Indah.docx

  • Uploaded by: Indah Sari
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Indah.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,161
  • Pages: 5
Nama : Indah Sari Sianturi NIM

: 5163230018

DASAR-DASAR SISTEM POTEKSI 1. Perangkat proteksi

Current Transformer (CT) / Trafo Arus Current Transformer (CT) adalah suatu perangkat listrik yang berfungsi menurunkan arus yang besar menjadi arus dengan ukuran yang lebih kecil. CT digunakan karena dalam pengukuran arus tidak mungkin dilakukan langsung pada arus beban atau arus gangguan, hal ini disebabkan arus sangat besar dan bertegangan sangat tinggi. Karakteristik CT ditandai oleh Current Transformer Ratio (CT) yang merupakan perbandingan antara arus yang dilewatkan oleh sisi primer dengan arus yang dilewatkan oleh sisi sekunder. Potential Transformer (PT) / Trafo Tegangan Potential Transformer adalah suatu peralatan listrik yang berfungsi menurunkan tegangan yang tinggi menjadi tegangan yang lebih rendah yang sesuai dengan setting relay. Trafo ini juga memiliki angka perbandingan lilitan atau tegangan primer dan sekunder yang menunjukkan kelasnya. Rele/Relay Rele/Relay berasal dari teknik telegrafi, dimana sebuah coil di- energize oleh arus lemah, dan coil ini menarik armature untuk menutup kontak. Rele merupakan jantung dari proteksi Sistem Tenaga Listrik, dan telah berkembang menjadi peralatan yang rumit. Rele dibedakan dalam dua kelompok : 1. Komparator : mendeteksi dan mengukur kondisi abnormal, dan membuka atau menutup kontak (trip). 2. Auxiliary Relays : dirancang untuk dipakai di auxiliary circuit yang dikontrol oleh rele komparator, dan membuka / menutup kontak-kontak lain (yang umumnya berarus kuat).

Circuit Breaker/CB Circuit Breaker (CB) adalah salah satu peralatan pemutus daya yang berguna untuk memutuskan dan menghubungkan rangkaian listrik dalam kondisi terhubung ke beban secara langsung dan aman, baik pada kondisi normal maupun saat terdapat gangguan. Berdasarkan media pemutus listrik / pemadam bunga api, terdapat empat jenis CB sbb: 1. Air Circuit Breaker (ACB), menggunakan media berupa udara. 2. Vacuum Circuit Breaker (VCB), menggunakan media berupa vakum. 3. Gas Circuit Breaker (GCB), menggunakan media berupa gas SF6. 4. Oil Circuit Breaker (OCB), menggunakan media berupa minyak. Berikut ini adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu peralatan untuk menjadi pemutus: daya : a. Mampu menyalurkan arus maksimum sistem secara kontinu. b. Mampu memutuskan atau menutup jaringan dalam keadaan berbeban ataupun dalam keadaan hubung singkat tanpa menimbulkan kerusakan pada pemutus daya itu sendiri. c. Mampu memutuskan arus hubung singkat dengan kecepatan tinggi. DC System Power Supply DC System Power Supply merupakan pencatu daya cadangan yang terdiri dari Battery Charger, sebagai peralatan yang mengubah tegangan AC ke DC, dan Battery, sebagai penyimpan daya cadangan. Sebagai peralatan proteksi, DC System Power Supply merupakan peralatan yang sangat vital karena jika terjadi gangguan dan kontak telah terhubung, maka DC System Power Supply akan bekerja yang menyebabkan CB membuka. Charger sebenarnya adalah sumber utama dari DC power supply, karena charger adalah alat untuk merubah AC power menjadi DC power (rectifier). 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Zona Proteksi Faktor Keandalan Stabilitas Kecepatan Sensitivitas Proteksi Utama Dan Cadangan Pengaman system tenaga listrik dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu pengaman utama dan pengaman cadangan. 1. Pengaman Utama Pengaman utama merupakan pengaman yang paling berperan didalam daerah pengamanan atau daerah yang dilindungi dan pada umumnya selektif dan cepat bekerja jika terjadi gangguan didaerahnya, pengaman utama yang bekerja jika ada gangguan. Untuk relai cepat dan pemutus beban cepat waktu mulai terjadinya gangguan sampai selesainya pembukaan pemutus beban maksimum 100 ms,

yaitu terdiri dari waktu kerja relai 20-40 ms dan waktu pembukaan pemutus beban 40-60 ms. 2. Pengaman Cadangan Pengaman cadangan (back-up) merupakan pengaman dibelakang pengaman utama. Maksudnya adalah pengaman ini bekerja jika pengaman utaman gagal operasi. Pengaman ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu: 1) Local back-up yaitu dimana pengaman cadangan terletak satu lokasi dengan pengaman utama. 2) Remote back-up yaitu dimanapengaman sadangan tersebut diletakkan pada lokasi yang berlainan dengan pengaman utama. Pengaman yang telah diuraikan pada kenyataannya merupakan suatu relai dan lengkapnya yang bekerja member perintah ke pemutus beban untuk membuka dan memisahkan bagian system yang terganggu dan ini merupakan pengaman utama. Elemen-elemen pengaman utama seperti terlihat pada gambar dibawah terdiri dari relai, trafo arus dan atay trafo tegangan, baterai, kumparan trip dan pemutus beban dapat juga mengalami gagal bekerja. Kegagaalan dapat dikelompokan sebagai berikut: a. Kegagalan pada relainya sendiri. b. Kegagalan suplai arus dan atau suplai tegangan ke relai. Hal ini dapat disebabkan trafo arus atau trefo teganagnnya rusak, rangkaian suplai k relai dari trafo tersebut terbuka atau terhubung singkat. c. Kegagalan system suplai arus searah untuk triping pemutus beban. Hal ini dapat disebabkan baterai lemah karena perawatan, terbukanya atau terhubung singkat rangkaian arus searah. d. Kegagalan pada pemutus tenaga. Kegagalan ini dapat disebabkan karena kumparan trip tidak menerima suplai, kerusakan mekanis ataupun kegagalan pemutusan arus karena besarnya arus hubung singkat melampaui kemampuan dari pemutus bebannya. Kegagalan pada pengaman utama ataupun adanya daerah mati tersebut harus dapat diatasi yaitu dengan penggunaan pengaman cadangan. Pengaman cadangan ini umumnya mempunyai perlambatan waktu, hal ini untuk memberikan kesempatan kepada pengaman utama bekerja lebih dahulu, dan jika pengaman ini juga kurang selektif bila dibandingkan dengan pengaman utama. Dikenal dua jenis pengaman cadangan yaitu pengamanan cadagan setempat (local back up) dan pengaman cadangan jauh (remote back up). a. Pengaman Cadangan Setempat Pengaman cadangan setempat adalah suatu system pengaman bila pengaman utamanya gagal bekerja maka relai pengaman cadangan akan bekerja lihat gambar dibawah ini, namun bila pengamannya masih gagal yaitu dalam hal pemutus beban gagal bekerja, relai akan segera memberi perintah untuk membuka semua pemutus beban yang ada kaitannya dengan pemutus beban yang gagal bekerja.

Pengaman Cadangan Setempat System ini umumnya digunakan pada system tenaga listrik dengan tegangan ekstra tinggi, dalam hal ini relai cadangannya mempunyai kecepatan sama dengan pengaman utamanya. Atau system ini mempunyai pengaman ganda, karena dalam hal ini semua ganda, yaitu trafo arus, baterai maupun kumparan trip, sedang trafo tegangannya umumnya satu. Untuk system dengan tegangan tinggi (untuk di Indonesia yaitu tegangan 150 kV dan 70 kV) pengaman cadangannya hanya merupakan relai cadangan, yaitu relai arus lebih. b. Pengaman Cadangan Jauh Pengaman cadangan jauh adalah kegagalan suatu pengaman, gangguan akan dihubungkan oleh pengaman dari tempat lain di hulu berikutnya. Pengaman jauh mempunyai keunggulan karena sederhana dan pasti serta dianggap semua pengamanan di lokasi jauh selalu dapat bekerja bila terjadi gangguan. Sedang pada pengaman cadangan setempat bila baterainya rusak / lemah maka akan gagal bekerja. Pengaman cadangan jauh kurang memadai lagi untuk system yang besar antara lain karena : a. Dapat gagal bekerja Relai harus cukup sensitive untuk merasakan semua gangguan bagi semua saluran dimana pengaman jauh ini diperlukan, tetapi tidak boleh disetel terlalu sensitive karena akan membatasi beban yang disalurkan. Bila sumbangan (infeed) ke bus demikian besar sehingga seolah-olah bus infinit, pengaman cadangan jauh ini (diluar bus tersebut) tidak dapat bekerja karena arus yang menyumbang ke bus tersebut yang melalui relai cadangan kecil, pada relai jarak gangguan setelah bus tersebut dilihat oleh pengaman cadangan menjadi sangat jauh. b. Dapat terjadi triping yang tidak diharapkan Pada susunan rel ganda system pengaman didisain sedemikian sehingga bila terjadi gangguan sedikit mungkin peralatan yang terlepas dari system. Tetapi jika pemuus beban gagal bekerja, karena ada gangguan disalah satu penghantarnya. 8. Keluaran Perangkat Rele 9. Tripping Circuit 10. Pemantauan Rangkaian Trip

11. Harga Per Unit Dan Persen 12. Sistem Pentanahan 13. Komponn Simetris

More Documents from "Indah Sari"