Artikel Memanfaatkan Cahaya Alam

  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Artikel Memanfaatkan Cahaya Alam as PDF for free.

More details

  • Words: 546
  • Pages: 2
Memanfaatkan Cahaya Alam Minggu, 16 November 2008 | 03:00 WIB J Pamudji Suptandar

Setiap hari kita dianjurkan menghemat energi, tetapi tidak disertai solusi, alternatif apa yang tersedia untuk menjalani anjuran itu. Yang dimaksud dengan hemat energi adalah penghematan penggunaan daya, terutama daya listrik, yang menggunakan bahan bakar solar, batu bara, dan panas bumi yang tinggi biaya operasionalnya. Bagi arsitek dan desainer, upaya penghematan energi tidak menjadi masalah karena banyak cara bisa dilakukan, antara lain dengan memanfaatkan cahaya alam yang berlimpah. Hidup di daerah tropis sepanjang tahun bermandikan cahaya alam merupakan karunia Tuhan yang harus kita syukuri karena cahaya alam adalah energi yang bersumber dari matahari. Pancaran sinar beserta pantulannya diterima secara langsung oleh mata kita, dengan kecepatan 300.000 km per detik. Cahaya dari pancaran sinarnya berupa gelombang sangat berguna untuk kehidupan semua makhluk di alam

raya, seperti fotosintesis pada tanaman, pembiakan organisme, dan kesehatan manusia. Cahaya juga dimanfaatkan untuk pemanasan dan pendinginan ruang menjadikan udara di dalam ruang mengalir deras disebabkan perbedaan tekanan udara yang membuat suasana di dalam ruang sejuk dan sehat. Beberapa negara bahkan menggunakan unsur cahaya sebagai pembangkit tenaga listrik, sama seperti halnya penggunaan tenaga air. Isaac Newton (1734) menemukan teori prisma yang mengurai cahaya menjadi spektrum warna bagaikan pelangi. Tahap berikutnya oleh Albert Einstein (1879) cahaya dikembangkan dalam fisika nuklir dengan dasar teori relativisme, yaitu cahaya terdiri dari partikel-partikel yang mengandung energi dapat digunakan untuk menopang kesejahteraan manusia sehingga peranan cahaya dalam kehidupan semakin penting.

Dalam rangka mendukung gerakan hemat energi, cahaya alam yang berlimpah di sepanjang tahun perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin dan mudah untuk dilaksanakan. Kita usahakan agar sebanyak mungkin cahaya alam masuk ke dalam rumah dengan membuat bukaan-bukaan pada dinding dan atap berbentuk atrium semacam rumah kaca. Rumah dengan banyak bukaan kecuali menambah keindahan juga membuat ruang terasa lega dan bertambah luas karena menyatu dengan alam sekitar. Cahaya alam di dalam rumah akan menciptakan suasana gembira, terang benderang yang banyak membantu kejelasan penglihatan. Warna-warna akan menjadi lebih terang dan hidup berkat terkena cahaya beserta pantulan dari benda-benda yang ada di sekitar. Insekta dan amuba yang bersarang di sudut-sudut ruang atau di bawah kolong lembap penyebab penyakit batuk asma menahun akan musnah oleh panasnya cahaya matahari. Dalam laporan hasil penelitian Grand Jean (1987) di Eropa, disebutkan cahaya matahari juga dibutuhkan untuk pertumbuhan fisik anak-anak balita. Oleh karena itu, direkomendasi agar kamar anak

seyogianya ditempatkan pada posisi menghadap ke arah timur. Apabila cahaya matahari dianggap terlalu panas dapat ditangkal dengan penanaman pohon, pemasangan tirai (venetian blind), atau kanopi yang menjorok ke luar sehingga cahaya secara langsung tidak dapat masuk ke dalam rumah. Kecemerlangan dan terang-gelap cahaya alam akan terus berubah sepanjang waktu mengikuti kedudukan matahari. Pada pukul 12.00 udara memiliki suhu paling panas, sedangkan pada sore hari cahaya terasa lebih redup dan nyaman. Bagi mereka yang bertempat tinggal di dekat pantai, danau, sungai, atau rawa, udara akan terasa lebih sejuk oleh karena pada siang hari uap air berembus ke darat. Pada malam hari aliran udara berganti arah, dari darat menuju ke atas permukaan air. Semua peristiwa tersebut disebabkan perbedaan tekanan udara yang ditimbulkan panas cahaya matahari. Masih banyak cara lain untuk menghemat energi tanpa harus mengorbankan produktivitas kerja. Yang jelas, cahaya alam yang berlimpah di sekitar kita harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. (J PAMUDJI SUPTANDAR Guru Besar Tetap Universitas Trisakti)

Sumber: http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/11/16/02045982/memanfaatkan.cahaya.ala m

Related Documents

Muhammad Cahaya Alam
May 2020 13
Cahaya
November 2019 46
Cahaya
May 2020 41
Memanfaatkan Waktu
December 2019 31