PELAKSANAAN HYGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM DI KELURAHAN DELIMA KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU TAHUN 2015 Oleh:TRISNA HUTAMI MANDAU STIKES HANGTUAH PEKANBARU
Helsa Tifany(16011160) Email:
[email protected] Hp:085356693003
Abstrak (Bahasa Indonesia) Depot air minum adalah sebagai bentuk badan usaha yang mengelola air minum untuk keperluan masyarakat dalam bentuk curah dan tidak dikemas.Air minum isi ulang banyak diminati oleh masyarakat luas karena lebih praktis dan harganya yang relative murah.Namun air minum juga berpotensi sebagai penularan penyakit apabila dalam prosesnya tidak dilakukan dengan benar dan menyebabkan kontaminasi pada air minum jika mereka tidak menjaga kebersihan tangan mereka.Penyebaran penyakit melalui makanan dan minuman dapat terjadi karena
adanya
karyawan
yang
tidak
sehat
,carier,tidak
memperhatikan
hygiene
perorangan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan hygiene sanitasi depot air minum isi ulang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan desain penelitian observasional yaitu melihat secara langsung kondisi di lapangan permasalahan yang terjadi.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei 2015 dengan sampel yang berjumlah 24 depot air minum.Pengumpulan data menggunakan lembar checklist.Analisis data menggunakan data univariat yang disajikan dalam bentuk table.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 24 depot air minum dengan kondisi lingkungan yang memenuhi syarat,peralatan depot air minum yang memenuhi syarat,dan personal hygiene karyawan tidak memenuhi syarat. Daftar Pustaka:2004-2014 Kata Kunci
: Depot Air Minum Isi Ulang,Hygiene,Sanitasi
PENDAHULUAN Sebagai kebutuhan dasar dalam kehidupan, air selalu diperlukan manusia untuk digunakan dalam kehidupan sehari-sehari .Manusia menggunakan air untuk keperluan sehari-hari seperti untuk minum,mandi,cuci,kakus dan sebagainya.Oleh sebab itu air merupakan benda yang harus selalu ada bagi manusia.Bagi manusia,air diperlukan untuk menunjangkehidupan,antara lain dalam kondisi yang layak tanpa mengganggu kesehatan.(Depkes RI,2006). Air merupakan elemen vital dalam kehidupan manusia.Bumi ini sebagian besarnya terdiri atas air,yaitu sekitar 71% sedangkan air 29% sisanya adalah daratan.Air diseluruh dunia terdiri dari 97% air asin dan laut dan 3% berupa air tawar.Ar juga merupakan salah satu media penularan penyakit.Air yang dipergunakan masyarakat untuk minum harus memenuhi syarat kesehatan guna untuk mencegah timbulnya penyakit yang ditularkan melalui air. Manusia akan lebih cepat meninggal karena kekurangan air dari pada kekurangan makanan.Dalam tubuh manusia itu sendiri sebagian besar terdiri air .Tubuh orang dewasa sekitar 55-60% berat badan terdiri dari air,untuk anak-anak sekitar 65% dan untuk bayii sekitar 80%.Menurut Perhitungan WHO di negara-negara maju setiap orang memerlukan air antara 3060 liter per hari.Diantara kegunaan-kegunaan air tersebut yang sangat penting adalah kebutuhan minum.Oleh karena itu untuk keperluan minum,air harus mempunyai persyaratan khusus air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi manusia (Notoatmodjo,2007) Secara kualitas air ditinjau dari segi fisik,kimia,mikrobiologis.Persyaratan secara fisik air tidak berbau,tidak berasa,dan tidak berwarna/tidak keruh.Persyaratan secara kimia air tidak boleh
megandung senyawa kimia beracun dan setiap zat yang terlarut dalam air mempunyai batas tertentu yang diperoleh dari senyawa mikrobiologis tidak boleh mengandung bakteri eschercia coli (Depkes RI,2002). Salah satu sumber air minum adalah depot air minum.Depot air minum menjadi pilihan bagi masyarakat,karena disamping murah ,dibandingkan dengan kemasan yang bermerek.Hal ini menyebabkan air minum isi ulang bermunculan dan marak di kota Pekanbaru.Keberadaan air minum isi ulang ini terus meningkat.Meski lebih murah tidak semua depot air isi ulang ini terjamin keamanan dan kesterilan produknnya.Pemilik depot air harus mengetahui hygiene sanitasi depot air dan terus memperhatikan penyaringan diguakan untuk menyaring air. Kualitas air produksi depot air minum isi ulang akhir-akhir ini semakin menurun,dengan permasalahan secara umum antara lain pada peralatan air minum yang dipertanyakan kemampuan dan kualitas sterilisasinya atau mempunyai daya bunuh rendah terhadap bakteri,atau pengusaha belum mengetahui peralatan depot air minum yang baik dan cara memelihara dan pengawasan dari sektor terkait yang masih lemah. Masalah yang muncul akibat rendahnya mutu pengawasan adalah banyaknya depot air minum isi ulang yang tidak memenuhi syarat kesehatan yang diatur dalam kepmenkes No. 492/Menkes/per/IV/2010.Ada beberapa penyebab air minum isi ulang terkontaminasi diantaranya bersumber dari air baku,wadah tempat distribusi tidak memenuhi standar hygiene dan sanitasi depot air minum isi ulang, juga proses filtrasi dan desinfektan dengan teknologi yang rendah (Amrih,2005). Berdasarkan survey awal yang dilakukan oleh peniliti di beberapa depot air minum isii ulang di Delima Kecamatan Tampan ,terlihat ada pekerja yang kurang maksimal dalam melakukan pekerjaan ,seperti personal hygiene,pekerja tidak mencuci tangan sebelum mmelakukan pengisian air galon, kuku tangan pekerja ada yang panjang dan kotor dan ada juga yang tidak mencuci galon sebelum pencucian air minum.Depot air minum isi ulang di Delima Kecamatan Tampan kota Pekanbaru kebanyakan depot air didirikan dipinggir jalan raya dan sebagian lagi berada di dalam perumahan. Kualitas produksi air minum isi ulang akhir-akhir ini semakin menurun,dengan permasalahan yang ada seperti depot air minum yang tidak dilengkapi alat sterillisasi,atau
mempunyai daya bunuh rendah terhadap bakteri,atau pengusaha belum mengetahui tentang depot
air
minum
yang
baik
dan
cara
pemeliharaanya.Fenomena
ini
mendapat
perhatian,berdasarkan hasil penelitian Athena dkk (2004) menyatakan bahwa dari 38 depot air minum isi ulang di daerah Jakarta ,tangerang dan bekasi yang diteliti terdapat banyak 28,9% sampel air minum isi ulang yang tercemar oleh bakteri coliform dan 18,4% tercemar oleh E.coli .Keberadaan bakteri koliform dapat disebabkan oleh pencemaran air baku,jenis peralatan yang digunakan pemeliharaan peralatan ,penganganan air hasil olahan ,system transportasi untuk mengangkut air dari suumber air baku depot air minum isi ulang dan lain-lain(Bambang,2008).
TINJAUAN PUSTAKA 1. Air Minum Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat
langsung diminum ,air minum
aman bagi
kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika,mikrobiologis,kimiawi, dan radiokatif. 2. Sumber Air Minum Sumber air minum merupakan salah satu faktor yang menentukan air minum tersebut layak atau tidak untuk dikonsumsi.Air yang berada dipermukaan bumi dapat dari berbagai sumber berdasarkan letak sumbernya,air dapat dibagi menjadi air hujan,air permukaan ,dan air tanah (Mubarak,2009). 3. Jenis Air Minum Berdasarkan peraturan menteri kesehatan No.736 tahun 2010,sumber air minum dapat diperoleh dari air kemasan ,air minum yang didistribusikan melalui pipa untuk keperluan rumah tangga serta air yang didistribusikan melalui tanki air.Jenis dari air minum tersebut harus memenuhi syarat air minum kesehatan air minum. 4. Manfaat Air Minum Peran air minum sangatlah penting bagi kehidupan.Air merupakan senyawa kimia yang sanngat dibutuhkan oleh makhluk hidup dibumi.Di dalam tubuh manusia ,air diperlukan untuk melarutkan berbagai jenis zat yang diperlukan tubuh.Oksigen juga perlu dilarutkan sebelum dapat memasuki pembuluh-pembuluh darah yang ada disekitar alveoli.Air juga
dapat mempertahankan suhu tubu dengan cara penguapan keringat pada tubuh manusia(Mulia,2005) 5. Kondisi Lingkungan Depot. Lokasi depot air minum terbatas dari pencemaran yang berasal dari debu yang ada disekitar depot,daerah tempat pembuangan kotoran atau sampah ,tempat penumpukan barang bekas,tempat bersembunyi attau berkembangbiaknya serangga,binatang kkecil dan lain-lain. 6. Hygiene Sanitasi Depot Air Minum Hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kesebersihan subjekknya seperti mencuci tangan dengan air bersih dan sabun untuk melindungi kebersihan tangan,mencuci piring untuk kebersihan piring ,membuang bagian-bagian makanan yang rusak untuk mmelindungi keutuhan makanan secara keseluruhan (Depkes RI,2007) 7. Depot Air Minum Isi Ulang Depot air minum diartikan sebagai suatu usaha industriyang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dan mennjual langsung kepada konsumen. 8. Peralatan Depot Air Alat yang digunakan untuk mengolah air baku menjadi air minum pada depot air isi ulang diantaranya storage tank,stainless water pump,tabung filter,mikro filter,flow filter,lampu ultraviolet,dan ozonisasi.
METODE Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan desain penelitian observasional yaitu melihat secara langsung kondisi dilapangan permasalahan yang terjadi.Lokasi penelitian dilakukan di Delima Kecamatan Tampan .Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan April 2015.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh usaha depot air minum isi ulang pada 24 depot air minum isi ulang di daerah Delima Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru.Subjek sampel pada penelitian ini adalah seluruh populasi dijadikan sampel.JJadi besar sampel penelitian ini adalah semua usaha depot air minum isi ulang di daerah Delima Kecamatan Tampan Kota Pekanbau yang berjumlah 24 depot.
HASIL 1. Gambaran Umum Depot Air Minum Isi Ulang. Depot air minum isi ulang yang ada di Kelurahan Delima berjumlah 24 depot.Dari 24 depot tersebut akan dilihat bagaimana kondisi personal hygiene karyawan ,peralatan yang digunakan dan lingkungan di sekitar depot .Lokasi tempat usaha semua depot air minum ini berada di tepi jalan.Rata-rata semua depot diobservasi ,bangunannya berbentuk ruko dengan luas yang berbeda-beda. 2. Hasil Observasi. a. Lingkungan Depot Hasil observasi pada kondisi lingkungan yang dilakuka n oleh peneliti dapat dilihat pada table 1 dibawah ini. Tabel 1 Distribusi Frekuensi Kondisi Lingkungan Depot Air Minum Isi Ulang di Kelurahan Delima Kecamatan Tampan 2015
No
Kondisi Lingkungan
Frekuensi
%
1
Memenuhi syarat
20
83,3
2
Tidak memenuhi syarat
4
16,7
Jumlah
24
100
Berdasarkan table 1 dapat dilihat bahwa kondisi lingkungan depot air minum isi ulang di Kelurahan Delima Kecamatan Tampan sebanyak 20 depot (83,3%) lingkungan dikategorikan memenuhi syarat dan 4 (16,6%) lingkungan dikategorikan tidak memenuhi syarat.
b. Kondisi Peralatan Hasil observasi pada kondisi peralatan yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini.
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Kondisi Peralatan Depot Air Minum Isi Ulang di Kelurahan Delima Kecamatan Tampan 2015
No
Kondisi Peralatan
Frekuensi
%
1
Memenuhi syarat
22
91,6
2
Tidak memenuhi syarat
2
8,4
Jumlah
24
100
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa pada 24 depot air minum isi ulang di Kelurahan Delima Kecamatan Tampan Kondisi peralatan sebanyak 22 depot (91,6) dikategorikan memenuhi syarat dan 2 (8,4%) dikategorikan tidak memenuhi syarat.
c. Personal Hygiene Karyawan Hasil observasi pada personal hygiene yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Personal Hygiene Karyawan Depot Air Minu Isi Ulang di Kelurahan Delima Kecamatan Tampan 2015.
No
Personal Hygiene Karyawan
Frekuensi
%
1
Memenuhi syarat
6
25
2
Tidak memenuhi syarat
18
75
Jumlah
24
100
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa pada 24 depot air minum isi ulang di Kelurahan Delima Kecamatan Tampan sebanyak 18 depot
(75%) personal
hygiene karyawan dikategorikan tidak memenuhi syarat dan 6 depot (25%) personal hygiene karyawan memenuhi syarat.
PEMBAHASAN 1. Kondisi Lingkungan Hasil observasi dari 24 depot air minum isi ulang ,terdapat bahwa lingkungan depot di Kelurahan Delima sudah cukup memenuhi syarat dari tata ruang ,kontruksi bangunan,lantai dinding,atap dan langit-langitnya ,pintu ,pencahayaan,ventilasinya sudah cukup memenuhi syarat.Namun masih ada beberapa depot yang tidak memenuhi syarat seperti masih ada genangan air disekitar depot terutama di dalam ruangan ,serta ventilasi dan pencahayaan yang kurang baik sehingga membuat lokasi depot menjadi lembab.Lokasi depot yang tidak memenuhi syarat akan menimbulkan terjadi pencemaran yang membuat kualitas air minum menjadi tidak sehat. (Depkes,2006) Lokasi depot air minum harus terbebas dari pencemaran yang berasal dari debu yang ada disekitar depot,daerah tempat pembuangan kotoran atau sampah ,tempat penumpukkan barang bekas (tutup galon bekas),tempat bersembunyi atau berkembang biaknya serangga,binatang kecil ,pengerat dan lain-lain, tempat yang kurang baik bagi sistem saluran pembuangan air dan tempat-tempat
lain
yang
diduga
dapat
mengakibatkan
pencemaran
(depkes,2006)
2. Kondisi Peralatan Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti tentang peralatan pengolahan air di depot kelurahan delima peralatan yang sudah memenuhi syarat ,dan alat-alat yang dipakai pun masih dalam keadaan baik ,tidak berkarat,dan tidak berdebu.Namun ada beberapa depot peralatan yang tidak memenuhi syarat seperti filter air yang digunakan tidak diperhatikan masa kadaluarsanya serta tidak diperhatikan kualitas filter yang digunakan.
Peralatan adalah semua perlengkapan yang diperlukan dalam proses pengolahan depot air minum .Setiap peralatan memiliki fungsi yang berbedabeda ,dan tidak boleh dicampur aduk karena peralatan yang digunakan campur baur akan menimbulkan pencemaran terhadap air minum. Berdasarkan buku pedoman penyelanggaran hygiene sanitasi depot air minum (2010),dijelaskan bahwa peralatan yang digunakan untuk pengolahan air minum isi ulang harus menggunakan peralatan yang sesuai dengan persyaratan kesehatan (food grade).Bahan sarana tidak boleh terbuat dari bahan yang mengandung unsur yang dapat larut dalam air ,seperti timah hitam,(pb),tembaga(Cu),seng(Zn),cadmium(Cd).Peralatan yang dipergunakan seperti mikro filter dan alat sterilisasi masih dalam masa pakai (tidak kedaluarsa).
3. Pesonal Hygiene Karyawan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terhadap pekerja di 24 depot air minum isi ulang di Kelurahan Delima Kecamatan Tampan,terdapat bahwa sebanyak 18 depot pekerja personal hygiene tidak memennuhi syarat, seperti tidak berprilaku bersih dalam bekerja ,tidak mencuci tangan setiap kali hendak mengisi galon ,dan ada juga pekerja yang melakukan gerakan seperti menggarukan bagian tubuh ,berkuku panjang da nada yang merokok saat pengisian air galon. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi sanitasi makanan dan minuman adalah faktor manusia (personal hygiene) ,dimana harus memenui syarat-syarat hygiene sanitasi seperti kesehatan ,kebersihan dan kerapian ,memeliki penampilan yang baik serta ikut dalam program pemeriksaan kesehatan berkala setiap 6 bulan atau 1 tahun.(Chandra,2007). Sumber perencanaan dapat terjadi dalam beberapa hal yaitu perilaku pekerja depot air minum isi ulang karena tangan yang kotor ,kebersihan tangan yang sangat penting bagi setiap orang terutama bagi pekerja depot air minum isi ulang ,dengan kebiasaan mencuci tangan ,sangat membantu dalam pencegahan penularan bakteri dari tangan.Pada prinsipnya pencucian tangan
dilakukan setiap saat setelah menyentuh benda-benda yang dapat menjadi sumber kontaminasi atau cemaran (Mirza,2010).
SIMPULAN Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti terhadap 24 depot air minum isi ulang di Kelurahan Delima Kecamatan Tampan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Lingkungan depot air minum isi ulang dikategorikan memenuhi syarat 20 depot 83,3%. 2. Peralatan pengolahan air minum di keluarahan delima kecamatan tampan dikategorikan memenuhi syarat sebanyak 22 depot 91,6% 3. Personal hygiene karyawan depot air minum isi ulang dikategorikan tidak memenuhi syarat sebanyak 18 depot 75%.
DAFTAR PUSTAKA Adnani, H. (2011).Ilmu Kesehatan Masyarakat .Muha Medika.Yogyakarta
Bambang S. dan Retno A. Hygiene Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Tanjung Redep Kabupaten Berau Kalimantan Timur.
Amrih,P. (2005).Cara Memastikan Air yang Anda Minum Bukan Penyakit .Solo Chandra, B (2007).Pengantar Kesehatan Lingkungan ,Jakarta:EGC.
Depkes,(2010). No 492 /menkes/per/IV/2010,Persyaratan Kualitas Air Minum.
Depkes,RI (2006).Hygiene Sanitasi dan Kualitas Bakteriologis Air Minum.
Marissa,(2014).Tinjauan
Hygiene
Sanitasi
dengan
Keberadaan
Escherichia Coli Pada Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Tenayan Raya.
Notoadmotdjo, S. (2007). Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Seni .PT.Rineka Cipta.Jakarta
Ningsih,S.(2013).Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kandungan E.Choli pada Depot Air Minum di Kecamatan Koto Gasip Kabupaten Siak Tahun 2013. Skripsi:Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru
Skripsi :Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru.
Suprihatin, B.(2008).Hygiene Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Tanjung Redep di Kabupaten Berau Kalimantan Timur.Jurnal