Askep Maternitas Aprillia.docx

  • Uploaded by: April
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Askep Maternitas Aprillia.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,813
  • Pages: 11
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas yang dibimbing oleh Nurul Hayati S.Kep., Ns., M.M

Oleh:

APRILLIA TRI WULANDARI 172303101040 / 2A

PRODI D3 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER KAMPUS 3 LUMAJANG 2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,berkat limpah rahmat dan petunjuk-Nya ,kami dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah Keperawatan Anak. Pada makalah ini kami akan membahas mengenai Keperawatan Maternitas “Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Hiperemesis Gravidarum” yang kami susun dari berbagai sumber. Makalah ini di buat dengan tujuan untuk mengetahui dan memahami lebih jauh tentang. “Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Hiperemesis Gravidarum”. Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharap kan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca agar buku ini lebih sempurna dan dapat meningkatkan pembangunan bagi para pembaca. Terimakasih dan semoga makalah ini memberikan manfaat positif bagi para pembaca dan kita semua.

Lumajang, 18-03-2019

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nutrisi selama kehamilan adalah salah satu faktor penting dalam menentukan pertumbuhan janin. Dampaknnya adalah berat badan lahir, status nutrisi dari ibu yang sedang hamil juga mempengaruhi angka kematian prenatal, keadaan kesehatan neonatal, dan pertumbuhan bayi setelah lahir. Selama kehamilan kebutuhan nutrisi harian wanita meningkat hingga lebih dari dua kali lipat, seperti contohnya kebutuhan asam folat yang meningkat hingga 400 ug/hari, dimana pada keadaan normal hannya 180 ug/hari. Usia kehamilan yang terus bertambah, makan bertambah pula kebutuhan gizi dan nutrisi ibu hamil, khususnya ketika usia kehamilan memasuki trimester kedua. Pada saat trimester kedua, janin tumbuh dengan sangat pesat, khususnya mengenai pertumbuhan otak dan susunan syarafnya. Indikator kecukupan gizi juga terlihat pada kenaikan berat badan yang cukup selama kehamilan. Kenaikan berat badan tersebut bervariasi dari bulan ke bulan sesuai dengan fase kehamilan. Sistem hormon pada kehamilan manusia melibatkan perubahan baik endokrin maupun metabolik yang terjadi antara ibu dan janin. Pengaturan neuro endokrin di dalam plasenta, pada janin dan ibu sangat penting dalam mengarahkan pertumbuhan janin dan perkembangannya. Adaptasi ibu hamil terhadap perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan secara langsung menggambarkan perkembangan plasenta dan janin. Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering dijumpai pada kehamilan muda. Kurang lebih 66% wanita hamil trimester pertama mengalami mual dan 44% mengalami muntah Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Perasaan mual ini desebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG (Human Chorionic Gonadrotropin) dalam serum, pengaruh Fisiologi kenaikan hormon ini belum diketahui secara jelas. Mual sering pula dihubungkan dengan perubahan dalam indra penciuman dan perasaan pada awal kehamilan serta faktor psikologis. Mual dan muntah menyebabkan asupan nutrisi pada ibu hamil kurang sehingga berat badan menurun, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul asetonuri. Hal ini juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin sehingga membutuhkan perawatan atau penangan pada ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum.

1.1. Tujuan Penulisan 1.3.1. Tujuan Umum Agar penulis dan pembaca mengetahui tentang hyperemesis gravidarum.

1.3.2. Tujuan Khusus Setelah

mempelajari

asuhan

keperawatan

hyperemesis

gravidarum

diharapkan penulis dan pembaca dapat : a. Mengetahui pengertian hyperemesis gravidarum b. Mengetahui etiologi hyperemesis gravidarum c. Mengetahui bagaimana patofisiologi hyperemesis gravidarum d. Mengetahui penatalaksanaan hyperemesis gravidarum e. Mengetahui pathways hyperemesis gravidarum f. Mengetahui diagnose gravidarum

keperawatan pada pasien dengan

hyperemesis

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi (Mochtar, 1998). Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan selama kehamilan (Farrer, 1999).Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah/tumpah yang berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari (Arief.B, 2009). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Hiperemesis Gravidarum (HG) adalah suatu keadaan pada awal kehamilan (sampai trisemester II) yang ditandai dengan rasa mual dan muntah berlebihan dalam waktu relatif lama bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan berat badan berkurang.

B. ETIOLOGI Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti.Frekuensi kejadian adalah 2 per 1000 kehamilan.Faktor-faktorpredisposisi yang dikemukakan (Rustam Mochtar, 1998). 1. Umumnya terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, diabetes dan kehamilan ganda akibat peningkatan kadar HCG. 2. Faktor organik, yaitu karena masuknya viki khoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabollik akibat kehamilan sertaresitensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan-perubahan ini serta adanya alergi yaitu merupakan salah satu respon darijaringan ibu terhadap janin. 3. Faktor ini memegang peranan penting pada penyakit ini. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadapkehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggungan sebagai ibu dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mualdan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup. 4. Faktor endokrin lainnya : hipertyroid, diabetes dan lain-lain.

C. PATOFISIOLOGI Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa terjadi pada trimester I. Bila terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi.Karena okisidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam hidroksida butirik, dan aseton dalam darah.Kekurangan volume cairan yang diminum dan kehilangan karena muntahmenyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan klorida darah turun.Selain itu, dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang.Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula tertimbunnya zat metabolik yang toksik.Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal menambah frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran yang sulit dipatahkan. Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada selaput lender esophagus dan lambung (Sindroma Mallory Weiss) dengan akibat perdarahan gastrointestinal. Pada umumnya robekan ini ringan dan perdarahan dapat berhenti sendiri, jarang sampai diperlukan transfusi atau tindakan operatif (Wiknjosastro, 2005).

D. KOMPLIKASI Baik komplikasi yang relatif ringan maupun berat bisa disebabkan karena hiperemesis gravidarum. Kehilangan berat badan, dehidrasi, acidosis akibat dari gizi buruk, alkalosis akibat dari muntah-muntah, hipokalemia, kelemahan otot, kelainan elektrokardiografi dan gangguan psikologis dapat terjadi. Komplikasi yang mengancam nyawa meliputi ruptur esofagus yang disebabkan muntah-muntah berat, Wernicke's encephalopathy (diplopia, nystagmus, disorientasi, kejang, coma), perdarahan retina, kerusakan ginjal, pneumomediastinum spontan, IUGR dan kematian janin. Pasien dengan hiperemesis gravidarum pernah dilaporkan mengalami epistaxis pada minggu ke-15 kehamilan karena intake vitamin K yang tidak adekuat yang disebabkan emesis berat dan ketidakmampuannya mentoleransi makanan padat dan cairan. Dengan penggantian vitamin K, parameter-parameter koagulasi kembali normal dan penyakit sembuh. Vasospasme arteri cerebral yang terkait dengan hiperemesis gravidarum juga ada dilaporkan pada beberapa pasien. Vasospasme didiagnosa dengan angiografi Magnetic Resonance Imaging (MRI). Tetapi bila semua bentuk pengobatan gagal dan kondisi ibu menjadi mengancam nyawa, pengakhiran kehamilan merupakan pilihan. Verberg melaporkan pilihan Universitas Sumatera Utara pengakhiran kehamilan kira-kira 2 % pada kehamilan yang terkomplikasi dengan hiperemesis gravidarum. Namun demikian, Kuscu dan Koyuncu menilai luaran maternal dan neonatal dari penderita hiperemesis gravidarum yang diteliti pada dua penelitian berbeda yang melibatkan 193 dan 138 pasien. Dari 193 pasien, 24% membutuhkan perawatan inap dan satu pasien membutuhkan nutrisi parenteral. Berat lahir, usia kandungan, kelahiran preterm, skor Apgar, mortalitas perinatal dan kejadian kelainan bawaan janin tidak berbeda antara pasien hiperemesis dan populasi umum. Dalam studi lainnya, tidak ada terdeteksi peningkatan risiko keterlambatan pertumbuhan, kelainan bawaan dan prematuritas. Umumnya hiperemesis

gravidarum dapat

disembuhkan. Dengan penanganan yang baik prognosis hiperemesis gravidarum sangat memuaskan. Namun pada tingkatan yang berat, penyakit ini dapat mengancam jiwa ibu dan janin.

E. PENATALAKSANAAN 1. Pencegahan - Pencegahan terhadap Hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang flsiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, mengajurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering. - Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat. - Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan. - Makanan dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin. 2. Obat – obatan Sedativa : Phenobarbital Vitamin : Vitamin B1 dan B6 atau B –kompleks Anti histamine : dramamin, avomin Anti emetik (pada keadaanlebih berat) : Dislikomin hidrokloride atau khlorpromasine. Penangananhiperemesis gravidarum yang lebih berat perlu dikelola di rumah sakit. 3. Isolasi Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerahdanperedaran udara yang baik, catat cairan yang keluar masuk, hanya dokterdan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar penderita sampai muntahberhenti pada penderita mau makan.Tidak diberikan makanan atau minumandan selama 24 jam. Kadang – kadang dengan isolasi saja gejala – gejala akanberkurang atau hilang tanpa pengobatan. 4. Terapi psikologik Berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar,normal dan fisiologik. Jadi tidak perlu takur dan khawatir.Yakinkan penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan dan dihilangkan masalah atu konflik yang kiranya dapat menjadi latarbelakang penyakit ini. 5. Cairan parenteral Cairan yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein denganglukosa 5% dalam cairan fisiologis (2 – 3 liter/hari), dapat ditambah kaliumdan vitamin (vitamin B komplek, vitamin C), bila kekurangan protein dapatdiberiakan asam amino secara intravena,

bila dalam 24 jam penderita tidakmuntah dan keadaan umum membaik dapat diberikan minuman dan lambatlaun makanan yang tidak cair. Dengan penanganan diatas, pada umumnyagejala – gejala akan berkurang dan keadaan akan bertambah baik. 6. Menghentikan kehamilan Bila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaanmedik dan psikiatrik, manifestasi komplikasi organis adalah delirium,takikardi, ikterus, anuria dan perdarahan dalam keadaan demikian perludipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan keadaan yang memerlukanpertimbangan gugur kandung diantaranya: a. Gangguan kejiwaan ditandai dengan: delirium, apatis, somnolen sampaikoma, terjadi gangguan jiwa. b. Gangguan

penglihatan

ditandai

dengan:

pendarahan

retina,

kemunduranpenglihatan. c. Ganggguan faal ditandai dengan: hati dalam bentuk ikterus, ginjal dalambentuk anuria, jantung dan pembuluh darah terjadi nadi meningkat,tekanan darah menurun. (Wiknjosastro, 2005) 7. Diet a. Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III. Makanan hanya berupa rod kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1 — 2 jam sesudahnya. Makanan ini kurang dalam semua zat – zat gizi, kecuali vitamin C, karena itu hanya diberikan selama beberapa hari. b. Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang. Secara berangsur mulai diberikan makanan yang bernilai gizi linggi. Minuman tidak diberikan bersama makanan .Makanan ini rendah dalam semua zat-zal gizi kecuali vitamin A dan D. c. Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan hiperemesis ringan. Menurut kesanggupan penderita minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini cukup dalam semua zat gizi kecuali Kalsium.

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNCUL 1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d nausea dan vomitus yang menetap. 2.

Defisit volume cairan b.d kehilangan cairan akibat vomitus dan asupan cairan yang tidak adequat.

3.

Ketakutan b.d efek hiperemesis pada kesejahteraan janin.

4.

Gangguan rasa nyaman : nyeri (perih) b.d muntah yang berlebihan, peningkatan asam lambung.

5.

Kurang pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan b.d keterbatasan informasi.

6.

Resiko perubahan integritas kulit b.d penurunan darah dan nutrisi kejaringanjaringan sekunder akibat dehidrasi

DAFTAR PUSTAKA Leveno, Kenneth J. 2016. Manula Williams Komplikasi Kehamilan Ed 23. Jakarta: EGC Tiran, Denise. 2009. Seri Asuhan Kebidanan Mual & Muntah Kehamilan Denise Tiren. Jakarta: EGC

Related Documents


More Documents from "Lanchenk Kanak"

Double Meaning
April 2020 22
Achtung Bitches!
April 2020 17
The Big Erase
April 2020 18
2 Provocative Poems.
April 2020 23
Partograf 2.pdf
November 2019 30
Shit Starter
April 2020 24