Aressted Caries

  • Uploaded by: lia mufa
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Aressted Caries as PDF for free.

More details

  • Words: 3,273
  • Pages: 8
Berdasarkan Keparahan atau Kecepatan Berkembangnya : a. Karies Ringan Kasusnya disebut ringan jika serangan karies hanya pada gigi yang paling rentan seperti pit (depresi yang kecil, besarnya seujung jarung yang terdapat pada permukaan oklusal dari gigi molar) dan fisure (suatu celah yang dalam dan memanjang pada permukaan gigi) sedangkan kedalaman kariesnya hanya mengenai lapisan email (iritasi pulpa). b. Karies Sedang Kasusnya dikatakan sedang jika serangan karies meliputi permukaan oklusal dan aproksimal gigi posterior. Kedalaman karies sudah mengenai lapisan dentin (hiperemi pulpa). c. Karies Berat/Parah Kasusnya dikatakan berat jika serangan juga meliputi gigi anterior yang biasanya bebas karies. Kedalaman karies sudah mengenai pulpa baik pulpa tertutup maupun pulpa terbuka (pulpitis dan gangren pulpa). Karies pada gigi anterior dan posterior sudah meluas ke bagian pulpa. Demineralisasi Demineralisasi merupakan proses hilangnya ion – ion mineral dari email gigi. Kandungan mineral utama dari email adalah hydroxyapatite ( HA ) yang terdiri dari Ca10(PO4)6(OH)2 . Sejumlah ion mineral dapat hilang dari hidroksiapatit tanpa merusak integritas strukturalnya. Email yang terdemineralisasi lebih peka terhadap panas, dingin, tekanan, serta rasa sakit dibanding email normal. Pada lingkungan netral, HA seimbang dengan lingkungan saliva yang tersaturasi dengan ion CA 2+ dan PO43-. HA reaktif terhadap ion hydrogen dengan pH ≤ 5.5 yang merupakan pH kritis untuk HA. H + bereaksi dengan kelompok fosfat dalam lingkungan saliva yang dekat dengan permukaan kristal secara cepat. Proses itu dapat dideskripsikan sebagai konversi PO43- menjadi HPO42- dengan tambahan H+ dan pada waktu yang sama H+ disangga ( mengalami buffering ). HPO42- kemudian tidak dapat berkontribusi terhadap keseimbangan HA normal sehingga Kristal HA larut. Hal ini disebut demineralisasi. Reaksi yang terjadi pada demineralisasi email adalah sebagai berikut : Ca10(PO4)6(OH)2 + 8H+ → 10Ca++ + 6HPO4- + 2H2O Remineralisasi Remineralisasi adalah proses pengembalian ion – ion mineral ke dalam struktur hidroksiapatit. Ion – ion yang hilang pada proses demineralisasi dapat dikembalikan apabila pH dinetralkan serta terdapat ion Ca2+ dan PO43- yang cukup di lingkungan. Dissolusi produk apatit dapat mencapai netralitas melalui buffering, sedangkan ion Ca2+ dan PO43- pada saliva dapat menghambat proses pelarutan melalui common ion effect. Hal ini mengakibatkan pembangunan kembali partly dissolved apatite crystals dan disebut dengan remineralisasi. Interaksi ini dapat ditingkatkan dengan keberadaan ion fluoride pada daerah reaksi. Beberapa kondisi yang diperlukan dalam remineralisasi gigi adalah tingkat kalsium dan fosfat yang cukup tinggi, pH yang cukup tinggi, matriks organic dan inorganic yang tepat untuk pertumbuhan Kristal, adanya faktor – faktor

salivary nucleating, serta control terhadap Statherin dan berbagai faktor – faktor penghambat pertumbuhan Kristal lainnya. Untuk terjadinya karies, maka kondisi setiap faktor tersebut harus saling mendukung yaitu tuan rumah yang rentan, mikroorganisme yang kariogenik, substrat yang sesuai dan waktu yang lama. 

FAKTOR HOST / tuan rumah Ada beberapa hal yang dihubungkan dengan gigi sebagai tuan rumah terhadap karies gigi (ukuran dan

bentuk gigi), struktur enamel (email), faktor kimia dan kristalografis, saliva. Saliva Dalam keadaan normal, gigi geligi selau dibasahi oleh saliva. Karena kerentanan gigi terhadap karies banyak tergantung kepada lingkungannya, maka peran saliva sangat besar sekali : 1. 2.

Meremineralisasikaries yang masih dini karena banyak sekali mengandung ion Ca dan fosfat. Kemampuan ini meningkat jika ada ion fluor. Mempengaruhi komposisi mikroorganisme dan pH didalam plak - Jika aliran saliva berkurang atau menghilang, maka karies dapat menjadi tidak terkendali - Keberadaan fluor dalam konsentrasi yang optimum pada jaringan gigi dan lingkungannya merangsang -

efek anti karies Kadar F yang mempengaruhi email selama proses pertumbuhan gigi tergantung pada ketersediaan F

-

dalam air minum atau makanan lain yang mengandung fluor Email yang mempunyai kadar F lebih tinggi, tidak dengan sendirinya resisten terhadap serangan asam, tapi tersedianya F disekitar gigi selama proses demineralisasi email akan mempengaruhi proses remineralisasi

Gigi Beberapa factor yang dihubungkan dengan gigi sebagai tuan rumah terhadap karies yaitu : -

Morfologi gigi : ukuran dan bentuk gigi Anatomi gigi : pit dan fissure Permukaan gigi : gigi yang mengalami hypoplastik atau hypokalsifikasi lebih mudah terserang karies Struktur email : bagian luar mineralisasi lebih sempurna Factor kimia : email banyak mengandung fosfat, fluor, sedikit karbonat dan air Kristalografis : kepadatan Kristal email sangat menentukan kelarutan email, semakin padat Kristal email maka semakin resisten Bentuk anatomis gigi sulung dan letaknya pada lengkung gigi menentukan kerentanannya terhadap

serangan karies. Gigi molar jauh lebih rentan terhadap karies dibandingkan gigi lain. Hasil penelitian menunjukkan gigi molar satu tetap merupakan gigi yang mudah terserang karies dengan presentase 66 – 88 % diantara semua gigi pada anak-anak. Urutan gigi-gigi yang mudah terserang karies :



Gigi Sulung i atas, m bawah, c atas, m atas, c bawah dan i bawah



Gigi Tetap M bawah, M atas, premolar dan depan atas.

Gigi insisivus atas sulung mudah terkena karies, karena enamel di permukaan lebih tipis dan kurang padat dibandingkan permukaan oklusal gigi molar susu. Disamping itu gigi insisivus erupsi paling awal sehingga paling lama berkontak dengan ASI (Air Susu Ibu) atau PASI (Pengganti ASI). Gigi depan bawah (sulung atau tetap) biasanya imun terhadap karies, karena adanya muara saliva sehingga self cleansing lebih baik. Keadaan gigi akan disebut parah bila karies telah menyerang gigi depan. Urutan permukaan gigi yang diserang karies : o o o

pit, fisur (oklusal, bukal dan palatal), kontak proksimal servikal.

Perbandingan karies pit dan fisur terhadap karies proksimal dan servikal 8 : 4 : 1 (Schour). 

FAKTOR AGENT / MIKROORGANISME Plak gigi memegang peranan penting dalam menyebabkan terjadinya karies. Plak adalah suatu lapisan

lunak yang terdiri atas kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak di atas suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan. Komposisi mikroorganisme dalam plak berbeda-beda, pada awal pembentukan plak, kokus gram positif merupakan jenis yang paling banyak dijumpai seperti Streptococcus mutans, Streptococcus sanguis, Streptococcus mitis, Streptococcus salivarus, serta beberapa strain lainnya, selain itu dijumpai juga Lactobacillus dan beberapa beberapa spesies Actinomyces. Plak bakteri ini dapat setebal beratus-ratus bakteri sehingga tampak sebagai lapisan putih. Secara histometris plak terdiri dari 70% sel-sel bakteri dan 30% materi interseluler yang pada pokoknya berasal dari bakteri. Bakteri kariogenik memiliki tiga sifat yang menyebabkannya berperan dalam proses karies. Bakteri tersebut harus mampu melekat pada permukaan gigi, bakteri tersebut mampu memproduksi asam ( acidogenic ) dan bakteri tersebut dapat bertahan hidup dan berfungsi di dalam lingkungan yang asam ( aciduric ) ( Pinkham, 2005 ). Stertococcus mutans ( S. mutans dan S. sobrinus ) merupakan kelompok utama bakteri yang terlibat dalam awal terjadinya demineralisasi email. Fermentasi

Karbohidrat yang terus menerus menyebabkan pertumbuhan Streptococcus mutans yang cepat, dan meningkatnya produksi asam organic, peningkatan matriks polosakarida ekstraseluler dan suatu perubahan relative pada komponen mikroflora yang dapat meningkatkan risiko karies gigi ( Pinkham, 2005 ). Setelah terbentuk lubang pada email, Lactobacilli memegang peranan yang sangat penting. Pada proses karies, saat pH pada plak mulai menurun di bawah level kritis ( sekitar 5.5 ), asam yang dihasilkan mulai menyebabkan demineralisasi email ( Cameron and Widmer, 2008 ). 

PENGARUH SUBSTRAT ( DIET ) Faktor subtrat atau diet dapat mempengaruhi pembentukan plak karena membantu perkembangbiakan dan

kolonisasi mikroorganisme yang ada pada permukaan enamel. Selain itu, dapat mempengaruhi metabolisme bakteri dalam plak dengan menyediakan bahan-bahan yang diperlukan untuk memproduksi asam serta bahan lain yang aktif yang menyababkan timbulnya karies. Dibutuhkan waktu minimum tertentu bagi plak dan karbohidrat yang menempel pada gigi untuk membentuk asam dan mampu mengakibatkan demineralisasi email. Karbohidrat ini menyediakan substrat untuk pembuatan asam bagi bakteri dan sintesa polisakarida ekstra sel. Orang yang banyak mengkonsumsi karbohidrat terutama sukrosa cenderung mengalami kerusakan gigi, sebaliknya pada orang dengan diet banyak mengandung lemak dan protein hanya sedikit atau sama sekali tidak memliki karies gigi.4 Hal ini dikarenakan adanya pembentukan ekstraseluler matriks (dekstran) yang dihasilkan karbohidrat dari pemecahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Glukosa ini dengan bantuan Streptococcus mutans membentuk dekstran yang merupakan matriks yang melekatkan bakteri pada enamel gigi. Oleh karena itu sukrosa merupakan gula yang paling kariogenik (makanan yang dapat memicu timbulnya kerusakan/karies gigi atau makanan yang kaya akan gula).20 Sukrosa merupakan gula yang paling banyak dikonsumsi, maka sukrosa merupakan penyebab karies yang utama. Makanan dan minuman yang mengandung gula akan menurunkan pH plak dengan cepat sampai pada level yang dapat menyebabkan demineralisasi email. Plak akan tetap bersifat asam selama beberapa waktu. Untuk kembali ke pH normal sekitar 7, dibutuhkan waktu 30-60 menit. Oleh karena itu, konsumsi gula yang sering dan berulang-ulang akan tetap menahan pH plak di bawah normal dan menyebabkan demineralisasiemail. Berdasarkan hasil studi klasik dari Vipeholm mengemukakan tentang potensi terjadinya kariogenik sangat erat kaitannya dengan tekstur dari karbohidrat dan frekuensi mengkonsumsi gula – gula yang lengket dibandingkan dengan jumlah gula yang dikonsumsi. Molekul karbohidrat yang sederhana yang siap berdifuse dengan plak dan dimetabolisme oleh bakteri plak kariogenik dibandingkan molekul karbohidrat komplek. Sukrosa diketahui sebagai gula yang paling kariogenik, karena : 

Kecil, mudah berdifusi ke dental plak Sangat soluble, dan bertindak sebagai substrat untuk produksi extracellular polysaccharides dan produksi asam Berpengaruh dalam menjaga kehidupan S. mutans dalam gigi FAKTOR WAKTU Setelah seseorang mengkonsumsi makanan kariogenik, maka bakteri dalam mulut akan memetabolismenya sehingga dihasilkan asam. Demineralisasi dapat terjadi setelah dua jam.

Bila saliva ada di lingkungan gigi, maka karies tidak menghancurkan gigi dalam hitungan hari atau minggu, melainkan dalam bulan atau tahun. Dengan demikian sebeanarnya terdapat kesempatan yang baik untuk menghentikan penyakit ini. Keempat factor ini harus ada, bila salah satu factor tidak ada maka karies tidak terbentuk. Ini disebabkan keempat factor ini merupakan lingkaran yang saling terkait, dengan karies ditengahnya. Faktor-faktor yang turut mengambil bagian dalam pembentukan karies : 1. Kurangnya perhatian terhadap kebersihan mulut dapat mempermudah perkembangan karies. 2. Susunan makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan jarang memakan makanan yang berserat yang dapat membersihkan gigi. 1.3

Predisposisi 1. Konfigurasi anatomis yaitu pit, fisur yang dalam. 2. Bentuk anatomis gigi yang mempunyai sifat self cleansing yaitu embrasur dan sepertiga servikal. 3. Posisi gigi pada lengkung gigi, hubungannya terhadap kelenjar ludah, mudah tidaknya dibersihkan dengan sikat gigi 4. Kebiasaan mengunyah yang salah. Sisi yang tidak berfungsi akan cepat mengendapkan sisa-sisa makanan. 5. Gigi yang terhambat pertumbuhannya, misal impacted.

1.4

Mekanisme dari karies Penyakit karies didukung oleh beberapa factor seperti gula, saliva, dan bakteri. Setelah memakan sesuatu

yang mengandung gula, glikoprotein yang lengket bertahan pada gigi untuk memulai pembentukan plak. Pada waktu bersamaan berjuta-juta bakteri juga bertahan pada glikoprotein dalam mulut. Namun hanya bakteri tertentu yang menyebabkan karies yaitu streptococcus mutans yang dapat menyebabkan kavitas pada gigi. Bakteri tersebut bersifat asidogenik yang menyebabkan keadaan asam dan mengeluarkan enzim glukosil transferase. Selanjutnya bakteri menggunakan sukrosa dari metabolisme glikolisis untuk memperoleh energi. Hasil akhir dari glikolisis dibawah kondisi anaerobic adalah asam laktat. Asam laktat menciptakan kadar keasaman yang tinggi untuk menurunkan pH yg menyebabkan hancurnya zat kapur fosfat di dalam email gigi mendorong kearah pembentukan kavitas pada gigi. Selain mekanisme tersebut di atas, proses terjadinya karies dapat dijelaskan sebagai berikut : Peningkatan karies gigi hanya terjadi saat proses demineralisasi lebih besar daripada remineralisasi ( Welburry, 2005 ). Demineralisasi pada email gigi merupakan kehilangan mineral pada email karena aktivitas asam yang dapat menyebabkan karies gigi atau erosi. Karies gigi terutama disebabkan oleh asam asetat dan asam laktat yang berdifusi melalui plak dan masuk ke dalam pori – pori email diantara enamel rods sebagai ion netral, dimana asam asetat dan asam laktat mengalami disosiasi dan menurunkan pH cairan yang mengelilingi Kristal email. Pada

saat pertama kali terpisah, proton melarutkan permukaan kristal hidroksiapatit, pelarutan ini tergantung dari derajat kejenuhan apatit dan konsentrasi ion kalsium dan fosfat di dalam cairaninter – rod meningkat ( Cameron and Widmer, 2008 ). Buffering calcium dan fosfat pada permukaan email dan pada plak mendorong berkembangnya subsurface ( atau lesi berupa titik putih ). Kemudian terjadi perubahan yang diakibatkan karena peningkatan ruangan di antara batang email yamg tipis. Kelanjuatan proses ini menghancurkan dukungan lapisan permukaan sehingga terbentuklah kavitas ( Cameron and Widmer, 2008 ). Arrested caries Karies terhenti dalam dentin secara klinis didefinisikan oleh kekerasan permukaan dentin dan kuning ke warna coklat gelap. Lesi karies terhemti ditemukan paling sering pada aspek lingual dan labial gigi dan jarang interproximally. Pada karies yang telah menjadi terhenti, tubulus dentin di daerah antara dentin lunak dan keras telah terbukti menjadi terhambat oleh kristal besar. Proses ini tampaknya terjadi dalam beberapa tahap. Tahap Pertama: asam yang diproduksi dengan memajukan bakteri melarutkan mineral dalam dentin intertubular sekitarnya. Cairan tubulus menjadi jenuh dengan kalsium dan magnesium ion fosfat. Lesi berlangsung kecuali tingkat aktivitas metabolisme dari bakteri berkurang. Jika asam kurang diproduksi maka tahap kedua bisa terjadi. Tahap Kedua: larutan jenuh endapan, menghasilkan kristal besar fosfat trikalsium. Kristal-kristal yang relatif larut tapi tetap memblokir tubula. Tahap ketiga: Proses odontoblast, dilindungi oleh kristal besar memblokir tubula, mengeluarkan kolagen ke dalam tubulus dentin. Kecil seperti piring kristal hidroksiapatit menumpuk, yang kurang larut dari fosfat trikalsium dan karena itu memblokir tubula lebih efektif. Pada saat yang sama pertumbuhan kristal terjadi pada dentin intertubular. Langkah-langkah dalam pembentukan lesi ditangkap di sebuah tubulus dentin) The dentin mengandung konsentrasi tinggi dari garam mineral terlarut. b) Jika produksi asam bakteri berkurang, dan peningkatan pH, garam-garam mengendap menjadi kristal besar fosfat trikalsium yang temporal memblokir tubula. c) Jika aktivitas bakteri lebih ditekan, odontoblast yang mengeluarkan garam kolagen dan kalsium. Kristal hidroksiapatit kemudian membentuk dan memblokir tubula lebih efektif (Setelah Daculsi et al, 1987) Strategi untuk mempromosikan penangkapan karies fluor Ion fluoride meningkatkan perlawanan dari hidroksiapatit dalam email dan dentin untuk pembubaran oleh asam plak. Sumber ion fluorida, untuk melaksanakan peran pelindung, telah sebagian besar telah melalui pasta gigi. Bahkan itu fluoride pasta gigi yang telah dipikirkan bertanggung jawab atas pengurangan karies yang telah terjadi di banyak negara maju (Sheiham 1994). Di negara berkembang, di mana biaya pasta gigi, menempatkannya di luar jangkauan banyak, fluoridasi air merupakan alternatif ekonomis dan efektif. Hal ini menjadi jelas, bahwa aktivitas yang paling kuat dari fluoridasi air, tidak begitu banyak dalam mencegah lesi baru muncul, tetapi pada remineralising lesi karies yang ada, dan sehingga memperlambat, atau bahkan menangkap proses karies (BackerDirks, 1961; Lawrence, Sheiham dan Benn). Manfaat terbesar dari fluoride dapat dicapai jika ada tingkat rendah konstan tersedia untuk remineralisasi. Dalam penelitian in vitro menunjukkan bahwa fluoride yang diberikan adalah dalam konsentrasi di atas 2 ppm, remineralisasi substansial terjadi pada lesi artifisial dibuat (Arends et al, 1989). Tingkat dibutuhkan oleh dentin Namun demikian jauh lebih besar daripada enamel. Sementara enamel remineralises baik dengan kurang dari 5 ppm fluoride, dentin membutuhkan lebih dari 100 ppm. Fluorida melepaskan bahan restoratif seperti semen ionomer kaca telah menunjukkan untuk melepaskan fluoride dalam jangka waktu sampai 6 Bulan. Semen ionomer kaca yang digunakan untuk mempertahankan kurung ortodontik menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam konsentrasi fluoride ditemukan dalam plak yang berdekatan (Hallgren, Oliveby dan Twetman, 1993). Gluterdialdehyde Sebuah aplikasi sehari-hari 2 menit dari GDA (gluterdialdehyde) telah ditunjukkan untuk mengurangi

hilangnya mineral pada karies dentin. mungkin sebagai akibat dari fiksasi kolagen, mengurangi difusi ion keluar dari lesi dan aksi antibakteri (Dijkman, De Vries dan Arends, 1992). Hasil ini menunjukkan bahwa GDA mungkin dapat berkontribusi untuk menangkap karies dentin dan dapat digunakan di lembaga-lembaga seperti sekolah, di mana GDA dapat diterapkan di bawah pengawasan sehari-hari. pengganti Gula Permen karet yang mengandung pengganti gula telah ditemukan efektif dalam memperlambat atau menahan karies dentin merajalela. Makinen dkk, (1995) digunakan gusi yang mengandung xylitol dan sorbitol dalam percobaan permen karet diawasi lebih dari 40 bulan pada 510, 6-tahun olds dan 1277, mata pelajaran 10tahun. Rehardening karies dentin diamati paling sering pada kelompok mengunyah permen karet yang mengandung xylitol. Para penulis berpendapat itu adalah aliran air liur meningkat akibat gusi mencicipi manis yang cenderung menangkap lesi karies yang ada. Kegiatan diawasi mahal dalam sumber daya, tetapi mungkin untuk menarik minat sektor swasta dalam mensubsidi pembuatan permen karet bebas gula jika penggunaannya bisa. Rendah intervensi prosedur untuk menangkap karies. Membuat pembersihan rongga diri: Penghapusan plak dari lesi karies menyebabkan pergeseran dalam keseimbangan faktor penyebab demineralisasi. Jika rongga yang ada dapat diakses oleh pembersihan, proses karies dapat ditangkap. Potensi untuk menghilangkan enamel minimal rendering dibersihkan rongga mungkin terbesar dalam karies permukaan halus. Teknik yang Massler (1962) disebut sebagai saucerising adalah alternatif yang nyata untuk karies permukaan akar dangkal sebelum munculnya resin ikatan dentin. Nilainya jelas tergantung pada memotivasi pasien untuk membersihkan rongga terutama secara menyeluruh. Sealing dalam karies: Penghapusan dentin yang terinfeksi akan muncul menjadi prosedur minimal untuk menjamin keberhasilan jangka panjang dengan restorasi. Namun yang tak terpikirkan itu dilakukan, dan telah bertahan lebih dari sepuluh tahun sekarang. Mertz-Fairhurst dan rekan-rekannya (1995) di Medical College of Georgia, disegel di dalam karies menggunakan bahan komposit. Penelitian ini melibatkan lebih dari 120 pasien. Ada tiga metode restoratif digunakan. Metode pertama melibatkan membuat persiapan ultrakonservatif di mana tidak ada karies telah dihapus tapi margin email gigi miring. Ini rongga diisi dengan resin komposit posterior (kimia sembuh) dan seluruh permukaan dan celah sekitarnya ditutup dengan segel berwarna. Penghasilan kena pajak 9 tahun restorasi dinilai radiografis dan klinis. Tingkat kegagalan kumulatif, terutama dalam hal kerusakan marjinal, adalah 16% untuk restorasi komposit, dibandingkan dengan 17% untuk kontrol amalgam. Para penulis menyatakan bahwa karies dapat ditangkap dengan menempatkan restorasi komposit disegel. Namun ini restorasi belum dibuka dan diperiksa, sehingga tingkat remineralisasi tidak dapat secara akurat dinilai. Bukti radiografi adalah bahwa lesi belum berkembang. Atraumatic Restorative Teknik: Mengikuti filosofi yang sama sebagai tim Mertz-Fairhurst, teknik yang telah dijelaskan yang mengklaim untuk menghindari bahkan instrumentasi putar dalam penyusunan rongga. Frencken et al, (1994) melaporkan uji coba yang berlangsung di pedesaan Thailand, di mana rongga gigi disusun menggunakan instrumentasi tangan untuk menghapus enamel dan dentin dirusak lembut. Tidak ada anestesi diperlukan. Rongga direstorasi dengan semen ionomer kaca baik sebagai bahan pengisi dan sealant. Unit gigi mobile digunakan untuk memberikan pengobatan amalgam tradisional karies di desa lain. Setelah satu tahun 79% dari tambalan ART pada gigi sulung dan 93% pada gigi permanen yang berhasil. Para penulis menemukan bahwa dua restorasi permukaan kurang berhasil. Teknik ini

mendorong bahan ke tepi sifat mereka dan tantangan dasar standar klinis. Tidak adanya instrumen putar menempatkan kendala utama pada persiapan margin yang dapat diakses dan bebas dari prisma enamel longgar. Penggunaan glass ionomer memiliki manfaat pelepasan fluorida dan ikatan yang sangat baik untuk kedua dentin dan enamel, tetapi tidak memiliki ketahanan terhadap keausan dan fraktur komposit diisi. Ketiga pendekatan yang agak tidak biasa untuk karies gigi yang menarik langsung di mana sumber daya perawatan terbatas. Pertama mereka semua bisa dilakukan tanpa anestesi. Jika dentin sensitif itu tidak boleh dihapus. Kepekaan dentin untuk dipotong tergantung pada transmisi untuk pulp, getaran cairan dalam tubula. Jika tubulus adalah paten proses yang dijelaskan oleh Daculsi et al, (1979) harus terjadi di mana penghalang mineral dan plug kolagen aktivitas penangkapan lebih lanjut karies. Kedua mereka dapat dilakukan oleh operator dengan kurang dari pelatihan gigi penuh. Sebuah pengetahuan yang mendalam tentang biologi dari dentin pulp tidak dituntut jika persiapan hanya adalah untuk margin enamel bevel. Karies penilaian risiko: Karies tidak mungkin menjadi ditangkap pada individu atau kelompok yang memiliki risiko karies tinggi (Moss dan Zero 1995). Tidak mudah untuk mengidentifikasi siapa kelompok atau individu, tetapi ada beberapa kontraindikasi yang jelas untuk menggunakan metode intervensi rendah untuk menangkap karies. Yang pertama harus menjadi tingkat kesadaran kesehatan individu dan tingkat motivasi untuk menerapkan praktik-praktik kebersihan yang efektif lisan dan kebiasaan makan yang masuk akal. Prosedur minimal untuk mengobati karies tidak untuk termotivasi. Sayangnya seringkali orang miskin, dan berpendidikan rendah, yang ditargetkan sebagai penerima teknik intervensi yang rendah. Sebuah risiko karies diketahui adalah radioterapi, setelah laju sekresi saliva berkurang dan banyak pasien mengalami lesi karies yang baru. Seperti pasien risiko tinggi dapat dilindungi selama periode radioterapi dan kerusakan kelenjar ludah, dengan menggunakan mulut dua kali sehari bilas klorheksidin dan fluoride (Joyston-Bechal dkk, 1992). Namun hal ini tidak akan menjadi kelompok untuk siapa prosedur intervensi rendah untuk mengobati karies yang ada akan ditunjukkan. Hal ini diperlukan, karena, untuk memastikan bahwa program-program kesehatan masyarakat sesuai dengan manajemen penyakit untuk risiko.

A.M. Kidd Edwina. Dasar – dasar Karies. Penerbit : EGC, Jakarta. 1992 www.Fkgui.ac.id www.usu.ac.id fejerskov.O.2008.,Dental Caries : The disease and Its Clinical Management Book. Ed 2. Blackwell Munksgaard

Related Documents

Aressted Caries
August 2019 31
Caries
December 2019 13
Caries
November 2019 18
5.caries
June 2020 5
Dental Caries
November 2019 36
Dental Caries
June 2020 16

More Documents from ""

Aressted Caries
August 2019 31
Bab 2kajian Pustaka
August 2019 39
Doc1
August 2019 37
Aria
August 2019 38
Ebd.doc
August 2019 32
Aaaaa
August 2019 35