Akhir Senja Jbu Fix.pdf

  • Uploaded by: Tjia Novid
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Akhir Senja Jbu Fix.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 37,021
  • Pages: 410
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Program Komunikasi merupakan hal yang pasti dilakukan oleh setiap insan di Dunia ini. Semua mahkluk hidup melakukan berbagai jenis kegiatan dan pasti dilakukan dengan komunikasi. Dalam komunikasi yang dijalani manusia terbagi menjadi 2 bagian yang pertama adalah komunikasi verbal dan non-verbal. Kehidupan manusia melakukan komunikasi dengan berbagai kode dan jenis. Komunikasi sudah sangat akrab ditelinga, namun menurut Stephen W. Litteljohn mengatakan bahwa: communication is difficult to define. The word is abstaract and, like most term, posses. (Morrisan,2003:04) Komunikasi massa mempunyai sisi-ciri khusus yang sudah di definisikan oleh para ahli. Seperti yang di ungkapkan oleh Severin dan Tankard Jr, dikaitkan dengan pendapat Devito, komunikasi massa mempunyai ciri-ciri khusus yang disebabkan oleh sifat-sifat komponennya. Abraham Maslow menyebutkan bahwa manusia mempunyai lima kebutuhan dasar, yaitu: 

Faali (Fisiologis) : rasa lapar, haus, perlindungan ( pakaian dan perumahan), seks, dan kebutuhan ragawi lainnya.

1



Keamanan : Antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional,



Sosial : Meliputi kasih sayang, rasa memiliki, diterima secara baik, dan persahabatan.

 Penghargaan : faktor rasa hormat internal, seperti harga diri, otonomi dan prestasi ; dan faktor hormat eksternal seperti misalnya status, penggakuan dan perhatian.  Aktualisasi diri : Dorongan untuk menjadi apa yang ia mampu menjadi ; mencakup pertumbuhan, mencapai potensinya, dan pemenuhan diri. (Robbins,2001,153) Perkembangan zaman yang kini dirasakan oleh setiap orang merupakan suatu perkambangan yang luar bisa maju dan pesat baik dalam komunikasi maupun semua bidang yang ada didunia ini, karena perkembangan itu pun menjadikan para pengiat dibidang komunikasi makin memperkuat kreatifitas dalam bidang komunikasi. Komunikasi didalam dunia penyiaran memamng memiliki banyak jenis. Pemilihan format drama juga didasari pengertian dari Naratama (2004:65) yang mengatakan drama adalah format televisi yang diproduksi dan dicipta melalui proses imajinasi kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi yang direkayasa dan dikreasi ulang. Format yang digunakan merupakan interpretasi

kisah kehidupan yang

diwujudkan pada film drama televisi ini. Televisi menurut Badjuri (2010:39) adalah media pandang sekaligus media pendengar (audio-visual), yang dimana orang tidak hanya memandang gambar yang

2

ditayangkan televisi, tetapi sekaligus mendengar atau mencerna narasi dari gambar tersebut. (Adi Sedangkan menurut Effendy (2003,174) dalam bukunya, mendefinisikan televisi adalah sebagai berikut : televise adalah panduan radio (broadcast) dan film (moving picture). Dalam Undang-Undang No 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran menyebutkan bahwa penyiaran televisi adalah “Media komunikasi massa dengar pandang yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan gambar secara umum, baik terbuka maupun tertutup, berupa program yang teratur dan berkesinambungan”. Masyarakat moderen kini sedang bergerak sangat cepat banyak mengandalkan komunikasi yang singkat jelas dan memiliki audio visual, karena perubahan gaya ini pula banyak film pendek dengan system drama televisi Dalam kenyataan yang ada saat ini film dengan jenis drama romantis yang memunculkan perasaan simpati dan kesedihan memiliki daya tarik tersendiri. Perkembangan jaman ini membuat banyak sekali film drama televisi dengan gaya romantis dan menyentuh hati muncul tanpa memikirkan apa yang menjadi tujuan pembuatan film tersebut. Beberapa film drama televisi juga ada yang memiliki tujuan dalam pembuatannya dan kami adalah salah satu yang memiliki tujan agar apa yang dinikmati oleh penonton menjadi suatu hal yang berguna dan memiliki warna baru dalam memandang hidup. Kami menyuguhkan suatu karya drama televisi yang diberi judul “Akhir Senja”. Pemilihan judul ini juga mengarah pada sisi keadaan yang berada pada ujung

3

dari segala penantian yang memang cukup lama dan ada dipenghujung waktu dalam cerita nantinya. Dalam drama televisi dengan durasi ± 25 menit ini akan kami sugugkan dengan alur cerita yang menyinggung langsung kepada sisi percintaan serta bagaimana seseorang yang terjebak dengan masa lalunya yang gagal dalam mengungkapkan perasaan cintanya kepada pujaan hatinya.

1.2. Kegunaan Akademis 1.2.1. kegunaan Khalayak Pada film drama ini kami ingin menyampaikan kepada para penonton atau penikmat film masa kini bahwa masih banyak alasan untuk meraih kesempatan kedua dan jangan pernah menjadi orang yang mudah putus asa dan tenggelam dalam masa lalu penyesalan.

1.2.2. Kegunaan Praktis Film Akhir Senja ini merupakan suatu sarana pembelajaran yang mendalam kami dalam membuat seni drama televisi yang berdurasi singkat namun memiliki kegunaan mendasar agar bisa terus belajar dan berkembang didunia penyiaran.

4

1.2.3. Kegunaan Akademis Hasil dari film drama ini kami tujukan kepada pemenuhan hasil karya tugas akhir semester 6 (enam) kami dan didedikasikan kepada alamamater kami Bina Sarana Informatika (BSI) agar bisa menambah koleksi dari karya mahasiswa jurusan penyiaran.

1.3. Referensi Audio Visual Ide yang diambil untuk drama televisi “Akhir Senja” berasal dari berbagai film yang ditonton. Drama televisi “Akhir Senja” adalah sebuah drama bergenre romantis. Film yang dijadikan referensi diantaranya adalah 500 Days Of Summer, Alexandria, Mika. Kemudian untuk memunculkan twist atau teka-teki dalam cerita, film yang dijadikan referensi adalah Six Sense dan About Time.

500 Days of Summer

The Sixth Sense

5

About Time

Mika

Alexsandria

6

BAB II KAJIAN PROGRAM Dalam film drama televisi “Akhir Senja” ini memiliki deskripsi program yang akan dipaparkan secara lengkap dalam kajian program drama televisi. Kajian program ini mengrah kepada kategori,format,judul,target audien dan karakteristik produksi. 2.1

Kategori : Hiburan Drama televisi Akhir Senja ini memiliki kategori hiburan, sehingga

penontonnya/komunikan bisa merasa senang dan memiliki semangat serta terhibur oleh film ini.

2.2

Format : Romantis Format film durasi 24 menit ini disuguhkan dengan format drama televisi

romantis dengan ide dan tema yang bercerita tenytang kisah cinta seseorang yang tak bisa tertuntaskan.

2.3

Judul

: Akhir Senja

Drama televisi ini mengambil judul “Akhir Senja” yang memiliki arti diujung akhir penantian dan kehidupan dari seorang yang memendam perasaan dalam hatinya hingga dia memasuki usia senja nya (penghujung usia).

7

2.4

Target Audiens 

Gender

: 50 % Wanita dan 50% Laki-laki



Usia

: 17 tahun – 30 tahun



Status sosial

: Menengah keatas



Waktu tayang : Pukul 19.30

Sasaran yang ingin digarap oleh film ini adalah wanita dan pria dengan perbandingan 50% untuk masing-masing gender. Untuk tingkatan kami menyasarkan kepada kelas menengah keatas karena kami beranggapan bahwa audiens dengan kelas menengah keatas biasanya memiliki tingkat penangkapan pesan cukup baik. Sasaran usia remaja hingga dewasa ini menjadi awal bagaimana pintu masuk acara drama televisi ini sangat diminati oleh semua kalangan sampai usia dewasa. Untuk jam tayang drama televisi akan ditayangkan oleh pada jam prime time jam 19.30 disaat semua anggota keluarga atau masyarakat isatirahat.

2.5

Karakteristik Produksi

Berdasarkan hasil pemilihan waktu bersama semua kru produksi yang berjalan mengambil tipe record (rekaman) dengan menggunakan single kamera (satu kamera).

8

BAB III LAPORAN PRODUKSI

3.1 Proses kerja Produser Penulis dalam produksi drama televisi “Akhir Senja” ini berada sebagai produser. Menurut Ahclina (2002:135) Produser adalah pemimpin suatu produksi atau serial yang bertanggung jawab menyusun rencana anggaran biaya produksi dan desain produksi, menentukan satauan atau kelompok kerja produksi, melakukan kordinasi promosi dan publikasi, serta mengawasi dan mengevaluasi program acara yang ditangani. Menurut Triartanto (2010:81) “Produser adalah seorang yang bertanggung jawab terhadap acara yang diasuhnya dan selalu mengupayakan kualitas dari isi acaranya. Seorang produser harus mempunyai database yang lengkap dan akurat”. Sebagai seorang produser, saya diharuskan

untuk bisa memiliki sifat

tanggung jawab yang tinggi dan mampu bekerja sama dengan semua tim dalam hal ini adalah penata suara, penulis naskah, tata artistik, pemain, dan Editor. Karena sebuah program acara yang disajikan tidak akan berjalan baik apabila tidak ada kesolidan team yang digawangi dengan visi dan juga misi yang sama.

9

3.1.1 Pra produksi Pada saat pra produksi berlangsung, produser dengan tim produksi menentukan tema yang akan di produksi dalam pembuatan drama televisi. Produser juga turut memberikan informasi berupa ide atau gagasan untuk membuat berkembangnya ide dan tema yang akan diangklat dalam drama televisi. Pada tahap pra produksi ini produser bekerja sama secara intens dengan penulis naskah serta sutradara guna membangun ide cerita yang akan diangkat serta memenuhi tugas akhir kelompok. Produser dalam hal ini juga memiliki tanggung jawab besar dengan membangun kerja sama tim serta mengarahkan tim yang ada agar bisa memiliki satu visi-misi agar tidak terjadi perbedaan pendapat. Pekerjaan yang dilakukan juga meliputi pembuatan Outline desain produksi,

merancang

working schedule , membuat breakdown budget, call sheet, equipment list, surat ijin untuk lokasi yang akan digunakan, dan membantu tim dalam proses penerangan imajinasi dalam brainstorming.

3.1.2 Produksi Tahapan produksi adalah tahapan yang cukup rumit dan juga harus diikuti semua ritme yang sudah direncanakan dalam desain produksi. Pada saat produksi produser bertanggung jawab terhadap sistematika pekerjaan tim dan menjadi time keeper bagi timnya untuk proses produksi perharinya. Proses produksi ini juga produser dituntut untuk siap dalam setiap perjalanan produksi karena kehadiran produser sendiri dimaknai sebagai sebuah kepala produksi. Pada kesempatan ini pula

10

produser bekerja sebagai pemegang rincian biaya yang akan dikeluarkan saat produksi.

3.1.3. Pascaproduksi Setelah proses produksi selesai, Produser melakukan evaluasi tim produksi secara besar dan memeriksa kembali apakah masih ada yang terlewatkan dalam proses produksi. Dalam evaluasi ini produser memberikan masukan tentang kekurangan – kekurangan pada saat produksi dan tetap memberikan semangat atas kerja keras yang dilakukan bersama seluruh tim serta mengingatkan deadline terkait produksi akhir baik itu editing maupun penyajian akhirnya. Produser bekerjasama dengan penata suara (editor) dalam proses editing dan mixing suara.

3.1.4 Peran dan Tanggung jawab Peran produser : a. Sering melakukan rapat untuk membicarakan program dan meningkatkan kreatifitas kerja para anggota tim. b. Mengontrol peralatan dan perlengkapan yang nenunjang syuting. c. Menjadi pemimpin produksi. d. Mengupayakan dana produksi.

11

e. Mengarahkan dan memberi pandangan kepada semua tim dalam produksi agar bisa bekerja sama dengan visi misi yang sama. Tanggung jawab : a. Bertanggung jawab secara keseluruhan jalannya sebuah produksi acara. b. Membuat proposal produksi. c. Membangun semangat agar produksi tetap berjalan sesuai dengan jadwal. d. Bertanggung jawab atas seluruh produksi. e. Melobby pihak luar yang akan bergabung dalam produksi.

3.1.5 Proses Penciptaan karya a. Konsep Kreatif Pada konsep kreatif ini produser menggunakan referensi yang cukup variatif dan memiliki karakteristik yang cukup unik dimasing-masing referensi. Berdasarkan kesepakatan yang ada maka film ini menggunakan konsep form and style sebagai pelengkap dalam pembuatan outline.

b. Konsep Produksi Produser memiliki kewenangan dalam mengatur budget untuk kegiatan produksi dan juga mengarahkan waktu agar bisa berjalan sesuai dengan rencana yang akan dilaksanakan saat produksi. Maka penulis akan merancang working schedule ,

12

breakdown budget, call sheet, equipment list, daily schedule, surat ijin untuk lokasi yang akan digunakan, dan membantu tim dalam proses penerangan imajinasi dalam brainstorming.

BREAKDOWN BUDGET Production Company Project Title Durasi No

Item

: BSI : Drama televisi : 25 menit Unit / Harga/satuan satuan Pra produksi

1

Pembelian Kertas kuarto

2 rim

70000

2

Foto copy naskah

12 copy

40000

Total Produksi (Teknis)

Jumlah (Rp)

110,000.00

1

Konsumsi besar untuk 4 hari (pagi, siang dan malam)

18 orang

Rp.

40.000

2,880,000.00

2

Air mineral (untuk 4 hari)

4 dus

Rp.

15.000

60,000.00

3

Biaya perijinan tempat

4 tempat

Rp

500.000

2,000,000.00

4

Perlengkapan Art

Rp

2.000.000

2,000,000.00

5

Sewa kamera dan kelengkapan (satu set)

4 hari

Rp

8.000.000

8,000,000.00

6

Biaya talent pemeran utama

4 hari

Rp

150.000

600,000.00

13

Notes

1 orang

1 orang

7

Biaya talent pemerena pembantu khusus

4 Hari

RP

100.000

8

Biaya Pemeran pembantu

3 hari

Rp

75.000

9

Make up

4 hari

1

Print Dispro dan cetak

2 3

Cetak Pin Copy film

Rp 200.000 Rp 50.000 Total

TOTAL BUDGET

Rp

14

6 1,350,000.00 Orang 500,000.00 17,790,000.00

Total : Pascaproduksi Rp

400,000.00

200.000

200,000.00 200,000.00 100,000.00 2 copy 500,000.00 18,400,000.00

WORKING SCHEDULE Project Title Produser Penulis naskah



: Drama televisi : Novita : Rr. Kartika C

Pra produksi

No 1

2 3 4 5 6 7

Kamaeramen : Moh. Surya Sutradara : Moh. Arif Dwi H

Kegiatan Pencarian konsep fim ide dan tema Rapat dengan semua kru Pengolahan ide kreatif Pembuatan desain produksi Penulisan naskah Revisi naskah Pencarian pemain

20

21

22

Mei 23 24 25 26 27 28 29 30 1

15

2

3

4 5

6

Juni 7 8 9

10 11 12 13 14 15 16

 Produksi

No 1 2 3 4

5

Kegiatan Meyiapkan logistik Pengambilan gambar Mengamankan Lokasi Mengingatkan jadwal semua tim termasuk Pemain. Editing menlakukan Capturing dan logging dilokasi.

15 16

17

18 19 20

Juni 21 22 23

16

24

25



Pasca produksi

No Kegiatan 1

26

Juni 28 29

Penyusunan Laporan produksi

2

Initial Assembly offline

Editing Online

Rough cut Fine cut Final cut coloring titling Music mixing

preview Final edit export 3 4

Cek semua kelengkapan (desain perjobdesk) Finishing editing dan pembuatan cover CD

17

30

1

2

3

4

Juli 5

6

7

8

CALL SHEET Production company Project Title Durasi Kru produksi NO NAMA CREW 1. Novita

: BSI : Akhir Senja : 25 Menit NO. TELEPON 08561062428

JABATAN Produser

2.

Marieta

085773760760

Ast Produser

3.

RR Kartika Candra

087836399106

Penulis Naskah

4.

Moh. Arif Dwi H

085710193701

Sutradara

5. 6.

Ragil Akbar Moh. Suryadi

081310614551 087776272553

Ast, Sutradara Kameraman

7.

Hadi Maulana

085718891325

Gaffer

8

Bayu Desmond

08561010455

Penata artistik

9

Dimas

08980555910

Ast Penata artistik

10

Yogi Wahyu P

087780314818

Penata audio

Baim

089634936136

Ast Penata audio

Widi Nopianti

083813975126

Editor

Talent 1

Kukuh Santosa

081228208877

Satrio dewasa

2

Nae

083894060960

Jena Dewasa

3

Hayub Hendi

Satrio muda

4

Putri

Jena muda

5

Dian

Bastian

6 7.

087776272553 Kelompok musik

Rendi Kord Surya

18

c. Konsep Teknis Konsep teknis dipergunakan oleh produser sebagi suatu tahapan koordinasi bersama dengan semua tim mengulas kembali apa yang dilaksanakan bersamaan dengan kesiapan semua yang terkait dengan produksi. Koordinasi ini pun akan berlansung dalam teknis pra produksi, produksi dan pascaproduksi. Konsep teknis ini juga akan menggunakan alat sebagi berikut:

No Nama 1 Kamera 2 Tripod 3 4 5 6 7 8 9 10

Charger Memory card Batere Monitor Headphone Boom Mic Clip on Lighting

11 12 13

Kabel perleng Kabel Audio Genset

Seri Sony Velbone Slider Sony Sandisk 32 Gb Panasonic LG shine Senheizer senheizer Kino, red head blonde

19

Jumlah 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 4 2 1

Keterangan Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Milik Sendiri Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa

3.1.6 Kendala Produksi dan Solusinya Pada setiap proses Pra produksi, Produksi dan pascaproduksi penulis memiliki beberapa kendala yang pasti memiliki solusi dan akan dijabarkan sesuai dengan tahapan kerja. Pra produksi : 

Kendala : Produser memiliki masalah mencari ide dan tema yang bias dikerjakan secara jelas dan nyata oleh seluruh tim. Solusi : melakukan rapat secara intens.



Kendala : Adanya kesulitan dalam mengabungkanm visi dan misi kawankawan tim agar memiliki pandangan yang sama terhadap produksi film drama. Solusi : Melakukan brainstorming

Produksi: 

Kendala : adanya

cuaca

yang kurang bisa diprediski

hingga

harus

menggunakan “planing B” Solusi : menambah hari guna menyelesaikan sisa pengambilan gambar. Pasca produksi: 

Kendala : terlalu dekatnya

deadline preview dan

pengumpulan data

membuat editing terburu-buru. Solusi : berkonsultasi terus dengan dosen pemimbing guna mendapatkan kebijakan yang berimbang.

20

3.1.7

Lembar Kerja Produser

A. Konsep program B. Breakdown Budget C. Call Sheet D. Daily Schedule E. Working Schedule F. Equipmen list G. Surat Ikatan Kerja H. Surart Izin Lokasi

A. Konsep Program Program yang dikemas dalam jenis drama televisi

ini memiliki konsep

sederhana dalam pembuatannya. Dari sisi Ide dan tema yang diangkat juga memberikan warna sendiri dalam mengemas film drama televisi. Film akhir senja ini memberikan warna tersendiri dalam program drama televisi dengan konsep terbaru khas gaya masyarakat moderen saat ini. Program drama televisi hiburan ini memiliki durasi 30 menit.

21

B. Breakdown Budget BREAKDOWN BUDGET Production Company Project Title Durasi No

Item

: BSI : Drama televisi : 25 menit Unit / Harga/satuan satuan Pra produksi

1

Pembelian Kertas kuarto

2 rim

70000

2

Foto copy naskah

12 copy

40000

Total Produksi (Teknis) 1

2 3 4 5

6

7

8 9

Konsumsi besar untuk 4 hari (pagi, siang dan malam) Air mineral (untuk 4 hari) Biaya perijinan tempat Perlengkapan Art Sewa kamera dan kelengkapan (satu set) Biaya talent pemeran utama Biaya talent pemerena pembantu khusus Biaya Pemeran pembantu Make up

Jumlah (Rp)

Notes

110,000.00

18 orang

Rp.

40.000

2,880,000.00

4 dus

Rp.

15.000

60,000.00

4 tempat

Rp

500.000

2,000,000.00

Rp

2.000.000

2,000,000.00

4 hari

Rp

8.000.000

8,000,000.00

4 hari

Rp

150.000

600,000.00

1 orang 1 orang

4 Hari

RP

100.000

400,000.00

3 hari

Rp

75.000

1,350,000.00

4 hari

500,000.00 Total : 22

17,790,000.00

6 Orang

Pascaproduksi 1

Print Dispro dan cetak

2 3

Cetak Pin Copy film

Rp 200.000 Rp 50.000 Total

TOTAL BUDGET

Rp

Rp

23

200.000

200,000.00 200,000.00 100,000.00 2 copy 500,000.00 18,400,000.00

C. Call Sheet CALL SHEET Production company

: BSI

Project Title

: Akhir Senja

Durasi

: 25 Menit

Kru produksi NO NAMA CREW 1. Novita

NO. TELEPON 08561062428

JABATAN Produser

2.

Marieta

085773760760

Ast Produser

3.

RR Kartika Candra

087836399106

Penulis Naskah

4.

Moh. Arif Dwi H

085710193701

Sutradara

5. 6.

Ragil Akbar Moh. Suryadi

081310614551 087776272553

Ast, Sutradara Kameraman

7.

Hadi Maulana

085718891325

Gaffer

8

Bayu Desmond

08561010455

Penata artistik

9

Dimas

08980555910

Ast Penata artistik

10

Yogi Wahyu P

087780314818

Penata audio

11

Baim

089634936136

Ast Penata audio

12

Widi Nopianti

083813975126

Editor

Talent 1

Kukuh Santosa

081228208877

Satrio dewasa

2

Nae

083894060960

Jena Dewasa

3

Hayub Hendi

088822548521

Satrio muda

4

Putri

081367923838

Jena muda

5

Dian

6

Baim

7.

Kelompok musik

Bastian 0087776272553

Rendi Kord Surya

24

D. Daily Schedule DAILY SCHEDULE Production Company : BSI Project Title : Akhir Senja Hari /tanggal

2

3

Briefing dengan semua anggota kru Memeriksa Perlengkapan

Lokasiscene rumah

INT/ EXT

D/ N

Waktu

Semua anggota kru dan talent.

05.40 - 06.00

Tim Artistik, Sutradara, Tim suara, Produser, kameraman. Semua anggota kru dan talent.

rumah

Persiapan tempat rumah

06.00 - 07.00

Doa Setting Peralatan

rumah

07.00 - 07.30

5

Pengambilan Gambar dengan waktu pada scene pagi hari.

Rumah- INT Scene 16

D

07.30 – 08.30

6

RumahScene Pengambilan Gambar dengan waktu pada scene pagi hari. RumahScene Pengambilan Gambar dengan waktu pada scene pagi hari.

Rumah- INT Scene: 20,14

D

08.30 – 10.00

Rumah- INT Scene: 11,10

D

11.00-11.45

25

PIC

05.30 - 05.40

4

7

: Novita : Moh. Arif

: Minggu, 21 Juni 2014

No Deskripsi 1

Produser Director

Tim Artistik, Sutradara, Tim suara, Produser, kameraman. Sutradara,kamer aman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa. Sutradara,kamer aman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa. Sutradara,kamer aman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa.

KET

Tempat : rumah.

8

RumahScene Pengambilan Gambar dengan waktu pada scene pagi hari. Ishoma

Rumah- EXT Scene: 15

10

Pengambilan gambar dengan waktu pada scene senja atau sore hari.

Rumah- INT Scene: 22

D

13.00-13.25

11

Pengambilan gambar dengan waktu pada scene senja atau sore hari.

saungScene: 23

INT

D

13.25-14.00

12

Pengambilan gambar dengan waktu pada scene malam hari.

Rumah- INT Scene: 3

N

14.00-14.25

13

Pengambilan gambar dengan waktu pada scene malam hari.

Rumah- INT Scene: 4

N

14.25-14.35

14

Pengambilan gambar dengan waktu pada scene malam hari.

Rumah- INT Scene: 8

N

14.35-14.50

15

Pengambilan gambar dengan waktu pada scene malam hari.

Rumah- INT Scene: 12

N

14.50-15.00

9

D

11.45-12.30

12.30 – 13.00

26

Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa. Semua kru dan talent Sutradara,kamer aman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa,Bastian Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa. Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa. Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa. Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa. Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa.

16

Pengambilan gambar dengan waktu pada scene malam hari.

Rumah- INT Scene: 18

N

15.00- 15.25

17

Pengambilan gambar dengan waktu pada scene malam hari.

Rumah- INT Scene: 27

N

15.25-16.00

18

Pengambilan gambar dengan waktu pada scene malam hari.

Rumah- INT Scene: 28

N

16.00-17.00

19

Pengambilan gambar dengan waktu pada scene malam hari.

Rumah- INT Scene: 29

N

17.00-17.30

20

Pengambilan gambar dengan waktu pada scene malam hari.

Rumah- INT Scene: 30

N

17.30 – 18.00

21

Istirahat sholat dan makan malam

22

Pengambilan gambar dengan waktu pada scene malam hari.

Rumah- INT Scene: 31

N

20.00 – 21.30

23

Pengambilan gambar dengan waktu pada scene malam hari.

Rumah- Ext Scene: 33

N

21.30 -22.30

18.00-20.00

27

Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa. Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa. Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa. Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa. Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa. Semua kru dan talent. Sutradara,kamer aman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran utama (satrio) Sutradara,kamer aman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran utama

Hari /tanggal

: Senin, 22 Juni 2014

No Kegiatan 1

2

Briefing dengan semua anggota kru Memeriksa Perlengkapan

Lokasiscene rumah

INT/ EXT

D/ N

Waktu

PIC

05.30-05.40

Semua anggota kru dan talent.

05.40-06.00

Tim Artistik, Sutradara, Tim suara, Produser, kameraman. Semua anggota kru dan talent.

rumah

3

Berdoa

rumah

06.00-06.10

4

Setting Peralatan

rumah

06.10-06.30

5

Pengambilan Gambar dengan waktu pada scene pagi hari. Pengambilan Gambar dengan waktu pada scene pagi hari. Pindah lokasi

RumahScene 24

INT

D

06.30 – 07.10

RumahScene: 17

EXT

D

07.10-08.00

Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent

08.00 – 09.00

Semua kru dan talent

09.00-10.00

Tim Artistik, Sutradara, Tim suara, Produser, kameraman. Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent Jena muda, satrio muda

6

7

Setting Peralatan

8

Pengambilan gambar dengan waktu pada scene pagi hari.

sekolah dan klinik.Scene Sekolah dan klinik sekolah dan klinik Scene: 9

EXT

28

D

10.00-11.30

KET

Tim Artistik, Sutradara, Tim suara, Produser, kameraman. Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent

Tempat : sekolah dan klinik.

9

Pengambilan sekolah gambar dengan Scene: waktu pada 13 scene pagi hari.

10

Ishoma, setting alat scene klinik. Pengambilan gambar dengan waktu pada scene siang atau sore hari. Pengambilan gambar dengan waktu pada scene siang atau sore hari.

11

12

13

14

15

16

Pengambilan gambar dengan waktu pada scene siang atau sore hari. Pengambilan gambar dengan waktu pada scene siang atau sore hari. Pengambilan gambar dengan waktu pada scene siang atau sore hari.

EXT

D

10.30-11.20

11.20– 13.30 Klinik Scene: 26

Klinik Scene: 25

INT

D

13.30 – 14.45

D

14.45-15.30

EXT

RumahScene: 5

INT

D

15.30-16.20

saungScene: 35

INT

D

16.20-16.50

RumahScene: 36

EXT

D

16.50-17.20

Break hari kedua

29

Sutradara, Butuh kameraman, Tim extras. artistic, tim DOP, Talent Jena muda, satrio muda. Semua kru dan talent Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent Jena tua, satrio tua Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent Bastian, satrio tua Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent Jena muda, satrio muda. Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent Jena muda, satrio muda. Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent Jena muda, satrio muda,Rendi.

Hari /tanggal

: Selasa, 23 Juni 2014

No Kegiatan 1

2

Briefing dengan semua anggota kru Memeriksa Perlengkapan

Lokasiscene Saung

INT/ EXT

D/ N

Waktu 07.00-07.30

Semua anggota kru dan talent.

07.30-07.45

Tim Artistik, Sutradara, Tim suara, Produser, kameraman. Semua anggota kru dan talent.

Saung

3

Berdoa

Saung

07.45 – 07.55

4

Setting Peralatan ditaman

Saung

07.55-08.10

5

Pengambilan Gambar dengan waktu pada scene siang.

Saung Scene: 2

INT

D

08.10-10.30

6

Pengambilan Gambar dengan waktu pada scene siang.

Saung Scene : 7

INT

D

10.30-12.00

7

Ishoma

8

Pengambilan Gambar dengan waktu pada scene siang.

12.00-13.00 Saung Scene : 23

INT

30

D

PIC

13.00-13.45

Tim Artistik, Sutradara, Tim suara, Produser, kameraman. Sutradara,kamer aman, Tim artistik, tim DOP, Talent satrio dewasa, talent anak-anak diikut sertakan. Sutradara,kamer aman, Tim artistic, tim DOP, Talent satrio dewasa, talent anak-anak diikut sertakan. Semua kru dan talent Sutradara,kamer aman, Tim artistic, tim DOP, Talent satrio dewasa, talent anak-anak diikut sertakan.

KET

9

Pengambilan Gambar dengan waktu pada scene siang.

Saung Scene : 16

INT

D

13.45-14.15

10

Pengambilan Gambar dengan waktu pada scene siang.

Saung Scene : 34

EXT

D

14.15-15.00

11

Pengambilan Gambar dengan waktu pada scene siang.

Saung Scene : 31

EXT

D

15.00-16.00

12

Finish

Sutradara,kamer aman, Tim artistic, tim DOP, Talent satrio dewasa, talent anak-anak diikut sertakan. Sutradara,kamer aman, Tim artistic, tim DOP, Talent satrio dewasa, Jena dewasa. Sutradara,kamer aman, Tim artistic, tim DOP, Talent satrio dewasa, Jena dewasa. Setting tempat untuk scene 1.10.14

Hari/tanggal : Rabu, 24 Juni 2014 No Kegiatan 1

2

3.

Lokasiscene Pengambilan Rumah Gambar Scene : dengan waktu 10, 14 pada scene Pagi Pengambilan Rumahgambar Scene: dengan waktu 1 pada scene malam hari. Finish

INT/ D/ EXT N INT D

EXT D

31

Waktu

PIC

09.0011.00

Sutradara,kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent satrio dewasa.

11.0013.00

Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa.

KET

E. Working Schedule WORKING SCHEDULE Project Title

: Drama televisi

Kamaeramen : Moh. Surya

Produser

: Novita

Sutradara

Penulis naskah

: Rr. Kartika C



PRA PRODUKSI

No 1

2 3 4 5 6 7

: Moh. Arif Dwi H

Kegiatan Pencarian konsep fim ide dan tema Rapat dengan semua kru Pengolahan ide kreatif Pembuatan desain produksi Penulisan naskah Revisi naskah Pencarian pemain

20

21

22

Mei 23 24 25 26 27 28 29 30 1

32

2

3

4 5

6

Juni 7 8 9

10 11 12 13 14 15 16



PRODUKSI

No

Juni Kegiatan 15 16

1

Meyiapkan logistik

2

Pengambilan gambar

3

Mengamankan Lokasi

4

Mengingatkan jadwal

17

18 19 20

21

semua tim termasuk Pemain. 5

Editing menlakukan Capturing dan logging dilokasi.

33

22 23

24

25

 PASCA PRODUKSI No Kegiatan 1

26

Juni 28 29

Penyusunan Laporan produksi

2

Initial Assembly offline

Editing Online

Rough cut Fine cut Final cut coloring titling Music mixing

preview Final edit export 3 4

Cek semua kelengkapan (desain perjobdesk) Finishing editing dan pembuatan cover CD

34

30

1

2

3

4

Juli 5

6

7

8

F. Equipment list

EQUIPMENT LIST Production Company : BSI Project Title : Akhir Senja

Produser Director

: Minggu,21 Juni 2014 – Selasa,24 Juni 2014 Seri Jumlah Keterangan Sony 2 Sewa Velbone 1 Sewa Slider 1 Charger Sony 2 Sewa Memory card Sandisk 32 Gb 1 sewa Batere Panasonic 2 Sewa Monitor LG 1 sewa Headphone shine 1 Milik Sendiri Boom Mic Senheizer 1 Sewa Clip on senheizer 1 sewa Lighting Kino, 2 Sewa red head 2 Sewa blonde 2 Sewa Kabel perleng 4 Sewa Kabel Audio 2 Sewa Genset 1 sewa

Hari dan Tanggal No Nama 1 Kamera 2 Tripod 3 4 5 6 7 8 9 10

11 12 13

: Novita : Moh. Arif DH

35

G. Surat kerja sama dan surat sewa tempat

36

37

38

39

40

41

42

43

3.2 Proses Kerja Sutradara Sutradara adalah anggota tim produksi yang bertanggungjawab terhadap pembuatan suara dan gambar dari sebuah program. (Naratama,2004:5). Sutradara Televisi adalah sebutan bagi seseorang yang mempunyai profesi menyutradarai program acara televisi baik untuk drama ataupun nondrama, dalam produksi Single ataupun Multikamera. (Naratama,2004:4) 3.2.1 Pra Produksi Pada saat pra produksi sutradara berperan merancang segala sesuatu dalam penciptaan film secara keseluruhan. Dalam persiapan produksi atau saat pra produksi ada tiga orang ”Juru Kunci” yang sangat berpengaruh dalam penentuan pelaksanaan produksi mereka adalah Produser, Sutradara, dan Penulis Naskah karena ketiga profesi inilah yang menjadi kunci utama dalam setiap pengambilan keputusan. Mulai dari pengembangan ide kreatif cerita, penentuan calon pemain utama hingga ke model pendukung, hunting lokasi, sampai perencanaan jadwal syuting.Semuanya dibahas tuntas pada saat Pra produksi.Setiap perhitungan dibuat dengan sangat mendetail dengan memprediksi kemungkinan kesalahan yang dapat terjadi. (Menjadi Sutradara Televisi, Naratama : 2004 : 44). Adapun tahapan yang dilakukan dalam memproduksi Drama Televisi ”Akhir Senja.”, yakni sebagai berikut : 1. Penentuan Ide Cerita 2. Analisis Naskah 3. Pembuatan Director Treatment 4. Hunting Lokasi

44

5. Casting 6. Merancang penjadwalan produksi 3.2.2 Produksi Dalam tahap produksi, sutradara memberiakan arahan atas konsep kreatif yang telah dibuat pada tahap pra produksi, seperti memberi pengarahan kepada aktor dan aktris apabila dirasa akting serta penjiwaan dalam perannya masing-masing masih kurang. Kemudian sutradara juga dituntut agar bisa mengambil keputusan secara cepat dan tepat jika terjadi beberapa kendala saat proses shooting berlangsung. 3.2.3 Pascaproduksi Setelah tahap produksi selesai, dalam tahap pasca produksi sutradaramenlakukan evaluasi materi editing kemudian berdiskusi bersama editor bagian mana yang harus dihilangkan dan yang tidak dihilangkan.Sekaligus sutradara pun harus mengevaluasi bersama mixing, agar efek suara yang ditampilkan di film sesuai dengan setiap adegan yang ada. 3.2.4 Peran dan Tanggung Jawab Dalam memproduksi Drama Televisi “Akhir Senja” ini sutadara sebagai creator bertganggung jawab atas hasil akhir sebuah karya seni audio-visual.Dan sutradara berperan sebagai penasehat teknik produksi.Kemampuan teknik ini harus didukung dengan pengetahuan dan wawasan yang cukup tentang unsur video, unsur audio, unsur artistik dan unsur editing.Selain itu sutradara juga berperan sebagai pemimpin. Sutadara harus memiliki jiwa kepemimpinan, dengan kepemimpinan sutradar akan mendapatkan hasil yang diinginkan.

45

3.2.5 Proses Penciptaan Karya A. Konsep Kreatif Konsep kreatif sutradra telah dibuat dalam bentuk form and style.  Form  Story Concept Cerita yang ditampilakan dari drama televisi “Akhir Senja” ini adalah sebuah imajinasi atau fiksi dengan ide “Kesalahan dimasalalu bias mempengaruhi masadepan”. Cerita yang mengangkat tentang seseorang yang rela membujang hingga usia senja karena kesalahannya di masalalu. Kakek Satrio yang tak berani mengungkapkan perasaannya pada Jena, pujaaan hatinya dikala muda.Sehingga, sampai saat ini Kakek Satrio masih terus dihantui oleh masalalunya. Alasan pemilihan judul “Akhir Senja” yang berarti adalah wujud dari sebuah penantian panjang dan menemukan penyelesaiannya di usia senja dan dalam suasana senja yang datangkan rona. Wujud dari penantian Kakek Satrio pada cinta pertamanya, hingga usia senja dia tak menikah karna terlalu terpaku pada masalalunya. Di usia senja dan dalam suasana taman di waktu senja, dia menemukan sosok Jena, gadis pujaannya, yang ternyata juga menyimpan perasaan yang sama dengannya sejak dulu. Meski waktu telah berlalu, kehidupan telah berubah, tetapi cinta itu tetap saja sama.

46

Dengan dasar pemilihan judul tersebut, diharapkan dapat menarik setiap orang yang melihat judulnya, dapat membangkitkan rasa ingin tahunya sehingga ingin segera menontonnya.

 Narative Structure Drama televisi “Akhir Senja” ini ditulis dengan alur Narative Non Linear dengan memperhatikan struktur a-b-c-a-d, yakni alur maju dan mundur dengan jalan cerita berlangsung maju (linear). Alur ini dipilih berdasarkan premis dari film ini, yaitu seseorang berusaha melupakan kegagalan dan kesalahannya dimasalalu yang terus saja menghantuinya. Alur ini dipilih, agar penonton mempunyai pandangan tersendiri pada awal cerita, sehingga pada akhir cerita penonton tidak dapat menduga apa yang sebenernya terjadi.

 Point of View Drama televisi “Akhir Senja” ini mengambil sudut pandang Omnisience Point of View, yakni sudut pandang serba tahu. Dimana film ini tidak hanya menampilkan sosok Kakek Satrio yang sebagai tokoh utama dari cerita ini, namun juga menampilkan sosok yang ada disekita Kakek Satrio, seperti Bastian (tetanga dari Kakek Satrio), dan Jena (dokter psikiater dan gadis pujaan hati Kakek Satrio).

47

 Style 

Mise en Scene Didalam mise and scene terdapat aktor (figure dan gesture), make up, wardrobe, setting dan lighting. 

Aktor (figure dan gesture) Kakek Satrio Figure : Ramah

terhadap

anak-anak,

murah senyum, humoris, pandai, pandai

menyembunyikan

perasaannya,

pelupa,

selalu

merasa cemas dan mudah curiga terhadap orang lain Gesture : Kurus,

badan

membungkuk,

tinggi,

sawo matang.

48

sedikit berkulit

Dokter Jena Figure : Ramah, tetapi sedikit pemalu. Memiliki suara yang lembut dan selalu tertarik pada hal-hal baru. Gesture : Kurus,

tinggi

proporsional,

berkulit kuning langsat.

Satrio (Kakek Satrio Muda) Figure : Mudah bergaul, sangat menyukai pelajaran fisika, sosok yang aktif, gugup

ketika

Jena

melihat

kearahnya, sangat romantis, dan pandai menulis puisi. Gesture : Kurus, tinggi, berbadan tegap

49

Jena (Dokter Jena Muda) Figure : Ramah, sedikit pemalu, memiliki suara yang lembut, selalu tertarik pada hal-hal baru dan senang sekali membaca buku. Gesture : Kurus, tinggi proporsional

Bastian (Tetangga Kakek Satrio) Figure : Melihat orang tanpa berkedip. Tidak pandai bersosialisasi Gesture : Badan

sedang

dan

proporsional

50

tinggi

Rendy Figure : Bersikap

dewasa

dan

selalu

melindungi adik sepupunya, Jena Gesture : Badan proporsional, tinggi



Make up Make up yang digunakan untuk Kakek Satrio dan Jena (Dokter Pskiater) adalah Special Effect Make Up, yaitu make up karakter untuk membuat karakter terlihat tua berumur 45 tahun. Selain itu menggunakan Natural make up, karena adegan yang ditampilkan merupakan kegiatan sehari-hari yang tidak memerlukan efek make up yang terlalu berlebihan. Make Up Karakter

51

Make Up Natural



Wardrobe Wardrobe yang digunakan para pemain adalah casual dan formal.Untuk wardrobe casual dipilih karena dalam film ini merupakan adegan sehari-hari.Dan sedangkan untuk wardrobe formal digunakan untuk beberapa adegan seperti seragam sekolah dan seragam dokter.



Kakek Satrio

Dokter Jena

Satrio, Jena dan Rendy

Bastian

Setting Setting yang digunakan adalah ruang dalam kehidupan seharihari.Setting ruang indoor berada di kamar tidur, ruang sekolah dan ruang praktik dokter. Setting ruang outdoor berada di taman, halaman rumah, gerbang sekolah. 52



Lighting Konsep lighting yang digunakan adalag High Key : Low Contrast. Efek lighting tersebut memberikan kesan hangat dan akrab, sesuai dengan tema film yaitu romantis. Lighting High key diluar ruangan

Lighting

High

key

didalam ruangan



Cinematography Didalam Cinematography terdapat Look and Mood, Aspect Ratio, dan Angle Kamera & Movement. 

Look and Mood Adegan : Kakek Satrio menerawang akan hidupnya yang demikian sepi, Look : High key

53

Mood : kesunyian

Adegan : Kakek Satrio bertermu dengan Dokter Jena. Look : High key Mood : Romantis



Aspect Ratio Aspect ratio yang digunakan adalah 16:9.



Angle Kamera & Movement Angle ditujukan untuk menunjang look and mood film.Seperti contoh ketika Kakek Satrio yang terpuruk meratapi kejadian yang menimpanya maka angle yang digunakan high angle dan juga high angle dalam film ini digunakan untuk memperlihatkan lokasi. Movement ditunjukan untuk membuat visul lebih dramatik. Seperti contoh ketika Kakek Satrio yang sedang mengobrol dengan Dokter Jena menggunakan smooth movement.

54



Editing Berdasarkan alur cerita dalam film ini maju mundur maka konsep editing yang digunakan adalah Discontinuity Editing. Yaitu editing film yang berisi penyambungan dari dua buah adegan yang tidak mempunyai kesinambungan.



Sound Konsep sound yang digunakan adalah Natural. Kemudian untuk mendukung beberapa adegan didalam cerita, guna menonjolkan emosi dan suasana yang ada kita juga menggunakan backsound.Suara atmosfer diiringi dengan backsound agar rasa yang ada di film dapat pula dirasakan oleh penonton. Dengan adanya backsound untuk memperkuat adegan sehingga film akan terasa lebih hidup.

B. Konsep Produksi Dalam konsep produksi, sutradara bekerjasama kepada produser dalam membuat daily schedule dan menjalankan produksi sesuai schedule yang telah dibuat.

C. Konsep Teknis Dalam pembuatan drama televisi “Akhir Senja” ini menggunakan kamera Sony HVR-Z7. Karena Sony HVR-Z7 mempunyai hasil visual warna yang tajam

55

selain itu Sony HVR-Z7 menggunakan menggunakan Memory Card sebagai media penyimpanan sehingga memudahkan dalam transfer data. Dan alat penunjang lainnya seperti slider, digunakan untuk membuat perger sakan kamera lebih halus sehingga visual yang dihasilkan lebih dramatis. Selain itu porta jib juga dipergunakan dalam produksi. Porta jib dipergunakan untuk memberikan penggambaran establish dengan high angle.

3.2.6 Kendala Produksi dan Solusi a. Pra produksi 

Kendala

: Menyatukan selera, kombinasi latar belakang, dan tujuan dengan

para kru Solusi

: Berusaha bertindak bijaksana, menyatukan pikiran para kru untuk

bekerja sesuai tujuan yang ingin dicapai 

Kendala

: Membuat banyak rencana cadangan untuk kendala yang tidak

diduga Solusi

: Memperkirakan semua kemungkinan yang terjadi kemudian

membuat rencana cadangan.

b. Produksi 

Kendala

: Menjadi penasehat teknik, yang harus memahami segala segi

teknis yang berhubungan dengan produksi Solusi

: Mencari tahu dengan cara membaca buku dan bertanya pada sang

ahli, tentang teknis dan equipment yang dipakai

56



Kendala Solusi

: Munculnya ide untuk mengubah ending film. : Semua rencana baik yang muncul secara mendadak, di diskusikan

bersama kru dan disesuaikan dengan kondisi yang ada.

c. Pasca Produksi 

Kendala

: Menjadi pengamat program yang harus tahu kebutuhan penonton,

sehingga segala kebutuhan itu harus disesuaikan dalam pembuatan drama televise. 

Solusi

: Mengemas film semenarik mungkin, menjadikan sebuah tontonan

yang menarik dan memiliki kesan tersendiri

57

3.2.7. Lembar kerja sutradara :

1. Konsep Penyutradaraan. 2. Konsep dan Casting list. 3. Director Treatment. 4. Script Breakdown Sheet. 5. Floor Plan. 6. Storyboard.

58

1. Konsep Penyutradaraan Dalam pembuatan film harus memperhatikan beberapa aspek penting, yakni form dan style. Form itu bentuk, yang mencakup konsep dari pembuatan ide cerita dan style itu gaya, yang mencakup semua yang tampak dilayar.  Form 

Story Concept Cerita yang ditampilakan dari drama televisi “Akhir Senja” ini adalah sebuah imajinasi atau fiksi dengan ide “Kesalahan dimasalalu bias mempengaruhi masadepan”. Cerita yang mengangkat tentang seseorang yang rela membujang hingga usia senja karena kesalahannya di masalalu. Kakek Satrio yang tak berani mengungkapkan perasaannya pada Jena, pujaaan hatinya dikala muda.Sehingga, sampai saat ini Kakek Satrio masih terus dihantui oleh masalalunya. Alasan pemilihan judul “Akhir Senja” yang berarti adalah wujud dari sebuah penantian panjang dan menemukan penyelesaiannya di usia senja dan dalam suasana senja yang datangkan rona. Wujud dari penantian Kakek Satrio pada cinta pertamanya, hingga usia senja dia tak menikah karna terlalu terpaku pada masalalunya. Di usia senja dan dalam suasana taman di waktu senja, dia menemukan sosok Jena, gadis pujaannya, yang ternyata juga menyimpan perasaan yang sama dengannya sejak dulu. Meski waktu telah berlalu, kehidupan telah berubah, tetapi cinta itu tetap saja sama.

59

Dengan dasar pemilihan judul tersebut, diharapkan dapat menarik setiap orang yang melihat judulnya, dapat membangkitkan rasa ingin tahunya sehingga ingin segera menontonnya.



Narative Structure Drama televisi “Akhir Senja” ini ditulis dengan alur Narative Non Linear dengan memperhatikan struktur a-b-c-a-d, yakni alur maju dan mundur dengan jalan cerita berlangsung maju (linear). Alur ini dipilih berdasarkan premis dari film ini, yaitu seseorang berusaha melupakan kegagalan dan kesalahannya dimasalalu yang terus saja menghantuinya. Alur ini dipilih, agar penonton mempunyai pandangan tersendiri pada awal cerita, sehingga pada akhir cerita penonton tidak dapat menduga apa yang sebenernya terjadi.



Point of View Drama televisi “Akhir Senja” ini mengambil sudut pandang Omnisience Point of View, yakni sudut pandang serba tahu. Dimana film ini tidak hanya menampilkan sosok Kakek Satrio yang sebagai tokoh utama dari cerita ini, namun juga menampilkan sosok yang ada disekita Kakek Satrio, seperti Bastian (tetanga dari Kakek Satrio), dan Jena (dokter psikiater dan gadis pujaan hati Kakek Satrio).

 Style 

Mise en Scene 60

Didalam mise and scene terdapat aktor (figure dan gesture), make up, wardrobe, setting dan lighting. 

Aktor (figure dan gesture) Kakek Satrio Figure : Ramah

terhadap

senyum,

humoris,

anak-anak, pandai,

murah pandai

menyembunyikan perasaannya, pelupa, selalu merasa cemas dan mudah curiga terhadap orang lain Gesture : Kurus,

badan

sedikit

membungkuk,

tinggi, berkulit sawo matang.

Dokter Jena Figure : Ramah, tetapi sedikit pemalu. Memiliki suara yang lembut dan selalu tertarik pada hal-hal baru. Gesture : Kurus,

tinggi

proporsional,

kuning langsat.

61

berkulit

Satrio (Kakek Satrio Muda) Figure : Mudah

bergaul,

sangat

menyukai

pelajaran fisika, sosok yang aktif, gugup ketika Jena melihat kearahnya, sangat romantis, dan pandai menulis puisi.

Gesture : Kurus, tinggi, berbadan tegap

Jena (Dokter Jena Muda) Figure : Ramah, sedikit pemalu, memiliki suara yang lembut, selalu tertarik pada hal-hal baru dan senang sekali membaca buku.

Gesture : Kurus, tinggi proporsional

62

Bastian (Tetangga Kakek Satrio) Figure : Melihat orang tanpa berkedip. Tidak pandai bersosialisasi Gesture : Badan sedang dan tinggi proporsional

Rendy Figure : Bersikap dewasa dan selalu melindungi adik sepupunya, Jena Gesture : Badan proporsional, tinggi

63



Make up Make up yang digunakan untuk Kakek Satrio dan Jena (Dokter Pskiater) adalah Special Effect Make Up, yaitu make up karakter untuk membuat karakter terlihat tua berumur 45 tahun. Selain itu menggunakan Natural make up, karena adegan yang ditampilkan merupakan kegiatan sehari-hari yang tidak memerlukan efek make up yang terlalu berlebihan. Make Up Karakter



Make Up Natural

Wardrobe Wardrobe yang digunakan para pemain adalah casual dan formal.Untuk wardrobe casual dipilih karena dalam film ini merupakan adegan sehari-hari. Dan sedangkan untuk wardrobe formal digunakan untuk beberapa adegan seperti seragam sekolah dan seragam dokter.

64



Kakek Satrio

Dokter Jena

Satrio, Jena dan Rendy

Bastian

Setting Setting yang digunakan adalah ruang dalam kehidupan sehari-hari. Setting ruang indoor berada di kamar tidur, ruang sekolah dan ruang praktik dokter. Setting ruang outdoor berada di taman, halaman rumah, gerbang sekolah.

65



Lighting Konsep lighting yang digunakan adalag High Key : Low Contrast. Efek lighting tersebut memberikan kesan hangat dan akrab, sesuai dengan tema film yaitu romantis. Lighting

High

key

diluar ruangan

Lighting

High

key

didalam ruangan



Cinematography Didalam Cinematography terdapat Look and Mood, Aspect Ratio, dan Angle Kamera & Movement. 

Look and Mood

66

Adegan

:

menerawang

Kakek akan

Satrio

hidupnya

yang demikian sepi, Look : High key Mood : kesunyian

Adegan

:

Kakek

Satrio

bertermu dengan Dokter Jena. Look : High key Mood : Romantis



Aspect Ratio Aspect ratio yang digunakan adalah 16:9.



Angle Kamera & Movement Angle ditujukan untuk menunjang look and mood film. Seperti contoh ketika Kakek Satrio yang terpuruk meratapi kejadian yang menimpanya maka angle yang digunakan high angle dan juga high angle dalam film ini digunakan untuk memperlihatkan lokasi.

67

Movement ditunjukan untuk membuat visul lebih dramatik. Seperti contoh ketika Kakek Satrio yang sedang mengobrol dengan Dokter Jena menggunakan smooth movement.



Editing Berdasarkan alur cerita dalam film ini maju mundur maka konsep editing yang digunakan adalah Discontinuity Editing. Yaitu editing film yang berisi penyambungan dari dua buah adegan yang tidak mempunyai kesinambungan.



Sound Konsep sound yang digunakan adalah Natural. Kemudian untuk mendukung beberapa adegan didalam cerita, guna menonjolkan emosi dan suasana yang ada kita juga menggunakan backsound.Suara atmosfer diiringi dengan backsound agar rasa yang ada di film dapat pula dirasakan oleh penonton. Dengan adanya backsound untuk memperkuat adegan sehingga film akan terasa lebih hidup.

68

CASTING LIST Producition Company : One Way Production Produser : Novita Project Title : Akhir Senja Director : Muh. Arif Dwi H Durasi : 25 Menit Technical Director : Mohammad Suryadi Tokoh Karakter Talent N Calon o Nama Di Sifat Fisik Contact Person Naskah Pemeran Ramah, murah senyum, pandai, Berpostur kurus, badan sedikit Kakek pelupa, mudah curiga terhadap membungkuk, tinggi, berambut Kukuh 1 Satrio orang lain, pandai menyembunyikan pendek, lurus, berwarna hitam, Santosa perasaanya. berkulit sawo matang (kecoklatan) Ramah, tetapi sedikit pemalu, Berpostur kurus dan tinggi Dokter memiliki suara yang lembut dan proporsional, berambut ikal panjang 2 Nae Jena selalu tertarik pada hal-hal baru. dan berwarna hitam, berkulit sawo mantang. Mudah bergaul, aktif, menyukai Berposture kurus, tinggi, tegap, pelajaan fisika, gugup ketika berambut lurus, pendek, berwarna Hayun Hendi 3 Satrio berhadapan dengan Jena, romantis, hitam dan berkulit sawo matang. Agasi suka menulis puisi. 4 Jena

5 Bastian

6 Rendy

Ramah, sedikit pemalu, bersuara lembut, tertarik pada hal baru, suka membaca.

Berpostur kurus, tinggi proporsional, berambut ikal panjang, berwarna hitam dan berkulit sawo matang.

Pemalu, melihat orang tanpa berkedip, tidak pandai bersosialisasi

Berpostur sedang, tinggi proporsional, berambut lurus pendek, berwarna hitam, berkulit sawo matang. Berpostur tinggi, proporsional, berambut lurus pendek, berwarna hitam, dan berkulit putih.

Bersikap dewasa dan selalu melindungi adik sepupunya, Jena

69

Putri

Bian

Muhammad Rifki

DIRECTOR TREATMENT Producition Company : One Way Production Project Title : Akhir Senja Durasi : 25 Menit No

Scene

Cast

I /E

D/N

Produser Director Technical Director Location

1

1 2

Kakek Satrio

E

N

Halaman Rumah Kakek Satrio

3

4 2

Kakek Satrio Anak - anak

E

D

Taman Dongeng

5 No

Scene

6 2 7

3

Cast

I/E

Kakek Satrio Anak - anak

E

Kakek Satrio

I

D/N

D

N

Location

Shoot

Visual Move

Angel

1

CU

Track left

Eye level

2

LS

Still

Eye level

3

VLS

Still

Eye level

1

VLS

Swing

2

MCU

Shoot

High angle

Track right Visual

Eye level

Shoot Size

Move

Angle

3

CU

Still

Eye level

4

Group shot

Swing

Eye level

1

LS

Swing

Eye level

Taman Dondgeng

Dalam rumah Kakek

Shoot Size

70

: Novita : Muh. Arif Dwi H : Mohammad Suryadi

Description

Audio

Kaki yang dipenuhi tanah, jemari yang erat menggemgam cangkul dan tumpukan tanah karena galian Hembusan angin malam yang mengoyangkan dedaunnan, menambah kesan sepi malam itu Seseorang sedang menggali tanah dan seperti mencari sesuatu Establish dsebuah sudut dari taman itu yang diberi nama Taman Dongeng, terlihat banyak anak yang berkumpul Kakek Satrio memainkan dua tokoh wayangnya

Kakek Satrio : (bercerita)

Description

Audio

Wayang yang dimainkan Kakek Satrio dan ekspresi bercerita Kakek Satrio Anak – anak tersenyum dan tertawa Establish Kakek Satrio berjalan menuju rumahanya

Atsmofer

Atsmofer

Kakek Satrio : (bercerita) Anak – anak : (tersenyum dan tertawa) Narator (VO) : Lelaki lajang berusia 45 tahun ini sangat

Satrio

4

Kakek Sario

I

N

Kamar Tidur Kakek Satrio

Eye level Eye level Eye level Eye level Eye level Eye level Eye level Eye level

2

MCU

Still

3

CU

Still

4

MCU

Still

5

MCU

Still

6

MCU

Still

7

MCU

Still

8

CU

Still

9

LS

Still

10

CU

Still

Top angle

11

ECU

Still

Eye level

12

LS

Still

Eye level

1

LS

Still

Eye level

2

CU

71

Still

Point of view

Kakek Satrio membuka pintu Kakek Satrio meletakan peralatan dongeng dimeja Kakek Satrio memasak Kakek Satrio sedang makan Kakek Satrio sedang mencuci piring Kakek Satrio sedang membaca buku fisika Kakek Satrio mengambil buku fisika Kakek Satrio membaca buku fisika Kakek Satrio menerawang akan hidupnya yang demikian sepi, dan kepalanya terasa sakit Kakek Satrio mengambil obat FluoroquinoloneAntibiotik Kakek Satrio meminum obat dan berjalan menuju kamar Kakek Satrio masuk kekamar tidur, dan mendapati kotak dimeja kamarnya kemudian membukanya Kakek Satrio menyentuh seragam dan mengambil lollipop tiruan

menyedihkan. Baru usia 45 tahun, sudah dipangil Kakek, padahal tidak ada yang disebut cucu dalam hidupnya. Hidup dengan 2 wajah yang berbeda setiap hari. Wajah penuh senyum ketika bersama anakanak dan wajah penuh kerutan kehampaan ketika sendiri. Banyak menelan kegagalan dalam hidup. Berjejer buku fisika dirumahnya, tetapi dia harus melanjutkan pendidikan di jurusan Sastra Indonesia karena gagal mengikuti tes ujian masuk. Kini hidup berkutat dengan wayang, benda mati yang dianggap memiliki nilai seni. Sungguh ironis

Kake Satrio :Aku rindu berpenampilan gagah seperti ini. Merasakan manisnya melewati waktu bersamamu

3

CU, Chang e focus

4

5

Satrio, Jena & Teman – teman

I

D

Ruang Kelas

MS

Still

Track Follow

Low angle

Kakek Satrio memgang surat cinta

Eye level

Kakek Satrio meletakan kotak dikasur, mengambil obat, BupropionAntidepresan, kemudian meminumnya dan tidur dengan memeluk kotak

1

LS

Still

Eye Level

2

MS

Track

OTS Satrio

3

CU

Still

OTS Jena

4

ECU, POV Satrio

Still

Eye Level

5

LS

Still

6

MS

Still

7

MCU

Still

8

MCU

Still

72

Eye Level

Eye Level OTS Teman Satrio OTS Satrio

Satrio mengajarkan pelajaran fisika kepada Jena dan temannya

Kake Satrio : Dan kesalahan dalam hidupku.

Satrio : F aksi = -F reaksi Setiap benda yang memberi gaya tertentu akan mendapatkan gaya yang berlawanan dari yang diberikan olehnya.

Jena & temanya sibuk mencatat Satrio membuka buku fisika dan tersenyum melihat Jena Jena asik mengerjakan tugas dan menulis surat cinta

Sario melamun dan teman teman berubah menjadi bernyanyi

Teman Satrio memanggil Satrio tersadar Teman Satrio tertawa dan Jena melihat ke arah Satrio

Teman – teman : Engkau baik, Engkau cantik, Kau wanita, aku cinta. Mata indah bola pingpong, masihkah kau kosong, Bolehkah aku membelai, hidungmu yang aduhai Teman Satrio : Satrio..Sat...Satrio.. Satrio : Bola pingpong… iya bola pingpong..

9

MCU

Still

10

ECU

Stll

11

6

Kakek Satrio

I

N

Kamar Tidur Kakek Satrio

MCU

Eye Level Eye Level

Still

OTS Satrio

Teman Satrio kesal dan menggoda Satrio

Satrio berdiri sambil melirik kearah Jena kemudian menarik nafas panjang dan melepaskan kaitan kedua jarinya

12

MCU

Still

OTS Teman Satrio

1

CU

Still

Eye level

2

LS

Still

Eye level

3

CU

Still

Eye level

4

LS

Still

Eye Level

5

MS

Still

Eye Level

6

LS

Still

Point of view

73

Satrio melihat ke arah Jena dan gugup Satio mengaitkan jarinya Teman Satrio : Mikirin apa an sih Sat...? Bola pingpong, hayo mikirin sesuatu yang jorok ya? Satrio : Apabila sebuah benda memberikan gaya kepada benda lain, maka benda kedua memberikan gaya kepada benda yang pertama. Kedua gaya tersebut memiliki besar yang sama tetapi berlawanan arah

Jam menunjukan pukul 04.00 pagi Kakek Satrio terbangun dari tidurnyadengan nafas terengah engah, memegangi kepalanya Kakek Satrio mengambil obat Kakek Satrio meminum obat, berjalan melewati kaca lemari kemudian kembali lagi didepan kaca Kakek Satrio berdiri didepan kaca, terkejut melihat penampilannya Kakek Satrio melihat kotak dengan lollipop dan surat

Kakek Satrio : Apa – apaan ini !!!

7

8

Kakek Satrio Anak anak

Kakek Satrio

E

I

D

N

Taman Dongen

Kamar Tidur Kakek

7

MS

Still

Eye Level

8

CU

Still

eye level

8

MS

Still

eye level

9

LS

Track out

Eye level

1

MS

Track left

Eye level

2

MS

Track left

3

LS

Still

Eye level Eye level

4

CU

Still

Eye level

5

CU

Still

Eye level

6

MS

Still

Eye level

1

CU

Still

Eye level

74

cinta yang berserakan dilantai Kakek Satrio rmengambil surat, duduk tersungkur menutup wajah dengan kedua tangan, dan menangis) Kakek Satrio mengambil obat BupropionAntidepresan Kakek Satrio meminum obat ,perlahan lebih tenang dan memasukan seragam, lollipop tiruan dan suratnya kedalam kotak) Kakek Satrio meraih kursi, meletakan kotak diatas lemari

Kakek Satrio memainkan kedua wayangnya

Kakek Satrio : Jena… Jena…

Kakek Satrio : Apa yang terjadi padaku Jena..

Kakek Satrio : Begitulah temanteman, aku dan temanku berhasil menjadi dokter spesialis hati yang luar biasa.

Anak anak bertepuk tangan Anak anak meninggalkan Kakek Satrio Kakek Satrio tersenyum, dan merasakan kepala kirinya sakit Kakek Satrio mengambil obat FluoroquinoloneAntibiotik di tasnya Kakek Satrio menelan obat tanpa air Kakek Satrio meletakan tempat obat antidepresannya

Anak anak : Terimakasih Kakek.. Kakek Satrio : Sama sama sayang…

Satrio 2

9

Satrio Jena Teman – teman sekelas

I

D

Ruang Kelas

MS

Still

Eye level

3

CU

Still

POV

4

OTS, Chang e focus

Still

High angle

5

CU

Still

6

MS

Still

Eye level Eye level

Kakek Satrio meminum obat dan melihat kearah kalender

Tanggal 11 Desember

Kakek Satrio melirik kearak kotak yang ada diatas lemari Kakek Satrio mengambil obat antidepresannya Kakek Satrio meminum obatnya lagi

1

MS

Track left

Eye level

Teman – teman sekelas mengucapkan selamat ulang tahun kepada Jena

2

CU

Still

Eye level

Tangan kiri Satrio menyembunyikan permen lollipop bulat warna warni

3

MCU

Still

4

CU

Still

5

MS

Track left

Two shot

6

75

Still

Eye level Eye level Eye level

Eye level

Kakek Satrio :Tanggal 11 Desember, hari ulangtahunmu Jena. Selamat ulang tahun Jena..

Satrio menarik nafas dan

Teman Sekelas :Hei...selamat ulangtahun ya... Jena : Iya.. Terimakasih…

Satrio :Aku harus berani, harus berani...

Satrio melepaskan kaitan kedua jarinya Satrio berjalan kearah Jena Satrio langsung menyodorkan permen ke wajah Jen, hendak mengambil lollipopnya Satrio panik melihat temantemanya dan langsung lari meninggalkan kelas tanpa melihat Jena, dan membawa lollipopnya

Teman Sekelas : Wah...romantis sekali. Huuuuuuuuuuuuuu...

10

11

12

13

Kakek Satrio

Kakek Satrio

Kakek Satrio

Satrio Jena

I

I

I

E

D

D

N

D

Kamar Tidur Kakek Satrio

Gudang

Kamar Tidur Kakek Satrio

Halaman Sekolah

7

CU

Still

Eye level

8

CU

Still

Eye level

Jena bingung melihat teman – temannya, dan bingung melihat Satrio Satrio panik melihat temantemannya

9

Grup shot

Still

Eye level

Teman-teman tertawa sambil bertanya-tanya

10

LS

Still

Eye level

Satrio berlali Kakek Satrio bangun tidurnya dengan nafas tersenggal kemudian memegangi dahinya dan melihat kotak kengannya berantakan dilantai Melihat kotak kengannya berantakan dilantai Kakek Satrio berjalan menuju kaca lemari Kakek Satrio memeriksa dahi dan terkejut melihat baju seragam menempel ditubuhnya

1

CU

Still

Eye level

2

LS

Still

POV

3

MS

Still

Eye level

4

CU

Till down

Eye level

5

VLS

Track out

Eye level

Kakek Satrio berteriak Kakek Satrio mengunci pintau gudang dan membiarkan kunci menggantung disana

Teman Sekelas :Kenapa si jago fisika itu...hahahhaha...

Kakek Satrio : Haduh.. Perih..

Kakek Satrio :Arrrgghhhhhhh.....

1

CU

Still

Eye leve

2

MS

Track out

Eye level

Kakek Satrio termenung

Kakek Satrio :Kotak itu lebih baik disana...

1

MCU

Stll

Top angle

Kakek Satio mengigau

Kakek Satrio : Jena… Jena…

2

LS

1

Two shot

Track out Track right

Eye level Eye level

76

Kakek Satrio terbangun Satrio menyodorkan surat kepada Jena

14

15

16

Kakek Satrio

Kakek Satrio Bastian

Kakek Satrio Anak anak

I

E

E

D

D

D

Kamar Tidur Kakek Satrio

Halaman Rumah Kakek Satrio

Taman Dongeng

2

CU

Still

3

OTS, CU

Still

4

OTS, CU

Still

1

CU

Till up

Eye level Eye level

Jena tersenyum membaca surat

Eye level

Jena selesai membaca surat

Eye level

Kakek Satrio duduk ditempat tidurnya dengan tubuh yang digoyang goyangkan dan pandangan menerawang

Sario tersenyum

2

LS

Still

Eye level

3

CU

Still

Eye level

Membuka seragam lalu mengguntingnya dan memasukannya kedalam kotak berserta lollipop dan surat cinta. Kakek Satrio menggunting seragam

1

VLS

Swing

Eye level

Establish rumah Kakek Satrio dipagi hari

Eye level Eye level

Kakek Satrio membuang kotak kedalam tempat sampah yang ada didepan rumahnya Bastian melihat Kakek Satrio tanpa berkedip Kakes Satrio ketakuan dan bergegas masuk rumah

Track

Eye level

Kakek Satrio mendongeng kepada anak anak

Still

Eye level

Kakek Satrio memainkan kedua wayang tanpa gairah

2

LS

Still

3

CU

Still

4

MS

Still

1

LS

2

MS

77

POV

Jena :Sejak dulu aku sudah menantikan ini dihari ini. Kakek Satrio :Harusnya itu bukan sebuah mimpi yang aku takuti Jena. Harusnya itu menjadi sebuah kenyataan yang indah, dulu... Tidak boleh tidur...tidak boleh tidur.

Kakek Satrio :Dan...dan...akhirnya

mereka...dan..

17

Kakek Satrio Bastian

E

D

Jalan

3

Grup shot

Still

OTS

Anak anak menggerutu

4

LS

Still

Eye level

5

CU

Still

Eye level

6

MS

Still

Eye level

Anak anak meninggalkan Kakek Satrio Kakek Satrio sedih, dan meletakan wayangnya dikusi taman Kepala kiri Kakek Satrio sakit dan meminum obat Fluoroquinolone-Antibiotik tanpa air

1

VLS

Swing

Eye level

2

LS

Paning

POV

3

MS

Still

Eye level

4

MS

Follow

Eye level

5

LS

Still

POV

6

MS

Still

Eye level

78

Kakek Satrio berjalan pulang dan melihat orangorang disekitarnya begitu bahagia Penglihatan Kakek Satrio ke sekelilingny Kakek Satrio memegang kepala sebelah kiri, megambil obat mengambil obat FluoroquinoloneAntibiotik dan obat Bupropion-Antidepresan kemudian menelannya tanpa air Kakek Satrio hendak sampai rumahnya dan melihat seseorang berdiri didepan rumah yang berada didepan rumahnya Bastian melihat Kakek Satrio tanpa berkedip Kakek Satro ketakutan dan bergegas masuk rumah

Anak anak :Apa sih, Kakek ga jelas hari ini... Ayo kita main yang lain saja...

Kakek Satrio :Maafkan kakek, anak-anak...

Kakek Satrio :Apakah aku bisa bahagia seperti mereka? Benar-benar memiliki hati yang bahagia?

7

18

19

Kakek Satrio

Satrio Jena Rendy

I

E

N

D

Ruang Tamu Rumah Kakek Satrio

Halaman Sekolah

CU

Till down

Eye level

Bastian mengepalkan tangannya

1

MS

Still

Eye level

Kakek Satrio memutuskan untuk tidak tidur malam ini. Setelah minum obat antidepresan

2

LS

Still

Eye level

Kakek Satrio berolahraga ringan

3

CU

Till down

Eye level

Pukul 02:00 pagi, Kakek Satrio masih berolahraga hingga keringat membasahi tubuhnya yang kurus

1

VLS

Swing

High angel

Satrio memanggil Jena

2

MCU

Still

Eye level

Jena menoleh

3

MS Two shot

Still

Eye level

Satrio menghampiri Jena dengan gugup

4

MCU

Still

OTS

Satrio memandang Jena

5

MCU

Still

OTS Jena

Jena tersenyum

6

CU

Follow

Eye level

7

LS

Still

Low angle

79

Satrio melepaskan ikatan dua jarinya lalu mengambil surat dari saku baju seragamnya Seorang cowok keren dengan seragam SMA menunggangi motor vespa memanggil nama Jena dari luar gerbang.

Kakek Satrio :Aku tidak akan tidur malam ini...aku tidak ingin mengalami kejadian aneh itu lagi. Kakek Satrio : Satu dua satu dua satu dua...ini akan membuatku selalu segar...Satu dua satu dua...

Satrio : Jena…. Jena : Iya...hei Satrio

Satrio :Aku punya sesuatu yang ingin aku tunjukan padamu. Jena : Apa itu?

Satrio :Sebentar ya...

Rendy :Jena...ayo cepat...

20

21

Kakek Satrio

Kakek Satrio Bastian

I

E

D

D

Ruang Tamu Rumah Kakek Satrio

Halaman Rumah Kakek Satrio

8

MS Two shot

Still

Eye level

9

MCU

Still

Eye level

Jena menoleh ke arah Rendy dan Satrio melongok kearah Rendy dengan tangan kanan masih disaku Rendy mengangkat dagunya Jena menoleh kearah Satrio dan bergegas pergi

10

MCU

Still

Eye level

11

CU

Till downl

Eye level

Satrio merasa sedih dan menyodorkan surat Kakek Satrio terbangun dengan nafas tersenggal dan memegang dahinya Melihat kotak kenangannya, lolipop tiruan dan surat cintanya di lantai

1

MCU

Swing

High angle

2

LS

Paning

POV

3

LS

Still

High angel

Kakek Satrio melihat dirinya kemudian tersungkur sambil meraih surat cintanya dan menggenggamnya erat

4

CU

Still

Eye level

Kakek Satrio meraih surat cintanya

5

CU

Still

Eye level

Kakek Satrio terisak

1

Long shot

Track

Low angel

Kakek Satrio menanam pohon sambil asik bernyanyi

80

Jena : Lain kali aku akan melihatnya...tapi aku harus pergi sekarang Satrio :Aku ingin kamu membaca ini, Jena... Kakek Satrio :Hmmm...kenapa aku tidur? Lagi-lagi aku demam

Kakek Satrio :Apa yang terjadi Jena, kenapa aku terus mengalami ini? Kenangan yang tak pernah ingin aku ingat saat bersamamu adalah mimpi itu.

Kakek Satrio : Aku benci diriku yang pecundang Kakek Satrio : Mata indah bola pingpong masihkah kau kosong Bolehkah aku membelai hidungmu yang aduhai

22

Kakek Satrio

I

D

Ruang Tamu Rumah Kakek Satrio

2

MS

Still

Eye level

3

LS

Still

OTS

4

MS

Still

Low angle

5

MCU

Till up

Eye level

Still

High angle

1

LS

2

23

24

Anak anak

Kakek Satrio

E

E

D

D

Taman Dongeng

Halaman Rumah

CU

Follow

Eye level

Kakek Satrio menyiram pohon sambil melihat keseberang rumahnya Bastian terus menatapnya tanpa berkedip kemudian tersenyum mencurigakan Kakek Satrio meletakan penyiram pohonnya, dan bergegas masuk rumah Bastian mengepalkan kedua tangannya Kakek Satrio panik, dia minum obat antibiotik dan obat antidepresannya sekaligus

Kakek Satrio meminum obat

Kakek Satrio mondar-mandi lalu duduk dengan gelisah,berdiri dan menengok melalui jendela rumahnya Pandangan Kakek Satrio menengok melalui jendela rumahnya

3

LS

Still

Eye level

4

LS

Paning

POV

5

MS

Still

Eye level

Kakek Satrio berfikir

1

LS

Track left

Eye level

Anak-anak menanti kedatangan sang kakek ditaman dongeng

2

MS

Still

Eye level

Anak anak mencari dan menunggu

1

LS

Swing

High angle

Kakek Satrio ditemukan oleh tetangganya tertidur di

81

Kakek Satrio :Siapa pria itu, kenapa terus melihatku demikian? Mencurigakan sekali, apa yang dia inginkan dariku?

Anak anak :Kakek Satrio mana ya? Kok ga dateng-dateng...

Bastian

25

Kakek Satrio Bastian

Kakek Satrio

I

D

Ruang Tunggu Klinik

halaman rumahnya, ditemukan oleh pria yang selama ini terkesan mencurigakan. Kondisi halaman rumahnya berantakan, pohon yang kemarin ditanamnya tercabut dari tanah. Bastian mengoyanggoyangkan tubuh Kakek Satrio

2

MS

Still

POV

3

MS

Still

OTS

Kakek Satrio mulai tersadar

4

MS, Two shot

Still

Eye level

Bastian memegang tangan kemudian memegang dahi Kakek Satrio Kakek Satrio melihat diri dan sekelilingnya, kemudian menutup wajah dengan kedua tangan

5

MS

Still

Eye level

1

LS

Track right

Eye level

Establish ruang tunggu klinik

2

MS, Two shot

Still

Eye level

Kakek Satrio pergi ke klinik ditemani oleh Bastian

3

MS

Still

OTS

Kakek Satrio menatap Bastian

4

MS

Still

OTS

Bastian menoleh

82

Bastian :Kek...kek..bangun kek... Kakek Satrio ; Ada apa ini? Bastian :Kakek demam...Kakek kenapa ada disini? Dengan pakaian seperti itu Kakek Satrio :Tuhan...sebenarnya apa yang terjadi padaku?

Kakek Satrio :Jadi kamu tetangga baruku? Bastian : Maafkan saya kek, saya hanya ingin menyapa dan berkenalan dengan Kakek Satrio. Tak bermaksud apa-apa, tapi rasanya Kakek selalu ketakutan melihat saya. Ada apa

kek?

26

Kakek Satrio Dokter Jena

I

D

Ruang Periksa Klinik

5

MS, Two shot

Still

Eye level

Kakek Satrio tertawa dan menepuk bahu Bastian

6

CU

Still

Eye level

Bastian tersenyum

7

MS

Paning

Eye level

1

LS

Track

Eye level

2

MS

3

27

Kakek Satrio

I

N

Kamar Tidur Kakek Satrio

MS

Still

Still

POV

OTS

1

LS

Track right

Eye level

2

CU

Track

Eye

83

Seorang pasien sudah keluar dari ruang pemeriksaan. Kakek Satrio pun bergegas masuk Kakek Satrio memasuki ruang pemeriksaan, dilihatnya orang yang ada didepannya, seperti dia mengenalnya Kakek Satrio berdiri sambil mengamati wajah itu lekat. Duduk dengan terus menatap Dokter Jena Terus menatap Dokter Jena

Kakek Satrio :Hahahahaha... Maafkan Kakek juga ya...terimakasih sudah menolong Kakek

Kakek Satrio : Kakek masuk dulu ya..

Tersenyum dan melirik kerarah papan nama dimeja

Kakek Satrio : Apakah kamu Jena? Dokter Jena : Selamat siang pak, silahkan duduk Adakah yang salah dengan penampilan saya? Ya...saya Dokter Jena

Kakek Satrio bangun dari tidur, membuka kotak yang dipeluknya kemudian mengeluarkan seragam dari kotak Dengan setengah mata

Kakek Satrio

Dokter Jena mempersilahkan duduk. Salah tingkah dengan penampilannya

right

28

Kakek Satrio

I

N

Kamar Tidur Kakek Satrio

29

Kakek Satrio

I

N

Gudang

30

31

Kakek Satrio

Kakek Satrio Dokter Jena

E

E

N

D

Depan Rumah Kakek Satrio

Taman Dongen

level

1

LS

Track right

Eye level

1

LS

Track right

Eye level

2

MS

Still

Eye level

1

LS

Track right

Eye level

2

CU

Still

Eye level

1

LS

Swing

Eye level

2

MCU

Still

OTS

3

MCU

84

Still

OTS

terpejam Kakek Satrio bangun dari tidur, meraih kursi didekat tempat tidurnya Menaiki kursi dan meraih kotak Terjatuh, memgangi dahi, memaikai seragam dan kembali ketempat tidur dan tertidur Kakek Satrio bangun dari tidur, berjalan menuju gudang, membuka pintu, kemudian menemukan seragamnyadengan mata setengah terpejam terus memanggil nama Jena Kakek Satrio berjalan kerumah dan mengambil bungkusan plastik dan membukanya Kakek Satrio mengambil bungkusan plastik yang berisi kotak kenangan SMA nya Kakek Satrio melanjutkan obrolan dengan Jena tentang gangguan tidur yang dialami Kakek Satrio Kakek Satrio menoleh kearah ke Jena dengan senyum kelegaan

Dokter Jena ertawa

:Jena...jena..

Kakek Satrio : Jena… jena… Jena… jena… Aduh… Jena… Jena…

Kakek Satrio : Jena… jena…

Dokter Jena :Hahahaha...jadi selama ini kamu ga sadar, bahwa kamu sendiri yang menciptakan ketakutan dalam diri kamu

32

Kakek Satrio

I

N

Kamar Tidur Kakek Satrio

4

Two shot

Still

Eye lelvel

5

CU

Still

POV

6

MCU

Still

OTS

7

MCU

Still

OTS

8

CU

Still

9

Two shot

Still

1

MCU

Eye level Eye lelvel

Kakek Satrio melihat kearah pita rambut Jena Dokter Jena menoleh kearah Kakek Satrio Kakek Satrio terkejut, Dokter Jena melihat kearahnya dan mengkaitkan kedua jarinya kemudian tersenyum Kakek Satrio mengkaitkan kedua jarinya Kakek Satrio membuang pandangan kedepan

Still

Eye level

Kakek Satrio meminum obat dari Jena

2

CU

Still

Eye level

3

Full shot

Still

Eye level

4

CU

Still

Eye level

85

Kakek Satrio dan Dokter Jena masih berbincang bincang

Kakek Satrio membuang semua obat yang diminumnya selama ini ketempat sampah Kakek Satrio setelah minum obat, duduk dimeja kamar Tangan Kakek Satrio menggemgamsurat cinta yang dulu, sudah kotor

selama ini? Satrio...Satrio...Kamu tuh orang realistis yang paling aku kenal. Dokter Jena :Dengan hafalan tentang Hukum Newton yang luar biasa itu. Kamu terlalu banyak menghayal tahu ga...karna hobi kamu sekarang, mendongeng didepan anak-anak.

Dokter Jena :Kenapa kamu tak menikah?

bercampur tanah

5

MCU

Still

6

MS

Still

7

ECU

Still

8

MS

Track out

86

Eye level

Eye leve

Eye level Eye level

Kakek Satrio menerawang kejadian yang di alami di halaman rumahnya,lalu mengingat masa-masa SMA, dan pertemuaanya hari ini dengan Dokter Jena)

Kakek Satrio kembali menulis surat cintanya, lalu mengingat masa-masa SMA, dan pertemuaanya hari ini dengan Dokter Jena

Tangan Kakek Satrio Menulis surat Kakek Satrio Menulis surat

VO Kakek Satrio :Aku tak ingin menjanjikan senja untukmu. Sebab aku mengerti bagaimana rasanya menunggu. Aku memilih menjadi pagi. Terbangun dari mimpi dan mulai jalani hari. Hari yang kuisi dengan berlari dari puisi. Sebab cinta lewat kata hanyalah sebuah ilusi. Padamu aku tawarkan cinta yang akan hidup dalam ingatan. Padamu aku tunjukkan cinta dalam perbuatan. Dan siang adalah tentang sebuah keterangan. Maka padamu aku ungkapkan segala kegelisahan. Kau adalah mentari yang berada pada pusat jantung hati.

33

34

Kakek Satrio

Kakek Satrio Dokter Jena

E

E

N

D

Halaman Rumah Kakek Satrio

Taman Dogeng

1

VLS

Still

Eye level

2

CU

Track left

Eye level

3

LS

Still

Eye level

1

Two shot

Track

Eye level

2

ECU

Still

3

MCU

Still

4

CU

Still

5

CU

High angle Eye level OTS

Kakek Satrio mencabut pohon yang ditanamnya, dan menggali seragam yang dikuburnya tKaki yang dipenuhi tanah, jemari yang erat menggemgam cangkul dan tumpukan tanah karena galian erus menggali dengan mata setengah terpejam Selesai menggali, Kakek Satrio memakai seragam yang sudah penuh dengan noda tanah dan tertidur dihalaman karena kelelahan Kakek Satrio memberanikan diri memberikan puisi cintanya pada Dokter Jena memberikan puisi cintanya pada Dokter Jena Dokter Jena membaca puisi sambil tersenyum Kakek Satrio menatap Dokter Jena serius Dokter Jena melipat kerta

Still

OTS

6

Two shot

Track

Eye level

Kakek Satrio tak percaya Dokter Jena tersenyum sambil menerawang ke depan

7

CU

Still

OTS

- Dokter Jena menoleh kearah Kakek Satrio - Dokter Jena berfikir

87

Dokter Jena Sejak dulu aku sudah menantikan senja dihari ini? Kakaek Satrio :Benarkah? Dokter Jena : Aku selalu mengingatmu dengan Hukum Newton III itu - Dokter Jena : Dan aku selalu berharap hari ini terjadi dan aku

35

36

Jena Satrio Teman teman Sekolah

Satrio Jena Rendy

E

E

D

D

Halaman Ruang Kelas

Jalan

Eye level Eye level

sejenak, tersenyum kemudian menerima wayang itu - Kakek Satrio menyerahkan wayang perempuan - Kakek Satrio tersenyum Kakek Satrio dan Dokter Jena asik memainkan wayang, anak-anak berlari menghampiri mereka dan mendengarkan dongeng Jena melihat Satrio dapat menjawab pertanyaan temannya tentang Hukum Newton III dengan yakin dan benar Jena semakin kagum dengan sosok itu Jena menulis nama Satrio di buku, sambil tersenyum

Still

Eye level

Jena dan Rendy dalam perjalanan pulang

Follow

Eye level

Diperjalanan pulang Rendy bertanya tentang Satrio, pemuda culun yang sepertinya mendekati Jena

Eye level

- Rendy bertanya pada jena sambil mengendarai motor vespanya - Rendy menoleh kearah Jena kemudian kembali fokus mengendarai vespa - Rendy asik mengendarai vespa - Rendy cemberut

8

CU

Still

OTS

9

LS

Track

Eye level

1

LS

Still

POV

2

MS

Still

3

ECU

Still

1

LS

2

Two shot

3

CU

88

Follow

tak akan melewatkannya

- Rendy :Jena...siapa lelaki tadi? -Rendy :Sepertinya dia menyukaimu...apa tadi dia mengatakan cinta padamu? - Rendy :Kamu tau aku tak bisa menunggu lama... - Rendy :Huh...kamu kebanyakan tapi...

4

CU

Follow

Eye level

5

CU

Still

Eye level

89

- Jena tersenyum - Jena tersenyum - Jena mengeratkan pegangannya pada pinggang Rendy

Jena mengeratkan pegangannya pada pinggang Rendy

- Jena :Dia teman sekelasku kak... - Jena :Tidak kak...tadi aku langsung meninggalkannya ketika Kak Rendy memanggilku. Tapi, aku yakin bahwa tadi Satrio ingin menyatakan cinta dan aku menyesal meninggalkan Satrio begitu saja - Jena : Maka dari itu kak...Tetapi, jika Tuhan memberikan kesempatan lagi, aku akan menerima Satrio

SCRIPT BREAKDOWN SHEET Producition Company : One Way Production Project Title : Akhir Senja Durasi : 25 Menit No Scene Cast Wardrobe

Make Up

Setting

1

1

Kakek Satrio

Kakek Satrio: Kaos Oblong dan Celana Pangsi

2

2

Kakek Satrio dan Anak anak

Kakek Satrio :

Kakek Satrio

Oblong, Baju lurik, Kaos Oblong, Baju lurik, Celana bahan hitam Celana bahan hitam

Rumah Kakek Satrio

3

3

Halaman Rumah Kakek Satrio Taman Dongeng

4

4

Kakek Satrio

Piyama

Kamar Tidur Kakek Satrio

5

5

Satrio Jena 8 Teman Sekolah

Seragam Sekolah

Ruang kelas

6

6

Kakek Satrio

Piyama

Kamar Tidur Kakek Satrio

7

7

Kakek Satrio dan Anak anak

Kakek Satrio : Kaos Oblong, Baju lurik, Celana bahan hitam

Taman Dongeng

8

8

9

9

Satrio Jena 5 Teman Sekolah

Seragam Sekolah

Ruang kelas

90

Produser : Novita Director : Muh. Arif Dwi H Technical Director : Mohammad Suryadi Properti Vehicle/ Special Notes Animal Equipment Cangkul dan tanaman

Slider

Wayang, Meja

Slider

Wayang, Meja, Tas Slempang, Obat, Gelas, Kopi dan Gula

Slider

Obat, kotak, seragam, lollipop dan surat Buku pelajaran, pulpen, Tas, Gitar Obat, kotak, seragam, lollipop dan surat

Slitder

Slitder

Slitder

Obat, Wayang, Meja

Slider

Obat, kalender, kotak, seragam, lollipop dan surat

Slitder

Lolipong dan Tas

Slitder

10

10

Kakek Satrio

Piyama

11

11

Kakek Satrio

Piyama

12

12

Kakek Satrio

Piyama

13

13

Satrio Jena

Seragam sekolah

14

14

Kakek Satrio

Piyama

15

15

Kakek Satrio Bastian

Kakek Satro : Piyama Bastian : Kaos dan celana pendek

16

16

Kakek Satrio dan Anak anak

17

17

Kakek Satrio Bastian

18

18

Kakek Satrio

19

19

20

21

Efek Lebam

Efek Lebam

Natural

Kamar Tidur Kakek Satrio

Obat, kotak, seragam, lollipop, surat dan lemari kaca

Gudang

Kunci

Kamar Tidur Kakek Satrio

Slimut, bantal dan guling

Halaman sekolah

Tas, surat dan kelopak bunga Obat, seragam, kotak, loliop, surat dan gunting Tempat sampah, plastic hitam dan kotak

Kamar Tidur Kakek Satrio Depan Rumah Kakek Satrio

Natural

Kakek Satrio : Kaos Oblong, Baju lurik, Celana bahan hitam Kakek Satro : : Kaos Oblong, Baju lurik, Celana bahan hitam Bastian : Kaos dan celana pendek Kakek Satro : : Kaos Oblong, Baju lurik, Celana bahan hitam

Natural

Satrio Jena Rendy

Seragam sekolah

Natural

20

Kakek Satrio

Piyama

21

Kakek Satrio Bastian

Kakek Satro : : Kaos Oblong, Celana bahan hitam

Taman Dongeng

Wayang, meja dan obat

Depan Rumah Kakek Satrio

Wayang, tas slempang dan obat

Ruang tamu Halaman sekolah

Ruang tamu Halaman Rumah Kakek Satrio

Natural

91

Wayang, tas slempang dan obat Surat, tas, motor vespa dan helm Kotak, seragam, lollipop dan surat Tanaman dan cangkul

Slitder

Porta jib Slider Slider

Slider

Porta jib

Slider

Porta jib Slider

Bastian : Kaos dan celana pendek 22

22

Kakek Satrio

23

23

Anak anak

24

24

Kakek Satrio Bastian

25

25

Kakek Satrio Bastian

Kakek Satro : : Kaos Oblong, Celana bahan hitam Kaos dan celana pendek Kakek Satro : Seragam sekolah, Celana bahan hitam Bastian : Kaos dan celana pendek Kakek Satro : Jaket, Shall, Celana bahan hitam Bastian : Kaos dan celana pendek Kakek Satrio : Jaket, Shall, Celana bahan hitam Dokter Jena : Seragam dokter

Natural

Ruang tamu

Natural

Taman Dongeng

Natural

Halaman Rumah Kakek Satrio

Kotak, seragam, lollipop, surat, cangkul dan tanaman

Porta jib Slider

Natural

Ruang tunggu klinik

Papan klinik, bangku panjang

Porta jib

Pulpen, stetoskop, seragam, buku, papan nama, poster, buku Seragam, kotak, loliop, surat Seragam, kotak, loliop, surat

26

26

Kakek Satrio Doketr Jena

27

27

Kakek Satrio

Piyama

28

28

Kakek Satrio

Piyama

29

29

Kakek Satrio

Piyama

Gudang

Kotak, kumci

Kakek Satrio

Piyama

Depan Rumah Kakek Satrio

Tempat samapah, kotak, plastik hitam

Kakek Satrio Dokter Jena

Kakek Satrio : Jaket, Shall, Celana bahan hitam Dokter Jena : Seragam dokter

30

31

30

31

Ruang periksa

Obat

Natural

Kamar Tidur Kakek Satrio Efek luka memar lebam

Kamar Tidur Kakek Satrio

Taman Dongeng

Natural

92

Slider

Porta Jib Slider

32

32

Kakek Satrio

Piyama

Natural

Kamar tidur

33

33

Kakek Satrio

Piyama

Natural

Halaman rumah

Pulpen, kertas, kotak, surat, lollipop, obat, tempat sampah Cangkul, tanaman, kotak

Natural

Taman dongeng

Wayang, tas slempang, surat

34

34

Kakek Satro Dokter Jena

Kakek Satrio : Kaos Oblong, Baju lurik, Celana bahan hitam Dokter Jena : kemeja, rok panjang, seragam dokter

35

35

Satrio Jena

Seragam sekolah

Natural

Ruang kelas

Pulpen, buku tulis, buku pelajaran

36

36

Jena Rendy

Seraga Sekolah

Natural

Jalan sepulang sekolah

Motor vespa, helm

93

Slider

Slider

Porta Jib Slider

FLOOR PLAN SCENE 1 - EXT. HALAMAN RUMAH KAKEK SATRIO

RUMA H

Keterangan : Kakek Satrio 94

Pohon

SCENE 2 - EXT. TAMAN DONGENG

Katerangan : Kakek Satrio Pohon Saung Tanaman Bangku Anak anak

95

SCENE 3 - INT. RUMAH KAKEK SATRIO

96

SCENE 4 - INT. RUANG TAMU

Keterangan : Kakek Satrio

97

Meja

Kursi

SCENE 5 - INT. KAMAR TIDUR

Keterangan : Meja Lemari

98

Kursi Tempat tidur Kakek Satrio

SCENE 6 - EXT. RUANG KELAS

Katerangan : Satrio Jena Teman teman Meja Murid

Meja Guru

99

SCENE 7 - INT. KAMAR TIDUR

Katerangan : Meja Lemari

100

Kursi Tempat tidur Kakek Satrio

SCENE 8 - EXT. TAMAN DONGENG

Katerangan : Kakek Satrio Pohon Saung Tanaman Bangku Anak anak

101

SCENE 9 - INT. KAMAR TIDUR

Katerangan : Meja Lemari

102

Kursi Tempat tidur Kakek Satrio

SCENE 10 - EXT. HALAMAN KELAS

Katerangan : Satrio Jena Teman teman Meja Murid

Meja Guru

103

SCENE 11 - INT. KAMAR TIDUR

Katerangan : Meja Lemari

104

Kursi Tempat tidur Kakek Satrio

SCENE 12 - INT. GUDANG

Katerangan : Kakek Satrio Gudang

105

SCENE 13 - INT. KAMAR TIDUR

Katerangan : Meja Lemari

106

Kursi Tempat tidur Kakek Satrio

SCENE 14 - EXT. GERBANG SEKOLAH

Katerangan : Satrio Jena Gerbang Sekolah

Tanaman

107

SCENE 15 - INT. KAMAR TIDUR

Katerangan : Meja Lemari

108

Kursi Tempat tidur Kakek Satrio

SCENE 16 - EXT. HALAMAN RUMAH KAKEK SATRIO

RUMA H

Keterangan : Kakek Satrio

109

Tembok Bastian

SCENE 17 - EXT. TAMAN DONGENG

Katerangan : Kakek Satrio Pohon Saung Tanaman Bangku Anak anak

110

SCENE 18 - EXT. JALAN

RUMA H Keterangan : Kakek Satrio

111

Bastian

SCENE 19 - INT. RUANG TAMU

Keterangan : Kakek Satrio Meja

112

Kursi

SCENE 20 - EXT. GERBANG SEKOLAH

Katerangan : Satrio Jena Gerbang Sekolah

Tanaman

113

SCENE 21 - INT. RUANG TAMU

Keterangan : Kakek Satrio Meja

114

Kursi

SCENE 22 - EXT. HALAMAN RUMAH KAKEK SATRIO

RUM AH BAST IAN

RUM AH KAK EK SATR IO

Keterangan : Kakek Satrio

115

Bastian Pohon

SCENE 23 - INT. RUANG TAMU

Keterangan : Kakek Satrio Meja

116

Kursi

SCENE 24 - EXT. TAMAN DONGENG

Katerangan : Anak anak Pohon Saung Tanaman Bangku

117

SCENE 25 - EXT. HALAMAN RUMAH KAKEK SATRIO

RUM AH KAK EK SATR IO

Keterangan : Kakek Satrio

118

Bastian Pohon

SCENE 26 - EXT. RUANG TUNGGU KLINIK

KLIN IK

Keterangan : Kakek Satrio

119

Bastian

SCENE 27 - EXT. RUANG PEMERIKSAAN KLINIK

Keterangan : Kakek Satrio Dokter Jena Kursi Meja

120

SCENE 28 - INT. KAMAR TIDUR

Katerangan : Meja Lemari

121

Kursi Tempat tidur Kakek Satrio

SCENE 29 - INT. KAMAR TIDUR

Katerangan : Meja Lemari

122

Kursi Tempat tidur Kakek Satrio

SCENE 30 - INT. GUDANG

Gudang

Toi let

Katerangan : Kamar Tidur

123

Kakek Satrio

SCENE 31 - EXT. HALAMAN RUMAH KAKEK SATRIO

RUMA H

Keterangan : Kakek Satrio

124

SCENE 32 - EXT. TAMAN DONGENG

Katerangan : Dokter Jena Pohon Saung Tanaman Bangku Kakek Satrio

125

SCENE 33 - INT. KAMAR TIDUR

Katerangan : Meja Lemari

126

Kursi Tempat tidur Kakek Satrio

SCENE 34 - EXT. HALAMAN RUMAH KAKEK SATRIO

RUM AH KAK EK SATR IO

Keterangan : Kakek Satrio

127

Pohon

SCENE 35 - EXT. TAMAN DONGENG

Katerangan : Dokter Jena Pohon Saung Tanaman Bangku Kakek Satrio

128

SCENE 36 - EXT. RUANG KELAS

Katerangan : Satrio Jena Teman teman Meja Murid

Meja Guru

129

SCENE 36 - EXT. RUANG KELAS

Katerangan : Satrio Jena Teman teman Meja Murid

Meja Guru

130

SCENE 37 - EXT. RUANG KELAS

Katerangan : Rendy Jena

131

3.3 Proses Kerja Penulis Naskah Penulis dalam pengerjaan drama televisi “Akhir Senja” adalah sebagai penulis naskah. Penulis naskah adalah pencipta konsep pertama yang dinyatakan dalam bentuk sebuah teks naskah. (The Art Of Acting. Eka D. Sitorus : 2003 : 9) Scriptwriter adalah tenaga profesional yang membuat dan menulis naskah atau skenario sesuai dengan kaidah produksi televisi. (Kamus Istilah Pertelevisian . Leli Achlina dan Purnama Suwardi : 2011 : 153) Menurut penulis, seorang penulis naskah adalah orang yang bertugas menuangkan ide dan konsep kreatif cerita dalam bentuk skenario, dan mempertanggungjawabkan tersampainya pesan cerita kepada penonton. Pada tahapan kerja, penulis naskah melewati proses pra produksi, produksi dan pasca produksi. 3.3.1

Pra Produksi Pada saat pra produksi, penulis naskah mempunyai peran membuat ide cerita

kemudian mengembangkannya menjadi sebuah skenario. Skenario adalah naskah yang berisi perincian dan urutan adegan. (Kamus Istilah Pertelevisian . Leli Achlina dan Purnama Suwardi : 2011 : 151) Ide cerita yang diambil adalah tentang kisah cinta yang dikaitkan dengan sebuah gangguan tidur Somnambulisme/Sleepwalking. Setelah menentukan ide cerita, penulis melakukan riset dengan membaca beberapa referensi buku, internet, dan mendatangi seorang dokter sebagai narasumber. Somnambulisme/Sleepwalking adalah gangguan tidur yang cukup aneh dan dapat membahayakan penderita atau

132

orang lain disekitarnya. Terbangun dari tidur, kemudian melakukan kegiatan yang bisa dilakukan ketika dalam kondisi sadar. Misalnya, membuka pintu, memasak, menulis, menyetir mobil, bahkan membunuh. Itu terjadi karena otak sudah tidak dapat membedakan antara tidur dan terjaga. Menurut

Prof.DR.dr.

S.M.

Lumbantobing,

Sp.S(K),

Sp.KJ.

(2004),

Somnambulisme dapat dipicu oleh berbagai keadaan, seperti: 1. Deprivasi (kurang) tidur. 2. Demam. 3. Stres. 4. Medikasi (misalnya: fenotiazin, kloralhidrat, lithium). 5. Gangguan lain yang menyebabkan terbangun dari tidur (arousal), misalnya: OS (Obstructive Sleep Apnea), kandung kencing penuh, suara keras. Ide cerita yang ada dibuat menjadi sebuah cerita fiksi dengan genre romance. Sebuah kisah tentang Kakek Satrio yang patah hati dan akhirnya rela membujang hingga usia 45 tahun. Menyibukan diri sebagai pendongeng anak-anak, Kakek Satrio mulai dihinggapi masalah tentang gangguan kesehatan seperti migraine dan demam dimalam hari. Gangguan kesehatan serta kebiasaan minum obat FluoroquinoloneAntibiotik dan Bupropion-Antidepresan yang tidak sesuai dosis, membuat Kakek Satrio mengidap gangguan tidur Somnambulisme. Gangguan tidurnya membuat dia semakin tertekan, karna gangguan tidurnya ini membuat dia selalu teringat pada masalalu. Tidur semula menggunakan piyama kemudian bangun menggunakan seragam SMA yang sudah lusuh. Disertai mimpi buruk tentang kenangan SMA nya yang membuatnya patah hati. Kenangan tentang seorang gadis bernama Jena.

133

Kehidupan sepi yang diwarnai dengan ketakutan dan kecemasan. Kakek Satrio selalu dihantui perasaaan takut, siapa yang sudah memakaikan seragam ketubuhnya padahal ia sudah berusaha membuang seragam itu jauh-jauh. Ketakutannya semakin parah dengan hadirnya tetangga yang misterius, Bastian. Bastian adalah tetangga yang tidak mudah bersosialisasi. Dan dengan bantuan Bastian, Kakek Satrio dibawa ke dokter psikiater agar mendapat perawatan. Terkejutnya Kakek Satrio bahwa dokter psikiater yang ditemuinya adalah Jena, cinta pertamanya ketika SMA. Karna Dokter Jena, Kakek Satrio tahu tentang penyakit dan ketakutannya selama ini. Dan karna Dokter Jena, usia senja Kakek Satrio menjadi lebih merona. Setelah penulisan skenario selesai, lalu penulis bersama tim berdiskusi ditahap bimbingan dengan pembimbing Tugas Akhir. Hingga akhirnya, naskah skenario siap untuk diproduksi.

3.3.2

Produksi Pada saat produksi, penulis mempunyai peranan yang cukup penting

diantaranya : 1.

Membantu Sutradara untuk menjaga alur cerita agar sesuai dengan

skenario yang sudah dibuat. 2.

Membantu para pemain untuk memahami karakter yang diperankan

sesuai dengan skenario 3.

Membantu Kameraman untuk menvisualisasikan bahasa skenario

menjadi sebuah sajian audio visual yang layak ditonton

134

4.

Membantu penata artistik untuk menyiapkan setting lokasi, wardobe,

dan make up pemain, agar sesuai dengan skenario yang ada

3.3.3

Pascaproduksi Setelah tahap produksi selesai kemudian melakukan tahap pascaproduksi.

Sebagai penulis naskah, penulis berusaha menjaga alur cerita yang ada didalam skenario. Dan juga tetap berkomunikasi dengan editor dan sutradara apabila terdapat perubahan alur cerita dalam proses editing. Dan memperhatikan bila ada dialog yang ditambahkan atau dikurang dari naskah yang dibuat.

3.3.4

Peran dan Tanggungjawab Penulis Naskah bekerja sama dengan produser dan sutradara dalam mengemas

konsep ide dasar kreatif menjadi suatu cerita drama televisi. (Menjadi Sutradara Televisi. Naratama : 2004:49) Adapun tanggungjawab dari seorang penulis naskah yaitu : 1.

Menciptakan dan menulis dasar acuan produksi dalam bentuk naskah

atas dasar ide cerita sendiri atau ide dari orang lain yang telah disepakati oleh Produser dan Sutradara sebagai Triangle Sytem. Penulis Naskah, Produser, Sutradara adalah tiga kepala yang berperan penting untuk menentukan ide cerita. 2.

Menjadi narasumber dalam proses produksi dan pascaproduksi.

Selain menulis naskah skenario, penulis naskah mempunyai peran untuk membantu Sutradara di lapangan saat proses shooting dan mendampingi Editor bersama dengan Sutradara dan Produser saat proses editing.

135

3.

Seorang penulis skenario harus mampu menerjemahkan setiap kata

yang dihasilkan menjadi sebuah gambaran imaji visual yang dibatasi oleh format pandang „kotak-kotak layar televisi‟. (Menjadi Penulis Skenario Profesional. Sonny Set dan Sita Sidharta 2003: 24)

3.3.5

Proses Penciptaan Karya Dalam tugas drama yang sekaligus sebagai Tugas Akhir, penulis berperan

sebagai penulis naskah dalam produksi yang berjudul “Akhir Senja”. Penulis sadar, bahwa penulis hanyalah manusia biasa yang jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangan dalam proses penciptaan karya. Namun, penulis tetap ingin memberikan yang terbaik dalam segala hal yang berkaitan dengan proses penciptaan karya. Penulis juga menggunakan beberapa referensi, baik itu referensi tentang penulisan naskah skenario ataupun referensi tentang ide cerita yang mengangkat tentang gangguan tidur Somnambulisme/Sleepwalking. Referensi bersumber dari buku, internet, dan seorang dokter. Dan referensi ide cerita film romantik berasal dari film “(500) Days of Summer”, “Alexandria”, “MIKA”.

Referensi film lainnya adalah “About Time” dan “The Sixth Sense”, sebagai referensi untuk menbuat twist, agar penonton tidak mudah menebak ending cerita. 136

A.

Konsep Kreatif

Cerita yang diangkat merupakan sebuah cerita fiksi yang dikembangkan oleh penulis naskah berdasarkan imajinasi dan riset yang telah dilakukan. Sebuah cerita fiksi tidak perlu dibuat seperti kenyataan, kita boleh memasukan unsur-unsur khayalan atau creative license sebagai bumbu untuk membuat cerita lebih menarik. Yang penting, creative license ini tidak terlalu menyimpang sehingga mengganggu jalannya cerita. Riset akan menolong kita untuk mengetahui unsur „nyata‟ dari sebuah cerita. Inilah perlunya melakukan riset karakter dan peristiwa dengan cerita dan teliti. Semakin banyak yang kita tahu mengenai sebuah peristiwa, kita dapat meletakan para tokoh di dalam situasi dan konflik yang menarik. Semakin dalam kita mengetahui karakter tokoh kita maka kita dapat mengantisipasi tindakan dan reaksinya terhadap situasi tertentu sehingga cerita dapat mengalir secara wajar. (Menjadi Penulis Skenario Profesional. Sonny Set dan Sita Sidharta 2003: 20) Konsep Kreatif seorang penulis naskah dirangkum dalam sebuah logline. Logline adalah sebuah kalimat yang berisi sinopsis dan sebuah “pancingan yang menarik” dari sebuah cerita. Logline bermula saat studio-studio Hollywood

137

menyimpan banyak naskah yang dianggap menarik untuk sebuah film. Logline memudahkan pekerja film untuk memilih sebuah naskah secara cepat. Harapannya, Logline bisa memancing rasa ingin tahu penerbit sehingga penerbit mau membaca proposal film dengan seksama. Karena itu Logline harus baik dan menarik. Didalam logline terdapat ide pokok, tema, premis, motivasi, stake, set up masalah, plot, judul dan sinopsis. Setelah logline selesai dibuat dan disetujui oleh tim dan dosen pembimbing, penulis naskah melanjutkan konsep kreatifnya pada treatment dan skenario. Berikut adalah penjabaran dari logline drama televisi “Akhir Senja” :

a.

Ide Pokok

Ide pokok adalah sebuah jawaban mengenai pertanyaan mendasar sebuah film, yaitu apa yang mau dibicarakan dalam film ini. (Bikin Sendiri Film Kamu. M. Bayu Widagdo & Winastwan Gora S. : 2004 : 28) Menurut penulis, ide pokok adalah sebuah kalimat perenungan dari creator film yang ingin disampaikan kepada penonton. Ide pokok dari drama televisi “Akhir Senja” : Kesalahan di masalalu bisa mempengaruhi masa depan. Didalam sebuah kalimat perenungan tersebut, creator film ingin menyampaikan bahwa apapun yang dilakukan di masalalu akan berpengaruh pada masa yang akan datang. Kesalahan dan kegagalan di masalalu tidak bisa diubah, dan tak perlu disesali. Yang harus dilakukan adalah simpan masalalu sebagai sebuah kenangan dan

138

pelajaran yang berharga. Dan untuk masadepan, lakukanlah yang terbaik apapun yang bisa kita lakukan, karena kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi di masadepan.

b.

Tema

Tema cerita adalah pokok pikiran dalam sebuah karangan. Atau dapat diartikan pula sebagai dasar cerita yang ingin disampaikan oleh penulisnya. (Kunci Sukses Menulis Skenario. Elizabeth Lutters : 2004:41) Menurut penulis, tema adalah sebuah kalimat yang menjelaskan ide pokok tentang usaha seorang protagonis/pemeran utama dalam skenario. Tema berhubungan erat dengan ide pokok, dalam drama televisi “Akhir Senja” ini, penulis membuat tema : Tentang Satrio yang rela membujang hingga usia senja karena kesalahannya di masalalu. Dasar cerita yang diangkat adalah tentang Satrio yang rela membujang hingga usia senja, karna kesalahan masalalu ketika dia masih duduk di bangku SMA. Ketika SMA, dia mencintai seorang gadis teman sekelasnya bernama Jena. Karna Satrio tidak berani mengungkapkan perasaannya, dan sempat terjadi kesalahpaham, membuat dia memutuskan untuk tidak menikah hingga usia 45 tahun. Dan setiap hari disibukan dengan menjadi seorang pendongeng. Tekanan hidup yang dialami, gangguan kesehatan, dan kelebihan dosis atas obat yang diminumnya membuat dia menderita Somnambulisme. Gangguan tidur yang membuat jiwanya selalu cemas setiap hari, karna selalu teringat akan masalalunya.

139

c. Premis (Intisari cerita) Intisari cerita bisa dikaitkan dengan pesan yang ingin disampaikan oleh cerita, atau sesuatu yang menentukan arah cerita. (Kunci Sukses Menulis Skenario. Elizabeth Lutters : 2004:45) Menurut penulis, premis adalah kalimat kesimpulan dari cerita yang mengandung sebuah pesan.

Dalam drama televisi “Akhir Senja” ini, penulis

membuat premis : Diusia senja, Kakek Satrio menjadi seorang pendongeng anak-anak untuk mengisi hidupnya yang sepi, Kakek Satrio berusaha melupakan kegagalan dan kesalahannya dimasalalu yang terus saja menghantuinya. Didalam premis tersebut, penulis ingin menyampaikan pesan bahwa drama televisi “Akhir Senja” berisi tentang usaha seorang bujang lapuk yang ingin melupakan masalalunya. Didalam kesendiriannya, Kakek Satrio menyibukan diri menjadi seorang pendongeng anak-anak. Namun ketika sepi menghampiri, masalalu itu terus menghampirinya dan membuatnya semakin tertekan. d. Motivasi Motivasi yang dimaksud disini adalah motivasi lakon dalam melakukan setiap aksinya didalam cerita. Dalam drama televisi “Akhir Senja” ini, motivasi tokoh utama adalah : Kakek Satrio ingin mengakhiri rasa sepinya dan membuang jauh-jauh masalalunya.

140

Motivasi lakon ini akan terus dibawa hingga akhir cerita, karna inilah yang menjadi dasar selanjutnya dari sebuah film. Tentang seorang tokoh yang ingin mencapai tujuan dalam sebuah cerita. e.

Stake

Stake adalah sebuah kalimat dilema, konflik yang dialami tokoh utama jika dia melakukan sebuah tindakan ataupun tidak melakukan apa-apa. Dalam drama televisi “Akhir Senja” ini, stake yang terjadi pada tokoh utama adalah : Jika Kakek Satrio tidak membuang jauh-jauh masalalunya maka ia akan terus dihantui. Stake ini akan menambah konflik dalam sebuah cerita dan menentukan action tokoh utama dalam cerita. Action/Aksi menerangkan aktivitas yang terjadi pada setiap scene. Action/Aksi melingkupi masalah fisik dan psikologi karakter, keadaan lingkungan sekitarnya atau suasana. (Menjadi Penulis Skenario Profesional. Sonny Set dan Sita Sidharta 2003: 72) f. Set up Masalah Set up masalah adalah akar dari segala permalahan yang terjadi pada lakon utama dalam cerita. Dalam drama televisi “Akhir Senja” ini, set up masalahnya adalah : Satrio tak berani mengungkapkan perasaannya pada Jena, pujaaan hatinya dikala muda. Ketakutan Satrio untuk menyatakan cintanya pada Jena ketika SMA, membuat kegagalan ini terus mengikuti hidupnya hingga masa depan. Mumbuat Satrio semakin

141

tertekan dalam menjalani hidup. Dan dari sinilah semua konflik dalam cerita drama televisi “Akhir Senja” dimulai. g.

Plot

Plot disebut juga dengan alur cerita atau jalan cerita. Tidak ada cerita tanpa jalan cerita atau plot. Jadi, plot adalah hal yang wajib dalam membuat sebuah cerita, termasuk cerita untuk skenario film dan sinetron. Plot yang berkaitan dengan penulisan skenario dapat dibagi menjadi plot lurus dan plot bercabang. (Kunci Sukses Menulis Skenario. Elizabeth Lutters : 2004:50) Meskipun ceritanya hanya terfokus pada satu tokoh utama saja, dan semua konfliknya selalu berkaitan dengan tokoh utamanya, penulis naskah membuat plot seperti anak tangga seperti struktur yang diterapkan oleh Elizabeth Lutters. Ini merupakan Grafik Elizabeth Lutters 1. (Kunci Sukses Menulis Skenario Edisi Revisi. Elizabeth Lutters : 2010 : 54)

Keterangan : 

Teaser 142

Teaser adalah adegan gebrakan, ditampilkan pada pembukaan/awal cerita, yang tujuannya memancing penonton untuk menyaksikan kelanjutan cerita dibelakangnya. Teaser bisa berupa sebuah scene/adegan baru yang diciptakan oleh penulis skenario, bisa juga cuplikan adegan paling menarik/konflik utama yang sudah ada di dalam skenario. (Kunci Sukses Menulis Skenario Edisi Revisi. Elizabeth Lutters : 2010 : 166) Setelah mengambil gebrakan didepan, grafik turun/reda beberapa saat yang diisi dengan pengenalan tokoh dan permulaan konflik. Didalam drama televisi “Akhir Senja”, teaser diawali dengan seseorang menggali tanah, yang merupakan cuplikan adegan yang ada dalam skenario berikutnya, Kemudian setelah teaser, ada pengenalan tokoh Kakek Satrio yang seorang pendongeng anak-anak. Dan permulaan konflik dimulai dengan menunjukan kehidupan Kakek Satrio yang sepi.  Konflik Kemudian mulai memasuki konflik yang naik, lalu datar sedikit, terus naik lagi, datar sedikit lagi, seperti anak tangga. Konflik seperti anak tangga ini, ditunjukan dalam drama televisi “Akhir Senja”, dimana Kakek Satrio yang gelisah ketika tidur kemudian bermimpi tentang masalalu yang indah dan pahit. Kemudian harus bangun, dengan mendapati keanehan dalam

dirinya.

Terbangun

mengenakan

seragam

SMA,

padahal

awalnya

menggunakan piyama ketika tidur. Ketakutan dan kepanikan yang tergambar, kemudian untuk meredam itu Kakek Satrio harus meminum obat antibiotik dan antridepresan.

143

 Klimaks Setelah adanya naik turun pada konflik, kemudian konflikpun mencapai klimaksnya. Klimaks adalah puncak konflik. Klimaks dari drama televisi “Akhir Senja” adalah ditemukannya Kakek Satrio terbaring dihalaman rumahnya yang berantakan oleh tetangga misteriusnya, Bastian. Tanah yang tergali, dan Kakek Satrio tertidur dengan seragam SMA yang compangcamping penuh dengan noda tanah.  Katarsis Ketika sudah mulai mencapai klimaks, akan ada katarsis penjernihan sedikit. Katarsis dari drama televisi “Akhir Senja” adalah ketika mulai ada titik terang tentang siapa itu Bastian, dan apa yang dialami oleh Kakek Satrio selama ini yang ternyata dia menderita sebuah gangguan tidur.  Tamat Akhir dari cerita yang telah dibuat, bisa happy ending ataupun sad ending. Akhir dari drama televisi “Akhir Senja” adalah akhir yang bahagia, dimana dokter psikiater yang ditemui Kakek Satrio untuk memeriksa kondisi kesehatannya adalah Jena. Gadis pujaannya ketika SMA. Jena ternyata juga menyimpan perasaan yang sama pada Kakek Satrio. Merekapun bersama menghabiskan usia senja mereka disebuah taman dongeng, disaksikan anak-anak yang asik mendengarkan mereka berdongeng bersama. (Plot “Akhir Senja” terlampir)

144

h.

Karakter Tokoh

Karakter bisa disamakan dengan sifat bisa juga disebut peran tokoh. Dalam skenario, karakter haruslah sesuai dengan peran yang dimainkan, misalnya seseorang yang tinggal dijalanan tentu saja berbeda dengan seseorang yang tinggal dalam keluarga yang berpendidikan. Baik dari gaya bicara, ataupun dari cara berpakaiannya. Peran tokoh dibagi menjadi peran protagonis, antagonis, tritagonis, dan peran pembantu. 1.

Peran Protagonis

Peran Protagonis adalah peran yang harus mewakili hal-hal positif dalam kebutuhan cerita. Peran ini biasanya cenderung menjadi tokoh yang disakiti, baik, dan menderita sehingga akan menimbulkan simpati bagi penontonnya. Dalam sebuah cerita biasanya ada satu atau dua peran protagonis, dengan didampingi tokoh yang lain (sidekick). Peran protagonis ini biasanya menjadi tokoh sentral, yaitu tokoh yang menentukan gerak adegan. Dalam drama televisi ”Akhir Senja”, Kakek Satrio

merupakan peran

protagonis. 2.

Peran Antagonis

Peran Antagonis adalah kebalikan dari peran protagonis. Peran ini adalah peran yang harus mewakili hal-hal negatif dalam kebutuhan cerita. Peran ini biasanya cenderung menjadi tokoh yang menyakiti tokoh protagonis. Dia adalah tokoh yang jahat sehingga akan menimbulkan rasa benci penontonnya. Dalam sebuah cerita, biasanya ada satu atau dua peran antagonis, dibantu tokoh-tokoh lain (kontagonis). Peran antagonis juga sering menjadi tokoh sentral dalam cerita, yang tugasnya

145

mengganggu dan melawan peran protagonis. Peran ini biasanya merupakan keladi terjadinya sebuah konflik. Dalam drama televisi ”Akhir Senja” , terdapat peran antagonis tanpa tokoh. Maksudnya yang berperan sebagai peran antagonis, adalah kenyataan bahwa tokoh protagonis harus menghadapi kehidupan yang sepi tanpa seorang pendamping, setiap tidur selalu dihantui oleh mimpi di masalalu, dan bangun tidur terkejut dengan perubahan yang dia alami, semula menggunakan piayama kemudian bangun menggunakan seragam SMA yang sudah berusaha disingkirkan oleh Kakek Satrio. 3.

Peran Tritagonis

Peran Tritagonis adalah peran pendamping, baik untuk peran protagonis maupun untuk peran antagonis. Peran ini bisa menjadi pendukung atau penentang tokoh sentral, tetapi bisa juga sebagai penengah atau perantara antartokoh sentral. Posisinya menjadi pembela tokoh yang didampinginya. Peran ini termasuk peran pembantu utama. Dalam drama televisi ”Akhir Senja” , yang merupakan karakter pendukung adalah Dokter Jena, Satrio Muda dan Jena Muda, Bastian, dan Rendy. 4.

Peran Pembantu

Selain ketiga peran tadi, masih ada peran pembantu yang berfungsi sebagai tokoh pelengkap, gunanya untuk mendukung rangakaian cerita. Kehadiran tokoh ini tidak ada pada semua cerita, tergantung dari kebutuhan cerita. Jika tidak diperlukan pelengkap tokoh, tidak perlu ditampilkan. Dalam drama televisi ”Akhir Senja” peran anak-anak, teman-teman sekelas Satrio, dan guru fisika merupakan peran pembantu. (Kunci Sukses Menulis Skenario. Elizabeth Lutters : 2004 : 80, 81, 82)

146

Menurut Enang Rokajat Asura (2005:47) bahwa “karakter tokoh yang kuat dan jelas akan sangat membantu pencapaian kesan dari thema yang disodorkan. Apapun bentuk dan wujud tokoh itu, apakah dia seorang manusia, binatang, benda mati seperti kayu dan batu, wayang, bintang, bulan, kartun, setan, ataupun malaikat, semua harus dapat diterima dengan logis”.

i.

Judul

Setelah menentukan plot/alur cerita dan karakter tokoh , penulis naskah menentukan judul yang paling tepat untuk mewakili keseluruhan ide kreatif. Maksud dari judul drama televisi “Akhir Senja” adalah wujud dari sebuah penantian panjang dan menemukan penyelesaiannya di usia senja dan dalam suasana senja yang datangkan rona. Wujud dari penantian Kakek Satrio pada cinta pertamanya, hingga usia senja dia tak menikah karna terlalu terpaku pada masalalunya. Di usia senja dan dalam suasana taman di waktu senja, dia menemukan sosok Jena, gadis pujaannya, yang ternyata juga menyimpan perasaan yang sama dengannya sejak dulu. Meski waktu telah berlalu, kehidupan telah berubah, tetapi cinta itu tetap saja sama. Dengan dasar pemilihan judul tersebut, diharapkan dapat menarik setiap orang yang melihat judulnya, dapat membangkitkan rasa ingin tahunya sehingga ingin segera menontonnya.

j.

Sinopsis

Cerita film bisa berasal dari aneka macam sumber. Dari buku sejarah, novel, cerita pendek, komik, berita, dan sebagainya. Semua bahan itu manakala akan

147

dijadikan film sebaiknya diuraikan dulu dalam bentuk sinopsis. Yakni ikhtisar cerita yang berisi semua bahan informasi pokok untuk dijadikan film sebagaimana diinginkan. (Teknik Menulis Skenario Film Cerita. H. Misbach Yusa Biran : 2006 : 233). (Sinopsis “Akhir Senja” terlampir)

k.

Message

Pesan yang terkandung dalam drama televisi “Akhir Senja” untuk penonton adalah : 1.

Simpanlah masalalu sebagai sebuah kenangan dan pelajaran berharga

yang tak perlu disesali sepanjang hidup 2.

Kegagalan di masalalu adalah sebuah proses yang harus kita tempuh

setelah berusaha, memang pahit tapi itulah hidup. Siap gagal, pasti siap sukses. 3.

Bangkit dan semangatlah untuk menata masadepan. Meski nasi telah

berubah menjadi bubur, kita masih tetap bisa mengambil hikmahnya. Terus lakukan yang terbaik, karna tidak ada yang pernah tahu apa yang terjadi di masadepan

B.

Konsep Produksi

Ketika proses produksi, konsep yang dipegang seorang penulis naskah adalah memposisikan diri sebagai narasumber. Sebagai penanggung jawab penjaga alur cerita. Membantu crew lainnya ketika produksi, Sutradara, Kameraman, dan Tim Artistik agar mendapatkan gambar sesuai dengan skenario. Kemudian juga membantu para pemain untuk memahami karakter dalam cerita.

148

C.

Konsep Teknis

Dalam membuat konsep kreatif, penulis berdiskusi dengan satu tim dan dosen pembimbing tugas akhir. Setelah konsep kreatif selesai hingga sinopsis, saatnya mengerjakan skenario. Tak ada konsep teknik yang terlalu spesifik dalam pembuatan skenario. Jika semua konsep kreatif telah selesai, penulis hanya tinggal merangkai kalimat dalam skenario. Penulis melepaskan semua pikiran-pikiran diluar cerita yang akan dibuat. Kemudian ketika menulis skenario, penulis masuk dan sebisa mungkin menjadikan diri penulis berada pada posisi tokoh dalam cerita. Sebaiknya, seorang penulis skenario memposisikan diri menjadi sebanyak mungkin tokoh dalam cerita. Hingga saat menulis dialog, semua akan muncul secara sendirinya sesuai dengan karakter tokoh dalam cerita. Menurut Elizabeth Lutters di dalam bukunya Kunci Sukses Menulis Skenario Edisi Revisi (2010 : 105), Saya tidak mungkin mendikte bagaimana cara membuat kalimat-kelimat hingga menjadi skenario yang utuh, sebab saya anggap hal itu adalah pekerjaan para dewa. Maksudnya saya sendiri kadang-kadang tidak pernah memahami ketika ada kekuatan lain yang menuntun jari tangan saya untuk mengetik dan terus mengetik, merangkai kalimat-kalimat, sehingga tercipta sebuah hasil skenario yang utuh. Saya pikir itu pastilah pekerjaan dewa-dewa yang diluar kemampuan pribadi saya. Jadi, misteri ini tidak dapat saya ungkapkan lewat katakata, selain hanya dengan satu kata : menulislah. Seperti kata Elizabeth Lutters didalam bukunya, tidak ada teknik khusus dalam menulis skenario, penulis hanya melakukan pekerjaannya menulis dan menulis.

149

Seorang dramawan asal Prancis, Pierre Corneille berkata “ Do your duty and leave the rest to gods” (lakukan tugas anda dan selebihnya tugas para dewa). ( Kunci Sukses Menulis Skenario Edisi Revisi. Elizabeth Lutters : 2010 : 105) Konsep teknik lainnya mengenai penulisan skenario adalah memperhatikan tata bahasa dan teknik penulisannya. Sebaiknya bahasa yang digunakan dalam dialog bukanlah bahasa buku, melainkan bahasa lisan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang disesuaikan dengan karakter tokoh dan setting cerita. Kecuali pada deskripsi visual, penulis menggunakan bahasa buku karna kegunaannya memang untuk dibaca dan divisualisasikan. Penulis juga menambahkan Voice Over (VO) dalam skenario. Voice Over (VO) adalah dialog yang orangnya tampak, suara terdengar, tapi bibirnya tidak bergerak, jadi seperti sedang berfikir atau berbicara dalam hari. (Kunci Sukses Menulis Skenario Edisi Revisi. Elizabeth Lutters : 2010 : 166). Selain Voice Over juga ada Narator sebagai teknik pengenalan tokoh Kakek Satrio diawal cerita.

3.3.6

Kendala dan Solusi Berikut adalah kendala yang dialami oleh penulis dan solusi yang diambil :\ 1. a.

Kendala Pra Produksi Kendala

: Menyamakan ide antara penulis, tim produksi, dan dosen

pembimbing tugas akhir. Solusi

:

Mendengarkan semua pendapat yang ada, kemudian

menyodorkan ide cerita penulis kepara tim dan pembimbing tugas akhir dengan

150

meyakinkan. Dengan didukung adanya riset yang memadai, alur cerita menarik, dan pesan yang akan diterima oleh penonton. b.

Kendala

:

Memperbanyak

riset

tentang

gangguan

tidur

Somnambulisme/Sleepwalking Solusi

:

Memperbanyak referensi bacaan yang bersumber dari

buku dan internet. Kemudian mencari narasumber seorang dokter yang mengetahui gejala dan penyebab dari gangguan tidur Somnambulisme/Sleepwalking. c.

Kendala

:

Proses pengerjaan yang relatif cepat, dan adanya revisi

berulang-ulang dari Sutradara dan dosen pembimbing tugas akhir. Solusi

:

Penulis harus dipaksa berfikir cepat dan cerdas, karna

banyak ide yang terus saja diolah bersama. Dan untuk drama televisi “Akhir Senja”, penulis telah membuat tiga alur cerita yang berbeda. Revisi yang ketiga adalah ide dan alur cerita yang paling menarik dan paling matang. Sehingga Sutradara, Produser dan dosen pembimbing tugas akhir, menyetujui cerita ketiga untuk segera diproduksi. d.

Kendala

:

Seorang penulis naskah dituntut untuk terus fokus dari

mulai pra produksi, produksi, hingga pascaproduksi. Fokus membuat cerita, fokus menjadi narasumber ketika produksi dan pascaproduksi. Penulis naskah memiliki peran penting akan tersampainya pesan cerita kepada penonton. Solusi

:

Terus berusaha untuk berpegang teguh pada konsep

kreatif dan skenario yang telah dibuat. Dan yakin, bahwa karya yang dihasilkan dari hati maka akan sampai ke hati pula. 2.

Kendala Produksi

151

a.

Kendala

: Ada beberapa perubahan naskah ketika produksi terjadi,

seperti perubahan lokasi, dan dialog yang di improve oleh pemain. Solusi

: Tetap menerima perubahan yang terjadi, namun tetap berpegang

teguh pada naskah. Perubahan yang terjadi tidak akan melenceng atau mengubah naskah secara keseluruhan. Perubahan yang terjadi dilapangan, menuntut Penulis naskah dan Sutradara untuk terus membuat banyak planing, agar perubahan yang terjadi tidak merusak susunan cerita.

3.

Kendala Pascaproduksi

a.

Kendala : Bersama Sutradara dan Editor menselaraskan cerita ketika

proses editing, yang didukung dengan efek dan ilustrasi musik, agar cerita dapat nilai menarik dan diterima oleh penonton. Solusi

: Mencari banyak referensi mengenai efek dan ilustrasi musik, dan

menselaraskannya berdasarkan naskah yang ada. Sehingga drama televisi ini akan menarik untuk ditonton, dan pesan dalam cerita dapat tersampaikan. 3.3.7 Lembar Kerja Penulis Naskah : 1. Logline 2. Sinopsis 3. Karakteristik Pemain 4. Treatment 5. Skenario 1.

Logline

Judul

152

Akhir Senja Ide Kesalahan di masalalu bisa mempengaruhi masa depan Tema Tentang Kakek Satrio yang rela membujang hingga usia senja karena kesalahannya di masalalu Premis Diusia senja, Kakek Satrio menjadi seorang pendongeng anak-anak untuk mengisi hidupnya yang sepi, Kakek Satrio berusaha melupakan kegagalan dan kesalahannya dimasalalu yang terus saja menghantuinya Motivasi Kakek Satrio ingin mengakhiri rasa sepinya dan membuang jauh-jauh masalalunya Stake Jika Kakek Satrio tidak membuang jauh-jauh masalalunya maka ia akan terus dihantui Set up Masalah Satrio tak berani mengungkapkan perasaannya pada Jena, pujaaan hatinya dikala muda Turning Point 1 Diawali dengan teaser, seseorang sedang menggali tanah kemudian pengenalan tokoh. Cinta pertama memang indah dan sulit untuk dilupakan. Ini membuat Kakek Satrio rela membujang hingga usia senja, karena Jena sang pujaan hati tidak bisa digantikan

153

oleh siapapun. Hidup senjanya hanya dihabiskan dengan menjadi pendongeng anakanak. Berdongeng tentang keberhasilan hidup, yang pada kenyataannya berbanding terbalik dengan hidupnya yang sepi. Turning Point 2 Setiap malam Kakek Satrio membuka kotak yang berisi seragam SMA yang lusuh, tiruan permen lolipop bulat dengan pesan selamat ulang tahun diatasnya dan surat cintanya untuk Jena. Dia berfikir bahwa semua kenangan tentang Jena akan menghapus sedikit rasa sepinya. Namun, hal ini malah membuatnya semakin menderita. Kakek Satrio sering meluapkan kesedihannya pada barang-barang masalalunya itu. Gangguan kesehatan mulai mengerogoti tubuhnya. Kakek Satrio menderita migrain. Karena obat yang diminumnya dan stress berat yang ia rasakan membuatnya mengalami gangguan tidur, Somnambulisme/Sleepwalking. Setiap bangun dari tidur, Kakek Satrio yang semula mengenakan piyama menjadi mengenakan seragam SMA lusuhnya kemudian bermimpi tentang masalalu. Bangun tidur dia selalu menangis. Kejadian ini selalu berulang, bangun dengan seragam SMA nya, dan meratapi masalalu. Kakek Satrio berusaha membuang seragamnya. Kakek Satrio telah menyembunyikan seragamnya diatas lemari, menyembunyikannya digudang, merobeknya dan menguburnya dihalaman rumah tetapi setiap bangun tidur seragam itu kembali ke tubuhnya. Dia semakin depresi dengan hidupnya yang selalu dihantui masalalu. Gairah mendongengnya luntur, hingga ia pun ditinggalkan anakanak yang selama ini setia mendengarkan dongengnya. Turning Point 3

154

Pagi hari, seorang tetangga bernama Bastian, menemukan Kakek Satrio terkapar di halaman rumah dengan memakai baju compang-camping. Kakek Satrio tak ingat kejadian yang telah dialaminya. Kakek Satrio memakai seragam SMA yang sudah robek penuh tanah dan menggali halaman rumahnya.

Bastian yang selama ini

dicurigai oleh Kakek Satrio karna tingkahnya yang aneh, ternyata adalah orang yang baik dan hanya ingin berkenalan dengan Kakek Satrio. Kakek Satrio duduk ditaman, diam melihat orang disekelilingnya begitu bahagia. Dia pun memutuskan untuk ke psikiater, dia ingin tahu apa yang salah dengan hidupnya selama ini. Tidak disangka sang psikiater adalah gadis yang dicintainya selama ini, Jena. Kakek Satrio terkena gangguan tidur akibat obat yang diminum dan stress yang dialami. Jena membantu kesembuhan Kakek Satrio. Jena adalah seorang janda yang tak pernah bahagia dengan pernikahannya. Sejak dulu Jena juga menyimpan perasaan yang sama pada Satrio. Diusia senjanya, Kakek Satrio dipertemukan kembali dengan cinta pertamanya yang kini merawat kesehatannya.

Ending Kakek Satrio dan Jena bercerita ditaman dongeng, didepan anak-anak tentang kisah mereka yang begitu indah. Tentang rona senja yang akan mereka lewati bersama. Message Pesan yang terkandung dalam drama televisi “Akhir Senja” untuk penonton adalah : 1.

Simpanlah masalalu sebagai sebuah kenangan dan pelajaran berharga yang tak

perlu disesali sepanjang hidup

155

2.

Kegagalan di masalalu adalah sebuah proses yang harus kita tempuh setelah

berusaha, memang pahit tapi itulah hidup. Siap gagal, pasti siap sukses. 3.

Bangkit dan semangatlah untuk menata masadepan. Meski nasi telah berubah

menjadi bubur, kita masih tetap bisa mengambil hikmahnya. Terus lakukan yang terbaik, karna tidak ada yang pernah tahu apa yang terjadi di masadepan

2.

Sinopsis

Kakek Satrio (45 tahun), seorang pendongeng anak-anak rela membujang karena kebodohannya dimasalalu. Ia tidak berani mengatakan perasaannya pada Jena, cinta pertamanya di kala muda. Dalam sepi, Kakek Satrio terus menyesali masalalu cintanya yang kelam. Kakek Satrio menemukan kotak yang berisi seragam SMA yang lusuh, tiruan permen lolipop bulat dengan pesan selamat ulang tahun diatasnya dan surat cintanya untuk Jena, ini semua membuat ia frustasi. Gangguan kesehatan mulai mengerogoti tubuhnya. Kakek Satrio menderita migrain. Karena obat yang diminumnya dan stress berat yang ia rasakan membuatnya mengalami gangguan tidur, Somnambulisme/Sleepwalking. Setiap bangun dari tidur, Kakek Satrio yang semula mengenakan piyama menjadi mengenakan seragam SMA lusuhnya kemudian bermimpi tentang masalalu. Bangun tidur dia selalu menangis. Kejadian ini selalu berulang, bangun dengan seragam SMA nya, dan meratapi masalalu. Kakek Satrio berusaha membuang seragamnya, tetapi setiap bangun tidur seragam itu kembali ke tubuhnya. Dia semakin depresi dengan hidupnya yang selalu dihantui masalalu. Gairah mendongengnya luntur, hingga ia pun ditinggalkan anak-anak yang selama ini setia mendengarkan dongengnya.

156

Pagi hari, seorang tetangga bernama Bastian (25 tahun), menemukan Kakek Satrio terkapar di halaman rumah dengan memakai baju compang-camping. Kakek Satrio tak ingat kejadian yang telah dialaminya. Kakek Satrio memakai seragam SMA yang sudah robek penuh tanah dan menggali halaman rumahnya. Bastian yang selama ini dicurigai oleh Kakek Satrio karna tingkahnya yang aneh, ternyata adalah orang yang baik dan hanya ingin berkenalan dengan Kakek Satrio. Kakek Satrio duduk ditaman, diam melihat orang disekelilingnya begitu bahagia. Dia pun memutuskan untuk ke psikiater, dia ingin tahu apa yang salah dengan hidupnya selama ini. Tidak disangka sang psikiater adalah gadis yang dicintainya selama ini, Jena (44 tahun). Jena adalah seorang janda yang tak pernah bahagia dengan pernikahannya. Sejak dulu Jena juga menyimpan perasaan yang sama pada Satrio. Diusia senjanya, Kakek Satrio dipertemukan kembali dengan cinta pertamanya yang kini merawat kesehatannya. Kakek Satrio dan Jena bercerita ditaman dongeng, didepan anak-anak tentang kisah mereka yang begitu indah. Tentang rona senja yang akan mereka lewati bersama.

3.

Karakteristik Pemain

1.

Kakek Satrio

157

Umur

: 45 Tahun

Postur

: Kurus, badan sedikit membungkuk, tinggi

Rambut

: Pendek, lurus, berwarna hitam

Kulit

: Sawo matang (kecoklatan)

Sifat

: Ramah terhadap anak-anak, murah senyum. Berjiwa

humoris, dan pandai. Kakek Satrio juga pandai menyembunyikan perasaannya. Pelupa, selalu merasa cemas dan mudah curiga terhadap orang lain. Penampilan

: Memakai lurik, mengenakan celana panjang, memakai

sendal dari bahan kulit ketika sedang mendogeng. Mengenakan kaos oblong, piyama, dan sarung ketika dirumah. Pendidikan

: S1 Jurusan Sastra Indonesia

Pekerjaan

: Pendongeng anak-anak

Latar Belakang

: Berasal dari Solo, Jawa Tengah, kemudian melanjutkan

hidup di Jakarta. Seorang pria yang merasa gagal akan hidupnya, karna tidak mempunyai pendamping disisinya. Hidup sebatang kara, yang setiap hari hanya ditemani oleh anak-anak yang setia mendengar cerita dongeng dari bibir tuanya. Karna migrain dan stress yang dialaminya membuat Kakek Satrio menderita Somnambulisme/Sleepwalking, sebuah gangguan tidur yang membuat hidupnya semakin tertekan. Ekspresi

: Karena hidup mengabdi sebagai pendongeng anak-

anak, Kakek Satrio sangat ekspresif. Dapat mengubah bentuk mukanya sesuai dengan cerita yang didongengkan.

158

Ciri khas

: Jika tertawa mata Kakek Satrio terpejam, dan keriput

diwajahnya ikut tertarik seiring senyumnya yang mengembang. Ketika gugup, Kakek Satrio suka mengkaitkan jari tengahnya ke jari telunjuk.

2.

Dokter Jena

Umur

: 44 tahun

Postur

: Kurus, tinggi proporsional

Rambut

: Panjang, ikal, berwarna hitam

Kulit

: Sawo matang (Kecoklatan)

Sifat

: Ramah, tetapi sedikit pemalu. Memiliki suara yang

lembut dan selalu tertarik pada hal-hal baru. Penampilan

: Berpenampilan rapi, dengan rambut disanggul tetapi

simple dan terlihat cantik. Senang mengenakan pita dirambutnya. Seorang dokter Pendidikan

: S1 Jurusan Kedokteran kemudian mengambil jurusan

keahlian bidang psikiatri sekitar lima tahun Pekerjaan

: Dokter Psikiater

Latar Belakang

: Seorang janda, yang suami meninggal 5 tahun lalu.

Jena tidak memiliki anak, dan tidak menemukan kebahagiaan bersama suaminya selama menikah. Jena seorang psikiater yang selalu serius menangani pasiennya. Ekspresi

: Selalu tersipu jika mendengar candaan dari Kakek

Satrio. Ciri khas

: Nenek Jena selalu menggigit bibir bawahnya sebelum

berbicara.

159

3.

Satrio Muda

Umur

: 18 tahun

Postur

: Kurus, tinggi, berbadan tegap

Rambut

: Pendek, lurus, berwarna hitam

Kulit

: Sawo Matang (kecoklatan)

Sifat

: Mudah bergaul, sangat menyukai pelajaran fisika.

Satrio muda adalah sosok yang aktif, tetapi suka gugup ketika Jena melihat kearahnya. Satrio suka kehilangan kendali akan dirinya. Satrio muda sangat romantis,dia pandai menulis puisi. Penampilan

: Berseragam sekolah dengan kerah dinaikan keatas, 2

kancing dibuka hingga dada terlihat, dan suka menggulung lengannya. Pendidikan

: SMA jurusan IPA

Pekerjaan

: Pelajar SMA Kelas XII di tahun 1987

Latar Belakang

: Satrio muda yang sangat menyenangi pelajaran fisika,

sosok yang keren disekolah. Satrio menyukai seorang gadis bernama Jena, tetapi dia selalu gugup setiap bertemu dengan Jena. Satrio gagal dalam seleksi masuk perkulihan jurusan ilmu fisika, dia pun memilih melanjutkan ke

jurusan sastra

Indonesia. Ekspresi

: Anak SMA yang selalu ekspresif dan bersemangat.

Namun, mudah gugup ketika Jena melihat kearahnya. Ciri khas

: Jika tertawa, matanya akan ikut terpejam. Ketika

gugup, Satrio suka mengkaitkan jari tengahnya ke jari telunjuk

160

4.

Jena Muda

Umur

: 17 tahun

Postur

: Kurus, tinggi proporsional

Rambut

: Panjang, ikal, berwarna hitam

Kulit

: Sawo matang (Kecoklatan)

Sifat

: Ramah, tetapi sedikit pemalu. Memiliki suara yang

lembut dan selalu tertarik pada hal-hal baru. Senang sekali membaca buku. Penampilan

: Berseragam sekolah rapi

Pendidikan

: SMA jurusan IPA

Pekerjaan

: Pelajar SMA Kelas XII di tahun 1987

Latar Belakang

: Seorang siswi dikelas yang sama dengan Satrio, siswi

yang cantik, pemalu dan sangat pandai. Seorang primadona di kelasnya. Satrio sangat mencintai Jena, dan ternyata Jena juga sedang menyimpan perasaan yang sama pada Satrio. Ekspresi

: Tersipu jika Satrio mulai bertingkah aneh

Ciri khas

: Selalu menggigit bibir bawahnya sebelum Jena

berbicara. Jena selalu menata rambutnya dengan memakai pita dan selalu berganti setiap hari. 5.

Rendy

Umur

: 18 tahun

Postur

: Badan proporsional, Tinggi

Rambut

: Pendek, lurus, berwarna hitam 161

Kulit

: Putih

Sifat

: Bersikap

dewasa

dan

selalu

melindungi

adik

sepupunya, Jena. Penampilan

: Memakai seragam sekolah dengan sweeater, terlihat

sangat maskulin. Mengendari vespa. Pendidikan

: SMA jurusan IPS

Pekerjaan

: Pelajar SMA kelas XII di tahun 1987

Latar Belakang

: Kakak sepupu Jena, yang setiap hari menjemput Jena.

Satrio mengira bahwa Rendy adalah kekasih Jena. Ekspresi

: Ekspresi yang tidak bersahabat

Ciri khas

: Suka mengangkat dagunya ketika berbicara

6.

Bastian

Umur

: 25 tahun

Postur

: Badan sedang dan tinggi proporsional

Rambut

: Pendek, lurus, berwarna hitam

Kulit

: Sawo matang (kecoklatan)

Sifat

: Melihat

orang

tanpa

bersosialisasi Penampilan

: Kaos dan celana pendek

Pendidikan

: -

Pekerjaan

: -

162

berkedip.

Tidak

pandai

Latar Belakang

: Tetangga

baru

Kakek

Satrio

yang

terkesan

mencurigakan, tapi ternyata ia sangat baik. Bastian hanya tidak tahu bagaimana cara memulai perkenalan. Ekspresi

: Menatap

tajam

dan

memiliki

mencurigakan Ciri khas

: Melihat orang tanpa berkedip

4.

Treatment

1.

Ext. Rumah : Halaman Rumah – Malam Hari

Seseorang sedang menggali tanah dan mengubur sesuatu. 2.

Int.Taman Dongeng : Sawung – Sore Hari

163

senyum

yang

Kakek Satrio sedang asik memainkan dua tokoh wayangnya, berdongeng tentang semangat untuk meraih mimpi dan manisnya sebuah keberhasilan jika kita bersungguh-sungguh. Anak-anak begitu antusias mendengarkan cerita sang kakek yang penuh dengan lelucon yang bisa membuat perut mereka tergelitik. Selain kebahagiaan, anak-anak itu akan membawa pulang sebuah pesan, menanamnya dalam otak mereka, memupuknya dengan semangat dan menuainya ketika mereka dewasa. Sungguh sebuah dongeng yang menarik dan bersahaja. 3.

Int. Rumah : Ruang Tamu– Malam Hari

Pulang kerumah dan melakukan rutinitas yang membosankan, menjalani hidup seorang diri. Kakek Satrio memasak, makan, cuci piring, menjemur baju, hingga membaca buku fisika diruang tamu, semua itu dilakukannya tanpa gairah. 4.

Int. Rumah : Kamar Tidur – Malam Hari

Kakek Satrio beranjak menuju kamar tidurnya. Kakek Satrio mendapati sebuah kotak dimeja kamarnya. Kemudian termenung memegang kotak yang berisi seragam, lolipop tiruan dengan pesan selamat ulangtahun diatasnya dan sebuah surat cinta. Lelah termenung, Kakek Satrio tidur sambil memeluk kotak yang berisi sejuta kenangan semasa SMA nya.

5.

Int. Sekolah : Kelas – Siang Hari

Satrio sedang mengajarkan pelajaran fisika kepada beberapa teman sekelasnya termasuk Jena, tentang Hukum Newton. Semua teman terdiam mendengar Satrio mengoceh didepan mereka. Selesai menerangkan Hukum Newton, Satrio duduk

164

kemudian membuka buku fisika sambil menatap Jena, yang duduk didepannya. Jena sedang asik mengerjakan tugas. Ketika sedang melamun sambil memandangi Jena, teman-teman yang semula belajar berubah menjadi bermain musik sambil bernyanyi, seolah mengiringi Satrio yang sedang mengagumi Jena. Salah seorang teman memanggil Satrio, menyadarkannya dari lamunan. Teman tersebut kemudian bertanya tentang Hukum Newton. Begitu mudah Satrio menjawabnya, menurutnya Hukum Newton adalah Hukum Cinta yang berlaku dalam hidupnya sekarang. Jena tersenyum melihat Satrio yang bertingkah aneh dengan Hukum Newtonnya itu. 6.

Int. Rumah : Kamar Tidur – Pagi Hari

Kakek Satrio bangun dengan kondisi panik dan sedikit mengalami gangguan pernapasan. Dia semakin kaget ketika melihat dirinya di cermin, dia memakai seragam SMA lusuhnya. Aroma kesedihan menyelimuti hatinya, ketika mengingat sosok Jena. Kakek Satrio memasukan seragamnya kedalam kotak yang berisi kenangan lainnya bersama Jena muda. Diletakkannya kotak itu diatas lemari pakaian. 7.

Int. Taman Dongeng : Sawung – Sore Hari

Anak-anak begitu bahagia mendengar cerita lelaki yang mereka sebut Kakek Satrio itu. Mereka begitu mencintai sosok pendongeng yang bersahaja itu. 8.

Int. Rumah : Kamar Tidur – Malam Hari

Duduk dikasurnya yang empuk, Kakek Satrio bersiap untuk istirahat. Kepala Kakek Satrio begitu pening, dia meminum obat antibiotiknya. Dilihatnya kalender, tanggal 11 Desember. Hari ulangtahun Jena. Kakek Satrio tersenyum getir. Diliriknta kotak

165

yang ada diatas lemari. Dilihatnya lagi dan lagi...hingga meneteskan air mata. Membuka laci dan minum obat antidepresan, kemudian tidur. 9.

Int. Sekolah : Ruang Kelas – Pagi Hari

Kelas yang begitu ramai, karena sang primadona kelas berulang tahun. Semua mengulurkan tangan pada Jena, untuk mengucapkan selamat. Satrio yang berdiri didekat pintu kelasnya, merasa sangat gugup. Disembunyikan permen lolipop bulat warna-warni dengan surat kecil diatasnya. Setelah menarik nafas, Satrio langsung menyodorkan permen itu ke wajah Jena, teman-teman disekitarnya bersorak-sorai. Melihat kehebohan teman sekelasnya, muka Jena berubah panik. Dan Satrio berlari meninggalkan kelas dengan perasaan yang tak karuan. 10.

Int. Rumah : Kamar Tidur – Pagi Hari

Dengan nafas tersenggal Kakek Satrio bangun dari tidurnya yang tidak nyenyak. Dia melihat kotak kenangannya berantakan dilantai kamarnya. Dahi Kakek Satrio terasa perih, diperiksanya dengan berkaca didepan cermin. Bukan terkejut karena dahinya terluka, tetapi baju seragam yang menempel di tubuhnya. Kakek Satrio terlihat sangat bingung. 11.

Int. Rumah : Gudang – Pagi Hari

Kakek Satrio mengunci pintu gudang rumahnya, dia sudah meletakkan kotak berisi seragam SMA beserta benda lainnya didalam gudang. 12.

Int. Rumah : Kamar Tidur – Malam Hari

Kakek Satrio tidur dalam kondisi sangat gelisah. Didalam tidurnya ia bermimpi ketika ia ingin menyatakan cinta pada Jena, dan Jena menerimanya.

166

Ia terbangun dan tak mau tidur lagi, dia takut mimpi itu akan hadir lagi. Karena mimpi itu membuat jiwanya semakin terguncang. 13.

Ext. Sekolah : Gerbang Sekolah – Siang Hari

Satrio yang gugup berani menatap mata Jena yang berbinar. Dia memberikan suratnya. Jena membacanya dengan tersenyum. Jenapun menerima cinta Satrio. Angin berhembus begitu tenang, dengan bunga yang berguguran entah dari mana. Bunga yang menyeruakkan wangi cinta. 14.

Int. Rumah : Kamar Tidur – Pagi Hari

Duduk di tempat tidurnya hingga pagi menjelang, seragam lusuhnya masih menempel di tubuhnya. Diraihnya gunting di meja kamarnya, kemudian gunting itu mengoyak seragam Kakek Satrio. 15.

Ext. Rumah : Depan Rumah – Pagi Hari

Kakek Satrio membuang kotak berisi seragamnya kedalam tempat sampah yang ada didepan rumahnya. Seorang tetangga mengamatinya dari kejauhan. Mengetahui ada yang mengamatinya, Kakek Satrio masuk rumah dengan tergesa. 16.

Int. Taman Dongeng : Sawung – Sore Hari

Kakek Satrio berdongeng tak seperti biasanya, banyak anak yang kecewa melihatnya. Mengetahui anak-anak meninggalkannya, kepala Kakek Satrio sakit dan dia meminum obatnya. 17.

Ext. Rumah : Jalan Depan Rumah – Sore Hari

167

Dijalan pulang, Kakek Satrio melihat orang-orang disekitarnya begitu bahagia. Ketika hendak sampai dirumahnya, ada seorang pria melihatnya dari seberang jalan. Melihat gelagat yang tidak enak, Kakek Satrio segera masuk kedalam rumah. 18.

Int. Rumah : Ruang Tamu – Malam Hari

Kakek Satrio memutuskan untuk tidak tidur malam ini. Dia berolahraga diruang tamunya. 19.

Ext. Sekolah : Gerbang Sekolah – Siang Hari

Satrio memberikan surat itu pada Jena. Jena sudah menyambutnya, tiba-tiba terdengar suara panggilan untuk Jena. Seorang cowok keren dengan seragam SMA menunggangi motor vespa memanggil nama Jena dari luar gerbang. Jena pun langsung berpamitan pada Satrio, tanpa sempat menerima surat darinya. Jena berlari kearah Rendy, dan pergi bersamanya. 20.

Int. Rumah : Ruang Tamu – Pagi Hari

Kakek Satrio ternyata ketiduran di kursi ruang tamunya. Alangkah terkejutnya ia, melihat dirinya memakai seragam SMA yang sudah ia gunting dan dibuang ketempat sampah. Apa yang terjadi sebenarnya? Kakek Satrio merasa sangat kebingungan dan sedih mengingat mimpinya. Diambilnya surat cinta untuk Jena yang sudah ia buang juga bersama seragam itu kemarin. Dibacanya kembali, ia semakin terluka. 21.

Ext. Rumah : Halaman Rumah – Sore Hari

Kakek Satrio sedang menanam pohon dihalaman rumahnya. Ketika dia sedang menyiram pohon yang ia tanam, ia melihat keseberang rumahnya. Seorang pria yang

168

selama ini mengamatinya, kini tersenyum kearahnya. Melihat itu, kakek Satrio bergegas masuk rumah. 22.

Int. Rumah : Ruang Tamu - Sore Hari

Kakek Satrio panik, dia minum obat sakit kepalanya. Duduk diruang tamu, dengan gelisah. Siapa gerangan pria itu? Dilihatnya dari jendela rumahnya. Pria itu sudah tidak ada. 23.

Int. Taman Dongeng : Sawung – Sore Hari

Anak-anak menanti kedatangan sang kakek ditaman dongeng. Sudah sore, tetapi sang kakek tidak kelihatan batang hidungnya. 24.

Ext. Rumah : Halaman Rumah – Pagi Hari

Kakek Satrio ditemukan oleh tetangganya tertidur di halaman rumahnya, ditemukan oleh pria yang selama ini

terkesan mencurigakan.

Kondisi halaman rumahnya

berantakan, pohon yang kemarin ditanamnya tercabut dari tanah. Dan alangkah terkejutnya, Kakek Satrio memakai seragam SMA yang compang camping dan penuh dengan noda tanah. 25.

Ext. Klinik : Ruang Tunggu Klinik – Siang Hari

Kakek Satrio pergi ke klinik ditemani oleh Bastian. Pria yang selama ini ia curigai, ternyata adalah tetangga baru yang pemalu dan ingin berkenalan dengannya. 26.

Int. Klinik : Ruang Pemeriksaan – Siang Hari

Terkejut, sang dokter adalah pujaan hatinya, Jena. Mereka berdua bertukar cerita. Dan

ketika

diperiksa,

Jena

mendiagnosa

bahwa

Satrio

terkena

Sombambulisme/Slepwalking. Karena Satrio terlalu stress hingga kurang tidur. Obat yang selama ini ia minum, juga mempengaruhi itu. Ternyata selama ini, dia bangun

169

dari tidurnya kemudian memakai seragam lalu tertidur kembali. Dan ketika bangun dia harus meratapi mimpi masalalu yang selalu menghantuinya. 27.

Int. Rumah : Kamar Tidur – Malam Hari

Bangun dari tidur, membuka kotak yang dipeluknya kemudian mengeluarkan seragamnya. 28.

Int. Rumah : Kamar Tidur – Malam Hari

Bangun dari tidur, meraih kursi didekat tempat tidurnya. Kakek Satrio meraih kotak kenangan di atas lemarinya hingga dia terjatuh dan dahinya memar. Kemudian memakai seragamnya dan tertidur. 29.

Int. Rumah : Gudang – Malam Hari

Kakek Satrio Bangun dari tidur, berjalan menuju gudang, membuka pintu gudang dan menemukan seragam. 30.

Ext. Rumah : Depan Rumah – Malam Hari

Kakek Satrio mengambil bungkusan plastik yang berisi kotak kenangan SMA nya. 31.

Ext. Taman Dongeng : Depan Sawung – Sore Hari

Ditaman dongeng Kakek Satrio melanjutkan obrolan dengan Jena tentang gangguan tidur yang dialami Kakek Satrio. Kakek Satrio terus mengagumi sosok Jena, tetapi ketika ditanya Jena kenapa dia belum menikah. Kakek Satrio hanya terdiam. 32.

Int. Rumah : Kamar Tidur – Malam Hari

Kakek Satrio meminum obat dari Jena. Bahagianya ia bertemu dengan pujaan hatinya. Kakek Satrio kemudian menulis surat cinta untuk Jena yang sekarang adalah seorang janda. Surat itu berisi puisi yang sama, yang tak sempat ia berikan 27 tahun yang lalu.

170

33.

Ext. Rumah : Halaman Rumah – Malam Hari

Kakek Satrio mencabut pohon yang ditanamnya, dan menggali seragam yang dikuburnya. Ternyata maksud menaruh pohon diatas galiannya adalah dia tak mau orang lain curiga bahwa dia mengubur sesuatu. Selesai menggali, Kakek Satrio memakai seragam yang sudah penuh dengan noda tanah dan tertidur dihalaman karena kelelahan. 34.

Ext. Taman Dongeng : Depan Sawung – Sore Hari

Kakek Satrio memberanikan diri memberikan puisi cintanya pada Jena. Senyum terkembang dari bibir Jena selama membaca puisi itu. Jena berkata, bahwa sejak dulu bahkan hingga saat ini dia juga menunggu Kakek Satrio. Jena juga menjelaskan, bahwa laki-laki yang menjemputnya adalah kakak sepupunya. Kakek Satrio dan Jena memainkan wayang bersama. Dan ketika mereka asik memainkan wayang, anak-anak berlari menghampiri mereka dan mendengarkan dongeng. Alangkah bahagianya mereka, disatukan di usia senja oleh cinta yang kembali merona. 35.

Int. Sekolah : Ruang Kelas – Siang Hari

Satrio menjawab pertanyaan temannya tentang Hukum Newton dengan yakin dan benar. Membuat Jena semakin kagum dengan sosok itu. Jena menulis nama Satrio di buku tulisnya. 36.

Ext. Sekolah : Jalan Depan Sekolah – Siang Hari

Rendy bertanya tentang Satrio, pemuda culun yang sepertinya mendekati Jena. Jena hanya tersenyum. Jena berkata pada Rendy, Jena yakin bahwa tadi Satrio ingin

171

menyatakan cinta dan Jena menyesal meninggalkan Satrio begitu saja. Jika Tuhan memberikan kesempatan lagi, Jena akan menerima Satrio.

172

5. Skenario “Akhir Senja” FADE IN : 1. Scene 1

: Ext.Rumah :Halaman Rumah–Malam Hari

Cast

: Kakek Satrio

Seseorang sedang menggali tanah dan seperti mencari sesuatu. Kaki-kaki yang dipenuhi tanah, dan jemari yang begitu erat menggenggam

cangkul.

Tumpukan

tanah

karena

galian

mulai

meninggi. Hembusan angin malam yang mengoyangkan dedaunnan, menambah kesan sepi malam itu. Hanya ada sosok penggali dan bayangannya. CUT TO 2. Scene 2 Cast Sore

ini,

: Int.Taman Dongeng :Sawung–Sore Hari : Kakek Satrio, Anak-anak suasana

taman

begitu

riuh

karna

banyak

orang

berkumpul disana. Dan sebuah sudut dari taman itu yang diberi nama

Taman

Dongeng,

terlihat

banyak

anak

yang

berkumpul.

Mereka terlihat sangat serius mendengarkan dongeng. Kadang mereka tertawa, kesal, sedih, begitu banyak ekspresi yang keluar.

1. Kakek Satrio (asik memainkan dua tokoh wayangnya) Dua sahabat sedang berjalan bersama menuju sekolah

mereka. 173

Mereka

adalah

dua

sahabat

yang sama-sama pintar, mereka berdua ingin menjadi dokter dan membuka praktek bersama nanti. Yang satu buka praktek spesialis Hati Gembira, dan yang satu spesialis Senang Hati. Semua ingin spesialis hati. Agar semua orang memiliki hati yang bahagia.

2. Anak – anak (tersenyum dan tertawa)

3. Kakek Satrio (memainkan wayang laki-laki) Hei...kok

kamu

jadi

dokter

spesialis

hati

juga. Ga kreatif. (memainkan wayang perempuan) Ye...biarin aja, aku ingin menghapus semua angkara

murka

bahagia.

Maka

agar dari

tercipta itu

aku

dunia mau

yang

spesialis

hati. Karna bahagia itu dari hati. (memainkan wayang laki-laki) Baiklah...mari kita bersaing secara sehat. (memainkan wayang perempuan) Ga ah...itu boros tau! (memainkan wayang laki-laki) 174

Kok

boros.

Ikan

kembung

makan

combro.

Ga

nyambung bro... (memainkan wayang perempuan) Kan sehat itu harus 4 sehat 5 sempurna. Dan itu boros, apalagi lauknya ikan kembung. Kalo makan combro aja aku setuju. 4. Anak-anak (tertawa) 5. Kakek Satrio (ikut tertawa) Suasana

yang

sangat

menyenangkan

di

taman

dongeng

Kakek

Satrio. CUT TO 3. Scene 3 Cast Pulang

: Int.Rumah :Ruang Tamu–Malam Hari : Kakek Satrio

kerumah

dan

bersiap

melakukan

rutinitas

yang

membosankan, menjalani hidup seorang diri. Sosok Kakek Satrio yang

diceritakan

dengan

video

versi

hitam

putih

sebagai

penggambaran betapa kelamnya hidup Kakek sebatang kara ini.

6. Kakek Satrio (berjalan tanpa gairah) (membuka pintu, meletakkan peralatan dongeng di

meja

kemudian

175

membuka

kemejanya

lalu

membuat kopi, dan membaca buku fisika diruang tamu) (menarik nafas panjang dan sedikit menerawang akan hidupnya yang demikian sepi)

7. Narator Lelaki lajang berusia 45 tahun ini sangat menyedihkan. dipangil

Baru

Kakek,

usia padahal

45

tahun,

tidak

sudah

ada

yang

disebut cucu dalam hidupnya. Banyak menelan kegagalan sekali

dalam

membaca

hidup.Kakek buku

Fisika,

Satrio

senang

meskipun

dia

seorang pendongeng. CUT TO 4. Scene 4 Cast

: Int.Rumah: Kamar Tidur–Malam Hari : Kakek Satrio

Kakek Satrio masuk ke kamar tidurnya lalu mendapati sebuah kotak di meja kamarnya.

8. Kakek Satrio (termenung

memegang

kotak

kemudian

membukanya) (menyentuh seragam) Aku rindu berpenampilan gagah seperti ini. 176

(memegang lolipop tiruan) Merasakan manisnya melewati waktu bersamamu, Jena.. (memegang surat sebuah surat cinta) Dan kesalahan dalam hidupku. (meletakkan

kotak

dikasur,

mengambil

obat

Bupropion-Antidepresan, kemudian meminumnya) (tidur sambil memeluk kotak) CUT TO 5. Scene 5 Cast

: Int.Sekolah : Ruang Kelas–Pagi Hari :

Satrio

Muda,

Jena

Muda,

Teman

Sekelas

Satrio Satrio sedang mengajarkan pelajaran fisika kepada beberapa teman sekelasnya termasuk Jena, tentang Hukum Newton. Semua teman

terdiam

mendengar

Satrio

mengoceh

didepan

mereka.

Mereka semua memperhatikan ocehan Satrio. 9. Satrio Muda (menerangkan Hukum Newton III) F

aksi

= -F

reaksi

Setiap benda yang memberi gaya tertentu akan mendapatkan gaya yang berlawanan dari yang diberikan olehnya.

177

10. Teman Sekelas Satrio (sibuk mencatat)

11. Satrio Muda (duduk di kursi taman depan teman-temannya)

12. Jena Muda (duduk didepan Satrio sambil asik menulis)

13. Satrio Muda (melihat

kearah

Jena

sambil

tersenyum

sendiri) (membuka buku fisika sambil menatap Jena) 14. Jena Muda (asik mengerjakan tugas)

15. Satrio muda (menulis

surat

cinta,sambil

senyum-senyum

melihat Jena) Ketika yang

sedang

semula

bernyanyi,

melamun

belajar

seolah

sambil

berubah

mengiringi

memandangi menjadi Satrio

Jena,

bermain yang

teman-teman

musik

sedang

mengagumi

Jena. Jena juga ikut menari, berdansa bersama Satrio.

178

sambil

16. Teman Sekelas Satrio (bernyanyi dan bermain musik) Engkau baik Engkau cantik Kau wanita, aku cinta Mata indah bola pingpong masihkah kau kosong Bolehkah aku membelai hidungmu yang aduhai

17. Satrio Muda dan Jena Muda (menari bersama)

Salah

seorang

lamunan. Newton. Newton

Teman

teman

tersebut

Begitu mudah adalah

memanggil Satrio,

Hukum

kemudian

menyadarkannya

bertanya

Satrio

menjawabnya,

Cinta

yang

berlaku

tentang

Hukum

menurutnya

Hukum

dalam

hidupnya

sekarang. Jena tersenyum melihat Satrio yang bertingkah 18. Teman 1 (memanggil) Satrio..Sat...Satrio.. (berteriak) Satrio....

179

dari

19. Satrio muda (tersadar) Bola pingpong...Iya bola pingpong... 20. Teman Sekelas Satrio (tertawa) 21. Jena Muda (menoleh kearah Satrio)

22. Satrio Muda (melihat

kearah

Jena,

gugup,

kemudian

mengkaitkan jari tengah tangan kanan ke jari telunjuk) 23. Teman 2 (kesal) Mikirin apa an sih Sat...? (menggoda) Bola

pingpong,

hayo

mikirin

sesuatu

jorok ya? 24. Satrio Muda (salah tingkah) Apaan sih...? Kenapa manggil-manggil?

180

yang

25. Teman 1 (melihat buku) Aku mau tanya, bagaimana bunyi Hukum Newton III? 26. Satrio Muda (berdiri sambil melirik kearah Jena kemudian menarik nafas panjang dan melepaskan kaitan kedua jarinya) Apabila sebuah benda memberikan gaya kepada benda lain, maka benda kedua memberikan gaya kepada

benda

tersebut

yang

memiliki

pertama.

besar

yang

Kedua sama

gaya tetapi

berlawanan arah.

27. Teman Sekelas Satrio (melihat ke buku sambil mengangguk mengerti)

28. Jena Muda (melihat kearah Satrio lalu tersenyum)

29. Satrio Muda (duduk kemudian menoleh kearah Jena) 30. Jena Muda (salah tingkah dan melanjutkan menulis) 181

31. Satrio Muda (melanjutkan surat cintanya sambil sesekali menatap Jena) VO : Jena,

teori

Hukum

Newton

III

adalah

teori

yang paling romantis buatku. Kita berjodoh menurut

teori

perempuan.

itu.

Aku

Penampilanku

lelaki

dan

kau

berantakan,dan

kamu

sangat rapi dan cantik. Kita berlawanan tapi saling menggenapkan. CUT TO 6. Scene 6 Cast

: Int.Rumah : Kamar Tidur–Pagi Hari : Kakek Satrio

Kakek Satrio bangun pukul 04:00 pagi dengan kondisi panik dan sedikit mengalami gangguan pernapasan.

32. Kakek Satrio (bangun dengan kondisi nafas terengah-engah) (memegangi kepalanya) Aku demam... (mengambil obat demam di laci meja kemudian meminumnya)

182

(berjalan

melewati

kaca

lemari

kemudian

kembali lagi berdiri didepan kaca, terkejut melihat penampilannya) Apa-apaan ini...? (melihat

kotak

dengan

lolipop

tiruan

dan

surat cinta yang berserakan dilantai) (mengambil surat cinta) Jena...jena... (duduk tersungkur, menutup wajah dengan kedua tangan, menangis) (mengambil

obat

Bupropion-Antidepresan,

dan

meminumnya)

Perlahan-lahan Kakek Satrio bisa lebih tenang dan menguasai dirinya. Dilepaskannya seragam kemudian dimasukan kembali kedalam kotak bersama lolipop tiruan dan surat cinta.

33. Kakek Satrio (memasukan seragam, lolipop tiruan dan surat kedalam kotak) Apa yang terjadi padaku Jena.. (meraih kursi dikamarnya, kemudian meletakan kotak ditas lemari) CUT TO 183

7.

Scene 7

: Int.Taman Dongeng :Sawung–Sore Hari

Cast

: Kakek Satrio, Anak-anak

Kakek Satrio telah selesai bercerita.

34. Kakek Satrio (tersenyum) Sama-sama sayang... (kepala

kirinya

sakit,

mengambil

obat

Fluoroquinolone-Antibiotik di tasnya kemudian menelannya tanpa air) CUT TO 8.

Scene 8

: Int.Rumah : Kamar Tidur Malam Hari

Cast

: Kakek Satrio

Duduk

dikasurnya

yang

empuk,

Kakek

Satrio

bersiap

untuk

istirahat. Diletakannya tempat obat Bupropion-Antidepresan. 35. Kakek Satrio (meletakan

tempat

obat

antidepresannya,

kemudian meminumnya) (melihat kearah kalender) Tanggal 11 Desember, hari ulangtahunmu Jena. Selamat ulang tahun Jena.. (tersenyum getir)

184

Kakek

Satrio

meliriknya

kotak

yang

ada

diatas

lemari.

Diliriknya lagi dan lagi...

36. Kakek Satrio (duduk di atas kasur kemudian gelisah melirik ke arah kotak yang ada diatas lemari) (mengambil

obat

antidepresannya

dan

meminumnya lagi) CUT TO 9.

Scene 9

: Int.Sekolah : Ruang Kelas–Pagi Hari

Cast

:

Satrio

Muda,

Jena

Muda,

Teman

Sekelas

Satrio Kelas yang begitu ramai, karena sang primadona kelas berulang tahun. Semua mengulurkan tangan pada Jena, untuk mengucapkan selamat. Satrio yang berdiri didekat pintu kelasnya, merasa sangat gugup. 37. Teman Sekelas Satrio (mengucapkan selamat ulangtahun pada Jena) Hei...selamat ulangtahun ya...

38. Jena Muda (tersenyum) Iya terimakasih

185

39. Satrio Muda (berdiri didekat pintu, dengan tangan kiri menyembunyikan lolipop bulat warna-warni, dan tangan

kanan

dengan

dua

jari

yang

saling

kaitan

kedua

itu

wajah

terkait) Aku harus berani, harus berani... (menarik

nafas,

melepaskan

jarinya, berjalan kearah Jena) (langsung

menyodorkan

permen

Jena dengan dua tangan)

40. Teman Sekelas Satrio (bersorak-sorai) Wah...romantis .Huuuuuuuuuuuuuu...

41. Jena Muda (bingung melihat teman-temannya)

42. Satrio Muda (panik melihat teman-temannya)

43. Jena Muda (hendak mengambil lolipop)

186

ke

44. Satrio Muda (langsung

lari

meninggalkan

kelas

tanpa

melihat Jena, dan membawa lolipopnya)

45. Jena Muda (bingung melihat Satrio pergi)

46. Teman Sekelas Satrio (tertawa sambil bertanya-tanya) Kenapa si jago fisika itu...hahahhaha... CUT TO 10. Scene 10 Cast

: Int.Rumah : Kamar Tidur–Pagi Hari : Kakek Satrio

Dengan nafas tersenggal Kakek Satrio bangun dari tidurnya yang tidak nyenyak. Pukul 05:00 pagi.

47. Kakek Satrio (bangun kemudian memegang dahinya) Haduh...perih... (melihat

kotak

kenangannya

berantakan

dilantai) (berjalan menuju kaca lemari, memeriksa dahi) (terkejut

baju

tubuhnya ) 187

seragam

yang

menempel

di

(berteriak) Arrrgghhhhhhh..... CUT TO 11. Scene 11 Cast Kakek

Satrio

: Int.Rumah : Gudang–Pagi Hari : Kakek Satrio mengunci

pintu

gudang

rumahnya,

dia

sudah

meletakkan kotak berisi seragam SMA beserta benda lainnya didalam gudang.

48. Kakek Satrio (mengunci pintu dan membiarkan kunci menggantung disana) Kotak itu lebih baik disana... CUT TO 12. Scene 12 Cast

: Int.Rumah : Kamar Tidur Malam Hari : Kakek Satrio

Kakek Satrio tidur dalam kondisi sangat gelisah.

Didalam

tidurnya ia bermimpi ketika ia ingin menyatakan cinta pada Jena, dan Jena menerimanya.

49. Kakek Satrio (demam, dan mengigau) Jena...jena... (bermimpi) 188

Kemudian ia terbangun dan tak mau tidur lagi, dia takut mimpi itu akan hadir lagi. Karena mimpi itu membuat jiwanya semakin terguncang. CUT TO 13. Scene 13 Cast

:Ext.Sekolah:Gerbang Sekolah– Siang Hari : Satrio Muda, Jena Muda

Satrio yang gugup berani menatap mata Jena yang berbinar. Dia memberikan suratnya.

50. Satrio Muda (mengambil dari saku bajunya dan menyodorkan surat) Jena, ini untuk kamu... 55. Jena Muda (menerima surat itu) (membacanya dengan tersenyum)

51. Satrio Muda (tersenyum) 52. Jena Muda (selesai membaca surat) Sejak dulu aku sudah menantikan ini dihari ini. 189

53. Satrio Muda dan Jena Muda (berhadapan sambil

dan

saling

merasakan

angin

melemparkan yang

senyum

berhembus

dan

guguran bunga yang jatuh dari langit)

Angin berhembus begitu tenang, dengan bunga yang berguguran entah dari mana. Bunga

yang menyeruakkan wangi cinta. CUT TO

14. Scene 14 Cast Duduk

di

: Int.Rumah : Kamar Tidur–Pagi Hari : Kakek Satrio

tempat

tidurnya

hingga

pagi

menjelang,

seragam

lusuhnya masih menempel di tubuhnya. Pukul 02:00 pagi hingga 06:00 pagi.

54. Kakek Satrio (pandangan menerawang dengan tubuh yang digoyanggoyangkan) Harusnya itu bukan sebuah mimpi yang aku takuti Jena. Harusnya itu menjadi sebuah kenyataan yang indah, dulu...

Diraihnya

gunting

di

meja

kamarnya,

mengoyak seragam Kakek Satrio.

190

kemudian

gunting

itu

55. Kakek Satrio (mengambil

gunting,

membuka

seragam

lalu

mengguntingnya dan memasukannya kedalam kotak beserta lolipop tiruan dan surat cinta) CUT TO 15. Scene 15 Cast

: Ext.Rumah : Depan Rumah–Pagi Hari : Kakek Satrio, Bastian

Kakek Satrio membuang kotak berisi seragamnya kedalam tempat sampah yang ada didepan rumahnya.

56. Kakek Satrio (melempar kotak yang sudah dimasukan kedalam plastik ke tempat sampah)

Seorang tetangga mengamatinya dari kejauhan. Mengetahui ada yang mengamatinya, Kakek Satrio masuk rumah dengan tergesa. 57. Bastian (melihat tanpa berkedip)

58. Kakek Satrio (ketakutan dan bergegas masuk rumah)

191

CUT TO 16. Scene 16 Cast

: Int.Taman Dongeng :Sawung–Sore Hari : Kakek Satrio, Anak-anak

Kakek Satrio berdongeng tak seperti biasanya, banyak anak yang kecewa melihatnya.

59. Kakek Satrio (memainkan kedua wayang tanpa gairah) Dan...dan...akhirnya mereka...dan..

60. Anak-anak (mengerutu) Apa sih, Kakek ga jelas hari ini... Ayo kita main yang lain saja... (meninggalkan Kakek Satrio)

Mengetahui

anak-anak

meninggalkannya,

kepala

Kakek

Satrio

sakit dan dia meminum obatnya.

61. Kakek Satrio (sedih, meletakan wayangnya dikursi taman) Maafkan kakek, anak-anak... (kepala

kirinya

sakit

kemudian

Fluoroquinolone-Antibiotik 192

minum

tanpa air )

obat

CUT TO 17. Scene 17 Cast

: Ext.Rumah :Jalan Depan Rumah–Sore Hari : Kakek Satrio, Bastian

Dijalan pulang, Kakek Satrio melihat orang-orang disekitarnya begitu bahagia. 62. Kakek Satrio (melihat sekeliling) Apakah

aku

bisa

bahagia

seperti

mereka?

Benar-benar memiliki hati yang bahagia? (memegang kepala sebelah kiri) (mengambil

obat

dan

Bupropion-Antidepresan

obat

Fluoroquinolone-Antibiotik kemudian

menelannya tanpa air)

Ketika hendak sampai dirumahnya, ada seorang pria melihatnya dari seberang jalan. Melihat gelagat yang tidak enak, Kakek Satrio segera masuk kedalam rumah.

63. Kakek Satrio (melihat seseorang berdiri didepan rumah yang berada didepan rumahnya)

64. Bastian (melihat tanpa berkedip) 193

65. Kakek Satrio (ketakutan dan bergegas masuk rumah)

66. Bastian (mengepalkan tangannya) CUT TO 18. Scene 18 Cast

: Int.Rumah : Ruang Tamu–Malam Hari : Kakek Satrio

Kakek Satrio memutuskan untuk tidak tidur malam ini. Setelah minum obat antidepresan, dia berolahraga diruang tamunya. 67. Kakek Satrio (minum obat) Aku tidak akan tidur malam ini...aku tidak ingin mengalami kejadian aneh itu lagi. (berolahraga ringan) Satu dua satu dua satu dua...ini akan membuatku selalu segar...Satu dua satu dua...

Pukul

02:00

pagi,

Kakek

Satrio

masih

berolahraga

hingga

keringat membasahi tubuhnya yang kurus. CUT TO 19. Scene 19 Cast

: Ext.Sekolah :Gerbang Sekolah–Siang Hari : Satrio Muda, Jena Muda, Rendy

194

Digerbang sekolah ketika pulang sekolah, Satrio memberikan surat cinta pada Jena. 68. Satrio Muda (memanggil Jena) Jena.... 69. Jena Muda (menoleh) Iya...hei Satrio. 70. Satrio Muda (menghampiri Jena dengan gugup dan dua jari tangan kanan saling berkaitan) (memandang Jena) Aku

punya

sesuatu

yang

ingin

aku

tunjukan

padamu. 71. Jena Muda (tersenyum) Apa itu? 72. Satrio Muda (menarik nafas kemudian melepaskan ikatan dua jarinya lalu mengambil surat dari saku baju seragamnya) Sebentar ya...

195

Jena suara

sudah

menunggu

panggilan

dengan

untuk

antusias,

Jena.

Seorang

tiba-tiba cowok

terdengar

keren

dengan

seragam SMA menunggangi motor vespa memanggil nama Jena dari luar gerbang. 73. Jena Muda (menunggu dengan antusias) 74. Rendy (memanggil) Jena...ayo cepat... 75. Jena Muda (menoleh ke arah Rendy) Iya sebentar... 76. Satrio Muda (melongok kearah Rendy dengan tangan kanan masih disaku) 77. Rendy (mengangkat dagunya) 78. Satrio Muda (menunduk dengan tangan kanan masih disaku)

Jena

pun

langsung

berpamitan

pada

Satrio,

tanpa

sempat

menerima surat darinya. Jena berlari kearah Rendy, dan pergi bersamanya.

196

79. Jena Muda (menoleh pada Satrio) Lain

kali

aku

akan

melihatnya...tapi

aku

harus pergi sekarang. (bergegas pergi)

80. Satrio Muda (menyodorkan surat) Aku ingin kamu membaca ini, Jena... (sedih) CUT TO 20. Scene 20 Cast Kakek

Satrio

: Int.Rumah : Ruang Tamu–Pagi Hari : Kakek Satrio ternyata

ketiduran

di

kursi

ruang

tamunya.

Alangkah terkejutnya ia, melihat dirinya memakai seragam SMA yang sudah ia gunting dan dibuang ketempat sampah. Apa yang terjadi sebenarnya?

81. Kakek Satrio (terbangun dengan nafas tersenggal) Hmmm...kenapa aku tidur? (memegang dahinya) Lagi-lagi aku demam.

197

(melihat

kotak

kenangannya,

lolipop

tiruan

dan surat cintanya di lantai) (melihat dirinya kemudian tersungkur sambil meraih

surat

cintanya

dan

menggenggamnya

erat) Apa

yang

terjadi

Jena,

kenapa

aku

terus

mengalami ini? Kenangan yang tak pernah ingin aku ingat saat bersamamu adalah mimpi itu. (terisak) Aku benci diriku yang pecundang. CUT TO 21. Scene 21 Cast

: Ext.Rumah : Halaman Rumah–Sore Hari : Kakek Satrio, Bastian

Kakek Satrio sedang menanam pohon dihalaman rumahnya sambil asik bernyanyi. 82. Kakek Satrio (menanam pohon sambil asik bernyanyi) Mata indah bola pingpong masihkah kau kosong Bolehkah aku membelai hidungmu yang aduhai

198

Ketika dia sedang menyiram pohon yang ia tanam, ia melihat keseberang

rumahnya.

Seorang

pria

yang

selama

ini

mengamatinya, kini tersenyum kearahnya.

83. Kakek Satrio (menyiram

pohon

sambil

melihat

keseberang

rumahnya)

84. Bastian (terus

menatapnya

tanpa

berkedip

kemudian

tersenyum mencurigakan)

85. Kakek Satrio (meletakan

penyiram

pohonnya,

dan

bergegas

masuk rumah) 86. Bastian (mengepalkan kedua tangannya) CUT TO 22. Scene 22 Cast Kakek

Satrio

: Int.Rumah : Ruang Tamu- Sore Hari : Kakek Satrio panik,

dia

minum

antidepresannya sekaligus.

199

obat

antibiotik

dan

obat

87. Kakek Satrio (meminum obatnya sekaligus) Siapa

pria

itu,

kenapa

terus

melihatku

demikian? Mencurigakan sekali, apa yang dia inginkan dariku?

Duduk diruang tamu, dengan gelisah. Siapa gerangan pria itu? Dilihatnya dari jendela rumahnya. Pria itu sudah tidak ada. 88. Kakek Satrio (mondar-mandir lalu duduk dengan gelisah) (berdiri, menengok melalui jendela rumahnya) (berfikir) CUT TO 23. Scene 23 Cast Anak-anak Sudah

: Int.Taman Dongeng : Sawung–Sore Hari : Anak-anak

menanti

sore,

kedatangan

tetapi

sang

sang

kakek

kakek tidak

ditaman kelihatan

dongeng. batang

hidungnya. 89. Anak-anak (mencari dan menunggu) Kakek Satrio mana ya? Kok ga dateng-dateng...

200

CUT TO 24. Scene 24 Cast

: Ext.Rumah : Halaman Rumah-Pagi Hari : Kakek Satrio

Kakek Satrio ditemukan oleh tetangganya tertidur di halaman rumahnya,

ditemukan

mencurigakan.

oleh

Kondisi

pria

halaman

yang

selama

rumahnya

ini

terkesan

berantakan,

pohon

yang kemarin ditanamnya tercabut dari tanah. 90. Bastian (mengoyang-goyangkan tubuh Kakek Satrio) Kek...kek..bangun kek...

91. Kakek Satrio (mulai tersadar) Ada apa ini?

92. Bastian (memegang tangan kemudian memegang dahi Kakek Satrio) Kakek demam...Kakek kenapa ada disini? Dengan pakaian seperti itu.

Dan alangkah terkejutnya, Kakek Satrio memakai seragam SMA yang compang camping dan penuh dengan noda tanah.

201

93. Kakek Satrio (melihat

diri

dan

sekelilingnya,

kemudian

menutup wajah dengan kedua tangan) Tuhan...sebenarnya apa yang terjadi padaku?

Kakek Satrio bercerita pada Bastian tentang apa yang dia alami selama ini. CUT TO 25. Scene 25 Cast

:Ext.Klinik: Ruang Tunggu–Siang Hari : Kakek Satrio, Bastian

Kakek Satrio pergi ke klinik ditemani oleh Bastian. Pria yang selama ini ia curigai, ternyata adalah tetangga baru yang pemalu dan ingin berkenalan dengannya.

94. Kakek Satrio (menatap Bastian) Jadi kamu tetangga baruku?

95. Bastian (menoleh) Maafkan saya kek, saya hanya ingin menyapa dan

berkenalan

dengan

Kakek

Satrio.

Tak

bermaksud apa-apa, tapi rasanya Kakek selalu ketakutan melihat saya. Ada apa kek? 202

96. Kakek Satrio (tertawa) Hahahahaha... (menepuk bahu Bastian) Maafkan

Kakek

juga

ya...terimakasih

sudah

menolong Kakek.

97. Bastian (tersenyum)

Seorang pasien sudah keluar dari ruang pemeriksaan. Kakek Satrio pun bergegas masuk.

98. Kakek Satrio (pamit) Kakek masuk dulu ya..

99. Bastian (mengangguk)

100. Kakek Satrio (masuk ruang pemeriksaan)

203

CUT TO 26. Scene 26 Cast Kakek

Satrio

: Int.Klinik :Ruang Pemeriksaan–Siang Hari : Kakek Satrio, Dokter Jena memasuki

ruang

pemeriksaan,

dilihatnya

orang

yang ada didepannya, seperti dia mengenalnya. 101. Kakek Satrio (berdiri sambil mengamati wajah itu lekat)

102. Dokter Jena (mempersilahkan duduk) Selamat siang pak, silahkan duduk.

103. Kakek Satrio (duduk dengan terus menatap Dokter Jena)

104. Dokter Jena (salah tingkah dengan penampilannya) Adakah yang salah dengan penampilan saya?

105. Kakek Satrio (terus menatap Dokter Jena) Apakah kamu Jena?

106. Dokter Jena 204

(tersenyum) Ya...saya Dokter Jena (melirik kearah papan nama di meja)

107. Kakek Satrio (mengeja papan nama) Dokter

Jena,

Sp.KJ...Spesialis

Kesehatan

Jiwa?

108. Dokter Jena (mengangguk) Ya...anda benar.

109. Kakek Satrio (menatap Dokter Jena) Apa kau Jena yang aku kenal?

110. Dokter Jena (tak mengerti) Maaf... 111. Kakek Satrio (menarik

nafas

kanannya)

205

dan

mengkaitkan

dua

jari

Hukum

Newton

III

:

Apabila

sebuah

benda

memberikan gaya kepada benda lain, maka benda kedua

memberikan

gaya

kepada

benda

yang

pertama. Kedua gaya tersebut memiliki besar yang sama tetapi berlawanan arah. 112. Dokter Jena (terkejut) Satrio...benarkah kamu Satrio...

113. Kakek Satrio (tersenyum dan melepaskan kaitkan dua jari kanannya) (mengangguk) 114. Dokter Jena (bingung) Apa

yang

kamu

lakukan

disini?

Adakah

yang

salah dengan kesehatan jiwamu? Atau kamu tahu aku disini, dan ingin mengunjungiku?

116. Kakek Satrio (menjelaskan) Alasan

pertama

mendukungnya.

206

tepat,

alasan

kedua

117. Dokter Jena dan Kakek Satrio (tertawa) 118. Dokter Jena (menatap serius) Ada apa Satrio? 119. Kakek Satrio (bercerita) Aku mengalami hal aneh dalam hidupku ketika aku

bangun

piyama,

dari

tapi

tidur.

ketika

Semula

aku

bangun

aku

memakai

aku

sudah

memakai baju SMA ku. Aku selalu demam dimalam hari

dan

bermimpi

aneh.

Apa

yang

salah

denganku Jena, maksudku Dokter Jena...? (tersenyum) 120. Dokter Jena (tersenyum) Panggil Jena saja...tak apa. Selain

demam,

adakah

masalah

kesehatan

lainnya? Dan adakah obat yang kamu konsumsi secara berkala?

207

121. Kakek Satrio (bercerita) Aku

menderita

migraine

di

kepala

sebelah

kiri. Aku minum antibiotik untuk mengatasi migraine merasa

dan

obat

antidepresan

membutuhkannya.

Tanpa

ketika

aku

memperhatikan

dosis. Aku juga minum obat demam.

122. Dokter Jena (menganalisa) Soal bangun dari tidur? 123. Kakek Satrio (menunduk) Aku

selalu

memakai

baju

SMA

ketika

aku

bangun, padahal aku telah membuang baju SMA itu. Tapi tetap saja kembali lagi padaku. Aku mengira tetanggaku yang ingin menerorku, tapi tidak. Sebenarnya apa yang terjadi Jena...? 124. Dokter Jena (membuka buku kemudian menganalisis) Obat

antibiotik dan antidepresan yang kamu

minum tanpa memperhatikan dosis membuat kamu ter-intoksidasi akibat

obat.

kelebihan 208

Kamu

dosis.

keracunan Obat

obat

antibiotik

seharusnya diminum 2x sehari, tapi aku rasa kamu lebihi bukan...

125. Kakek Satrio (mengangguk)

126. Dokter Jena (melanjutkan) Lalu

obat

antidepresan,

kenapa

kamu

minum

obat stress? Adakah yang mengganggu hidupmu selama ini?

127. Kakek Satrio (diam)

128. Dokter Jena (melembutkan nada bicara) Dan

soal

kembali

pakaian lagi

SMA

yang

ketubuhmu,

kamu

itu

buang

karena

dan kamu

menderita Somnambulisme/Sleepwalking, sebuah gangguan tidur.

209

129. Kakek Satrio (bingung) Apa itu?

130. Dokter Jena (menjelaskan) Somnambulisme/Sleepwalking

adalah

gangguan

tidur yang cukup aneh dan dapat membahayakan penderita

atau

orang

lain

Terbangun

dari

tidur,

kemudian

kegiatan

yang

kondisi

sadar.

memasak,

bisa

dilakukan

Misalnya,

menulis,

disekitarnya.

menyetir

melakukan

ketika

dalam

membuka

pintu,

mobil,

bahkan

membunuh. Itu terjadi karena otak sudah tidak dapat membedakan antara tidur dan terjaga. 131. Kakek Satrio (kaget) Apa penyebab semua itu?

132. Dokter Jena (tersenyum) Seperti yang kamu ceritakan, kamu kelebihan dosis

dalam

mempengaruhi 210

meminum gen

misalnya

obat, saja

sehingga gen

yang

bertanggungjawab

mematikan

ketika

Selain

tidur.

fungsi

obat,

motorik

ini

bisa

disebabkan karna stress, kurang tidur, dan demam yang sering kamu alami.

133. Kakek Satrio (mengangguk) Jadi selama ini, aku bangun dari tidurku lalu memakai seragam SMA kemudian kembali tidur. Karena obat yang aku minum dan karena stress yang aku alami?

134. Dokter Jena (tersenyum) Yap..kamu benar. Akanku buatkan resep obat migrain dan demam untukmu. Minumlah sesuai dosis

yang

aku

anjurkan.

Dan

obatmu, terutama antidepresan.

135. Kakek Satrio (tersenyum melihat Dokter Jena)

136. Dokter Jena (menulis resep) 211

buang

semua

137. Kakek Satrio (menarik nafas) Bagaimana kabar keluargamu?

138. Dokter Jena (berhenti

menulis

kemudian

menatap

Kakek

Satrio) Keluarga?

139. Kakek Satrio (mengangkat bahunya) Ya..keluarga.

Suami,

anak-anakmu,

dan

cucumu..mungkin.

140. Dokter Jena (tersenyum sedikit menundukan kepala) Suamiku

sudah

meninggal

5

tahun

lalu,

dan

kami tak memiliki anak apalagi cucu.

141. Kakek Satrio (menyesal) Aku turut sedih mendengarnya, Maafkan aku...

212

142. Dokter Jena (tersenyum) Tak

apa...aku

senang

menjalani

hidupku.

Apalagi bertemu denganmu sekarang. (menyerahkan resep) Ini resepmu, dan ingat apa yang aku katakan tadi. Agar gangguan tidurmu sembuh, kurangi stress dan cobalah tenang ketika akan tidur. Jangan memikirkan apa-apa.

143. Kakek Satrio (menerima resep kemudia hormat) Siap Dokter... (mengeja papan nama di meja) Dokter Jena, Sp.KJ

144. Kakek Satrio dan Dokter Jena (tertawa)

Kakek Satrio begitu bahagia bisa bertemu dengan Jena yang sekarang seorang dokter psikiater, yang menangani kesehatan jiwanya. CUT TO 27. Scene 27

: Int.Rumah : Kamar Tidur Malam Hari 213

Cast

: Kakek Satrio

Bangun dari tidur, membuka kotak yang dipeluknya kemudian mengeluarkan seragam dari kotak.

145. Kakek Satrio (mengeluarkan seragam dari kotak dengan setengah mata terpejam) Jena...jena.. CUT TO 28. Scene 28 Cast

: Int.Rumah : Kamar Tidur – Malam Hari : Kakek Satrio

Kakek Satrio bangun dari tidur, meraih kursi didekat tempat tidurnya.

146. Kakek Satrio (dengan mata setengah terpejam) Jena...jena...

Kakek Satrio meraih kotak kenangan di atas lemarinya hingga dia terjatuh dan dahinya memar.

147. Kakek Satrio (menaiki kursi dan meraih kotak) Jena...jena... 214

(terjatuh) Aduh... (memegang dahi) (memakai seragam) Jena...jena.. (Kembali ketempat tidur dan tertidur) CUT TO 29. Scene 29 Cast

: Int.Rumah : Gudang–Malam Hari : Kakek Satrio

Bangun dari tidur, berjalan menuju gudang, membuka pintu, kemudian menemukan seragamnya.

148. Kakek Satrio (dengan

mata

setengah

terpejam

terus

memanggil nama Jena) Jena...jena... CUT TO 30. Scene 30 Cast

: Ext.Rumah :Depan Rumah–Malam Hari : Kakek Satrio

Kakek Satrio mengambil bungkusan plastik yang berisi kotak kenangan SMA nya.

215

149. Kakek Satrio (berjalan kerumah dan mengambil bungkusan plastik dan membukanya) CUT TO 31. Scene 31 Cast

: Ext.Taman Dongeng:Depan Sawung–Sore Hari : Kakek Satrio, Dokter Jena

Ditaman dongeng Kakek Satrio melanjutkan obrolan dengan Jena tentang gangguan tidur yang dialami Kakek Satrio.

150. Kakek Satrio (menoleh

kearah

ke

Jena

dengan

senyum

kelegaan)

151. Dokter Jena (tertawa) Hahahaha...jadi

selama

ini

kamu

ga

sadar,

bahwa kamu sendiri yang menciptakan ketakutan dalam

diri

kamu

Satrio...Satrio...Kamu yang

paling

tentang

Hukum

aku

tuh

kenal.

Newton

yang

selama orang

realistis

Dengan luar

ini?

hafalan

biasa

itu.

Kamu terlalu banyak menghayal tahu ga...karna hobi kamu sekarang, mendongeng didepan anakanak. 216

152. Kakek Satrio (melihat kearah pita rambut Jena)

153. Dokter Jena (menoleh kearah Kakek Satrio) Kenapa kamu tak menikah?

154. Kakek Satrio (terkejut, Dokter Jena melihat kearahnya) (mengkaitkan

kedua

jarinya

kemudian

tersenyum) (membuang pandangan kedepan)

Mereka

berdua

duduk

ditaman

berdua,

tidak

terdengar

percakapan apa-apa lagi. Yang ada hanya riuh suara angin. CUT TO 32. Scene 32 Cast

: Int.Rumah : Kamar Tidur–Malam Hari : Kakek Satrio

Kakek Satrio meminum obat dari Jena dan membuang semua obat yang diminumnya selama ini ketempat sampah. Dia melihat surat cintanya berlumuran tanah. Ketika melihat surat yang kotor

217

itu, Kakek Sartio menerka-nerka kejadian yang dia alami di halaman rumahnya.

155. Kakek Satrio (setelah minum obat, duduk dimeja kamar lalu mengamati

surat

cintanya

yang

berlumuran

tanah sambil menerka-nerka sesuatu)

Kakek

Satrio

pun

berniat

Kakek

Satrio

menulis

menulis

sambil

kembali

teringat

surat

sosok

Jena

cintanya. yang

ia

kagumi. 156. Kakek Satrio (menulis

kembali

surat

mengingat

masa-masa

SMA,

cintanya,sambil dan

pertemuannya

hari ini dengan Dokter Jena) ( VO Kakek Satrio): Aku Sebab

tak

ingin aku

menjanjikan

mengerti

senja

untukmu.

bagaimana

rasanya

menunggu. Aku memilih menjadi pagi. Terbangun dari mimpi dan mulai jalani hari. Hari yang kuisi dengan berlari dari puisi. Sebab cinta lewat kata hanyalah sebuah ilusi. Padamu aku tawarkan cinta yang akan hidup dalam ingatan. Padamu aku tunjukkan cinta dalam perbuatan. 218

Dan siang adalah tentang sebuah keterangan. Maka padamu aku ungkapkan segala kegelisahan. Kau

adalah

mentari

yang

berada

pada

pusat

jantung hati. CUT TO 33. Scene 33 Cast

: Ext.Rumah :Halaman Rumah–Malam Hari : Kakek Satrio

Kakek Satrio mencabut pohon yang ditanamnya, dan menggali seragam yang dikuburnya. Ternyata maksud menaruh pohon diatas galiannya adalah dia tak mau orang lain curiga bahwa dia mengubur sesuatu. 157. Kakek Satrio (terus

menggali

dengan

mata

setengah

terpejam)

Selesai menggali, Kakek Satrio memakai seragam yang sudah penuh

dengan

noda

tanah

dan

tertidur

dihalaman

karena

kelelahan.

158. Kakek Satrio (memakai

seragam

halaman)

219

kemudian

tertidur

di

CUT TO 34. Scene 34 Cast

:Ext.Taman Dongeng:Depan Sawung–Sore Hari : Kakek Satrio, Dokter Jena

Kakek Satrio memberanikan diri memberikan puisi cintanya pada Jena. Senyum terkembang dari bibir Jena selama membaca puisi itu. 159. Dokter Jena (membaca puisi sambil tersenyum) (VO Kakek Satrio membacakan Surat): Aku

memilih

paling

mula.

mencintaimu Agar

kamu

dari

tahap

memahami

yang

bagaimana

panas teduhnya cinta. Senja

hanyalah

berhasil

lewati

milik

dua

teduh

jiwa

pagi

yang

dan

telah

teriknya

siang. Senja adalah pertemuan yang datangkan rona. Dan kini kita dapat tersenyum menang. Lalu malam? Adalah kita yang menikmati. 160. Kakek Satrio (menatap Dokter Jena serius) 161. Dokter Jena (melipat kertas) Sejak dulu aku sudah menantikan senja dihari ini?

220

162. Kakek Satrio (tak percaya) Benarkah?

163. Dokter Jena (tersenyum sambil menerawang ke depan) Aku selalu mengingatmu dengan Hukum Newton III itu. (menoleh kearah Kakek Satrio) Dan aku selalu berharap hari ini terjadi dan aku tak akan melewatkannya. (tersenyum)

164. Kakek Satrio (menyerahkan wayang perempuan) Maukah kau mengisi senja ini bersamaku? 166. Dokter Jena (berfikir

sejenak,

tersenyum

menerima wayang itu)

167. Kakek Satrio (tersenyum)

221

kemudian

168. Kakek Satrio – Dokter Jena (memainkan wayang bersama)

Kakek Satrio dan Jena memainkan wayang bersama. Dan ketika mereka

asik

memainkan

wayang. Alangkah

bahagianya

mereka,

disatukan di usia senja oleh cinta yang kembali merona. CUT TO 35.

Scene 35

: Int.Sekolah :Ruang Kelas–Pagi Hari

Cast

:

Satrio

Muda,

Jena

Muda,

Teman

Sekelas

Satrio Satrio

dapat

menjawab

pertanyaan

temannya

tentang

Hukum

Newton III dengan yakin dan benar. Membuat Jena semakin kagum dengan sosok itu. Jena menulis nama Satrio di bukunya.

169. Jena Muda (menulis

nama

Satrio

di

buku,

sambil

tersenyum) CUT TO 36. Scene 36

:Ext.Sekolah : Jalan Depan Sekolah – Siang

Hari Cast Diperjalanan

: Jena Muda, Rendy pulan

Rendy

bertanya

culun yang sepertinya mendekati Jena.

222

tentang

Satrio,

pemuda

170. Rendy (sambil mengendarai motor vespanya) Jena...siapa lelaki tadi?

171. Jena Muda (tersenyum) Dia teman sekelasku kak...

172. Rendy (menoleh kearah Jena kemudian kembali fokus mengendarai vespa) Sepertinya

dia

menyukaimu...apa

tadi

dia

mengatakan cinta padamu?

173. Jena Muda (tersenyum) Tidak kak...tadi aku langsung meninggalkannya ketika Kak Rendy memanggilku. Tapi, aku yakin bahwa tadi Satrio ingin menyatakan cinta dan aku menyesal meninggalkan Satrio begitu saja. 174. Rendy (asik mengendarai vespa) 223

Kamu tau kakak sepupumu ini tak bisa menunggu lama... 175. Jena Muda (mengeratkan pegangannya pada pinggang Rendy) Maka

dari

itu

kak...Tetapi,

jika

Tuhan

memberikan kesempatan lagi, aku akan menerima Satrio.

1776. Rendy (cemberut) Huh...kamu kebanyakan tapi... (melajutkan perjalanan)

224

3.4 Proses Kerja Penata Kamera Penulis dalam pengerjaan drama televisi “Akhir Senja” adalah sebagai penata kamera. Penata kamera adalah orang sangat bertanggungjawab terhadap kualitas fotografi dan pandangan sinematik dari sebuah film. (Job Description Pekerja Film. Agni Aritama : 2012 :75). Menurut penulis, penata kamera adalah orang yang bertanggung jawab dalam perekaman visual dibawah arahan dari seorang sutradara. Selain itu penata kamera harus bisa memahami cerita agar visualisasi gambar sesuai dengan cerita dan menjaga komposisi frame.Penata kamera juga harus memahami betul kamera yang akan digunakan. Selain itu dalam sebuah produksi drama unsur pencahayaan yang baik sangat penting selain menghasikan gambar yang baik juga dapat menambahkan kesan dramatis semua film. Dalam pencahayaan ada tiga macam cahaya yang menjadi acuan kebanyakan gaffer atau penata cahaya yaitu key light, fill light dan back light. Sebuah program televisi ataupun sinema merupakan perpaduan antara seni dan teknologi. Dalam proses pembuatan sebuah film membutuhkan proses kerja yang panjang. Dalam pembuatan produksi ini, seorang penata kamera bertugas memvisualisasikan sebuah skenario yang telah disepakati kedalam bentuk gambar. Pada tahapan kerja, penata kamera melewati proses pra produksi, produksi dan pasca produksi. 3.4.1 Pra produksi A. Pra produksi Penata Kamera Dalam proses pra produksi penata kamera bersama kru yang lainnya mencari ide cerita yang akan kami angkat. Setelah skenario selesai langkah selanjutnya memahami skenario dan konsep sutradara untuk melakukan proses pembuatan florplain dan blocking setelah lokasi ditentukan. Bersama sutradara juga penata kamera membuat shot list dan konsep pencahayaan yang sesuai dengan konsep cerita.

225

Penata kamera dalam proses pra produksi juga harus mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan saat produksi dan memastikan kondisi alat agar dalam proses produksi berjalan lancar. B. Pra produksi Penata Cahaya Persiapan yang matang sangat penting untuk membuat sebuah produksi drama. Untuk itu penata cahaya mempersiapkan segala sesuatu harus matang di proses pra produksi. Adapun persiapan seorang penata cahaya diantaranya : a. Mendiskusikan konsep bersama kru yang lain. b. Membuat lighting plot (rancangan penepatan lighting) c. Menyiapakan perlatan yang akan digunakan d. Memastikan semua lighting dalam kondisi siap pakai. 3.4.2 Produksi A. Produksi Penata Kamera Setelah proses pra produksi selesai barulah menjalankan proses produksi. Di dalam proses produksi terlebih dahulu penata kamera mengatur cahaya agar gambar yang ditangkap kamera hasilnya maksimal. Selanjutnya penata kamera melakukan perekaman visual sesuai arahan dari sutradara. Penata kamera harus memperhatikan kontiniti gambar agar gambar master dan cover berkesinambungan. B. Produksi Penata Cahaya Dalam produksi seorang penata lighting mengatur penempatan lighting dan penggunaan filter lighting sesuai kebutuhan cerita dan pengambilan gambar dari seoarang penata kamera. Jika shoting di lokasi ekterior maka penata cahaya memanfaatkan cahaya matahari dan menggunakan reflaktor untuk mengurangi bayangan. 226

3.4.3 Pascaproduksi Setelah pra produksi dan produksi proses selanjutnya yaitu pascaproduksi. Di dalam proses pasca produksi penata kamera memberikan masukan tentang pilihan gambar kepada sutradara dan editor. Selain itu juga ikut dalam proses off line editing untuk mengoreksi gambar. Jika masih membutuhkan stock gambar dan establish penata kamera segera memenuhui kekurangan tersebut. 3.4.5 Peran dan Tanggungjawab Penata Kamera Dalam produksi sebuah drama peran dan tanggung jawab penata kamera adalah sebagai berikut : 1. Memahami mood scenario dan konsep sutradara 2. Merekam gambar sesuai arahan sutradara. 3. Menjaga komposisi gambar 4. Menjaga warna gambar 5. Menjaga kontiniti gambar 6. Mengatur pencahayaan yang baik dan sesuai dengan konsep cerita 7. Tanggap terhadap sesuatu perubahan yang ada di lapangan. 8. Selalu berkoordinasi dengan kru yang lain. Selain di atas perlunya kerjasama kru yang baik agar sebuah produksi berjalan dengan baik dan mencapai hasil karya yang maksimal.

227

3.4.6 Proses Penciptaan Karya A. Konsep Kretif Dalam film “Akhir Senja” ini penata kamera ingin menampilkan gambar yang indah sehingga bisa memanjakan mata yang menyaksikan film ini. Sebagai refrensi gambar penata kamera mengambil dari film “August Rush” dan “The Lake House”.

Film

Poster Rush”

“August

Poster Film “The Lake House” Sedangkan untuk konsep penata cahaya dalam film ini penata kamera menggunakan

konsep High Key untuk scene bahagia dan low key untuk scene sedih atau tegang.

“High Key”

“Low Key”

B. Konsep Produksi Penata kamera menggunakan kamera Sony HVR-Z7 dalam pembuatan film ini karena kamera ini merekam gambar HDV 1080i, dengan demikian diharapkan menghasilkan gambar yang maksimal.

228

Sony HVR Z7E

Dalam film ini penata kamera banyak menggunakan komposisi gambar untuk memberikan informasi yang lebih dalam kepada penonton, mulai dari long shot, medium shot, clouse up, medium clouse up, ektrim clouse up, two shot dan group shot.

\

Pengambilan angle kamera yang digunakan dalam film meliputi high angle, low angle, eye level, poin of view dan over the shoulder.

Hight angle

Low angle

229

Eye level

Point of view

Over The Shoulder

Penata kamera juga akan memberikan pergerakan kamera untuk memberikan gambar yang indah dengan menggunakan tripod, portal jib dan slider cam.

Tripod

Portal jib

Slider cam

Selain itu, penata kamera juga menggunakan alat pendukung dalam pengambilan gambar seperti slider, porta jip, dan glade cam. Untuk cahaya, penata kamera menggunakan readheat, blonde dan kino flo dengan filter yang sesuai dengan kebutuhan scene. Dan sumber listrik menggunakan jenset dengan daya 7000 watt.

Red head

Blonde

Kino Flo

230

C. Konsep Teknik Penata kamera dalam pembuatan film ini banyak menggunakan teknik pengambilan gambar yang bergerak baik track, till, pan maupun swing karena penata kamera ingin membuat audien tidak jenuh dengan film ini. Sebisa mungkin penata kamera akan membawa penonton film ini ikut masuk dalam cerita ini dengan gambar-gambar yang infomatif dan dramatis. Dari segi pencahayaan penata kamera menggunakan konsep tripoint lighting dimana ada key light, back light dan fill light. Sementara untuk scene outdoor penata kamera menggunakan cahaya matahari sebagai key light dan back light untuk fill light menggunakan bantuan reflektor. 3.4.7. Kendala dan Solusi 1. Kendala Pra Produksi a. Kendala

: Membuat shot list, blocking kamera dan florplan yang bisa dijadikan pedoman ketika produksi

Solusi

: Membuatnya bersama Sutradara dan harus memahami naskah.

2. Kendala Produksi a. Kendala

: Kendala yang tidak dapat dipredisikan adalah cuaca. Seringnya hujan ketika sore hari, padahal naskah menuntut untut adanya gambar sore hari cerah.

Solusi

: Menambah hari untuk produksi namun harus disertai dengan doa dan perhitungan yang matang.

b. Kendala

: Ada beberapa shot list yang tidak dapat di aplikasikan ketika produksi, karna kendala lokasi.

Solusi

: Selalu berfikir untuk mendapatkan shot andalan dan terbaik, shot list sebagai bayangan bukan sebagai patokan. Dalam produksi semua bisa dieksplore dan di kembangkan sesuai dengan kondisi yang ada.

231

c. Kendala

: Tangungjawab pekerjaan DOP terlalu banyak, selain harus fokus kepada penataan kamera, harus fokus pula pada penataan cahaya.

Solusi e. Kendala Solusi

: Mengajak teman yang cukup kompeten untuk dijadikan crew tambahan : Menjaga kesinambungan cerita dengan gambar yang telah diambil. : Selalu menjaga komunikasi dengan sutradara dan penulis naskah ketika produki. Agar gambar yang diambil, dapat menvisualisasikan cerita dengan tepat sehingga pesan dapat tersampaikan kepada penonton.

3. Kendala Pascaproduksi Tidak ada

3.4.7 Lembar Kerja DOP 1. Shoot List 2. Blocking Kamera 3. Floorplan Lighting 4. Spesifikasi Alat 5. Kamera Report

232

1. Shot list Production Campany : One Way Project Title : Akhir Senja Durasi ; 30 Menit No Scene Shot Visual Shot Size Angle 1 1 1 Detail Eye level shot 2 Long Eye level shot 3 Full shot Low angle

Moving Track left

1

still

2

Still

3

Sesosok orang sedang mengubur sesuaru

2

Hight angle

swing

1

Eye level

Still

2

Eye level

Track right

3

Taman dengan sekolompok orang sedang berkumpul Kakek satrio sedang memaikan wayang Kakek satrio sedang memaikan wayang Wajah gembira anak-anak Wayang laki-laki Wayang perempuan Kakek satrio sedang memaikan wayang Bibir kakek satrio sedang menceritakan wayang wajah anak-anak yang sedang tertawa bahagia

2

1

3

Long shot Clouse up medium

4 5 6

medium Detail Detail medium

Eye level Eye level Eye level

Still Still Track right

4 5 6

7

Detail

Eye level

Still

7

8

Group shot

Eye level

Swing

8

1 2

Establish Medium clouse up

Eye level Eye level

Swing Still

1 2

2

3

3

Take

233

Produser : Novita Director : Muhammad Arif Penata Kamera : Moh. Suryadi Video Notes Terlihat kaki penuh tanah dan cangkul

Suasana rumah kakek Satrio Kakek Satrio membuka pintu

3 4 5 6 7

Detai Medium Medium Medium Medium

Eye level Eye level Eye level Eye level Eye level

Still Stiil Still Still Still

3 4 5 6 7

8

Eye level

Paning

8

Top angle

Still

9

10 11

Clouse up Clouse up Detail Full shot

Hight angel Low angel

Still Still

10 11

1

Detail

Eye level

Still

1

2

Hight angel

Still

2

3 4

Ots Kakek Satrio Medium Medium

Eye level Eye level

Still Still

3 4

5

Full shot

Eye level

Track Follow

5

1 2

Full shot Clouse

Eye level Eye level

Still Still

1 2

9

Peralatan dongeng di taruh di meja Kakek Satrio sedang memasak Kakek Satrio sedang makan Kakek Satrio sedang mencuci piring Kakek Satrio sedang membaca buku fisika Kakek satrio mengambil buku kemudian membaca di ruang tamu Kakek satrio menerawang , kemudian kepalanya terasa sakit Obat Fluoroquinolone-antibiotik Obat yang ditaruh di atas meja kemudian kakek satrio berjalan menuju kamar

4

5

6

5

6

234

Tangan kakek Satrio mengambil kotak kecil Kakek Satrio membuka kotak kecil

Kakek Satrio menyentuh baju seragam Kakek Satrio memegang lollipop (change focus) Menaruh kotak di meja kemudian kakek Satrio tidur Suasana kelas Satrio sedang menulis sambil

3

Still

3

Eye level

Still

4

Eye level

Still

5

Low angle

Still

6

Wajah kesal guru

Eye level

Still

7

Menjelaskan hokum newton

8 9

Ots Satrio Clouse up Long shot Detail Medium

Memperhatikan guru yang sedang bernyanyi Guru sedang bernyanyi

Hight angle Eye level

Still Track

8 9

Jari Satrio melepaskan kaitan Wajah teman-teman Satrio

1 2

Detail Full shot

Eye level Eye level

Still Still

1 2

3

Close up

Eye Level

Still

3

4

Detail

Eye level

Still

4

5

Eye Level

Still

5

6

Medium Shot Full shot

Jam dinding menujukan angka 4 Kegiatan kakek Satrio dari bangun tidur Kakek Satrio bangun dengan nafas terengah engah Kakek Satrio mengambil obat dilaci meja Berdiri didepan cermin

Still

6

7

Full shot

Point of view High angle

Still

7

8

Clouse up Full shot

eye level

Track in

8

Eye level

Track

9

5 6 7

7

tersenyum Jena yang sedang mencacat sambil memperhatikan guru

Eye level

4

7

up Point of view Satrio Medium

9

235

Melihat kotak dan isinya berserakan dilantai Duduk tersungkur menutup wajah dan menangis Kakek Satrio menjadi lebih tenang dan menguasai dirinya. Kakek Satrio memasukan seragam, lollipop dan surat kedalam kotak

8

8

1

Medium shot Full Shot

Eye level

Track left

1

Eye level

Still

2

Eye level

Still

3

Eye level

Still

4

Eye level

Still

5

Anak anak berpamitan

Eye level

Still

6

Kakek Satrio kesakitan

7

Medim shot Clouse up Long shot Medium shot Detail

Ekspresi wajah anak anak bahagia mendengar cerita Kakek Satrio Anak anak mendengarkan Kakek Satrio bercerita ditaman Kakek Satrio memainkan wayang dan bercerita Ekspresi anak anak betepuk tangan

High angel

Still

7

Kakek Satrio mengambil obat Flu

1

Detail

Eye level

Still

1

2

Full shot

Eye level

Still

2

3

Detail

Still

3

4

OTS Kotak Medium shot Detail

POV Kakek Satrio High angle

Still

4

Eye level

Still

5

Meletakan tempat obat BupopionAntidepresan Kakek Satrio duduk dan beranjak ke tempat tidur Melihat kalender menunjukan tangal 11 Desember Kakek Satrio melihat kotak yang ada diatas lemari (change focus) Mengambil obat

Eye level

still

6

Meminum obat antidepresan Suasana kelas yang mengucapkan selamat ulang tahun kepada Jena dan terlihat Satrio yang berdiri di pintu kelas Tangan kiri Satrio menyembunykan permen Jari tangan kakan Satrio yang saling

2 3 4 5 6

9

9

5 6 10

10

1

Medium shot

Eye level

Track left

1

2

Detail

Eye level

Still

2

3

Detail

Eye level

Still

3 236

4 5 6 7 8 9

11

11

1 2 3 4 5

terkait Satrio menghampiri Jena

Medium shot Two shot

Eye level

Track left

4

Eye level

Still

5

Full shot Clouse up Grup shot Long shot

Eye level Eye level

Still Still

6 7

Satrio memberikan lollipop dan berlari meninggalkan Jena Teman teman bersorak Ekspresi bingung Jena

Eye level Eye level

Still Still

8 9

Teman teman menertawakan Satril Satrio berlari

Clouse up Full shot Medium shot Clouse up Very long shot

High angel

Still

1

High angel Eye level

Still Still

2 3

Kakek Satrio terbangun dengan nafas tersenggal Kamar Kakek Satrio Berjalan menuju cermin

Eye level

Till down

4

Eye level

Track out

5

Memeriksa dahi dan terkejut baju seragam yang masih menempel Kakek Satrio berteriak

12

12

1 2

Detai Medium shot

Eye level Eye level

Still Track out

1 2

Kakek Satrio mengunci pintu gudang Kakek Satrio termenung dan pergi meninggalkan kotak digudang

13

13

1

Full shot

Top angle

Still

1

2

Long shot

Eye level

Track right

2

Kakek Satrio tertidur dengan kodisi mengigau Kakek Satrio terbangun dan tak mau tidur kembali

1 2

Two shot Clouse

Eye level Eye level

Track right Still

1 2

14

14

237

Satrio menyodorkan surat kepada Jena Jena membaca surat Satrio

15

16

15

16

3 4

up OTS Detail

Eye level Eye level

Still Still

3 4

Satrio tersenyum Senyum Jena ke Satrio

1

Full shot

High angel

Still

1

2

Eye level

Still

2

3

Clouse up Detail

Kakek Satrio duduk ditempat tidurnya hingga pagi Kakek Satrio gelisah

Eye level

Still

3

4

Full shot

Eye level

Still

4

1 2

Establish Long shot Clouse up Medium

OTS Bastian Eye level

Still

1 2

Still

3

Kakek Satrio menggunting gunting baju seragam Kakek Satrio menggunting gunting baju seragam Matahari terbit Kakek Satrio berjalan menuju tempat sampah Melihat Kakek Satrio tanpa berkedip

Eye level

Still

4

Ketakutan masuk kerumah

Eye level Eye level

Track Still

1 2

OTS Kakek Satrio Eye level

Stil

3

Kakek Satrio mendongen di taman Kakek Satrio memainkan wayang dan bercerita Anak anak kesal dengan Kakek Satrio

Still

4

Eye level

Still

5

Eye level

Still

6

Kakek Satrio meminum obat antibiotik

Eye level

Still

1

Kakek Satrio berjalan pulang

3 4 17

17

1 2 3 4 5 6

18

18

1

Full shot Medium shot Full shot Group shot Clouse up Medium shot Long shot

238

Anak anak meninggalkan Kakek Satrio Ekspresi sedih Kakek Satrio

2

Long shot Medium Clouse up Full shot

POV Kakek Satrio Eye level

Paning

1

Melihat orang orang sekitar

Still

2

Kakek Satrio meminum obat antidepresan dan antibiotic

Eye level

Follow

3

POV Kakek Satrio Eye level

Still

4

Still

5

7

Long shot Long shot Detail

Kakek Satrio berjalan pulang dan melihat seorang pria melihatnya diseberang jalan Seorang pria melihatnya diseberang jalan Kakek Satrio masuk kedalam rumah

Eye level

Still

6

Bastian mengepalkan tangan

1

Full shot

Eye level

Still

1

2

Medium shot Clouse up

Eye level

Still

2

Kakek Satrio berolahraga di ruamg tamu Kakek Satrio meminum obat

Eye level

Still

3

Wajah Kakek Satrio penuh dengan keringat

1

Full shot

High angel

Swing

1

2 3

Two shot Medium Clouse up Medium Clouse up Detail Full shot Long

Eye level OTS Jena

Still Still

2 3

Satrio memanggil Jena di gerbang sekolah Satrio dan Jena mengobrol Satrio memberikan ingin memberikan sesuatu pada Jena

OTS Jena

Still

4

Jena tersenyum kepada Satrio

Eye level Low angle POV Jena

Still Still Still

5 6 7

Detail tangan Satrio Motor vespa datang Melihat kearah motor yang datang

3

4

5 6

19

19

3

20

20

4

5 6 7

239

21

22

21

22

8

shot Clouse up

1 2

Full shot Detail

3

Full shot

4

1 2 3 4 5

23

23

1 2 3 4 5

24

24

1 2

Eye level

Till down

8

Satrio yang menyodorkan surat

High angle POV Kakek Satrio High angel

Swing Still

1 2

Still

3

Clouse up

Eye level

Still

4

Kakek Satrio terbangun Kakek Satrio melihat kotak kenangannya Kakek Satrio duduk tersungkur dikasur Kakek Satrio mengangis terisak

Long shot Medium shot Long shot Medium shot Medium shot

Low angel

Track

1

Eye level

Still

2

Kakek Satrio menanam pohon sambil bernyanyi Menyiram pohon dan menoleh

OTS Kakek Satrio Low angle

Still

3

Kakek Satrio melihat seseorang

Still

4

Eye level

Till up

5

Kakek Satrio meletakan alat penyiram pohon dan masuk kedalam rumah Bastian mengepalkan tangan

Full shot Detail Medium Long shot Long shot

High angle Eye level Eye level Eye level

Still Follow Track in Still

1 2 3 4

Kakek Satrio Panik Kakek Satrio mnum obat Kakek Satrio menduga-duga kakek Satrio monad-mandir

POV kakek

Paning

5

Kakek Satrio melihat dari candela, pria itu sudah tidak ada

Full shot Medium

Eye level Eye level

Track left Still

1 2

Anak-anak yang mencari kakek Satrio Anak-anak yang mencari kakek Satrio

240

25

25

1

High angle

Swing

1

POV kakek Satrio OTS bastian Eye level Eye level

Still

2

3 4 5

Long shot Medium shot Medium Two shot Medium

Still Still Still

3 4 5

Kakek satrio tergelatak di halaman rumah Terlihat Bastian membangunkan kakek Satrio (change Fokus ) Kakek Satrio mulai tersadar Bastian dan Kakek Kakek Satrio

1 2 3

Establish Two shot Medium

Track right Still Still

1 2 3

Klinik Kakek Satrio duduk bersama Bastian Kakek Satrio tertawa

4

Medium

Eye level Eye level OTS Bastian Eye level

Paning

4

Pasien lain kel;uar kemudian kakek Satrio masuk

1 2

Full shot Medium

Track Still

1 2

Masuk kemudian duduk Dokter Jena mempersilahkan duduk

Still

3

4 5

Eye level POV kakek Satrio Medium OTS Dokter shot Jena Two Shot Eye level Detail High angel

Still Still

4 5

Kakek Satrio duduk dan menatap Dokter Jena Dokter Jena dan Kakek Satrio Tangan kakek Satrio

2

26

27

26

27

3

28

28

1

Full shot

Eye level

Track Left

1

Kakek Satrio bermimpi

29

29

1

Full shot

Eye level

Track Left

1

Meraih kursi dan mengambil kotak

30

30

1

Full shot

Eye level

Track Left

1

Berjalan di gudang

31

31

1

Full shot

Eye level

Track Left

1

Berjalan dan mengambil bungkusan plastik

241

32

33

32

33

1 2

Long shot Medium

3

Medium

4

Two shot

OTS Kakek Satrio OTS Dokter Jena Eye lelvel

1

Full shot

Eye level

Still

1

2 3

Detail Clouse up Medium

Eye level Eye level

Still Still

2 3

Kakek Satrio meminum obat dan menulis surat Tangan yang menulis surat Ekspresi kakek Satrio

Eye level

Track

4

Kakek Satrio menulis surat

Eye level

Track left

1

Terlihat kaki penuh tanah dan cangkul

Eye level

still

2

3

Detail shot Long shot Full shot

Low angle

Still

3

Sesosok orang sedang mengubur sesuaru

1

Two shot

Eye level

Still

1

2

Detail

High angle

Still

2

3

Clouse up Clouse up Clouse

Eye level

Still

3

Kakek Satrio memberikan puisi cintanya ke Jena Kakek Satrio memberikan surat kepada Jena Jena membaca surat

OTS Dokter Jena OTS Kakek

Track left

4

Kakek Satrio menatap Dokter Jena

Track left

5

Kakek Satrio menatap Dokter Jena

4 34

34

1 2

35

35

4 5

Hight angel

Swing

1

Still

2

Still

3

Still

4

242

Kakek Satrio menceritakan mimpinya kepada dokter Jena Kakek Satrio menceritakan mimpinya kepada dokter Jena Kakek Satrio menceritakan mimpinya kepada dokter Jena Kakek Satrio menceritakan mimpinya kepada dokter Jena

up Detail Detail

Satrio Eye level Eye level

Still Still

6 7

8

Long shot

High angle

Swing

8

1

Long shot Clouse up

Eye level

Track right

1

Satrio menjawab pertanayaan

OTS Jena

Still

2

Jena menulis nama Satrio

Long shot Two shot

Eye level

Still

1

Eye level

Follow

2

Clouse up Clouse up Detail

Eye level

Follow

3

Rendy dan Jena dalam perjalanan pulang Rendy dan Jena dalam perjalanan pulang Rendy asik mengendarai vespa

Eye level

Follow

4

Jena cemberut

Eye level

Still

5

Mengeratkan pegangannya pada pinggang Rendy

6 7

36

36

2

37

37

1 2 3 4 5

243

Dokter Jena melipat kertas Kakek Satrio dan Dokter Jena memainkan wayang Anak anak berlari menghampiri Kakek Satrio dan Dokter Jena

1. BLOCKING KAMERA SCENE 1 - EXT. HALAMAN RUMAH KAKEK SATRIO

RUMA H

Keterangan : Kakek Satrio 244

Pohon

SCENE 2 - EXT. TAMAN DONGENG

Katerangan : Kakek Satrio Pohon Saung Tanaman Bangku Anak anak

245

SCENE 3- INT. RUANG TAMU

Keterangan : Kakek Satrio

246

Meja

Kursi

SCENE 4 - INT. KAMAR TIDUR

247

SCENE 5 - EXT. RUANG KELAS

Katerangan : Satrio Jena Teman teman Meja Murid

Meja Guru

248

SCENE 6 - INT. KAMAR TIDUR

Katerangan : Meja Lemari

249

Kursi Tempat tidur Kakek Satrio

SCENE 7 - EXT. TAMAN DONGENG

Katerangan : Kakek Satrio Pohon Saung Tanaman Bangku Anak anak

250

SCENE 8 - INT. KAMAR TIDUR

Kursi Meja Keterangan Lemari : 251

Tempat tidur Kakek Satrio

SCENE 9 - EXT. HALAMAN KELAS

Katerangan : Satrio Jena Teman teman Meja Murid

Meja Guru

252

SCENE 10 - INT. KAMAR TIDUR

Keterangan : Meja Lemari

253

Kursi Tempat tidur Kakek Satrio

SCENE 11 - INT. GUDANG

Katerangan : Kakek Satrio Gudang

254

SCENE 12 - INT. KAMAR TIDUR

Keterangan : Meja Lemari

255

Kursi Tempat tidur Kakek Satrio

SCENE 13 - EXT. GERBANG SEKOLAH

256

SCENE 14 - INT. KAMAR TIDUR

Keterangan : Meja Lemari

257

Kursi Tempat tidur Kakek Satrio

SCENE 15 - EXT. HALAMAN RUMAH KAKEK SATRIO

RUMA H

Keterangan : Kakek Satrio

258

Tembok Bastian

SCENE 16 - EXT. TAMAN DONGENG

Katerangan : Kakek Satrio Pohon Saung Tanaman Bangku Anak anak

259

SCENE 17 - EXT. JALAN

RUMA H Keterangan : Kakek Satrio

260

Bastian

SCENE 18 - INT. RUANG TAMU

Keterangan : Kakek Satrio Meja

261

Kursi

SCENE 19 - EXT. GERBANG SEKOLAH

Katerangan : Satrio Jena Gerbang Sekolah

Tanaman

262

SCENE 20 - INT. RUANG TAMU

Keterangan : Kakek Satrio Meja

263

Kursi

SCENE 21 - EXT. HALAMAN RUMAH KAKEK SATRIO

RUM AH BAST IAN

RUM AH KAK EK SATR IO

Keterangan : Kakek Satrio

264

Bastian Pohon

SCENE 22 - INT. RUANG TAMU

Keterangan : Kakek Satrio Meja

265

Kursi

SCENE 23 - EXT. TAMAN DONGENG

Katerangan : Anak anak Pohon Saung Tanaman Bangku

266

SCENE 24 - EXT. HALAMAN RUMAH KAKEK SATRIO

RUM AH KAK EK SATR IO

Keterangan : Kakek Satrio

267

Bastian Pohon

SCENE 25 - EXT. RUANG TUNGGU KLINIK

KLIN IK

Keterangan : Kakek Satrio

268

Bastian

SCENE 26 - EXT. RUANG PEMERIKSAAN KLINIK

Keterangan : Kakek Satrio Dokter Jena Kursi Meja

269

SCENE 27 - INT. KAMAR TIDUR

Katerangan : Meja Lemari

270

Kursi Tempat tidur Kakek Satrio

SCENE 28 - INT. KAMAR TIDUR

Katerangan : Meja Lemari

271

Kursi Tempat tidur Kakek Satrio

SCENE 29 - INT. GUDANG

Gudang

Toi let

Katerangan : Kamar Tidur

272

Kakek Satrio

SCENE 30 - EXT. HALAMAN RUMAH KAKEK SATRIO

RUMA H

Keterangan : Kakek Satrio

273

SCENE 31 - EXT. TAMAN DONGENG

Katerangan : Dokter Jena Pohon Saung Tanaman Bangku Kakek Satrio

274

SCENE 32 - INT. KAMAR TIDUR

Katerangan : Meja Lemari

275

Kursi Tempat tidur Kakek Satrio

SCENE 33 - EXT. HALAMAN RUMAH KAKEK SATRIO

RUM AH KAK EK SATR IO

Keterangan : Kakek Satrio

276

Pohon

SCENE 34 - EXT. TAMAN DONGENG

Katerangan : Dokter Jena Pohon Saung Tanaman Bangku Kakek Satrio

277

SCENE 35 - EXT. RUANG KELAS

Katerangan : Satrio Jena Teman teman Meja Murid

Meja Guru

278

SCENE 36 - EXT. RUANG KELAS

Katerangan : Rendy Jena

279

Floorplan Lighting

Scene 1

: Ext. Rumah : Halaman Rumah

Scene 2

: Int. Taman Dongeng : Sawung

280

Scene 3

: Int. Rumah : Ruang Tamu

281

SCENE 4 - INT. KAMAR

282

SCENE 5 - RUANG KELAS

283

Scene 6

: Int.Rumah : Kamar Tidur – Pagi Hari

284

Scene 7

: Int. Taman Dongeng : Sawung

285

Scene 8

: Int. Rumah : Kamar Tidur

286

Scene 9

: Int. Sekolah : Ruang Kelas 287

Scene 10

: Int. Rumah : Kamar Tidur

288

Scene 11

: Int. Rumah : Gudang

289

Scene 12

: Int. Rumah : Kamar Tidur

290

Scene 14

: Int. Rumah : Kamar Tidur

291

Scene 16

: Int. Taman Dongeng : Sawung

292

293

Scene 18

: Int. Rumah : Ruang Tamu

Scene 20

: Int. Rumah : Ruang Tamu 294

Scene 22

: Int. Rumah : Ruang Tamu

295

Scene 23

: Int.Taman Dongeng

296

Scene 26

: Int.Klinik :Ruang Pemeriksaan

297

Scene 27

: Int. Rumah : Kamar Tidur 298

Scene 28

: Int.Rumah : Kamar Tidur

299

Scene 29

: Int.Rumah : Gudang

300

Scene 30

: Ext.Rumah :Depan Rumah

301

Scene 32

: Int. Rumah : Kamar Tidur

302

Scene 33

: Ext. Rumah :Halaman Rumah

303

Scene 35

: Int. Sekolah : Ruang Kelas

304

305

4. Spesifikasi Alat A. Bagian kamera Lensa

Carl Zeiss Vario-Sonnar T * lensa zoom, 12x (optik), f = 4,452,8 mm, f = 32,0-384 mm * pada mode 16:9, f = 39,5-474 mm pada 4:3 * modus. Diameter filter: 72 mm. Built-in filter: Clear, 1/4, 1/16, 1/64

Sistem pencitraan 1/3-inch, progresif 3 sistem ClearVid CMOS Sensor dengan teknologi Exmor Elemen gambar

Approx. 1.037.000 piksel (efektif), approx. 1,120,000 pixels (total).

Fokus

Auto, manual (focus ring / satu dorongan auto / infinity / AF membantu / fokus makro).

Keseimbangan

Auto, satu-push otomatis (posisi A / B), indoor (3200 K),

warna putih

outdoor (tingkat dipilih -7 untuk +7, approx. 500K/step), petunjuk WB Temp (2300K untuk 15000K dipilih, 100K/step).

Panduan shutter

Auto: 1/50 - 1/1750

speed

Manual: 50i/25p: 1/3 - 1/10000

Keuntungan

-6, -3, 0, 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21 dB

Minimum

1,5 lux (gain auto, auto iris, 1/25 shutter)

iluminasi

306

B. Bagian VTR Format

HDV1080/50i, DVCAM, DV SP 576/50i (PAL) .

Rekaman

Format bermain keluar / Bawah konversi: HDV1080/50i, DVCAM, DV SP 576/50i (PAL).

Playback /

HDV / DV SP: Max. 63 menit dengan kaset PHDVM-63DM.

Recording waktu DVCAM: Max. 41 menit dengan kaset PHDVM-63DM .

C. Konektor Input/Output Audio / Video

10-pin konektor A / V OUT jack (komposit, x2ch audio yang

Output

tidak seimbang dengan kabel yang disediakan) .

Komponen

Jack Component out (konektor khusus)

output video Masukan HDV /

Antarmuka i.LINK (IEEE 1394, 6-pin)

DV / output Input audio XLR XLR 3-pin wanita x 2ch Headphone

Stereo Mini jack (d3.5 mm)

LANC

Stereo mini jack Mini (d2.5 mm)

Output video

konektor HDMI

digital

307

D. Perangkat output Built-in LCD jendela

Tipe 0.45-inch (area Pandangan diukur secara diagonal),

bidik

approx. 1.226.880 dots (852x480x3 [RGB]), rasio aspek 16:9

LCD Monitor

tipe 3.2-inch (area Pandangan diukur secara diagonal), XtraFine LCD, approx. 921.600 titik, jenis hibrida, rasio aspek 16:9

E. Umum Massa

Approx. 2,4 kg (£ 5 4 oz) (w / lensa disediakan, w / o pita, baterai)

Kebutuhan daya

DC 7.2 V (baterai), DC 8,4 V (AC adapter)

Konsumsi daya

Approx. 7,0 W (dengan ECM-XM1 / LCD EVF ON)

HDV Konsumsi daya

Approx. 6,8 W (dengan ECM-XM1 / LCD EVF ON)

DVCAM / DV Suhu

0 sampai 40 oC (32-104 oF)

Operasional Suhu

-20 sampai +60 oC (-4 sampai 140 oF)

Penyimpanan

308

F. Unit Rekaman Memori Media

Kartu CompactFlash (2GB atau lebih besar, 133x atau lebih

perekaman

cepat) (tidak disertakan)

File system

FAT32

Format file HDV . M2T Format file

AVI (DV-AVI, tipe 1) atau DV (Raw-DV)

DVCAM / DV Konektor

hot shoe khusus i.LINK-6pin (pada cradle yang disediakan) Input daya DC (pada cradle yang disediakan) InfoLITHIUM L series slot baterai (di cradle disertakan)

309

KAMERA REPORT Production Campany Project Title Durasi No Scene Shot

1

1

1

2

2

Produser Director Penata Kamera Video

: Novita : Muhammad Arif : Moh. Suryadi Take Notes

Moving Track left

Terlihat kaki penuh tanah dan cangkul

1 2 3 1

C NG G G

Long shot Full shot

Eye level

still

Low angle

Still

Sesosok orang sedang mengubur sesuatu

1

G

Hight angle Eye level

Still

C G G

Eye level

Track right

1 2

C G

4

Medium Detail

Eye level

Still

Taman dengan sekolompok orang sedang berkumpul Kakek satrio sedang memaikan wayang Kakek satrio sedang memaikan wayang Wajah gembira anak-anak Wayang laki-laki

1 2 1

3

Long shot Clouse up Medium

1

G

5 6

Detail Medium

Eye level Eye level

G G

Detail

Eye level

1

NG

8

Group shot

Eye level

Track Left

Wayang perempuan Kakek satrio sedang memaikan wayang Bibir kakek satrio sedang menceritakan wayang wajah anak-anak yang sedang tertawa bahagia

1 1

7

Still Track right Still

1 2

C G

3

2

: One Way : Akhir Senja : 30 Menit Visual Shot Angle Size Detail Eye level shot

1 2

Still

310

3

3

1

Establish

2

Eye level

Swing

Suasana rumah kakek Satrio

1 2 1 2 3 1

NG G G NG G G

Medium Eye level clouse up

Still

Kakek Satrio membuka pintu

3

Detai

Eye level

Still

4 5 6

Medium Medium Medium

Eye level Eye level Eye level

Stiil Still Still

7

Medium

Eye level

Still

8

Clouse up

Eye level

Paning

9

Top angle

Still

10

Clouse up Detail

Still

11

Full shot

Hight angel Low angel

Peralatan dongeng di taruh di meja Kakek Satrio sedang memasak Kakek Satrio sedang makan Kakek Satrio sedang mencuci piring Kakek Satrio sedang membaca buku fisika Kakek satrio mengambil buku kemudian membaca di ruang tamu Kakek satrio menerawang , kemudian kepalanya terasa sakit Obat Fluoroquinolone-antibiotik

1 1 1

G G G

1 2 1

NG G G

1 2 1

C NG G

Still

Obat yang ditaruh di atas meja kemudian kakek satrio berjalan menuju kamar

1 2 3

C NG G

1

Detail

Eye level

Still

Tangan kakek Satrio mengambil kotak kecil Kakek Satrio membuka kotak kecil

1 2 1 2

C G NG G

2

Ots Kakek

Hight angel

Still

4

5

5

311

6

6

3

Satrio Medium

Eye level

Still

4

Medium

Eye level

Still

5

Full shot

Eye level

Track Follow

1 2

Full shot Clouse up Point of view Satrio Medium

Eye level Eye level

Track Still

Eye level

Still

Eye level

Still

5

Ots Satrio

Eye level

6

8

Clouse up Long shot Detail

9

Kakek Satrio menyentuh baju seragam Kakek Satrio memegang lollipop (change focus) Menaruh kotak di meja kemudian kakek Satrio tidur

1

G

1

G

1 2 3

NG C G

Suasana kelas Satrio sedang menulis sambil tersenyum Jena yang sedang mencacat sambil memperhatikan guru

1 1 2 1 2

1 C G NG G

1

G

Still

Memperhatikan teman yang sedang bernyanyi Teman sedang bernyanyi

Low angle

Still

Long Shot

Eye level

Still

Menjelaskan hokum newton

Still

Jari Satrio melepaskan kaitan

C C G C G C NG G

Medium

Hight angle Eye level

1 2 3 1 2 1 2 1

Track

Wajah teman-teman Satrio

1

G

1 2

Detail Full shot

Eye level Eye level

Still Swing

Jam dinding menujukan angka 4 Kegiatan kakek Satrio dari bangun tidur

3

Close up

Eye Level

Still

Kakek Satrio bangun dengan

1 1 2 3 1

G C C C C

3

4

7

7

7

312

4

Detail

Eye level

Still

5

Medium Shot

Eye Level

Still

6

Full shot

Still

7

Full shot

Point of view High angle

8

Clouse up Full shot

eye level

Track Left

Eye level

Track

1

Medium shot

Eye level

Track left

2

Full Shot

Eye level

Still

3

Eye level

Still

Eye level

Still

Eye level

Still

Eye level

Still

Kakek Satrio kesakitan

7

Medim shot Clouse up Long shot Medium shot Detail

Ekspresi wajah anak anak bahagia mendengar cerita Kakek Satrio Anak anak mendengarkan Kakek Satrio bercerita ditaman Kakek Satrio memainkan wayang dan bercerita Ekspresi anak anak betepuk tangan Anak anak berpamitan

High angel

Still

Kakek Satrio mengambil obat Flu

1

Detail

Eye level

Still

Meletakan tempat obat

9

8

8

4 5 6

9

9

nafas terengah engah Kakek Satrio mengambil obat dilaci meja Berdiri didepan cermin

Still

Melihat kotak dan isinya berserakan dilantai Duduk tersungkur menutup wajah dan menangis Kakek Satrio menjadi lebih tenang dan menguasai dirinya. Kakek Satrio memasukan seragam, lollipop dan surat kedalam kotak

313

2 1

G G

1 2 3 1 2 1 2 1 2 1

NG C G C G C G NG G G

1 2

NG G

1

G

1 2 1

C G G

1 2 1 2 1

NG G C G G

1

C

G NG G G

1

G

1

G

Full shot

Eye level

Still

3

Detail

Still

4

OTS Kotak Medium shot Detail

POV Kakek Satrio High angle Eye level

Still

Kakek Satrio melihat kotak yang ada diatas lemari (change focus) Mengambil obat

Eye level

still

Meminum obat antidepresan

1

G

Suasana kelas yang mengucapkan selamat ulang tahun kepada Jena dan terlihat Satrio yang berdiri di pintu kelas Tangan kiri Satrio menyembunykan permen Jari tangan kakan Satrio yang saling terkait Satrio menghampiri Jena

1 2

C NG

1

G C G NG G C G NG NG C G G NG G G

6 10

2 1 2 1

2

5

10

Bupopion-Antidepresan Kakek Satrio duduk dan beranjak ke tempat tidur Melihat kalender menunjukan tangal 11 Desember

Still

1

Medium shot

Eye level

Track left

2

Detail

Eye level

Still

3

Detail

Eye level

Still

4

Track left

5

Medium Eye level shot Two shot Eye level

6

Full shot

Eye level

Still

Satrio memberikan lollipop dan berlari meninggalkan Jena Teman teman bersorak

7

Clouse up Grup shot Long

Eye level

Still

Ekspresi bingung Jena

1 2 1 2 1 2 1 2 3 4 1

Eye level

Still

Eye level

Still

Teman teman menertawakan Satril Satrio berlari

1 2 1

8 9

Still

314

shot 11

11

1

Clouse up Full shot

High angel

Still

High angel

Still

Kakek Satrio terbangun dengan nafas tersenggal Kamar Kakek Satrio

1 2 1 2 3 4 5 1

NG G NG C NG C G G

Medium shot Clouse up Very long shot

Eye level

Still

Berjalan menuju cermin

Eye level

Till down

Memeriksa dahi dan terkejut baju seragam yang masih menempel Kakek Satrio berteriak

1

G

Eye level

Track out

1 2

C G

1

Detai

Eye level

Still

Kakek Satrio mengunci pintu gudang

Eye level

Track out

Kakek Satrio termenung dan pergi meninggalkan kotak digudang

1 2 3 1

NG NG G G

2

Medium shot

1

Full shot

Top angle

Still

1

G

2

Long shot

Eye level

Track right

Kakek Satrio tertidur dengan kodisi mengigau Kakek Satrio terbangun dan tak mau tidur kembali

1 2

G NG

1

Two shot Eye level

2

Clouse up

Track right Still

Satrio menyodorkan surat kepada Jena Jena membaca surat Satrio

1 2 1 2 3

NG G C G G

2

3 4 5

12

13

14

12

13

14

Eye level

315

15

16

17

15

16

17

3 4

OTS Detail

Eye level Eye level

Still Still

Satrio tersenyum Senyum Jena ke Satrio

1 1 2

G NG G

1

Full shot

High angel

Still

2

Eye level

Still

1 2 1

NG G G

3

Clouse up Detail

Kakek Satrio duduk ditempat tidurnya hingga pagi Kakek Satrio gelisah

Eye level

Still

1

G

4

Full shot

Eye level

Still

Establish Long shot

OTS Bastian

Still

3

Eye level

Still

4

Clouse up Medium

1 2 1 1 2 3 1

NG G

1 2

Kakek Satrio menggunting gunting baju seragam Kakek Satrio menggunting gunting baju seragam Matahari terbit Kakek Satrio berjalan menuju tempat sampah

Eye level

Still

1 2

NG G

1

Full shot

Eye level

Track

2

Medium shot Full shot

Eye level

Still

1 2 1

C G G

OTS Kakek Satrio Eye level

Stil

NG NG G G

Eye level

Still

Anak anak meninggalkan Kakek Satrio Ekspresi sedih Kakek Satrio

1 2 3 1

Eye level

Still

Kakek Satrio meminum obat

1 2 1

NG G C

3

4 5 6

Group shot Clouse up Medium

Still

Melihat Kakek Satrio tanpa berkedip Ketakutan masuk kerumah

Kakek Satrio mendongen di taman Kakek Satrio memainkan wayang dan bercerita Anak anak kesal dengan Kakek Satrio

316

NG C G G

shot 18

18

19

20

G

1 2 3 1 2 3 1

NG C G NG NG G G

Long shot

Eye level

Still

Kakek Satrio berjalan pulang

2

Long shot

Paning

Melihat orang orang sekitar

3

Medium Clouse up Full shot

POV Kakek Satrio Eye level

Still

Kakek Satrio meminum obat antidepresan dan antibiotic

Eye level

Follow

1 2

C G

POV Kakek Satrio Eye level

Still

Kakek Satrio berjalan pulang dan melihat seorang pria melihatnya diseberang jalan Seorang pria melihatnya diseberang jalan

1

G

Eye level

Still

Kakek Satrio masuk kedalam rumah Bastian mengepalkan tangan

1 2 1

C G G

Kakek Satrio berolahraga di ruamg tamu Kakek Satrio meminum obat

1 2 1

G C G

5

Long shot

6 7

Long shot Detail

1

Full shot

Eye level

Still

2

Medium shot Clouse up

Eye level

Still

Eye level

Still

Wajah Kakek Satrio penuh dengan keringat

1

G

Full shot

High angel

Swing

Satrio memanggil Jena di gerbang sekolah

1 2 3 4 5

NG NG C C G

3

20

2

1

4

19

antibiotik

1

Still

317

2

Two shot Eye level

Still

Satrio dan Jena mengobrol Satrio memberikan ingin memberikan sesuatu pada Jena

1 2 1 2

C G NG G

3

Medium Clouse up Medium Clouse up Detail Full shot

OTS Jena

Still

OTS Jena

Still

Jena tersenyum kepada Satrio

1

G

Eye level Low angle

Still Still

Detail tangan Satrio Motor vespa datang

Long shot Clouse up

POV Jena

Still

G NG C G C G

Eye level

Till down

Melihat kearah motor yang datang Satrio yang menyodorkan surat

1 1 2 3 4 1 1 2

C G

1

Full shot

High angle

Swing

Kakek Satrio terbangun

2

Detail

Still

Kakek Satrio melihat kotak kenangannya

C NG G G

3

Full shot

POV Kakek Satrio High angel

1 2 3 1

Still

1

G

4

Clouse up

Eye level

Still

Kakek Satrio duduk tersungkur dikasur Kakek Satrio mengangis terisak

1 2

C G

1

Long shot Medium

Low angel

Track

Eye level

Still

Kakek Satrio menanam pohon sambil bernyanyi Menyiram pohon dan menoleh

1 2 1

C G NG

4

5 6

7 8

21

22

21

22

2

318

3

23

23

25

24

25

2 1 2

G C G

OTS Kakek Satrio Low angle

Still

Kakek Satrio melihat seseorang

Still

1 2

NG G

1

G

NG NG G NG G NG G G

4

Medium shot

5

Medium shot

Eye level

Till up

Kakek Satrio meletakan alat penyiram pohon dan masuk kedalam rumah Bastian mengepalkan tangan

1

Full shot

High angle

Still

Kakek Satrio Panik

2

Detail

Eye level

Follow

Kakek Satrio minum obat

3

Medium

Eye level

Track in

Kakek Satrio menduga-duga

4

Long shot Long shot

Eye level

Still

kakek Satrio mondar-mandir

1 2 3 1 2 1 2 1

POV kakek

Paning

Kakek Satrio melihat dari candela, pria itu sudah tidak ada

1 2

G C

1

Full shot

Eye level

Track left

Anak-anak yang mencari kakek Satrio

2

Medium

Eye level

Still

Anak-anak yang mencari kakek Satrio

1 2 3 4 5 1 2

NG NG C NG G C G

1

Long shot Medium

High angle

Swing

POV

Still

Kakek satrio tergelatak di halaman rumah Terlihat Bastian membangunkan

1 2 1

C G NG

5

24

shot Long shot

2

319

shot

4

kakek Satrio Medium OTS bastian Two shot Eye level

kakek Satrio (change Fokus )

2

G

Still

Kakek Satrio mulai tersadar

Still

Bastian dan Kakek

Eye level

Still

Kakek Satrio

1 2 1 2 3 1 2 3

C G NG NG G NG G C

5

Medium

1

Establish

Eye level

Klinik

1

G

Two shot Eye level

Track right Still

2 3

Medium

Still

4

Medium

OTS Bastian Eye level

Kakek Satrio duduk bersama Bastian Kakek Satrio tertawa

Paning

Pasien lain kel;uar kemudian kakek Satrio masuk

1 2 1 2 1 2

C G NG G NG G

1

Full shot

Eye level

Track

Masuk kemudian duduk

1

2

Medium

Still

Dokter Jena mempersilahkan duduk

1

3

Medium shot

Still

Kakek Satrio duduk dan menatap Dokter Jena

1 2

NG G

4

Two Shot

POV kakek Satrio OTS Dokter Jena Eye level

NG C G G

Still

Dokter Jena dan Kakek Satrio

5

Detail

High angel

Still

Tangan kakek Satrio

1 2 3 1

NG NG G NG

3

26

27

26

27

320

28

29

30

31

32

28

29

30

31

32

2

G

1 2 1

NG G G

1

Full shot

Eye level

Track Left

Kakek Satrio bermimpi

2

Clouse up

Eye level

Still

Wajah kakek Satrio

1

Full shot

Eye level

Track Left

Meraih kursi dan mengambil kotak

2

Medium

High Angel

Still

1 2 1 2

C G NG G

1

Full shot

Eye level

Track Left

Berjalan di gudang

2

Clouse Up

Eye level

Still

Ekspresi kakek Satrio

1 2 1 2

NG G NG G

1

Full shot

Eye level

Track Left

2

Detail

Eye level

Still

Berjalan dan mengambil bungkusan plastik Wajah kakek Satrio

1 2 1

C G G

1

Long shot

High angel

Swing

Kakek Satrio menceritakan mimpinya kepada dokter Jena

2

Medium

Still

Kakek Satrio menceritakan mimpinya kepada dokter Jena

1 2 3 4 1 2

NG NG C G NG G

Still

Kakek Satrio menceritakan mimpinya kepada dokter Jena

1 2

C G

Still

Kakek Satrio menceritakan mimpinya kepada dokter Jena

1 2

NG G

3

4

OTS Kakek Satrio Medium OTS Dokter Jena Two shot Eye lelvel

321

33

33

1

Full shot

Eye level

Still

2 3

Detail Clouse up Medium

Eye level Eye level

Still Still

Kakek Satrio meminum obat dan menulis surat Tangan yang menulis surat Ekspresi kakek Satrio

1 2 1 1 2 1 2

NG G G NG G C G

Eye level

Track

Kakek Satrio menulis surat

1

Detail shot

Eye level

Track left

Terlihat kaki penuh tanah dan cangkul

1 2 3 1

NG G C C

2

Eye level

still

3

Long shot Full shot

Low angle

Still

Sesosok orang sedang mengubur sesuaru

1 2

NG G

1

Two shot Eye level

Still

2

Detail

High angle

Still

3

Clouse up Clouse up

Eye level

Still

Kakek Satrio memberikan puisi cintanya ke Jena Kakek Satrio memberikan surat kepada Jena Jena membaca surat

OTS Dokter Jena OTS Kakek Satrio Eye level Eye level

Track left

Kakek Satrio menatap Dokter Jena

1 2 1 2 1 2 1 2

NG G NG G C G C G

Track left

Kakek Satrio menatap Dokter Jena

1

G

Still Still

Dokter Jena melipat kertas Kakek Satrio dan Dokter Jena memainkan wayang

1 1 2 3

G NG NG G

4

34

35

34

35

4

5

Clouse up

6 7

Detail Detail

322

36

37

36

37

8

Long shot

High angle

Swing

Anak anak berlari menghampiri Kakek Satrio dan Dokter Jena

1 2

NG G

1

Long shot

Eye level

Track right

Satrio menjawab pertanayaan

2

Clouse up

OTS Jena

Still

Jena menulis nama Satrio

1 2 3 1 2 3 4

NG NG G NG C NG G

1

Long shot

Eye level

Still

Rendy dan Jena dalam perjalanan pulang

2

Two shot Eye level

Follow

Rendy dan Jena dalam perjalanan pulang

3

Clouse up Clouse up Detail

Eye level

Follow

Rendy asik mengendarai vespa

1 2 3 4 1 2 3 1

NG NG C G NG NG G G

Eye level

Follow

Jena cemberut

Eye level

Still

Mengeratkan pegangannya pada pinggang Rendy

1 2 1

C G G

4 5

323

3.5. Proses Kerja Editor Penulis dalam pengerjaan drama televisi “Akhir Senja” sebagai Editor. Editor adalah sineas professional yang bertanggung jawab membuat cerita secara estetis dari shot-shot yang di buat berdasarkan scenario dan konsep penyutradaraan sehingga menjadi sebuah film cerita yang utuh (Suhu, 2008:137). Editing dalam film “Akhir Senja” menggunakan teknik cut to cut sesuai dengan naskah, proses editing-nya tidak memerlukan visual effect yang banyak, karena film ini dibuat dengan konsep yang natural, cukup menyambung dari satu adegan dengan adegan lain. Diupayakan perpotongan antar gambar dapat menceritakan maksud dari film itu sehingga penonton tertarik untuk mengikuti jalan cerita film ini.

3.5.1

Pra produksi Dalam pra produksi, seorang editor melakukan analisa skenario dengan melihat

adegan yang tertulis dalam skenario dan mengungkapkan penilaiannya kepada sutradara. Selain itu editor juga berkonsultasi dengan sutradara untuk mencapai penyesuaian penasfsiran atas naskah dan prinsip-prinsip dasar mengenai editing. Editor juga melakukan diskusi dengan departemen lainnya dalam script conference untuk menganalisa skenario bersama, baik secara teknis, artistik maupun dramatik.

3.5.2. Produksi Dalam tahap ini, seorang editor tidak memiliki tugas dan kewajiban khusus. Namun dalam proses produksi ini, seorang editor akan membantu mencatat/memegang timecode pada saat shooting berjalan.

324

3.5.3

Pascaproduksi Dalam pascaproduksi, editor membuat stuktur awal shot-shot sesuai dengan

struktur skenario (rough cut 1). Lalu editor akan mempresentasikan hasil susunan rought cut 1 kepada sutradara dan produser. Setelah dilakukan revisi berdasarkan hasil diskusi dengan sutradara dan produser, maka dengan kreativitas dan imajinasi editor, ia membentuk struktur baru yang lebih baik. Dalam struktur baru ini, editor harus bisa membangun emosi, irama dan alur yang menarik. Setelah itu editor mempresentasikan dan mendiskusikan struktur baru yang dihasilkannya bersama sutradara dan produser hingga struktur yang paling di harapkan (final edit). Proses selanjutnya ialah menghaluskan hasil final edit (trimming), penentuan suara efek dan musik sebagai pembentuk kesatuan gambar dan suara yang saling mendukung hingga film selesai dalam proses kerja editing (picture lock).

3.5.4

Peran dan Tanggung Jawab Seorang Editor bertanggung jawab penuh atas penyelesaian hasil akhir suatu karya

audio visual. Dari pengertian tersebut dapat diuraikan peran atau tugas dan tanggung jawab editor secara garis besar : a. Editing adalah tahap dalam pasca produksi maka editorlah yang bertanggung jawab dalam menentukan sistem kerja yang akan diterapkan dalam proses ini. b. Menganalisa dan memahami skenario. c. Membuat dan merancang konsep editing. 325

d. Membuat laporan time code pada proses shooting. e. Semua shot yang telah dibuat pada tahap produksi menjadi tanggung jawab seorang editor untuk kemudian dijadikan sebuah gambar sesuai dengan skenario dan layak untuk ditonton oleh khalayak sehingga semua kebutuhan visualisasi adalah tanggung jawab seorang editor. f. Meskipun kinerja editor lebih banyak pada tahap pasca produksi namun, dalam hal persiapan hardware, software dan peralatan yang mendukung harus sudah disiapkan untuk kelancaran dalam proses editing. g. Editor bekerja sama dengan sutradara menentukan gambar pada tahap produksi sampai proses capture. h. Merealisasikan gagasan sutradara. i. Baik buruknya gambar yang diambil pada saat produksi pada akhirnya adalah tanggung jawab editor untuk menghasilkan sebuah drama televisi yang menarik dan dapat diterima khalayak.

3.5.5. Proses Penciptaan Karya Editor menyusun shot-shot tersebut sehingga menjadi sebuah scene, kemudian dari scene-scene tersebut akan tercipta sequence sehingga pada akhirnya akan menjadi sebuah film yang utuh. Ibarat menulis sebuah cerita, sebuah shot bisa dikatakan sebuah kata, scene adalah kalimat, sequence adalah paragraph. Jadi sebuah cerita akan utuh bila terdapat semua unsur tersebut, begitu juga dengan film.

326

Seorang editor, pertama yang harus dilakukan adalah mempelajari skenario terlebih dahulu dari program video yang akan dibuat. Dalam pengerjaannya, editing dibagi menjadi 2, yaitu Linear Editing dan Non-Linear Editing (NLE). Dalam drama televisi “Akhir Senja” menggunakan Non-Linear Editing (NLE) atau editing yang tidak berurutan. a. Konsep Kreatif Seorang editor harus tahu bagaimana bertutur cerita yang baik. Editor bertanggung jawab dalam pengerjaan akhir sebuah film. Tanpa proses editing yang baik, sebuah produksi yang telah mengorbankan uang dan tenaga menjadi sia-sia. Seorang editor harus bisa menutupi semua kekurangan yang dialami ketika proses pengambilan gambar, sehingga penonton tidak pernah tau dimana letak ketidaksempurnaan itu. Editor tidak boleh ragu untuk bereksperimen dalam menuyusun shot-shot yang sudah ada. Dalam drama televisi “Akhir Senja” editor mengambil referensi dari 500days of summer, About time.

Colouring yang akan di gunakan dalam beberapa scene ada yang menggunakan warna hitam putih untuk scene flashback, tetapi akan lebih dominan dengan menggunakan warna kekuningan. 327

Warna hitam putih, scene flashback

Warna kekuningan

b. Konsep Produksi Seorang editor dituntut untuk dapat melakukan tugasnya dengan baik dan sistematis, karena baik tidaknya sebuah film paling akhir ditentukan pada bagian editing (Iskandar, 1987:76). Tahapan-tahapan dari proses editing pada umumnya adalah sebagai berikut (Widagdo, 2004:115):

328

a. Logging Logging adalah proses memotong gambar, mencatat waktu pengambilan gambar dan memilih shot-shot yang ada disesuaikan dengan kamera report. b. Digitizing Digitizing adalah proses merekam atau memasukkan gambar dan suara yang telah di-logging tadi. Dalam proses ini, editor mulai mengontrol kualitas gambar dan suara disetarakan sesuai dengan konsep film dan konsep edit yang telah disetujui sutradara. c. Offline editing Offline editing merupakan sebuah proses menata gambar sesuai dengan skenario dan urutan shot yang telah ditentukan sutradara. Dalam tahapan ini terjadi aktivitas mengambil gambar yang telah di-logging dan didigitizing sebelumnya untuk diurutkan sesuai konsep cerita. d. Online editing Online editing adalah tahapan editing dimana dalam proses ini, editor mulai memperhalus hasil offline, memperbaiki kualitas hasil dan memberi tambahan transisi serta efek khusus yang dibutuhkan. Transisi adalah proses perpindahan gambar antara shot yang satu dengan shot yang lain.

e. Rough cut

Pada tahap ini, editor memotong dan membuang adegan-adegan yang tidak dipakai dan merangkumnya menjadi satu alur cerita. Lalu memilih

329

shot-shot yang dianggap sudah mewakili apa yang diinginkan atau dibutuhkan skenario dari sekian banyak shot yang nantinya untuk disusun.

Saya

sebagai

editor

melakukan

penyusunan

pertama

berdasarkan inti cerita yang ingin dicapai. Setelah alur cerita terbentuk penulis

memperlihatkannya

pada

rekan

lainnya,

karena

editor

membutuhkan masukan-masukan dari rekan satu tim. Dalam tahap ini, editor banyak melakukan diskusi terutama dengan produser dan sutradara. 

Dissolve pergantian antara shot satu dengan shot yang lain dengan cara tumpang tindih atau bersilangan. Transisi jenis ini biasanya digunakan untuk memberikan efek waktu yang agak panjang dari sebuah kejadian yang kemudian disingkat. Efek yang bisa ditimbulkan dari transisi ini adalah efek dramatisasi adegan, seperti misalnya kisah cinta yang romantis, atau drama dengan alur waktu kisah kehidupan yang panjang. Dalam drama televisi “Akhir Senja”, transisi ini akan di gunakan pada beberapa scene.



Fade in pergantian dari layar gelap menuju adegan berikutnya secara perlahanlahan dan halus. Transisi ini biasa digunakan untuk pergantian ke babak baru. Dalam drama televisi “Akhir Senja”, transisi ini akan di gunakan untuk memulai film dan digunakan untuk perpindahan waktu.

330



Fade out pergantian dari sebuah shot adegan menuju layar gelap secara perlahanlahan. Transisi jenis ini biasanya digunakan sebagai penutup dari sebuah adegan. Dalam drama televisi “Akhir Senja”, transisi ini akan di gunakan untuk mengakhiri adegan. Mixing Mixing adalah tahapan akhir dimana editor melakukan proses pengisian audio (suara), ilustrasi musik dan efek khusus untuk audio. Pada tahapan ini, segala sesuatu yang berkaitan dengan pengontrolan suara mulai dari dialog, suara latar, musik pendukung adegan, sampai dengan efek-efek suara yang dibutuhkan dalam film dibuat dan diatur secara teliti sesuai dengan skenario.

Pada perkembangan teknologi software editing saat ini, masih banyak lagi macammacam transisi sebagai fasilitas yang disediakan masing-masing software. Tetapi transisi-transisi yang telah disebutkan di atas adalah transisi dasar yang paling sering digunakan untuk editing sebuah film hingga sekarang.

c.

Konsep Teknis

Setiap cerita film, menuntut untuk diedit dengan teknik-teknik khusus. Hal ini disesuaikan dengan jenis film itu sendiri, tujuan dibuatnya, dan ciri khas editor atau sutradara. Konsep editing yang di tawarkan dalam drama televisi “Akhir Senja” adalah Continuity editing, tujuannya yaitu untuk menciptakan aliran yang halus antara shot

331

yang satu dengan shot berikutnya. Dalam metode editing, editor menggunakan transisi dan metode cut to untuk penyambungan antara shot dibeberapa adegan.

Teori kesinambungan Teknik editing kesinambungan adalah dengan cara menata gambar berdasarkan cerita secara berurutan peristiwa dari awal hingga akhir. Ada tiga kesinambungan dasar yang perlu diperhatikan, antara lain: 1.

Perpaduan

arah

pandang,

menyangkut

perakitan

gambar

yang

memberikan kesan orang yang sedang berhadap-hadapan. 2.

Perpaduan gerak, menyangkut perpaduan shot yang menunjukkan gerak

dari subyek. 3.

Perpaduan posisi, menyangkut tentang posisi tokoh haruslah sama

apabila disambung dengan shot berikutnya untuk memberikan kejelasan letak atau lokasi.

Ada dua teknik perpaduan shot yang sering digunakan untuk mencapai kesinambungan gambar atau adegan, antara lain :

Establishing shot Perpaduan dengan teknik ini memadukan jenis shot dengan besar obyek yang lebih jauh sebagai permulaan adegan, kemudian dilanjutkan dengan shot-shot yang lebih dekat.

332

Reestablishing shot

Teknik ini merupakan kebalikan dari establishing shot dimana adegan dimulai dengan shot-shot dekat untuk detail kemudian dilanjutkan shot yang menampilkan keseluruhan obyek.

Teknik Editing Yang Baik

Dalam proses editing, hal yang paling mendasar dan menjadi materi utama adalah shot (Widagdo

dan

Gora,

2004:118).

Baik

tidaknya

sebuah

hasil editing ditentukan pula oleh bagaimana editor mengontrol shot-shot yang 333

digunakannya. (Widagdo dan Gora, 2004:120) Pertimbangan-pertimbangan editor dalam memilih shot menurut fungsinya dalam cerita dapat dijabarkan sebagai berikut: 

Fungsional

Shot yang dipilih adalah jenis shot yang nantinya benar-benar dapat berfungsi sebagai pendukung jalannya cerita. Dalam artian, shot tersebut dapat menjalankan fungsinya secara informatik, dramatik, ritmik, atau sekedar sebagai transisi. 

Struktural

Shot yang dipilih juga merupakan shot yang nantinya akan menjadi urutan cerita apabila digabungkan dengan shot-shot lainnya. Dalam hal ini, shot-shot tersebut memiliki kesinambungan dengan shot-shot yang berikutnya sehingga urutan cerita dapat diikuti. 

Proporsional

Shot yang dipilih juga harus memiliki ketepatan proporsi durasi (waktu) untuk menggambarkan sebuah adegan.

(Goodman dan McGrath, 2003:8) Konsep utama dari editing film sebenarnya adalah dengan mempertimbangkan penonton. Satu-satunya cara terbaik bagaimana kita menceritakan

sebuah

kisah

dalam

film

kepada

penonton

adalah

dengan

melakukan editing. Setiap hasil yang akan mereka saksikan baik itu film, iklan, atau dokumentasi pada dasarnya hanyalah pengalaman satu arah. Artinya, mereka diharuskan menyaksikan pertunjukan tersebut selama periode tertentu tanpa bisa merubah atau berpartisipasi terhadapnya. Oleh karena itu, editor diharuskan dapat mengatur gambar334

gambar sedemikian rupa sehingga penonton terpuaskan dan dapat menikmati jalannya cerita. Seorang editor harus dapat berpikir dari sudut pandang penonton. Apa yang mereka butuhkan, apa yang mereka ingin saksikan, dan apa harapan mereka harus dapat dipenuhi oleh sang editor. Konsep ini disebut storytelling atau konsep bercerita. Audiens atau penonton pada umumnya menyukai cerita dengan awal, tengah, dan akhir cerita. Dalam penulisan skenario, struktur ini disebut juga struktur tiga babak. Cerita dimana terdapat pengenalan cerita atau tokoh sebagai awal, munculnya konflik atau masalah, kemudian penyelesaian masalah tersebut. Cara bertutur seperti ini adalah cara bertutur yang paling banyak disenangi karena lebih universal. Bahkan, sebagian besar buku “cara membuat skenario yang baik” di Amerika menggunakan struktur tiga babak ini sebagai landasannya

(Ajidarma,

2000:21).

Hampir

seluruh

film-film box

office (laris)

Hollywood menggunakan struktur ini dalam teknik berceritanya. Terdapat jenis-jenis lain dalam teknik bercerita, seperti mozaik, garis lurus, atau eliptis, tetapi teknik yang paling bisa diterima sebagian besar publik adalah struktur tiga babak (Ajidarma, 200:10).

3.5.6. kendala dan solusi 1. Kendala Pra Produksi a. Kendala

: Membuat konsep editing yang bisa dijadikan pedoman ketika proses editing

Solusi

: Membuatnya bersama Sutradara dan harus memahami naskah.

335

2. Kendala Produksi Tidak ada 3. Kendala Pascaproduksi a. Kendala Solusi

: Alur cerita yang diciptakan adalah alur acak atau alur maju mundur : memahami naskah dan menjaga kesinambung di tiap scene, terus berkonsultasi bersama Suradara dan Penulis Naskah

b. Kendala

: memberikan efek khusus pada film, sehingga akan lebih menarik untuk ditonton

Solusi

: mencari referensi dan tutorial dari berbagai sumber, efek khusus yang akan digunakan harus dikonsultasikan dengan sutradara, agar efek khusus ini dapat berperan mendukung cerita.

c. Kendala

: Tangungjawab editor adalah meramu gambar semenarik mungkin dengan stok gambar yang ada.

Solusi

: bekerja dengan fokus dan teliti juga selalu berfikir kreatif, agar hasil editing sesuai dengan apa yang diharapkan

f. Kendala Solusi

: Menjaga keselarasan video dan audio : Selain menjaga komunikasi dengan sutradara dan penulis naskah, editor juga harus bekerja sama dengan penata suara, agar tercipta keselarasan antara video dan audio. Sehingga rasa yang ada dalam setiap scene akan tersampaikan dengan baik.

336

3.5.7 Lembar kerja Editor

337

3.6 Proses Kerja Penata Suara Pengertian penata suara atau soundman menurut Dodoy Rusnandi dalam bukunya “Berkarier di Dunia Broadcasting” adalah seorang yang bertanggung jawab penuh pada segala hal yang berkaitan dengan audio yang dihasilkan pada saat pengambilan gambar. seorang soundman harus pintar dalam mengatur waktu ketika adegan dalam film membutuhkan suara jerrnih. Desain penata suara / audio apakah itu dialog, monolog, musik atau efek suara membantu memperkuat suasana atau yang ingin dicapai oleh sebuah film atau drama. Desain tata suara yang baik sebaiknya dialog dan efek suara dirancang sedemikian rupa sehingga memenuhi film yang dibuat. Perencanaan tata suara juga membantu para kru yang bertanggung jawab menangani suara tahu pasti apa yang harus mereka kerjakan. (Heru effendy: 2009;67).

3.6.1. Pra Produksi Di proses pra produksi, saya Yogi Wahyu Priyono selaku penata suara melakukan rapat dengan produser dan seluruh crew, awalnya kita membahas ide pokok dan tema. Setelah semua disepakati, dan skenario pun jadi, saya mengikuti rapat dengan sutradara dan membuat sebuah treatment audio. Tidak banyak kendala dalam proses ini. ( Rusnandi, Dodoy: 2010)

338

3.6.2. Produksi Di proses produksi, saya akan bekerja sebagai boom operator, merekam suara menggunakan boom mic, dan mengamati suara yang masuk, apakah nice ataupun nois. Saya bekerja sesuai arahan sutradara dan penata kamera, baik dalam penempatan boom mic maupun posisi dimana saya harus berdiri. Tidak ada kendala berarti dalam proses ini.

( Rusnandi, Dodoy: 2010)

3.6.3. PascaProduksi Di proses pasca produksi ini, saya akan bekerja bersama editor. Saya bertugas membantu penyunting gambar menentukan suara-suara apa saja yang akan di input, tentunya sesuai dengan konsep yang ada pada treatment audio. ( Rusnandi, Dodoy: 2010)

3.6.4. Peran dan Tanggung Jawab Penata Suara Untuk mengatur komposisi dan mengelola guna melakukan direct sound, diskusikan hal ini dengan penata suara (sound engineer) anda. Pada tahap pra produksi, penata suara penata suara bertugas merancang tata suara sehingga mampu menghasilkan suasana yang diinginkan oleh sutradara dan digariskan oleh skenario. Di tahap pascaproduksi, penata suara agar sesuai dengan rekaman gambar dan suasana yang di inginkan. (Heru Effendy: 2002)

339

Penata suara dalam menjalankan tugasnya harus mempertimbangkan kualitas suara yang dihasilkan sebagai nilai seni.

Peran penata suara sangat dibutuhkan untuk

mengolah dan mengontrol melalui fader level (level audio) yang diinginkan.

3.6.5. Proses Penciptaan Karya a. Konsep Kreatif Membayangkan sebuah konsep penataan suara yang easy listening, setelah penulis naskah membuat naskah dan di setujui oleh produser dan sutradara yang yang kemudian dibaca, dipelajari, dan dipahami oleh penulis. Selain itu penata suara juga menambahkan beberapa elemen music, back sound, iustrasi music dan sound effect. Penata suara juga mengambil contoh dari film About Time dan 500 Days of Summer sebagai referensi di audio film “ Akhir Senja” karena dalam film tersebut banyak menggunakan audio romantis dan cocok untuk film yang kami buat.

340

Flowchart

Kabel audio Boom Stick a

kamera Telescopic Boom Mic

b.

Shotgun Boom Stick a

Konsep Produksi

Pada tahap produksi di film “Akhir Senja” penata suara bekerja sama dengan sutradara dan penulis naskah serta penata kamera untuk membicarakan konsep yang akan digunakan, agar pada saat produksi tidak terjadi kesalahan. Untuk konsep ini sendiri penata suara menambahkan sound effect.

a.

Dialog

Proses perekaman suara dapat dilakukan dengan dua carayaitu langsung (direct sound) dan tidak langsung (after recording). Kedua proses perekaman tersebut memiki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kelebihan direct sound adalah suara yang di rekam akan mencerminkan mood pemeran saat syuting dilakukan. Kekurangan direct 341

sound yaitu sering muncul suara-suara yang tidak diinginkan atau noise dan biasanya memakan waktu. Kelebihan after recording adalah keleluasaan untuk merekam tanpa gangguan suara yang berada di lokasi syuting karena dilakukan di studio. Sedangkan kekurangan dari after recording yaitu mood pemeran yang lebih sukar didapat.

b.

Musik

Elemen musik dimasukan untuk mempertegas sebuah adegan atau video agar lebih menarik didengar dan kuat maknanya. Tetapi apabila musik di masukkan sebagai latar belakang, maka musik dikategorikan kedalam sound effect. Musik dibagi menjadi dua : 

Musik Illustration adalah musik latar yang mengiringi aksi selama cerita

berjalan. 

Theme song adalah lagu yang dipakai sebagai bagian dari identitas sebuah

film, biasa merupakan lagu khusus untuk film.

c.

Efek Suara (sound effect)

Efek suara adalah suara yang ditimbulkan oleh semua aksi dan reaksi dalam sebuah film. Efek suara perlu untuk memanjakan telinga penonton, maka penata suara harus memasukan semua bunyi yang sesuai dengan cerita dan menghilangkan semua yang tidak perlu. Dalam pembuatan sound effect beberapa segment menggunakan sound effect dari meja editing.

342

3.6.6 Kendala dan Solusi Dalam setiap proses produksi, mulai dari konsep hingga paska produksi tentu selalu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Kendala produksi sudah tidak lagi menjadi sebuah hal yang mustahil, bahkan itu adalah sebuah bentuk kemajuan dalam proses berfikir dan tentu menjadi pembelajaran bagi semua pihak.

1.

Kendala pada saat produksi berlangsung, talent yang memiliki tingkat emosional lebih, menjadikan proses produksi pun sedikit terhambat, dan solusi yang kami gunakan adalah, berusaha lebih sabar dan mengerti sifat talent, agar talent merasa nyaman dan mau melanjutkan produksi.

2.

Jadwal produksi yang tidak berjalan sesuai ketentuan yang sudah ditentukan yaitu pada saat produksi di Saung dan peralatan harus di kembalikan, Solusinya saya memakai kayu panjang sebagai pengganti Telescopic Boom Mic.

3.6.7 Lembar kerja penata suara 1. Spesifikasi Alat Audio 2. Treatment Audio

343

1. Spesifikasi Alat Audio

Boom Mic

-

Sennheiser MKH418s Stereo

Spesifikasi Model

: 9532

Part sayı

: MKH 418S

Marka

: Sennheiser

Polar Pattern

: Supercardioid Stereo

Mic tip

: Buxar

Tezlik Response (Hz : 40-20,000 Həssaslıq (MV / Pa) : 25 Impedence (Ohm)

: 25

Maksimum SPL (dB) : 130 Power Tələblər

: 44-52V Phantom Power 344

Input Connector növü : 5-Pin XLR Application

: Broadcast, Production

RFI Müdafiə

: Yes

- Kabel Audio

Spesifikasi 

Signal Cable



Unbalanced



XLR female......Mono jack



Panjang 15 cm

345

-

Clip On Mic

Spesifikasi Sennheiser EW 100-ENG G2 Transmit / menerima frekuensi Presets Switching bandwidth yang

: 1440 : 4 : 36 MHz

Puncak deviasi

: + / – 48 kHz

Compander

: HDX

Frekuensi respon (Mikrofon)

: 40 Hz …. 18000

Sinyal untuk rasio kebisingan

: > 110 dB (A)

THD pada 1 kHz Sesuai

: <0,9% : ETS 300422, 300445 ETS, CE, FCC

Audio koneksi

: Jack 3,5 mm

Audio tingkat output

: +10 DBU max

(Tidak seimbang) Dimensi (Receiver)

: 82 x 64 x 24 mm

Berat (Receiver)

: 158 g

RF output daya

: 30 mW

Waktu operasi (transmitter)

: > 8 jam 346

Tegangan input kisaran

: Mic / Line: 1.8V / 2.4V (SK100G2) Mic: 1.2V

(SKP100G2) Dimensi (Transmitter)

: 82 x 64 x 24 mm (SK100 G2

105x43x43mm (SKP100G2) Berat (Transmitter) Transducer, mikrofon jenis AF sensitivitas SPL pada 1kHz Directivity

: 158 g (SK100G2), 19 (SKP100G2) : Electret : 20 mV / Pa : 130 dB (SPL) maks. : Omni Directional

347

FLOOR PLAN SCENE 1 - EXT. HALAMAN RUMAH KAKEK SATRIO

RUMA H

Keterangan : Boom Mic

348

Kakek Satrio

Pohon

SCENE 2 - EXT. TAMAN DONGENG

Katerangan : Kakek Satrio Pohon Saung Tanaman Bangku Anak anak Boom Mic

349

SCENE 3 - INT. RUMAH KAKEK SATRIO

350

SCENE 4 - INT. RUANG TAMU

Keterangan : Boom Mic

Kakek Satrio

351

Meja

Kursi

SCENE 5 - INT. KAMAR TIDUR

Bom Mic

Keterangan : Meja Lemari

352

Kursi Tempat tidur Kakek Satrio

SCENE 6 - EXT. HALAMAN KELAS

353

SCENE 7 - INT. KAMAR TIDUR

Katerangan : Bomm Mic

Meja Lemari

354

Kursi Tempat tidur Kakek Satrio

SCENE 8 - EXT. TAMAN DONGENG

Katerangan : Kakek Satrio Pohon Saung Tanaman Bangku Anak anak Bom Mic

355

SCENE 9 - INT. KAMAR TIDUR

Katerangan : Boom Mic

Meja Lemari

356

Kursi Tempat tidur Kakek Satrio

SCENE 10 - EXT. HALAMAN KELAS

Katerangan : Satrio Jena Teman teman Meja Murid

Meja Guru

357

SCENE 11 - INT. KAMAR TIDUR

Katerangan : Boom Mic

Meja Lemari

358

Kursi Tempat tidur Kakek Satrio

SCENE 12 - INT. GUDANG

Katerangan : Kakek Satrio Gudang Boom Mic

359

SCENE 13 - INT. KAMAR TIDUR

Katerangan :

360

Boom Mic

Kursi

Meja Lemari

Tempat tidur Kakek Satrio

SCENE 14 - EXT. GERBANG SEKOLAH

Katerangan : Satrio Jena Gerbang Sekolah

Tanaman Boom Mic

361

SCENE 15 - INT. KAMAR TIDUR

Katerangan : Boom Mic

Meja Lemari

362

Kursi Tempat tidur Kakek Satrio

SCENE 16 - EXT. HALAMAN RUMAH KAKEK SATRIO

RUMA H

Keterangan : Boom Mic

Kakek Satrio

363

Tembok Bastian

SCENE 17 - EXT. TAMAN DONGENG

Katerangan : Kakek Satrio Pohon Saung Tanaman Bangku Anak anak Boom Mic

364

SCENE 18 - EXT. JALAN

RUMA H Keterangan : Boom Mic

365

Kakek Satrio

Bastian

SCENE 19 - INT. RUANG TAMU

Keterangan : Boom Mic

Kakek Satrio Meja

366

Kursi

SCENE 20 - EXT. GERBANG SEKOLAH

Tanaman

367

3.7. Proses Kerja Penata Artistik Sutradara akan menyampaikan visi kepada penata artistik sehingga dapat divisualisasikan/dibendakan oleh pengarah fotography. Maka penata artistik bisa memahami semua gagasan dan menangkapkan semua hal yang disampaikan oleh sutradara. Penata artistik yang baik harus dapat memperkaya gagasan-gagasan yang diinginkan oleh sutradara.Penata artistik akan mengerjakan pekerjaan rumahnya yaitu membuat berbagai gambar untuk masing-masing set dan juga memperlihatkan sebanyak mungkin contoh benda/property/foto untuk setiap adegan agar sutradara bisa memilih contoh yang paling tepat dengan visinya. Dalam proses kerjanya penata artistik juga harus didukung oleh beberapa kru artistik,yaitu: 1. Penggambar sketsa : Membuat sketsa awal sehingga menjadi rancangan desain dan juga menentukan color palette. 2. Koordinator konstruksi : Menterjemahkan rancangan gambar kerja tata artistik set menjadi wujud fisik set dengan cara mengkoordinasikan sejumlah professional di bidang tata hias dan pembangunan set. 3. Set dresser : Menterjemahkan rancangan desain tata artistik dalam bentuk tata letak serta kualitas estetik dari material material pendukung set dalam hal bentuk,komposisi,warna,ukuran/skala maupun teksturnya. 4. Property master : Merancang serta melaksanakan pengadaan property serta mencatat/memotret kontiniti property dalam setiap adegan saat perekaman gambar dan suara berlangsung.

368

5. Costume designer : Merancang busana sesuai dengan tuntutan dari scenario film dengan mempertimbangkan hal-hal seperti kurun waktu(periode),tingkat usia,style(mode),ukuran/skala,warna dan kualitas bahan. 6. Hair and make up : Membantu dalam bidang perancangan dan penataan rias rambut dan wajah pemain. 3.7.1. Pra Produksi 1. Menjadi koordinator teknis eksekusi (eksekutor) tata artistik sejak persiapan hingga menjelang dilaksanakannya perekaman gambar dan suara di lokasi yang telah ditentukan. 2. Membuat breakdown dan jadwal khusus bidang tata artistik. 3. Menyiapkan elemen-elemen material artistik lebih awal sesuai dengan rancangan gambar kerja sebagai kesiapan menjelang shooting. 4. Bersama-sama manajer produksi dan asisten sutradara membuat jadwal shooting. 3.7.2. Produksi 1. Menjadi koordinator teknis eksekusi (eksekutor) tata artistik termasuk penanggung jawab penyediaan segenap unsur tata artistik sesuai dengan tahapan proses perekaman gambar dan suara. 2. Mengarahkan pelaksanaan kerja staf tata artistik dan menentukan kualitas hasil akhir sebelum dan selama proses perekaman gambar dan suara.

3.7.3. Pasca Produksi 369

Pertanggung jawaban tata artistik. 3.7.4. Peran dan tanggung jawab Tanggung jawab penata artistik adalah membendakan visi dari sutradara sehingga dapat di rekam oleh pengarah fotography.Penata artistik juga mempunyai peran penting dalam menentukan look dan style dari sebuah film dengan pengetahuannya tentang arsitektur, warna, periode, lokasi, desain, set. Serta dapat menciptakan nuansa atmosfir dan gaya untuk membangkitkan emosi dari keinginan dari sutradara. 3.7.5. Proses penciptaan karya A. Konsep kreatif a. Setting : Memberi informasi lengkap tentang peristiwa-peristiwa yang sedang disaksikan penonton. Setting menunjukkan tentang waktu atau masa berlangsungnya cerita. Apakah dahulu, sekarang, atau di masa mendatang. Tentang tempat terjadinya peristiwa. Di kota, desa, di dalam ruangan, atau di tempat-tempat terbuka. Bagaimana dengan lingkungan masyarakatnya? Adat?

370

a)

Setting lokasi kamar :

Scene : b)

Setting lokasi ruang tamu :

Scene : c)

Setting lokasi gudang :

Scene :

371

d)

Setting lokasi dapur :

Scene : e)

Setting lokasi halaman rumah :

Scene : f)

Setting lokasi jalanan depan rumah :

Scene : 372

g)

Setting lokasi taman :

Scene : h)

Setting lokasi ruang kelas smu :

Scene : i)

Setting lokasi halaman sekolah smu :

Scene : 373

j)

Setting lokasi klinik :

Scene :

b. Wardrobe : Busana yang akan dipakai talent untuk memperkuat karakteristik penampilan tokoh yang akan diperankan. a) Satrio

Baju lurik

374

Kaos oblong

Sarung motif kotak-kotak

Sandal kulit

375

Celana panjang bahan

Piyama / Baju tidur

b) Satrio Muda

Seragam baju SMU

376

c) Dr. Jena

Jas dokter

d) Jena Muda

Seragam baju SMU e) Bastian

Celana Pendek oblong

377

Kaos

f) Teman SMU

Seragam baju SMU c. Make Up : Tata Rias yang akan gunakan para talent untuk memberi kesan tertentu dan membentuk karakteristik tokoh yang diinginkan pada setiap scene. a) Satrio

b)

Make up karakter orang tua

Make up karakter luka lebam

378

c) Satrio Muda

Make up natural

d) Dr. Jena

Make up natural wanita dewasa

e) Jena Muda

Make up natural 379

f) Bastian

Make up natural

d. Property : Property yang digunakan : a) Kotak

Scene : 5,9,11,12,28,29

b) Wayang

Scene : 2,3,8,17,35

c) Kemeja seragam SMU

380

Scene : 5,11,12,15,28,29,30,34 d) Lolipop

Scene : 5,7,10,15,21 e) Kertas surat

Scene : 6,7,14,20,21,33,35

f) Cangkul

Scene : 1,34

381

g) Skuter

Scene : 34 h) Stetoskop

Scene : 27

e. Breakdown Artistik f. Floorplan

B. Konsep Produksi Mengkoordinir pekerjaan departemen tata artistik yang secara teknis di lapangan. Melaksanakan control atas hasil akhir pekerjaan tata artistik sebelum dan selama proses perekaman gambar dan suara shooting. Harus selalu berada di dekat sutradara manakala harus dengan cepat,tepat dan cermat mengatasi kesulitan yang timbul di dalam set disaat perekaman gambar dan suara sedang berlangsung. Siap menghadapi perubahan manakala situasi diluar rencana (perubahan cuaca,perubahan tata letak set dan lain sebagainya). Bertanggung

382

jawab atas hasil dan mutu tata artistik baik dari segi teknis maupun estetika secara utuh.

C. Konsep teknis Melaksanakan eksekusi atas semua rancangan desain tata artistik sesuai dengan yang sudah di rencanakan atau di rancang. Apabila di lapangan terjadi kendala segera mempersiapkan rencana cadangan.

3.7.6. Kendala produksi dan solusi

383

3.7.7. Lembar kerja tata artistik

BREAKDOWN TATA ARTISTIK Production Company : Oneway Production Project Title : Akhir Senja Durasi : 30 Menit no

1

Lokasi

set

Halama

halam

n rumah

an

Scen

Int/ex

e

t

1

Ext

Waktu

Produser Director Art Director Cast

wardrobe

Mala

Kakek

-kaos

m

satrio

putih

: Novita : Muhammad Arif : Bayu Desmond.C property

Make

Ket

up

.

cangkul

-celana bahan -sendal bahan kulit 2

Taman

taman

2

Ext

Sore

-kakek

-kemeja

-wayang laki laki

satrio

kotak

-wayang

-anak

kotak

perempuan

anak

-celana bahan -sendal kulit -baju anak anak

3

Rumah

Ruang tamu

3

Int

Mala

-kakek

-kemeja

-wayang laki laki

Waja

m

satrio

kotak

-wayang

h

kotak

perempuan

lelah

-celana

-kompo

bahan

-penggorengan

Dapur

384

-sendal

-

kulit

piring,sendok,gela s -buku fisika -obat fluoroquinolone antibiotik

4 5

Rumah

Kamar

5

Int

tidur

6

Sekolah

Ruang

6

Int

Mala

-kakek

Kaos

-kotak

m

satrio

putih

-seragam sekolah

Sarung

-lolipop

kotak

-obat

kotak

anti depresi

-satrio

-seragam

-kertas

muda

sekolah

-pulpen

-jena

-kemeja

-papan tulis

muda

kerja putih

-guru

perempua

fisika

n

-teman

-rok hitam

sekela

-kacamata

Pagi

kelas

bupropion

s 7

Rumah

Kamar tidur

7

Int

Pagi

-kakek

-kaos

-kaca

satrio

putih

-meja

-sarung

-seragam sekolah

kotak

-meja

kotak

-lolipop -kertas surat

385

-obat

bupropion

antidepresan 8

Taman

Taman

8

Ext

Sore

-kakek

-kemeja

-tas

donge

satrio

batik

-obat

ng

-anak

-celana

fluoroquinolone

anak

bahan

antibiotic

hitam

-wayang

-baju anak anak 9

Rumah

Kamar

9

Int

tidur

10

Sekolah

Ruang

10

Int

Mala

-kakek

-kaos

-kasur

m

satrio

putih

-obat

-sarung

antidepresan

kotak

-kalender

kotak

-kotak

-satrio

-seragam

-lolipop

muda

sekolah

warni

-kakek

-kaos

-lemari

satrio

putih

-seragam

-sarung

-kotak

Pagi

kelas

bupropion

warna

-jena muda -teman kelas satrio 11

Rumah

Kamar

11

int

Pagi

kotak kotak 12

Rumah

Gudan g

12

Int

Pagi

-kakek

-kaos

-kotak

satrio

putih

-seragam sekolah

386

-sarung kotak kotak 13

Rumah

Kamar

13

Int

tidur

Mala

-kakek

-kaos

m

satrio

putih -sarung kotak kotak

14

15

Sekolah

Rumah

Gerba

-satrio

-seragam

-kertas surat

ng

muda

sekolah

-bunga tabur

sekola

-jena

h

muda -kakek

-kaos

-seragam sekolah

satrio

putih

-kotak

-sarung

-lolipop

kotak

-gunting

kotak

-tempat tidur

-kakek

-kaos

-kotak

Ruma

satrio

putih

-tempat sampah

h

-

-sarung

bastia

kotak

n

kotak

Kamar

14

15

Ext

Int

Siang

Pagi

tidur

16

Rumah

Depan

16

Ext

Pagi

-kaos merah -celana pendek 17

Taman

Taman donge

17

Ext

Sore

-kakek

-kemeja

-wayang

satrio

batik

-obat

387

ng

-anak

-celana

fluoroquinolene

anak

bahan

antibiotik

hitam -baju anak anak 18

Jalan

Pinggi

18

Ext

Sore

r jalan

-kakek

-kemeja

-obat

satrio

batik

fluoroquinolene

-

-celana

antibiotik

bastia

bahan

n

hitam -kaos merah -celana pendek

19

Rumah

Ruang

19

Int

tamu

Mala

-kakek

-kaos

m

satrio

putih

-obat depresan

-sarung kotak kotak 20

Sekolah

Gerba

20

Ext

Siang

-satrio

-seragam

ng

muda

sekolah

sekola

-jena

h

muda

-kertas surat

-rendy 21

Rumah

Ruang tamu

21

Int

Pagi

-kakek

-seragam

-kotak

satrio

sekolah

-lolipop

robek

-kertas surat

robek

388

-sarung kotak kotak 22

Rumah

Halam

22

Ext

Sore

-kakek

-kaos

-pohon kecil buat

n

satrio

putih

ditanam

rumah

-

Sarung

-alat

bastia

kotak

tanaman

n

kotak

siram

Kaos hitam Celana pendek 23

Rumah

Ruang

23

Int

Sore

tamu

-kakek

-kaos

-obat antibiotic

satrio

putih

-obat depresan

-sarung kotak kotak 24

Taman

Taman

24

Ext

Sore

-anak

-pakaian

anak

anak anak

-kakek

-seragam

an

satrio

smu sobek

rumah

-

-sarung

bastia

kotak

n

kotak

donge ng 25

Rumah

Halam

25

Ext

Pagi

-kaos merah -celana

389

pendek 26

Klinik

Ruang

26

Int

Siang

-kakek

-kemeja

-bangku

tunggu

tunggu

satria

batik

pasien

klinik

-

-celana

-meja dan bangku

bastia

bahan

receptionist

n

-kaos merah -celana pendek

27

28

Klinik

Rumah

Ruang

-kakek

-kemeja

-peralatan periksa

periks

satrio

batik

stetoskop

a

-

-celana

-papan

dr.jena

bahan

dokter

Baju

-buku kedokteran

dokter

-resep dokter

-kakek

-kaos

-kotak

satrio

putih

-seragam smu

Kamar

27

28

Int

Int

Siang

malam

tidur

nama

-sarung kotak kotak 29

Rumah

Kamar

29

Int

tidur

Mala

-kakek

-kaos

-kotak

m

satrio

putih

-seragam smu

-sarung

-kursi

kotak kotak 30

Rumah

Gudan g

30

Int

Mala

-kakek

Kaos

m

satrio

putih Sarung

390

Seragam smu

kotak kotak 31

Rumah

Depan

31

Ext

Pagi

rumah

-kakek

-kaos

satrio

putih

Plastic bungkusan

-sarung kotak kotak 32

Taman

Taman

32

Ext

Sore

-kakek

-kemeja

donge

satrio

batik

ng

-

-celana

dr.jena

bahan -pakaian kantor wanita

33

Rumah

Kamar

33

Int

tidur

Mala

Kakek

-kaos

-tempat sampah

m

satrio

putih

-obat obatan

-sarung

-meja

kotak

-kertas surat

kotak 34

Rumah

Halam

34

Ext

an

Mala

Kakek

-kaos

-pohon

m

satrio

putih

-pacul

-sarung

-sseragam smu

rumah

kotak kotak 35

Taman

Taman

35

Ext

Sore

-kakek

-kemeja

-kertas

donge

satrio

batik

-sepasang wayang

ng

-

-celana

dr.jena

bahan

391

-dress 36

Sekolah

Ruang

36

Int

Pagi

kelas

-satrio

-kemeja

muda

putih

-jena

-rok hitam

muda

Kacamata

-guru

-seragam

fisika

smu

-teman sekela s 37

Jalan raya

Jalan

37

Ext

Siang

-jena

Seragam

muda

smu

-rendy

392

Skuter

LAPORAN KONSEP PENATA ARTISTIK 1) Wardrobe 1. Satrio Tua

Kostum : Baju lurik, Kaos putih, Celana bahan, Sandal kulit Scene : 2,3,4,8,17,18,35

Kostum : kemeja seragam sekolah, celana piyama Scene : 7,11,25

393

Kostum : kaos putih, celana piyama Scene : 5,19

Kostum : setelan piyama Scene : 9,30,31

Kostum : Setelan piyama Scene : 13,16,28

394

Kostum : Kemeja seragam sekolah, celana piyama Scene : 15

Kostum : Kaos, celana training Scene : 1,22,23,34 2. Satrio Muda

Kostum : Setelan seragam sekolah Scene : 6,10,14,20,36,37

395

3. Jena Tua

Kostum : Jas dokter, baju daleman merah, celana hitam Scene : 27 4. Jena Muda

Kostum : setelan seragam sekolah Scene : 6,10,14,20,36,37

396

5.

Bastian

Kostum : Kaos oblong, celana pendek Scene : 22,25,26 6. Rendy

Kostum : setelan seragam sekolah Scene : 20,37 1. Make Up 1. Satrio Tua

Make up karakter orang tua 397

Make up karakter luka lebam

2. Satrio Muda

Make up natural 3. Jena Tua

Makeup karakter orang tua 4. Jena Muda

398

Makeup natural 5. Bastian

Make up natural 6. Rendy

Make up natural 2. Set Lokasi 1.

Lokasi kamar

Set lokasi ruang kamar tidur

399

Set meja belajar

Set tempat tidur Scene : 5,7,9,11,15,28,29 2. Ruang Tamu

400

Set ruang tamu dan dekorasi meja telepon Scene : 3,4,19,21,23

3. Dapur

Set meja makan di ruang tamu 4. Halaman Rumah

Set halaman rumah Scene : 1,22,34

5. Gudang

401

Set ruang dalam gudang Scene : 12,30

6. Halaman Depan Rumah

Scene : 16,31 7. Ruang Periksa Klinik

Scene : 27

402

8. Ruang Tunggu Klinik

Scene : 26

3. Property

Kotak yang di dalamnya di isi seragam sekolah, kertas surat, permen palsu Scene : 5,7,9,12,21,25,28,29,34

Obat demam

Obat anti depresan

Scene : 7,23

Scene : 5,7,8,9,17,18,19,23

403

Wayang kulit

Skuter

Scene : 2,17,18

Scene : 20

404



Floor plan

RUANG KELAS

Katerangan :

MejaMurid

Meja Guru

405

KAMAR TIDUR

Katerangan : Meja Lemari

406

Kursi Tempattidur

RUANG TAMU

407

Keterangan : Meja

Kursi

TAMAN DONGENG

Katerangan :

Pohon Saung Tanaman Bangku

408

RUANG PEMERIKSAAN KLINIK

Keterangan :

Kursi Meja

409

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Drama yang diproduksi oleh tim kami ini membuat kami menjadi memliki pengetahuan lebih dalam mengelola imajinasi dan ide kreatif yang kami miliki. Berdasarkan dengan hasil diskusi bersama tim kami yang berjumlah 7 orang, kami merasa bahwa film drama televisi “Akhie Senja” yang memiliki durasi 30 menit ini sangat memberikan kami pengalaman dan pengetahuan dalam dunia penyiaran khusunya program televisi drama. Drama “Akhir Senja” juga memberikan warna bagi alur produksi bagi semua anggota tim dalam memproduksi televisi drama. Kami juga berharap film ini bisa memberikan suatu sumbangsih guna menyegarkan industri perfilman Indonesia. 4.2 Saran Kami semua merasakan banyak sekali hal-hal yang harus diperhatikan oleh semua penggiat perfilman agar apa yang diproduksi bisa menjadi suatu keterampilan yang tidak biasa-biasa saja namun bisa memberikan produksi film drama yang turut mengisi masa kini dengan hal yang berkualitas bagi semua penggiatnya dan penikmatnya.

410

Related Documents

Akhir Senja Jbu Fix.pdf
December 2019 10
Tetamu Senja
October 2019 47
Kereta Senja
June 2020 30
Tugas Tpm Senja
June 2020 22
Senja Yang Indah.pdf
November 2019 25

More Documents from "Arifin X-style"