
Ny.W
Tn.S
35 thn
Tn. J 4,5 thn
An. A Keterangan :
………
: Laki – laki
: Klien
: Perempuan
: Cerai
: Tinggal satu rumah
h. Tipe Keluarga
JK
Buruh IRT -
L P L
n
g. Genogram 65 thn
Pekerjaan
SD SD -
Keluarga Tn. J adalah tife keluarga besar (extended Family) yang terdiri dari Ayah(duda), Anak , ditambah anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah (Ayah dan Ibu) jumlah anggota keluarga Tn.J ada 4 orang yang terdiri dari Tn.J Sebagai KK, Tn.S sebagai ayah dari Tn. J, Ny.T sebagai ibu Tn. J dan An.A sebagai anak. i. Suku bangsa Keluarga Tn.J berasal dari suku Jawa-Indonesia, kebudayaan yang di anut tidak bertentangan dengan masalah kesehatan kebiasaan dalam keluarga apabila ada yang sakit maka beli obat diwarung, apabila masih sakit langsung di bawah ke petugas kesehatan/puskesmas yang dekat dengan rumah,sedangkan bahasa seharihari yang digunakan adalah menggunakan bahasa jawa. j. Agama seluruh anggota keluarga Tn.J adalah beragama dan taat beribadah, sering mengikuti pengajian yang ada di RT k. Status social ekonomi keluarga Ny.W mengatakan sumber pendapatan keluarga diperoleh dari Tn.J dan Tn.S Kurang lebih 1.000.000/ bulanya, unruk memenuhi kebutuhan sehari-hari l. Aktifitas Rekreasi keluarga Ny.W mengatakan Tn. J dan An.A rekreasi di gunakan untuk mengisi kekurangan waktu dengan menonton TV bersama di rumah. Ke laut dan juga biasanya diajak Ny.W untuk mengikuti sumbangan pengajian 2. Riwayat dan tahap a. Tahap Perkembangan keluarga saat ini yaitu tahap perkembangan anak usia pra sekolah 1). Memenuhi kebutuhan anggota keluarga 2). Membantu anak bersosialisasi 3). Beradaptasi dengan baru lahir, anak yang lain juga terpenuhi 4). Mempertahankan perkawinan yang memuaskan 5). Membagi waktu, individu, pasangan dan anak 6). Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh kembang anak b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah:
1). mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan. 2). membagi waktu, individu, pasangan dan anak c. Riwayat keluarga Dalam keluarga Tn. J, Ny. W mengatakan tidak ada yang memiliki penyakit menurun ataupun penyakit yang menular. d. Riwayat keluarga sebelumnya Keluarga Tn. J mengatakan sebelumnya sudah pernah ada yang dirawat di RS yaitu An. Y sakit flek paru (TB paru) dan melakukan pengobatan selama 9 bulan dan dinyatakan sembuh. Saat ini keluarga Tn. J dinyatakan kondisi sehat. 3. Lingkungan a. Karakteristik rumah Rumah yang di tempati Tn. J bersama dengan keluarganya adalah milik saudaranya yang sedang di lunasi agar menjadi milik sendiri. Dengan luas 5x10². Tipe rumah permanen dengan jumlah 3 ruangan kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 dapur untuk ruang makan, 1 kamar mandi + wc dan letaknya dekat dengan dapur, jumlah jendela 3, penerangan dirumah setiap ruangan memakai lampu listrik pada malam hari, sedangkan pada siang hari dengan pencahayaan sinar matahari. Keluarga Tn. J memiliki halaman yang luas, rumah tampak berserakan, sampah berserakan, terdapat pembuangan potong rokok dimeja. k.m D
k. 3
k.2 k.1
R.T
Utara Keterangan :
R.T = Ruang tamu K.1 = Kamar 1 K.2 = Kamar 2 K.3 = Kamar 3 D = Dapur K.M = Kamar Mandi b. Karakteristik tetangga dan komunitas rw Tetangga Tn. J yang ada di sekitar rumah ramah. Tn. J tinggal diwilayah perdesaan sehingga jarak dengan yang lain cukup dekat. Warga juga memiliki kegiatan komunitas RW yaitu arisan, pengajian, posyandu, dan juga kerja bakti. Tetapi yang mengikuti Ny. W karna Tn. J bekerja dari jam 05:00-20:00 WIB semampai rumah langsung tidur. c. Mobilitas geografis keluarga Tn. J mengatakan bahwa keluarganya sebagai penduduk asli desa sidayu dan pernah tinggal dijakarta saat masih mempunyai istri. d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat 1). keluarga Tn. J mengatakan Tn. J jarang dirumah jarang berkomunikasi dengan tetangga. 2). Tn. J saat dirumah atau libur kerja tidak pernah bertanya-tanya dengan tetangga terdekat atau teman sebaya yang sama-sama memiliki anak usia prasekolah yang seumuran dengan An. Y karna saat libur kerja waktunya digunakan untuk libur seharian. e. Sistem pendukung keluarga Jumlah anggota keluarga 4 orang, didalam rumah tidak ada fasilitas kesehatan seperti p3k layanan kesehatan yang sering digunakan saat ada keluarga yang sakit yaitu puskesmas desa. Jarak puskesmas ke desa kurang lebih 100 meter. Fasilitas kesehatan penggunaan KIS.
4. Struktur keluarga a. Pola komunikasi keluarga Keluarga Tn. J mengatakan jarang berkomunikasi dengan anaknya. Keluarga Keluarga Tn. J mengatakan memberikan ijin kepada anaknya untuk menggunakan gadget. Keluarga Tn. J mengatakan An. Y sering menggunakan gadget saat memiliki hp sendiri, sehingga jarang berinteraksi dengan teman sebaya. Jika keluarga Tn. J memiliki masalah di komunikasikan dengan musyawarah. b. Struktur kekuatan keluarga Keluarga mengatakan sering memberikan dukungan bila ada masalah didalam keluarganya. Keluarga selalu mencari jalan keluar bersama dan dimusyawarakan, apabila ada masalah kesehatan yang terjadi pada anggota Tn. J makan Tn. J segera membawanya ke tugas kesehatan atau puskesmas desa yang dekat dari rumah. c. Struktur Peran Pesan formal : 1). Tn. J berperan sebagai kepala keluarga dan sebagai supir. 2).Tn.S berperan sebagai ayah Tn. J dan sebagai buruh dan kakek An.A 3). An. A berperan sebagai anak. Peran Informal Keluarga Tn. J tidak berperan dibidang lain dalam masyarakat karena keluarga Tn. J sudah cukup dengan peran masing-masing dalam rumah tangganya. d. Nilai dan Norma budaya Keluarga Tn. J merupakan nilai dan norma islam dalam anggota keluarganya. 5. Fungsi keluarga a. Fungsi afektif dan koping
Keluarga Tn.J saling menyayangi, saling peduli dan saling menghormati, perhatian di keluarga Tn.J terhadap anggota keluarga lain sangat besar, selalu menghargai anggota keluarganya. b. Fungsi sosialisasi Keluarga Tn. J hubungan antara keluarga baik, Tn.J jarang dirumah. Jarang berkomunikasi dengan anaknya , keluarga Tn.J mengatakan setiap jam 11.00 WIB diharuskan tidur siang dan sering dikunci dari dalam agar An.A tidak main diluar. c. Fungsi reproduksi Tn.J mengatakan duda sudah cerai 1 tahun yang lalu dan mempunyai anak yaitu An.A d. Fungsi ekonomi Keluarga Tn. J mengatakan pendapatan yang diperoleh dari Tn. J dan Tn. S untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Tn. J tidak menyisihkan uangnya untuk kesehatan. E. Fungsi fisik dan Keperawatan keluarga. 1). Mengenal masalah kesehatan a). Tn. J mengatakan sampai saat ini belum pernah mengantarkan atau mengikat kegiatan posyandu dan belum paham tentang pola asuh orang tua yang efektif untuk anak usia pra sekolah b). Keluarga Tn.J tidak pernah mendapatkan pengetahuan tambahan tentang pola asuh orang tua yang efektif untuk anak usia pra sekolah. c).Ny. W selalu mengikuti kegiatan posyandu juga tidak pernah mendapatkan pengetahuan tentang pola asuh yang efektif untuk anak usia pra sekolah d). Tn. J jarang berkomunikasi dengan anaknya dan tidak mengetahui sepenuhnya perkembangan anaknya.
2). Memutuskan tindakan a). Tn. J mengatakan memberikan izin kepada anaknya untuk menggunakan gadget, An.A jarang berinteraksi dengan teman sebaya ketika sedang menggunakan gadget. b).Keluarga Tn.J tidak mengetahui dampak gadget bagi anak usia pra sekolah, dengan adanya masalah didalam keluarga, maka keluarga menyelesaikan dengan musyawarah, lalu Tn.J sebagai kepala keluarga adalah orang yang akan mengambil keputusan. 3). Merawat anggota keluarga Keluarga Tn.J mengatakan jika didalam keluarga ada yang sakit, keluarga selalu memberikan makanan sayur-sayuran dan menganjurkan istirahat. 4). Memodifikasi Lingkungan Keluarga mengatakan membuang sampah di tempat terbuka, rumah tanpa berserekan, sampah berserakan, terdapat tempat pembuangan putung rokok di meja. Keluarga Tn. J mengatakan Tn.J dan Tn.S merupakan perokok aktif dan merokok dimana saja, terkadang habis 1 bungkus dalam sehari. Ny. W mengatakan selalu membersihkan rumahnya setiap hari dengan cara di sapu. 5) memanfaatkan fasilitas Keluarga tn J Selalu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ia miliki KiS dan apabila ada anggota keluarga yang sakit keluarga langsung membawanya ke puskesmas desa yang terdekat di rumahnya. 6. stress dan koping a. stressor jangka pendek dan jangka panjang 1). stressor jangka pendek keluarga tn j sedang memikirkan bagaimana agar waktu berkumpul bersama anaknya lebih lama di bandingkan bekerja. 2). Stressor jangka panjang
Keluarga TN. J masih memikirkan biaya untuk melunasi rumah yang di tempati saat ini. b. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah Respon keluarga Tn. J menerima semua kondisi dengan sabar dan jika ada masalah dalam keluarga maka akan di selesaikan secara musyawarah dan secara terbuka. Pengambilan keputusan adalah kepala keluarga c. Strategi koping yang di gunakan Jika ada masalah keluarga Ny. W selalu mencari jalan keluarnya dengan cara terbuka dan di musyawarakan dengan keluarganya d. strategi adaptasi disfungsional keluarga Tn. J mengatakan jika ada masalah apapun Tn. J dan keluarga tidak pernah adu mulut dan tidak pernah saling pukul memukul/ memakai kekerasan. 7. harapan keluarga Keluarga berharap dalam keluarganya sehat walafiat, pelayanan kesehatan sangat membantu anggota keluarganya dan keluarga berharap Tn. J cepat di beri jodoh supaya bisa merawat dan mengasuh An. A dengan baik.
Pemeriksaan fisik Pemeriksaan
Tn. J
An. A
Tn. S
Ny. W
fisik Keadaan
baik
Baik
Baik
Baik
umum Kesadaran TTV
Composmetis TD: 120/70
Composmetis N: 96x/ menit
Composmetis TD: 125/90
Composmetis TD: 110/70 mmHg
mmHg
RR: 20x/ menit
mmHg
N: 80X/ menit
N: 88X/ menit
S: 36,3 C
N: 78X/ menit
RR: 20x/ menit
RR: 18x/ menit
BB: 10,5 kg
RR: 20x/ menit
S: 36,7 C
Head to toe
S: 36,2 C Bentuk
TB: 80 cm. Bentuk
S: 36 C Bentuk
Bentuk
kepala
mesochepal, tidak mesochepal,
mesochepal,
mesochepal, tidak
terdapat lesi,
tidak terdapat
tidak terdapat
terdapat lesi, tidak
tidak ada
lesi, tidak ada
lesi, tidak ada
ada benjolan,
benjolan rambut
benjolan rambut benjolan,
rambut beruban dan
bersih
bersih
rambut beruban
bersih
Fungsi
Fungsi
dan bersih Fungsi
Fungsi penglihatan
penglihatan baik,
penglihatan
penglihatan
baik, simetris,
simetris,
baik, simetris,
baik, simetris,
konjungtiva
konjungtiva
konjungtiva
konjungtiva
anemis, sclera an
anemis, sclera an
anemis, sclera
anemis, sclera
ikterik
ikterik Simetris, tidak
an ikterik Simetris, tidak
an ikterik Simetris, tidak
Simetris, tidak ada
ada nafas cuping
ada nafas
ada nafas
nafas cuping
hidung , tidak ada
cuping hidung ,
cuping hidung ,
hidung , tidak ada
polip Bersih, mukosa
tidak ada polip Mukosa bibir
tidak ada polip Bersih, mukosa
polip Bersih, mukosa
bibir lembab,
lembab, bersih
bibir lembab,
bibir lembab, tidak
bibir biru
tidak ada
bibir biru
ada stomatitis, tidak
kehitaman tidak
stomatitis, tidak
kehitaman tidak
ada karies
ada stomatitis
ada karies
ada stomatitis
Simetris, tidak
Simetris, tidak
Simetris, tidak
Simetris, tidak ada
ada pembesaran
ada pembesaran
ada pembesaran
pembesaran
kelenjar thyroid,
kelenjar
kelenjar
kelenjar thyroid,
tidak ada lesi.
thyroid, tidak
thyroid, tidak
tidak ada lesi.
ada lesi.
ada lesi.
Materi
Hidung
Mulut
Leher
Dada Paru-paru 1: P: P: Jantung
Simetris, tidak
Simetris, tidak
Simetris, tidak
Simetris, tidak ada
ada lesi
ada lesi
ada lesi
lesi
Tidak ada nyeri
Tidak ada nyeri
Tidak ada nyeri
Tidak ada nyeri
tekan
tekan
tekan
tekan
Senor
Senor
Senor
Senor
Vesikule Simetris, tidak
Vesikule Simetris, tidak
Vesikule Simetris, tidak
tampak letus
tampak letus
tampak letus
tampak letus cordis
cordis
cordis
cordis
Letak jantung
Letak jantung
Letak jantung
Letak jantung
teraba di Lcs 4-5
teraba di Lcs 4-5
teraba di Lcs 4-
teraba di Lcs 4-
Pekak
Pekak
5
5
S1 S2 Regule
Pekak
Pekak S1 S2 Reguler Simetris, tidak
Simetris, tidak ada
A: Vesikuler 1: Simetris, tidak
P: P:
A: S1 S2 Reguler Abdomen
Simetris, tidak
S1 S2 Reguler Simetris, tidak
1:
ada lesi
ada lesi
ada lesi
lesi
BU= 12x/menit
BU= 12x/menit
BU= 12x/menit
BU= 12x/menit
A: Tidak ada nyeri
Tidak ada nyeri
Tidak ada nyeri
Tidak ada nyeri
P:
tekan
tekan
tekan
tekan
Thympani
Thympani
Thympani
Thympan
Akral hangat
Akral hangat
Akral hangat
Akral hangat
Tidak ada edema
Tidak ada
Tidak ada lesi
Tidak ada lesi
Tidak ada lesi
edema
Tidak ada
Tidak ada edem
Tidak ada lesi
edema
P: Ektermitas Atas
Bawah
Akral hangat
Akral hangat
Tidak ada edema
Akral hangat
Akral hangat
Tidak ada edema
Tidak ada lesi
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada lesi
edema
edema
Tidak ada lesi
Tidak ada lesi
Analisa Data No. 1.
Data Fokus Ds:
Diagnosa Ketidakmampuan
1. Tn. J mengatakan sampai saat ini belum pernah
menjadi orang tua
mengantarkan atau mengikuti kegiatan posyandu dan
berhubungan
belum paham tentang pola asuh orang tua yang
dengan Kurangnya
efektif untuk anak usia pra sekolah. 2. Keluarga Tn. J tidak pernah mendapat pengetahuan tambahan tentang pola asuh orang tua yang efektif untuk anak usia pra sekolah . 3. Ny. W mengatakan selalu mengikuti kegiatan posyandu juga tidak pernah mendapatkan pengetahuan tentang pola asuh yang efektif untuk anak usia pra sekolah 4. Keluarga Tn. J mengatakan bahwa Tn. J jarang dirumah jarang berkomunikasi dengan anaknya dan tidak mengerti sepenuhnya perkembangan anaknya. 5. Keluarga Tn. J mengatakan memberikan ijin kepada anak untuk menggunakan gadget, keluarga Tn. J tidak mengetahui dampak gadget bagi usia anak pra sekolah. 6. Keluarga Tn. J mengatakan An. A sering menggunakan gadget saat memiliki hp sendiri, sehingga jarang berinteraksi dengan teman sebaya . 7. Keluarga Tn. J mengatakan setiap jam 11:30 WIB da haruskan tidur siang dan sering di kunci dari dalam agar An. A tidak main luar. Do: 1. Tn. J telah bercerai dengan istrinya tahun yang lalu dan An. A di asuh oleh Ny. W.
pengetahuan mengenai mengasuh anak
2. An. A tampak sedang bermain hp dan tidak merespon saat ditanya. Ds : 1. Keluarga Tn.J mengatakan Tn.J dan Tn.S merupakan 2.
perokok aktif dan merokok dimana saja, terkadang habis 1 bungkus dalam sehari 2. Keluarga Tn.J mengatakan membuang sampah
Perilaku Kesehatan cenderung beresiko
ditempat terbuka.
berhubungan
Do :
dengan kurangnya
1. Rumah tampak berserakan, sampah berserakan,
kesadaran terhadap
terdapat pembuangan putung rokok di meja 2. Tn.J dan Tn.S tercium bau rokok saat berbicara dan
kesehatan
bibir tampak biru kehitaman.
Skoring dan Prioritas Masalah 1. Ketidak Mampuan Menjadi Orang Tua berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan mengenai mengasuh anak No 1.
Kriteria Sifat Masalah
Skor
Bobot
Nilai
Pembenaran
3
1
3/3x1 = 1
Aktual
1
2
1/2x2 = 1
Sebagian
a. Aktual b. Ancaman Kesehatan c. Keadaan sejahtera 2.
Kemungkinan masalah dapat di ubah a. Mudah b. sebagian
c. tidak dapat
3.
Potensi masalah untuk di cegah
3
1
3/3x1 = 1
Tinggi
2
1
2/2x1 = 1
Masalah berat
a. tinggi b. sedang c. rendah 4.
Menonjolnya Masalah a. masalah berat harus segera di tangani b. ada masalah tetapi
harus segera di
tidak perlu segera di
tangani
tangani c. masalah tidak di rasakan Jumlah
4
2. Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko berhubungan dengan kurangnya kesadaran terhadap kesehatan No
Kriteria
Skor
Bobot
Nilai
Pembesaran
1
Sifatmasalah a. Akal b. Resiko c. Potensial
2
1
2/3x1
Resiko /
= 2/3
ancaman
Kemungkinan masalah 2
Kesehatan
dapat diubah a. Mudah b. Sebagian c. Tidakdapat 1
2
1/2x2
Sebagian
=1 Potensi masalah untuk dicegah 3
a. Tinggi b. Sedang c. Rendah 2
1
2/3x1 = 2/3
Sedang
2
1
3/2x1 = 1
Masalah berat
Menonjolnya masalah a. Masalah berat harus segera 4
ditangani b. Ada masalah tetapi tidak perlu segera di tangani c. Masalah tidak dirasakan
Harus segera ditangani Jumlah
3 1/3
B. Diagnosa keperawatan 1. Ketidakmampuan menjadi orang tua berhubungan dengan Kurang pengetahuan mengenai mengasuh anak
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan kurangnya kesadaran terhadap kesehatan C. Intervensi No
Diagnosa
.
keperawatan Ketidak
Keluarga mampu mengenal masalah
Keluarga mampu mengenal
mampuan
Pengetahuan= pengasuhan setelah
masalah pendidikan orang tua
menjadi
dilakukan tindakan keperawatan
Keluarga yang membesarkan anak
orang tua
selama 5x kunjungan di harapkan
1. merencanakan program
berhubunga
teratasi dengan criteria hasil:
pendidikan berdasarkan ada
n dengan
Kebutuhan untuk berkomunikasi Pertiumbuhan dan
kekuatan keluarga
perkembangan yang normal Kinerja pengasuhan usia pra
desain dan isi yang ada dalam
1
Kurang pengetahuan mengenai
NOC
sekolah setelah dilakukan
mengasuh
tindakan keperawatan selama 5x
anak
kunjungan di harapkan teratasi
NIC
2. melibatkan orang tua dalam program kesehatan 3. mengidentifikasi factor-faktor personal yang berdampak pada keberhasilan progam pendidikan
dengan criteria hasil Memelihara komunikasi terbuka
pemicu stress keluarga
pada anak pra sekolah Mengajarkan aturan keluarga
terkait dengan perilaku Mengamati penggunaan media Monitor pengasuh tambahan
perkembangan atau tujuan yang
4. mengidentifikasi adanya 5. mengidentifikasi tugas sesuai untuk anak 6. memberikan orang tua bahan bacaan materi dan lainnya Yang akan membantu dalan melakukan peran pengasuhan 7. mengajarkan orang tua mengenai biologis emosional , dan karakteristik perilaku
2.
Perilaku
Keluarga mampu mengenal masalah
Keluarga mampu mengenal
kesehatan
kesehatan
masalah pendidikan kesehatan
cenderung
Pengetahuan= perilaku
1. memberikan pendidikan
beresiko
kesehatan setelag dilakukan
kesehatan tentang:
berhubunga
tindakan keperawatan selama
- bahaya rokok
n dengan
5x Kunjungan di harapkan
-zat-zat yang terkandung dalam
kurangnya
masalah dapat teratasi dengan
rokok
criteria hasil= efek kesehatan yang
- komplikasi
kesadaran terhadap
- cara berhenti merokok
merugikan dari penggunaan
kesehatan
tembakau layanan peningkatan kesehatan
Keluarga mampu memutuskan tindakan dan keyakinan keluarga
Keluarga mampu memutusakan
untuk meningkatkan kesehatan
tindakan untuk meningkatkan
keluarga mampu berpartisipasi
kesehatan dukungan keluarga
dalam memutuskan perawatan
dalam membuat keputusan
kesehatan setelah dilakukan
1. memfasilitasi pengambilamn
keperawatan selama 5x
keptusan kalaborasi
kunjungan diharapankan
2. memberikan informasi sesuai
teretasi dengan criteria hasil menunjukan pengarahan diri
permintaan klien
dalam membuat keputusan mencari promosi yang terpercaya
3. membantu klien mengidentifikasi keuntugan dan kerugian dari setiap alternatif pilihan 4. membantu klien mengklarifikasi nilai dan harapan yang mungkin akan membantu dalam membuat pilihan yang penting dalam hidupnya 5. menginformasikan pada pasien
mengenai pandangan-pandanagan atau solusi alternatif dengan cara yang jelas dan mendukung Keluaraga mampu merawat Keluarga untuk meningkatkan kesehatan
Keluarga mampu merawat
keluarga mampu meningkatkan keluarga untuk meningkatkan status kesehatan keluarga
kesehatan bantu keluarga
setelah dilakukan keluarga
memodifikasi perilaku atau gaya
selama 5x kunjungan di
hidup sehat
harapkan teratasi dengan
1. menentukan motivasi klien terhadap (perlunya perubahan
kriteriteria hasil sumber daya perawatan
kesehatan yang tepat penggunaan tembakau/ rokok
2. membuat klien untuk dapat
(perilaku)) mengindentifikasi kekuatan (dirinya) Dan menguatnya 3. menawarkan penguatan positif dalam pembuatan keputusan mandiri klien 4. membantu klien dalam mengidentifikasi meskipun hanya keberhasilan kecil 5. mendukung klien untuk memeriksa perilakunya sendiri 6. mengidentifikasi masalah klien terkait dengan istilah perilaku
D. Implementasi dan evaluasi keperawatan N o 1.
Implementasi
Evaluasi
Keluarga mampu
S = Tn. J mengatakan sedikit paham dan mengerti
mengenal masalah
mengasuh anak
pendidikan orang tua
O = Tn. J tampak mengerti dan paham
keluarga dalam
A = masalah keperawatan teratasi
membesarkan anak
P = lanjutkan intervensi -memotovasi orang tua untuk mengamati orang tua lainnya yang berinteraksi dengan anak
2.
Membantu klien
S = Tn. J mengatakan mengerti dan paham tentang
mengidentifikasi
keuntungan dan kerugian merokok
keuntungan dan
O = Tn. J mengatakan tampak mengerti dan paham
kerugian dari setiap
A = masalah kesehtan teratasi
alternatif pilihan
P = menawarkan penguatan positif dalam
(mengomsumsi rokok)
pembuatan keputusan mandiri klien ( cara berhenti merokok )
Menawarkan
S = Tn.j mengatakan akan berusaha untuk berhenti
penguatan positif
merokok
dalam pembuatan
O = Tn.j tampak bersemangat
keputuusan mandiri
A = masalah teratsi
klien (cara berhenti
P = menciptakan lingkungan yang aman bagi klien
merokok) Menciptakan
S = Tn.j mengatakan akan berusaha untuk menjaga
lingkungan yang aman
lingkunagan
bagi klien
O = Tn.j Nampak berrsemangat A = masalah kesehatan teratsi P = menginformasikan untuk menggunakan
pengharum ruangan bila diperluakan Melakuakan
S = Tn.j mengatakan paham dan mengerti tentang
pendidikan kesehatan
pola asuh yang efekstif dan penggunaan gadget
tentang pola asuh yang
O =Tn.j menjawab pertanyaan saja
efekektif dan dampak
A = masalah kesehatan teratasi
penggunaan gadget
P = petahankan intervensi
menggunakan media lembar balik, leaflet dan booklet
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Asuhan keperawatan keluarga pada anak prasekolah adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan kepada keluarga dengan anak usia prasekolah. Dimana,
pada anak usia inilah yang rentan dan memiliki masalah tertentu dalam menghadapi proses tumbuh kembangnya. Asuhan keperawatan keluarga pada anak usia prasekolah lebih mengkhususkan pengkajian pada anak usia prasekolah. Anak usia prasekolah adalah usia yang rentan berbagai macam penyakit. Untuk itu pengawasan pada anak usia prasekolah sangat penting agar anak tidak terkena penyakit atau masalah kesehatan. B. Saran Kami menyadari akan kekurangan dalam makalah ini, maka pembaca dapat menggali kembali sumber-sumber lainnya, untuk menyempurnakannya. Jadi kami harapkan kritik yang membangun dari anda sekalian, untuk kami lebih bisa baik dan sempurna lagi dalam pembuatan makalah ini selanjutnya. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembacanya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/24436418/ASKEP_KELUARGA_PRASEKOLAH
Suryani sofi. “Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tahap Perkembangan usia pra sekolah”. Agustus 2017. Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tahap Perkembangan Usia ...PDFelib.stikesmuhgombong.ac.id › SOFI SU. Suprajitno. 2003.”Asuhan keperawatan keluarga”. Jakarta. Buku kedokteran EGC Andriani Mustika Nurwijayanti, Muhammad Khabib Burhanudin Iqomh.2008. Intervensi Keperawatan Anak Pada Anak Usia Prasekolah Di Kecamatan Weleri Dalam Upaya Pencapaian Tumbuh Kembang. Jurnal Ilmia Ilmu Keperawatan Indonesia.Vol. 8(3)