PENGUNGKAPAN DALAM LAPORAN KEUANGAN (Prinsip-prinsip Pengungkapan dan Catatan atas Laporan Keuangan)
MATA KULIAH
: AKUNTANSI KEUANGAN
DOSEN
: NI PUTU SHINTA DEWI, SE, M.Si, Ak
NAMA
: NI WAYAN PUTRI PADMASARI
NIM/ABSEN : 1402622010315/03 KELAS
: EKONOMI AKUNTANSI EKSEKUTIF E
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MAHASARASWATI 2015
PEMBAHASAN
13.1 PRINSIP – PRINSIP PENGUNGKAPAN Pengungkapan Laporan Keuangan Pengungkapan (disclosure) dalam laporan keuangan merupakan penyajian informasi yang diperlukan untuk berlangsungnya Pasar Modal yang efisien secara optimum. Banyaknya informasi yang diungkap tidak hanya tergantung pada keahlian pembaca tetapi juga standar yang dianggap cukup. Ada tiga konsep pengungkapan yang umum diusulkan yaitu Hendriksen (2002) : a) Adequate Disclosure (pengungkapan cukup) Konsep yang sering digunakan adalah pengungkapan yang cukup yaitu pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh peraturan yang berlaku, dimana angka-angka yang disajikan dapat diinterpretasikan dengan benar oleh investor. b) Fair Disclosure (pengungkapan wajar) Pengungkapan tidak wajar secara tidak langsung merupakan tujuan etis agar memberikan perlakuan yang sama kepada semua pemakai laporan dengan menyediakan informasi yang layak terhadap pembaca potensial. c) Full Disclosure (pengungkapan penuh) Pengungkapan penuh menyangkut kelengkapan penyajian informasi yang digunakan secara relevan. Pengungkapan penuh memiliki kesan penyajian informasi secara melimpah sehingga beberapa pihak menganggapnya tidak baik. Disclosure meliputi seluruh proses pelaporan keuangan. Ada beberapa metode untuk melakukan disclosure. Pemilihan metode yang terbaik tergantung pada sifat informasi yang akan disampaikan dan penting atau kurang pentingnya informasi tersebut. Beberapa metode yang lazim digunakan adalah Hendriksen (2002) : 1) bentuk dan cara pengaturan ikhtisar-ikhtisar keuangan 2) istilah-istilah yang digunakan adalah penyajian secara terperinci 3) info yang disajikan dalam ikhtisar keuangan yang bersangkutan
dalam bentuk tanda kurung (parenthefical information) 4) catatan kaki (foot notes) atas ikhtisar dan perincian atau daftar tambahan 5) supplementary statement (informasi tambahan yang disajikan dalam bentuk yang agak berbeda diikhtisar keuangan dasar, misalnya nama dan ikhtisar laba rugi dengan indeks harga konsumen). Prinsip pengungkapan penuh (full disclosure principle) atau prinsip keterbukaan adalah menyajikan semua informasi dalam laporan keuangan yang dapat memengaruhi pemahaman pembaca. Penafsiran atas prinsip ini sangat subyektif dan berpotensi menyebabkan terlalu banyak informasi yang disajikan. Oleh karena itu, prinsip materialitas digunakan agar hanya mengungkapkan informasi tentang peristiwa yang mungkin berdampak material terhadap posisi atau hasil keuangan entitas. Pengungkapan dapat mencakup hal-hal yang belum dapat dihitung secara tepat, seperti sengketa pajak dengan Pemerintah atau litigasi dengan pihak lain. Pengungkapan penuh juga berarti bahwa kita harus selalu melaporkan kebijakan akuntansi yang ada, serta perubahan atas kebijakan tersebut (misalnya, perubahan metode penilaian aset atau metode depresiasi), transaksi non-moneter yang terjadi, hubungan dengan pihak afiliasi bisnis yang memiliki volume transaksi signifikan, jumlah aset diagunkan, jumlah kerugian material yang disebabkan oleh biaya yang lebih rendah dari nilai pasar, uraian tentang kewajiban penghentian pengoperasian aset, fakta dan keadaan yang menyebabkan penurunan goodwill, dll. 13. 2 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tujuan Catatan merupakan alat akuntan untuk merinci atau menjelaskan pos-pos yang disajikan dalam batang tubuh laporan keuangan. Informasi yang berkaitan dengan pos-pos spesifik dari laporan keuangan dapat dijelaskan dalam istilah kualitatif, dan data pelengkap yang bersifat kuantitatif dapat disediakan untuk memperluas informasi dalam laporan keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan merupakan komponen laporan keuangan yang baru yang kedudukannya menggantikan Nota Perhitungan Anggaran. Catatan atas Laporan Keuangan sebagaimana diatur dalam PSAP No. 04 belum memperoleh porsi pengaturan secara cukup dalam Kepmendagri 29/2002. Oleh karena itu penyusunan Catatan atas Laporan Keuangan dapat langsung mengacu kepada PSAP No. 04 sedangkan materi dari Nota Perhitungan Anggaran digunakan sebagai salah satu bahan dalam penyusunan catatan ini.
Tujuan Pernyataan Standar ini mengatur penyajian dan pengungkapan yang diperlukan pada Catatan atas Laporan Keuangan. Ruang Lingkup Pernyataan Standar ini harus diterapkan pada: a. Laporan Keuangan untuk tujuan umum oleh entitas pelaporan; b. Laporan Keuangan yang diharapkan menjadi Laporan Keuangan untuk tujuan umum oleh entitas yang bukan merupakan entitas pelaporan. Pengguna adalah masyarakat, legislatif, lembaga pengawas, pemeriksa, pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman, serta pemerintah. Laporan keuangan meliputi laporan keuangan yang disajikan terpisah atau bagian dari laporan keuangan yang disajikan dalam dokumen publik lainnya seperti laporan tahunan. Informasi dalam Catatan Atas Laporan Keuangan a. kebijakan akuntansi b. penjelasan pos-pos laporan keuangan, c. pengungkapan lainnya, dan informasi tambahan yang diperlukan. Catatan atas Laporan Keuangan harus mengungkapkan kejadian-kejadian penting tahun pelaporan, seperti: a. Penggantian manajemen pemerintahan selama tahun berjalan, b. Kesalahan manajemen terdahulu yang telah dikoreksi manajemen baru c. Komitemen atau kontijensi yang tidak dapat disajikan pada Neraca d. Penggabungan atau pemekaran entitas tahun berjalan e. Kejadian yang mempunyai dampak sosial
Kebijakan Akuntansi Kebijakan akuntansi suatu entitas adalah prinsip serta metode akuntansi spesifik yang digunakan dan dianggap paling tepat untuk menyajikan laporan keuangan entitas tersebut secara wajar. APB Opinion No. 22, “ Disclosure of AccountingPolicies,” menyimpulkan bahwa informasi tentang kebijakan akuntansi yang dipakai dan diikuti oleh suatu entitas yang melaporkan adalah sangat pentingbagi pemakai laporan keuangan dalam membuat keputusan ekonomi. Kebijakan itu merekomendasikan bahwa laporan yang menyebutkan kebijakan akuntansi yang dipakai dan diikuti oleh entitas pelapor juga harus disajikan sebagai bagian integral dari laporan keuangan.
Analisis memeriksa bagian ikhtisar kebijakan akuntansi dengan cermat untuk menentukan apakah perusahaan menggunakan praktek akuntansi yang liberal atau konservatif. Sebagai contoh, mengamortisasi aktiva tak berwujud selama 40 tahun (waktu maksimum) atau menyusutkan aktiva pabrik selama periode yang luar biasa panjang dianggap sebagai liberal. Di lain pihak, penilaian persediaan dengan metode LIFO selama periode inflasi biasanya dipandang sebagai praktek yang konservatif. Perusahaan yang gagal menerapkan kebijakan pelaporan berkualitas tinggi dapat menerima sanksi berat di pasar. Sebagai contoh Microstrategy mengungkapkan akan melaporkan ulang hasil-hasil tahun sebelumnya akibat pemakaian kebijakan yang agresif atas pengakuan pendapatan, harga sahamnya jatuh lebih dari 60 persen dalam satu hari. Para investor menganggap kualitas laba Microstrategy rendah.
DAFTAR PUSTAKA http://kamusbisnis.com/arti/prinsip-pengungkapan-penuh/ LAPORAN REALISASI ANGGARAN BERBASIS KAS dalam "Akuntansi Pemerintahan" AKUNTANSI KEWAJIBAN (PSAP NO 9) dalam "Akuntansi Pemerintahan"