Analisis Jurnal.docx

  • Uploaded by: dwi agustina
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Analisis Jurnal.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,645
  • Pages: 8
TUGAS KEPERAWATAN KRITIS ANALISIS JURNAL ”HIPOGLIKEMIA”

DI SUSUN OLEH : 1. VIKI LEKSONO SM 2. DYANA RATIH AR 3. SIFA EKA WARDANI 4. RIZSA APRIANI F 5. WIDHI KUNTORO 6. ANISATUL FARODISA 7. AFRIZAL NUR FAHMI 8. DWI AGUSTINA 9. SITI KHAMDIYAH 10. RIYO FAJAR IMAN 11. GLAUH RETNO W

(1611020122) (1611020123) (1611020124) (1611020125) (1611020126) (1611020127) (1611020128) (1611020129) (1611020130) (1611020131) (1611020132)

KELOMPOK 2 KELAS C SEMESTER 6

PRODI KEPERAWATAN SI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2019

ANALISIS JURNAL Aspek Laporan Judul

Abstrak Introduction Pernyataan Masalah

Review Literatur

Kerangka Konseptual/teori

Pertanyaan dasar untuk mengkritik Judul dari jurnal tersebut sudah memuat masalah yang akan diteliti yaitu kejadian hipoglikemik berat dan multipel berhubungan dengan peningkatan risiko kematian pada pasien di ICU Abstrak pada jurnal tersebut sudah memuat IMRAD (Implementasi,Metode,Result,Analisis,Discusion)  Masalah yang dibahas dalam jurnal tidak ambigu,

yaitu Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini sangat jelas yaitu peneliti ingin melihat episode dari Hipoglikemik berat dan multipel terhadap peningkatan risiko kematian pada pasien ICU.  Pada jurnlas tersebut memuat dengan populasi diantara 2.684 pasien secara acak, 1.351 dikomputerisasi dan 1.333 untuk kontrol glukosa . 36 pasien dari analisis, 35 diantaranya menarik persetujuan.  Penelitian ini mempunyai hubungan dengan keperawatan yaitu pada saat peneliti menguji hipotesis bahwa hipoglikemia dikaitkan dengan hasil yang buruk bahkan ketika mengendalikan keparahan awal. Dan adanya hubungan yang jelas antara keparahan pasien ICU dan kejadian Hipoglikemia.  Pada jurnal tersebut terdapat kecocokan antara masalah penelitian denfan paradigma terdapat penyebab dan akibat dari meninggalnya pasien hipoglikemia di ICU. Jurnal tersebut menggunakan pendekatan kuantitatif karena membahas fenomena serta hubungan-hubungannya.  Tinjauan pustaka cermat tetapi berasal dari sumber yang kurang baru dan terrnama.  Iya, tinjauan pustaka menjelaskan variable dan hubungan yang telah dilakukan uji coba disebuah rumah sakit.  Tinjauan pustaka menjelaskan tentang penelitian yang saat ini sudah dicoba dan membandingkan dengan penelitian sebelumnya. 

Di dalam jurnal tersebut konsep kunci secara adekuat dijabarkan secara konseptual, artinya

Hipotesis/pertanyaan penelitian

Metode Desain Penelitian

dijelaskan secara rinci demografi kematian pasien ICU akibat hipoglikemia.  Terdapat kerangka teori dalam jurnal tersebut, dan sesuai dengan teori yang dijabarkan bahwa didalam jurnal tersebut menjelaskan etiologi penyakit hipoglikemia dan jumlah pasien yang terkena penyakit hipoglikemia. Iya, di dalam jurnal tertulis bahwa akan dilakukan uji hipotesis bahwa hipoglikemia dikaitkan dengan hasil yang buruk, bahkan ketika mengendalikan keparahan awal. 



 

Populasi dan Sampel





Desain yang paling tepat dengan penelitian yaitu desain penelitian survey yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi dari responden melalui sampel yang diteliti dengan sebuah uji coba yang melibatkan pasien dewasa yang dirawat di ICU. Peneliti membuat perbandingan yang sesuai untuk mempertinggi kemampuan menafsir temuan dengan membandingkan kontrol glukosa ketat dengan sistem pendukung keputusan terkomputerisasi klinis (kisaran glukosa darah antara 4,4 dan 6,1 mmol/ L) dan protokol kontrol glukosa konvensional (kadar glukosa darah lebih rendah dari 10 mmol/ L). Dari hasil penelitian jumlah data yang dikumpulkan sesuai Desain ini tidak memperkecil ancaman untuk validitas internal dan eksternal karena mortalitas 90 hari mereka meningkat secara signifikan dibandingkan dengan pasien dengan lebih sedikit kejadian hipoglikemik (51%) vs 29% dan untuk menentukan variabel yang terkait dengan mortalitas pada 90 hari dan menghitung odds rasio (OR) dan interval kepercayaan mencapai 95% (CI). Peneliti menggambarkan sempel cukup detail, dimana peneliti menggunakan pasien-pasien dewasa yang dianggap membutuhkan setidaknya 3 hari di ICU memenuhi persyaratan untuk di jadikan sempel. Sangat baik karena sempel yang di ambil hanya pasien-pasien dewasa saja ysng dianggap membutuhkan setidaknya 3 hari di ICU dan peneliti mengecualikan pasien yang hampir meninggal.



Pengumpulan data dan perhitungan

  



Prosedur







Ukuran sempel adekuat. Untuk menghitung besar sampel peneliti menggunakan dua pendekatan statistik yang berbeda tetapi sesuai dalam kohort besar pasien ICU Tidak terdapat definisi operasional dan konseptual pada jurnal tersebut. Menggunakan metode observasi yang digunakan dengan baik. Instrumen yang dipilih pada jurnal tersebut spesifik dan tepat, dengan menggunakan uji t independent untuk membandingkan ratarata kelompok untuk variabel kontinuo. Nilai P<0,05 dianggap signifikan secara statistik. Program paket statistik SPSS digunakan untuk perhitungan. Persetujuan etis untuk penelitian ini diperoleh dari komite etika the CGAO-REA study group. Jurnal tersebut menyajikan fakta atau temuan dibuktikan dengan skor ISTH berdasarkan temuan klinis dan laboratorium digunakan untuk mendiagnosis DIC. Pasien dengan skor 5 atau lebih dianggap memiliki DIC akut. Secara total, 87 pasien dengan diagnosis DIC akut dimasukkan dalam penelitian ini. Diterapkan pada konteks pengamatan kami studi tentang peristiwa hipoglikemik, terdiri dari pembentukan set hipoglikemik dan nonhipoglikemik yang cocok pasien yang memiliki nilai skor kecenderungan yang sama. iya, Kami juga mencatat rata-rata, minimum, dan pembacaan glukosa darah maksimal selama periode intervensi, standar deviasi (SD) dan koefisien variasi (CV) glukosa darah, dan total dan dosis insulin harian. Variabilitas glukosa darah dianggap moderat (CV, 0,20 hingga 0,39) atau parah (CV,> 0,40) seperti yang dijelaskan sebelumnya Dalam pencocokan serakah dalam jarak caliper yang ditentukan, pada pasien hipoglikemik pertama kali dipilih secara acak; itu pasien tanpa hipoglikemia yang skor kecenderungannya adalah paling dekat dengan hipoglikemik yang dipilih secara acak ini pasien (dengan pembatasan lebih lanjut bahwa perbedaan absolut dalam skor kecenderungan

pasien yang cocok harus berada di bawah jarak caliper) dipilih untuk pencocokan pasien hipoglikemik ini. Proses ini disebut serakah karena pada setiap langkah dalam proses, pasien terdekat tanpa hipoglikemia dipilih untuk dicocokkan dengan diberikan pasien hipoglikemik, bahkan jika pasien itu tanpa hipoglikemia akan lebih baik berfungsi sebagai pasangan untuk pasien hipoglikemik subsequent. Pasien terdekat ini tanpa hipoglikemia kemudian tidak lagi tersedia untuk pertandingan baru dengan pasien hipoglikemik lain (tidak ada penggantian). Jika tidak pasien tanpa hipoglikemia memiliki skor kecenderungan itu berbaring dalam jarak caliper yang ditentukan dari kecenderungan skor pasien hipoglikemik, pasien hipoglikemik yang tidak tertandingi ini kemudian akan dikeluarkan dari proses pencocokan. Semua variabel tersedia saat masuk dimasukkan dalam model yang cocok Hasil (result) Analisis Data







Temuan

 

Analisis hasil dari penelitian ini dilakukan setiap hipotesa. Dalam analisa ini dijelaskan hasil dari perhitungan variabel dengan variabel secara rinci dan dijabarkan juga berapa sampel yang diteliti. Metode yang dipakai sudah sesuai dengan jumlah yg diperbandingkan. Karna dalam penelitian ini menggunakan analisis post hoc yang tujuannya adalah untuk mengetahui, variabel-variabel manakah yang memiliki perbedaan yang signifikan. Metode yg paling kuat digunakan yaitu Metode Statistik Inferensial tetapi tidak dapat mengontrol variabel asing. Penelitian ini sudah digambarkan dengan sangat jelas mengguanakan tabel, serta diagram dan sudah diringkas dengan sangat padat dan jelas. Temuan fakta – fakta nya sudah sangat jelas untuk menjawab semua pertanyaan pada penelitian ini. Setelah data-data dari hasil penelitian di cocokan, ASD tertinggi adalah 5,9%. Tabel 4 menunjukkan perbandingan antara kelompok pasien yang cocok. Meskipun proses pencocokan memberikan dua kelompok yang sebanding dengan tingkat keparahan, pasien dengan hipoglikemia sedang atau berat dan mereka dengan beberapa kejadian hipoglikemik memiliki prognosis yang lebih

buruk, seperti yang ditunjukkan oleh mortalitas 90 hari yang lebih tinggi dan penurunan jumlah hari bebas perawatan. Diskusi Interpretasi dan Temuan



 

Implikasi/rekomendasi



Kelebihan Jurnal

1.

2. 3.

4.

Semua di interpretasi dan didiskusikan dan didiskusikan hanya saja beda dalam meneliti. banyak peneliti telah menemukan hubungan antara hipoglikemia dan mortalitas. Sedangkan dalam penelitian ini Besarnya peningkatan risiko kematian yang diamati. Dalam penelitian ini, dua pendekatan ini mengarah pada perkiraan konsisten peningkatan 90 hari Ada tiga domain glukosa darah yang dikenal metrik — tingkat glukosa darah rata-rata, hipoglikemia, dan variabilitas glukosa darah — dan semuanya telah diduga terkait dengan kematian pada pasien sakit kritis [13,20]. Kesulitan penting muncul karena semua variabel ini terkait dengan tingkat keparahan awal pada pasien ICU dan secara signifikan berkorelasi satu dengan yang lain, secara matematis dan mungkin secara klinis. Selain itu, status diabetes dianggap memodulasi hubungan ini. Penelitian ini membahas keterkaitan untuk praktik klinik dan direkomendasikan kembali untuk diteliti. Penelitian ini masuk akal tetapi kutang terperinci dalam hal konseptualnya. Mengamati bahwa, memang, hipoglikemia dikaitkan dengan peningkatan lama rawat inap ICU dan penggunaan ventilasi mekanik, katekolamin, dan terapi penggantian ginjal, bahkan ketika menyesuaikan keparahan awal. pendekatan ini mengarah pada perkiraan konsisten peningkatan 90 hari Penggunaan sistem pendukung keputusan yang terkomputerisasi tampaknya tidak mengganggu hasil kami, kecuali untuk peran hipoglikemia sedang karena hubungan antara hipoglikemia sedang dan mortalitas berbeda antara kedua kelompok secara acak. Studi ini memberikan beberapa bukti itu variabilitas glukosa darah kurang penting daripada hipoglikemia. - Kami tidak mengamati hubungan dosisrespons untuk mortalitas 90 hari dengan CV, menggunakan analisis kasar atau analisis yang disesuaikan. - Setelah disesuaikan dengan tingkat

Kekurangan Jurnal

1.

2. 3.

4.

5.

keparahan awal, glukosa darah CV tidak signifikan terkait dengan kematian. Meskipun kami melakukan penyesuaian terbaik menggunakan variabel yang terkait dengan tingkat keparahan awal, penyebab hubungan antara hipoglikemia dan kematian tidak bisa dibuktikan dalam penelitian observasional. - beberapa argumen mendukung keberadaan hubungan sebab akibat dalam penelitian observasional, setidaknya sebagian. - Diantaranya (kekuatan dan konsistensi asosiasi, spesifisitas, hubungan temporal, masuk akal, koherensi, eksperimen dan analogi), Normoglikemia dalam Evaluasi Perawatan Intensif dan Kelangsungan Hidup Menggunakan Regulasi Algoritma Glukosa (NICE-SUGAR) peneliti telah membuktikan spesifisitas karena hubungan tersebut paling kuat untuk kematian akibat syok distributif. Pengambilan sampel glukosa darah berselang, dan dengan demikian ada kemungkinan beberapa pasien mengalami hipoglikemia yang tidak terdeteksi. Tidak adanya data mengenai asupan gizi Fakta bahwa kohort kami terdiri dari dua kelompok acak dengan metode kontrol darah yang berbeda juga dapat dianggap sebagai batasan. Status diabetes pasien kami tidak tepat ditentukan menggunakan pengukuran glukosa darah setelah memprovokasi hiperglikemia atau pengukuran hemoglobin terglikasi, dan dengan demikian kami tidak mengidentifikasi pasien dengan status diabetes prediabetik atau okultisme. Pada pasien ICU, hiperglikemia tampaknya tidak dikaitkan dengan peningkatan mortalitas yang signifikan pada subkelompok pasien dengan hiperglikemia premorbid [41], tetapi informasi adalah kurang berkaitan dengan hipoglikemia. Pada pasien ICU, keparahan kejadian hipoglikemik biasanya didefinisikan oleh ambang biologis tanpa kemungkinan untuk secara tepat merekam tanda-tanda klinis, dan ini juga harus dianggap sebagai batasan, serta kurangnya pencatatan lamanya kejadian hipoglikemik dan kemungkinan terkait peningkatan kadar glukosa darah.

6. Kami melakukannya tidak menguji semua metrik yang mungkin dari variabilitas glukosa darah, tetapi tidak ada perbedaan signifikan yang ditunjukkan antara mereka. 7. Karena kami hanya menyertakan pasien dewasa, hasil kami mungkin tidak berlaku untuk populasi anak-anak.

Related Documents

Analisis
June 2020 46
Analisis
June 2020 51
Analisis
October 2019 71
Analisis
September 2019 78
Analisis
November 2019 53
Analisis
November 2019 60

More Documents from ""