Analisis Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Diy: Disusun Oleh: Rifky Hidayat (5140211281)

  • Uploaded by: Jevka Ivan Aryandi
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Analisis Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Diy: Disusun Oleh: Rifky Hidayat (5140211281) as PDF for free.

More details

  • Words: 550
  • Pages: 11
ANALISIS PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DIY Disusun Oleh : Rifky Hidayat (5140211281)

KEISTIMEWAAN DAERAH YOGYAKARTA • Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah yang memiliki struktur pemerintahan khas yang disebut istimewa. Keistimewaan tersebut timbul diantaranya dari latar belakang historis dan asal usul daerah. Salah satu keistimewaan yang paling pokok sampai saat ini adalah dalam hal rekrutmen Gubernur dan Wakil Gubernur yang dilakukan dengan penetapan bukan dengan pemilihan sebagaimana Daerah-daerah lain.

KEISTIMEWAAN DI YOGYAKARTA DALAM HAL REKRUTMEN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR • DI Yogyakarta secara de facto • DI Yogyakarta secara de jure

UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN DIY • Berdasarkan penjelasan UU No. 22 Tahun 1948 yang dengannya lahir UU No. 3 Tahun 1950 tentang pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta, dapat diambil kesimpulan awal bahwa kekhasan pengisian jabatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah diakui dalam Undang-Undang tersebut.

TEORI SISTEM REKRUTMEN POLITIK • Teori sistem rekrutmen politik yang diajukan oleh Rush dan Althoff (1983: 238), mekanisme rekrutmen politik yang digunakan dalam pengisian jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta bersifat tertutup.

FILOSOFI KEPEMIMPINAN SULTAN YOGYAKARTA • Dalam filosofi kepemimpinan kesultanan, Sultan Yogyakarta menyandang gelar Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sihuhun Kanjeng Sultan Hamengkubuwono Senapati Ing Ngalaga Ngabdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah Ingkang Jumeneng Kaping …. Ing Ngayogyakarta Hadiningrat.

• Untuk memiliki dan memperkuat legitimasi kekuasaannya, Gubernur dan Wakil Gubernur harus mendapatkan mandat dari rakyat. Secara informal rakyat sebagian besar masih memberikan dukungan yang kuat dan fenomena tersebut diakomodir secara formal oleh para wakil rakyat yang duduk di DPRD, dimana sampai periode terbaru (2017-2022) Sultan HB dan Paku Alam ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY.

ANALISIS PEMBAHASAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAGUB DIY • Berdasarkan teori dan paparan penjelasan diatas, ada beberapa hal yang mendasar mengenai terpilihnya kembali Sri Sultan Hamengku X buwono dan Sri Paduka Pakualam sebagai Gubernur dan wakil Gubernur DIY 2107-2022 ialah:

• Adanya dukungan Sri Sultan HB X untuk kembali ke UUD 1945 asli, • hak-hak rakyat pribumi menjadi solidaritas yang terbangun secara lahirbatin untuk membangun kekuatan rakyat di bawah Tuhan Yang Maha Esa • Sri Sultan HB X bersama umat Islam mendukung gerakan keagamaan Islam

• Selain itu, Berdasarkan penjelasan UU No. 22 Tahun 1948 yang dengannya lahir UU No. 3 Tahun 1950 tentang pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta, dapat diambil kesimpulan awal bahwa kekhasan pengisian jabatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah diakui dalam UndangUndang tersebut. • Mengacu pada teori sistem rekrutmen politik yang diajukan oleh Rush dan Althoff (1983: 238), mekanisme rekrutmen politik yang digunakan dalam pengisian jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta bersifat tertutup.

• Alasan lainnya, Sri Sultan HB X dengan tegas menolak pembangunan infrastruktur yang terkait dengan proyek OBOR (One Belt One Road) One Tiongkok, baik yang berada di daerahnya maupun yang berskala nasional.

KESIMPULAN • Sampai saat ini rekrutmen Gubernur dan Wakil Gubernur melalui penetapan dan bukan pemilihan merupakan mekanisme yang mendapatkan legitimasi yuridis dan sosial. Peraturan perundang-undangan memberikan justifikasi yuridis atas penetapan tersebut. Dukungan masyarakat pribumi kepada Sri Sultan HB X untuk kembali ke UUD 1945 asli, dan memperkuat hak-hak rakyat pribumi menjadi solidaritas yang terbangun secara lahir-batin untuk membangun kekuatan rakyat di bawah Tuhan Yang Maha Esa. Sri Sultan HB X bersama umat Islam mendukung gerakan keagamaan Islam. Begitu pula sumber kekuasaan Sultan HB dan Paku Alam sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur sampai detik ini mendapatkan legitimasi yang kuat dari masyarakat.

Related Documents


More Documents from "Aulia Dwinastiti"