Uas Helsa Tifany.docx

  • Uploaded by: Rana Palapa
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Uas Helsa Tifany.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 980
  • Pages: 4
PRODI

: ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

NAMA

: HELSA TIFANY

NIM

: 16011160

SEMESTER

: 4 (EMPAT)

DOSEN

: Dr. Nopriadi, SKM, M.Kes

MATA KULIAH

: Kepemimpinan dan Berfikir Sistem Kesehatan.

1. Jelaskan perspektif efektivitas dalam organisasi,dan faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan?Jelaskan juga bagaimana manajemen skill yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin ?Tuliskan contohnya. 2. Jelaskan bagaimana legitimasi kekuasaan yang dimiliki oleh seorang pemimpin?dan bagaimana batasan wewenangnya ?Tuliskan contohnya. 3. Seorang pemimpin harus memiliki kecerdasan emosional,coba jelaskan bagaimana maksudnya dan tuliskan contohnya. 4. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan bernegosiasi,coba jelaskan bagaimana teknik bernegosiasi yang baik dan tuliskan contohnya. 5. Seorang pemimpin harus mampu berpikir secara system ,coba tuliskan contoh dan manfaatnya. 6. Jelaskan bagaimana pentingnya informasi dalam system pelayanan kesehatan dan tuliskan contohnya? Jawab: 1. Perspektif efektivitas dalam organisasi ialah konsep efektivitas organisasi yang menunjukkan pada tingkat organisasi dalam melaksanakan kegiatan atau fungsi fungsi sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan secara optimal dalam memanfaatkan alat alat serta sumber sumber yang ada. Perspektif efektivitas organisasi yang digunakan adalah perpektif tujuan,dimana tolak ukur yang digunakan adalah bagaimana organisasi mencapai tujuan, termasuk merealisir visi dan misi organisasi sesuai dengan mandat , memberikan kriteria atau ukuran efektifitas organisasi yang menyangkut factor internal organisasi dan factor eksternal organisasi. Faktor yang mempengaruhi efetivitas kepemimpinan adalah factor kepemimpinan , pengharapan dan prilaku, karakteristik, kebutuhan tugas,iklim dan harapan dan perilaku rekan. Berdasarkan factor diatas maka secara tersurat sudah jelas bahwa

kesuksesan pemimpin dalam atifitasnya dipengaruhi oleh beberapa factor yang dapat menunjang keberhasilannya dalam proses kepemimpinan. Manajemen skill yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah memiliki sifat jujur : kejujuran yang harus dimiliki dan tidak boleh dilupakan oleh seorang pemimpin, komuniasi dengan baik : sebagai seorang pemimpin berarti harus bisa berkomunikasi dengan baik keseluruh karyawan hingga ke pihak eksternal perusahaan, bersiap adil : dengan bersikap adil berate tidak boleh membeda bedakan karyawan satu dengan yang lainnya, membangun tim dengan baik : memiliki tim yang baik dan solid bukan hanya membuat karyawan nyaman tapi juga bisa membantu mengembangkan bisnis, memahami kondisi : harus mengetahui dan memahami kondisi yang terjadi dengan baik ,mulai dari konsep , kelebihan dan kekurangan bisnis, hingga kondisi masing masing karyawan yang dimiliki, manajemen waktu yang baik : jadi seorang peimpin berati harus siap menerima tugas yang lebih besar ,bukan hanya melakukan pengecekan atas pekerjaan yang dilakukan karyawan.

2. Legitimasi kekuasaan yang dimiliki oleh seorang pemimpin ialah membangun sebuah organisasi maka manusia akan menemukan sebuah komunitas yang akan memberi efek untuk memiliki kekuasaan. Dengan begitu cita cita, visi,misi atau tujuan mereka dapat tersampaikan lewat komunikasi organisasi tersebut yang akan diwujudkan dengan kekuasaan. Maka kemudian tinggal bagaimana organisasi tersebut dijalanan dengan prinsip egaliter dan satu tujuan. Kekuasaan pada akhirnya mesti dibedakan melalui dari wilayah kecil sampai kekuasaan pada wilayah yang lebih besar, pada wilayah kecil tentu pengorbanan antara individu seharusnya lebih kecil dan pada wilayah kekuasaan yang lebih luas pengorbanan individu yang lebih besar. Kepentingan daerah dan nasional dalam skala individu pemimpinan akan memiliki porsi berbeda. Pemimpin daerah hanya akan memberi manfaat untuk daerah yang dipimpinnya, namun pemimpin Negara akan memberi manfaat pada seluruh wilayah Negara yang tentu lebih luas dari daerah. Batasan wewenangnya : wewenang terbatas dan menyeluruh dikatakan wewenang terbatas apabila tidak mencakup semua sector kehidupan atau terbatas pada bidang tertentu. Wewenang menyeluruh adalah wewenang yang tidak terbatas ada suatu bidang saja , melainkan pada keseluruhan bidang kehidupan masyarakat.

3. Kecerdasan emosional adalah kemampuan untu memahami tentang perasaan dan emosi diri sendiri, dan bagaimana emosi ini dapat mempengaruhi orang lain. Pemimpin yang memiliki kecerdasan yang emosional cenderung untuk tidak lepas control , memiliki kepercayaan penuh terhadap karyawannya , mendengarkan timnya dan selalu berhati hati dalam membuat keputusan .  Contoh kecerdasan emosional yaitu, ada seorang wanita yang sedang mengalami emosi besar karena dicemooh oleh temannya sendiri, tapi dia tidak bisa mengungkapkan kekesalannya terhadap temannya itu. Sedangkan dia sakit hati mendengar cemoohannya, tapi dia pendam sampai menimbulkan dendam. Emosi yang dia pendam mengakibatkan kerugian bagi dirinya sendiri dan temannya.  Contoh yang seperti itu adalah tingkat kecerdasan emosi yang sangat rendah. Seharusnya bicarakanlah secara baik-baik agar semua masalah nya selesai dan tidak menimbulkan kerugian baik untuk diiri kita sendiri maupun orang lain.  Dan contoh yang lainnya, terkadang jika kita sedang marah biasanya ingin melempar suatu barang misalnya buku, tetapi jika orang yang memiliki kecerdasan dalam emosi biasa nya selalu berfikir dahulu, untuk apa kita melepar barang, dampak nya kedepan akan seperti apa, dan apa manfaatnya, sehingga orang yang memiliki kecerdasan emosi bisa mengendalikan emosi nya. 4. Berhasil atau tidaknya suatu negosiasi diselesaikan melalui negosiasi sangat dipengaruhi oleh ketetapan memilih teknik negosiasi, teknik teknik negosiasi : 

Teknik kompetitif, suatu teknik negoiasi yang secara psikologis menganggap pihak lawan sebagai musuh.



Teknik kooperatif, suatu teknik negosiasi yang menganggap pihak lawan sebagai mitra kerja untuk mencapai kesepakatan.



Teknik negosiasi lunak, suatu teknik negosiasi yang menempatkan pentingnya hubungan baik antar pihak.



Teknik negosiasi keras , suatu teknik negosiasi berusaha memberikan konsensi dan menggunakan ancaman .



Teknik negosiasi berdasarkan kepentingan, keberhasilan dari suatu proses negosiasi tidak terlepas dari pemahaman para negosiator terhadap prinsip prinsip umum dari negosiasi . Contohnya : memiliki anak buah yang sangat pandai dan potensi yang bagus tapi sayangnya dia cenderung bertindak semaunya sendiri.

5. Manfaat seseorang berfikir secara system ialah berati seseorang itu memberi pemahaman atas keterkaitan elemen elemen yang mempengaruhi kinerja organisasi, dan menjadikan bahasa bersama untuk dialog tentang struktur dan proses system, serta meletakan dan simulasi apa yang dipahami bersama. Contohnya : bagaimana memahami ekosistem di alam yang terdiri dari berbagai elemen seperti udara,air gerakan,tumbuhan dan hewan yang saling bergantung satu sama lain dalam siklus hidup system tempat mereka berada. 6. Informasi

dalam

system

pelayanan

kesehatan

ialah

integrasi

antara

perangkat,prosedur dan kebijakan yang digunakan untuk mengelola siklus informasi secara sistematis untuk mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam kerangka pelayanan kesehatan. Suatu system yang berisikan data dari sebuah informasi kesehatan untuk menunjang pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Related Documents

Uas
April 2020 50
Program Uas-bn & Uas
May 2020 48
Solution Uas
May 2020 29
Uas Penggas.xlsx
July 2020 15

More Documents from ""