Analisa Bangunan.docx

  • Uploaded by: say abi
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Analisa Bangunan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,327
  • Pages: 5
PEMERINTAH KABUPATEN BERAU DINAS KESEHATAN

UPT PUSKESMAS SAMBALIUNG Jl. Mangkubumi II Rt.VIISambaliung,77371 No. HP. 0852-4830-3711 Email:[email protected] FB: uptdpuskesmassambaliung

ANALISIS PERSYARATAN BANGUNAN DAN RUANGAN UPT PUSKESMAS SAMBALIUNG NO A

DATA ANALISIS

STANDART

REALISASI

KESENJANGAN

PENJELASAN

BANGUNAN 1. Tata Ruang Bangunan

Permanen Bangunan berdiri sendiri/tidak bergabung dengan tempat tinggal atau unit kerja lain Rancangan tata ruang/bangunan harus mempehatikan fungsi sebagai fasilitas pelayanan kesehatan

2.

Desain

Bangunan harus diselenggarakan sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) yang bersangkutan Tata Ruang Puskesmas mengikut Peraturan Tata Ruang Daerah :  Ditetapkan nilai koefisiensi Dasar Bangunan (KDB) maksimal untuk Puskesmas adalah 60%  Ditetapkan nilai koefisiensi Lantai Bangunan (KLB) maksimal untuk Puskesmas adalah 1,8  Ditetapkan nilai koefisiensi Daerah Hijau (KDH) minimal untuk Puskesmas adalah 15%  Garis Sempadan Bangunan (GSB) dan Garis Sempadan Pagar (GSP) Tata letak ruang pelayanan pada bangunan Puskesmas harus diatur dengan memperhatikan zona Puskesmas sebagai bangunan fasilitas pelayanan kesehatan Tata letak ruangan diatur dan dikelompokkan dengan memperhatikan zona infeksius dan non infeksius

Sudah permanen Bangunan berdiri sendiri/tidak bergabung dengan tempat tinggal atau unit kerja lain Sudah ada ada gambaran dalam tata kota

Ada 3 rumah dinas

Zona berdasarkan privasi kegiatan :  area publik : akses langsung dengan lingkungan luar, misalnya ruang pendaftaran.  area semi publik : area yang tidak berhubungan langsung dengan lingkungan luar puskesmas. Misalnya, laboratorium, ruang rapat  area privat : area dibatasi bagi pengunjung pukesmas. Misalnya, Ruang Sterilisasi, Ruang Rawat Inap. Zona berdasarkan pelayanan :

3.

Lambang

4.

Ruangan a. Ruang Kantor

b. Ruang Pelayanan

 Ruang Rawat Inap pasien letaknya mudah terjangkau dari ruang jaga petugas  Perawatan pasca persalinan antara ibu dengan bayi dilakukan dengan sistem rawat gabung Pencahayaan dan penghawaan yang nyaman dan aman untuksemua bagian bangunan disediakan fasilitas pendingin untuk penyimpanan obat - obatan khusus dan vaksin dengan suplai listrik yang tidak boleh terputus Lebar Koridor 2,40 M, dengan ketinggian langit langit minimal 2,80 M, lurus, apabila ada perbedaan ketinggian permukaan pijakan, maka dapat menggunakan ram dengan kemiringan tidak lebih 7° Bangunan Puskesmas harus memasang lambang Puskesmas sesuai Permenkes, dan diletakan didepan bangunan yang mudah dilihat dari jarak jauh Ruang Administrasi Kantor 16 M²

Belum dibuatkan batasan kawasan antara area publik dan area privasi Belum dibuatkan batasan kawasan antara area publik dan area privasi Belum dibuatkan batasan kawasan antara area publik dan area privasi

Lebar koridor bervariasi mulai dari 3 - 4 M, perbedaan ketinggian menggunakan undakan Sudah terpasang papan nama puskesmas, neon bok dan penunjuk arah di persimpangan jalan Ada ukuran 9,5 M²

Ruang Kepala Puskesmas 9 M²

Ada ukuran 9 M²

Ruang Rapat 30 M²

Ada ukuran 15 M²

Ruang Pendaftaran dan Rekam Medik 9 M2 Ruang Tunggu 24 M²

Ada ukuran 9 M² Ada Ukuran 28 M2

Ruang Pemeriksaan Umum 9 M2

Ada Ukuran 9 M2

Ruang Tindakan 25 M2

Ada Ukuran 12 M2

M2

M2

Ruang KIA - KB 12

Ruang Imunisasi 12 Klinik Gizi 9

M2

M2

Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut 12 M2

apabila listrik padam, maka menggunakan genset

ada fasilitas pendinginan untuk penyimpanan vaksin

Ada Ukuran 14

Kurang 5,5 M² Kurang 15 M²

Kurang 13 M²

Ada Ukuran 6 M2

Kurang 6 M²

M2

Kurang 6 M²

Ada Ukuran 9 M2

Kurang 3 M²

Ada Ukuran 6

Ruangan ASI / Laktasi 6 M2

Tidak Ada

Klinik Sanitasi 9 M2

Ada ukuran 9 M2

Ruang Promosi Kesehatan 9 M2

Ada ukuran 9 M2

Ruang Farmasi / Kamar Obat 9 M2

Ada Ukuran 12 M²

Ruang Persalinan 12

M2

Ruang Rawat Pasca Persalinan

Ada Ukuran 14 M²

Ada Ukuran 9 M²

Ruang Sterilisasi

Ada Ukuran 2 M2

Kamar Mandi / WC pasien ( Laki - Laki dan Perempuan terpisah ) 8 M2 dikondisikan untuk dapat digunakan oleh penyandang disabilitas KM / WC untuk Persalinan KM / WC Petugas 8

M2

Gudang Obat 9 M2

Tidak ada Ada masing masing 2,25 M² Ada ukuran 18 M²

Rumah Dinas Tenaga Kesehatan paling sedikit 2 (dua) unit Parkir kendaraan roda 2 dan 4 serta garasi untuk ambulance dan Puskesmas Keliling 5. Komponen Bangunan dan Material Kuat terhadap kemungkinan bencana tidak bocor, a. Atap tahan lama, tidak menjadi perindukan Vektor

Ada 3 Rumah dinas

Material atap tidak korosif, dan tidak mudah terbakar b. Langit - Langit

Kuat, Berwarna Terang, Mudah dibersihkan, tanpa profit, dan terlihat tanpa sambungan ( seamless ) Ketinggian langit - langit dari lantai minimal 2,8 m

c.

Dinding

Material dinding Keras, rata, tidak berpori, tidak menyebabkan silau, kedap air, mudah dibersihkan,

Akan diajukan permohonan pembanguan

Ada masing masing 6 M²

Ada

Ruangan Pendukung

Kurang 2 M²

Tidak Ada

Gudang Umum 6 M2

c.

Jadi satu dengan KIAKB

Tidak Ada

Ruang Laboratorium 12 M2 Ruang Penyelenggaraan Makanan

Akan diusulkan Jadi satu dengan ruangan Promkes dan Gizi Jadi satu dengan ruangan Kesling dan Gizi

Ada garasi untuk roda 2 dan 4

Atap Sudah Kuat, tidak bocor, dan tidak menjadi perindukan vektor Material terbuat dari gavalum Langit - langit kuat, berwarna putih, masih terlihat adanya sambungan Ketinggian langit - langit puskesmas 3 M lebih Material dinding keras, rata / tidak bergelombang, tidak

Sementara mempergunakan WC yang diubah menjadi Gudang

Garasi hanya cukup untuk 1 mobil

Akan diajukan permohonan pembanguan

dan tidak ada sambungan, materal disesuaikan dengan kondisi di daerah setempat

Dinding KM / WC kedap air, dilapisi keramik setinggi 150 cm Dinding Laboratorium tahan bahan kimia, permukaan rata, tidak licin, warna terang, mudah dibersihkan, sambungan seminimal mungkin

d. Lantai

e. Pintu dan Jendela

f.

Kamar Mandi ( KM ) / WC

Material Kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin, warna terang, mudah dibersihkan, sambungan seminimal mungkin

Lebar bukaan pintu utama dan ruang gawat darurat minimal 120 cm atau dapat dilalui brangkar / pintu pintu yang bukan akses brangkar memiliki lebar bukaan minimal 90 Cm, pintu harus terbuka keluar Pintu Khusus KM / WC diruang perawatan dan pintu KM/ WC penyandang disabilitas harus terbuka keluar dan lebar daun pintu minimal 90 cm Material Pintu KM / WC kedap air Memiliki ruang gerak yang cukup untuk masuk dan keluar oleh pengguna Lantai terbuat dari bahan yang tidak licin Pintu mudah dibuka dan ditutup Kunci dipilih sedemikian rupa sehingga bisa dibuka dari luar jika terjadi kondisi darurat Type Closed disesuaikan dengan kebutuhan dan kebiasaan pengguna

Disediakan minimal 1 KM / WC Umum untk penyandang Disabilitas, dilengkapi dengan rambu / simbol penyandang disabiitas pada bagian luarnya, dilengkapi pegangan rambat (handraill) yang memiliki posisi dan ketinggian disesuaikan dengan

menyebabkan silau karena cat berwarna cream, ada beberapa yang tidak kedap air, mudah dibersihkan, tidak ada sambungan Dinding KM / WC kedap air dan dilapisi keramik setinggi 150 CM Dinding laboratorium tahan bahan kimia, permukaan rata / tidak bergelombang, tidak licin, warna cat cream sehingga tidak menyebabkan silau, mudah dibersihkan, dan tidak ada sambungan Material kuat dengan bahan keramik, kedap air, permukaan rata, tidak licin, warna keramik putih, mudah dibersihkan, masih ada terlihat sambungan Lebar bukaan pintu utama dan pintu UGD 170 CM, pintu yang bukan akses brangkar berfariasi mulai dari 80 - 120 Cm Pintu KM / WC terbuka kedalam dan lebar daun pintunya 80 cm Material Pintu KM / WC kedap air KM / WC memiliki ruang gerak yang cukup Lantai terbuat dari bahan keramik yang tidak licin Pintu KM / WC mudah dibuka dan ditutup Kunci hanya menggunakan handle untuk KM / WC Umum Perempuan menggunakan closed duduk, sedangkan KM / WC Umum Laki - Laki menggunakan Closed jongkok Belum ada untuk disabilitas

sementara belum dibuatan untuk disabilitas

Akan Akan diusulkan ke dinas direncanakan Kamar mandi umum dan disabilitas menjadi 1

g. Akebilitas Penyandang Disabilitas dan Lansia

pengguna kursi roda dan penyandang disabilitas lainnya. pegangan disarankan berbentuk siku mengarah keatas menyediakan fasilitas dan aksebilitas ( KM / WC, Parkir, Telepon Umum, Jalur Pemandu, Rambu dan Marka, Tangga, Pintu, Ram ) untuk disabilitas

Tidak ada

sementara belum dibuatan untuk disabilitas

Akan diusulkan ke dinas

Ditetapkan di : Sambaliung Pada tanggal : 07 Januari 2019 KEPALA UPT PUSKESMAS SAMBALIUNG,

dr.Hj.Sulistiawati Penata Tingkat I / III d NIP. 19761005 200312 2 005

Related Documents

Analisa
October 2019 73
Analisa
May 2020 59
Analisa Air
June 2020 16
Analisa Akhir
May 2020 27
Analisa Bogowonto.pdf
November 2019 25
Analisa Dampak.docx
December 2019 27

More Documents from "sayyidah mirfat"