ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI
Oleh: Kelompok 2 REZA SRI MULFIA DASRIZAL LISA NURLINA NAFIATUL FADLINA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU RIAU 2018
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat, karunianya dah hidayah-Nyasehingga penulis dapat meyelesaikan penyusunan Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Konsep Diri. Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah dalam rangka pencapaian target belajar yang efektif, dengan cara memberikan tugas kepada mahasiswa untuk menyusun suatu makalah yang berkaitan dengan Keperawatan Jiwa. Dalam penyusunan makalah ini, tidak jarang penulis mengalami kendala dan hambatan baik itu berupa waktu, pikiran maupun tenaga. Namun penulis selalu percaya akan satu hal, bahwa tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, tentunya dengan kerja yang sungguh-sungguh serta doa yang serta menyertai. Makalah ini dapat terselesaikan berkat kerja keras dengan penuh rasa tanggung jawab. Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis meminta maaf apabila dalam makalah ini terdapat kekeliruan, karena sebagai manusia biasa penulis tak pernah luput dari kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Pekanbaru, 31 Mei 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................. DAFTAR ISI ............................................................................................. BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... A. Latar Belakang ................................................................................ B. Rumusan Masalah ........................................................................... C. Tujuan ............................................................................................. BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... A. Pengertian ....................................................................................... B. Komponen Konsep Diri .................................................................. C. Stressor Mempengaruhi Konsep Diri.............................................. D. Asuhan Keperawatan Konsep Diri.................................................. BAB III PENUTUP ................................................................................... A. Simpulan ........................................................................................ B. Saran ............................................................................................... DAFTAR PUSTAKA
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Konsep Diri adalah pngetahuan individu tentang diri (mis; “saya kuat dalam matematika”) (wigfield dan Karpathian, 1991). Konsep Diri adalah citra subjectif dari diri dan pencampuran yang kompleks dari perasaan, sikap dan persepsi bawah sadar maupun sadar. Konsep diri memberikan kita kerangka acuan yang mempengaruhi manajemen kita terhadap situasi dan hubungan kita dengan orang lain. Kita mulai membentuk konsep diri saat usia muda. Konsep Diri dikembangkan melalui proses yang sangat kompleks yang melibatkan banyak variabel. Keempat komponen konsep diri adalah identitas, citra tubuh, harga diri, dan peran.
B. Komponen Konsep Diri 1. Identitas Identitas mencakup rasa internal tentang individualitas, keutuhan, dan konsistensi dari seseorang sepanjang waktu dan dalam bebagai situasi. Karenanya konsep tentang identitas mencakup konstansi dan kontinuitas. Pencapaian identitas diperlukan untuk hubungan yang intim karena identitas seseorang diekspresikan dalam hubungan dengan orang lain. Seksualitas adalah bagian dari identitas seseorang. 2. Citra Tubuh Citra tubuh membentuk persepsi seseorang tentang tubuh, baik secara internal maupun eksternal. Persepsi ini mencakup perasaan dan sikap yang ditujukan pada tubuh.citra tubuh dipengaruhi oleh pertumbuhan kognitif dan perkembangan fisik. 3. Harga Diri Harga diri berdasarkan pada faktor internal dan eksternal. Harga diri dapat dipahami dengan memikirkan hubungan antara konsep diri seseorang dan diri ideal. Diri ideal terdiri atas aspirasi, tujuan, nilai, dan standar prilaku yang dianggap ideal dan diupayakan untuk dicapai. 4. Peran
Peran mencakup harapan atau standar prilaku yang telah diterima oleh keluarga, komunitas, dan kultur. Prilaku didasarkan pada pola yang ditetapkan melalui sosialisasi.
C. Stressor Mempengaruhi Konsep Diri Stressor menantang kapasitas adaptif seseorang. Selye (1956) menyatakan bahwa stress adalah kehilangan dan kerusakan normal pada kehidupan, bukan hasil spesifik tindakan seseorang atau respon khas terhadap sesuatu. Proses normal dari kematangan dan perkembangan itu sendiri adalah stressor. Perubahan yang terjadi dalam kesehatan fisik, spritual, emosional, seksual, kekeluargaan dan sosiokultural dapat menyebabkan stress. 1. Stressor Identitas Identitas didefenisikan sebagai “pengorganisasian prinsip dari sistem kepribadian yang bertanggung jawab terhadap kesatuan, kontinuitas, keunikan, dan konsistensi dari kepribadian” (Stuart dan Sundeen 1991). Identitas dipengaruhi oleh stressor sepanjang waktu. 2. Stressor Citra Tubuh Perubahan dalam penampilan, struktur, atau fungsi bagian tubuh akan membutuhkan perubahan dalam citra tubuh. Perubahan dalam penampilan tubuh, seperti amputasi atau perubahan penampilan wajah adalah stressor yang sangat jelas mempengaruhi citra tubuh. Seseorang dengan perubahan citra tubuh, seperti mereka yang mengalami perubahan wajah. Sering merasa tolak dan terasing. 3. Stressor Harga Diri Harga diri adalah rasa dihormati, diterima, kompeten, dan bernilai. Orang dengan harga diri rendah sering merasa tidak dicintai dan sering mengalami depresi dan ansietas. Harga diri berfluktuasi sesuai dengan kondisi sekitarnya. 4. Stressor Peran Peran membentuk pola prilaku yang diterima secara sosial yang berkaitan dengan fungsi seseorang individu dalam berbagai kelompok sosial. a. Konflik Peran Konflik peran adalah tidak adanya kesesuaian harapan peran. Terdapat tiga jenis dasar konflik peran : interpersonal, antar-peran, dan peran personal. b. Ambiguitas Peran
Mencakup harapan peran yang tidak jelas. Ketika terdapat ketidakjelasan harapan, maka orang menjadi tidak pasti apa yang dilakukan, bagaimana harus melakukan atau keduanya. c. Ketegangan Peran Ketegangan peran perpaduan antara konflik peran dan ambiguitas peran. Ketegangan peran dapat diekspresikan sebagai perasaan fruktasi ketika seseorang merasakan tidak adekuat atau merasa tidak sesuai dengan peran. Ketegangan peran sering berkaitan dengan streotip peran jender.
D. Asuhan Keperawatan konsep Diri 1. Pengkajian Pengkajian keperawatan harus mencakup pertimbangan tentang prilaku koping sebelumnya : sifat, besar, dan intensitas stressor dan sumber internal dan eksternal klien. Contoh pertanyaan pengkajian konsep diri : a. Identitas : “jika anda tidak mengetahui diri anda, bagaimana mungkin anda akan menggambarkan tentang diri anda kepada saya?” b. Citra Tubuh : “ apakah ada sesuatu tentang tubuh anda yang anda ubah? Jika ada perubahan apa? c. Harga Diri :”bagaimana perasaan anda tentang diri anda?” d. Peran : “apakah anada berfikir anda telah mampu menjadi seorang ayah dalam keluara anda?”
2. Diagnosa Keperawatan Klien dengan batasan karakteristik untuk gangguan konsep diri mungkin menunjukkan diagnosa keperawatan yang berkaitan dengan defisinsi identitas, citra tubuh, harga diri, da kinerja peran. Contoh diagnosa keperawatan NANDA untuk gangguan dalam konsep diri : a. Perubahan menjadi orang tua yang berhubungan dengan kebingungan identitas setelah konflik sebelumnya dengan orangtua sendiri, kurang persiapan peran. b. Perubahan penampilan peran yang berhubungan dengan tuntutan tepat waktu akibat masuk sekolah tinggi, persepsi tentang sikap dewasa yang dihadapi ditempat kerja
c. Ansietas yang berhubungan dengan persepsi tentang penuaan usia baya dan dampaknya terhadap keamaan pekerjaan, konflik peran perkawinan, kekhawatiran tentang seksualitas. d. Gangguan Citra Tubuh yang berhubungan dengan persepsi negatif tentang diri setelah mastektomi kerusakan penglihatan e. Ketakutan yang berhubungan dengan perasaan tidak berdaya akibat baru mengalami perampokan rumah f. Gangguan penyesuaian yang berhubungan dengan ansietas tentang citra tubuh g. Konflik peran orang tua b.d perasaan kehilangan kontrol akibat kelahiran anak dengan defek kongenital. h. Ganguan identitas pribadi b.d penurunan BB yang sangat cepat i. Gangguan harga diri b.d ansietas tentang wawancara pekerjaan Aktivitas Pengkajian Riwayat klinik saat ini
Batasan Karakteristik
Diagnosa Keperawatan
Seorang pria berusia 45 Gangguan citra tubuh b.d tahun dengan amputasi pada persepsi tungkai
kanannya
negatif
dengan
setelah persepsi negatif tentang diri
kecelakaan mobil
setelah amputasi
Tanyakan pada pasien apa Klien menyatakan bahwa ia Gangguan penyesuaian diri makna diagnosis AIDS bagi berkeyakinan dirinya
pemeriksaan tercampur
hasil b.d ketakutan akan penyakit darahnya terminal
dan
ia hanya
mengalami kasus flu yang buruk Tanyakan
pada
keluarga Keluarga menyatakn bahwa
mengenai persepsi tentang klien telah menyatakan hal klien
negatif
3. Perencanaan Setelah menentukan diagnosa keperawatan perawat, klien dan keluarganya harus merencanakan perawatan yang diarahkan pada membantu klien meraih kembali atau mempertahankan konsep diri yang sehat.
Rencana perawatan menyajikan tujuan, hasil yang diharapkan dan intervensi untuk klien dengan gangguan konsep diri. Intervensi difokuskan pada membantu klien mengadaptasi stressor yang menyebabkan gangguan konsep diri dan pada dukungan dan dorongan perkembangan metoda koping. Contoh rencana askep : Diagnosa Keperawatan : gangguan citra tubuh b.d persepsi negatif tentang diri setelah menjalani mastektomi. Definisi : gangguan citra tubuh adalah gangguan dalam cara seseorang menyerap citra tubuhnya. Tujuan
Hasil yang
Intervensi
Rasional
diharapkan Klien
akan Klien
mengungkapkan
efek
menyatakan Ajarkan tentang efek Dengan memberikan positif
dari fisik dan fisiologis informasi yang jelas
aspek positif, dan pembedahan
dari
realistis tentang citra
abdominal
tubuhnya
histerektomi tentang efek setelah histerektomi
sampai
menghilang kan salah
waktu pemulangan
pengertian pembedahan Klien
Berikan
mendefenisikan
pada
kembali
untuk
persepsi, dan nilai
nilai dan keyakinan yang mengenai feminitas Klien mengungkapkan yang
menandakan penerimaan tentang fisik
klien
dan menggali keyakinan,
mengungkapkan
pernyataan
dorongan
berhubungan
dengan seksualitas
akibat
Klien
mampu Berikan
melihat
insisi pada
operasinya
dorongan Mempersonalisasikan
klien
untuk kehilangan
memandang
dan tubuh
menyentuh
aea
abdomen
bagian
selama
mandi
4. Implementasi Menciptakan lingkungan dan hubungan yang terapeutik dan mendukung penggalian diri penting untuk mengintervensi klien yang mempunyai masalah konsep diri. Banyak variabel yang mempengaruhi pandangan klien tentang diri bersifat pribadi dan personal. Perawat harus jelas dan tulus menunjukkan perawatannya kepada klien. Kemudian akan berkembang rasa saling percaya untuk memberdayakan perawat bermitra dengan klien dalam menetapkan intervensi yang sangat berguna. 5. Evaluasi Keberhasilan dalam memenuhi setiap tujuan klien memerlukan penggunaan kriteria evaluasi objektif. Evaluasi sering terhadap kemajuan klien dianjurkan sehingga perubahan dapat dengan cepat ditangani bila perlu. Tujuannya mungkin tidak realistik atau tidak tepat karena perubahan kondisi klien atau informasi baru dipelajari. Contoh evaluasi intervensi : Tujuan
Tindakan intervensi
Klien mengungkapkan aspek Pantau
komunikasi
Evaluasi
klien Klien akan mendefenisikan
positif dan realistik citra dengan staf dan keluarga ulang dan berbagi nilai dan tubuh pada saat pulang
untuk gerakan bertahap ke keyakinan arah pandangan positif tubuh feminitas wanita Observasi komunikasi non verbal
seperti
ekspresi
wajah, positif netral ketika berfokus abdominal
pada
insisi
mengenai
Perhatikan
apakah
mengungkapkan faktual ditunjukkan penyuluhan
klien
informasi
positif dalam
yang sesi
DAFTAR PUSTAKA Wigfield A, Karpathian M : Who am I and what can i do? Children’s self-concepts and motivation in achievement situation : 233. 1991. Selye H : The stress of life. New York.1956, McGraw Hill. Stuart GW, Sundeen SJ : Principles and practice of psychiatric nursing, ed 5, St Louis. 1995.