Sarang Semut : Utilitas
Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut:
( نفتنبن نسنم نضاطحككةا طنمن١٨ ) ڪمش نلا ي نحشططنمن نك رمش رسل نيشنمـ ـرن نورجرنوردره ۥ نورهمش نلا ينششرعررونن عل نـى نواطد ٱلن نمشطل نقال نتش ن نمشل ن ةة ن ـيـ ـأ ني نرنها ٱلن نمشرل ٱدشرخرلوا ا نمنسـ ـطكن ن ر نح ن ـ ـ تى طإنذا أ نتنوشا ا ن ن ن ن ن ن ن ن ن ط ط ط ط ط ) ٮره نوأدشطخلشطنى طبنرحشنمطتنك طفى طعنباطدنك ٱل نصـ ـلططحينن ض ر ش ت ةا لح ـ ص ل م ع ش أ ن ش أ و ى د ل وٲ ى ل ع و ى ل ع ت م ش ع ن ش أ ى ـ ت ل ٱ ك ت م ع ش ن ر ر ك ش ش أ ن ش أ ى ـ ن ع ش ز و ش أ ب ر ل قا و نقوشلطنها ن ن ن ن ن ن ط ط ن ن ن ن ن ك ن ن ن ن ن ن ن ن ن ن ـ ـ ن ن ن ـ ن ن (١٩
“Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”. Maka Dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. dan Dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. (QS. An Naml: 18-19)
Semut adalah binatang yang perkasa dan santun. Ia mampu mengangkat beban yang lebih besar dan lebih berat dari dirinya. Ia mengucapkan salam dan berjabat tangan kala berpapasan dengan sesamanya. Semut adalah binatang yang berkelompok. Tiap semut ada perannya, entah itu prajurit entah pekerja. Semut memiliki ketajaman indra, sikap hati-hati, kedisiplinan, dan etos kerja yang sangat tinggi. Mereka pun membangun jaringan komunikasi dan pertahanan yang sangat kompleks.
“…convenience, when the arrangement of the apartments is faultless and presents no hindrance to use, and when each class of building is assigned to its suitable and appropriate exposure;..” (Vitruvius : Ten Books on Architecture. Book I. Chapter III.)
Jadi, yang ditekankan pada aspek Utilitas adalah pengaturan ruang yang baik, didasarkan pada fungsi, hubungan antar ruang, dan teknologi bangunan (pencahayaan, penghawaan, dan lain sebagainya). Pengaturan seperti ini terdapat dalam sarang semut.
Harun Yahya, dalam bukunya ‘Keajaiban pada Semut’, mengumpamakan sarang semut sebagai markas tentara yang sangat sistematis dan ideal. Seluruh ruang yang terdapat di dalamnya dirancang agar setiap prajurit dapat menjalankan fungsinya masing-masing dengan tingkat kesesuaian yang sempurna.
Ruang yang memerlukan energi matahari, walaupun berada di bawah tanah, memperoleh sinar matahari dengan sudut seoptimal mungkin. Sarang semut juga memiliki mekanisme pengaturan panas (sistem ventilasi atau penghawaan) dan sterilisasi ruang yang juga menjadi bukti dari keajaiban makhluk ciptaan Allah SWT ini. Hal tersebut seperti yang dibutuhkan dalam perancangan sebuah rumah sakit.
Ruang-ruang dalam sarang semut yang membutuhkan akses yang cepat dan senantiasa berhubungan, dibangun berdekatan. Gudang-gudang penyimpanan bahan makanan mudah
dicapai dan terhindar dari kelembaban yang berlebihan. Sebagai pusatnya, terdapat ruang yang cukup luas, yang berfungsi sebagai tempat berkumpul dan pengikat ruang-ruang lainnya.
Tambahan dari Quran surat An Naml ayat 18 yang ditulis awal, dapat kita ambil hikmah bahwa arsitektur harus melindungi dan mengamankan kita dari bahaya luar seperti cuaca, hewan buas, dan ancaman-ancaman lain yang mungkin kita dapatkan.