LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN PEMBERIAN INJEKSI KETOROLAC PADA TN. I DI RUANG CEMPAKA RUMAH SAKIT TK - III SLAMET RIYADI SURAKARTA
Hari
: Senin
Tanggal : 27 November 2017 Jam
: 17.00 wib
A. Keluhan Utama Pasien mengungkapkan nyeri pada perut kanan bawah. B. Diagnosa Medis Post OP Appendiktomy C. Diagnosa Keperawatan Nyeri akut berhubungan dengan agen injury D. Data yang mendukung diagnosis keperawatan DS : Pasien mengungkapkan nyeri pada daerah perut kanan bawah, nyeri seperti direma – remas, dan terus menerus, scala nyeri 6. . P: nyeri terasa saat bergerak, Q: nyeri seperti direma remas, R:di daerah perut kanan bawah, S: skala 6, T: nyeri dirasakan terus menerus. DO: Ku lemah, Kesadaran Compsmentis, GCS E4V5M6, RR 10 x/mnt, TD 120/70 mmHg, Nadi 120 x/mnt. E. Dasar Pemikiran Nyeri merupakan
pengalaman
sensori
dan
emosional
yang
tidak
menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Penatalaksanaan
untuk
nyeri
diantaranya
menggunakan
pendekatan
farmakologis dan non farmakologis. Pengkombinasian antara teknik nonfarmakologi dan teknik farmakologi adalah cara yang paling efektif untuk menghilangkan nyeri terutama untuk nyeri yang sangat hebat yang berlangsung selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari (Smaltzer dan Bare, 2008). Penanganan nyeri dengan teknik non-farmakologi merupakan modal utama untuk menuju kenyamanan. Dipandang dari segi biaya dan manfaat,
1
penggunaan manajemen non-farmakologi lebih ekonomis dan tidak ada efek sampingnya jika dibandingkan dengan penggunaan manajemen nyeri farmakologi. Selain itu juga mengurangi ketergantungan pasien terhadap obat-obatan. Salah satu manajemen farmakologis yang sering dilakukan untuk menghilangkan nyeri adalah memberikan injeksi Ketorolac via IV. Hal ini dapat mengurangi nyeri akut yang dirasakan oleh pasien
F. Prinsip Tindakan Keperawatan Prosedur pelaksanaan : a) Fase orientasi Memberi salam / menyapa klien & keluarga Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan tindakan Menjelaskan langkah prosedur Menanyakan kesiapan klien b) Fase Kerja Mencuci tangan Mengatur posisi klien agar nyaman sesuai dengan daerah penyuntikan Menempatkan alat dekat klien Memasang perlak pengalas Memakai sarung tangan Melakukan desinfeksi pada area yang akan diinjeksi Menusukkan spuit dengan sudut 30 derajat dengan lubang jarum menghadap ke atas Menutup aliran infus / mengklem selang infus Melakukan aspirasi dan menyuntikkan obat Melakukan disinfeksi pada area yang telah diinjeksi Membuka aliran infus dan mengatur tetesan infus Melepas sarung tangan Merapikan alat dan klien
2
Mencuci tangan c) Fase Terminasi Melakukan evaluasi Menyampaikan RTL Dokumentasi Berpamitan
F. Analisis Tindakan Apendisitis adalah peradangan yang terjadi pada apendiks vermiformis, dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering1. Apendiks disebut juga umbai cacing. Istilah usus buntu yang selama ini dikenal dan digunakan di masyarakat kurang tepat, karena yang merupakan usus buntu sebenarnya adalah sekum. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa fungsi apendiks sebenarnya. Namun demikian, organ ini sering sekali menimbulkan masalah kesehatan. Penderita merasa terganggu karena merasakannya sebagai nyeri. Pasien dengan Post OP Appendiktomi membutuhkan tindakan manajemen nyeri . Nyeri dapat mengakibatkan terjadinya respon stress sehingga akan menimbulkan peningkatan laju metabolisme dan curah jantung, kerusakan respon insulin, peningkatan produksi kortisol dan retensi cairan. Perawat dapat mengatasi nyeri baik secara mandiri maupun secara kolaboratif dengan menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan farmakologis dan pendekatan non farmakologis. Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual dan potensial. Tindakan kolaborasi yang dilakukan adalah pemberian injeksi analgetik untuk mengurangi nyeri yaitu penyuntikan obat ketorolac.Waktu kerja atau efek dariketorolac adalah 30 menit setelah pemberian baik IM maupun iv. Ketorolac diberikan pada nyeri akut dalam jangka pendek ( < 5 hari ). Obat ketorolac merupakan jenis analgetik dan antiinflamasi Non Steroid / ketorolac tromethamine
3
yang dipakai untuk pasien pasien yang mengalami nyeri akut akibat proses penyakit atau proses pembedahan. G. Bahaya dilakukannya tindakan Dalam pemberian injeksi ketorolac ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu : 1. Tidak diberikan pada klien yang pernah mengalami alergi terhadap aspirin atau obat AINS lainnya. 2. Tidak diberikan pada klien dengan ulkus peptikum, perdarahan saluran cerna atau perforasi 3. Tidak untuk penderita dengan gangguan ginjal berat atau beresiko menderita gagal ginjal 4. Tidak boleh untuk klien yang sedang dalam proses melahirkan 5. Tidak untuk ibu menyusui Adapun bahaya pemberian ketorolac adalah : 1. Efek samping yang umum terjadi adalah rasa pedih atau panas di mata yang bersifat sementara. 2. Dapat menimbulkan perdarahan dan perlubangan lambung serta peptic ulcer. 3. Dapat menyebabkan gangguan atau kegagalan depresi volume pada ginjal. 4. Dapat terjadi reaksi hypersensitifitas dari spasme bronkus hingga syok anafilatik.
H. Tindakan Keperawatan lain yang dilakukan 1. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi. 2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan 3. Mengajarkan tentang tekhnik non farmakologi 4. Mengevaluasi keefektifan kontrol nyeri
4
I.
Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan S: Klien mengungkapkan masih nyeri pada daerah luka bekas operasi, masih bertambah saat bergerak, nyeri kadang muncul setiap 30 menit, scala nyeri 4. O: - Ku lemah, - expresi wajah tenang, kadang2 masih kesakitan, nadi 85x/mnt, tensi 120/70mmHg,
A: nyeri belum teratasi P: Intervensi dilanjutkan: 1. Pain Management
J.
Evaluasi diri Dalam tindakan pemberian injeksi ketorolac harus diperhatikan prinsip kesterilan, ketenangan dan kesabaran serta memperhatikan kontraindikasi serta efek samping pemberian obat. Selain itu klien harus diyakinkan tidak memiliki alergi terhadap obat yang diberikan. Dalam melakukan tindakan pemberian injeksi ketorolak sudah sesuai dengan SOP yang ada.
5
K. Daftar Pustaka Andarmoyo, Sulistyo. 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Amin Nurarif, dkk. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC. Jogjakarta : MediAction. Brunner dan Sudart, 2008. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta ; EGC. Herdman, T. heather. 2010. NANDA International Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC. 9 Kusyati, Eni., dkk. 2012. Keterampilan dan Prosedur Keperawatan Dasar. Semarang: Kilar Press. Priharjo, R., 2010. Perawatan Nyeri, pemenuhan aktivitas istirahat. Jakarta : EGC.
Mahasiswa praktikan
(Kristina Yasinta Redo) NIM: SN 171102
Mengetahui, Pembimbing Klinik/CI
(Dedhy Sastiyono S.Kep, Ns )
6