Artikel Ilmiah Non Penelitian .docx

  • Uploaded by: reza edo
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Artikel Ilmiah Non Penelitian .docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,322
  • Pages: 6
Artikel Ilmiah Non penelitian

PENGARUH GAME DAN MEDIA SOSIAL PADA SOSIAL BUDAYA

Oleh : Krismondo Reza Prasetyo 201610120311074 [email protected] Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang (University of Muhammadiyah Malang), Jl Raya Tlogomas no 246, Malang 65144, Jawa Timur, Indonesia

Abstrak Media sosial dan game adalah pengaplikasian dari teknologi dunia maya yang selalu dikembangkan oleh manusia sebagai sarana bersosialisasi dan mengurangi tekanan yang terjadi didunia nyata dan bukan sebagai sebaliknya. Hal utama yang sebernarya perlu kita ketahui adalah dengan mengetahui dan memahami fungsi uama media sosial dan permainan (offline dan online). Karena di Indonesia mayoritas pengguna media sosial dan game berlebihan menggunakannya dan hanya menerima dampak buruk dibandingkan dengan memanfaatkannya dengan bijak. Seperti menjadikan game dan media sosial sebagai hobi yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Dampak buruk yang diterima selain merusak aktivitas belajar dan berpikir, namun juga terhadap lingkungan sosial dan budaya, seperti aktifitas budaya yang sudah mulai ditinggalkan dan menjadi pribadi yang tertutup oleh komunikasi masyarakat lingkungannya berada. Artikel ini memiliki tujuan untuk mengedukasi tentang bagaimana cara menyikapi perkembangan media sosial dan game yang sangat pesat dan fungsi utama dari dua hal tersebut, yang nantinya dapat diharapkan membawa dampak baik bagi lingkungan sosial dan budaya yang kita lestarikan. Kata Kunci : Media Sosial, Game, Sosial, Budaya

PENDAHULUAN

Remaja dan anak-anak merupakan generasi penerus bangsa yang diharapkan kelak dapat membawa perubahan baik pada bangsa dan dapat menjaga budaya yang diwariskan oleh nenek moyang. Pada buku (Gerald Corey, 2009:195) pada dasarnya manusia dibentuk dan ditentukan oleh lingkungan sosialnya. Faktor lingkungan sangat berperan dalam menentukan tren atau sesuatu yang digemari. Tidak semua lingkungan pada saat ini dapat memberikan pengaruh yang baik, namun juga ada yang sebaliknya. Seperti yang kita ketahui bahwa bangsa Indonesia memiliki beragam suku, bahasa dan budaya. Faktanya di Indonesia terdapat 1.340 suku dan 742 bahasa, sebagian bahasa daerah, permainan tradisional dan kesenian di Indonesia telah punah dan sebagiannya lagi terancam punah. Salah satu penyebabnya adalah masuknya budaya luar kedalam negeri mulai dari cara berpakaian, bahasa, gaya hidup dan lain-lain. Contohnya media sosial seperti Instagram dan game moba, pada media sosial jika suatu unggahan dilihat dan direspon oleh banyak orang maka unggahan tersebut akan menjadi trending atau terkenal, lalu pada sebuah game bahasa perintah yang digunakan adalah bahasa inggris dan karakter yang bertema tokoh-tokoh daerah asal game. Dengan adanya dua hal ini, banyak remaja dan anak-anak di Indonesia lebih memilih menghabiskan waktunya dengan perangkat yang dimilikinya dibandingkan dengan beraktifitas kebudayaan seperti pencak silat, tari tradisional dan bermain permainan tradisional. Menurut Muhammad Syukri, A.N dkk (2015), ada faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan, yakni sebagai berikut. 1. Mendorong perubahan kebudayaan. Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah, terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi (kebudayaan materiil). Adanya individu-individu yang mudah menerima unsur-unsur perubahan kebudayaaan, terutama generasi muda. Adanya faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah.

Commented [e1]: Urgensi Masalah

2. Menghambat perubahan kebudayaan. Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar sukar berubah seperti adat istiadat dan keyakinan agama (kebudayaan nomateriil). Adanya individu-individu yang sukar menerima unsur-unsur Commented [e2]: Teori Umum

perubahan. Oleh karena itu di era perkembangan teknologi yang sangat pesat pada saat ini dibutuhkan rasa cinta dan bangga akan budaya bangsa. Penanaman nilai-nilai pelestarian budaya efektifnya tidak hanya dari pembelajaran di sekolah dan acara yang diadakan di lingkungan tempat tinggal. Tetapi akan lebih efektif lagi jika selalu dikenalkan di internet dan game contohnya seperti animasi dan permainan yang melibatkan tokoh-tokoh dalam cerita rakyat.

Commented [e3]: Alasan

Perkembangan teknologi bukan suatu hal yang sebenarnya harus kita waspadai,

namun

semua

tergantung

dari

bagaimana

cara

kita

memanfaatkannya, sama seperti yang negara lain lakukan dengan perkembangan game dan media sosial online sebagai sarana yang sangat efektif menyebarkan budaya dan adat-istiadat mereka. Maka dengan ini, artikel ilmiah non penelitian ini yang berjudul pengaruh game dan media sosial pada kelestarian budaya perlu ditulis dan dibahas lebih lanjut.

PEMBAHASAN Pengertian Game dan Media Sosial Game adalah sebuah kata dalam bahasa inggris yang artinya adalah permainan atau kegiatan yang dilakukan agar terhindar dari kebosanan atau untuk bersenang-senang. Menurut Anggra (Zulfadli Fahrul Rozi, 2010:6) game atau permainan adalah sesuatu yang dapat dimainkan dengan aturan tertentu sehingga ada yang menang dan ada yang kalah, biasanya dalam konteks tidak serius dengan tujuan refreshing. Sedangkan menurut Arsyad (2002) kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. media sosial juga dapat diartikan sebagai suatu media atau sarana sebagai tempat bersosialisasi antara satu sama lain didunia maya.

Commented [e4]: Penegasan

Dengan adanya game dan media sosial, sebenarnya tidak hanya membawa dampak yang buruk, namun juga dampak baik seperti dengan adanya game kita dapat mengurangi stres dan media sosial sebagai media promosi atau sarana bisnis yang sangat menguntungkan dengan jangkauan yang sangat luas. Dibandingkan dengan sebelum adanya kemajuan pada kedua hal tersebut, permainan tradisional pada zaman dahulu sebagian besar hanya dilakukan oleh anak-anak dan media bersosialisasi yang digunakan selain surat yang proses pengiriman pesannya tergolong memakan waktu ada juga telepon genggam, namun pada mulanya pengguanaan telepon genggam hanya sebatas panggilan suara dan pesan teks, tetapi telepon genggam hanya dimiliki oleh segelintir orang saja. Perkembangan teknologi seperti game dan media sosial telah berkembang sangat pesat dalam 15 tahun terakhir, bahkan saat ini berkomunikasi tidak hanya pesan suara daks teks namun juga dapat dilakukan dengan panggilan video yang memungkinkan bertatap muka walau dengan jarak yang sangat jauh. Hirschman (dalam Budi Juliardi, 2014) mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan. Teori Perubahan Sosial Budaya menurut Gillin dan Gillin Gillin dan Gillin, mengartikan perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, dan ideologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.

Dampak Penggunaan Game dan Media Sosial Media sosial dan game sudah menjadi aktivitas yang biasa dilakukan dan bahkan menjadi kebiasaan. Namun tidak semua orang mengetahui dampak positif dan negatifnya. Dampak dari game dan media sosial adalah sebagai berikut. 

Dampak Positif Media Sosial : a) Sebagai sarana penyebaran budaya dan bahasa. b) Sebagai sarana pertukaran budaya antarlokal. c) Penambah wawasan sosial dan budaya.

d) Media pembelajaran, karena berinteraksi dan mendapatkan umpan balik dari orang lain.  Dampak Negatif Media Sosial : a) Acuh tak acuh pada lingkungan sekitar. b) Jalur masuknya budaya buruk dari luar. c) Pemengaruh kebiasaan-kebiasaan berkata kasar dan kotor yang sering digunakan oleh orang lain.  Dampak Positif Game : a) Menghilangkan stres. b) Melatih konsentrasi.  Dampak Negatif Game : a) Menyebabkan pribadi yang semakin terisolir. b) Acuh tak acuh pada lingkungan sekitar.

Cara Mengatasi Dampak Negatif game dan Media Sosial 1. Mempelajari ilmu agama lebih sering, habiskan sebagian besar waktu untuk memperkuat iman dan ilmu agama. 2. Mulai mengikuti aktivitas-aktivitas yang menyangkut kebudayaan dan sosial lingkungan, seperti pencak silat, tari tradisional dan sebagainya 3. Selalu mendapatkan bimbingan dari orang yang lebih dewasa.

PENUTUP Kesimpulan Perkembangan zaman tidak hanya merubah sesuatu yang lama menjadi terbarukan, canggih dan mutakhir seperti teknologi media sarana kita bersosialisasi dan aplikasi game yang menghabiskan waktu. Namun juga mempengaruhi dan merubah karakter manusia sebagai makhluk sosial. Biasanya, lebih banyak terdapat

dampak buruk seperti membuat orang menjadi pasif didunia nyata, menjadi pemalas, penyendiri dan susah bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Pada saat ini sangat diperlukan adanya penguatan Pendidikan sosial budaya agar dapat membentengi diri generasi penerus bangsa dari perkembanganperkembangan teknologi yang kian hari kian menarik perhatian, dengan adanya penguatan Pendidikan sosial dan budaya maka media sosial dan game hanya akan digunakan seperlu nya dan hanya untuk kepentingan semata. Seperti media sosial yang dimanfaatkan sebagai media kita menyalurkan dan menyebarkan budaya yang kita miliki dan game sebagai sarana pelepas penat akan aktivitas yang selalu melelahkan.

Daftar Rujukan Rahayu, Ani Sri. 2015. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara

Zarqawysalahudin, Zarqawysalahudin . 2016. Dampak Game Online Terhadap Perilaku Sosial Remaja Ditinjau Dari Pendekatan Behavior. Tegal: Universitas Pancasakti Tegal. Diakses pada 28 Mei 2018, file:///D:/On%20Going%20Quest/BI/ANALISIS%20PERUBAHAN%20TINGK AHLAKU(%20Dampak%20Game%20Online%20Terhadap%20Perilaku%20….h tml

Cahyono, Anang Sugeng. 2017. Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat di Indonesia. Tulungagung: Universitas Tulungagung Diakses pada 28 Mei 2018, http://www.jurnalunita.org/index.php/publiciana/article/view/79

Related Documents


More Documents from ""

Metode Secant.xlsx
December 2019 71
April 2020 57
Drh+drp-1.doc
June 2020 37
Ssr_transfo_uk.pdf
November 2019 60