Akuntansi Perpajakan Muhammad Dahlan, S.S.T, M.Tax
Politeknik Keuangan Negara STAN
PENGHASILAN DAN BIAYA FISKAL
KETENTUAN TERKAIT Pasal 4 dan Pasal 5 ayat (1) UU PPh ― Penghasilan Pasal 6 ayat (1) dan Pasal 5 ayat (3) a UU PPh - Biaya Pasal 9 ayat (1) dan Pasal 5 ayat (3) b UU PPh - Biaya
Pasal 4 ayat (1) UU KUP – Kewajiban terkait SPT Pasal 28 UU KUP - Pembukuan
KETENTUAN TERKAIT Pasal 10 ayat (6) UU PPh ― Penghitungan HPP Pasal 11 UU PPh – Penyusutan Pasal 11A UU PPh – Amortisasi Pasal 13 PP 94/2010 – pengeluaran yang tidak boleh dikurangkan
PENGHASILAN Objek PPh Dikecualikan sebagai Objek (Pasal 4 ayat (1) huruf k) Objek PPh bersifat final Bukan Objek PPh
BIAYA/BEBAN Biaya/beban
Dapat dikurangkan dari penghasilan
.
Tidak dapat dikurangkan dari penghasilan
BIAYA LAIN-LAIN Biaya bunga pinjaman Biaya entertainment Biaya Pemakaian HP dan mobil dinas Biaya perolehan software (perangkat lunak)
BIAYA BUNGA PINJAMAN • SE-46/PJ.4/1995 TENTANG PERLAKUAN BIAYA BUNGA YANG DIBAYAR ATAU TERUTANG DALAM HAL WAJIB PAJAK MENERIMA ATAU MEMPEROLEH PENGHASILAN BERUPA BUNGA DEPOSITO ATAU TABUNGAN LAINNYA (SERI PPH UMUM NO. 20)
• Apabila jumlah rata-rata pinjaman sama besarnya dengan atau lebih kecil dari jumlah rata-rata dana yang ditempatkan sebagai deposito berjangka atau tabungan lainnya, maka bunga yang dibayar atau terutang atas pinjaman tersebut seluruhnya tidak dapat dibebankan sebagai biaya. • Apabila jumlah rata-rata pinjaman lebih besar dari jumlah rata-rata dana yang ditempatkan dalam bentuk deposito atau tabungan lainnya, maka bunga atas pinjaman yang boleh dibebankan sebagai biaya adalah bunga yang dibayar atau terutang atas rata-rata pinjaman yang melebihi jumlah rata-rata dana yang ditempatkan sebagai deposito berjangka atau tabungan lainnya.
BIAYA ENTERTAINMENT • SE-27/PJ.22/1986 TENTANG BIAYA "ENTERTAINMENT" DAN SEJENISNYA (SERI PPH UMUM 18)
• Biaya "entertainment", representasi, jamuan dan sejenisnya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan pada dasarnya dapat dikurangkan dari penghasilan bruto sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) huruf a undang-undang pajak penghasilan 1984. • Wajib pajak harus dapat membuktikan, bahwa biaya-biaya tersebut telah benar-benar dikeluarkan (formal) dan benar ada hubungannya dengan kegiatan perusahaan untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan perusahaan (materiil). • Oleh karena itu, wajib pajak yang mengurangkan biaya-biaya tersebut dari penghasilan brutonya, sejak tahun pajak 1986 agar melampirkan pada surat pemberitahuan tahunan daftar nominatif
BIAYA TELEPON SELULER DAN KENDARAAN PERUSAHAAN • KEP-316/PJ/2002 jo. SE-09/PJ.42/2002 TENTANG PERLAKUAN PAJAK PENGHASILAN ATAS BIAYA PEMAKAIAN TELEPON SELULER DAN KENDARAAN PERUSAHAAN
• Atas biaya perolehan atau pembelian telepon seluler yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaannya, dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan sebesar 50% (lima puluh persen) dari jumlah biaya perolehan atau pembelian melalui penyusutan aktiva tetap kelompok I
• Atas biaya berlangganan atau pengisian ulang pulsa dan perbaikan telepon seluler yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjannya, dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan sebesar 50% (lima puluh persen) dari jumlah biaya berlangganan atau pengisian ulang pulsa dan perbaikan dalam tahun pajak yang bersangkutan. • Atas biaya perolehan atau pembelian atau perbaikan besar kendaraan bus, minibus, atau yang sejenis yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk antar jemput para pegawai, dapat dibebankan seluruhnya sebagai biaya perusahaan melalui penyusutan aktiva tetap kelompok II • Atas biaya perolehan atau pembelian atau perbaikan besar kendaraan sedan atau yang sejenis yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaannya, dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan sebesar 50% (lima puluh persen) dari jumlah biaya perolehan atau pembelian atau perbaikan besar
BIAYA SOFTWARE • NOMOR KEP - 316/PJ./2002 TENTANG PERLAKUAN PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGELUARAN/BIAYA PEROLEHAN PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE) KOMPUTER
• Perangkat lunak komputer kecuali dalam hal tersebut pada ayat (2), merupakan harta tak berwujud (intangible asset) yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun dan termasuk dalam kelompok-1 • Atas pengeluaran/biaya perolehan dan upgrade perangkat lunak komputer berupa program aplikasi umum yang dimiliki dan digunakan untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yang dikenakan pajak berdasarkan ketentuan umum undang-undang pajak penghasilan, pembebanannya dilakukan sekaligus dalam bulan pengeluaran • Dalam hal program aplikasi umum tersebut pada ayat (1) diperoleh sebagai bagian dari harga pembelian perangkat keras komputer, maka pembebanannya sudah termasuk dalam penyusutan perangkat keras komputer tersebut (kelompok-1)
BIAYA FISKAL Deductible Expenses Biaya Komersial
Biaya Fiskal
REKONSILIASI FISKAL Non Deductible Expenses
PENGHASILAN FISKAL Non Obyek Pajak Penghasilan Komersial
REKONSILIASI FISKAL
Obyek Pajak Final
Penghasilan Fiskal
BAGAN PPH BADAN Luar Negeri Indonesia
Pasal 24 Biaya
Ps 6 & 9 Pasal 4(2) Final & 4(3) Non Objek
Pasal 22, 23, 24, 25
Pembayaran dari LN
Pembayaran ke LN
Penghasilan
WAJIB PAJAK BADAN Laporan Laba / Rugi Penghasilan Biaya Laba Koreksi Fiskal Penghasilan Kena Pajak Pajak Terutang Kredit Pajak PPh KB/LB/N
Pasal 26
xxx (xxx) xxx xxx xxx xxx (xxx) xxx
Pasal 4
Pasal 9
Pasal 17 Ps 29/28A
BEDA TETAP DAN BEDA WAKTU Beda Tetap • Penyesuaian fiskal beda tetap adalah penyesuaian fiskal yang menyebabkan perbedaan besarnya laba (rugi) komersial dan laba (rugi) fiskal secara permanen. 1) Penghasilan yang bukan objek pajak 2) Penghasilan yang merupakan objek pajak bersifat final 3) Biaya/pengeluaran yang menurut ketentuan perpajakan tidak boleh dikurangkan, sedangkan secara komersial boleh dikurangkan.
Penyesuaian Fiskal
Beda Waktu/Temporer Penyesuaian fiskal beda waktu adalah penyesuaian fiskal yang menyebabkan perbedaan besarnya laba (rugi) komersial dan laba (rugi) fiskal untuk sementara waktu saja. Sebagai contoh adalah penyusutan Hal-hal yang menimbulkan penyesuaian beda waktu antara lain: 1) Penyusutan 2) Amortisasi 3) Penurunan nilai persediaan 4) Penurunan nilai investasi dalam surat berharga, dan 5) Beban piutang tak tertagih
PENYUSUTAN & AMORTISASI
PENYUSUTAN Penyusutan dimulai pada bulan dilakukannya pengeluaran, kecuali untuk harta yang masih dalam proses pengerjaan, penyusutannya dimulai pada bulan selesainya pengerjaan harta tersebut. Dengan persetujuan direktur jenderal pajak, wajib pajak diperkenankan melakukan penyusutan mulai pada bulan harta tersebut digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan atau pada bulan harta yang bersangkutan mulai menghasilkan. Amortisasi dimulai pada bulan dilakukannya pengeluaran, kecuali untuk bidang usaha tertentu yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri Keuangan. PMK-126/PMK.011/2012
PENYUSUTAN (PASAL 11 DAN 11 A) Kelompok
Masa Manfaat
Tarif GL
SM
Non Bangunan Kelompok 1
4 tahun
25%
50%
Kelompok 2
8 tahun
12,5%
25%
Kelompok 3
16 tahun
6,25%
12,5%
Kelompok 4
20 tahun
5%
10%
Non Permanen
10 tahun
10%
Permanen
20 tahun
5%
Bangunan
Pengelompokan aktiva non bangunan di PMK-96/PMK.03/2009
Kelompok 1 No 1
Jenis Usaha Semua jenis usaha
Jenis Harta a.
b. c. d. e. f. g.
Mebel dan peralatan dari kayu atau rotan termasuk meja, bangku, kursi, lemari dan sejenisnya yang bukan bagian dari bangunan. Mesin kantor seperti mesin tik, mesin hitung, duplikator, mesin fotokopi, mesin akunting/pembukuan, komputer, printer, scanner dan sejenisnya. Perlengkapan lainnya seperti amplifier, tape/cassette, video recorder, televisi dan sejenisnya. Sepeda motor, sepeda dan becak. Alat perlengkapan khusus (tools) bagi industri/jasa yang bersangkutan. Dies, jigs, dan mould. Alat-alat komunikasi seperti pesawat telepon, faksimile, telepon seluler dan sejenisnya.
2
Pertanian, perkebunan, kehutanan,
Alat yang digerakkan bukan dengan mesin seperti cangkul, peternakan, perikanan, garu dan lain-lain.
3
Industri makanan dan minuman Mesin ringan yang dapat dipindah-pindahkan seperti, huller, pemecah kulit, penyosoh, pengering, pallet, dan sejenisnya.
4
Transportasi dan Pergudangan
Mobil taksi, bus dan truk yang digunakan sebagai angkutan umum.
5
Industri semi konduktor
Falsh memory tester, writer machine, biporar test system, elimination (PE8-1), pose checker.
6
Jasa Persewaan Peralatan Tambat Air Dalam
Anchor, Anchor Chains, Polyester Rope, Steel Buoys, Steel Wire Ropes, Mooring Accessoris.
7
Jasa telekomunikasi selular
Base Station Controller
Kelompok 2 No 1
Jenis Usaha Semua jenis usaha
Jenis Harta a. b. c.
2
3
Pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan Industri makanan dan minuman
a. b.
a.
b. c. d.
Mebel dan peralatan dari logam termasuk meja, bangku, kursi, lemari dan sejenisnya yang bukan merupakan bagian dari bangunan. Alat pengatur udara seperti AC, kipas angin dan sejenisnya. Mobil, bus, truk, speed boat dan sejenisnya. Container dan sejenisnya.
Mesin pertanian/perkebunan seperti traktor dan mesin bajak, penggaruk, penanaman, penebar benih dan sejenisnya. Mesin yang mengolah atau menghasilkan atau memproduksi bahan atau barang pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.
Mesin yang mengolah produk asal binatang, unggas dan perikanan, misalnya pabrik susu, pengalengan ikan . Mesin yang mengolah produk nabati, misalnya mesin minyak kelapa, margarin, penggilingan kopi, kembang gula, mesin pengolah biji-bijian seperti penggilingan beras, gandum, tapioka. Mesin yang menghasilkan/memproduksi minuman dan bahan-bahan minuman segala jenis. Mesin yang menghasilkan/memproduksi bahan-bahan makanan dan makanan segala jenis.
4
Industri mesin Mesin yang menghasilkan/memproduksi mesin ringan (misalnya mesin jahit, pompa air).
5
Perkayuan, kehutanan
6
Konstruksi
a. b.
Mesin dan peralatan penebangan kayu. Mesin yang mengolah atau menghasilkan atau memproduksi bahan atau barang kehutanan.
Peralatan yang dipergunakan seperti truk berat, dump truck, crane buldozer dan sejenisnya.
Kelompok 2 No 7
Jenis Usaha Transportasi dan Pergudangan
Jenis Harta a.
b.
c.
d. e. 8
Telekomunikasi
9
Industri semi konduktor
a. b.
Truk kerja untuk pengangkutan dan bongkar muat, truk peron, truck ngangkang, dan sejenisnya; Kapal penumpang, kapal barang, kapal khusus dibuat untuk pengangkutan barang tertentu (misalnya gandum, batu - batuan, biji tambang dan sebagainya) termasuk kapal pendingin, kapal tangki, kapal penangkap ikan dan sejenisnya, yang mempunyai berat sampai dengan 100 DWT; Kapal yang dibuat khusus untuk menghela atau mendorong kapal-kapal suar, kapal pemadam kebakaran, kapal keruk, keran terapung dan sejenisnya yang mempunyai berat sampai dengan 100 DWT; Perahu layar pakai atau tanpa motor yang mempunyai berat sampai dengan 250 DWT; Kapal balon.
Perangkat pesawat telepon; Pesawat telegraf termasuk pesawat pengiriman dan penerimaan radio telegraf dan radio telepon.
Auto frame loader, automatic logic handler, baking oven, ball shear tester, bipolar test handler (automatic), cleaning machine, coating machine, curing oven, cutting press, dambar cut machine, dicer, die bonder, die shear test, dynamic burn-in system oven, dynamic test handler, eliminator (PGE-01), full automatic handler, full automatic mark, hand maker, individual mark, inserter remover machine, laser marker (FUM A-01), logic test system, marker (mark), memory test system, molding, mounter, MPS automatic, MPS manual, O/S tester manual, pass oven, pose checker, re-form machine, SMD stocker, taping machine, tiebar cut press, trimming/forming machine, wire bonder, wire pull tester.
Kelompok 2
No
Jenis Usaha
10 Jasa Persewaan Peralatan Tambat Air Dalam
11 Jasa Telekomunikasi Seluler
Jenis Harta
Spoolling Machines, Metocean Data Collector
Mobile Switching Center, Home Location Register, Visitor Location Register. Authentication Centre, Equipment Identity Register, Intelligent Network Service Control Point, intelligent Network Service Managemen Point, Radio Base Station, Transceiver Unit, Terminal SDH/Mini Link, Antena
Kelompok 3 No
Jenis Usaha
Jenis Harta
1
Pertambangan selain minyak dan gas
Mesin-mesin yang dipakai dalam bidang pertambangan, termasuk mesin-mesin yang mengolah produk pelikan.
2
Permintalan, a. pertenunan dan pencelupan b.
Mesin yang mengolah/menghasilkan produk-produk tekstil (misalnya kain katun, sutra, serat-serat buatan, wol dan bulu hewan lainnya, lena rami, permadani, kain-kain bulu, tule). Mesin untuk yang preparation, bleaching, dyeing, printing, finishing, texturing, packaging dan sejenisnya.
3
Perkayuan
Mesin yang mengolah/menghasilkan produk-produk kayu, barang-barang dari jerami, rumput dan bahan anyaman lainnya. Mesin dan peralatan penggergajian kayu.
a.
b. 4
Industri kimia
a.
b.
Mesin peralatan yang mengolah/menghasilkan produk industri kimia dan industri yang ada hubungannya dengan industri kimia (misalnya bahan kimia anorganis, persenyawaan organis dan anorganis dan logam mulia, elemen radio aktif, isotop, bahan kimia organis, produk farmasi, pupuk, obat celup, obat pewarna, cat, pernis, minyak eteris dan resinoida-resinonida wangi-wangian, obat kecantikan dan obat rias, sabun, detergent dan bahan organis pembersih lainnya, zat albumina, perekat, bahan peledak, produk pirotehnik, korek api, alloy piroforis, barang fotografi dan sinematografi. Mesin yang mengolah/menghasilkan produk industri lainnya (misalnya damar tiruan, bahan plastik, ester dan eter dari selulosa, karet sintetis, karet tiruan, kulit samak, jangat dan kulit mentah).
Kelompok 3 No
Jenis Usaha
Jenis Harta
5
Industri mesin
Mesin yang menghasilkan/memproduksi mesin menengah dan berat (misalnya mesin mobil, mesin kapal).
6
Transportasi dan Pergudangan
a.
b.
c. d. e. 7
Telekomunikasi
Kapal penumpang, kapal barang, kapal khusus dibuat untuk pengangkutan barang-barang tertentu (misalnya gandum, batu-batuan, biji tambang dan sejenisnya) termasuk kapal pendingin dan kapal tangki, kapal penangkapan ikan dan sejenisnya, yang mempunyai berat di atas 100 DWT sampai dengan 1.000 DWT. Kapal dibuat khusus untuk mengela atau mendorong kapal, kapal suar, kapal pemadam kebakaran, kapal keruk, keran terapung dan sejenisnya, yang mempunyai berat di atas 100 DWT sampai dengan 1.000 DWT. Dok terapung. Perahu layar pakai atau tanpa motor yang mempunyai berat di atas 250 DWT. Pesawat terbang dan helikopter-helikopter segala jenis.
Perangkat radio navigasi, radar dan kendali jarak jauh.
Kelompok 4
Nomor
Jenis Usaha
1
Konstruksi
2
Transportasi dan Pergudangan
Jenis Harta
Mesin berat untuk konstruksi
a. b. c. d. e.
f.
g.
Lokomotif uap dan tender atas rel. Lokomotif listrik atas rel, dijalankan dengan batere atau dengan tenaga listrik dari sumber luar. Lokomotif atas rel lainnya. Kereta, gerbong penumpang dan barang, termasuk kontainer khusus dibuat dan diperlengkapi untuk ditarik dengan satu alat atau beberapa alat pengangkutan. Kapal penumpang, kapal barang, kapal khusus dibuat untuk pengangkutan barang-barang tertentu (misalnya gandum, batu-batuan, biji tambang dan sejenisnya) termasuk kapal pendingin dan kapal tangki, kapal penangkap ikan dan sejenisnya, yang mempunyai berat di atas 1.000 DWT. Kapal dibuat khusus untuk menghela atau mendorong kapal, kapal suar, kapal pemadam kebakaran, kapal keruk, keran-keran terapung dan sebagainya, yang mempunyai berat di atas 1.000 DWT. Dok-dok terapung.
Bagaimana jika suatu jenis harta bukan bangunan tidak tercantum pada Peraturan Menteri Keuangan tersebut?
AMORTISASI • Amortisasi pada dasarnya merupakan alokasi secara sistematis atas biaya perolehan harta berwujud tidak berwujud untuk dibebankan selama masa manfaat harta berwujud. Dalam undang-undang pajak penghasilan, amortisasi diatur pada PASAL 11A. Kelompok Harta Tak Berwujud
Metode Penyusutan
Hak penambangan, hak pengusahaan hutan, dan hak pengusahaan sumber alam serta hasil alam lainnya, selain bidang penambangan minyak dan gas bumi
Satuan produksi, maksimal 20% setahun
Hak penambangan minyak dan gas bumi
Satuan produksi, tidak ada batasan maksimal
Pengeluaran selain di atas
Garis lurus atau Saldo menurun ganda
MASA MANFAAT DAN TARIF AMORTISASI Tarif Amortisasi Kelompok Harta Tak Berwujud
Masa Manfaat
Kelompok 1
Garis Lurus
Saldo menurun
4 tahun
25 %
50 %
Kelompok 2
8 tahun
12,5 %
25 %
Kelompok 3
16 tahun
6,25 %
12,5 %
Kelompok 4
20 tahun
5%
Amortisasi fiskal biasanya mulai diamortisasi pada bulan dimana aset tidak berwujud tersebut diperoleh
Aset tetap yang dimiliki oleh PT ABC pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: (Informasi aset tetap untuk tujuan penyusutan komersial) Jenis Harta
Tanggal Perolehan
Harga Perolehan
Metode Penyusutan
Masa Manfaat
Nilai Sisa
Bangunan
20/6/2011
2.400.000.000
GL
23 thn
100,000,000
Mesin
2/3/2012
1.700.000.000
GL
15 thn
200.000.000
Kendaraan
18/7/2012
620.000.000
GL
4 thn
20,000,000
komputer
01/10/2013
100.000.000
GL
3 thn
10,000,000
Kendaraan
01/01/2013
460.000.000
GL
4 thn
20,000,000
a) Hitunglah tarif penyusutan fiskal untuk tahun 2013 bagi PT ABC (untuk keperluan penyusutan fiskal, perusahaan menggunakan metode saldo menurun untuk mesin dan kendaraan, dan saldo lurus untuk bangunan dan komputer) b) Berapakah nilai koreksi fiskal positif/negatif atas penyusutan fiskal tersebut
Aset tidak berwujud yang dimiliki oleh PT ABC pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Jenis Harta
Tanggal Perolehan
Harga Perolehan
Masa Manfaat
Metode Amortisasi
Komersial
Fiskal
Komersial
Fiskal
Paten
1/10/2011
2,400,000,000
10 tahun
Kelompok II
Saldo menurun
Garis lurus
Goodwill
21/7/2010
4,000,000,000
Tidak terbatas
Kelompok III
-
Garis lurus
a) Hitunglah beban amortisasi komersial dan fiskal PT ABC untuk tahun 2010 sampai dengan 2014 b) Berapakah koreksi fiskal positif/negatif atas amortisasi tersebut
KOMPENSASI KERUGIAN Yang dimaksud dengan Kompensasi Rugi adalah:
KERUGIAN FISKAL SUATU TAHUN PAJAK DAPAT DIKOMPENSASIKAN DENGAN PENGHASILAN MULAI TAHUN PAJAK BERIKUTNYA BERTURUT-TURUT SAMPAI DENGAN 5 (LIMA) TAHUN Kecuali Penanaman Modal pada Bidang Usaha / Daerah Tertentu paling lama 10 tahun
Kompensasi Kerugian
KOMPENSASI KERUGIAN DAPAT DI CARRY FORWARD KE TAHUN BERIKUTNYA SAMPAI DENGAN 5 TAHUN BERTURUT-TURUT
BERIKUT CONTOH PERHITUNGAN KOMPENSASI KERUGIAN : PT ABC DALAM TAHUN 2009 MENDERITA KERUGIAN FISKAL SEBESAR RP. 1.200.000.000,00. PERIODE 5 TAHUN BERIKUTNYA LABA FISKAL PT ABC SEBAGAI BERIKUT : TAHUN 2010, LABA FISKAL = Rp. 200.000.000 TAHUN 2011, RUGI FISKAL =(Rp. 300.000.000) TAHUN 2012, LABA FISKAL = NIHIL TAHUN 2013, LABA FISKAL = Rp. 100.000.000 TAHUN 2014, LABA FISKAL = Rp. 800.000.000
33
Perhitungan Kompensasi Kerugian
RUGI FISKAL TAHUN 2009 LABA FISKAL TAHUN 2010 SISA RUGI FISKAL TAHUN 2009 RUGI FISKAL TAHUN 2011 SISA RUGI FISKAL TAHUN 2009 LABA FISKAL TAHUN 2012 SISA RUGI FISKAL TAHUN 2009 LABA FISKAL TAHUN 2013 SISA RUGI FISKAL TAHUN 2009 LABA FISKAL TAHUN 2014 SISA FISKAL TAHUN 2009
=(Rp. 1.200.000.000) = Rp. 200.000.000+ = (Rp. 1.000.000.000) =(Rp. 300.000.000) =(Rp. 1.000.000.000) = NIHIL =(Rp. 1.000.000.000) = Rp. 100.000.000 =(Rp. 900.000.000) = Rp. 800.000.000 =(Rp. 100.000.000)
Sisa rugi fiskal Tahun 2009 sebesar Rp. 100.000.000 tersebut sudah tidak bisa lagi dikompensasikan karena jangka waktu selama lima tahun sudah kedaluwarsa
34
CURRENT TAX AND DEFERRED TAX Current tax (beban pajak kini) merupakan beban Pajak Penghasilan yang dihitung berdasarkan tarif pajak dikalikan dengan Penghasilan Kena Pajak. Deferred tax (pajak tangguhan) jumlah Pajak Penghasilan yang terpulihkan pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer/waktu. Pengakuan pajak tangguhan berdampak terhadap berkurangnya laba atau rugi bersih sebagai akibat adanya kemungkinan pengakuan beban pajak tangguhan atau manfaat pajak tangguhan. Deferred tax dapat terdiri dari deferred tax expense dan deferred tax income. Deferred tax expense akan menimbulkan deferred tax liability (utang pajak tangguhan). Hal ini dapat terjadi apabila perbedaan waktu menyebabkan koreksi negatif yang berakibat beban pajak menurut akuntansi komersial lebih besar dibanding beban pajak menurut undang-undang pajak.
Deferred tax income akan menimbulkan deferred tax asset (aset pajak tangguhan). Hal ini dapat terjadi apabila perbedaan waktu menyebabkan koreksi positif yang berakibat beban pajak menurut akuntansi komersial lebih kecil dibanding beban pajak menurut undang-undang pajak. Pengakuan aset dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan terhadap perbedaan waktu antara laporan keuangan komersial dan fiskal dikalikan dengan tarif pajak yang berlaku
PT SARI pada tahun 2016 mempunyai data sebagai berikut: - Laba komersial sebelum pajak - Koreksi positif atas: - Natura/kenikmatan kepada karyawan - Penyusutan bangunan kantor - Pendapatan sewa - Sanksi bunga pajak - Koreksi negatif atas: - Amortisasi - Pendapatan jasa giro - Penyusutan bangunan pabrik - Kredit pajak: - PPh Pasal 22 - PPh Pasal 23 - PPh Pasal 24 - PPh Pasal 25 - hitunglah: - Penghasilan Kena Pajak - Pajak terutang dan pajak yang kurang (lebih) dibayar - Pajak tangguhan
Rp6.000.000.000 Rp200.000.000 Rp900.000.000 Rp. 40.000.000 Rp150.000.000 Rp240.000.000 Rp100.000.000 Rp400.000.000 Rp120.000.000 Rp. 20.000.000 Rp200.000.000 Rp400.000.000
•TERIMA KASIH