TUGAS KE-2 ARSITEKTUR TROPIS NAMA : ANDI ARHAM NPM : 2016 11 013 Perancangan bangunan hemat energi dapat dilakukan dengandua cara: secara pasif dan aktif. Perancangan pasif merupakan cara penghematan energi melalui pemanfaatan energi matahari secara pasif, yaitu tanpa mengonversikan energi matahari menjadi energi listrik. Rancangan pasif lebih mengandalkan kemampuan arsitek bagaimana rancangan bangunan dengan sendirinya mampu “mengantisipasi” permasalahan iklim luar, sedangkan Dalam rancangan aktif (Solar Cell), energi matahari dikonversi menjadi energi listrik solar cell atau panel surya, kemudian energi listrik inilah yang digunakan memenuhi kebutuhan bangunan. Dalam perancangan secara aktif, secara simultan arsitek juga harus menerapkan strategi perancangan secara pasif. Tanpa penerapan strategi perancangan pasif, penggunaan energi dalam bangunan akan tetap tinggi apabila tingkat kenyamanan termal dan visual harus dicapai. Contoh penerapan perancangan pasif dan aktif pada bangunan : 1. Kampus Universtis Kaltara Tanjung Selor
Penerapan Perancangan Arsitektur Pasif: Sunshuding untuk menepis cahaya yang berlebihan yang masuk ke dalam ruang belajar Jendela yang maksimal pada ruang kelas untuk memaksimalkan cahaya masuk kedalam bangunan Jendela yang bisa dibuka tutup menjadi pemasok udara yang baik namun jarang digunakan karena terdapat pendingin ruangan Tangga tanpa lapisan dinding beton tapi menggunakan sunshading sebagai penutup memaksimalkan pergerakan udara di area tangga Pintu Kaca pada Lobby memaksimalkan cahaya masuk sehingga tetap terang tanpa lampu pada siang hari
Void pada Lobby yang menjadi jalur sirkulasi udara agar suhu ruangan tetap sejuk dan tidak panas pada area lobby Penggunaan ACV sebagai pelapis dinding dapat menjadi pelindung agar dinding ruangan tidak terkena sinar matahari secara langsung Penerapan Perancangan Arsitektur Aktif: Penggunaan Pendingin ruangan (AC) Penggunaan lampu untuk menerangi pada saat mendung dan malam hari 2. Bangunan Paviliun Inggris ( British Pavillion ).
Penerapan perancangan Arsitektur pasif:
Dinding bangunan sisi selatan diberi lembaran semi-transparan untuk mengurangi radiasi matahari dari arah selatan Dinding kaca terbuat dari bahan yang 20 persennya merupakan komponen keramik dan berfungsi mengurangi panas matahari tanpa mengorbankan cahaya yang masuk ke dalam bangunan Sisi barat dinding bangunan dilapis kontainer berisi air yang berfungsi sebagai penyerap panas matahari sore.
Penerapan perancangan Arsitektur Aktif:
Penggunaan tabir air pada dinding timur yang berfungsi sebagai filter radiasi matahari pagi untuk pendingin bangunan tanpa menghilangkan potensi penerangan alami pagi hari Sejumlah 1.040 panel sel solar di bagian atap bangunan yangmembentuk semacam deretan layar kapal dan mampu menghasilkan 46 KW daya listrik digunakan untuk sebagian besar keperluan listrik bangunan