Konsep Dasar Peningkatan Ketersediaan Air (Mulsa) Penggunaan mulsa merupakan upaya menutup lahan pertanian dengan bahan anorganik atau organik sebagai alternatif untuk mengatasi kendala pada lahan pertanian yaitu mengurangi penguapan, mencegah erosi, serta mempertahankan struktur, suhu, dan kelembapan tanah juga dapat menekan pertumbuhan gulma. Penggunaan mulsa dapat mengurangi intensitas cahaya matahari pada tanah untuk menekan penguapan air tanah sehingga kebutuhan air untuk tanaman tercukupi sehingga dapat menjaga dan meningkatkan ketersediaan air dalam tanah. Bukti penggunaan mulsa dapat menjaga ketersediaan air dapat dilihat pada Jurnal Produksi Tanaman Vol. 5 No. 5, Mei 2017: 791-798 bahwa pengaruh jenis dan ketebalan mulsa dapat mempertahankan kandungan air tanah dan berdampak terhadap tanaman kedelai. Terdapat 10 level perlakuan yang masing-masing memberikan pengaruh yang berbeda pada setap jenis dan tingkat ketebalan mulsa terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Pada level penggunaan mulsa sekam dengan ketebalan 8 cm mampu meningkatkan kadar air 16,46% dan hasil tanaman kedelai pada bobot 100 biji sebesar 10.25% jika dibandingkan dengan perlakuan tanpa mulsa.
Daftar Pustaka Perry Ansyari L., Setyono Y. T. dan Sudiarso. 2017. Pengaruh Jenis dan Ketebalan Mulsa dalam Mempertahankan Kandungan Air Tanah dan Dampaknya terhadap Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) di Lahan Kering. J. Produksi Tanaman 5(5): 791-798.