Kelompok 1.docx

  • Uploaded by: Dwi Agustina
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kelompok 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,551
  • Pages: 8
Unsur-unsur golonganIA IIA VIIA VIIIA Unsur Golongan Alkali ( I A ) A. Pengertian Golongan I A Unsur alkali adalah unsur-unsur golongan IA dalam tabel unsur, yaitu H(hidrogen) , Li(litium), Na(natrium), K(kalium), Rb(rubidium), Cs(sesium), dan fr(fransium ). Fransium merupakan zat radioaktif. Semuanya merupakan unsur logam yang lunak (mudah diiris dengan pisau). Pada saat logam dibersihkan, terlihat warna logam putih mengkilap (seperti perak). Disebut logam alkali karena oksidanya yang mudah larut dalam air dan menghasilkan larutan yang bersifat basa (alkalis). Semua logam alkali sangat reaktif sehingga di alam tidak pernah diperoleh dalam keadaan bebas. Logam-logam alakali mempunyai titik leleh yang rendah. Hal ini disebabkan atom-atom logam alkali mempunyai satu elektron valensi sehingga gaya yang mengikat parikelpartikel terjejal relatif lemah. Berbeda dengan halogen dalam golongan (IA) dari atas ke bawah titik lelehnya makin rendah .Ini menunjukan bahwa dari atas kebawah kerapatan delakolisasi elektron (ikatan logam) makin rendah sehingga atom-atomnya makin mudah dipisahkan. Bilangan oksidasi logam-logam alkali = +1 ditunjukan oleh konfigurasi elektron ns1 yang mudah melepaskan 1 elektron. Rendahnya energi ionisasi jika disebandingkan dengan unsur-unsur logam golongan lain menunjukan bahwa logam alkali lebih mudah melepaskan daripada unsur logam lainnya. Oleh karena itu, logam alkali lebih reaktif daripada logam yang lain. Mudahnya melepaskan elektron menunjukan mudahnya membentuk ion positif. Akibatnya, kebanyakan senyawa logam alkali berikatan ion. Besarnya harga potensial oksidasi standar logam alkali menunjukan bahwa logam alkali merupakan reduktor yang kuat. Dari Na ke Cs, kekuatan reduktornya semakin kuat. 1. Sifat – Sifat Logam Alkali a. Sifat Fisis Sifat – sifat fisis logam alkali cenderung beraturan. Dari atas ke bawah, jari – jari atom dan massa jenis bertambah, sedangkan titik leleh dan titik didih

berkurang. Sementara itu, energi pengionan dan keelektronegatifan berkurang. Potensial elektrode dari atas ke bawah cenderung bertambah, kecuali litium, yang mempunya potensial elektroda paling besar. Logam Alkali sangat reaktif, karena itu harus disimpan dalam minyak. logam alkali merupakan lobam sebagai konduktor panas yang baik, titik didih tinggi, permukaan berwarna abu-abu keperakan. Atom logam alkali bereaksi dengan melepaskan 1 elektron membentuk ion bermuatan +1. Na → Na+ + 1 e-. Susunan elektron dari 2.8.1 o 2.8, yang merupakan konfigurasi elektron gas mulia. Sifat lain logam alkali, memiliki titik leleh rendah, densitas rendah, sangat lunak. Kecenderungan golongan alkali dengan meningkatnya nomor atom adalah: 1) Titik leleh dan titik didih menurun, 2) Unsur lebih reaktif, 3) Ukuran Atom membesar (jari-jari makin besar), 4) Densitas meningkat proportional dengan meningkatnya massa atom, 5) Kekerasan menurun, 6) Jika dipanaskan diatas nyala api memberikan warna yang spesifik. Litium – merah, natrium – kuning, Kalium – lila/ungu, Cesium – biru. 7) Tingkat elektronegativitas : Li > Na > K > Rb > Cs > Fr 8) Tingkat reaktivitas : Li < Na < K < Rb < Cs < Fr 9) Titik lebur dan titik uap : Li > Na > K > Rb > Cs > Fr b. Sifat Kimia Logam alkali merupakan logam yang paling reaktif. Semakin reaktif logam, semakin mudah logam itu melepaskan elektron, sehingga energi ionisasi alkali cenderung rendah. Loga m alkali memiliki energi ionisasi yang semakin rendah dari atas ke bawah. Sehingga kereaktifan logam alkali semakin meningkat dari atas ke bawah. Hampir semua senyawa logam alkali bersifat ionik dan mudah larut dalam air. Bereaksi dengan halogen membentuk garam, dan bereaksi dengan air membentuk basa kuat. B. Reaksi logam alkali Bukan hanya sifat-sifatnya yang begitu menarik terhadap karakteristiknya, bahkan reaksinyapun menambah daya tarik akan logam alkali. Seperti halnya : 1. Reaksi Logam Alkali dengan Halogen.

Reaksi antara logam alkali dengan halogen berlangsung sangat cepat, membentuk halida logam. Reaksi: 2 M(s) + X2--> 2 MX(s) dengan: M = logam alkali (Li, Na, K, Rb, Cs) X = halogen (F, Cl, Br, I). Reaktifitas logam alkali semakin meningkat jika energi ionisasinya semakin berkurang, sehingga Cs > Rb > K > Na > Li (Mc. Murry dan Fay, 2000: 218).

Unsur-Unsur Golongan IIA • Unsur-unsur golongan IIA atau alkali tanah ditemukan dalam kelompok kedua tabel periodik. Semua unsur alkali tanah memiliki jumlah oksidasi +2, membuat unsur-unsur ini sangat reaktif. Karena reaktivitas, logam yang bersifat basa tidak ditemukan bebas di alam. • Berikut merupakan unsur-unsur yang termasuk dalam golongan alkali tanah : • Berilium • Magnesium • Kalsium • Strontium • Barium • Radium • Sifat Fisik Unsur-unsur Golongan IIA Unsur-unsur golongan IIA merupakan golongan unsure logam alkali tanah, yang mempunyai sifat mengkilap dan mempu nyai warna spesifik bila menyala

Tren Jari-jari Atom dan Jari-jari Ion

Berdasarkan Tabel di atas dan Gambar di bawah kecenderungan jari-jari atom dan jari-jari ion dalam satu golongan dari batas ke bawah semakin meningkat. Jari-jari atom dipengaruhi oleh: ₪Jumlah lapisan elektron di luar nukleus (inti atom). ₪Gaya tarik dari nukleus terhadap elektron luar. Jari-jari ion lebih kecil dibandingkan dengan jari -jariatomnya. Hal ini disebabkan karena ion unsurealkali tanah merupakan ion positif sehingga jumlah elektronnya semakin berkurang dibandingkan dalam keadaan atomnya.

Kecenderungan Energi Ionisasi Energi ionisasi pertama adalah energi yang diperlukan untuk memindahkan elektron yang paling lemah ikatannya, dari1 mol atom menjadi ion bermuatan

Berdasarkan Tabel di atas dan Gambar di bawah energi ionisasi pertama maupun kedua dari atas ke bawah dalam satu golongan energi ionisasinya semakin rendah. Energi ionisasi diatur oleh: ₪Muatan dalam inti atom, ₪Jumlah elektron dalam kulit-kulit atom dalam, ₪Jarak antara elektron terluar dengan inti atom.

GOLONGAN VIIA (HALOGEN) A. Sifat fisis Golongan halogen terdiri atas fluorin, klorin, bromin, iodin, dan astatin. Astatin bersifat radioaktif dan dibahas pada bab selanjutnya 1. Struktur halogen • Semua unsur halogen bersifat sebagai molekul diatomik (X2) atau tidak dapat berdiri sendiri, makanya di alam itu halogen contohnya fluor terdapat sebagai F2, bukan F saja. • Halogen terdapat sebagai senyawa sehingga tidak terdapat bebas di alam • Rata-rata halogen itu terdapat di air laut lho! 2. Wujud halogen • Fluorin (F) dan klorin (Cl) berbentuk gas pada suhu kamar • Bromin berupa zat cair yang mudah menguap pada suhu kamar • Iodin berupa za padat yang mudah menyublim pada suhu kamar Warna: • Fluor (F) = kuning muda

• Klorin dan larutan klorin (Cl) = hijau muda (ingat aja klorofil) • Bromin (Br) = merah tua • Larutan bromin = Coklat merah • Iodin padat (I) = hitam • Larutan iodin = cokelat • Uap iodin = ungu • Larutan iodin dalam pelarut tak beroksigen (ex = CCl4) = merah ungu Sifat kimia • Unsur fluor merupakan unsur paling reaktif karena memiliki jari-jari yang kecil • Halogen memiliki kulit terluar sebanyak 7 elektron • Halogen merupakan unsur nonlogam paling reaktif karena memerlukan 1 tambahan elektron untuk mencapai kestabilan atom. Kereaktifannya menurun dari F ke I • Energi ionisasi dan afinitas elektron halogen sangat tinggi, itulah sebab mengapa halogen bersifat reaktif • Memiliki energi disosiasi ikatan yaitu mengubah molekul halogen menjadi atom-atomnya. Sifat ini menurun hingga unsur iodin, tapi fluor ke klorin turun drastis namun klorin hingga iodin naik • Halogen memiliki sifat nonpolar, makanya gaya London bekerja pada unsur ini sehingga titik leleh dan didihnya meningkat dari F ke I. • Keelektronegatifan halogen sangat tinggi dan berada pada unsur Fluor (F), menurun hingga iodin (I) Reaksi-reaksi halogen • Reaksi dengan logam Reaksi ini menghasilkan garam dengan sebutan halida logam (logam + halida atau logam + halogen). Contohnya:

Na(s) +1/2 Cl2(g) —> NaCl(s) 2Al(s) + 3Br2(g) —> 2AlBr3(s) • Reaksi dengan hidrogen Reaksi ini membentuk asam kuat, namun kekuatan asam bertambah dari F ke I. Contohnya: H2 + Br2 —> 2HBr • Reaksi dengan nonlogam dan metaloid Kecuali karbon, bereaksi membentuk senyawa halida. Contohnya: Si + 2F2 —> SiF4 2B + 3F2 —> 2BF3 P4 + 6Cl2 (klor terbatas) —> 4PCl3 P4 + 10Cl2 (klor berlebih) —> 4PCl5 • Reaksi dengan air Reaksi ini membentuk asam dan membebaskan oksigen, serta menghasilkan reaksi autoredoks. Contohnya: F2 + H2O —> 2HF + 1/2O2 (asam) Cl2 + H2O —> HCl + HClO (autoredoks) • Reaksi dengan basa Reaksi ini menghasilkan garam bersifat basa netral, dan terjadi reaksi redoks autoredoks. Contohnya Cl2 + 2NaOH —> NaCl + NaClO + H2O (autoredoks) Br2 + 2OH- —> Br- + BrO- + H2O (suhu rendah) 3I2 + 6OH- —> 5I- + IO3- + 3H2O (suhu tinggi) • Reaksi antarhalogen Reaksi ini memiliki rumus reaksi: X2 + nY2 —> 2XYn ; n adalah bilangan ganjil: 1,3,5,dan 7. Contohnya 3F2 + Cl2 —> 2ClF3 7F2 + I2 —> 2IF7 GOLONGAN VIIIA (GAS MULIA) Golongan gas mulia atau golongan 0 (nol) terdiri atas unsur Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton (Kr), Xenon (Xe), dan Radon (Rn)

A. Sifat fisika • Golongan gas mulia tidak ditemukan senyawa alami di alam • Golongan ini sudah memenuhi aturan oktet dan duplet. Duplet untuk helium (2 elektron terluar), sedangkan oktet (8 elektron terluar) untuk unsur selain helium dalam gas mulia • Kestabilannya sangat tinggi, dicermikan dari energi ionisasinya yang sangat besar dan afinitas elektronnya sangat kecil • Titik didih dan beku gas mulia meningkat dari atas ke bawah, dicerminkan oleh gaya London yang lemah. Nah, titik bekunya mencapai absolut (0 K) terutama helium • Konfigurasi elektron gas mulia selalu berakhir ns2 ns6, kecuali helium berakhiran ns2 • Gas mulia tidak bersifat kovalen dan ionik • Senyawa gas mulia paling sering digunakan untuk lampu Warna unsur-unsur gas mulia • Helium = tidak berwarna, tetapi dalam lampu berwarna merah orange • Neon = merah • Argon = merah muda (tekanan rendah) dan biru (tekanan tinggi) • Kripton = putih kebiruan • Xenon = biru • Radon = sinar radioaktif (alpha, beta, dan gamma)

Related Documents

Kelompok
May 2020 52
Kelompok
May 2020 50
Kelompok
May 2020 61
Kelompok
June 2020 49
Kelompok 7 Kelompok 12
June 2020 53

More Documents from "Kevin Bran"