An Untuk Umur Panjang

  • Uploaded by: Bima Kharisma
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View An Untuk Umur Panjang as PDF for free.

More details

  • Words: 305
  • Pages: 1
Antioksidan Untuk Umur Panjang Sadar atau tidak sadar bahwa dalam tubuh kita selalu terbentuk radikal bebas melalui peristiwa metabolisme sel normal, peradangan, kekurangan gizi, dan akibat respons terhadap pengaruh dari luar tubuh seperti polusi lingkungan, ultraviolet, asap rokok, makanan yang kurang sehat dan lain-lain. Berdasarkan hal itu, tubuh kita memerlukan suatu zat pendamping penting yakni pentingnya antioksidan yang dapat membantu melindungi dan membuat radikal bebas tersebut tidak mampir dalam jaringan tubuh terlebih jika sudah tinggal, berdiam dan sangat mengganggu pikiran. Sebenarnya sistem antioksidan tubuh sebagai mekanisme perlindungan terhadap radikal bebas secara alami telah ada di dalam tubuh kita yakni melalui asupan makanan yang bergizi. Dari asal terbentuknya, antioksidan dibedakan menjadi dua yakni intraseluler (di dalam sel) dan ekstraseluler yaitu dari pemasukan gizi dari berbagai jenis makanan. Antioksidan itu sendiri di dalam tubuh bisa dikelompokkan menjadi tiga yaitu: (1)Antioksidan primer yaitu bekerja untuk mencegah pembentukan senyawa radikal bebas yang baru, dapat mengubah radikal bebas menjadi molekul yang berkurang dampak negatifnya, kerjanya membutuhkan bantuan zat-zat gizi atau mineral lainnya seperti mangan, seng, dan tembaga. Selenium (Se) berperan sebagai pencegah dan membentuk suatu enzim antioksidan. (2)Antioksidan sekunder yaitu menangkap senyawa, mencegah terjadinya reaksi yang berantai. Contoh antioksidan sekunder yaitu vitamin E, vitamin C, beta karoten, asam urat, bilirubin, dan albumin. (3)Antioksidan tersier yaitu berperan memperbaiki kerusakan sel-sel dan jaringan yang disebabkan oleh radikal bebas dan gejala yang disebabkannya pun bisa dikendalikan. Hasil berbagai penelitian dengan menggunakan hewan percobaan menunjukkan bahwa dengan mengkonsumsi antioksidan yang memadai akan dapat mengurangi terjadinya berbagai penyakit seperti kanker, kardiovaskular, katarak, dan penyakit degeneratif lainnya. Selain berbentuk zat gizi seperti vitamin C dan vitamin E, antioksidan dapat pula berupa zat non-gizi seperti pigmen (karoten, likopen, flavonoid, klorofil) dan enzim (glutation peroksidase, koenzim Q-10). Karoten banyak terdapat pada wortel, semangka, bayam, kangkung, dan jeruk. Perbanyaklah mengkonsumsi buah dan sayuran hijau sebagai antioksidan bagi tubuh kita.

Related Documents


More Documents from "En.Mat Lazim"