Nyeri adalah keadaan dimana individu mengalami dan mengeluh adanya ketidaknyamanan berat atau sensasi ketidaknyamanan (Tucker, 1998).
• Nyeri Akut Nyeri akut biasanya terjadi tiba-tiba dan umumnya berkaitan dengan cidera spesifik dan nyeri akut dapat berlangsung beberapa detik hingga enam bulan • Nyeri kronik adalah nyeri konstan yang menetap sepanjang periode waktu. Nyeri ini berlangsung di luar waktu penyembuhan yang diperkirakan.Nyeri kronik berlangsung lebih dari enam bulan
• Fase antisipasi: Antisipasi terhadap nyeri memungkinkan individu untuk belajar tentang nyeri dan upaya untuk menghilangkannya. • Fase Sensasi Nyeri : Sensasi nyeri adalah gerakan tubuh yang khas dan ekspresi wajah yang mengidentikasikan nyeri yang terjadi ketika merasakan nyeri. • Fase akibat (aftermath): Pada fase ini nyeri terjadi ketika nyeri berkurang atau berhenti.
Persepsi merupakan titik kesadaran seseorang terhadap nyeri. Stimulus nyeri ditransmisikan naik ke medula spinalis ke Thalamus dan otak tengah. Dari thalamus, serabut menstransmisikan kesan nyeri keberbagai area otak, termasuk korstek sensori dan kortek asosiasi (di kedua lobus parietalis), lobus frontalis dan sistem limbik. Ada sel-sel didalam sistem limbik yang diyakini mengontrol emosi, khususnya untuk ansietas. Dengan demikian, sistem limbik berperan aktif dalam memproses reaksi emosi terhadap nyeri. Setelah transmisi saraf berakhir didalam pusat otak yang lebih tinggi, maka individu akan mempersepsikan sensasi nyeri.
• Usia: Usia merupakan variabel penting yang mempengaruhi nyeri, khususnya pada anakanak dan lansia • Jenis kelamin • Kebudayaan • Makna Nyeri: Makna seseorang yang dikaitkan dengan nyeri mempengaruhi pengalaman nyeri dan cara seorang beradaptasi terhadap nyeri.
• Perhatian: Fokus perhatian klien pada nyeri dapat mempengaruhi persepsi nyeri • Ansietas: Ansietas seringkali meningkatkan persepsi nyeri, tetapi nyeri juga dapat menimbulkan suatu perasaan ansietas. • Keletihan • Pengalaman Sebelumnya • Dukungan Keluarga dan Sosial: Faktor yang bermakna dalam mempengaruhi respons nyeri adalah kehadiran orang-orang terdekat klien
Lansia dapat merasakan sakit sebagai bagian dari proses penuaan, mengalami penurunan sensasi atau persepsi rasa sakit, kelesuan, anoreksia, dan kelelahan dapat menjadi indikator rasa sakit. Lansia akan menahan keluhan sakit karena takut pengobatan, dapat menjelaskan rasa sakit dengan cara yang berbeda dari gatal, nyeri, atau tidak nyaman. Lansia dapat mengakui atau menunjukkan bahwa rasa sakit adalah sesuatu yang tidak dapat diterima.
Kolagen dan elastin yang merupakan jaringan ikat pada jaringan penghubung perubahan kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan penuaan. Menyebabkan penurunan fleksibilitas dalam kebangkitan, pada orang tua memberi dampak nyeri, penurunan kemampuan untuk meningkatkan kekakuan otot, kesulitan bergerak dari duduk ke berdiri, jongkok, dan berjalan, dan hambatan dalam melakukan kegiatan sehari-hari mereka.
TERIMA KASIH