ANALISIS PROSES KEPERAWATAN DIAGNOSA KEPERAWATAN Kasus : An. L 1th datang ke IGD di bawa oleh ibunya dengan keluhan terdapat benjolan di daerah dada sebelah kanan, anak meringis, menolak apabila di sentuh pada daerah benjolan. Benjolan terjadi sejal 40 hari usia an.L di lahirkan. Hasil pemeriksaan: TD: 90/50 mmHg, N: 120x/I, RR: 32x/I, T: 36.7. Hasil rontgen menyatakan bahwa terdapat masa pada dada sebelah kanan pasien. A. Diagnosa keperawatan Utama : Nyeri Akut. Analisis : 1.
Alasan penetapan diagnose Diagnose Nyeri Akut ditetapkan sebagai masalah keperawatan karena pasien mengalami benjolan yang terasa nyeri sehingga membuat anak sering menangis, dilihat dari skala wongbaker, maka skala nyeri pada pasien tersebut adalah 8.
2.
Definisi diagnose Menurut NANDA 2018, Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan yang muncul aibat kerusakan jaringan aktua atau potensial atau yang digambarkan sebagai kerusakan; awitan yang tiba-tiba atau lambat dari inensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi.
3.
Batasan karakteristik Berdasarkan NANDA 2018, Batasan karakteristik untuk menentukan masalah Nyeri Akut adalah a.
Bukti nyeri dengan menggunakan standar daftar periksa nyeri untuk pasien yang tidak dapat mengungkapkannya.
b. Diaphoresis c.
Dilatasi pupil
d. Ekspresi wajah nyeri e.
Fokus menyempit
f.
Fokus pada diri sendiri
g. Keluhan tentang intensitas nyeri menggunakan skala nyeri. h.
Keluhan tentang karakteristik nyeri dengan menggunakan standar instrument nyeri
i.
Laporan tentang prilaku nyeri
j.
Mengekspresikan prilaku
k.
Prilaku distraksi
l.
Perubahan pada parameter fisiologis
m. Perubahan posisi untuk menghindari nyeri n.
Perubahan selera makan
o. Putus asa p. Sikap melindungi area nyeri q. Sikap tubuh melindungi.
Berdasarkan kasus An.L, Batasan karakteristik untuk masalah Nyeri Akut sesuai NANDA adalah : a.
Data Subjektif 1) Bukti nyeri dengan menggunakan standar daftar priksa nyeri untuk pasien yang tidak dapat mengungkapkan. 2) Ekspresi wajah nyeri
b. Data Objektif 1) Sikap melindungi area nyeri 2) Terdapat benjolan pada dada kanan dengan warna kemerahan. 4. Faktor yang berhubungan Berdasarkan NANDA 2018, factor yang berhubungan untuk masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah a.
Cedera biologis
b. Cedera fisik c.
Cedera kimiawi
Berdasarkan kasus An.L, factor yang dipilih sebagai etiologi adalah cedera biologis, karena An.L mengalami benjolan. B. Outcame Keperawatan Menurut NOC (2015), outcome untuk masalah Nyeri Akut adalah a.
Kontrol Nyeri
C. Intervensi Keperawatan Utama Menurut NIC (2015), Intervensi untuk maslah Nyeri Akut adalah a.
Manajemen Nyeri
Analisis : Dengan Manajemen Nyeri, perawat dapat mengurangi rasa nyeri sampai pada tingkat kenyamanan yang dapat diterima oleh pasen. Menurut NIC (2015), tindakan yang dapat direncanakan untuk mengatasi masalah Nyeri Akut adalah : a. Melakukan pengkajian nyeri b. Mengobservasi petunjuk nonverbal mengenai ketidaknyamanan terutama pada mereka yang tidak dapat berkomunikasi secara efektif. c. Berikan terapi pijatan. D. Tindakan Kolaborasi Pada pasien dilakukan terapi analgesik, karena analgesic dapat mengurangi intensitas nyeri. E.
Evaluasi Keperawatan Yang perlu dievaluasi dari kasus tersebut adalah : intensitas dan skala Nyeri.
Referensi : NANDA. 2018. Label Diagnosa: Nyeri Akut. NOC 2015. NIC 2015.
ANALISIS PROSES KEPERAWATAN INTERVENSI KEPERAWATAN
Kasus An. L 1th datang ke IGD di bawa oleh ibunya dengan keluhan terdapat benjolan di daerah dada sebelah kanan, anak meringis, menolak apabila di sentuh pada daerah benjolan. Benjolan terjadi sejal 40 hari usia an.L di lahirkan. Hasil pemeriksaan: TD: 90/50 mmHg, N: 120x/I, RR: 32x/I, T: 36.7. Hasil rontgen menyatakan bahwa terdapat masa pada dada sebelah kanan pasien. Intervensi Keperawatan : 1. Manajemen Nyeri Analisis 1. Penetapan Tujuan Berdasarkan NOC, tujuan yang ditetapkan adalah Kontrol Nyeri dengan indikator pada level 4 yaitu sering munjunjukkan bahwa nyeri terkontrol, hal ini dipilih karena kondisi pasien yang terus menangis. 2. Aktivitas a.
Manajemen Nyeri Aktivitas
Rasional
Melakukan Pengkajian Nyeri
Untuk melihat skala nyeri.
Mengobservasi petunjuk nonverbal mengenai
Untuk melihat intensitas nyeri, kapan nyeri
ketidaknyamanan terutama pada mereka yang
datang dan seberapa berat nyeri terjadi.
tidak dapat berkomunikasi secara efektif. Berikan terapi pijatan.
Untuk membuat pasien lebih rilex dan tenang sehingga rasa nyeri sedikit berkurang.
ANALISIS PROSES KEPERAWATAN INTERVENSI KEPERAWATAN Hasil evaluasi pasien dengan masalah keperawatan : Nyeri Akut S : Pasien tampak lebih tenang, pasien sudah tidak menangis kuat lagi namun pasien masih tidak dapat tersenyum. O : skala nyeri 6. A : masalah Nyeri Akut belum teratasi. P : lanjutkan intervensi.
Analisis Berdasarkan hasil evaluasi tersebut dapat dilihat bahwa komponen SOAP belum menjelaskan pencapaian dari asuhan keperawatan yang telah diberikan oleh perawat. 1. Komponen S : subjektif Hanya menuliskan ekspressipasien tidak menuliskan intensitas nyeri yang di rasakan berapa lama, berapa lama waktu menangisnya. 2. Komponen O : Hanya menuliskan skala nyeri, tidak menjabarkan seperti apa nyeri yang di rasakan pada skala tersebut. 3. Komponen A Hanya menuliskan masalah yang belum teratasi namun komponan pada tujuan yang belum teratasi tidak di tulis, seharusnya di tulis agar kita tau tujuan mana yang belum tercapai. 4. Komponen P Hanya menuliskan untuk melanjutkan intervensi tanpa menulis intervensi mana saja yang belum tercapai dan harus di lakukan kembali pada saat nyeri.