BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Program Komunikasi merupakan hal yang pasti dilakukan oleh setiap insan di Dunia ini. Semua mahkluk hidup melakukan berbagai jenis kegiatan dan pasti dilakukan dengan komunikasi. Dalam komunikasi yang dijalani manusia terbagi menjadi 2 bagian yang pertama adalah komunikasi verbal dan non-verbal. Kehidupan manusia melakukan komunikasi dengan berbagai kode dan jenis. Komunikasi sudah sangat akrab ditelinga, namun menurut Stephen W. Litteljohn mengatakan bahwa: communication is difficult to define. The word is abstaract and, like most term, posses. (Morrisan,2003:04) Komunikasi massa mempunyai sisi-ciri khusus yang sudah di definisikan oleh para ahli. Seperti yang di ungkapkan oleh Severin dan Tankard Jr, dikaitkan dengan pendapat Devito, komunikasi massa mempunyai ciri-ciri khusus yang disebabkan oleh sifat-sifat komponennya. Abraham Maslow menyebutkan bahwa manusia mempunyai lima kebutuhan dasar, yaitu:
Faali (Fisiologis) : rasa lapar, haus, perlindungan ( pakaian dan perumahan), seks, dan kebutuhan ragawi lainnya.
1
Keamanan : Antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional,
Sosial : Meliputi kasih sayang, rasa memiliki, diterima secara baik, dan persahabatan.
Penghargaan : faktor rasa hormat internal, seperti harga diri, otonomi dan prestasi ; dan faktor hormat eksternal seperti misalnya status, penggakuan dan perhatian. Aktualisasi diri : Dorongan untuk menjadi apa yang ia mampu menjadi ; mencakup pertumbuhan, mencapai potensinya, dan pemenuhan diri. (Robbins,2001,153) Perkembangan zaman yang kini dirasakan oleh setiap orang merupakan suatu perkambangan yang luar bisa maju dan pesat baik dalam komunikasi maupun semua bidang yang ada didunia ini, karena perkembangan itu pun menjadikan para pengiat dibidang komunikasi makin memperkuat kreatifitas dalam bidang komunikasi. Komunikasi didalam dunia penyiaran memamng memiliki banyak jenis. Pemilihan format drama juga didasari pengertian dari Naratama (2004:65) yang mengatakan drama adalah format televisi yang diproduksi dan dicipta melalui proses imajinasi kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi yang direkayasa dan dikreasi ulang. Format yang digunakan merupakan interpretasi
kisah kehidupan yang
diwujudkan pada film drama televisi ini. Televisi menurut Badjuri (2010:39) adalah media pandang sekaligus media pendengar (audio-visual), yang dimana orang tidak hanya memandang gambar yang
2
ditayangkan televisi, tetapi sekaligus mendengar atau mencerna narasi dari gambar tersebut. (Adi Sedangkan menurut Effendy (2003,174) dalam bukunya, mendefinisikan televisi adalah sebagai berikut : televise adalah panduan radio (broadcast) dan film (moving picture). Dalam Undang-Undang No 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran menyebutkan bahwa penyiaran televisi adalah “Media komunikasi massa dengar pandang yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan gambar secara umum, baik terbuka maupun tertutup, berupa program yang teratur dan berkesinambungan”. Masyarakat moderen kini sedang bergerak sangat cepat banyak mengandalkan komunikasi yang singkat jelas dan memiliki audio visual, karena perubahan gaya ini pula banyak film pendek dengan system drama televisi Dalam kenyataan yang ada saat ini film dengan jenis drama romantis yang memunculkan perasaan simpati dan kesedihan memiliki daya tarik tersendiri. Perkembangan jaman ini membuat banyak sekali film drama televisi dengan gaya romantis dan menyentuh hati muncul tanpa memikirkan apa yang menjadi tujuan pembuatan film tersebut. Beberapa film drama televisi juga ada yang memiliki tujuan dalam pembuatannya dan kami adalah salah satu yang memiliki tujan agar apa yang dinikmati oleh penonton menjadi suatu hal yang berguna dan memiliki warna baru dalam memandang hidup. Kami menyuguhkan suatu karya drama televisi yang diberi judul “Akhir Senja”. Pemilihan judul ini juga mengarah pada sisi keadaan yang berada pada ujung
3
dari segala penantian yang memang cukup lama dan ada dipenghujung waktu dalam cerita nantinya. Dalam drama televisi dengan durasi ± 25 menit ini akan kami sugugkan dengan alur cerita yang menyinggung langsung kepada sisi percintaan serta bagaimana seseorang yang terjebak dengan masa lalunya yang gagal dalam mengungkapkan perasaan cintanya kepada pujaan hatinya.
1.2. Kegunaan Akademis 1.2.1. kegunaan Khalayak Pada film drama ini kami ingin menyampaikan kepada para penonton atau penikmat film masa kini bahwa masih banyak alasan untuk meraih kesempatan kedua dan jangan pernah menjadi orang yang mudah putus asa dan tenggelam dalam masa lalu penyesalan.
1.2.2. Kegunaan Praktis Film Akhir Senja ini merupakan suatu sarana pembelajaran yang mendalam kami dalam membuat seni drama televisi yang berdurasi singkat namun memiliki kegunaan mendasar agar bisa terus belajar dan berkembang didunia penyiaran.
4
1.2.3. Kegunaan Akademis Hasil dari film drama ini kami tujukan kepada pemenuhan hasil karya tugas akhir semester 6 (enam) kami dan didedikasikan kepada alamamater kami Bina Sarana Informatika (BSI) agar bisa menambah koleksi dari karya mahasiswa jurusan penyiaran.
1.3. Referensi Audio Visual Ide yang diambil untuk drama televisi “Akhir Senja” berasal dari berbagai film yang ditonton. Drama televisi “Akhir Senja” adalah sebuah drama bergenre romantis. Film yang dijadikan referensi diantaranya adalah 500 Days Of Summer, Alexandria, Mika. Kemudian untuk memunculkan twist atau teka-teki dalam cerita, film yang dijadikan referensi adalah Six Sense dan About Time.
500 Days of Summer
The Sixth Sense
5
About Time
Mika
Alexsandria
6
BAB II KAJIAN PROGRAM Dalam film drama televisi “Akhir Senja” ini memiliki deskripsi program yang akan dipaparkan secara lengkap dalam kajian program drama televisi. Kajian program ini mengrah kepada kategori,format,judul,target audien dan karakteristik produksi. 2.1
Kategori : Hiburan Drama televisi Akhir Senja ini memiliki kategori hiburan, sehingga
penontonnya/komunikan bisa merasa senang dan memiliki semangat serta terhibur oleh film ini.
2.2
Format : Romantis Format film durasi 24 menit ini disuguhkan dengan format drama televisi
romantis dengan ide dan tema yang bercerita tenytang kisah cinta seseorang yang tak bisa tertuntaskan.
2.3
Judul
: Akhir Senja
Drama televisi ini mengambil judul “Akhir Senja” yang memiliki arti diujung akhir penantian dan kehidupan dari seorang yang memendam perasaan dalam hatinya hingga dia memasuki usia senja nya (penghujung usia).
7
2.4
Target Audiens
Gender
: 50 % Wanita dan 50% Laki-laki
Usia
: 17 tahun – 30 tahun
Status sosial
: Menengah keatas
Waktu tayang : Pukul 19.30
Sasaran yang ingin digarap oleh film ini adalah wanita dan pria dengan perbandingan 50% untuk masing-masing gender. Untuk tingkatan kami menyasarkan kepada kelas menengah keatas karena kami beranggapan bahwa audiens dengan kelas menengah keatas biasanya memiliki tingkat penangkapan pesan cukup baik. Sasaran usia remaja hingga dewasa ini menjadi awal bagaimana pintu masuk acara drama televisi ini sangat diminati oleh semua kalangan sampai usia dewasa. Untuk jam tayang drama televisi akan ditayangkan oleh pada jam prime time jam 19.30 disaat semua anggota keluarga atau masyarakat isatirahat.
2.5
Karakteristik Produksi
Berdasarkan hasil pemilihan waktu bersama semua kru produksi yang berjalan mengambil tipe record (rekaman) dengan menggunakan single kamera (satu kamera).
8
BAB III LAPORAN PRODUKSI
3.1 Proses kerja Produser Penulis dalam produksi drama televisi “Akhir Senja” ini berada sebagai produser. Menurut Ahclina (2002:135) Produser adalah pemimpin suatu produksi atau serial yang bertanggung jawab menyusun rencana anggaran biaya produksi dan desain produksi, menentukan satauan atau kelompok kerja produksi, melakukan kordinasi promosi dan publikasi, serta mengawasi dan mengevaluasi program acara yang ditangani. Menurut Triartanto (2010:81) “Produser adalah seorang yang bertanggung jawab terhadap acara yang diasuhnya dan selalu mengupayakan kualitas dari isi acaranya. Seorang produser harus mempunyai database yang lengkap dan akurat”. Sebagai seorang produser, saya diharuskan
untuk bisa memiliki sifat
tanggung jawab yang tinggi dan mampu bekerja sama dengan semua tim dalam hal ini adalah penata suara, penulis naskah, tata artistik, pemain, dan Editor. Karena sebuah program acara yang disajikan tidak akan berjalan baik apabila tidak ada kesolidan team yang digawangi dengan visi dan juga misi yang sama.
9
3.1.1 Pra produksi Pada saat pra produksi berlangsung, produser dengan tim produksi menentukan tema yang akan di produksi dalam pembuatan drama televisi. Produser juga turut memberikan informasi berupa ide atau gagasan untuk membuat berkembangnya ide dan tema yang akan diangklat dalam drama televisi. Pada tahap pra produksi ini produser bekerja sama secara intens dengan penulis naskah serta sutradara guna membangun ide cerita yang akan diangkat serta memenuhi tugas akhir kelompok. Produser dalam hal ini juga memiliki tanggung jawab besar dengan membangun kerja sama tim serta mengarahkan tim yang ada agar bisa memiliki satu visi-misi agar tidak terjadi perbedaan pendapat. Pekerjaan yang dilakukan juga meliputi pembuatan Outline desain produksi,
merancang
working schedule , membuat breakdown budget, call sheet, equipment list, surat ijin untuk lokasi yang akan digunakan, dan membantu tim dalam proses penerangan imajinasi dalam brainstorming.
3.1.2 Produksi Tahapan produksi adalah tahapan yang cukup rumit dan juga harus diikuti semua ritme yang sudah direncanakan dalam desain produksi. Pada saat produksi produser bertanggung jawab terhadap sistematika pekerjaan tim dan menjadi time keeper bagi timnya untuk proses produksi perharinya. Proses produksi ini juga produser dituntut untuk siap dalam setiap perjalanan produksi karena kehadiran produser sendiri dimaknai sebagai sebuah kepala produksi. Pada kesempatan ini pula
10
produser bekerja sebagai pemegang rincian biaya yang akan dikeluarkan saat produksi.
3.1.3. Pascaproduksi Setelah proses produksi selesai, Produser melakukan evaluasi tim produksi secara besar dan memeriksa kembali apakah masih ada yang terlewatkan dalam proses produksi. Dalam evaluasi ini produser memberikan masukan tentang kekurangan – kekurangan pada saat produksi dan tetap memberikan semangat atas kerja keras yang dilakukan bersama seluruh tim serta mengingatkan deadline terkait produksi akhir baik itu editing maupun penyajian akhirnya. Produser bekerjasama dengan penata suara (editor) dalam proses editing dan mixing suara.
3.1.4 Peran dan Tanggung jawab Peran produser : a. Sering melakukan rapat untuk membicarakan program dan meningkatkan kreatifitas kerja para anggota tim. b. Mengontrol peralatan dan perlengkapan yang nenunjang syuting. c. Menjadi pemimpin produksi. d. Mengupayakan dana produksi.
11
e. Mengarahkan dan memberi pandangan kepada semua tim dalam produksi agar bisa bekerja sama dengan visi misi yang sama. Tanggung jawab : a. Bertanggung jawab secara keseluruhan jalannya sebuah produksi acara. b. Membuat proposal produksi. c. Membangun semangat agar produksi tetap berjalan sesuai dengan jadwal. d. Bertanggung jawab atas seluruh produksi. e. Melobby pihak luar yang akan bergabung dalam produksi.
3.1.5 Proses Penciptaan karya a. Konsep Kreatif Pada konsep kreatif ini produser menggunakan referensi yang cukup variatif dan memiliki karakteristik yang cukup unik dimasing-masing referensi. Berdasarkan kesepakatan yang ada maka film ini menggunakan konsep form and style sebagai pelengkap dalam pembuatan outline.
b. Konsep Produksi Produser memiliki kewenangan dalam mengatur budget untuk kegiatan produksi dan juga mengarahkan waktu agar bisa berjalan sesuai dengan rencana yang akan dilaksanakan saat produksi. Maka penulis akan merancang working schedule ,
12
breakdown budget, call sheet, equipment list, daily schedule, surat ijin untuk lokasi yang akan digunakan, dan membantu tim dalam proses penerangan imajinasi dalam brainstorming.
BREAKDOWN BUDGET Production Company Project Title Durasi No
Item
: BSI : Drama televisi : 25 menit Unit / Harga/satuan satuan Pra produksi
1
Pembelian Kertas kuarto
2 rim
70000
2
Foto copy naskah
12 copy
40000
Total Produksi (Teknis)
Jumlah (Rp)
110,000.00
1
Konsumsi besar untuk 4 hari (pagi, siang dan malam)
18 orang
Rp.
40.000
2,880,000.00
2
Air mineral (untuk 4 hari)
4 dus
Rp.
15.000
60,000.00
3
Biaya perijinan tempat
4 tempat
Rp
500.000
2,000,000.00
4
Perlengkapan Art
Rp
2.000.000
2,000,000.00
5
Sewa kamera dan kelengkapan (satu set)
4 hari
Rp
8.000.000
8,000,000.00
6
Biaya talent pemeran utama
4 hari
Rp
150.000
600,000.00
13
Notes
1 orang
1 orang
7
Biaya talent pemerena pembantu khusus
4 Hari
RP
100.000
8
Biaya Pemeran pembantu
3 hari
Rp
75.000
9
Make up
4 hari
1
Print Dispro dan cetak
2 3
Cetak Pin Copy film
Rp 200.000 Rp 50.000 Total
TOTAL BUDGET
Rp
14
6 1,350,000.00 Orang 500,000.00 17,790,000.00
Total : Pascaproduksi Rp
400,000.00
200.000
200,000.00 200,000.00 100,000.00 2 copy 500,000.00 18,400,000.00
WORKING SCHEDULE Project Title Produser Penulis naskah
: Drama televisi : Novita : Rr. Kartika C
Pra produksi
No 1
2 3 4 5 6 7
Kamaeramen : Moh. Surya Sutradara : Moh. Arif Dwi H
Kegiatan Pencarian konsep fim ide dan tema Rapat dengan semua kru Pengolahan ide kreatif Pembuatan desain produksi Penulisan naskah Revisi naskah Pencarian pemain
20
21
22
Mei 23 24 25 26 27 28 29 30 1
15
2
3
4 5
6
Juni 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
Produksi
No 1 2 3 4
5
Kegiatan Meyiapkan logistik Pengambilan gambar Mengamankan Lokasi Mengingatkan jadwal semua tim termasuk Pemain. Editing menlakukan Capturing dan logging dilokasi.
15 16
17
18 19 20
Juni 21 22 23
16
24
25
Pasca produksi
No Kegiatan 1
26
Juni 28 29
Penyusunan Laporan produksi
2
Initial Assembly offline
Editing Online
Rough cut Fine cut Final cut coloring titling Music mixing
preview Final edit export 3 4
Cek semua kelengkapan (desain perjobdesk) Finishing editing dan pembuatan cover CD
17
30
1
2
3
4
Juli 5
6
7
8
CALL SHEET Production company Project Title Durasi Kru produksi NO NAMA CREW 1. Novita
: BSI : Akhir Senja : 25 Menit NO. TELEPON 08561062428
JABATAN Produser
2.
Marieta
085773760760
Ast Produser
3.
RR Kartika Candra
087836399106
Penulis Naskah
4.
Moh. Arif Dwi H
085710193701
Sutradara
5. 6.
Ragil Akbar Moh. Suryadi
081310614551 087776272553
Ast, Sutradara Kameraman
7.
Hadi Maulana
085718891325
Gaffer
8
Bayu Desmond
08561010455
Penata artistik
9
Dimas
08980555910
Ast Penata artistik
10
Yogi Wahyu P
087780314818
Penata audio
Baim
089634936136
Ast Penata audio
Widi Nopianti
083813975126
Editor
Talent 1
Kukuh Santosa
081228208877
Satrio dewasa
2
Nae
083894060960
Jena Dewasa
3
Hayub Hendi
Satrio muda
4
Putri
Jena muda
5
Dian
Bastian
6 7.
087776272553 Kelompok musik
Rendi Kord Surya
18
c. Konsep Teknis Konsep teknis dipergunakan oleh produser sebagi suatu tahapan koordinasi bersama dengan semua tim mengulas kembali apa yang dilaksanakan bersamaan dengan kesiapan semua yang terkait dengan produksi. Koordinasi ini pun akan berlansung dalam teknis pra produksi, produksi dan pascaproduksi. Konsep teknis ini juga akan menggunakan alat sebagi berikut:
No Nama 1 Kamera 2 Tripod 3 4 5 6 7 8 9 10
Charger Memory card Batere Monitor Headphone Boom Mic Clip on Lighting
11 12 13
Kabel perleng Kabel Audio Genset
Seri Sony Velbone Slider Sony Sandisk 32 Gb Panasonic LG shine Senheizer senheizer Kino, red head blonde
19
Jumlah 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 4 2 1
Keterangan Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Milik Sendiri Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa Sewa
3.1.6 Kendala Produksi dan Solusinya Pada setiap proses Pra produksi, Produksi dan pascaproduksi penulis memiliki beberapa kendala yang pasti memiliki solusi dan akan dijabarkan sesuai dengan tahapan kerja. Pra produksi :
Kendala : Produser memiliki masalah mencari ide dan tema yang bias dikerjakan secara jelas dan nyata oleh seluruh tim. Solusi : melakukan rapat secara intens.
Kendala : Adanya kesulitan dalam mengabungkanm visi dan misi kawankawan tim agar memiliki pandangan yang sama terhadap produksi film drama. Solusi : Melakukan brainstorming
Produksi:
Kendala : adanya
cuaca
yang kurang bisa diprediski
hingga
harus
menggunakan “planing B” Solusi : menambah hari guna menyelesaikan sisa pengambilan gambar. Pasca produksi:
Kendala : terlalu dekatnya
deadline preview dan
pengumpulan data
membuat editing terburu-buru. Solusi : berkonsultasi terus dengan dosen pemimbing guna mendapatkan kebijakan yang berimbang.
20
3.1.7
Lembar Kerja Produser
A. Konsep program B. Breakdown Budget C. Call Sheet D. Daily Schedule E. Working Schedule F. Equipmen list G. Surat Ikatan Kerja H. Surart Izin Lokasi
A. Konsep Program Program yang dikemas dalam jenis drama televisi
ini memiliki konsep
sederhana dalam pembuatannya. Dari sisi Ide dan tema yang diangkat juga memberikan warna sendiri dalam mengemas film drama televisi. Film akhir senja ini memberikan warna tersendiri dalam program drama televisi dengan konsep terbaru khas gaya masyarakat moderen saat ini. Program drama televisi hiburan ini memiliki durasi 30 menit.
21
B. Breakdown Budget BREAKDOWN BUDGET Production Company Project Title Durasi No
Item
: BSI : Drama televisi : 25 menit Unit / Harga/satuan satuan Pra produksi
1
Pembelian Kertas kuarto
2 rim
70000
2
Foto copy naskah
12 copy
40000
Total Produksi (Teknis) 1
2 3 4 5
6
7
8 9
Konsumsi besar untuk 4 hari (pagi, siang dan malam) Air mineral (untuk 4 hari) Biaya perijinan tempat Perlengkapan Art Sewa kamera dan kelengkapan (satu set) Biaya talent pemeran utama Biaya talent pemerena pembantu khusus Biaya Pemeran pembantu Make up
Jumlah (Rp)
Notes
110,000.00
18 orang
Rp.
40.000
2,880,000.00
4 dus
Rp.
15.000
60,000.00
4 tempat
Rp
500.000
2,000,000.00
Rp
2.000.000
2,000,000.00
4 hari
Rp
8.000.000
8,000,000.00
4 hari
Rp
150.000
600,000.00
1 orang 1 orang
4 Hari
RP
100.000
400,000.00
3 hari
Rp
75.000
1,350,000.00
4 hari
500,000.00 Total : 22
17,790,000.00
6 Orang
Pascaproduksi 1
Print Dispro dan cetak
2 3
Cetak Pin Copy film
Rp 200.000 Rp 50.000 Total
TOTAL BUDGET
Rp
Rp
23
200.000
200,000.00 200,000.00 100,000.00 2 copy 500,000.00 18,400,000.00
C. Call Sheet CALL SHEET Production company
: BSI
Project Title
: Akhir Senja
Durasi
: 25 Menit
Kru produksi NO NAMA CREW 1. Novita
NO. TELEPON 08561062428
JABATAN Produser
2.
Marieta
085773760760
Ast Produser
3.
RR Kartika Candra
087836399106
Penulis Naskah
4.
Moh. Arif Dwi H
085710193701
Sutradara
5. 6.
Ragil Akbar Moh. Suryadi
081310614551 087776272553
Ast, Sutradara Kameraman
7.
Hadi Maulana
085718891325
Gaffer
8
Bayu Desmond
08561010455
Penata artistik
9
Dimas
08980555910
Ast Penata artistik
10
Yogi Wahyu P
087780314818
Penata audio
11
Baim
089634936136
Ast Penata audio
12
Widi Nopianti
083813975126
Editor
Talent 1
Kukuh Santosa
081228208877
Satrio dewasa
2
Nae
083894060960
Jena Dewasa
3
Hayub Hendi
088822548521
Satrio muda
4
Putri
081367923838
Jena muda
5
Dian
6
Baim
7.
Kelompok musik
Bastian 0087776272553
Rendi Kord Surya
24
D. Daily Schedule DAILY SCHEDULE Production Company : BSI Project Title : Akhir Senja Hari /tanggal
2
3
Briefing dengan semua anggota kru Memeriksa Perlengkapan
Lokasiscene rumah
INT/ EXT
D/ N
Waktu
Semua anggota kru dan talent.
05.40 - 06.00
Tim Artistik, Sutradara, Tim suara, Produser, kameraman. Semua anggota kru dan talent.
rumah
Persiapan tempat rumah
06.00 - 07.00
Doa Setting Peralatan
rumah
07.00 - 07.30
5
Pengambilan Gambar dengan waktu pada scene pagi hari.
Rumah- INT Scene 16
D
07.30 – 08.30
6
RumahScene Pengambilan Gambar dengan waktu pada scene pagi hari. RumahScene Pengambilan Gambar dengan waktu pada scene pagi hari.
Rumah- INT Scene: 20,14
D
08.30 – 10.00
Rumah- INT Scene: 11,10
D
11.00-11.45
25
PIC
05.30 - 05.40
4
7
: Novita : Moh. Arif
: Minggu, 21 Juni 2014
No Deskripsi 1
Produser Director
Tim Artistik, Sutradara, Tim suara, Produser, kameraman. Sutradara,kamer aman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa. Sutradara,kamer aman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa. Sutradara,kamer aman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa.
KET
Tempat : rumah.
8
RumahScene Pengambilan Gambar dengan waktu pada scene pagi hari. Ishoma
Rumah- EXT Scene: 15
10
Pengambilan gambar dengan waktu pada scene senja atau sore hari.
Rumah- INT Scene: 22
D
13.00-13.25
11
Pengambilan gambar dengan waktu pada scene senja atau sore hari.
saungScene: 23
INT
D
13.25-14.00
12
Pengambilan gambar dengan waktu pada scene malam hari.
Rumah- INT Scene: 3
N
14.00-14.25
13
Pengambilan gambar dengan waktu pada scene malam hari.
Rumah- INT Scene: 4
N
14.25-14.35
14
Pengambilan gambar dengan waktu pada scene malam hari.
Rumah- INT Scene: 8
N
14.35-14.50
15
Pengambilan gambar dengan waktu pada scene malam hari.
Rumah- INT Scene: 12
N
14.50-15.00
9
D
11.45-12.30
12.30 – 13.00
26
Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa. Semua kru dan talent Sutradara,kamer aman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa,Bastian Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa. Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa. Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa. Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa. Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa.
16
Pengambilan gambar dengan waktu pada scene malam hari.
Rumah- INT Scene: 18
N
15.00- 15.25
17
Pengambilan gambar dengan waktu pada scene malam hari.
Rumah- INT Scene: 27
N
15.25-16.00
18
Pengambilan gambar dengan waktu pada scene malam hari.
Rumah- INT Scene: 28
N
16.00-17.00
19
Pengambilan gambar dengan waktu pada scene malam hari.
Rumah- INT Scene: 29
N
17.00-17.30
20
Pengambilan gambar dengan waktu pada scene malam hari.
Rumah- INT Scene: 30
N
17.30 – 18.00
21
Istirahat sholat dan makan malam
22
Pengambilan gambar dengan waktu pada scene malam hari.
Rumah- INT Scene: 31
N
20.00 – 21.30
23
Pengambilan gambar dengan waktu pada scene malam hari.
Rumah- Ext Scene: 33
N
21.30 -22.30
18.00-20.00
27
Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa. Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa. Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa. Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa. Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa. Semua kru dan talent. Sutradara,kamer aman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran utama (satrio) Sutradara,kamer aman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran utama
Hari /tanggal
: Senin, 22 Juni 2014
No Kegiatan 1
2
Briefing dengan semua anggota kru Memeriksa Perlengkapan
Lokasiscene rumah
INT/ EXT
D/ N
Waktu
PIC
05.30-05.40
Semua anggota kru dan talent.
05.40-06.00
Tim Artistik, Sutradara, Tim suara, Produser, kameraman. Semua anggota kru dan talent.
rumah
3
Berdoa
rumah
06.00-06.10
4
Setting Peralatan
rumah
06.10-06.30
5
Pengambilan Gambar dengan waktu pada scene pagi hari. Pengambilan Gambar dengan waktu pada scene pagi hari. Pindah lokasi
RumahScene 24
INT
D
06.30 – 07.10
RumahScene: 17
EXT
D
07.10-08.00
Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent
08.00 – 09.00
Semua kru dan talent
09.00-10.00
Tim Artistik, Sutradara, Tim suara, Produser, kameraman. Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent Jena muda, satrio muda
6
7
Setting Peralatan
8
Pengambilan gambar dengan waktu pada scene pagi hari.
sekolah dan klinik.Scene Sekolah dan klinik sekolah dan klinik Scene: 9
EXT
28
D
10.00-11.30
KET
Tim Artistik, Sutradara, Tim suara, Produser, kameraman. Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent
Tempat : sekolah dan klinik.
9
Pengambilan sekolah gambar dengan Scene: waktu pada 13 scene pagi hari.
10
Ishoma, setting alat scene klinik. Pengambilan gambar dengan waktu pada scene siang atau sore hari. Pengambilan gambar dengan waktu pada scene siang atau sore hari.
11
12
13
14
15
16
Pengambilan gambar dengan waktu pada scene siang atau sore hari. Pengambilan gambar dengan waktu pada scene siang atau sore hari. Pengambilan gambar dengan waktu pada scene siang atau sore hari.
EXT
D
10.30-11.20
11.20– 13.30 Klinik Scene: 26
Klinik Scene: 25
INT
D
13.30 – 14.45
D
14.45-15.30
EXT
RumahScene: 5
INT
D
15.30-16.20
saungScene: 35
INT
D
16.20-16.50
RumahScene: 36
EXT
D
16.50-17.20
Break hari kedua
29
Sutradara, Butuh kameraman, Tim extras. artistic, tim DOP, Talent Jena muda, satrio muda. Semua kru dan talent Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent Jena tua, satrio tua Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent Bastian, satrio tua Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent Jena muda, satrio muda. Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent Jena muda, satrio muda. Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent Jena muda, satrio muda,Rendi.
Hari /tanggal
: Selasa, 23 Juni 2014
No Kegiatan 1
2
Briefing dengan semua anggota kru Memeriksa Perlengkapan
Lokasiscene Saung
INT/ EXT
D/ N
Waktu 07.00-07.30
Semua anggota kru dan talent.
07.30-07.45
Tim Artistik, Sutradara, Tim suara, Produser, kameraman. Semua anggota kru dan talent.
Saung
3
Berdoa
Saung
07.45 – 07.55
4
Setting Peralatan ditaman
Saung
07.55-08.10
5
Pengambilan Gambar dengan waktu pada scene siang.
Saung Scene: 2
INT
D
08.10-10.30
6
Pengambilan Gambar dengan waktu pada scene siang.
Saung Scene : 7
INT
D
10.30-12.00
7
Ishoma
8
Pengambilan Gambar dengan waktu pada scene siang.
12.00-13.00 Saung Scene : 23
INT
30
D
PIC
13.00-13.45
Tim Artistik, Sutradara, Tim suara, Produser, kameraman. Sutradara,kamer aman, Tim artistik, tim DOP, Talent satrio dewasa, talent anak-anak diikut sertakan. Sutradara,kamer aman, Tim artistic, tim DOP, Talent satrio dewasa, talent anak-anak diikut sertakan. Semua kru dan talent Sutradara,kamer aman, Tim artistic, tim DOP, Talent satrio dewasa, talent anak-anak diikut sertakan.
KET
9
Pengambilan Gambar dengan waktu pada scene siang.
Saung Scene : 16
INT
D
13.45-14.15
10
Pengambilan Gambar dengan waktu pada scene siang.
Saung Scene : 34
EXT
D
14.15-15.00
11
Pengambilan Gambar dengan waktu pada scene siang.
Saung Scene : 31
EXT
D
15.00-16.00
12
Finish
Sutradara,kamer aman, Tim artistic, tim DOP, Talent satrio dewasa, talent anak-anak diikut sertakan. Sutradara,kamer aman, Tim artistic, tim DOP, Talent satrio dewasa, Jena dewasa. Sutradara,kamer aman, Tim artistic, tim DOP, Talent satrio dewasa, Jena dewasa. Setting tempat untuk scene 1.10.14
Hari/tanggal : Rabu, 24 Juni 2014 No Kegiatan 1
2
3.
Lokasiscene Pengambilan Rumah Gambar Scene : dengan waktu 10, 14 pada scene Pagi Pengambilan Rumahgambar Scene: dengan waktu 1 pada scene malam hari. Finish
INT/ D/ EXT N INT D
EXT D
31
Waktu
PIC
09.0011.00
Sutradara,kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent satrio dewasa.
11.0013.00
Sutradara, kameraman, Tim artistic, tim DOP, Talent pemeran Satrio dewasa.
KET
E. Working Schedule WORKING SCHEDULE Project Title
: Drama televisi
Kamaeramen : Moh. Surya
Produser
: Novita
Sutradara
Penulis naskah
: Rr. Kartika C
PRA PRODUKSI
No 1
2 3 4 5 6 7
: Moh. Arif Dwi H
Kegiatan Pencarian konsep fim ide dan tema Rapat dengan semua kru Pengolahan ide kreatif Pembuatan desain produksi Penulisan naskah Revisi naskah Pencarian pemain
20
21
22
Mei 23 24 25 26 27 28 29 30 1
32
2
3
4 5
6
Juni 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
PRODUKSI
No
Juni Kegiatan 15 16
1
Meyiapkan logistik
2
Pengambilan gambar
3
Mengamankan Lokasi
4
Mengingatkan jadwal
17
18 19 20
21
semua tim termasuk Pemain. 5
Editing menlakukan Capturing dan logging dilokasi.
33
22 23
24
25
PASCA PRODUKSI No Kegiatan 1
26
Juni 28 29
Penyusunan Laporan produksi
2
Initial Assembly offline
Editing Online
Rough cut Fine cut Final cut coloring titling Music mixing
preview Final edit export 3 4
Cek semua kelengkapan (desain perjobdesk) Finishing editing dan pembuatan cover CD
34
30
1
2
3
4
Juli 5
6
7
8
F. Equipment list
EQUIPMENT LIST Production Company : BSI Project Title : Akhir Senja
Produser Director
: Minggu,21 Juni 2014 – Selasa,24 Juni 2014 Seri Jumlah Keterangan Sony 2 Sewa Velbone 1 Sewa Slider 1 Charger Sony 2 Sewa Memory card Sandisk 32 Gb 1 sewa Batere Panasonic 2 Sewa Monitor LG 1 sewa Headphone shine 1 Milik Sendiri Boom Mic Senheizer 1 Sewa Clip on senheizer 1 sewa Lighting Kino, 2 Sewa red head 2 Sewa blonde 2 Sewa Kabel perleng 4 Sewa Kabel Audio 2 Sewa Genset 1 sewa
Hari dan Tanggal No Nama 1 Kamera 2 Tripod 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12 13
: Novita : Moh. Arif DH
35
G. Surat kerja sama dan surat sewa tempat
36
37
38
39
40
41
42
43
3.2 Proses Kerja Sutradara Sutradara adalah anggota tim produksi yang bertanggungjawab terhadap pembuatan suara dan gambar dari sebuah program. (Naratama,2004:5). Sutradara Televisi adalah sebutan bagi seseorang yang mempunyai profesi menyutradarai program acara televisi baik untuk drama ataupun nondrama, dalam produksi Single ataupun Multikamera. (Naratama,2004:4) 3.2.1 Pra Produksi Pada saat pra produksi sutradara berperan merancang segala sesuatu dalam penciptaan film secara keseluruhan. Dalam persiapan produksi atau saat pra produksi ada tiga orang ”Juru Kunci” yang sangat berpengaruh dalam penentuan pelaksanaan produksi mereka adalah Produser, Sutradara, dan Penulis Naskah karena ketiga profesi inilah yang menjadi kunci utama dalam setiap pengambilan keputusan. Mulai dari pengembangan ide kreatif cerita, penentuan calon pemain utama hingga ke model pendukung, hunting lokasi, sampai perencanaan jadwal syuting.Semuanya dibahas tuntas pada saat Pra produksi.Setiap perhitungan dibuat dengan sangat mendetail dengan memprediksi kemungkinan kesalahan yang dapat terjadi. (Menjadi Sutradara Televisi, Naratama : 2004 : 44). Adapun tahapan yang dilakukan dalam memproduksi Drama Televisi ”Akhir Senja.”, yakni sebagai berikut : 1. Penentuan Ide Cerita 2. Analisis Naskah 3. Pembuatan Director Treatment 4. Hunting Lokasi
44
5. Casting 6. Merancang penjadwalan produksi 3.2.2 Produksi Dalam tahap produksi, sutradara memberiakan arahan atas konsep kreatif yang telah dibuat pada tahap pra produksi, seperti memberi pengarahan kepada aktor dan aktris apabila dirasa akting serta penjiwaan dalam perannya masing-masing masih kurang. Kemudian sutradara juga dituntut agar bisa mengambil keputusan secara cepat dan tepat jika terjadi beberapa kendala saat proses shooting berlangsung. 3.2.3 Pascaproduksi Setelah tahap produksi selesai, dalam tahap pasca produksi sutradaramenlakukan evaluasi materi editing kemudian berdiskusi bersama editor bagian mana yang harus dihilangkan dan yang tidak dihilangkan.Sekaligus sutradara pun harus mengevaluasi bersama mixing, agar efek suara yang ditampilkan di film sesuai dengan setiap adegan yang ada. 3.2.4 Peran dan Tanggung Jawab Dalam memproduksi Drama Televisi “Akhir Senja” ini sutadara sebagai creator bertganggung jawab atas hasil akhir sebuah karya seni audio-visual.Dan sutradara berperan sebagai penasehat teknik produksi.Kemampuan teknik ini harus didukung dengan pengetahuan dan wawasan yang cukup tentang unsur video, unsur audio, unsur artistik dan unsur editing.Selain itu sutradara juga berperan sebagai pemimpin. Sutadara harus memiliki jiwa kepemimpinan, dengan kepemimpinan sutradar akan mendapatkan hasil yang diinginkan.
45
3.2.5 Proses Penciptaan Karya A. Konsep Kreatif Konsep kreatif sutradra telah dibuat dalam bentuk form and style. Form Story Concept Cerita yang ditampilakan dari drama televisi “Akhir Senja” ini adalah sebuah imajinasi atau fiksi dengan ide “Kesalahan dimasalalu bias mempengaruhi masadepan”. Cerita yang mengangkat tentang seseorang yang rela membujang hingga usia senja karena kesalahannya di masalalu. Kakek Satrio yang tak berani mengungkapkan perasaannya pada Jena, pujaaan hatinya dikala muda.Sehingga, sampai saat ini Kakek Satrio masih terus dihantui oleh masalalunya. Alasan pemilihan judul “Akhir Senja” yang berarti adalah wujud dari sebuah penantian panjang dan menemukan penyelesaiannya di usia senja dan dalam suasana senja yang datangkan rona. Wujud dari penantian Kakek Satrio pada cinta pertamanya, hingga usia senja dia tak menikah karna terlalu terpaku pada masalalunya. Di usia senja dan dalam suasana taman di waktu senja, dia menemukan sosok Jena, gadis pujaannya, yang ternyata juga menyimpan perasaan yang sama dengannya sejak dulu. Meski waktu telah berlalu, kehidupan telah berubah, tetapi cinta itu tetap saja sama.
46
Dengan dasar pemilihan judul tersebut, diharapkan dapat menarik setiap orang yang melihat judulnya, dapat membangkitkan rasa ingin tahunya sehingga ingin segera menontonnya.
Narative Structure Drama televisi “Akhir Senja” ini ditulis dengan alur Narative Non Linear dengan memperhatikan struktur a-b-c-a-d, yakni alur maju dan mundur dengan jalan cerita berlangsung maju (linear). Alur ini dipilih berdasarkan premis dari film ini, yaitu seseorang berusaha melupakan kegagalan dan kesalahannya dimasalalu yang terus saja menghantuinya. Alur ini dipilih, agar penonton mempunyai pandangan tersendiri pada awal cerita, sehingga pada akhir cerita penonton tidak dapat menduga apa yang sebenernya terjadi.
Point of View Drama televisi “Akhir Senja” ini mengambil sudut pandang Omnisience Point of View, yakni sudut pandang serba tahu. Dimana film ini tidak hanya menampilkan sosok Kakek Satrio yang sebagai tokoh utama dari cerita ini, namun juga menampilkan sosok yang ada disekita Kakek Satrio, seperti Bastian (tetanga dari Kakek Satrio), dan Jena (dokter psikiater dan gadis pujaan hati Kakek Satrio).
47
Style
Mise en Scene Didalam mise and scene terdapat aktor (figure dan gesture), make up, wardrobe, setting dan lighting.
Aktor (figure dan gesture) Kakek Satrio Figure : Ramah
terhadap
anak-anak,
murah senyum, humoris, pandai, pandai
menyembunyikan
perasaannya,
pelupa,
selalu
merasa cemas dan mudah curiga terhadap orang lain Gesture : Kurus,
badan
membungkuk,
tinggi,
sawo matang.
48
sedikit berkulit
Dokter Jena Figure : Ramah, tetapi sedikit pemalu. Memiliki suara yang lembut dan selalu tertarik pada hal-hal baru. Gesture : Kurus,
tinggi
proporsional,
berkulit kuning langsat.
Satrio (Kakek Satrio Muda) Figure : Mudah bergaul, sangat menyukai pelajaran fisika, sosok yang aktif, gugup
ketika
Jena
melihat
kearahnya, sangat romantis, dan pandai menulis puisi. Gesture : Kurus, tinggi, berbadan tegap
49
Jena (Dokter Jena Muda) Figure : Ramah, sedikit pemalu, memiliki suara yang lembut, selalu tertarik pada hal-hal baru dan senang sekali membaca buku. Gesture : Kurus, tinggi proporsional
Bastian (Tetangga Kakek Satrio) Figure : Melihat orang tanpa berkedip. Tidak pandai bersosialisasi Gesture : Badan
sedang
dan
proporsional
50
tinggi
Rendy Figure : Bersikap
dewasa
dan
selalu
melindungi adik sepupunya, Jena Gesture : Badan proporsional, tinggi
Make up Make up yang digunakan untuk Kakek Satrio dan Jena (Dokter Pskiater) adalah Special Effect Make Up, yaitu make up karakter untuk membuat karakter terlihat tua berumur 45 tahun. Selain itu menggunakan Natural make up, karena adegan yang ditampilkan merupakan kegiatan sehari-hari yang tidak memerlukan efek make up yang terlalu berlebihan. Make Up Karakter
51
Make Up Natural
Wardrobe Wardrobe yang digunakan para pemain adalah casual dan formal.Untuk wardrobe casual dipilih karena dalam film ini merupakan adegan sehari-hari.Dan sedangkan untuk wardrobe formal digunakan untuk beberapa adegan seperti seragam sekolah dan seragam dokter.
Kakek Satrio
Dokter Jena
Satrio, Jena dan Rendy
Bastian
Setting Setting yang digunakan adalah ruang dalam kehidupan seharihari.Setting ruang indoor berada di kamar tidur, ruang sekolah dan ruang praktik dokter. Setting ruang outdoor berada di taman, halaman rumah, gerbang sekolah. 52
Lighting Konsep lighting yang digunakan adalag High Key : Low Contrast. Efek lighting tersebut memberikan kesan hangat dan akrab, sesuai dengan tema film yaitu romantis. Lighting High key diluar ruangan
Lighting
High
key
didalam ruangan
Cinematography Didalam Cinematography terdapat Look and Mood, Aspect Ratio, dan Angle Kamera & Movement.
Look and Mood Adegan : Kakek Satrio menerawang akan hidupnya yang demikian sepi, Look : High key
53
Mood : kesunyian
Adegan : Kakek Satrio bertermu dengan Dokter Jena. Look : High key Mood : Romantis
Aspect Ratio Aspect ratio yang digunakan adalah 16:9.
Angle Kamera & Movement Angle ditujukan untuk menunjang look and mood film.Seperti contoh ketika Kakek Satrio yang terpuruk meratapi kejadian yang menimpanya maka angle yang digunakan high angle dan juga high angle dalam film ini digunakan untuk memperlihatkan lokasi. Movement ditunjukan untuk membuat visul lebih dramatik. Seperti contoh ketika Kakek Satrio yang sedang mengobrol dengan Dokter Jena menggunakan smooth movement.
54
Editing Berdasarkan alur cerita dalam film ini maju mundur maka konsep editing yang digunakan adalah Discontinuity Editing. Yaitu editing film yang berisi penyambungan dari dua buah adegan yang tidak mempunyai kesinambungan.
Sound Konsep sound yang digunakan adalah Natural. Kemudian untuk mendukung beberapa adegan didalam cerita, guna menonjolkan emosi dan suasana yang ada kita juga menggunakan backsound.Suara atmosfer diiringi dengan backsound agar rasa yang ada di film dapat pula dirasakan oleh penonton. Dengan adanya backsound untuk memperkuat adegan sehingga film akan terasa lebih hidup.
B. Konsep Produksi Dalam konsep produksi, sutradara bekerjasama kepada produser dalam membuat daily schedule dan menjalankan produksi sesuai schedule yang telah dibuat.
C. Konsep Teknis Dalam pembuatan drama televisi “Akhir Senja” ini menggunakan kamera Sony HVR-Z7. Karena Sony HVR-Z7 mempunyai hasil visual warna yang tajam
55
selain itu Sony HVR-Z7 menggunakan menggunakan Memory Card sebagai media penyimpanan sehingga memudahkan dalam transfer data. Dan alat penunjang lainnya seperti slider, digunakan untuk membuat perger sakan kamera lebih halus sehingga visual yang dihasilkan lebih dramatis. Selain itu porta jib juga dipergunakan dalam produksi. Porta jib dipergunakan untuk memberikan penggambaran establish dengan high angle.
3.2.6 Kendala Produksi dan Solusi a. Pra produksi
Kendala
: Menyatukan selera, kombinasi latar belakang, dan tujuan dengan
para kru Solusi
: Berusaha bertindak bijaksana, menyatukan pikiran para kru untuk
bekerja sesuai tujuan yang ingin dicapai
Kendala
: Membuat banyak rencana cadangan untuk kendala yang tidak
diduga Solusi
: Memperkirakan semua kemungkinan yang terjadi kemudian
membuat rencana cadangan.
b. Produksi
Kendala
: Menjadi penasehat teknik, yang harus memahami segala segi
teknis yang berhubungan dengan produksi Solusi
: Mencari tahu dengan cara membaca buku dan bertanya pada sang
ahli, tentang teknis dan equipment yang dipakai
56
Kendala Solusi
: Munculnya ide untuk mengubah ending film. : Semua rencana baik yang muncul secara mendadak, di diskusikan
bersama kru dan disesuaikan dengan kondisi yang ada.
c. Pasca Produksi
Kendala
: Menjadi pengamat program yang harus tahu kebutuhan penonton,
sehingga segala kebutuhan itu harus disesuaikan dalam pembuatan drama televise.
Solusi
: Mengemas film semenarik mungkin, menjadikan sebuah tontonan
yang menarik dan memiliki kesan tersendiri
57
3.2.7. Lembar kerja sutradara :
1. Konsep Penyutradaraan. 2. Konsep dan Casting list. 3. Director Treatment. 4. Script Breakdown Sheet. 5. Floor Plan. 6. Storyboard.
58
1. Konsep Penyutradaraan Dalam pembuatan film harus memperhatikan beberapa aspek penting, yakni form dan style. Form itu bentuk, yang mencakup konsep dari pembuatan ide cerita dan style itu gaya, yang mencakup semua yang tampak dilayar. Form
Story Concept Cerita yang ditampilakan dari drama televisi “Akhir Senja” ini adalah sebuah imajinasi atau fiksi dengan ide “Kesalahan dimasalalu bias mempengaruhi masadepan”. Cerita yang mengangkat tentang seseorang yang rela membujang hingga usia senja karena kesalahannya di masalalu. Kakek Satrio yang tak berani mengungkapkan perasaannya pada Jena, pujaaan hatinya dikala muda.Sehingga, sampai saat ini Kakek Satrio masih terus dihantui oleh masalalunya. Alasan pemilihan judul “Akhir Senja” yang berarti adalah wujud dari sebuah penantian panjang dan menemukan penyelesaiannya di usia senja dan dalam suasana senja yang datangkan rona. Wujud dari penantian Kakek Satrio pada cinta pertamanya, hingga usia senja dia tak menikah karna terlalu terpaku pada masalalunya. Di usia senja dan dalam suasana taman di waktu senja, dia menemukan sosok Jena, gadis pujaannya, yang ternyata juga menyimpan perasaan yang sama dengannya sejak dulu. Meski waktu telah berlalu, kehidupan telah berubah, tetapi cinta itu tetap saja sama.
59
Dengan dasar pemilihan judul tersebut, diharapkan dapat menarik setiap orang yang melihat judulnya, dapat membangkitkan rasa ingin tahunya sehingga ingin segera menontonnya.
Narative Structure Drama televisi “Akhir Senja” ini ditulis dengan alur Narative Non Linear dengan memperhatikan struktur a-b-c-a-d, yakni alur maju dan mundur dengan jalan cerita berlangsung maju (linear). Alur ini dipilih berdasarkan premis dari film ini, yaitu seseorang berusaha melupakan kegagalan dan kesalahannya dimasalalu yang terus saja menghantuinya. Alur ini dipilih, agar penonton mempunyai pandangan tersendiri pada awal cerita, sehingga pada akhir cerita penonton tidak dapat menduga apa yang sebenernya terjadi.
Point of View Drama televisi “Akhir Senja” ini mengambil sudut pandang Omnisience Point of View, yakni sudut pandang serba tahu. Dimana film ini tidak hanya menampilkan sosok Kakek Satrio yang sebagai tokoh utama dari cerita ini, namun juga menampilkan sosok yang ada disekita Kakek Satrio, seperti Bastian (tetanga dari Kakek Satrio), dan Jena (dokter psikiater dan gadis pujaan hati Kakek Satrio).
Style
Mise en Scene 60
Didalam mise and scene terdapat aktor (figure dan gesture), make up, wardrobe, setting dan lighting.
Aktor (figure dan gesture) Kakek Satrio Figure : Ramah
terhadap
senyum,
humoris,
anak-anak, pandai,
murah pandai
menyembunyikan perasaannya, pelupa, selalu merasa cemas dan mudah curiga terhadap orang lain Gesture : Kurus,
badan
sedikit
membungkuk,
tinggi, berkulit sawo matang.
Dokter Jena Figure : Ramah, tetapi sedikit pemalu. Memiliki suara yang lembut dan selalu tertarik pada hal-hal baru. Gesture : Kurus,
tinggi
proporsional,
kuning langsat.
61
berkulit
Satrio (Kakek Satrio Muda) Figure : Mudah
bergaul,
sangat
menyukai
pelajaran fisika, sosok yang aktif, gugup ketika Jena melihat kearahnya, sangat romantis, dan pandai menulis puisi.
Gesture : Kurus, tinggi, berbadan tegap
Jena (Dokter Jena Muda) Figure : Ramah, sedikit pemalu, memiliki suara yang lembut, selalu tertarik pada hal-hal baru dan senang sekali membaca buku.
Gesture : Kurus, tinggi proporsional
62
Bastian (Tetangga Kakek Satrio) Figure : Melihat orang tanpa berkedip. Tidak pandai bersosialisasi Gesture : Badan sedang dan tinggi proporsional
Rendy Figure : Bersikap dewasa dan selalu melindungi adik sepupunya, Jena Gesture : Badan proporsional, tinggi
63
Make up Make up yang digunakan untuk Kakek Satrio dan Jena (Dokter Pskiater) adalah Special Effect Make Up, yaitu make up karakter untuk membuat karakter terlihat tua berumur 45 tahun. Selain itu menggunakan Natural make up, karena adegan yang ditampilkan merupakan kegiatan sehari-hari yang tidak memerlukan efek make up yang terlalu berlebihan. Make Up Karakter
Make Up Natural
Wardrobe Wardrobe yang digunakan para pemain adalah casual dan formal.Untuk wardrobe casual dipilih karena dalam film ini merupakan adegan sehari-hari. Dan sedangkan untuk wardrobe formal digunakan untuk beberapa adegan seperti seragam sekolah dan seragam dokter.
64
Kakek Satrio
Dokter Jena
Satrio, Jena dan Rendy
Bastian
Setting Setting yang digunakan adalah ruang dalam kehidupan sehari-hari. Setting ruang indoor berada di kamar tidur, ruang sekolah dan ruang praktik dokter. Setting ruang outdoor berada di taman, halaman rumah, gerbang sekolah.
65
Lighting Konsep lighting yang digunakan adalag High Key : Low Contrast. Efek lighting tersebut memberikan kesan hangat dan akrab, sesuai dengan tema film yaitu romantis. Lighting
High
key
diluar ruangan
Lighting
High
key
didalam ruangan
Cinematography Didalam Cinematography terdapat Look and Mood, Aspect Ratio, dan Angle Kamera & Movement.
Look and Mood
66
Adegan
:
menerawang
Kakek akan
Satrio
hidupnya
yang demikian sepi, Look : High key Mood : kesunyian
Adegan
:
Kakek
Satrio
bertermu dengan Dokter Jena. Look : High key Mood : Romantis
Aspect Ratio Aspect ratio yang digunakan adalah 16:9.
Angle Kamera & Movement Angle ditujukan untuk menunjang look and mood film. Seperti contoh ketika Kakek Satrio yang terpuruk meratapi kejadian yang menimpanya maka angle yang digunakan high angle dan juga high angle dalam film ini digunakan untuk memperlihatkan lokasi.
67
Movement ditunjukan untuk membuat visul lebih dramatik. Seperti contoh ketika Kakek Satrio yang sedang mengobrol dengan Dokter Jena menggunakan smooth movement.
Editing Berdasarkan alur cerita dalam film ini maju mundur maka konsep editing yang digunakan adalah Discontinuity Editing. Yaitu editing film yang berisi penyambungan dari dua buah adegan yang tidak mempunyai kesinambungan.
Sound Konsep sound yang digunakan adalah Natural. Kemudian untuk mendukung beberapa adegan didalam cerita, guna menonjolkan emosi dan suasana yang ada kita juga menggunakan backsound.Suara atmosfer diiringi dengan backsound agar rasa yang ada di film dapat pula dirasakan oleh penonton. Dengan adanya backsound untuk memperkuat adegan sehingga film akan terasa lebih hidup.
68
CASTING LIST Producition Company : One Way Production Produser : Novita Project Title : Akhir Senja Director : Muh. Arif Dwi H Durasi : 25 Menit Technical Director : Mohammad Suryadi Tokoh Karakter Talent N Calon o Nama Di Sifat Fisik Contact Person Naskah Pemeran Ramah, murah senyum, pandai, Berpostur kurus, badan sedikit Kakek pelupa, mudah curiga terhadap membungkuk, tinggi, berambut Kukuh 1 Satrio orang lain, pandai menyembunyikan pendek, lurus, berwarna hitam, Santosa perasaanya. berkulit sawo matang (kecoklatan) Ramah, tetapi sedikit pemalu, Berpostur kurus dan tinggi Dokter memiliki suara yang lembut dan proporsional, berambut ikal panjang 2 Nae Jena selalu tertarik pada hal-hal baru. dan berwarna hitam, berkulit sawo mantang. Mudah bergaul, aktif, menyukai Berposture kurus, tinggi, tegap, pelajaan fisika, gugup ketika berambut lurus, pendek, berwarna Hayun Hendi 3 Satrio berhadapan dengan Jena, romantis, hitam dan berkulit sawo matang. Agasi suka menulis puisi. 4 Jena
5 Bastian
6 Rendy
Ramah, sedikit pemalu, bersuara lembut, tertarik pada hal baru, suka membaca.
Berpostur kurus, tinggi proporsional, berambut ikal panjang, berwarna hitam dan berkulit sawo matang.
Pemalu, melihat orang tanpa berkedip, tidak pandai bersosialisasi
Berpostur sedang, tinggi proporsional, berambut lurus pendek, berwarna hitam, berkulit sawo matang. Berpostur tinggi, proporsional, berambut lurus pendek, berwarna hitam, dan berkulit putih.
Bersikap dewasa dan selalu melindungi adik sepupunya, Jena
69
Putri
Bian
Muhammad Rifki
DIRECTOR TREATMENT Producition Company : One Way Production Project Title : Akhir Senja Durasi : 25 Menit No
Scene
Cast
I /E
D/N
Produser Director Technical Director Location
1
1 2
Kakek Satrio
E
N
Halaman Rumah Kakek Satrio
3
4 2
Kakek Satrio Anak - anak
E
D
Taman Dongeng
5 No
Scene
6 2 7
3
Cast
I/E
Kakek Satrio Anak - anak
E
Kakek Satrio
I
D/N
D
N
Location
Shoot
Visual Move
Angel
1
CU
Track left
Eye level
2
LS
Still
Eye level
3
VLS
Still
Eye level
1
VLS
Swing
2
MCU
Shoot
High angle
Track right Visual
Eye level
Shoot Size
Move
Angle
3
CU
Still
Eye level
4
Group shot
Swing
Eye level
1
LS
Swing
Eye level
Taman Dondgeng
Dalam rumah Kakek
Shoot Size
70
: Novita : Muh. Arif Dwi H : Mohammad Suryadi
Description
Audio
Kaki yang dipenuhi tanah, jemari yang erat menggemgam cangkul dan tumpukan tanah karena galian Hembusan angin malam yang mengoyangkan dedaunnan, menambah kesan sepi malam itu Seseorang sedang menggali tanah dan seperti mencari sesuatu Establish dsebuah sudut dari taman itu yang diberi nama Taman Dongeng, terlihat banyak anak yang berkumpul Kakek Satrio memainkan dua tokoh wayangnya
Kakek Satrio : (bercerita)
Description
Audio
Wayang yang dimainkan Kakek Satrio dan ekspresi bercerita Kakek Satrio Anak – anak tersenyum dan tertawa Establish Kakek Satrio berjalan menuju rumahanya
Atsmofer
Atsmofer
Kakek Satrio : (bercerita) Anak – anak : (tersenyum dan tertawa) Narator (VO) : Lelaki lajang berusia 45 tahun ini sangat
Satrio
4
Kakek Sario
I
N
Kamar Tidur Kakek Satrio
Eye level Eye level Eye level Eye level Eye level Eye level Eye level Eye level
2
MCU
Still
3
CU
Still
4
MCU
Still
5
MCU
Still
6
MCU
Still
7
MCU
Still
8
CU
Still
9
LS
Still
10
CU
Still
Top angle
11
ECU
Still
Eye level
12
LS
Still
Eye level
1
LS
Still
Eye level
2
CU
71
Still
Point of view
Kakek Satrio membuka pintu Kakek Satrio meletakan peralatan dongeng dimeja Kakek Satrio memasak Kakek Satrio sedang makan Kakek Satrio sedang mencuci piring Kakek Satrio sedang membaca buku fisika Kakek Satrio mengambil buku fisika Kakek Satrio membaca buku fisika Kakek Satrio menerawang akan hidupnya yang demikian sepi, dan kepalanya terasa sakit Kakek Satrio mengambil obat FluoroquinoloneAntibiotik Kakek Satrio meminum obat dan berjalan menuju kamar Kakek Satrio masuk kekamar tidur, dan mendapati kotak dimeja kamarnya kemudian membukanya Kakek Satrio menyentuh seragam dan mengambil lollipop tiruan
menyedihkan. Baru usia 45 tahun, sudah dipangil Kakek, padahal tidak ada yang disebut cucu dalam hidupnya. Hidup dengan 2 wajah yang berbeda setiap hari. Wajah penuh senyum ketika bersama anakanak dan wajah penuh kerutan kehampaan ketika sendiri. Banyak menelan kegagalan dalam hidup. Berjejer buku fisika dirumahnya, tetapi dia harus melanjutkan pendidikan di jurusan Sastra Indonesia karena gagal mengikuti tes ujian masuk. Kini hidup berkutat dengan wayang, benda mati yang dianggap memiliki nilai seni. Sungguh ironis
Kake Satrio :Aku rindu berpenampilan gagah seperti ini. Merasakan manisnya melewati waktu bersamamu
3
CU, Chang e focus
4
5
Satrio, Jena & Teman – teman
I
D
Ruang Kelas
MS
Still
Track Follow
Low angle
Kakek Satrio memgang surat cinta
Eye level
Kakek Satrio meletakan kotak dikasur, mengambil obat, BupropionAntidepresan, kemudian meminumnya dan tidur dengan memeluk kotak
1
LS
Still
Eye Level
2
MS
Track
OTS Satrio
3
CU
Still
OTS Jena
4
ECU, POV Satrio
Still
Eye Level
5
LS
Still
6
MS
Still
7
MCU
Still
8
MCU
Still
72
Eye Level
Eye Level OTS Teman Satrio OTS Satrio
Satrio mengajarkan pelajaran fisika kepada Jena dan temannya
Kake Satrio : Dan kesalahan dalam hidupku.
Satrio : F aksi = -F reaksi Setiap benda yang memberi gaya tertentu akan mendapatkan gaya yang berlawanan dari yang diberikan olehnya.
Jena & temanya sibuk mencatat Satrio membuka buku fisika dan tersenyum melihat Jena Jena asik mengerjakan tugas dan menulis surat cinta
Sario melamun dan teman teman berubah menjadi bernyanyi
Teman Satrio memanggil Satrio tersadar Teman Satrio tertawa dan Jena melihat ke arah Satrio
Teman – teman : Engkau baik, Engkau cantik, Kau wanita, aku cinta. Mata indah bola pingpong, masihkah kau kosong, Bolehkah aku membelai, hidungmu yang aduhai Teman Satrio : Satrio..Sat...Satrio.. Satrio : Bola pingpong… iya bola pingpong..
9
MCU
Still
10
ECU
Stll
11
6
Kakek Satrio
I
N
Kamar Tidur Kakek Satrio
MCU
Eye Level Eye Level
Still
OTS Satrio
Teman Satrio kesal dan menggoda Satrio
Satrio berdiri sambil melirik kearah Jena kemudian menarik nafas panjang dan melepaskan kaitan kedua jarinya
12
MCU
Still
OTS Teman Satrio
1
CU
Still
Eye level
2
LS
Still
Eye level
3
CU
Still
Eye level
4
LS
Still
Eye Level
5
MS
Still
Eye Level
6
LS
Still
Point of view
73
Satrio melihat ke arah Jena dan gugup Satio mengaitkan jarinya Teman Satrio : Mikirin apa an sih Sat...? Bola pingpong, hayo mikirin sesuatu yang jorok ya? Satrio : Apabila sebuah benda memberikan gaya kepada benda lain, maka benda kedua memberikan gaya kepada benda yang pertama. Kedua gaya tersebut memiliki besar yang sama tetapi berlawanan arah
Jam menunjukan pukul 04.00 pagi Kakek Satrio terbangun dari tidurnyadengan nafas terengah engah, memegangi kepalanya Kakek Satrio mengambil obat Kakek Satrio meminum obat, berjalan melewati kaca lemari kemudian kembali lagi didepan kaca Kakek Satrio berdiri didepan kaca, terkejut melihat penampilannya Kakek Satrio melihat kotak dengan lollipop dan surat
Kakek Satrio : Apa – apaan ini !!!
7
8
Kakek Satrio Anak anak
Kakek Satrio
E
I
D
N
Taman Dongen
Kamar Tidur Kakek
7
MS
Still
Eye Level
8
CU
Still
eye level
8
MS
Still
eye level
9
LS
Track out
Eye level
1
MS
Track left
Eye level
2
MS
Track left
3
LS
Still
Eye level Eye level
4
CU
Still
Eye level
5
CU
Still
Eye level
6
MS
Still
Eye level
1
CU
Still
Eye level
74
cinta yang berserakan dilantai Kakek Satrio rmengambil surat, duduk tersungkur menutup wajah dengan kedua tangan, dan menangis) Kakek Satrio mengambil obat BupropionAntidepresan Kakek Satrio meminum obat ,perlahan lebih tenang dan memasukan seragam, lollipop tiruan dan suratnya kedalam kotak) Kakek Satrio meraih kursi, meletakan kotak diatas lemari
Kakek Satrio memainkan kedua wayangnya
Kakek Satrio : Jena… Jena…
Kakek Satrio : Apa yang terjadi padaku Jena..
Kakek Satrio : Begitulah temanteman, aku dan temanku berhasil menjadi dokter spesialis hati yang luar biasa.
Anak anak bertepuk tangan Anak anak meninggalkan Kakek Satrio Kakek Satrio tersenyum, dan merasakan kepala kirinya sakit Kakek Satrio mengambil obat FluoroquinoloneAntibiotik di tasnya Kakek Satrio menelan obat tanpa air Kakek Satrio meletakan tempat obat antidepresannya
Anak anak : Terimakasih Kakek.. Kakek Satrio : Sama sama sayang…
Satrio 2
9
Satrio Jena Teman – teman sekelas
I
D
Ruang Kelas
MS
Still
Eye level
3
CU
Still
POV
4
OTS, Chang e focus
Still
High angle
5
CU
Still
6
MS
Still
Eye level Eye level
Kakek Satrio meminum obat dan melihat kearah kalender
Tanggal 11 Desember
Kakek Satrio melirik kearak kotak yang ada diatas lemari Kakek Satrio mengambil obat antidepresannya Kakek Satrio meminum obatnya lagi
1
MS
Track left
Eye level
Teman – teman sekelas mengucapkan selamat ulang tahun kepada Jena
2
CU
Still
Eye level
Tangan kiri Satrio menyembunyikan permen lollipop bulat warna warni
3
MCU
Still
4
CU
Still
5
MS
Track left
Two shot
6
75
Still
Eye level Eye level Eye level
Eye level
Kakek Satrio :Tanggal 11 Desember, hari ulangtahunmu Jena. Selamat ulang tahun Jena..
Satrio menarik nafas dan
Teman Sekelas :Hei...selamat ulangtahun ya... Jena : Iya.. Terimakasih…
Satrio :Aku harus berani, harus berani...
Satrio melepaskan kaitan kedua jarinya Satrio berjalan kearah Jena Satrio langsung menyodorkan permen ke wajah Jen, hendak mengambil lollipopnya Satrio panik melihat temantemanya dan langsung lari meninggalkan kelas tanpa melihat Jena, dan membawa lollipopnya
Teman Sekelas : Wah...romantis sekali. Huuuuuuuuuuuuuu...
10
11
12
13
Kakek Satrio
Kakek Satrio
Kakek Satrio
Satrio Jena
I
I
I
E
D
D
N
D
Kamar Tidur Kakek Satrio
Gudang
Kamar Tidur Kakek Satrio
Halaman Sekolah
7
CU
Still
Eye level
8
CU
Still
Eye level
Jena bingung melihat teman – temannya, dan bingung melihat Satrio Satrio panik melihat temantemannya
9
Grup shot
Still
Eye level
Teman-teman tertawa sambil bertanya-tanya
10
LS
Still
Eye level
Satrio berlali Kakek Satrio bangun tidurnya dengan nafas tersenggal kemudian memegangi dahinya dan melihat kotak kengannya berantakan dilantai Melihat kotak kengannya berantakan dilantai Kakek Satrio berjalan menuju kaca lemari Kakek Satrio memeriksa dahi dan terkejut melihat baju seragam menempel ditubuhnya
1
CU
Still
Eye level
2
LS
Still
POV
3
MS
Still
Eye level
4
CU
Till down
Eye level
5
VLS
Track out
Eye level
Kakek Satrio berteriak Kakek Satrio mengunci pintau gudang dan membiarkan kunci menggantung disana
Teman Sekelas :Kenapa si jago fisika itu...hahahhaha...
Kakek Satrio : Haduh.. Perih..
Kakek Satrio :Arrrgghhhhhhh.....
1
CU
Still
Eye leve
2
MS
Track out
Eye level
Kakek Satrio termenung
Kakek Satrio :Kotak itu lebih baik disana...
1
MCU
Stll
Top angle
Kakek Satio mengigau
Kakek Satrio : Jena… Jena…
2
LS
1
Two shot
Track out Track right
Eye level Eye level
76
Kakek Satrio terbangun Satrio menyodorkan surat kepada Jena
14
15
16
Kakek Satrio
Kakek Satrio Bastian
Kakek Satrio Anak anak
I
E
E
D
D
D
Kamar Tidur Kakek Satrio
Halaman Rumah Kakek Satrio
Taman Dongeng
2
CU
Still
3
OTS, CU
Still
4
OTS, CU
Still
1
CU
Till up
Eye level Eye level
Jena tersenyum membaca surat
Eye level
Jena selesai membaca surat
Eye level
Kakek Satrio duduk ditempat tidurnya dengan tubuh yang digoyang goyangkan dan pandangan menerawang
Sario tersenyum
2
LS
Still
Eye level
3
CU
Still
Eye level
Membuka seragam lalu mengguntingnya dan memasukannya kedalam kotak berserta lollipop dan surat cinta. Kakek Satrio menggunting seragam
1
VLS
Swing
Eye level
Establish rumah Kakek Satrio dipagi hari
Eye level Eye level
Kakek Satrio membuang kotak kedalam tempat sampah yang ada didepan rumahnya Bastian melihat Kakek Satrio tanpa berkedip Kakes Satrio ketakuan dan bergegas masuk rumah
Track
Eye level
Kakek Satrio mendongeng kepada anak anak
Still
Eye level
Kakek Satrio memainkan kedua wayang tanpa gairah
2
LS
Still
3
CU
Still
4
MS
Still
1
LS
2
MS
77
POV
Jena :Sejak dulu aku sudah menantikan ini dihari ini. Kakek Satrio :Harusnya itu bukan sebuah mimpi yang aku takuti Jena. Harusnya itu menjadi sebuah kenyataan yang indah, dulu... Tidak boleh tidur...tidak boleh tidur.
Kakek Satrio :Dan...dan...akhirnya
mereka...dan..
17
Kakek Satrio Bastian
E
D
Jalan
3
Grup shot
Still
OTS
Anak anak menggerutu
4
LS
Still
Eye level
5
CU
Still
Eye level
6
MS
Still
Eye level
Anak anak meninggalkan Kakek Satrio Kakek Satrio sedih, dan meletakan wayangnya dikusi taman Kepala kiri Kakek Satrio sakit dan meminum obat Fluoroquinolone-Antibiotik tanpa air
1
VLS
Swing
Eye level
2
LS
Paning
POV
3
MS
Still
Eye level
4
MS
Follow
Eye level
5
LS
Still
POV
6
MS
Still
Eye level
78
Kakek Satrio berjalan pulang dan melihat orangorang disekitarnya begitu bahagia Penglihatan Kakek Satrio ke sekelilingny Kakek Satrio memegang kepala sebelah kiri, megambil obat mengambil obat FluoroquinoloneAntibiotik dan obat Bupropion-Antidepresan kemudian menelannya tanpa air Kakek Satrio hendak sampai rumahnya dan melihat seseorang berdiri didepan rumah yang berada didepan rumahnya Bastian melihat Kakek Satrio tanpa berkedip Kakek Satro ketakutan dan bergegas masuk rumah
Anak anak :Apa sih, Kakek ga jelas hari ini... Ayo kita main yang lain saja...
Kakek Satrio :Maafkan kakek, anak-anak...
Kakek Satrio :Apakah aku bisa bahagia seperti mereka? Benar-benar memiliki hati yang bahagia?
7
18
19
Kakek Satrio
Satrio Jena Rendy
I
E
N
D
Ruang Tamu Rumah Kakek Satrio
Halaman Sekolah
CU
Till down
Eye level
Bastian mengepalkan tangannya
1
MS
Still
Eye level
Kakek Satrio memutuskan untuk tidak tidur malam ini. Setelah minum obat antidepresan
2
LS
Still
Eye level
Kakek Satrio berolahraga ringan
3
CU
Till down
Eye level
Pukul 02:00 pagi, Kakek Satrio masih berolahraga hingga keringat membasahi tubuhnya yang kurus
1
VLS
Swing
High angel
Satrio memanggil Jena
2
MCU
Still
Eye level
Jena menoleh
3
MS Two shot
Still
Eye level
Satrio menghampiri Jena dengan gugup
4
MCU
Still
OTS
Satrio memandang Jena
5
MCU
Still
OTS Jena
Jena tersenyum
6
CU
Follow
Eye level
7
LS
Still
Low angle
79
Satrio melepaskan ikatan dua jarinya lalu mengambil surat dari saku baju seragamnya Seorang cowok keren dengan seragam SMA menunggangi motor vespa memanggil nama Jena dari luar gerbang.
Kakek Satrio :Aku tidak akan tidur malam ini...aku tidak ingin mengalami kejadian aneh itu lagi. Kakek Satrio : Satu dua satu dua satu dua...ini akan membuatku selalu segar...Satu dua satu dua...
Satrio : Jena…. Jena : Iya...hei Satrio
Satrio :Aku punya sesuatu yang ingin aku tunjukan padamu. Jena : Apa itu?
Satrio :Sebentar ya...
Rendy :Jena...ayo cepat...
20
21
Kakek Satrio
Kakek Satrio Bastian
I
E
D
D
Ruang Tamu Rumah Kakek Satrio
Halaman Rumah Kakek Satrio
8
MS Two shot
Still
Eye level
9
MCU
Still
Eye level
Jena menoleh ke arah Rendy dan Satrio melongok kearah Rendy dengan tangan kanan masih disaku Rendy mengangkat dagunya Jena menoleh kearah Satrio dan bergegas pergi
10
MCU
Still
Eye level
11
CU
Till downl
Eye level
Satrio merasa sedih dan menyodorkan surat Kakek Satrio terbangun dengan nafas tersenggal dan memegang dahinya Melihat kotak kenangannya, lolipop tiruan dan surat cintanya di lantai
1
MCU
Swing
High angle
2
LS
Paning
POV
3
LS
Still
High angel
Kakek Satrio melihat dirinya kemudian tersungkur sambil meraih surat cintanya dan menggenggamnya erat
4
CU
Still
Eye level
Kakek Satrio meraih surat cintanya
5
CU
Still
Eye level
Kakek Satrio terisak
1
Long shot
Track
Low angel
Kakek Satrio menanam pohon sambil asik bernyanyi
80
Jena : Lain kali aku akan melihatnya...tapi aku harus pergi sekarang Satrio :Aku ingin kamu membaca ini, Jena... Kakek Satrio :Hmmm...kenapa aku tidur? Lagi-lagi aku demam
Kakek Satrio :Apa yang terjadi Jena, kenapa aku terus mengalami ini? Kenangan yang tak pernah ingin aku ingat saat bersamamu adalah mimpi itu.
Kakek Satrio : Aku benci diriku yang pecundang Kakek Satrio : Mata indah bola pingpong masihkah kau kosong Bolehkah aku membelai hidungmu yang aduhai
22
Kakek Satrio
I
D
Ruang Tamu Rumah Kakek Satrio
2
MS
Still
Eye level
3
LS
Still
OTS
4
MS
Still
Low angle
5
MCU
Till up
Eye level
Still
High angle
1
LS
2
23
24
Anak anak
Kakek Satrio
E
E
D
D
Taman Dongeng
Halaman Rumah
CU
Follow
Eye level
Kakek Satrio menyiram pohon sambil melihat keseberang rumahnya Bastian terus menatapnya tanpa berkedip kemudian tersenyum mencurigakan Kakek Satrio meletakan penyiram pohonnya, dan bergegas masuk rumah Bastian mengepalkan kedua tangannya Kakek Satrio panik, dia minum obat antibiotik dan obat antidepresannya sekaligus
Kakek Satrio meminum obat
Kakek Satrio mondar-mandi lalu duduk dengan gelisah,berdiri dan menengok melalui jendela rumahnya Pandangan Kakek Satrio menengok melalui jendela rumahnya
3
LS
Still
Eye level
4
LS
Paning
POV
5
MS
Still
Eye level
Kakek Satrio berfikir
1
LS
Track left
Eye level
Anak-anak menanti kedatangan sang kakek ditaman dongeng
2
MS
Still
Eye level
Anak anak mencari dan menunggu
1
LS
Swing
High angle
Kakek Satrio ditemukan oleh tetangganya tertidur di
81
Kakek Satrio :Siapa pria itu, kenapa terus melihatku demikian? Mencurigakan sekali, apa yang dia inginkan dariku?
Anak anak :Kakek Satrio mana ya? Kok ga dateng-dateng...
Bastian
25
Kakek Satrio Bastian
Kakek Satrio
I
D
Ruang Tunggu Klinik
halaman rumahnya, ditemukan oleh pria yang selama ini terkesan mencurigakan. Kondisi halaman rumahnya berantakan, pohon yang kemarin ditanamnya tercabut dari tanah. Bastian mengoyanggoyangkan tubuh Kakek Satrio
2
MS
Still
POV
3
MS
Still
OTS
Kakek Satrio mulai tersadar
4
MS, Two shot
Still
Eye level
Bastian memegang tangan kemudian memegang dahi Kakek Satrio Kakek Satrio melihat diri dan sekelilingnya, kemudian menutup wajah dengan kedua tangan
5
MS
Still
Eye level
1
LS
Track right
Eye level
Establish ruang tunggu klinik
2
MS, Two shot
Still
Eye level
Kakek Satrio pergi ke klinik ditemani oleh Bastian
3
MS
Still
OTS
Kakek Satrio menatap Bastian
4
MS
Still
OTS
Bastian menoleh
82
Bastian :Kek...kek..bangun kek... Kakek Satrio ; Ada apa ini? Bastian :Kakek demam...Kakek kenapa ada disini? Dengan pakaian seperti itu Kakek Satrio :Tuhan...sebenarnya apa yang terjadi padaku?
Kakek Satrio :Jadi kamu tetangga baruku? Bastian : Maafkan saya kek, saya hanya ingin menyapa dan berkenalan dengan Kakek Satrio. Tak bermaksud apa-apa, tapi rasanya Kakek selalu ketakutan melihat saya. Ada apa
kek?
26
Kakek Satrio Dokter Jena
I
D
Ruang Periksa Klinik
5
MS, Two shot
Still
Eye level
Kakek Satrio tertawa dan menepuk bahu Bastian
6
CU
Still
Eye level
Bastian tersenyum
7
MS
Paning
Eye level
1
LS
Track
Eye level
2
MS
3
27
Kakek Satrio
I
N
Kamar Tidur Kakek Satrio
MS
Still
Still
POV
OTS
1
LS
Track right
Eye level
2
CU
Track
Eye
83
Seorang pasien sudah keluar dari ruang pemeriksaan. Kakek Satrio pun bergegas masuk Kakek Satrio memasuki ruang pemeriksaan, dilihatnya orang yang ada didepannya, seperti dia mengenalnya Kakek Satrio berdiri sambil mengamati wajah itu lekat. Duduk dengan terus menatap Dokter Jena Terus menatap Dokter Jena
Kakek Satrio :Hahahahaha... Maafkan Kakek juga ya...terimakasih sudah menolong Kakek
Kakek Satrio : Kakek masuk dulu ya..
Tersenyum dan melirik kerarah papan nama dimeja
Kakek Satrio : Apakah kamu Jena? Dokter Jena : Selamat siang pak, silahkan duduk Adakah yang salah dengan penampilan saya? Ya...saya Dokter Jena
Kakek Satrio bangun dari tidur, membuka kotak yang dipeluknya kemudian mengeluarkan seragam dari kotak Dengan setengah mata
Kakek Satrio
Dokter Jena mempersilahkan duduk. Salah tingkah dengan penampilannya
right
28
Kakek Satrio
I
N
Kamar Tidur Kakek Satrio
29
Kakek Satrio
I
N
Gudang
30
31
Kakek Satrio
Kakek Satrio Dokter Jena
E
E
N
D
Depan Rumah Kakek Satrio
Taman Dongen
level
1
LS
Track right
Eye level
1
LS
Track right
Eye level
2
MS
Still
Eye level
1
LS
Track right
Eye level
2
CU
Still
Eye level
1
LS
Swing
Eye level
2
MCU
Still
OTS
3
MCU
84
Still
OTS
terpejam Kakek Satrio bangun dari tidur, meraih kursi didekat tempat tidurnya Menaiki kursi dan meraih kotak Terjatuh, memgangi dahi, memaikai seragam dan kembali ketempat tidur dan tertidur Kakek Satrio bangun dari tidur, berjalan menuju gudang, membuka pintu, kemudian menemukan seragamnyadengan mata setengah terpejam terus memanggil nama Jena Kakek Satrio berjalan kerumah dan mengambil bungkusan plastik dan membukanya Kakek Satrio mengambil bungkusan plastik yang berisi kotak kenangan SMA nya Kakek Satrio melanjutkan obrolan dengan Jena tentang gangguan tidur yang dialami Kakek Satrio Kakek Satrio menoleh kearah ke Jena dengan senyum kelegaan
Dokter Jena ertawa
:Jena...jena..
Kakek Satrio : Jena… jena… Jena… jena… Aduh… Jena… Jena…
Kakek Satrio : Jena… jena…
Dokter Jena :Hahahaha...jadi selama ini kamu ga sadar, bahwa kamu sendiri yang menciptakan ketakutan dalam diri kamu
32
Kakek Satrio
I
N
Kamar Tidur Kakek Satrio
4
Two shot
Still
Eye lelvel
5
CU
Still
POV
6
MCU
Still
OTS
7
MCU
Still
OTS
8
CU
Still
9
Two shot
Still
1
MCU
Eye level Eye lelvel
Kakek Satrio melihat kearah pita rambut Jena Dokter Jena menoleh kearah Kakek Satrio Kakek Satrio terkejut, Dokter Jena melihat kearahnya dan mengkaitkan kedua jarinya kemudian tersenyum Kakek Satrio mengkaitkan kedua jarinya Kakek Satrio membuang pandangan kedepan
Still
Eye level
Kakek Satrio meminum obat dari Jena
2
CU
Still
Eye level
3
Full shot
Still
Eye level
4
CU
Still
Eye level
85
Kakek Satrio dan Dokter Jena masih berbincang bincang
Kakek Satrio membuang semua obat yang diminumnya selama ini ketempat sampah Kakek Satrio setelah minum obat, duduk dimeja kamar Tangan Kakek Satrio menggemgamsurat cinta yang dulu, sudah kotor
selama ini? Satrio...Satrio...Kamu tuh orang realistis yang paling aku kenal. Dokter Jena :Dengan hafalan tentang Hukum Newton yang luar biasa itu. Kamu terlalu banyak menghayal tahu ga...karna hobi kamu sekarang, mendongeng didepan anak-anak.
Dokter Jena :Kenapa kamu tak menikah?
bercampur tanah
5
MCU
Still
6
MS
Still
7
ECU
Still
8
MS
Track out
86
Eye level
Eye leve
Eye level Eye level
Kakek Satrio menerawang kejadian yang di alami di halaman rumahnya,lalu mengingat masa-masa SMA, dan pertemuaanya hari ini dengan Dokter Jena)
Kakek Satrio kembali menulis surat cintanya, lalu mengingat masa-masa SMA, dan pertemuaanya hari ini dengan Dokter Jena
Tangan Kakek Satrio Menulis surat Kakek Satrio Menulis surat
VO Kakek Satrio :Aku tak ingin menjanjikan senja untukmu. Sebab aku mengerti bagaimana rasanya menunggu. Aku memilih menjadi pagi. Terbangun dari mimpi dan mulai jalani hari. Hari yang kuisi dengan berlari dari puisi. Sebab cinta lewat kata hanyalah sebuah ilusi. Padamu aku tawarkan cinta yang akan hidup dalam ingatan. Padamu aku tunjukkan cinta dalam perbuatan. Dan siang adalah tentang sebuah keterangan. Maka padamu aku ungkapkan segala kegelisahan. Kau adalah mentari yang berada pada pusat jantung hati.
33
34
Kakek Satrio
Kakek Satrio Dokter Jena
E
E
N
D
Halaman Rumah Kakek Satrio
Taman Dogeng
1
VLS
Still
Eye level
2
CU
Track left
Eye level
3
LS
Still
Eye level
1
Two shot
Track
Eye level
2
ECU
Still
3
MCU
Still
4
CU
Still
5
CU
High angle Eye level OTS
Kakek Satrio mencabut pohon yang ditanamnya, dan menggali seragam yang dikuburnya tKaki yang dipenuhi tanah, jemari yang erat menggemgam cangkul dan tumpukan tanah karena galian erus menggali dengan mata setengah terpejam Selesai menggali, Kakek Satrio memakai seragam yang sudah penuh dengan noda tanah dan tertidur dihalaman karena kelelahan Kakek Satrio memberanikan diri memberikan puisi cintanya pada Dokter Jena memberikan puisi cintanya pada Dokter Jena Dokter Jena membaca puisi sambil tersenyum Kakek Satrio menatap Dokter Jena serius Dokter Jena melipat kerta
Still
OTS
6
Two shot
Track
Eye level
Kakek Satrio tak percaya Dokter Jena tersenyum sambil menerawang ke depan
7
CU
Still
OTS
- Dokter Jena menoleh kearah Kakek Satrio - Dokter Jena berfikir
87
Dokter Jena Sejak dulu aku sudah menantikan senja dihari ini? Kakaek Satrio :Benarkah? Dokter Jena : Aku selalu mengingatmu dengan Hukum Newton III itu - Dokter Jena : Dan aku selalu berharap hari ini terjadi dan aku
35
36
Jena Satrio Teman teman Sekolah
Satrio Jena Rendy
E
E
D
D
Halaman Ruang Kelas
Jalan
Eye level Eye level
sejenak, tersenyum kemudian menerima wayang itu - Kakek Satrio menyerahkan wayang perempuan - Kakek Satrio tersenyum Kakek Satrio dan Dokter Jena asik memainkan wayang, anak-anak berlari menghampiri mereka dan mendengarkan dongeng Jena melihat Satrio dapat menjawab pertanyaan temannya tentang Hukum Newton III dengan yakin dan benar Jena semakin kagum dengan sosok itu Jena menulis nama Satrio di buku, sambil tersenyum
Still
Eye level
Jena dan Rendy dalam perjalanan pulang
Follow
Eye level
Diperjalanan pulang Rendy bertanya tentang Satrio, pemuda culun yang sepertinya mendekati Jena
Eye level
- Rendy bertanya pada jena sambil mengendarai motor vespanya - Rendy menoleh kearah Jena kemudian kembali fokus mengendarai vespa - Rendy asik mengendarai vespa - Rendy cemberut
8
CU
Still
OTS
9
LS
Track
Eye level
1
LS
Still
POV
2
MS
Still
3
ECU
Still
1
LS
2
Two shot
3
CU
88
Follow
tak akan melewatkannya
- Rendy :Jena...siapa lelaki tadi? -Rendy :Sepertinya dia menyukaimu...apa tadi dia mengatakan cinta padamu? - Rendy :Kamu tau aku tak bisa menunggu lama... - Rendy :Huh...kamu kebanyakan tapi...
4
CU
Follow
Eye level
5
CU
Still
Eye level
89
- Jena tersenyum - Jena tersenyum - Jena mengeratkan pegangannya pada pinggang Rendy
Jena mengeratkan pegangannya pada pinggang Rendy
- Jena :Dia teman sekelasku kak... - Jena :Tidak kak...tadi aku langsung meninggalkannya ketika Kak Rendy memanggilku. Tapi, aku yakin bahwa tadi Satrio ingin menyatakan cinta dan aku menyesal meninggalkan Satrio begitu saja - Jena : Maka dari itu kak...Tetapi, jika Tuhan memberikan kesempatan lagi, aku akan menerima Satrio
SCRIPT BREAKDOWN SHEET Producition Company : One Way Production Project Title : Akhir Senja Durasi : 25 Menit No Scene Cast Wardrobe
Make Up
Setting
1
1
Kakek Satrio
Kakek Satrio: Kaos Oblong dan Celana Pangsi
2
2
Kakek Satrio dan Anak anak
Kakek Satrio :
Kakek Satrio
Oblong, Baju lurik, Kaos Oblong, Baju lurik, Celana bahan hitam Celana bahan hitam
Rumah Kakek Satrio
3
3
Halaman Rumah Kakek Satrio Taman Dongeng
4
4
Kakek Satrio
Piyama
Kamar Tidur Kakek Satrio
5
5
Satrio Jena 8 Teman Sekolah
Seragam Sekolah
Ruang kelas
6
6
Kakek Satrio
Piyama
Kamar Tidur Kakek Satrio
7
7
Kakek Satrio dan Anak anak
Kakek Satrio : Kaos Oblong, Baju lurik, Celana bahan hitam
Taman Dongeng
8
8
9
9
Satrio Jena 5 Teman Sekolah
Seragam Sekolah
Ruang kelas
90
Produser : Novita Director : Muh. Arif Dwi H Technical Director : Mohammad Suryadi Properti Vehicle/ Special Notes Animal Equipment Cangkul dan tanaman
Slider
Wayang, Meja
Slider
Wayang, Meja, Tas Slempang, Obat, Gelas, Kopi dan Gula
Slider
Obat, kotak, seragam, lollipop dan surat Buku pelajaran, pulpen, Tas, Gitar Obat, kotak, seragam, lollipop dan surat
Slitder
Slitder
Slitder
Obat, Wayang, Meja
Slider
Obat, kalender, kotak, seragam, lollipop dan surat
Slitder
Lolipong dan Tas
Slitder
10
10
Kakek Satrio
Piyama
11
11
Kakek Satrio
Piyama
12
12
Kakek Satrio
Piyama
13
13
Satrio Jena
Seragam sekolah
14
14
Kakek Satrio
Piyama
15
15
Kakek Satrio Bastian
Kakek Satro : Piyama Bastian : Kaos dan celana pendek
16
16
Kakek Satrio dan Anak anak
17
17
Kakek Satrio Bastian
18
18
Kakek Satrio
19
19
20
21
Efek Lebam
Efek Lebam
Natural
Kamar Tidur Kakek Satrio
Obat, kotak, seragam, lollipop, surat dan lemari kaca
Gudang
Kunci
Kamar Tidur Kakek Satrio
Slimut, bantal dan guling
Halaman sekolah
Tas, surat dan kelopak bunga Obat, seragam, kotak, loliop, surat dan gunting Tempat sampah, plastic hitam dan kotak
Kamar Tidur Kakek Satrio Depan Rumah Kakek Satrio
Natural
Kakek Satrio : Kaos Oblong, Baju lurik, Celana bahan hitam Kakek Satro : : Kaos Oblong, Baju lurik, Celana bahan hitam Bastian : Kaos dan celana pendek Kakek Satro : : Kaos Oblong, Baju lurik, Celana bahan hitam
Natural
Satrio Jena Rendy
Seragam sekolah
Natural
20
Kakek Satrio
Piyama
21
Kakek Satrio Bastian
Kakek Satro : : Kaos Oblong, Celana bahan hitam
Taman Dongeng
Wayang, meja dan obat
Depan Rumah Kakek Satrio
Wayang, tas slempang dan obat
Ruang tamu Halaman sekolah
Ruang tamu Halaman Rumah Kakek Satrio
Natural
91
Wayang, tas slempang dan obat Surat, tas, motor vespa dan helm Kotak, seragam, lollipop dan surat Tanaman dan cangkul
Slitder
Porta jib Slider Slider
Slider
Porta jib
Slider
Porta jib Slider
Bastian : Kaos dan celana pendek 22
22
Kakek Satrio
23
23
Anak anak
24
24
Kakek Satrio Bastian
25
25
Kakek Satrio Bastian
Kakek Satro : : Kaos Oblong, Celana bahan hitam Kaos dan celana pendek Kakek Satro : Seragam sekolah, Celana bahan hitam Bastian : Kaos dan celana pendek Kakek Satro : Jaket, Shall, Celana bahan hitam Bastian : Kaos dan celana pendek Kakek Satrio : Jaket, Shall, Celana bahan hitam Dokter Jena : Seragam dokter
Natural
Ruang tamu
Natural
Taman Dongeng
Natural
Halaman Rumah Kakek Satrio
Kotak, seragam, lollipop, surat, cangkul dan tanaman
Porta jib Slider
Natural
Ruang tunggu klinik
Papan klinik, bangku panjang
Porta jib
Pulpen, stetoskop, seragam, buku, papan nama, poster, buku Seragam, kotak, loliop, surat Seragam, kotak, loliop, surat
26
26
Kakek Satrio Doketr Jena
27
27
Kakek Satrio
Piyama
28
28
Kakek Satrio
Piyama
29
29
Kakek Satrio
Piyama
Gudang
Kotak, kumci
Kakek Satrio
Piyama
Depan Rumah Kakek Satrio
Tempat samapah, kotak, plastik hitam
Kakek Satrio Dokter Jena
Kakek Satrio : Jaket, Shall, Celana bahan hitam Dokter Jena : Seragam dokter
30
31
30
31
Ruang periksa
Obat
Natural
Kamar Tidur Kakek Satrio Efek luka memar lebam
Kamar Tidur Kakek Satrio
Taman Dongeng
Natural
92
Slider
Porta Jib Slider
32
32
Kakek Satrio
Piyama
Natural
Kamar tidur
33
33
Kakek Satrio
Piyama
Natural
Halaman rumah
Pulpen, kertas, kotak, surat, lollipop, obat, tempat sampah Cangkul, tanaman, kotak
Natural
Taman dongeng
Wayang, tas slempang, surat
34
34
Kakek Satro Dokter Jena
Kakek Satrio : Kaos Oblong, Baju lurik, Celana bahan hitam Dokter Jena : kemeja, rok panjang, seragam dokter
35
35
Satrio Jena
Seragam sekolah
Natural
Ruang kelas
Pulpen, buku tulis, buku pelajaran
36
36
Jena Rendy
Seraga Sekolah
Natural
Jalan sepulang sekolah
Motor vespa, helm
93
Slider
Slider
Porta Jib Slider
FLOOR PLAN SCENE 1 - EXT. HALAMAN RUMAH KAKEK SATRIO
RUMA H
Keterangan : Kakek Satrio 94
Pohon
SCENE 2 - EXT. TAMAN DONGENG
Katerangan : Kakek Satrio Pohon Saung Tanaman Bangku Anak anak
95
SCENE 3 - INT. RUMAH KAKEK SATRIO
96
SCENE 4 - INT. RUANG TAMU
Keterangan : Kakek Satrio
97
Meja
Kursi
SCENE 5 - INT. KAMAR TIDUR
Keterangan : Meja Lemari
98
Kursi Tempat tidur Kakek Satrio
SCENE 6 - EXT. RUANG KELAS
Katerangan : Satrio Jena Teman teman Meja Murid
Meja Guru
99
SCENE 7 - INT. KAMAR TIDUR
Katerangan : Meja Lemari
100
Kursi Tempat tidur Kakek Satrio
SCENE 8 - EXT. TAMAN DONGENG
Katerangan : Kakek Satrio Pohon Saung Tanaman Bangku Anak anak
101
SCENE 9 - INT. KAMAR TIDUR
Katerangan : Meja Lemari
102
Kursi Tempat tidur Kakek Satrio
SCENE 10 - EXT. HALAMAN KELAS
Katerangan : Satrio Jena Teman teman Meja Murid
Meja Guru
103
SCENE 11 - INT. KAMAR TIDUR
Katerangan : Meja Lemari
104
Kursi Tempat tidur Kakek Satrio
SCENE 12 - INT. GUDANG
Katerangan : Kakek Satrio Gudang
105
SCENE 13 - INT. KAMAR TIDUR
Katerangan : Meja Lemari
106
Kursi Tempat tidur Kakek Satrio
SCENE 14 - EXT. GERBANG SEKOLAH
Katerangan : Satrio Jena Gerbang Sekolah
Tanaman
107
SCENE 15 - INT. KAMAR TIDUR
Katerangan : Meja Lemari
108
Kursi Tempat tidur Kakek Satrio
SCENE 16 - EXT. HALAMAN RUMAH KAKEK SATRIO
RUMA H
Keterangan : Kakek Satrio
109
Tembok Bastian
SCENE 17 - EXT. TAMAN DONGENG
Katerangan : Kakek Satrio Pohon Saung Tanaman Bangku Anak anak
110
SCENE 18 - EXT. JALAN
RUMA H Keterangan : Kakek Satrio
111
Bastian
SCENE 19 - INT. RUANG TAMU
Keterangan : Kakek Satrio Meja
112
Kursi
SCENE 20 - EXT. GERBANG SEKOLAH
Katerangan : Satrio Jena Gerbang Sekolah
Tanaman
113
SCENE 21 - INT. RUANG TAMU
Keterangan : Kakek Satrio Meja
114
Kursi
SCENE 22 - EXT. HALAMAN RUMAH KAKEK SATRIO
RUM AH BAST IAN
RUM AH KAK EK SATR IO
Keterangan : Kakek Satrio
115
Bastian Pohon
SCENE 23 - INT. RUANG TAMU
Keterangan : Kakek Satrio Meja
116
Kursi
SCENE 24 - EXT. TAMAN DONGENG
Katerangan : Anak anak Pohon Saung Tanaman Bangku
117
SCENE 25 - EXT. HALAMAN RUMAH KAKEK SATRIO
RUM AH KAK EK SATR IO
Keterangan : Kakek Satrio
118
Bastian Pohon
SCENE 26 - EXT. RUANG TUNGGU KLINIK
KLIN IK
Keterangan : Kakek Satrio
119
Bastian
SCENE 27 - EXT. RUANG PEMERIKSAAN KLINIK
Keterangan : Kakek Satrio Dokter Jena Kursi Meja
120
SCENE 28 - INT. KAMAR TIDUR
Katerangan : Meja Lemari
121
Kursi Tempat tidur Kakek Satrio
SCENE 29 - INT. KAMAR TIDUR
Katerangan : Meja Lemari
122
Kursi Tempat tidur Kakek Satrio
SCENE 30 - INT. GUDANG
Gudang
Toi let
Katerangan : Kamar Tidur
123
Kakek Satrio
SCENE 31 - EXT. HALAMAN RUMAH KAKEK SATRIO
RUMA H
Keterangan : Kakek Satrio
124
SCENE 32 - EXT. TAMAN DONGENG
Katerangan : Dokter Jena Pohon Saung Tanaman Bangku Kakek Satrio
125
SCENE 33 - INT. KAMAR TIDUR
Katerangan : Meja Lemari
126
Kursi Tempat tidur Kakek Satrio
SCENE 34 - EXT. HALAMAN RUMAH KAKEK SATRIO
RUM AH KAK EK SATR IO
Keterangan : Kakek Satrio
127
Pohon
SCENE 35 - EXT. TAMAN DONGENG
Katerangan : Dokter Jena Pohon Saung Tanaman Bangku Kakek Satrio
128
SCENE 36 - EXT. RUANG KELAS
Katerangan : Satrio Jena Teman teman Meja Murid
Meja Guru
129
SCENE 36 - EXT. RUANG KELAS
Katerangan : Satrio Jena Teman teman Meja Murid
Meja Guru
130
SCENE 37 - EXT. RUANG KELAS
Katerangan : Rendy Jena
131
3.3 Proses Kerja Penulis Naskah Penulis dalam pengerjaan drama televisi “Akhir Senja” adalah sebagai penulis naskah. Penulis naskah adalah pencipta konsep pertama yang dinyatakan dalam bentuk sebuah teks naskah. (The Art Of Acting. Eka D. Sitorus : 2003 : 9) Scriptwriter adalah tenaga profesional yang membuat dan menulis naskah atau skenario sesuai dengan kaidah produksi televisi. (Kamus Istilah Pertelevisian . Leli Achlina dan Purnama Suwardi : 2011 : 153) Menurut penulis, seorang penulis naskah adalah orang yang bertugas menuangkan ide dan konsep kreatif cerita dalam bentuk skenario, dan mempertanggungjawabkan tersampainya pesan cerita kepada penonton. Pada tahapan kerja, penulis naskah melewati proses pra produksi, produksi dan pasca produksi. 3.3.1
Pra Produksi Pada saat pra produksi, penulis naskah mempunyai peran membuat ide cerita
kemudian mengembangkannya menjadi sebuah skenario. Skenario adalah naskah yang berisi perincian dan urutan adegan. (Kamus Istilah Pertelevisian . Leli Achlina dan Purnama Suwardi : 2011 : 151) Ide cerita yang diambil adalah tentang kisah cinta yang dikaitkan dengan sebuah gangguan tidur Somnambulisme/Sleepwalking. Setelah menentukan ide cerita, penulis melakukan riset dengan membaca beberapa referensi buku, internet, dan mendatangi seorang dokter sebagai narasumber. Somnambulisme/Sleepwalking adalah gangguan tidur yang cukup aneh dan dapat membahayakan penderita atau
132
orang lain disekitarnya. Terbangun dari tidur, kemudian melakukan kegiatan yang bisa dilakukan ketika dalam kondisi sadar. Misalnya, membuka pintu, memasak, menulis, menyetir mobil, bahkan membunuh. Itu terjadi karena otak sudah tidak dapat membedakan antara tidur dan terjaga. Menurut
Prof.DR.dr.
S.M.
Lumbantobing,
Sp.S(K),
Sp.KJ.
(2004),
Somnambulisme dapat dipicu oleh berbagai keadaan, seperti: 1. Deprivasi (kurang) tidur. 2. Demam. 3. Stres. 4. Medikasi (misalnya: fenotiazin, kloralhidrat, lithium). 5. Gangguan lain yang menyebabkan terbangun dari tidur (arousal), misalnya: OS (Obstructive Sleep Apnea), kandung kencing penuh, suara keras. Ide cerita yang ada dibuat menjadi sebuah cerita fiksi dengan genre romance. Sebuah kisah tentang Kakek Satrio yang patah hati dan akhirnya rela membujang hingga usia 45 tahun. Menyibukan diri sebagai pendongeng anak-anak, Kakek Satrio mulai dihinggapi masalah tentang gangguan kesehatan seperti migraine dan demam dimalam hari. Gangguan kesehatan serta kebiasaan minum obat FluoroquinoloneAntibiotik dan Bupropion-Antidepresan yang tidak sesuai dosis, membuat Kakek Satrio mengidap gangguan tidur Somnambulisme. Gangguan tidurnya membuat dia semakin tertekan, karna gangguan tidurnya ini membuat dia selalu teringat pada masalalu. Tidur semula menggunakan piyama kemudian bangun menggunakan seragam SMA yang sudah lusuh. Disertai mimpi buruk tentang kenangan SMA nya yang membuatnya patah hati. Kenangan tentang seorang gadis bernama Jena.
133
Kehidupan sepi yang diwarnai dengan ketakutan dan kecemasan. Kakek Satrio selalu dihantui perasaaan takut, siapa yang sudah memakaikan seragam ketubuhnya padahal ia sudah berusaha membuang seragam itu jauh-jauh. Ketakutannya semakin parah dengan hadirnya tetangga yang misterius, Bastian. Bastian adalah tetangga yang tidak mudah bersosialisasi. Dan dengan bantuan Bastian, Kakek Satrio dibawa ke dokter psikiater agar mendapat perawatan. Terkejutnya Kakek Satrio bahwa dokter psikiater yang ditemuinya adalah Jena, cinta pertamanya ketika SMA. Karna Dokter Jena, Kakek Satrio tahu tentang penyakit dan ketakutannya selama ini. Dan karna Dokter Jena, usia senja Kakek Satrio menjadi lebih merona. Setelah penulisan skenario selesai, lalu penulis bersama tim berdiskusi ditahap bimbingan dengan pembimbing Tugas Akhir. Hingga akhirnya, naskah skenario siap untuk diproduksi.
3.3.2
Produksi Pada saat produksi, penulis mempunyai peranan yang cukup penting
diantaranya : 1.
Membantu Sutradara untuk menjaga alur cerita agar sesuai dengan
skenario yang sudah dibuat. 2.
Membantu para pemain untuk memahami karakter yang diperankan
sesuai dengan skenario 3.
Membantu Kameraman untuk menvisualisasikan bahasa skenario
menjadi sebuah sajian audio visual yang layak ditonton
134
4.
Membantu penata artistik untuk menyiapkan setting lokasi, wardobe,
dan make up pemain, agar sesuai dengan skenario yang ada
3.3.3
Pascaproduksi Setelah tahap produksi selesai kemudian melakukan tahap pascaproduksi.
Sebagai penulis naskah, penulis berusaha menjaga alur cerita yang ada didalam skenario. Dan juga tetap berkomunikasi dengan editor dan sutradara apabila terdapat perubahan alur cerita dalam proses editing. Dan memperhatikan bila ada dialog yang ditambahkan atau dikurang dari naskah yang dibuat.
3.3.4
Peran dan Tanggungjawab Penulis Naskah bekerja sama dengan produser dan sutradara dalam mengemas
konsep ide dasar kreatif menjadi suatu cerita drama televisi. (Menjadi Sutradara Televisi. Naratama : 2004:49) Adapun tanggungjawab dari seorang penulis naskah yaitu : 1.
Menciptakan dan menulis dasar acuan produksi dalam bentuk naskah
atas dasar ide cerita sendiri atau ide dari orang lain yang telah disepakati oleh Produser dan Sutradara sebagai Triangle Sytem. Penulis Naskah, Produser, Sutradara adalah tiga kepala yang berperan penting untuk menentukan ide cerita. 2.
Menjadi narasumber dalam proses produksi dan pascaproduksi.
Selain menulis naskah skenario, penulis naskah mempunyai peran untuk membantu Sutradara di lapangan saat proses shooting dan mendampingi Editor bersama dengan Sutradara dan Produser saat proses editing.
135
3.
Seorang penulis skenario harus mampu menerjemahkan setiap kata
yang dihasilkan menjadi sebuah gambaran imaji visual yang dibatasi oleh format pandang „kotak-kotak layar televisi‟. (Menjadi Penulis Skenario Profesional. Sonny Set dan Sita Sidharta 2003: 24)
3.3.5
Proses Penciptaan Karya Dalam tugas drama yang sekaligus sebagai Tugas Akhir, penulis berperan
sebagai penulis naskah dalam produksi yang berjudul “Akhir Senja”. Penulis sadar, bahwa penulis hanyalah manusia biasa yang jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangan dalam proses penciptaan karya. Namun, penulis tetap ingin memberikan yang terbaik dalam segala hal yang berkaitan dengan proses penciptaan karya. Penulis juga menggunakan beberapa referensi, baik itu referensi tentang penulisan naskah skenario ataupun referensi tentang ide cerita yang mengangkat tentang gangguan tidur Somnambulisme/Sleepwalking. Referensi bersumber dari buku, internet, dan seorang dokter. Dan referensi ide cerita film romantik berasal dari film “(500) Days of Summer”, “Alexandria”, “MIKA”.
Referensi film lainnya adalah “About Time” dan “The Sixth Sense”, sebagai referensi untuk menbuat twist, agar penonton tidak mudah menebak ending cerita. 136
A.
Konsep Kreatif
Cerita yang diangkat merupakan sebuah cerita fiksi yang dikembangkan oleh penulis naskah berdasarkan imajinasi dan riset yang telah dilakukan. Sebuah cerita fiksi tidak perlu dibuat seperti kenyataan, kita boleh memasukan unsur-unsur khayalan atau creative license sebagai bumbu untuk membuat cerita lebih menarik. Yang penting, creative license ini tidak terlalu menyimpang sehingga mengganggu jalannya cerita. Riset akan menolong kita untuk mengetahui unsur „nyata‟ dari sebuah cerita. Inilah perlunya melakukan riset karakter dan peristiwa dengan cerita dan teliti. Semakin banyak yang kita tahu mengenai sebuah peristiwa, kita dapat meletakan para tokoh di dalam situasi dan konflik yang menarik. Semakin dalam kita mengetahui karakter tokoh kita maka kita dapat mengantisipasi tindakan dan reaksinya terhadap situasi tertentu sehingga cerita dapat mengalir secara wajar. (Menjadi Penulis Skenario Profesional. Sonny Set dan Sita Sidharta 2003: 20) Konsep Kreatif seorang penulis naskah dirangkum dalam sebuah logline. Logline adalah sebuah kalimat yang berisi sinopsis dan sebuah “pancingan yang menarik” dari sebuah cerita. Logline bermula saat studio-studio Hollywood
137
menyimpan banyak naskah yang dianggap menarik untuk sebuah film. Logline memudahkan pekerja film untuk memilih sebuah naskah secara cepat. Harapannya, Logline bisa memancing rasa ingin tahu penerbit sehingga penerbit mau membaca proposal film dengan seksama. Karena itu Logline harus baik dan menarik. Didalam logline terdapat ide pokok, tema, premis, motivasi, stake, set up masalah, plot, judul dan sinopsis. Setelah logline selesai dibuat dan disetujui oleh tim dan dosen pembimbing, penulis naskah melanjutkan konsep kreatifnya pada treatment dan skenario. Berikut adalah penjabaran dari logline drama televisi “Akhir Senja” :
a.
Ide Pokok
Ide pokok adalah sebuah jawaban mengenai pertanyaan mendasar sebuah film, yaitu apa yang mau dibicarakan dalam film ini. (Bikin Sendiri Film Kamu. M. Bayu Widagdo & Winastwan Gora S. : 2004 : 28) Menurut penulis, ide pokok adalah sebuah kalimat perenungan dari creator film yang ingin disampaikan kepada penonton. Ide pokok dari drama televisi “Akhir Senja” : Kesalahan di masalalu bisa mempengaruhi masa depan. Didalam sebuah kalimat perenungan tersebut, creator film ingin menyampaikan bahwa apapun yang dilakukan di masalalu akan berpengaruh pada masa yang akan datang. Kesalahan dan kegagalan di masalalu tidak bisa diubah, dan tak perlu disesali. Yang harus dilakukan adalah simpan masalalu sebagai sebuah kenangan dan
138
pelajaran yang berharga. Dan untuk masadepan, lakukanlah yang terbaik apapun yang bisa kita lakukan, karena kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi di masadepan.
b.
Tema
Tema cerita adalah pokok pikiran dalam sebuah karangan. Atau dapat diartikan pula sebagai dasar cerita yang ingin disampaikan oleh penulisnya. (Kunci Sukses Menulis Skenario. Elizabeth Lutters : 2004:41) Menurut penulis, tema adalah sebuah kalimat yang menjelaskan ide pokok tentang usaha seorang protagonis/pemeran utama dalam skenario. Tema berhubungan erat dengan ide pokok, dalam drama televisi “Akhir Senja” ini, penulis membuat tema : Tentang Satrio yang rela membujang hingga usia senja karena kesalahannya di masalalu. Dasar cerita yang diangkat adalah tentang Satrio yang rela membujang hingga usia senja, karna kesalahan masalalu ketika dia masih duduk di bangku SMA. Ketika SMA, dia mencintai seorang gadis teman sekelasnya bernama Jena. Karna Satrio tidak berani mengungkapkan perasaannya, dan sempat terjadi kesalahpaham, membuat dia memutuskan untuk tidak menikah hingga usia 45 tahun. Dan setiap hari disibukan dengan menjadi seorang pendongeng. Tekanan hidup yang dialami, gangguan kesehatan, dan kelebihan dosis atas obat yang diminumnya membuat dia menderita Somnambulisme. Gangguan tidur yang membuat jiwanya selalu cemas setiap hari, karna selalu teringat akan masalalunya.
139
c. Premis (Intisari cerita) Intisari cerita bisa dikaitkan dengan pesan yang ingin disampaikan oleh cerita, atau sesuatu yang menentukan arah cerita. (Kunci Sukses Menulis Skenario. Elizabeth Lutters : 2004:45) Menurut penulis, premis adalah kalimat kesimpulan dari cerita yang mengandung sebuah pesan.
Dalam drama televisi “Akhir Senja” ini, penulis
membuat premis : Diusia senja, Kakek Satrio menjadi seorang pendongeng anak-anak untuk mengisi hidupnya yang sepi, Kakek Satrio berusaha melupakan kegagalan dan kesalahannya dimasalalu yang terus saja menghantuinya. Didalam premis tersebut, penulis ingin menyampaikan pesan bahwa drama televisi “Akhir Senja” berisi tentang usaha seorang bujang lapuk yang ingin melupakan masalalunya. Didalam kesendiriannya, Kakek Satrio menyibukan diri menjadi seorang pendongeng anak-anak. Namun ketika sepi menghampiri, masalalu itu terus menghampirinya dan membuatnya semakin tertekan. d. Motivasi Motivasi yang dimaksud disini adalah motivasi lakon dalam melakukan setiap aksinya didalam cerita. Dalam drama televisi “Akhir Senja” ini, motivasi tokoh utama adalah : Kakek Satrio ingin mengakhiri rasa sepinya dan membuang jauh-jauh masalalunya.
140
Motivasi lakon ini akan terus dibawa hingga akhir cerita, karna inilah yang menjadi dasar selanjutnya dari sebuah film. Tentang seorang tokoh yang ingin mencapai tujuan dalam sebuah cerita. e.
Stake
Stake adalah sebuah kalimat dilema, konflik yang dialami tokoh utama jika dia melakukan sebuah tindakan ataupun tidak melakukan apa-apa. Dalam drama televisi “Akhir Senja” ini, stake yang terjadi pada tokoh utama adalah : Jika Kakek Satrio tidak membuang jauh-jauh masalalunya maka ia akan terus dihantui. Stake ini akan menambah konflik dalam sebuah cerita dan menentukan action tokoh utama dalam cerita. Action/Aksi menerangkan aktivitas yang terjadi pada setiap scene. Action/Aksi melingkupi masalah fisik dan psikologi karakter, keadaan lingkungan sekitarnya atau suasana. (Menjadi Penulis Skenario Profesional. Sonny Set dan Sita Sidharta 2003: 72) f. Set up Masalah Set up masalah adalah akar dari segala permalahan yang terjadi pada lakon utama dalam cerita. Dalam drama televisi “Akhir Senja” ini, set up masalahnya adalah : Satrio tak berani mengungkapkan perasaannya pada Jena, pujaaan hatinya dikala muda. Ketakutan Satrio untuk menyatakan cintanya pada Jena ketika SMA, membuat kegagalan ini terus mengikuti hidupnya hingga masa depan. Mumbuat Satrio semakin
141
tertekan dalam menjalani hidup. Dan dari sinilah semua konflik dalam cerita drama televisi “Akhir Senja” dimulai. g.
Plot
Plot disebut juga dengan alur cerita atau jalan cerita. Tidak ada cerita tanpa jalan cerita atau plot. Jadi, plot adalah hal yang wajib dalam membuat sebuah cerita, termasuk cerita untuk skenario film dan sinetron. Plot yang berkaitan dengan penulisan skenario dapat dibagi menjadi plot lurus dan plot bercabang. (Kunci Sukses Menulis Skenario. Elizabeth Lutters : 2004:50) Meskipun ceritanya hanya terfokus pada satu tokoh utama saja, dan semua konfliknya selalu berkaitan dengan tokoh utamanya, penulis naskah membuat plot seperti anak tangga seperti struktur yang diterapkan oleh Elizabeth Lutters. Ini merupakan Grafik Elizabeth Lutters 1. (Kunci Sukses Menulis Skenario Edisi Revisi. Elizabeth Lutters : 2010 : 54)
Keterangan :
Teaser 142
Teaser adalah adegan gebrakan, ditampilkan pada pembukaan/awal cerita, yang tujuannya memancing penonton untuk menyaksikan kelanjutan cerita dibelakangnya. Teaser bisa berupa sebuah scene/adegan baru yang diciptakan oleh penulis skenario, bisa juga cuplikan adegan paling menarik/konflik utama yang sudah ada di dalam skenario. (Kunci Sukses Menulis Skenario Edisi Revisi. Elizabeth Lutters : 2010 : 166) Setelah mengambil gebrakan didepan, grafik turun/reda beberapa saat yang diisi dengan pengenalan tokoh dan permulaan konflik. Didalam drama televisi “Akhir Senja”, teaser diawali dengan seseorang menggali tanah, yang merupakan cuplikan adegan yang ada dalam skenario berikutnya, Kemudian setelah teaser, ada pengenalan tokoh Kakek Satrio yang seorang pendongeng anak-anak. Dan permulaan konflik dimulai dengan menunjukan kehidupan Kakek Satrio yang sepi. Konflik Kemudian mulai memasuki konflik yang naik, lalu datar sedikit, terus naik lagi, datar sedikit lagi, seperti anak tangga. Konflik seperti anak tangga ini, ditunjukan dalam drama televisi “Akhir Senja”, dimana Kakek Satrio yang gelisah ketika tidur kemudian bermimpi tentang masalalu yang indah dan pahit. Kemudian harus bangun, dengan mendapati keanehan dalam
dirinya.
Terbangun
mengenakan
seragam
SMA,
padahal
awalnya
menggunakan piyama ketika tidur. Ketakutan dan kepanikan yang tergambar, kemudian untuk meredam itu Kakek Satrio harus meminum obat antibiotik dan antridepresan.
143
Klimaks Setelah adanya naik turun pada konflik, kemudian konflikpun mencapai klimaksnya. Klimaks adalah puncak konflik. Klimaks dari drama televisi “Akhir Senja” adalah ditemukannya Kakek Satrio terbaring dihalaman rumahnya yang berantakan oleh tetangga misteriusnya, Bastian. Tanah yang tergali, dan Kakek Satrio tertidur dengan seragam SMA yang compangcamping penuh dengan noda tanah. Katarsis Ketika sudah mulai mencapai klimaks, akan ada katarsis penjernihan sedikit. Katarsis dari drama televisi “Akhir Senja” adalah ketika mulai ada titik terang tentang siapa itu Bastian, dan apa yang dialami oleh Kakek Satrio selama ini yang ternyata dia menderita sebuah gangguan tidur. Tamat Akhir dari cerita yang telah dibuat, bisa happy ending ataupun sad ending. Akhir dari drama televisi “Akhir Senja” adalah akhir yang bahagia, dimana dokter psikiater yang ditemui Kakek Satrio untuk memeriksa kondisi kesehatannya adalah Jena. Gadis pujaannya ketika SMA. Jena ternyata juga menyimpan perasaan yang sama pada Kakek Satrio. Merekapun bersama menghabiskan usia senja mereka disebuah taman dongeng, disaksikan anak-anak yang asik mendengarkan mereka berdongeng bersama. (Plot “Akhir Senja” terlampir)
144
h.
Karakter Tokoh
Karakter bisa disamakan dengan sifat bisa juga disebut peran tokoh. Dalam skenario, karakter haruslah sesuai dengan peran yang dimainkan, misalnya seseorang yang tinggal dijalanan tentu saja berbeda dengan seseorang yang tinggal dalam keluarga yang berpendidikan. Baik dari gaya bicara, ataupun dari cara berpakaiannya. Peran tokoh dibagi menjadi peran protagonis, antagonis, tritagonis, dan peran pembantu. 1.
Peran Protagonis
Peran Protagonis adalah peran yang harus mewakili hal-hal positif dalam kebutuhan cerita. Peran ini biasanya cenderung menjadi tokoh yang disakiti, baik, dan menderita sehingga akan menimbulkan simpati bagi penontonnya. Dalam sebuah cerita biasanya ada satu atau dua peran protagonis, dengan didampingi tokoh yang lain (sidekick). Peran protagonis ini biasanya menjadi tokoh sentral, yaitu tokoh yang menentukan gerak adegan. Dalam drama televisi ”Akhir Senja”, Kakek Satrio
merupakan peran
protagonis. 2.
Peran Antagonis
Peran Antagonis adalah kebalikan dari peran protagonis. Peran ini adalah peran yang harus mewakili hal-hal negatif dalam kebutuhan cerita. Peran ini biasanya cenderung menjadi tokoh yang menyakiti tokoh protagonis. Dia adalah tokoh yang jahat sehingga akan menimbulkan rasa benci penontonnya. Dalam sebuah cerita, biasanya ada satu atau dua peran antagonis, dibantu tokoh-tokoh lain (kontagonis). Peran antagonis juga sering menjadi tokoh sentral dalam cerita, yang tugasnya
145
mengganggu dan melawan peran protagonis. Peran ini biasanya merupakan keladi terjadinya sebuah konflik. Dalam drama televisi ”Akhir Senja” , terdapat peran antagonis tanpa tokoh. Maksudnya yang berperan sebagai peran antagonis, adalah kenyataan bahwa tokoh protagonis harus menghadapi kehidupan yang sepi tanpa seorang pendamping, setiap tidur selalu dihantui oleh mimpi di masalalu, dan bangun tidur terkejut dengan perubahan yang dia alami, semula menggunakan piayama kemudian bangun menggunakan seragam SMA yang sudah berusaha disingkirkan oleh Kakek Satrio. 3.
Peran Tritagonis
Peran Tritagonis adalah peran pendamping, baik untuk peran protagonis maupun untuk peran antagonis. Peran ini bisa menjadi pendukung atau penentang tokoh sentral, tetapi bisa juga sebagai penengah atau perantara antartokoh sentral. Posisinya menjadi pembela tokoh yang didampinginya. Peran ini termasuk peran pembantu utama. Dalam drama televisi ”Akhir Senja” , yang merupakan karakter pendukung adalah Dokter Jena, Satrio Muda dan Jena Muda, Bastian, dan Rendy. 4.
Peran Pembantu
Selain ketiga peran tadi, masih ada peran pembantu yang berfungsi sebagai tokoh pelengkap, gunanya untuk mendukung rangakaian cerita. Kehadiran tokoh ini tidak ada pada semua cerita, tergantung dari kebutuhan cerita. Jika tidak diperlukan pelengkap tokoh, tidak perlu ditampilkan. Dalam drama televisi ”Akhir Senja” peran anak-anak, teman-teman sekelas Satrio, dan guru fisika merupakan peran pembantu. (Kunci Sukses Menulis Skenario. Elizabeth Lutters : 2004 : 80, 81, 82)
146
Menurut Enang Rokajat Asura (2005:47) bahwa “karakter tokoh yang kuat dan jelas akan sangat membantu pencapaian kesan dari thema yang disodorkan. Apapun bentuk dan wujud tokoh itu, apakah dia seorang manusia, binatang, benda mati seperti kayu dan batu, wayang, bintang, bulan, kartun, setan, ataupun malaikat, semua harus dapat diterima dengan logis”.
i.
Judul
Setelah menentukan plot/alur cerita dan karakter tokoh , penulis naskah menentukan judul yang paling tepat untuk mewakili keseluruhan ide kreatif. Maksud dari judul drama televisi “Akhir Senja” adalah wujud dari sebuah penantian panjang dan menemukan penyelesaiannya di usia senja dan dalam suasana senja yang datangkan rona. Wujud dari penantian Kakek Satrio pada cinta pertamanya, hingga usia senja dia tak menikah karna terlalu terpaku pada masalalunya. Di usia senja dan dalam suasana taman di waktu senja, dia menemukan sosok Jena, gadis pujaannya, yang ternyata juga menyimpan perasaan yang sama dengannya sejak dulu. Meski waktu telah berlalu, kehidupan telah berubah, tetapi cinta itu tetap saja sama. Dengan dasar pemilihan judul tersebut, diharapkan dapat menarik setiap orang yang melihat judulnya, dapat membangkitkan rasa ingin tahunya sehingga ingin segera menontonnya.
j.
Sinopsis
Cerita film bisa berasal dari aneka macam sumber. Dari buku sejarah, novel, cerita pendek, komik, berita, dan sebagainya. Semua bahan itu manakala akan
147
dijadikan film sebaiknya diuraikan dulu dalam bentuk sinopsis. Yakni ikhtisar cerita yang berisi semua bahan informasi pokok untuk dijadikan film sebagaimana diinginkan. (Teknik Menulis Skenario Film Cerita. H. Misbach Yusa Biran : 2006 : 233). (Sinopsis “Akhir Senja” terlampir)
k.
Message
Pesan yang terkandung dalam drama televisi “Akhir Senja” untuk penonton adalah : 1.
Simpanlah masalalu sebagai sebuah kenangan dan pelajaran berharga
yang tak perlu disesali sepanjang hidup 2.
Kegagalan di masalalu adalah sebuah proses yang harus kita tempuh
setelah berusaha, memang pahit tapi itulah hidup. Siap gagal, pasti siap sukses. 3.
Bangkit dan semangatlah untuk menata masadepan. Meski nasi telah
berubah menjadi bubur, kita masih tetap bisa mengambil hikmahnya. Terus lakukan yang terbaik, karna tidak ada yang pernah tahu apa yang terjadi di masadepan
B.
Konsep Produksi
Ketika proses produksi, konsep yang dipegang seorang penulis naskah adalah memposisikan diri sebagai narasumber. Sebagai penanggung jawab penjaga alur cerita. Membantu crew lainnya ketika produksi, Sutradara, Kameraman, dan Tim Artistik agar mendapatkan gambar sesuai dengan skenario. Kemudian juga membantu para pemain untuk memahami karakter dalam cerita.
148
C.
Konsep Teknis
Dalam membuat konsep kreatif, penulis berdiskusi dengan satu tim dan dosen pembimbing tugas akhir. Setelah konsep kreatif selesai hingga sinopsis, saatnya mengerjakan skenario. Tak ada konsep teknik yang terlalu spesifik dalam pembuatan skenario. Jika semua konsep kreatif telah selesai, penulis hanya tinggal merangkai kalimat dalam skenario. Penulis melepaskan semua pikiran-pikiran diluar cerita yang akan dibuat. Kemudian ketika menulis skenario, penulis masuk dan sebisa mungkin menjadikan diri penulis berada pada posisi tokoh dalam cerita. Sebaiknya, seorang penulis skenario memposisikan diri menjadi sebanyak mungkin tokoh dalam cerita. Hingga saat menulis dialog, semua akan muncul secara sendirinya sesuai dengan karakter tokoh dalam cerita. Menurut Elizabeth Lutters di dalam bukunya Kunci Sukses Menulis Skenario Edisi Revisi (2010 : 105), Saya tidak mungkin mendikte bagaimana cara membuat kalimat-kelimat hingga menjadi skenario yang utuh, sebab saya anggap hal itu adalah pekerjaan para dewa. Maksudnya saya sendiri kadang-kadang tidak pernah memahami ketika ada kekuatan lain yang menuntun jari tangan saya untuk mengetik dan terus mengetik, merangkai kalimat-kalimat, sehingga tercipta sebuah hasil skenario yang utuh. Saya pikir itu pastilah pekerjaan dewa-dewa yang diluar kemampuan pribadi saya. Jadi, misteri ini tidak dapat saya ungkapkan lewat katakata, selain hanya dengan satu kata : menulislah. Seperti kata Elizabeth Lutters didalam bukunya, tidak ada teknik khusus dalam menulis skenario, penulis hanya melakukan pekerjaannya menulis dan menulis.
149
Seorang dramawan asal Prancis, Pierre Corneille berkata “ Do your duty and leave the rest to gods” (lakukan tugas anda dan selebihnya tugas para dewa). ( Kunci Sukses Menulis Skenario Edisi Revisi. Elizabeth Lutters : 2010 : 105) Konsep teknik lainnya mengenai penulisan skenario adalah memperhatikan tata bahasa dan teknik penulisannya. Sebaiknya bahasa yang digunakan dalam dialog bukanlah bahasa buku, melainkan bahasa lisan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang disesuaikan dengan karakter tokoh dan setting cerita. Kecuali pada deskripsi visual, penulis menggunakan bahasa buku karna kegunaannya memang untuk dibaca dan divisualisasikan. Penulis juga menambahkan Voice Over (VO) dalam skenario. Voice Over (VO) adalah dialog yang orangnya tampak, suara terdengar, tapi bibirnya tidak bergerak, jadi seperti sedang berfikir atau berbicara dalam hari. (Kunci Sukses Menulis Skenario Edisi Revisi. Elizabeth Lutters : 2010 : 166). Selain Voice Over juga ada Narator sebagai teknik pengenalan tokoh Kakek Satrio diawal cerita.
3.3.6
Kendala dan Solusi Berikut adalah kendala yang dialami oleh penulis dan solusi yang diambil :\ 1. a.
Kendala Pra Produksi Kendala
: Menyamakan ide antara penulis, tim produksi, dan dosen
pembimbing tugas akhir. Solusi
:
Mendengarkan semua pendapat yang ada, kemudian
menyodorkan ide cerita penulis kepara tim dan pembimbing tugas akhir dengan
150
meyakinkan. Dengan didukung adanya riset yang memadai, alur cerita menarik, dan pesan yang akan diterima oleh penonton. b.
Kendala
:
Memperbanyak
riset
tentang
gangguan
tidur
Somnambulisme/Sleepwalking Solusi
:
Memperbanyak referensi bacaan yang bersumber dari
buku dan internet. Kemudian mencari narasumber seorang dokter yang mengetahui gejala dan penyebab dari gangguan tidur Somnambulisme/Sleepwalking. c.
Kendala
:
Proses pengerjaan yang relatif cepat, dan adanya revisi
berulang-ulang dari Sutradara dan dosen pembimbing tugas akhir. Solusi
:
Penulis harus dipaksa berfikir cepat dan cerdas, karna
banyak ide yang terus saja diolah bersama. Dan untuk drama televisi “Akhir Senja”, penulis telah membuat tiga alur cerita yang berbeda. Revisi yang ketiga adalah ide dan alur cerita yang paling menarik dan paling matang. Sehingga Sutradara, Produser dan dosen pembimbing tugas akhir, menyetujui cerita ketiga untuk segera diproduksi. d.
Kendala
:
Seorang penulis naskah dituntut untuk terus fokus dari
mulai pra produksi, produksi, hingga pascaproduksi. Fokus membuat cerita, fokus menjadi narasumber ketika produksi dan pascaproduksi. Penulis naskah memiliki peran penting akan tersampainya pesan cerita kepada penonton. Solusi
:
Terus berusaha untuk berpegang teguh pada konsep
kreatif dan skenario yang telah dibuat. Dan yakin, bahwa karya yang dihasilkan dari hati maka akan sampai ke hati pula. 2.
Kendala Produksi
151
a.
Kendala
: Ada beberapa perubahan naskah ketika produksi terjadi,
seperti perubahan lokasi, dan dialog yang di improve oleh pemain. Solusi
: Tetap menerima perubahan yang terjadi, namun tetap berpegang
teguh pada naskah. Perubahan yang terjadi tidak akan melenceng atau mengubah naskah secara keseluruhan. Perubahan yang terjadi dilapangan, menuntut Penulis naskah dan Sutradara untuk terus membuat banyak planing, agar perubahan yang terjadi tidak merusak susunan cerita.
3.
Kendala Pascaproduksi
a.
Kendala : Bersama Sutradara dan Editor menselaraskan cerita ketika
proses editing, yang didukung dengan efek dan ilustrasi musik, agar cerita dapat nilai menarik dan diterima oleh penonton. Solusi
: Mencari banyak referensi mengenai efek dan ilustrasi musik, dan
menselaraskannya berdasarkan naskah yang ada. Sehingga drama televisi ini akan menarik untuk ditonton, dan pesan dalam cerita dapat tersampaikan. 3.3.7 Lembar Kerja Penulis Naskah : 1. Logline 2. Sinopsis 3. Karakteristik Pemain 4. Treatment 5. Skenario 1.
Logline
Judul
152
Akhir Senja Ide Kesalahan di masalalu bisa mempengaruhi masa depan Tema Tentang Kakek Satrio yang rela membujang hingga usia senja karena kesalahannya di masalalu Premis Diusia senja, Kakek Satrio menjadi seorang pendongeng anak-anak untuk mengisi hidupnya yang sepi, Kakek Satrio berusaha melupakan kegagalan dan kesalahannya dimasalalu yang terus saja menghantuinya Motivasi Kakek Satrio ingin mengakhiri rasa sepinya dan membuang jauh-jauh masalalunya Stake Jika Kakek Satrio tidak membuang jauh-jauh masalalunya maka ia akan terus dihantui Set up Masalah Satrio tak berani mengungkapkan perasaannya pada Jena, pujaaan hatinya dikala muda Turning Point 1 Diawali dengan teaser, seseorang sedang menggali tanah kemudian pengenalan tokoh. Cinta pertama memang indah dan sulit untuk dilupakan. Ini membuat Kakek Satrio rela membujang hingga usia senja, karena Jena sang pujaan hati tidak bisa digantikan
153
oleh siapapun. Hidup senjanya hanya dihabiskan dengan menjadi pendongeng anakanak. Berdongeng tentang keberhasilan hidup, yang pada kenyataannya berbanding terbalik dengan hidupnya yang sepi. Turning Point 2 Setiap malam Kakek Satrio membuka kotak yang berisi seragam SMA yang lusuh, tiruan permen lolipop bulat dengan pesan selamat ulang tahun diatasnya dan surat cintanya untuk Jena. Dia berfikir bahwa semua kenangan tentang Jena akan menghapus sedikit rasa sepinya. Namun, hal ini malah membuatnya semakin menderita. Kakek Satrio sering meluapkan kesedihannya pada barang-barang masalalunya itu. Gangguan kesehatan mulai mengerogoti tubuhnya. Kakek Satrio menderita migrain. Karena obat yang diminumnya dan stress berat yang ia rasakan membuatnya mengalami gangguan tidur, Somnambulisme/Sleepwalking. Setiap bangun dari tidur, Kakek Satrio yang semula mengenakan piyama menjadi mengenakan seragam SMA lusuhnya kemudian bermimpi tentang masalalu. Bangun tidur dia selalu menangis. Kejadian ini selalu berulang, bangun dengan seragam SMA nya, dan meratapi masalalu. Kakek Satrio berusaha membuang seragamnya. Kakek Satrio telah menyembunyikan seragamnya diatas lemari, menyembunyikannya digudang, merobeknya dan menguburnya dihalaman rumah tetapi setiap bangun tidur seragam itu kembali ke tubuhnya. Dia semakin depresi dengan hidupnya yang selalu dihantui masalalu. Gairah mendongengnya luntur, hingga ia pun ditinggalkan anakanak yang selama ini setia mendengarkan dongengnya. Turning Point 3
154
Pagi hari, seorang tetangga bernama Bastian, menemukan Kakek Satrio terkapar di halaman rumah dengan memakai baju compang-camping. Kakek Satrio tak ingat kejadian yang telah dialaminya. Kakek Satrio memakai seragam SMA yang sudah robek penuh tanah dan menggali halaman rumahnya.
Bastian yang selama ini
dicurigai oleh Kakek Satrio karna tingkahnya yang aneh, ternyata adalah orang yang baik dan hanya ingin berkenalan dengan Kakek Satrio. Kakek Satrio duduk ditaman, diam melihat orang disekelilingnya begitu bahagia. Dia pun memutuskan untuk ke psikiater, dia ingin tahu apa yang salah dengan hidupnya selama ini. Tidak disangka sang psikiater adalah gadis yang dicintainya selama ini, Jena. Kakek Satrio terkena gangguan tidur akibat obat yang diminum dan stress yang dialami. Jena membantu kesembuhan Kakek Satrio. Jena adalah seorang janda yang tak pernah bahagia dengan pernikahannya. Sejak dulu Jena juga menyimpan perasaan yang sama pada Satrio. Diusia senjanya, Kakek Satrio dipertemukan kembali dengan cinta pertamanya yang kini merawat kesehatannya.
Ending Kakek Satrio dan Jena bercerita ditaman dongeng, didepan anak-anak tentang kisah mereka yang begitu indah. Tentang rona senja yang akan mereka lewati bersama. Message Pesan yang terkandung dalam drama televisi “Akhir Senja” untuk penonton adalah : 1.
Simpanlah masalalu sebagai sebuah kenangan dan pelajaran berharga yang tak
perlu disesali sepanjang hidup
155
2.
Kegagalan di masalalu adalah sebuah proses yang harus kita tempuh setelah
berusaha, memang pahit tapi itulah hidup. Siap gagal, pasti siap sukses. 3.
Bangkit dan semangatlah untuk menata masadepan. Meski nasi telah berubah
menjadi bubur, kita masih tetap bisa mengambil hikmahnya. Terus lakukan yang terbaik, karna tidak ada yang pernah tahu apa yang terjadi di masadepan
2.
Sinopsis
Kakek Satrio (45 tahun), seorang pendongeng anak-anak rela membujang karena kebodohannya dimasalalu. Ia tidak berani mengatakan perasaannya pada Jena, cinta pertamanya di kala muda. Dalam sepi, Kakek Satrio terus menyesali masalalu cintanya yang kelam. Kakek Satrio menemukan kotak yang berisi seragam SMA yang lusuh, tiruan permen lolipop bulat dengan pesan selamat ulang tahun diatasnya dan surat cintanya untuk Jena, ini semua membuat ia frustasi. Gangguan kesehatan mulai mengerogoti tubuhnya. Kakek Satrio menderita migrain. Karena obat yang diminumnya dan stress berat yang ia rasakan membuatnya mengalami gangguan tidur, Somnambulisme/Sleepwalking. Setiap bangun dari tidur, Kakek Satrio yang semula mengenakan piyama menjadi mengenakan seragam SMA lusuhnya kemudian bermimpi tentang masalalu. Bangun tidur dia selalu menangis. Kejadian ini selalu berulang, bangun dengan seragam SMA nya, dan meratapi masalalu. Kakek Satrio berusaha membuang seragamnya, tetapi setiap bangun tidur seragam itu kembali ke tubuhnya. Dia semakin depresi dengan hidupnya yang selalu dihantui masalalu. Gairah mendongengnya luntur, hingga ia pun ditinggalkan anak-anak yang selama ini setia mendengarkan dongengnya.
156
Pagi hari, seorang tetangga bernama Bastian (25 tahun), menemukan Kakek Satrio terkapar di halaman rumah dengan memakai baju compang-camping. Kakek Satrio tak ingat kejadian yang telah dialaminya. Kakek Satrio memakai seragam SMA yang sudah robek penuh tanah dan menggali halaman rumahnya. Bastian yang selama ini dicurigai oleh Kakek Satrio karna tingkahnya yang aneh, ternyata adalah orang yang baik dan hanya ingin berkenalan dengan Kakek Satrio. Kakek Satrio duduk ditaman, diam melihat orang disekelilingnya begitu bahagia. Dia pun memutuskan untuk ke psikiater, dia ingin tahu apa yang salah dengan hidupnya selama ini. Tidak disangka sang psikiater adalah gadis yang dicintainya selama ini, Jena (44 tahun). Jena adalah seorang janda yang tak pernah bahagia dengan pernikahannya. Sejak dulu Jena juga menyimpan perasaan yang sama pada Satrio. Diusia senjanya, Kakek Satrio dipertemukan kembali dengan cinta pertamanya yang kini merawat kesehatannya. Kakek Satrio dan Jena bercerita ditaman dongeng, didepan anak-anak tentang kisah mereka yang begitu indah. Tentang rona senja yang akan mereka lewati bersama.
3.
Karakteristik Pemain
1.
Kakek Satrio
157
Umur
: 45 Tahun
Postur
: Kurus, badan sedikit membungkuk, tinggi
Rambut
: Pendek, lurus, berwarna hitam
Kulit
: Sawo matang (kecoklatan)
Sifat
: Ramah terhadap anak-anak, murah senyum. Berjiwa
humoris, dan pandai. Kakek Satrio juga pandai menyembunyikan perasaannya. Pelupa, selalu merasa cemas dan mudah curiga terhadap orang lain. Penampilan
: Memakai lurik, mengenakan celana panjang, memakai
sendal dari bahan kulit ketika sedang mendogeng. Mengenakan kaos oblong, piyama, dan sarung ketika dirumah. Pendidikan
: S1 Jurusan Sastra Indonesia
Pekerjaan
: Pendongeng anak-anak
Latar Belakang
: Berasal dari Solo, Jawa Tengah, kemudian melanjutkan
hidup di Jakarta. Seorang pria yang merasa gagal akan hidupnya, karna tidak mempunyai pendamping disisinya. Hidup sebatang kara, yang setiap hari hanya ditemani oleh anak-anak yang setia mendengar cerita dongeng dari bibir tuanya. Karna migrain dan stress yang dialaminya membuat Kakek Satrio menderita Somnambulisme/Sleepwalking, sebuah gangguan tidur yang membuat hidupnya semakin tertekan. Ekspresi
: Karena hidup mengabdi sebagai pendongeng anak-
anak, Kakek Satrio sangat ekspresif. Dapat mengubah bentuk mukanya sesuai dengan cerita yang didongengkan.
158
Ciri khas
: Jika tertawa mata Kakek Satrio terpejam, dan keriput
diwajahnya ikut tertarik seiring senyumnya yang mengembang. Ketika gugup, Kakek Satrio suka mengkaitkan jari tengahnya ke jari telunjuk.
2.
Dokter Jena
Umur
: 44 tahun
Postur
: Kurus, tinggi proporsional
Rambut
: Panjang, ikal, berwarna hitam
Kulit
: Sawo matang (Kecoklatan)
Sifat
: Ramah, tetapi sedikit pemalu. Memiliki suara yang
lembut dan selalu tertarik pada hal-hal baru. Penampilan
: Berpenampilan rapi, dengan rambut disanggul tetapi
simple dan terlihat cantik. Senang mengenakan pita dirambutnya. Seorang dokter Pendidikan
: S1 Jurusan Kedokteran kemudian mengambil jurusan
keahlian bidang psikiatri sekitar lima tahun Pekerjaan
: Dokter Psikiater
Latar Belakang
: Seorang janda, yang suami meninggal 5 tahun lalu.
Jena tidak memiliki anak, dan tidak menemukan kebahagiaan bersama suaminya selama menikah. Jena seorang psikiater yang selalu serius menangani pasiennya. Ekspresi
: Selalu tersipu jika mendengar candaan dari Kakek
Satrio. Ciri khas
: Nenek Jena selalu menggigit bibir bawahnya sebelum
berbicara.
159
3.
Satrio Muda
Umur
: 18 tahun
Postur
: Kurus, tinggi, berbadan tegap
Rambut
: Pendek, lurus, berwarna hitam
Kulit
: Sawo Matang (kecoklatan)
Sifat
: Mudah bergaul, sangat menyukai pelajaran fisika.
Satrio muda adalah sosok yang aktif, tetapi suka gugup ketika Jena melihat kearahnya. Satrio suka kehilangan kendali akan dirinya. Satrio muda sangat romantis,dia pandai menulis puisi. Penampilan
: Berseragam sekolah dengan kerah dinaikan keatas, 2
kancing dibuka hingga dada terlihat, dan suka menggulung lengannya. Pendidikan
: SMA jurusan IPA
Pekerjaan
: Pelajar SMA Kelas XII di tahun 1987
Latar Belakang
: Satrio muda yang sangat menyenangi pelajaran fisika,
sosok yang keren disekolah. Satrio menyukai seorang gadis bernama Jena, tetapi dia selalu gugup setiap bertemu dengan Jena. Satrio gagal dalam seleksi masuk perkulihan jurusan ilmu fisika, dia pun memilih melanjutkan ke
jurusan sastra
Indonesia. Ekspresi
: Anak SMA yang selalu ekspresif dan bersemangat.
Namun, mudah gugup ketika Jena melihat kearahnya. Ciri khas
: Jika tertawa, matanya akan ikut terpejam. Ketika
gugup, Satrio suka mengkaitkan jari tengahnya ke jari telunjuk
160
4.
Jena Muda
Umur
: 17 tahun
Postur
: Kurus, tinggi proporsional
Rambut
: Panjang, ikal, berwarna hitam
Kulit
: Sawo matang (Kecoklatan)
Sifat
: Ramah, tetapi sedikit pemalu. Memiliki suara yang
lembut dan selalu tertarik pada hal-hal baru. Senang sekali membaca buku. Penampilan
: Berseragam sekolah rapi
Pendidikan
: SMA jurusan IPA
Pekerjaan
: Pelajar SMA Kelas XII di tahun 1987
Latar Belakang
: Seorang siswi dikelas yang sama dengan Satrio, siswi
yang cantik, pemalu dan sangat pandai. Seorang primadona di kelasnya. Satrio sangat mencintai Jena, dan ternyata Jena juga sedang menyimpan perasaan yang sama pada Satrio. Ekspresi
: Tersipu jika Satrio mulai bertingkah aneh
Ciri khas
: Selalu menggigit bibir bawahnya sebelum Jena
berbicara. Jena selalu menata rambutnya dengan memakai pita dan selalu berganti setiap hari. 5.
Rendy
Umur
: 18 tahun
Postur
: Badan proporsional, Tinggi
Rambut
: Pendek, lurus, berwarna hitam 161
Kulit
: Putih
Sifat
: Bersikap
dewasa
dan
selalu
melindungi
adik
sepupunya, Jena. Penampilan
: Memakai seragam sekolah dengan sweeater, terlihat
sangat maskulin. Mengendari vespa. Pendidikan
: SMA jurusan IPS
Pekerjaan
: Pelajar SMA kelas XII di tahun 1987
Latar Belakang
: Kakak sepupu Jena, yang setiap hari menjemput Jena.
Satrio mengira bahwa Rendy adalah kekasih Jena. Ekspresi
: Ekspresi yang tidak bersahabat
Ciri khas
: Suka mengangkat dagunya ketika berbicara
6.
Bastian
Umur
: 25 tahun
Postur
: Badan sedang dan tinggi proporsional
Rambut
: Pendek, lurus, berwarna hitam
Kulit
: Sawo matang (kecoklatan)
Sifat
: Melihat
orang
tanpa
bersosialisasi Penampilan
: Kaos dan celana pendek
Pendidikan
: -
Pekerjaan
: -
162
berkedip.
Tidak
pandai
Latar Belakang
: Tetangga
baru
Kakek
Satrio
yang
terkesan
mencurigakan, tapi ternyata ia sangat baik. Bastian hanya tidak tahu bagaimana cara memulai perkenalan. Ekspresi
: Menatap
tajam
dan
memiliki
mencurigakan Ciri khas
: Melihat orang tanpa berkedip
4.
Treatment
1.
Ext. Rumah : Halaman Rumah – Malam Hari
Seseorang sedang menggali tanah dan mengubur sesuatu. 2.
Int.Taman Dongeng : Sawung – Sore Hari
163
senyum
yang
Kakek Satrio sedang asik memainkan dua tokoh wayangnya, berdongeng tentang semangat untuk meraih mimpi dan manisnya sebuah keberhasilan jika kita bersungguh-sungguh. Anak-anak begitu antusias mendengarkan cerita sang kakek yang penuh dengan lelucon yang bisa membuat perut mereka tergelitik. Selain kebahagiaan, anak-anak itu akan membawa pulang sebuah pesan, menanamnya dalam otak mereka, memupuknya dengan semangat dan menuainya ketika mereka dewasa. Sungguh sebuah dongeng yang menarik dan bersahaja. 3.
Int. Rumah : Ruang Tamu– Malam Hari
Pulang kerumah dan melakukan rutinitas yang membosankan, menjalani hidup seorang diri. Kakek Satrio memasak, makan, cuci piring, menjemur baju, hingga membaca buku fisika diruang tamu, semua itu dilakukannya tanpa gairah. 4.
Int. Rumah : Kamar Tidur – Malam Hari
Kakek Satrio beranjak menuju kamar tidurnya. Kakek Satrio mendapati sebuah kotak dimeja kamarnya. Kemudian termenung memegang kotak yang berisi seragam, lolipop tiruan dengan pesan selamat ulangtahun diatasnya dan sebuah surat cinta. Lelah termenung, Kakek Satrio tidur sambil memeluk kotak yang berisi sejuta kenangan semasa SMA nya.
5.
Int. Sekolah : Kelas – Siang Hari
Satrio sedang mengajarkan pelajaran fisika kepada beberapa teman sekelasnya termasuk Jena, tentang Hukum Newton. Semua teman terdiam mendengar Satrio mengoceh didepan mereka. Selesai menerangkan Hukum Newton, Satrio duduk
164
kemudian membuka buku fisika sambil menatap Jena, yang duduk didepannya. Jena sedang asik mengerjakan tugas. Ketika sedang melamun sambil memandangi Jena, teman-teman yang semula belajar berubah menjadi bermain musik sambil bernyanyi, seolah mengiringi Satrio yang sedang mengagumi Jena. Salah seorang teman memanggil Satrio, menyadarkannya dari lamunan. Teman tersebut kemudian bertanya tentang Hukum Newton. Begitu mudah Satrio menjawabnya, menurutnya Hukum Newton adalah Hukum Cinta yang berlaku dalam hidupnya sekarang. Jena tersenyum melihat Satrio yang bertingkah aneh dengan Hukum Newtonnya itu. 6.
Int. Rumah : Kamar Tidur – Pagi Hari
Kakek Satrio bangun dengan kondisi panik dan sedikit mengalami gangguan pernapasan. Dia semakin kaget ketika melihat dirinya di cermin, dia memakai seragam SMA lusuhnya. Aroma kesedihan menyelimuti hatinya, ketika mengingat sosok Jena. Kakek Satrio memasukan seragamnya kedalam kotak yang berisi kenangan lainnya bersama Jena muda. Diletakkannya kotak itu diatas lemari pakaian. 7.
Int. Taman Dongeng : Sawung – Sore Hari
Anak-anak begitu bahagia mendengar cerita lelaki yang mereka sebut Kakek Satrio itu. Mereka begitu mencintai sosok pendongeng yang bersahaja itu. 8.
Int. Rumah : Kamar Tidur – Malam Hari
Duduk dikasurnya yang empuk, Kakek Satrio bersiap untuk istirahat. Kepala Kakek Satrio begitu pening, dia meminum obat antibiotiknya. Dilihatnya kalender, tanggal 11 Desember. Hari ulangtahun Jena. Kakek Satrio tersenyum getir. Diliriknta kotak
165
yang ada diatas lemari. Dilihatnya lagi dan lagi...hingga meneteskan air mata. Membuka laci dan minum obat antidepresan, kemudian tidur. 9.
Int. Sekolah : Ruang Kelas – Pagi Hari
Kelas yang begitu ramai, karena sang primadona kelas berulang tahun. Semua mengulurkan tangan pada Jena, untuk mengucapkan selamat. Satrio yang berdiri didekat pintu kelasnya, merasa sangat gugup. Disembunyikan permen lolipop bulat warna-warni dengan surat kecil diatasnya. Setelah menarik nafas, Satrio langsung menyodorkan permen itu ke wajah Jena, teman-teman disekitarnya bersorak-sorai. Melihat kehebohan teman sekelasnya, muka Jena berubah panik. Dan Satrio berlari meninggalkan kelas dengan perasaan yang tak karuan. 10.
Int. Rumah : Kamar Tidur – Pagi Hari
Dengan nafas tersenggal Kakek Satrio bangun dari tidurnya yang tidak nyenyak. Dia melihat kotak kenangannya berantakan dilantai kamarnya. Dahi Kakek Satrio terasa perih, diperiksanya dengan berkaca didepan cermin. Bukan terkejut karena dahinya terluka, tetapi baju seragam yang menempel di tubuhnya. Kakek Satrio terlihat sangat bingung. 11.
Int. Rumah : Gudang – Pagi Hari
Kakek Satrio mengunci pintu gudang rumahnya, dia sudah meletakkan kotak berisi seragam SMA beserta benda lainnya didalam gudang. 12.
Int. Rumah : Kamar Tidur – Malam Hari
Kakek Satrio tidur dalam kondisi sangat gelisah. Didalam tidurnya ia bermimpi ketika ia ingin menyatakan cinta pada Jena, dan Jena menerimanya.
166
Ia terbangun dan tak mau tidur lagi, dia takut mimpi itu akan hadir lagi. Karena mimpi itu membuat jiwanya semakin terguncang. 13.
Ext. Sekolah : Gerbang Sekolah – Siang Hari
Satrio yang gugup berani menatap mata Jena yang berbinar. Dia memberikan suratnya. Jena membacanya dengan tersenyum. Jenapun menerima cinta Satrio. Angin berhembus begitu tenang, dengan bunga yang berguguran entah dari mana. Bunga yang menyeruakkan wangi cinta. 14.
Int. Rumah : Kamar Tidur – Pagi Hari
Duduk di tempat tidurnya hingga pagi menjelang, seragam lusuhnya masih menempel di tubuhnya. Diraihnya gunting di meja kamarnya, kemudian gunting itu mengoyak seragam Kakek Satrio. 15.
Ext. Rumah : Depan Rumah – Pagi Hari
Kakek Satrio membuang kotak berisi seragamnya kedalam tempat sampah yang ada didepan rumahnya. Seorang tetangga mengamatinya dari kejauhan. Mengetahui ada yang mengamatinya, Kakek Satrio masuk rumah dengan tergesa. 16.
Int. Taman Dongeng : Sawung – Sore Hari
Kakek Satrio berdongeng tak seperti biasanya, banyak anak yang kecewa melihatnya. Mengetahui anak-anak meninggalkannya, kepala Kakek Satrio sakit dan dia meminum obatnya. 17.
Ext. Rumah : Jalan Depan Rumah – Sore Hari
167
Dijalan pulang, Kakek Satrio melihat orang-orang disekitarnya begitu bahagia. Ketika hendak sampai dirumahnya, ada seorang pria melihatnya dari seberang jalan. Melihat gelagat yang tidak enak, Kakek Satrio segera masuk kedalam rumah. 18.
Int. Rumah : Ruang Tamu – Malam Hari
Kakek Satrio memutuskan untuk tidak tidur malam ini. Dia berolahraga diruang tamunya. 19.
Ext. Sekolah : Gerbang Sekolah – Siang Hari
Satrio memberikan surat itu pada Jena. Jena sudah menyambutnya, tiba-tiba terdengar suara panggilan untuk Jena. Seorang cowok keren dengan seragam SMA menunggangi motor vespa memanggil nama Jena dari luar gerbang. Jena pun langsung berpamitan pada Satrio, tanpa sempat menerima surat darinya. Jena berlari kearah Rendy, dan pergi bersamanya. 20.
Int. Rumah : Ruang Tamu – Pagi Hari
Kakek Satrio ternyata ketiduran di kursi ruang tamunya. Alangkah terkejutnya ia, melihat dirinya memakai seragam SMA yang sudah ia gunting dan dibuang ketempat sampah. Apa yang terjadi sebenarnya? Kakek Satrio merasa sangat kebingungan dan sedih mengingat mimpinya. Diambilnya surat cinta untuk Jena yang sudah ia buang juga bersama seragam itu kemarin. Dibacanya kembali, ia semakin terluka. 21.
Ext. Rumah : Halaman Rumah – Sore Hari
Kakek Satrio sedang menanam pohon dihalaman rumahnya. Ketika dia sedang menyiram pohon yang ia tanam, ia melihat keseberang rumahnya. Seorang pria yang
168
selama ini mengamatinya, kini tersenyum kearahnya. Melihat itu, kakek Satrio bergegas masuk rumah. 22.
Int. Rumah : Ruang Tamu - Sore Hari
Kakek Satrio panik, dia minum obat sakit kepalanya. Duduk diruang tamu, dengan gelisah. Siapa gerangan pria itu? Dilihatnya dari jendela rumahnya. Pria itu sudah tidak ada. 23.
Int. Taman Dongeng : Sawung – Sore Hari
Anak-anak menanti kedatangan sang kakek ditaman dongeng. Sudah sore, tetapi sang kakek tidak kelihatan batang hidungnya. 24.
Ext. Rumah : Halaman Rumah – Pagi Hari
Kakek Satrio ditemukan oleh tetangganya tertidur di halaman rumahnya, ditemukan oleh pria yang selama ini
terkesan mencurigakan.
Kondisi halaman rumahnya
berantakan, pohon yang kemarin ditanamnya tercabut dari tanah. Dan alangkah terkejutnya, Kakek Satrio memakai seragam SMA yang compang camping dan penuh dengan noda tanah. 25.
Ext. Klinik : Ruang Tunggu Klinik – Siang Hari
Kakek Satrio pergi ke klinik ditemani oleh Bastian. Pria yang selama ini ia curigai, ternyata adalah tetangga baru yang pemalu dan ingin berkenalan dengannya. 26.
Int. Klinik : Ruang Pemeriksaan – Siang Hari
Terkejut, sang dokter adalah pujaan hatinya, Jena. Mereka berdua bertukar cerita. Dan
ketika
diperiksa,
Jena
mendiagnosa
bahwa
Satrio
terkena
Sombambulisme/Slepwalking. Karena Satrio terlalu stress hingga kurang tidur. Obat yang selama ini ia minum, juga mempengaruhi itu. Ternyata selama ini, dia bangun
169
dari tidurnya kemudian memakai seragam lalu tertidur kembali. Dan ketika bangun dia harus meratapi mimpi masalalu yang selalu menghantuinya. 27.
Int. Rumah : Kamar Tidur – Malam Hari
Bangun dari tidur, membuka kotak yang dipeluknya kemudian mengeluarkan seragamnya. 28.
Int. Rumah : Kamar Tidur – Malam Hari
Bangun dari tidur, meraih kursi didekat tempat tidurnya. Kakek Satrio meraih kotak kenangan di atas lemarinya hingga dia terjatuh dan dahinya memar. Kemudian memakai seragamnya dan tertidur. 29.
Int. Rumah : Gudang – Malam Hari
Kakek Satrio Bangun dari tidur, berjalan menuju gudang, membuka pintu gudang dan menemukan seragam. 30.
Ext. Rumah : Depan Rumah – Malam Hari
Kakek Satrio mengambil bungkusan plastik yang berisi kotak kenangan SMA nya. 31.
Ext. Taman Dongeng : Depan Sawung – Sore Hari
Ditaman dongeng Kakek Satrio melanjutkan obrolan dengan Jena tentang gangguan tidur yang dialami Kakek Satrio. Kakek Satrio terus mengagumi sosok Jena, tetapi ketika ditanya Jena kenapa dia belum menikah. Kakek Satrio hanya terdiam. 32.
Int. Rumah : Kamar Tidur – Malam Hari
Kakek Satrio meminum obat dari Jena. Bahagianya ia bertemu dengan pujaan hatinya. Kakek Satrio kemudian menulis surat cinta untuk Jena yang sekarang adalah seorang janda. Surat itu berisi puisi yang sama, yang tak sempat ia berikan 27 tahun yang lalu.
170
33.
Ext. Rumah : Halaman Rumah – Malam Hari
Kakek Satrio mencabut pohon yang ditanamnya, dan menggali seragam yang dikuburnya. Ternyata maksud menaruh pohon diatas galiannya adalah dia tak mau orang lain curiga bahwa dia mengubur sesuatu. Selesai menggali, Kakek Satrio memakai seragam yang sudah penuh dengan noda tanah dan tertidur dihalaman karena kelelahan. 34.
Ext. Taman Dongeng : Depan Sawung – Sore Hari
Kakek Satrio memberanikan diri memberikan puisi cintanya pada Jena. Senyum terkembang dari bibir Jena selama membaca puisi itu. Jena berkata, bahwa sejak dulu bahkan hingga saat ini dia juga menunggu Kakek Satrio. Jena juga menjelaskan, bahwa laki-laki yang menjemputnya adalah kakak sepupunya. Kakek Satrio dan Jena memainkan wayang bersama. Dan ketika mereka asik memainkan wayang, anak-anak berlari menghampiri mereka dan mendengarkan dongeng. Alangkah bahagianya mereka, disatukan di usia senja oleh cinta yang kembali merona. 35.
Int. Sekolah : Ruang Kelas – Siang Hari
Satrio menjawab pertanyaan temannya tentang Hukum Newton dengan yakin dan benar. Membuat Jena semakin kagum dengan sosok itu. Jena menulis nama Satrio di buku tulisnya. 36.
Ext. Sekolah : Jalan Depan Sekolah – Siang Hari
Rendy bertanya tentang Satrio, pemuda culun yang sepertinya mendekati Jena. Jena hanya tersenyum. Jena berkata pada Rendy, Jena yakin bahwa tadi Satrio ingin
171
menyatakan cinta dan Jena menyesal meninggalkan Satrio begitu saja. Jika Tuhan memberikan kesempatan lagi, Jena akan menerima Satrio.
172
5. Skenario “Akhir Senja” FADE IN : 1. Scene 1
: Ext.Rumah :Halaman Rumah–Malam Hari
Cast
: Kakek Satrio
Seseorang sedang menggali tanah dan seperti mencari sesuatu. Kaki-kaki yang dipenuhi tanah, dan jemari yang begitu erat menggenggam
cangkul.
Tumpukan
tanah
karena
galian
mulai
meninggi. Hembusan angin malam yang mengoyangkan dedaunnan, menambah kesan sepi malam itu. Hanya ada sosok penggali dan bayangannya. CUT TO 2. Scene 2 Cast Sore
ini,
: Int.Taman Dongeng :Sawung–Sore Hari : Kakek Satrio, Anak-anak suasana
taman
begitu
riuh
karna
banyak
orang
berkumpul disana. Dan sebuah sudut dari taman itu yang diberi nama
Taman
Dongeng,
terlihat
banyak
anak
yang
berkumpul.
Mereka terlihat sangat serius mendengarkan dongeng. Kadang mereka tertawa, kesal, sedih, begitu banyak ekspresi yang keluar.
1. Kakek Satrio (asik memainkan dua tokoh wayangnya) Dua sahabat sedang berjalan bersama menuju sekolah
mereka. 173
Mereka
adalah
dua
sahabat
yang sama-sama pintar, mereka berdua ingin menjadi dokter dan membuka praktek bersama nanti. Yang satu buka praktek spesialis Hati Gembira, dan yang satu spesialis Senang Hati. Semua ingin spesialis hati. Agar semua orang memiliki hati yang bahagia.
2. Anak – anak (tersenyum dan tertawa)
3. Kakek Satrio (memainkan wayang laki-laki) Hei...kok
kamu
jadi
dokter
spesialis
hati
juga. Ga kreatif. (memainkan wayang perempuan) Ye...biarin aja, aku ingin menghapus semua angkara
murka
bahagia.
Maka
agar dari
tercipta itu
aku
dunia mau
yang
spesialis
hati. Karna bahagia itu dari hati. (memainkan wayang laki-laki) Baiklah...mari kita bersaing secara sehat. (memainkan wayang perempuan) Ga ah...itu boros tau! (memainkan wayang laki-laki) 174
Kok
boros.
Ikan
kembung
makan
combro.
Ga
nyambung bro... (memainkan wayang perempuan) Kan sehat itu harus 4 sehat 5 sempurna. Dan itu boros, apalagi lauknya ikan kembung. Kalo makan combro aja aku setuju. 4. Anak-anak (tertawa) 5. Kakek Satrio (ikut tertawa) Suasana
yang
sangat
menyenangkan
di
taman
dongeng
Kakek
Satrio. CUT TO 3. Scene 3 Cast Pulang
: Int.Rumah :Ruang Tamu–Malam Hari : Kakek Satrio
kerumah
dan
bersiap
melakukan
rutinitas
yang
membosankan, menjalani hidup seorang diri. Sosok Kakek Satrio yang
diceritakan
dengan
video
versi
hitam
putih
sebagai
penggambaran betapa kelamnya hidup Kakek sebatang kara ini.
6. Kakek Satrio (berjalan tanpa gairah) (membuka pintu, meletakkan peralatan dongeng di
meja
kemudian
175
membuka
kemejanya
lalu
membuat kopi, dan membaca buku fisika diruang tamu) (menarik nafas panjang dan sedikit menerawang akan hidupnya yang demikian sepi)
7. Narator Lelaki lajang berusia 45 tahun ini sangat menyedihkan. dipangil
Baru
Kakek,
usia padahal
45
tahun,
tidak
sudah
ada
yang
disebut cucu dalam hidupnya. Banyak menelan kegagalan sekali
dalam
membaca
hidup.Kakek buku
Fisika,
Satrio
senang
meskipun
dia
seorang pendongeng. CUT TO 4. Scene 4 Cast
: Int.Rumah: Kamar Tidur–Malam Hari : Kakek Satrio
Kakek Satrio masuk ke kamar tidurnya lalu mendapati sebuah kotak di meja kamarnya.
8. Kakek Satrio (termenung
memegang
kotak
kemudian
membukanya) (menyentuh seragam) Aku rindu berpenampilan gagah seperti ini. 176
(memegang lolipop tiruan) Merasakan manisnya melewati waktu bersamamu, Jena.. (memegang surat sebuah surat cinta) Dan kesalahan dalam hidupku. (meletakkan
kotak
dikasur,
mengambil
obat
Bupropion-Antidepresan, kemudian meminumnya) (tidur sambil memeluk kotak) CUT TO 5. Scene 5 Cast
: Int.Sekolah : Ruang Kelas–Pagi Hari :
Satrio
Muda,
Jena
Muda,
Teman
Sekelas
Satrio Satrio sedang mengajarkan pelajaran fisika kepada beberapa teman sekelasnya termasuk Jena, tentang Hukum Newton. Semua teman
terdiam
mendengar
Satrio
mengoceh
didepan
mereka.
Mereka semua memperhatikan ocehan Satrio. 9. Satrio Muda (menerangkan Hukum Newton III) F
aksi
= -F
reaksi
Setiap benda yang memberi gaya tertentu akan mendapatkan gaya yang berlawanan dari yang diberikan olehnya.
177
10. Teman Sekelas Satrio (sibuk mencatat)
11. Satrio Muda (duduk di kursi taman depan teman-temannya)
12. Jena Muda (duduk didepan Satrio sambil asik menulis)
13. Satrio Muda (melihat
kearah
Jena
sambil
tersenyum
sendiri) (membuka buku fisika sambil menatap Jena) 14. Jena Muda (asik mengerjakan tugas)
15. Satrio muda (menulis
surat
cinta,sambil
senyum-senyum
melihat Jena) Ketika yang
sedang
semula
bernyanyi,
melamun
belajar
seolah
sambil
berubah
mengiringi
memandangi menjadi Satrio
Jena,
bermain yang
teman-teman
musik
sedang
mengagumi
Jena. Jena juga ikut menari, berdansa bersama Satrio.
178
sambil
16. Teman Sekelas Satrio (bernyanyi dan bermain musik) Engkau baik Engkau cantik Kau wanita, aku cinta Mata indah bola pingpong masihkah kau kosong Bolehkah aku membelai hidungmu yang aduhai
17. Satrio Muda dan Jena Muda (menari bersama)
Salah
seorang
lamunan. Newton. Newton
Teman
teman
tersebut
Begitu mudah adalah
memanggil Satrio,
Hukum
kemudian
menyadarkannya
bertanya
Satrio
menjawabnya,
Cinta
yang
berlaku
tentang
Hukum
menurutnya
Hukum
dalam
hidupnya
sekarang. Jena tersenyum melihat Satrio yang bertingkah 18. Teman 1 (memanggil) Satrio..Sat...Satrio.. (berteriak) Satrio....
179
dari
19. Satrio muda (tersadar) Bola pingpong...Iya bola pingpong... 20. Teman Sekelas Satrio (tertawa) 21. Jena Muda (menoleh kearah Satrio)
22. Satrio Muda (melihat
kearah
Jena,
gugup,
kemudian
mengkaitkan jari tengah tangan kanan ke jari telunjuk) 23. Teman 2 (kesal) Mikirin apa an sih Sat...? (menggoda) Bola
pingpong,
hayo
mikirin
sesuatu
jorok ya? 24. Satrio Muda (salah tingkah) Apaan sih...? Kenapa manggil-manggil?
180
yang
25. Teman 1 (melihat buku) Aku mau tanya, bagaimana bunyi Hukum Newton III? 26. Satrio Muda (berdiri sambil melirik kearah Jena kemudian menarik nafas panjang dan melepaskan kaitan kedua jarinya) Apabila sebuah benda memberikan gaya kepada benda lain, maka benda kedua memberikan gaya kepada
benda
tersebut
yang
memiliki
pertama.
besar
yang
Kedua sama
gaya tetapi
berlawanan arah.
27. Teman Sekelas Satrio (melihat ke buku sambil mengangguk mengerti)
28. Jena Muda (melihat kearah Satrio lalu tersenyum)
29. Satrio Muda (duduk kemudian menoleh kearah Jena) 30. Jena Muda (salah tingkah dan melanjutkan menulis) 181
31. Satrio Muda (melanjutkan surat cintanya sambil sesekali menatap Jena) VO : Jena,
teori
Hukum
Newton
III
adalah
teori
yang paling romantis buatku. Kita berjodoh menurut
teori
perempuan.
itu.
Aku
Penampilanku
lelaki
dan
kau
berantakan,dan
kamu
sangat rapi dan cantik. Kita berlawanan tapi saling menggenapkan. CUT TO 6. Scene 6 Cast
: Int.Rumah : Kamar Tidur–Pagi Hari : Kakek Satrio
Kakek Satrio bangun pukul 04:00 pagi dengan kondisi panik dan sedikit mengalami gangguan pernapasan.
32. Kakek Satrio (bangun dengan kondisi nafas terengah-engah) (memegangi kepalanya) Aku demam... (mengambil obat demam di laci meja kemudian meminumnya)
182
(berjalan
melewati
kaca
lemari
kemudian
kembali lagi berdiri didepan kaca, terkejut melihat penampilannya) Apa-apaan ini...? (melihat
kotak
dengan
lolipop
tiruan
dan
surat cinta yang berserakan dilantai) (mengambil surat cinta) Jena...jena... (duduk tersungkur, menutup wajah dengan kedua tangan, menangis) (mengambil
obat
Bupropion-Antidepresan,
dan
meminumnya)
Perlahan-lahan Kakek Satrio bisa lebih tenang dan menguasai dirinya. Dilepaskannya seragam kemudian dimasukan kembali kedalam kotak bersama lolipop tiruan dan surat cinta.
33. Kakek Satrio (memasukan seragam, lolipop tiruan dan surat kedalam kotak) Apa yang terjadi padaku Jena.. (meraih kursi dikamarnya, kemudian meletakan kotak ditas lemari) CUT TO 183
7.
Scene 7
: Int.Taman Dongeng :Sawung–Sore Hari
Cast
: Kakek Satrio, Anak-anak
Kakek Satrio telah selesai bercerita.
34. Kakek Satrio (tersenyum) Sama-sama sayang... (kepala
kirinya
sakit,
mengambil
obat
Fluoroquinolone-Antibiotik di tasnya kemudian menelannya tanpa air) CUT TO 8.
Scene 8
: Int.Rumah : Kamar Tidur Malam Hari
Cast
: Kakek Satrio
Duduk
dikasurnya
yang
empuk,
Kakek
Satrio
bersiap
untuk
istirahat. Diletakannya tempat obat Bupropion-Antidepresan. 35. Kakek Satrio (meletakan
tempat
obat
antidepresannya,
kemudian meminumnya) (melihat kearah kalender) Tanggal 11 Desember, hari ulangtahunmu Jena. Selamat ulang tahun Jena.. (tersenyum getir)
184
Kakek
Satrio
meliriknya
kotak
yang
ada
diatas
lemari.
Diliriknya lagi dan lagi...
36. Kakek Satrio (duduk di atas kasur kemudian gelisah melirik ke arah kotak yang ada diatas lemari) (mengambil
obat
antidepresannya
dan
meminumnya lagi) CUT TO 9.
Scene 9
: Int.Sekolah : Ruang Kelas–Pagi Hari
Cast
:
Satrio
Muda,
Jena
Muda,
Teman
Sekelas
Satrio Kelas yang begitu ramai, karena sang primadona kelas berulang tahun. Semua mengulurkan tangan pada Jena, untuk mengucapkan selamat. Satrio yang berdiri didekat pintu kelasnya, merasa sangat gugup. 37. Teman Sekelas Satrio (mengucapkan selamat ulangtahun pada Jena) Hei...selamat ulangtahun ya...
38. Jena Muda (tersenyum) Iya terimakasih
185
39. Satrio Muda (berdiri didekat pintu, dengan tangan kiri menyembunyikan lolipop bulat warna-warni, dan tangan
kanan
dengan
dua
jari
yang
saling
kaitan
kedua
itu
wajah
terkait) Aku harus berani, harus berani... (menarik
nafas,
melepaskan
jarinya, berjalan kearah Jena) (langsung
menyodorkan
permen
Jena dengan dua tangan)
40. Teman Sekelas Satrio (bersorak-sorai) Wah...romantis .Huuuuuuuuuuuuuu...
41. Jena Muda (bingung melihat teman-temannya)
42. Satrio Muda (panik melihat teman-temannya)
43. Jena Muda (hendak mengambil lolipop)
186
ke
44. Satrio Muda (langsung
lari
meninggalkan
kelas
tanpa
melihat Jena, dan membawa lolipopnya)
45. Jena Muda (bingung melihat Satrio pergi)
46. Teman Sekelas Satrio (tertawa sambil bertanya-tanya) Kenapa si jago fisika itu...hahahhaha... CUT TO 10. Scene 10 Cast
: Int.Rumah : Kamar Tidur–Pagi Hari : Kakek Satrio
Dengan nafas tersenggal Kakek Satrio bangun dari tidurnya yang tidak nyenyak. Pukul 05:00 pagi.
47. Kakek Satrio (bangun kemudian memegang dahinya) Haduh...perih... (melihat
kotak
kenangannya
berantakan
dilantai) (berjalan menuju kaca lemari, memeriksa dahi) (terkejut
baju
tubuhnya ) 187
seragam
yang
menempel
di
(berteriak) Arrrgghhhhhhh..... CUT TO 11. Scene 11 Cast Kakek
Satrio
: Int.Rumah : Gudang–Pagi Hari : Kakek Satrio mengunci
pintu
gudang
rumahnya,
dia
sudah
meletakkan kotak berisi seragam SMA beserta benda lainnya didalam gudang.
48. Kakek Satrio (mengunci pintu dan membiarkan kunci menggantung disana) Kotak itu lebih baik disana... CUT TO 12. Scene 12 Cast
: Int.Rumah : Kamar Tidur Malam Hari : Kakek Satrio
Kakek Satrio tidur dalam kondisi sangat gelisah.
Didalam
tidurnya ia bermimpi ketika ia ingin menyatakan cinta pada Jena, dan Jena menerimanya.
49. Kakek Satrio (demam, dan mengigau) Jena...jena... (bermimpi) 188
Kemudian ia terbangun dan tak mau tidur lagi, dia takut mimpi itu akan hadir lagi. Karena mimpi itu membuat jiwanya semakin terguncang. CUT TO 13. Scene 13 Cast
:Ext.Sekolah:Gerbang Sekolah– Siang Hari : Satrio Muda, Jena Muda
Satrio yang gugup berani menatap mata Jena yang berbinar. Dia memberikan suratnya.
50. Satrio Muda (mengambil dari saku bajunya dan menyodorkan surat) Jena, ini untuk kamu... 55. Jena Muda (menerima surat itu) (membacanya dengan tersenyum)
51. Satrio Muda (tersenyum) 52. Jena Muda (selesai membaca surat) Sejak dulu aku sudah menantikan ini dihari ini. 189
53. Satrio Muda dan Jena Muda (berhadapan sambil
dan
saling
merasakan
angin
melemparkan yang
senyum
berhembus
dan
guguran bunga yang jatuh dari langit)
Angin berhembus begitu tenang, dengan bunga yang berguguran entah dari mana. Bunga
yang menyeruakkan wangi cinta. CUT TO
14. Scene 14 Cast Duduk
di
: Int.Rumah : Kamar Tidur–Pagi Hari : Kakek Satrio
tempat
tidurnya
hingga
pagi
menjelang,
seragam
lusuhnya masih menempel di tubuhnya. Pukul 02:00 pagi hingga 06:00 pagi.
54. Kakek Satrio (pandangan menerawang dengan tubuh yang digoyanggoyangkan) Harusnya itu bukan sebuah mimpi yang aku takuti Jena. Harusnya itu menjadi sebuah kenyataan yang indah, dulu...
Diraihnya
gunting
di
meja
kamarnya,
mengoyak seragam Kakek Satrio.
190
kemudian
gunting
itu
55. Kakek Satrio (mengambil
gunting,
membuka
seragam
lalu
mengguntingnya dan memasukannya kedalam kotak beserta lolipop tiruan dan surat cinta) CUT TO 15. Scene 15 Cast
: Ext.Rumah : Depan Rumah–Pagi Hari : Kakek Satrio, Bastian
Kakek Satrio membuang kotak berisi seragamnya kedalam tempat sampah yang ada didepan rumahnya.
56. Kakek Satrio (melempar kotak yang sudah dimasukan kedalam plastik ke tempat sampah)
Seorang tetangga mengamatinya dari kejauhan. Mengetahui ada yang mengamatinya, Kakek Satrio masuk rumah dengan tergesa. 57. Bastian (melihat tanpa berkedip)
58. Kakek Satrio (ketakutan dan bergegas masuk rumah)
191
CUT TO 16. Scene 16 Cast
: Int.Taman Dongeng :Sawung–Sore Hari : Kakek Satrio, Anak-anak
Kakek Satrio berdongeng tak seperti biasanya, banyak anak yang kecewa melihatnya.
59. Kakek Satrio (memainkan kedua wayang tanpa gairah) Dan...dan...akhirnya mereka...dan..
60. Anak-anak (mengerutu) Apa sih, Kakek ga jelas hari ini... Ayo kita main yang lain saja... (meninggalkan Kakek Satrio)
Mengetahui
anak-anak
meninggalkannya,
kepala
Kakek
Satrio
sakit dan dia meminum obatnya.
61. Kakek Satrio (sedih, meletakan wayangnya dikursi taman) Maafkan kakek, anak-anak... (kepala
kirinya
sakit
kemudian
Fluoroquinolone-Antibiotik 192
minum
tanpa air )
obat
CUT TO 17. Scene 17 Cast
: Ext.Rumah :Jalan Depan Rumah–Sore Hari : Kakek Satrio, Bastian
Dijalan pulang, Kakek Satrio melihat orang-orang disekitarnya begitu bahagia. 62. Kakek Satrio (melihat sekeliling) Apakah
aku
bisa
bahagia
seperti
mereka?
Benar-benar memiliki hati yang bahagia? (memegang kepala sebelah kiri) (mengambil
obat
dan
Bupropion-Antidepresan
obat
Fluoroquinolone-Antibiotik kemudian
menelannya tanpa air)
Ketika hendak sampai dirumahnya, ada seorang pria melihatnya dari seberang jalan. Melihat gelagat yang tidak enak, Kakek Satrio segera masuk kedalam rumah.
63. Kakek Satrio (melihat seseorang berdiri didepan rumah yang berada didepan rumahnya)
64. Bastian (melihat tanpa berkedip) 193
65. Kakek Satrio (ketakutan dan bergegas masuk rumah)
66. Bastian (mengepalkan tangannya) CUT TO 18. Scene 18 Cast
: Int.Rumah : Ruang Tamu–Malam Hari : Kakek Satrio
Kakek Satrio memutuskan untuk tidak tidur malam ini. Setelah minum obat antidepresan, dia berolahraga diruang tamunya. 67. Kakek Satrio (minum obat) Aku tidak akan tidur malam ini...aku tidak ingin mengalami kejadian aneh itu lagi. (berolahraga ringan) Satu dua satu dua satu dua...ini akan membuatku selalu segar...Satu dua satu dua...
Pukul
02:00
pagi,
Kakek
Satrio
masih
berolahraga
hingga
keringat membasahi tubuhnya yang kurus. CUT TO 19. Scene 19 Cast
: Ext.Sekolah :Gerbang Sekolah–Siang Hari : Satrio Muda, Jena Muda, Rendy
194
Digerbang sekolah ketika pulang sekolah, Satrio memberikan surat cinta pada Jena. 68. Satrio Muda (memanggil Jena) Jena.... 69. Jena Muda (menoleh) Iya...hei Satrio. 70. Satrio Muda (menghampiri Jena dengan gugup dan dua jari tangan kanan saling berkaitan) (memandang Jena) Aku
punya
sesuatu
yang
ingin
aku
tunjukan
padamu. 71. Jena Muda (tersenyum) Apa itu? 72. Satrio Muda (menarik nafas kemudian melepaskan ikatan dua jarinya lalu mengambil surat dari saku baju seragamnya) Sebentar ya...
195
Jena suara
sudah
menunggu
panggilan
dengan
untuk
antusias,
Jena.
Seorang
tiba-tiba cowok
terdengar
keren
dengan
seragam SMA menunggangi motor vespa memanggil nama Jena dari luar gerbang. 73. Jena Muda (menunggu dengan antusias) 74. Rendy (memanggil) Jena...ayo cepat... 75. Jena Muda (menoleh ke arah Rendy) Iya sebentar... 76. Satrio Muda (melongok kearah Rendy dengan tangan kanan masih disaku) 77. Rendy (mengangkat dagunya) 78. Satrio Muda (menunduk dengan tangan kanan masih disaku)
Jena
pun
langsung
berpamitan
pada
Satrio,
tanpa
sempat
menerima surat darinya. Jena berlari kearah Rendy, dan pergi bersamanya.
196
79. Jena Muda (menoleh pada Satrio) Lain
kali
aku
akan
melihatnya...tapi
aku
harus pergi sekarang. (bergegas pergi)
80. Satrio Muda (menyodorkan surat) Aku ingin kamu membaca ini, Jena... (sedih) CUT TO 20. Scene 20 Cast Kakek
Satrio
: Int.Rumah : Ruang Tamu–Pagi Hari : Kakek Satrio ternyata
ketiduran
di
kursi
ruang
tamunya.
Alangkah terkejutnya ia, melihat dirinya memakai seragam SMA yang sudah ia gunting dan dibuang ketempat sampah. Apa yang terjadi sebenarnya?
81. Kakek Satrio (terbangun dengan nafas tersenggal) Hmmm...kenapa aku tidur? (memegang dahinya) Lagi-lagi aku demam.
197
(melihat
kotak
kenangannya,
lolipop
tiruan
dan surat cintanya di lantai) (melihat dirinya kemudian tersungkur sambil meraih
surat
cintanya
dan
menggenggamnya
erat) Apa
yang
terjadi
Jena,
kenapa
aku
terus
mengalami ini? Kenangan yang tak pernah ingin aku ingat saat bersamamu adalah mimpi itu. (terisak) Aku benci diriku yang pecundang. CUT TO 21. Scene 21 Cast
: Ext.Rumah : Halaman Rumah–Sore Hari : Kakek Satrio, Bastian
Kakek Satrio sedang menanam pohon dihalaman rumahnya sambil asik bernyanyi. 82. Kakek Satrio (menanam pohon sambil asik bernyanyi) Mata indah bola pingpong masihkah kau kosong Bolehkah aku membelai hidungmu yang aduhai
198
Ketika dia sedang menyiram pohon yang ia tanam, ia melihat keseberang
rumahnya.
Seorang
pria
yang
selama
ini
mengamatinya, kini tersenyum kearahnya.
83. Kakek Satrio (menyiram
pohon
sambil
melihat
keseberang
rumahnya)
84. Bastian (terus
menatapnya
tanpa
berkedip
kemudian
tersenyum mencurigakan)
85. Kakek Satrio (meletakan
penyiram
pohonnya,
dan
bergegas
masuk rumah) 86. Bastian (mengepalkan kedua tangannya) CUT TO 22. Scene 22 Cast Kakek
Satrio
: Int.Rumah : Ruang Tamu- Sore Hari : Kakek Satrio panik,
dia
minum
antidepresannya sekaligus.
199
obat
antibiotik
dan
obat
87. Kakek Satrio (meminum obatnya sekaligus) Siapa
pria
itu,
kenapa
terus
melihatku
demikian? Mencurigakan sekali, apa yang dia inginkan dariku?
Duduk diruang tamu, dengan gelisah. Siapa gerangan pria itu? Dilihatnya dari jendela rumahnya. Pria itu sudah tidak ada. 88. Kakek Satrio (mondar-mandir lalu duduk dengan gelisah) (berdiri, menengok melalui jendela rumahnya) (berfikir) CUT TO 23. Scene 23 Cast Anak-anak Sudah
: Int.Taman Dongeng : Sawung–Sore Hari : Anak-anak
menanti
sore,
kedatangan
tetapi
sang
sang
kakek
kakek tidak
ditaman kelihatan
dongeng. batang
hidungnya. 89. Anak-anak (mencari dan menunggu) Kakek Satrio mana ya? Kok ga dateng-dateng...
200
CUT TO 24. Scene 24 Cast
: Ext.Rumah : Halaman Rumah-Pagi Hari : Kakek Satrio
Kakek Satrio ditemukan oleh tetangganya tertidur di halaman rumahnya,
ditemukan
mencurigakan.
oleh
Kondisi
pria
halaman
yang
selama
rumahnya
ini
terkesan
berantakan,
pohon
yang kemarin ditanamnya tercabut dari tanah. 90. Bastian (mengoyang-goyangkan tubuh Kakek Satrio) Kek...kek..bangun kek...
91. Kakek Satrio (mulai tersadar) Ada apa ini?
92. Bastian (memegang tangan kemudian memegang dahi Kakek Satrio) Kakek demam...Kakek kenapa ada disini? Dengan pakaian seperti itu.
Dan alangkah terkejutnya, Kakek Satrio memakai seragam SMA yang compang camping dan penuh dengan noda tanah.
201
93. Kakek Satrio (melihat
diri
dan
sekelilingnya,
kemudian
menutup wajah dengan kedua tangan) Tuhan...sebenarnya apa yang terjadi padaku?
Kakek Satrio bercerita pada Bastian tentang apa yang dia alami selama ini. CUT TO 25. Scene 25 Cast
:Ext.Klinik: Ruang Tunggu–Siang Hari : Kakek Satrio, Bastian
Kakek Satrio pergi ke klinik ditemani oleh Bastian. Pria yang selama ini ia curigai, ternyata adalah tetangga baru yang pemalu dan ingin berkenalan dengannya.
94. Kakek Satrio (menatap Bastian) Jadi kamu tetangga baruku?
95. Bastian (menoleh) Maafkan saya kek, saya hanya ingin menyapa dan
berkenalan
dengan
Kakek
Satrio.
Tak
bermaksud apa-apa, tapi rasanya Kakek selalu ketakutan melihat saya. Ada apa kek? 202
96. Kakek Satrio (tertawa) Hahahahaha... (menepuk bahu Bastian) Maafkan
Kakek
juga
ya...terimakasih
sudah
menolong Kakek.
97. Bastian (tersenyum)
Seorang pasien sudah keluar dari ruang pemeriksaan. Kakek Satrio pun bergegas masuk.
98. Kakek Satrio (pamit) Kakek masuk dulu ya..
99. Bastian (mengangguk)
100. Kakek Satrio (masuk ruang pemeriksaan)
203
CUT TO 26. Scene 26 Cast Kakek
Satrio
: Int.Klinik :Ruang Pemeriksaan–Siang Hari : Kakek Satrio, Dokter Jena memasuki
ruang
pemeriksaan,
dilihatnya
orang
yang ada didepannya, seperti dia mengenalnya. 101. Kakek Satrio (berdiri sambil mengamati wajah itu lekat)
102. Dokter Jena (mempersilahkan duduk) Selamat siang pak, silahkan duduk.
103. Kakek Satrio (duduk dengan terus menatap Dokter Jena)
104. Dokter Jena (salah tingkah dengan penampilannya) Adakah yang salah dengan penampilan saya?
105. Kakek Satrio (terus menatap Dokter Jena) Apakah kamu Jena?
106. Dokter Jena 204
(tersenyum) Ya...saya Dokter Jena (melirik kearah papan nama di meja)
107. Kakek Satrio (mengeja papan nama) Dokter
Jena,
Sp.KJ...Spesialis
Kesehatan
Jiwa?
108. Dokter Jena (mengangguk) Ya...anda benar.
109. Kakek Satrio (menatap Dokter Jena) Apa kau Jena yang aku kenal?
110. Dokter Jena (tak mengerti) Maaf... 111. Kakek Satrio (menarik
nafas
kanannya)
205
dan
mengkaitkan
dua
jari
Hukum
Newton
III
:
Apabila
sebuah
benda
memberikan gaya kepada benda lain, maka benda kedua
memberikan
gaya
kepada
benda
yang
pertama. Kedua gaya tersebut memiliki besar yang sama tetapi berlawanan arah. 112. Dokter Jena (terkejut) Satrio...benarkah kamu Satrio...
113. Kakek Satrio (tersenyum dan melepaskan kaitkan dua jari kanannya) (mengangguk) 114. Dokter Jena (bingung) Apa
yang
kamu
lakukan
disini?
Adakah
yang
salah dengan kesehatan jiwamu? Atau kamu tahu aku disini, dan ingin mengunjungiku?
116. Kakek Satrio (menjelaskan) Alasan
pertama
mendukungnya.
206
tepat,
alasan
kedua
117. Dokter Jena dan Kakek Satrio (tertawa) 118. Dokter Jena (menatap serius) Ada apa Satrio? 119. Kakek Satrio (bercerita) Aku mengalami hal aneh dalam hidupku ketika aku
bangun
piyama,
dari
tapi
tidur.
ketika
Semula
aku
bangun
aku
memakai
aku
sudah
memakai baju SMA ku. Aku selalu demam dimalam hari
dan
bermimpi
aneh.
Apa
yang
salah
denganku Jena, maksudku Dokter Jena...? (tersenyum) 120. Dokter Jena (tersenyum) Panggil Jena saja...tak apa. Selain
demam,
adakah
masalah
kesehatan
lainnya? Dan adakah obat yang kamu konsumsi secara berkala?
207
121. Kakek Satrio (bercerita) Aku
menderita
migraine
di
kepala
sebelah
kiri. Aku minum antibiotik untuk mengatasi migraine merasa
dan
obat
antidepresan
membutuhkannya.
Tanpa
ketika
aku
memperhatikan
dosis. Aku juga minum obat demam.
122. Dokter Jena (menganalisa) Soal bangun dari tidur? 123. Kakek Satrio (menunduk) Aku
selalu
memakai
baju
SMA
ketika
aku
bangun, padahal aku telah membuang baju SMA itu. Tapi tetap saja kembali lagi padaku. Aku mengira tetanggaku yang ingin menerorku, tapi tidak. Sebenarnya apa yang terjadi Jena...? 124. Dokter Jena (membuka buku kemudian menganalisis) Obat
antibiotik dan antidepresan yang kamu
minum tanpa memperhatikan dosis membuat kamu ter-intoksidasi akibat
obat.
kelebihan 208
Kamu
dosis.
keracunan Obat
obat
antibiotik
seharusnya diminum 2x sehari, tapi aku rasa kamu lebihi bukan...
125. Kakek Satrio (mengangguk)
126. Dokter Jena (melanjutkan) Lalu
obat
antidepresan,
kenapa
kamu
minum
obat stress? Adakah yang mengganggu hidupmu selama ini?
127. Kakek Satrio (diam)
128. Dokter Jena (melembutkan nada bicara) Dan
soal
kembali
pakaian lagi
SMA
yang
ketubuhmu,
kamu
itu
buang
karena
dan kamu
menderita Somnambulisme/Sleepwalking, sebuah gangguan tidur.
209
129. Kakek Satrio (bingung) Apa itu?
130. Dokter Jena (menjelaskan) Somnambulisme/Sleepwalking
adalah
gangguan
tidur yang cukup aneh dan dapat membahayakan penderita
atau
orang
lain
Terbangun
dari
tidur,
kemudian
kegiatan
yang
kondisi
sadar.
memasak,
bisa
dilakukan
Misalnya,
menulis,
disekitarnya.
menyetir
melakukan
ketika
dalam
membuka
pintu,
mobil,
bahkan
membunuh. Itu terjadi karena otak sudah tidak dapat membedakan antara tidur dan terjaga. 131. Kakek Satrio (kaget) Apa penyebab semua itu?
132. Dokter Jena (tersenyum) Seperti yang kamu ceritakan, kamu kelebihan dosis
dalam
mempengaruhi 210
meminum gen
misalnya
obat, saja
sehingga gen
yang
bertanggungjawab
mematikan
ketika
Selain
tidur.
fungsi
obat,
motorik
ini
bisa
disebabkan karna stress, kurang tidur, dan demam yang sering kamu alami.
133. Kakek Satrio (mengangguk) Jadi selama ini, aku bangun dari tidurku lalu memakai seragam SMA kemudian kembali tidur. Karena obat yang aku minum dan karena stress yang aku alami?
134. Dokter Jena (tersenyum) Yap..kamu benar. Akanku buatkan resep obat migrain dan demam untukmu. Minumlah sesuai dosis
yang
aku
anjurkan.
Dan
obatmu, terutama antidepresan.
135. Kakek Satrio (tersenyum melihat Dokter Jena)
136. Dokter Jena (menulis resep) 211
buang
semua
137. Kakek Satrio (menarik nafas) Bagaimana kabar keluargamu?
138. Dokter Jena (berhenti
menulis
kemudian
menatap
Kakek
Satrio) Keluarga?
139. Kakek Satrio (mengangkat bahunya) Ya..keluarga.
Suami,
anak-anakmu,
dan
cucumu..mungkin.
140. Dokter Jena (tersenyum sedikit menundukan kepala) Suamiku
sudah
meninggal
5
tahun
lalu,
dan
kami tak memiliki anak apalagi cucu.
141. Kakek Satrio (menyesal) Aku turut sedih mendengarnya, Maafkan aku...
212
142. Dokter Jena (tersenyum) Tak
apa...aku
senang
menjalani
hidupku.
Apalagi bertemu denganmu sekarang. (menyerahkan resep) Ini resepmu, dan ingat apa yang aku katakan tadi. Agar gangguan tidurmu sembuh, kurangi stress dan cobalah tenang ketika akan tidur. Jangan memikirkan apa-apa.
143. Kakek Satrio (menerima resep kemudia hormat) Siap Dokter... (mengeja papan nama di meja) Dokter Jena, Sp.KJ
144. Kakek Satrio dan Dokter Jena (tertawa)
Kakek Satrio begitu bahagia bisa bertemu dengan Jena yang sekarang seorang dokter psikiater, yang menangani kesehatan jiwanya. CUT TO 27. Scene 27
: Int.Rumah : Kamar Tidur Malam Hari 213
Cast
: Kakek Satrio
Bangun dari tidur, membuka kotak yang dipeluknya kemudian mengeluarkan seragam dari kotak.
145. Kakek Satrio (mengeluarkan seragam dari kotak dengan setengah mata terpejam) Jena...jena.. CUT TO 28. Scene 28 Cast
: Int.Rumah : Kamar Tidur – Malam Hari : Kakek Satrio
Kakek Satrio bangun dari tidur, meraih kursi didekat tempat tidurnya.
146. Kakek Satrio (dengan mata setengah terpejam) Jena...jena...
Kakek Satrio meraih kotak kenangan di atas lemarinya hingga dia terjatuh dan dahinya memar.
147. Kakek Satrio (menaiki kursi dan meraih kotak) Jena...jena... 214
(terjatuh) Aduh... (memegang dahi) (memakai seragam) Jena...jena.. (Kembali ketempat tidur dan tertidur) CUT TO 29. Scene 29 Cast
: Int.Rumah : Gudang–Malam Hari : Kakek Satrio
Bangun dari tidur, berjalan menuju gudang, membuka pintu, kemudian menemukan seragamnya.
148. Kakek Satrio (dengan
mata
setengah
terpejam
terus
memanggil nama Jena) Jena...jena... CUT TO 30. Scene 30 Cast
: Ext.Rumah :Depan Rumah–Malam Hari : Kakek Satrio
Kakek Satrio mengambil bungkusan plastik yang berisi kotak kenangan SMA nya.
215
149. Kakek Satrio (berjalan kerumah dan mengambil bungkusan plastik dan membukanya) CUT TO 31. Scene 31 Cast
: Ext.Taman Dongeng:Depan Sawung–Sore Hari : Kakek Satrio, Dokter Jena
Ditaman dongeng Kakek Satrio melanjutkan obrolan dengan Jena tentang gangguan tidur yang dialami Kakek Satrio.
150. Kakek Satrio (menoleh
kearah
ke
Jena
dengan
senyum
kelegaan)
151. Dokter Jena (tertawa) Hahahaha...jadi
selama
ini
kamu
ga
sadar,
bahwa kamu sendiri yang menciptakan ketakutan dalam
diri
kamu
Satrio...Satrio...Kamu yang
paling
tentang
Hukum
aku
tuh
kenal.
Newton
yang
selama orang
realistis
Dengan luar
ini?
hafalan
biasa
itu.
Kamu terlalu banyak menghayal tahu ga...karna hobi kamu sekarang, mendongeng didepan anakanak. 216
152. Kakek Satrio (melihat kearah pita rambut Jena)
153. Dokter Jena (menoleh kearah Kakek Satrio) Kenapa kamu tak menikah?
154. Kakek Satrio (terkejut, Dokter Jena melihat kearahnya) (mengkaitkan
kedua
jarinya
kemudian
tersenyum) (membuang pandangan kedepan)
Mereka
berdua
duduk
ditaman
berdua,
tidak
terdengar
percakapan apa-apa lagi. Yang ada hanya riuh suara angin. CUT TO 32. Scene 32 Cast
: Int.Rumah : Kamar Tidur–Malam Hari : Kakek Satrio
Kakek Satrio meminum obat dari Jena dan membuang semua obat yang diminumnya selama ini ketempat sampah. Dia melihat surat cintanya berlumuran tanah. Ketika melihat surat yang kotor
217
itu, Kakek Sartio menerka-nerka kejadian yang dia alami di halaman rumahnya.
155. Kakek Satrio (setelah minum obat, duduk dimeja kamar lalu mengamati
surat
cintanya
yang
berlumuran
tanah sambil menerka-nerka sesuatu)
Kakek
Satrio
pun
berniat
Kakek
Satrio
menulis
menulis
sambil
kembali
teringat
surat
sosok
Jena
cintanya. yang
ia
kagumi. 156. Kakek Satrio (menulis
kembali
surat
mengingat
masa-masa
SMA,
cintanya,sambil dan
pertemuannya
hari ini dengan Dokter Jena) ( VO Kakek Satrio): Aku Sebab
tak
ingin aku
menjanjikan
mengerti
senja
untukmu.
bagaimana
rasanya
menunggu. Aku memilih menjadi pagi. Terbangun dari mimpi dan mulai jalani hari. Hari yang kuisi dengan berlari dari puisi. Sebab cinta lewat kata hanyalah sebuah ilusi. Padamu aku tawarkan cinta yang akan hidup dalam ingatan. Padamu aku tunjukkan cinta dalam perbuatan. 218
Dan siang adalah tentang sebuah keterangan. Maka padamu aku ungkapkan segala kegelisahan. Kau
adalah
mentari
yang
berada
pada
pusat
jantung hati. CUT TO 33. Scene 33 Cast
: Ext.Rumah :Halaman Rumah–Malam Hari : Kakek Satrio
Kakek Satrio mencabut pohon yang ditanamnya, dan menggali seragam yang dikuburnya. Ternyata maksud menaruh pohon diatas galiannya adalah dia tak mau orang lain curiga bahwa dia mengubur sesuatu. 157. Kakek Satrio (terus
menggali
dengan
mata
setengah
terpejam)
Selesai menggali, Kakek Satrio memakai seragam yang sudah penuh
dengan
noda
tanah
dan
tertidur
dihalaman
karena
kelelahan.
158. Kakek Satrio (memakai
seragam
halaman)
219
kemudian
tertidur
di
CUT TO 34. Scene 34 Cast
:Ext.Taman Dongeng:Depan Sawung–Sore Hari : Kakek Satrio, Dokter Jena
Kakek Satrio memberanikan diri memberikan puisi cintanya pada Jena. Senyum terkembang dari bibir Jena selama membaca puisi itu. 159. Dokter Jena (membaca puisi sambil tersenyum) (VO Kakek Satrio membacakan Surat): Aku
memilih
paling
mula.
mencintaimu Agar
kamu
dari
tahap
memahami
yang
bagaimana
panas teduhnya cinta. Senja
hanyalah
berhasil
lewati
milik
dua
teduh
jiwa
pagi
yang
dan
telah
teriknya
siang. Senja adalah pertemuan yang datangkan rona. Dan kini kita dapat tersenyum menang. Lalu malam? Adalah kita yang menikmati. 160. Kakek Satrio (menatap Dokter Jena serius) 161. Dokter Jena (melipat kertas) Sejak dulu aku sudah menantikan senja dihari ini?
220
162. Kakek Satrio (tak percaya) Benarkah?
163. Dokter Jena (tersenyum sambil menerawang ke depan) Aku selalu mengingatmu dengan Hukum Newton III itu. (menoleh kearah Kakek Satrio) Dan aku selalu berharap hari ini terjadi dan aku tak akan melewatkannya. (tersenyum)
164. Kakek Satrio (menyerahkan wayang perempuan) Maukah kau mengisi senja ini bersamaku? 166. Dokter Jena (berfikir
sejenak,
tersenyum
menerima wayang itu)
167. Kakek Satrio (tersenyum)
221
kemudian
168. Kakek Satrio – Dokter Jena (memainkan wayang bersama)
Kakek Satrio dan Jena memainkan wayang bersama. Dan ketika mereka
asik
memainkan
wayang. Alangkah
bahagianya
mereka,
disatukan di usia senja oleh cinta yang kembali merona. CUT TO 35.
Scene 35
: Int.Sekolah :Ruang Kelas–Pagi Hari
Cast
:
Satrio
Muda,
Jena
Muda,
Teman
Sekelas
Satrio Satrio
dapat
menjawab
pertanyaan
temannya
tentang
Hukum
Newton III dengan yakin dan benar. Membuat Jena semakin kagum dengan sosok itu. Jena menulis nama Satrio di bukunya.
169. Jena Muda (menulis
nama
Satrio
di
buku,
sambil
tersenyum) CUT TO 36. Scene 36
:Ext.Sekolah : Jalan Depan Sekolah – Siang
Hari Cast Diperjalanan
: Jena Muda, Rendy pulan
Rendy
bertanya
culun yang sepertinya mendekati Jena.
222
tentang
Satrio,
pemuda
170. Rendy (sambil mengendarai motor vespanya) Jena...siapa lelaki tadi?
171. Jena Muda (tersenyum) Dia teman sekelasku kak...
172. Rendy (menoleh kearah Jena kemudian kembali fokus mengendarai vespa) Sepertinya
dia
menyukaimu...apa
tadi
dia
mengatakan cinta padamu?
173. Jena Muda (tersenyum) Tidak kak...tadi aku langsung meninggalkannya ketika Kak Rendy memanggilku. Tapi, aku yakin bahwa tadi Satrio ingin menyatakan cinta dan aku menyesal meninggalkan Satrio begitu saja. 174. Rendy (asik mengendarai vespa) 223
Kamu tau kakak sepupumu ini tak bisa menunggu lama... 175. Jena Muda (mengeratkan pegangannya pada pinggang Rendy) Maka
dari
itu
kak...Tetapi,
jika
Tuhan
memberikan kesempatan lagi, aku akan menerima Satrio.
1776. Rendy (cemberut) Huh...kamu kebanyakan tapi... (melajutkan perjalanan)
224
3.4 Proses Kerja Penata Kamera Penulis dalam pengerjaan drama televisi “Akhir Senja” adalah sebagai penata kamera. Penata kamera adalah orang sangat bertanggungjawab terhadap kualitas fotografi dan pandangan sinematik dari sebuah film. (Job Description Pekerja Film. Agni Aritama : 2012 :75). Menurut penulis, penata kamera adalah orang yang bertanggung jawab dalam perekaman visual dibawah arahan dari seorang sutradara. Selain itu penata kamera harus bisa memahami cerita agar visualisasi gambar sesuai dengan cerita dan menjaga komposisi frame.Penata kamera juga harus memahami betul kamera yang akan digunakan. Selain itu dalam sebuah produksi drama unsur pencahayaan yang baik sangat penting selain menghasikan gambar yang baik juga dapat menambahkan kesan dramatis semua film. Dalam pencahayaan ada tiga macam cahaya yang menjadi acuan kebanyakan gaffer atau penata cahaya yaitu key light, fill light dan back light. Sebuah program televisi ataupun sinema merupakan perpaduan antara seni dan teknologi. Dalam proses pembuatan sebuah film membutuhkan proses kerja yang panjang. Dalam pembuatan produksi ini, seorang penata kamera bertugas memvisualisasikan sebuah skenario yang telah disepakati kedalam bentuk gambar. Pada tahapan kerja, penata kamera melewati proses pra produksi, produksi dan pasca produksi. 3.4.1 Pra produksi A. Pra produksi Penata Kamera Dalam proses pra produksi penata kamera bersama kru yang lainnya mencari ide cerita yang akan kami angkat. Setelah skenario selesai langkah selanjutnya memahami skenario dan konsep sutradara untuk melakukan proses pembuatan florplain dan blocking setelah lokasi ditentukan. Bersama sutradara juga penata kamera membuat shot list dan konsep pencahayaan yang sesuai dengan konsep cerita.
225
Penata kamera dalam proses pra produksi juga harus mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan saat produksi dan memastikan kondisi alat agar dalam proses produksi berjalan lancar. B. Pra produksi Penata Cahaya Persiapan yang matang sangat penting untuk membuat sebuah produksi drama. Untuk itu penata cahaya mempersiapkan segala sesuatu harus matang di proses pra produksi. Adapun persiapan seorang penata cahaya diantaranya : a. Mendiskusikan konsep bersama kru yang lain. b. Membuat lighting plot (rancangan penepatan lighting) c. Menyiapakan perlatan yang akan digunakan d. Memastikan semua lighting dalam kondisi siap pakai. 3.4.2 Produksi A. Produksi Penata Kamera Setelah proses pra produksi selesai barulah menjalankan proses produksi. Di dalam proses produksi terlebih dahulu penata kamera mengatur cahaya agar gambar yang ditangkap kamera hasilnya maksimal. Selanjutnya penata kamera melakukan perekaman visual sesuai arahan dari sutradara. Penata kamera harus memperhatikan kontiniti gambar agar gambar master dan cover berkesinambungan. B. Produksi Penata Cahaya Dalam produksi seorang penata lighting mengatur penempatan lighting dan penggunaan filter lighting sesuai kebutuhan cerita dan pengambilan gambar dari seoarang penata kamera. Jika shoting di lokasi ekterior maka penata cahaya memanfaatkan cahaya matahari dan menggunakan reflaktor untuk mengurangi bayangan. 226
3.4.3 Pascaproduksi Setelah pra produksi dan produksi proses selanjutnya yaitu pascaproduksi. Di dalam proses pasca produksi penata kamera memberikan masukan tentang pilihan gambar kepada sutradara dan editor. Selain itu juga ikut dalam proses off line editing untuk mengoreksi gambar. Jika masih membutuhkan stock gambar dan establish penata kamera segera memenuhui kekurangan tersebut. 3.4.5 Peran dan Tanggungjawab Penata Kamera Dalam produksi sebuah drama peran dan tanggung jawab penata kamera adalah sebagai berikut : 1. Memahami mood scenario dan konsep sutradara 2. Merekam gambar sesuai arahan sutradara. 3. Menjaga komposisi gambar 4. Menjaga warna gambar 5. Menjaga kontiniti gambar 6. Mengatur pencahayaan yang baik dan sesuai dengan konsep cerita 7. Tanggap terhadap sesuatu perubahan yang ada di lapangan. 8. Selalu berkoordinasi dengan kru yang lain. Selain di atas perlunya kerjasama kru yang baik agar sebuah produksi berjalan dengan baik dan mencapai hasil karya yang maksimal.
227
3.4.6 Proses Penciptaan Karya A. Konsep Kretif Dalam film “Akhir Senja” ini penata kamera ingin menampilkan gambar yang indah sehingga bisa memanjakan mata yang menyaksikan film ini. Sebagai refrensi gambar penata kamera mengambil dari film “August Rush” dan “The Lake House”.
Film
Poster Rush”
“August
Poster Film “The Lake House” Sedangkan untuk konsep penata cahaya dalam film ini penata kamera menggunakan
konsep High Key untuk scene bahagia dan low key untuk scene sedih atau tegang.
“High Key”
“Low Key”
B. Konsep Produksi Penata kamera menggunakan kamera Sony HVR-Z7 dalam pembuatan film ini karena kamera ini merekam gambar HDV 1080i, dengan demikian diharapkan menghasilkan gambar yang maksimal.
228
Sony HVR Z7E
Dalam film ini penata kamera banyak menggunakan komposisi gambar untuk memberikan informasi yang lebih dalam kepada penonton, mulai dari long shot, medium shot, clouse up, medium clouse up, ektrim clouse up, two shot dan group shot.
\
Pengambilan angle kamera yang digunakan dalam film meliputi high angle, low angle, eye level, poin of view dan over the shoulder.
Hight angle
Low angle
229
Eye level
Point of view
Over The Shoulder
Penata kamera juga akan memberikan pergerakan kamera untuk memberikan gambar yang indah dengan menggunakan tripod, portal jib dan slider cam.
Tripod
Portal jib
Slider cam
Selain itu, penata kamera juga menggunakan alat pendukung dalam pengambilan gambar seperti slider, porta jip, dan glade cam. Untuk cahaya, penata kamera menggunakan readheat, blonde dan kino flo dengan filter yang sesuai dengan kebutuhan scene. Dan sumber listrik menggunakan jenset dengan daya 7000 watt.
Red head
Blonde
Kino Flo
230
C. Konsep Teknik Penata kamera dalam pembuatan film ini banyak menggunakan teknik pengambilan gambar yang bergerak baik track, till, pan maupun swing karena penata kamera ingin membuat audien tidak jenuh dengan film ini. Sebisa mungkin penata kamera akan membawa penonton film ini ikut masuk dalam cerita ini dengan gambar-gambar yang infomatif dan dramatis. Dari segi pencahayaan penata kamera menggunakan konsep tripoint lighting dimana ada key light, back light dan fill light. Sementara untuk scene outdoor penata kamera menggunakan cahaya matahari sebagai key light dan back light untuk fill light menggunakan bantuan reflektor. 3.4.7. Kendala dan Solusi 1. Kendala Pra Produksi a. Kendala
: Membuat shot list, blocking kamera dan florplan yang bisa dijadikan pedoman ketika produksi
Solusi
: Membuatnya bersama Sutradara dan harus memahami naskah.
2. Kendala Produksi a. Kendala
: Kendala yang tidak dapat dipredisikan adalah cuaca. Seringnya hujan ketika sore hari, padahal naskah menuntut untut adanya gambar sore hari cerah.
Solusi
: Menambah hari untuk produksi namun harus disertai dengan doa dan perhitungan yang matang.
b. Kendala
: Ada beberapa shot list yang tidak dapat di aplikasikan ketika produksi, karna kendala lokasi.
Solusi
: Selalu berfikir untuk mendapatkan shot andalan dan terbaik, shot list sebagai bayangan bukan sebagai patokan. Dalam produksi semua bisa dieksplore dan di kembangkan sesuai dengan kondisi yang ada.
231
c. Kendala
: Tangungjawab pekerjaan DOP terlalu banyak, selain harus fokus kepada penataan kamera, harus fokus pula pada penataan cahaya.
Solusi e. Kendala Solusi
: Mengajak teman yang cukup kompeten untuk dijadikan crew tambahan : Menjaga kesinambungan cerita dengan gambar yang telah diambil. : Selalu menjaga komunikasi dengan sutradara dan penulis naskah ketika produki. Agar gambar yang diambil, dapat menvisualisasikan cerita dengan tepat sehingga pesan dapat tersampaikan kepada penonton.
3. Kendala Pascaproduksi Tidak ada
3.4.7 Lembar Kerja DOP 1. Shoot List 2. Blocking Kamera 3. Floorplan Lighting 4. Spesifikasi Alat 5. Kamera Report
232
1. Shot list Production Campany : One Way Project Title : Akhir Senja Durasi ; 30 Menit No Scene Shot Visual Shot Size Angle 1 1 1 Detail Eye level shot 2 Long Eye level shot 3 Full shot Low angle
Moving Track left
1
still
2
Still
3
Sesosok orang sedang mengubur sesuaru
2
Hight angle
swing
1
Eye level
Still
2
Eye level
Track right
3
Taman dengan sekolompok orang sedang berkumpul Kakek satrio sedang memaikan wayang Kakek satrio sedang memaikan wayang Wajah gembira anak-anak Wayang laki-laki Wayang perempuan Kakek satrio sedang memaikan wayang Bibir kakek satrio sedang menceritakan wayang wajah anak-anak yang sedang tertawa bahagia
2
1
3
Long shot Clouse up medium
4 5 6
medium Detail Detail medium
Eye level Eye level Eye level
Still Still Track right
4 5 6
7
Detail
Eye level
Still
7
8
Group shot
Eye level
Swing
8
1 2
Establish Medium clouse up
Eye level Eye level
Swing Still
1 2
2
3
3
Take
233
Produser : Novita Director : Muhammad Arif Penata Kamera : Moh. Suryadi Video Notes Terlihat kaki penuh tanah dan cangkul
Suasana rumah kakek Satrio Kakek Satrio membuka pintu
3 4 5 6 7
Detai Medium Medium Medium Medium
Eye level Eye level Eye level Eye level Eye level
Still Stiil Still Still Still
3 4 5 6 7
8
Eye level
Paning
8
Top angle
Still
9
10 11
Clouse up Clouse up Detail Full shot
Hight angel Low angel
Still Still
10 11
1
Detail
Eye level
Still
1
2
Hight angel
Still
2
3 4
Ots Kakek Satrio Medium Medium
Eye level Eye level
Still Still
3 4
5
Full shot
Eye level
Track Follow
5
1 2
Full shot Clouse
Eye level Eye level
Still Still
1 2
9
Peralatan dongeng di taruh di meja Kakek Satrio sedang memasak Kakek Satrio sedang makan Kakek Satrio sedang mencuci piring Kakek Satrio sedang membaca buku fisika Kakek satrio mengambil buku kemudian membaca di ruang tamu Kakek satrio menerawang , kemudian kepalanya terasa sakit Obat Fluoroquinolone-antibiotik Obat yang ditaruh di atas meja kemudian kakek satrio berjalan menuju kamar
4
5
6
5
6
234
Tangan kakek Satrio mengambil kotak kecil Kakek Satrio membuka kotak kecil
Kakek Satrio menyentuh baju seragam Kakek Satrio memegang lollipop (change focus) Menaruh kotak di meja kemudian kakek Satrio tidur Suasana kelas Satrio sedang menulis sambil
3
Still
3
Eye level
Still
4
Eye level
Still
5
Low angle
Still
6
Wajah kesal guru
Eye level
Still
7
Menjelaskan hokum newton
8 9
Ots Satrio Clouse up Long shot Detail Medium
Memperhatikan guru yang sedang bernyanyi Guru sedang bernyanyi
Hight angle Eye level
Still Track
8 9
Jari Satrio melepaskan kaitan Wajah teman-teman Satrio
1 2
Detail Full shot
Eye level Eye level
Still Still
1 2
3
Close up
Eye Level
Still
3
4
Detail
Eye level
Still
4
5
Eye Level
Still
5
6
Medium Shot Full shot
Jam dinding menujukan angka 4 Kegiatan kakek Satrio dari bangun tidur Kakek Satrio bangun dengan nafas terengah engah Kakek Satrio mengambil obat dilaci meja Berdiri didepan cermin
Still
6
7
Full shot
Point of view High angle
Still
7
8
Clouse up Full shot
eye level
Track in
8
Eye level
Track
9
5 6 7
7
tersenyum Jena yang sedang mencacat sambil memperhatikan guru
Eye level
4
7
up Point of view Satrio Medium
9
235
Melihat kotak dan isinya berserakan dilantai Duduk tersungkur menutup wajah dan menangis Kakek Satrio menjadi lebih tenang dan menguasai dirinya. Kakek Satrio memasukan seragam, lollipop dan surat kedalam kotak
8
8
1
Medium shot Full Shot
Eye level
Track left
1
Eye level
Still
2
Eye level
Still
3
Eye level
Still
4
Eye level
Still
5
Anak anak berpamitan
Eye level
Still
6
Kakek Satrio kesakitan
7
Medim shot Clouse up Long shot Medium shot Detail
Ekspresi wajah anak anak bahagia mendengar cerita Kakek Satrio Anak anak mendengarkan Kakek Satrio bercerita ditaman Kakek Satrio memainkan wayang dan bercerita Ekspresi anak anak betepuk tangan
High angel
Still
7
Kakek Satrio mengambil obat Flu
1
Detail
Eye level
Still
1
2
Full shot
Eye level
Still
2
3
Detail
Still
3
4
OTS Kotak Medium shot Detail
POV Kakek Satrio High angle
Still
4
Eye level
Still
5
Meletakan tempat obat BupopionAntidepresan Kakek Satrio duduk dan beranjak ke tempat tidur Melihat kalender menunjukan tangal 11 Desember Kakek Satrio melihat kotak yang ada diatas lemari (change focus) Mengambil obat
Eye level
still
6
Meminum obat antidepresan Suasana kelas yang mengucapkan selamat ulang tahun kepada Jena dan terlihat Satrio yang berdiri di pintu kelas Tangan kiri Satrio menyembunykan permen Jari tangan kakan Satrio yang saling
2 3 4 5 6
9
9
5 6 10
10
1
Medium shot
Eye level
Track left
1
2
Detail
Eye level
Still
2
3
Detail
Eye level
Still
3 236
4 5 6 7 8 9
11
11
1 2 3 4 5
terkait Satrio menghampiri Jena
Medium shot Two shot
Eye level
Track left
4
Eye level
Still
5
Full shot Clouse up Grup shot Long shot
Eye level Eye level
Still Still
6 7
Satrio memberikan lollipop dan berlari meninggalkan Jena Teman teman bersorak Ekspresi bingung Jena
Eye level Eye level
Still Still
8 9
Teman teman menertawakan Satril Satrio berlari
Clouse up Full shot Medium shot Clouse up Very long shot
High angel
Still
1
High angel Eye level
Still Still
2 3
Kakek Satrio terbangun dengan nafas tersenggal Kamar Kakek Satrio Berjalan menuju cermin
Eye level
Till down
4
Eye level
Track out
5
Memeriksa dahi dan terkejut baju seragam yang masih menempel Kakek Satrio berteriak
12
12
1 2
Detai Medium shot
Eye level Eye level
Still Track out
1 2
Kakek Satrio mengunci pintu gudang Kakek Satrio termenung dan pergi meninggalkan kotak digudang
13
13
1
Full shot
Top angle
Still
1
2
Long shot
Eye level
Track right
2
Kakek Satrio tertidur dengan kodisi mengigau Kakek Satrio terbangun dan tak mau tidur kembali
1 2
Two shot Clouse
Eye level Eye level
Track right Still
1 2
14
14
237
Satrio menyodorkan surat kepada Jena Jena membaca surat Satrio
15
16
15
16
3 4
up OTS Detail
Eye level Eye level
Still Still
3 4
Satrio tersenyum Senyum Jena ke Satrio
1
Full shot
High angel
Still
1
2
Eye level
Still
2
3
Clouse up Detail
Kakek Satrio duduk ditempat tidurnya hingga pagi Kakek Satrio gelisah
Eye level
Still
3
4
Full shot
Eye level
Still
4
1 2
Establish Long shot Clouse up Medium
OTS Bastian Eye level
Still
1 2
Still
3
Kakek Satrio menggunting gunting baju seragam Kakek Satrio menggunting gunting baju seragam Matahari terbit Kakek Satrio berjalan menuju tempat sampah Melihat Kakek Satrio tanpa berkedip
Eye level
Still
4
Ketakutan masuk kerumah
Eye level Eye level
Track Still
1 2
OTS Kakek Satrio Eye level
Stil
3
Kakek Satrio mendongen di taman Kakek Satrio memainkan wayang dan bercerita Anak anak kesal dengan Kakek Satrio
Still
4
Eye level
Still
5
Eye level
Still
6
Kakek Satrio meminum obat antibiotik
Eye level
Still
1
Kakek Satrio berjalan pulang
3 4 17
17
1 2 3 4 5 6
18
18
1
Full shot Medium shot Full shot Group shot Clouse up Medium shot Long shot
238
Anak anak meninggalkan Kakek Satrio Ekspresi sedih Kakek Satrio
2
Long shot Medium Clouse up Full shot
POV Kakek Satrio Eye level
Paning
1
Melihat orang orang sekitar
Still
2
Kakek Satrio meminum obat antidepresan dan antibiotic
Eye level
Follow
3
POV Kakek Satrio Eye level
Still
4
Still
5
7
Long shot Long shot Detail
Kakek Satrio berjalan pulang dan melihat seorang pria melihatnya diseberang jalan Seorang pria melihatnya diseberang jalan Kakek Satrio masuk kedalam rumah
Eye level
Still
6
Bastian mengepalkan tangan
1
Full shot
Eye level
Still
1
2
Medium shot Clouse up
Eye level
Still
2
Kakek Satrio berolahraga di ruamg tamu Kakek Satrio meminum obat
Eye level
Still
3
Wajah Kakek Satrio penuh dengan keringat
1
Full shot
High angel
Swing
1
2 3
Two shot Medium Clouse up Medium Clouse up Detail Full shot Long
Eye level OTS Jena
Still Still
2 3
Satrio memanggil Jena di gerbang sekolah Satrio dan Jena mengobrol Satrio memberikan ingin memberikan sesuatu pada Jena
OTS Jena
Still
4
Jena tersenyum kepada Satrio
Eye level Low angle POV Jena
Still Still Still
5 6 7
Detail tangan Satrio Motor vespa datang Melihat kearah motor yang datang
3
4
5 6
19
19
3
20
20
4
5 6 7
239
21
22
21
22
8
shot Clouse up
1 2
Full shot Detail
3
Full shot
4
1 2 3 4 5
23
23
1 2 3 4 5
24
24
1 2
Eye level
Till down
8
Satrio yang menyodorkan surat
High angle POV Kakek Satrio High angel
Swing Still
1 2
Still
3
Clouse up
Eye level
Still
4
Kakek Satrio terbangun Kakek Satrio melihat kotak kenangannya Kakek Satrio duduk tersungkur dikasur Kakek Satrio mengangis terisak
Long shot Medium shot Long shot Medium shot Medium shot
Low angel
Track
1
Eye level
Still
2
Kakek Satrio menanam pohon sambil bernyanyi Menyiram pohon dan menoleh
OTS Kakek Satrio Low angle
Still
3
Kakek Satrio melihat seseorang
Still
4
Eye level
Till up
5
Kakek Satrio meletakan alat penyiram pohon dan masuk kedalam rumah Bastian mengepalkan tangan
Full shot Detail Medium Long shot Long shot
High angle Eye level Eye level Eye level
Still Follow Track in Still
1 2 3 4
Kakek Satrio Panik Kakek Satrio mnum obat Kakek Satrio menduga-duga kakek Satrio monad-mandir
POV kakek
Paning
5
Kakek Satrio melihat dari candela, pria itu sudah tidak ada
Full shot Medium
Eye level Eye level
Track left Still
1 2
Anak-anak yang mencari kakek Satrio Anak-anak yang mencari kakek Satrio
240
25
25
1
High angle
Swing
1
POV kakek Satrio OTS bastian Eye level Eye level
Still
2
3 4 5
Long shot Medium shot Medium Two shot Medium
Still Still Still
3 4 5
Kakek satrio tergelatak di halaman rumah Terlihat Bastian membangunkan kakek Satrio (change Fokus ) Kakek Satrio mulai tersadar Bastian dan Kakek Kakek Satrio
1 2 3
Establish Two shot Medium
Track right Still Still
1 2 3
Klinik Kakek Satrio duduk bersama Bastian Kakek Satrio tertawa
4
Medium
Eye level Eye level OTS Bastian Eye level
Paning
4
Pasien lain kel;uar kemudian kakek Satrio masuk
1 2
Full shot Medium
Track Still
1 2
Masuk kemudian duduk Dokter Jena mempersilahkan duduk
Still
3
4 5
Eye level POV kakek Satrio Medium OTS Dokter shot Jena Two Shot Eye level Detail High angel
Still Still
4 5
Kakek Satrio duduk dan menatap Dokter Jena Dokter Jena dan Kakek Satrio Tangan kakek Satrio
2
26
27
26
27
3
28
28
1
Full shot
Eye level
Track Left
1
Kakek Satrio bermimpi
29
29
1
Full shot
Eye level
Track Left
1
Meraih kursi dan mengambil kotak
30
30
1
Full shot
Eye level
Track Left
1
Berjalan di gudang
31
31
1
Full shot
Eye level
Track Left
1
Berjalan dan mengambil bungkusan plastik
241
32
33
32
33
1 2
Long shot Medium
3
Medium
4
Two shot
OTS Kakek Satrio OTS Dokter Jena Eye lelvel
1
Full shot
Eye level
Still
1
2 3
Detail Clouse up Medium
Eye level Eye level
Still Still
2 3
Kakek Satrio meminum obat dan menulis surat Tangan yang menulis surat Ekspresi kakek Satrio
Eye level
Track
4
Kakek Satrio menulis surat
Eye level
Track left
1
Terlihat kaki penuh tanah dan cangkul
Eye level
still
2
3
Detail shot Long shot Full shot
Low angle
Still
3
Sesosok orang sedang mengubur sesuaru
1
Two shot
Eye level
Still
1
2
Detail
High angle
Still
2
3
Clouse up Clouse up Clouse
Eye level
Still
3
Kakek Satrio memberikan puisi cintanya ke Jena Kakek Satrio memberikan surat kepada Jena Jena membaca surat
OTS Dokter Jena OTS Kakek
Track left
4
Kakek Satrio menatap Dokter Jena
Track left
5
Kakek Satrio menatap Dokter Jena
4 34
34
1 2
35
35
4 5
Hight angel
Swing
1
Still
2
Still
3
Still
4
242
Kakek Satrio menceritakan mimpinya kepada dokter Jena Kakek Satrio menceritakan mimpinya kepada dokter Jena Kakek Satrio menceritakan mimpinya kepada dokter Jena Kakek Satrio menceritakan mimpinya kepada dokter Jena
up Detail Detail
Satrio Eye level Eye level
Still Still
6 7
8
Long shot
High angle
Swing
8
1
Long shot Clouse up
Eye level
Track right
1
Satrio menjawab pertanayaan
OTS Jena
Still
2
Jena menulis nama Satrio
Long shot Two shot
Eye level
Still
1
Eye level
Follow
2
Clouse up Clouse up Detail
Eye level
Follow
3
Rendy dan Jena dalam perjalanan pulang Rendy dan Jena dalam perjalanan pulang Rendy asik mengendarai vespa
Eye level
Follow
4
Jena cemberut
Eye level
Still
5
Mengeratkan pegangannya pada pinggang Rendy
6 7
36
36
2
37
37
1 2 3 4 5
243
Dokter Jena melipat kertas Kakek Satrio dan Dokter Jena memainkan wayang Anak anak berlari menghampiri Kakek Satrio dan Dokter Jena
1. BLOCKING KAMERA SCENE 1 - EXT. HALAMAN RUMAH KAKEK SATRIO
RUMA H
Keterangan : Kakek Satrio 244
Pohon
SCENE 2 - EXT. TAMAN DONGENG
Katerangan : Kakek Satrio Pohon Saung Tanaman Bangku Anak anak
245
SCENE 3- INT. RUANG TAMU
Keterangan : Kakek Satrio
246
Meja
Kursi
SCENE 4 - INT. KAMAR TIDUR
247
SCENE 5 - EXT. RUANG KELAS
Katerangan : Satrio Jena Teman teman Meja Murid
Meja Guru
248
SCENE 6 - INT. KAMAR TIDUR
Katerangan : Meja Lemari
249
Kursi Tempat tidur Kakek Satrio
SCENE 7 - EXT. TAMAN DONGENG
Katerangan : Kakek Satrio Pohon Saung Tanaman Bangku Anak anak
250
SCENE 8 - INT. KAMAR TIDUR
Kursi Meja Keterangan Lemari : 251
Tempat tidur Kakek Satrio
SCENE 9 - EXT. HALAMAN KELAS
Katerangan : Satrio Jena Teman teman Meja Murid
Meja Guru
252
SCENE 10 - INT. KAMAR TIDUR
Keterangan : Meja Lemari
253
Kursi Tempat tidur Kakek Satrio
SCENE 11 - INT. GUDANG
Katerangan : Kakek Satrio Gudang
254
SCENE 12 - INT. KAMAR TIDUR
Keterangan : Meja Lemari
255
Kursi Tempat tidur Kakek Satrio
SCENE 13 - EXT. GERBANG SEKOLAH
256
SCENE 14 - INT. KAMAR TIDUR
Keterangan : Meja Lemari
257
Kursi Tempat tidur Kakek Satrio
SCENE 15 - EXT. HALAMAN RUMAH KAKEK SATRIO
RUMA H
Keterangan : Kakek Satrio
258
Tembok Bastian
SCENE 16 - EXT. TAMAN DONGENG
Katerangan : Kakek Satrio Pohon Saung Tanaman Bangku Anak anak
259
SCENE 17 - EXT. JALAN
RUMA H Keterangan : Kakek Satrio
260
Bastian
SCENE 18 - INT. RUANG TAMU
Keterangan : Kakek Satrio Meja
261
Kursi
SCENE 19 - EXT. GERBANG SEKOLAH
Katerangan : Satrio Jena Gerbang Sekolah
Tanaman
262
SCENE 20 - INT. RUANG TAMU
Keterangan : Kakek Satrio Meja
263
Kursi
SCENE 21 - EXT. HALAMAN RUMAH KAKEK SATRIO
RUM AH BAST IAN
RUM AH KAK EK SATR IO
Keterangan : Kakek Satrio
264
Bastian Pohon
SCENE 22 - INT. RUANG TAMU
Keterangan : Kakek Satrio Meja
265
Kursi
SCENE 23 - EXT. TAMAN DONGENG
Katerangan : Anak anak Pohon Saung Tanaman Bangku
266
SCENE 24 - EXT. HALAMAN RUMAH KAKEK SATRIO
RUM AH KAK EK SATR IO
Keterangan : Kakek Satrio
267
Bastian Pohon
SCENE 25 - EXT. RUANG TUNGGU KLINIK
KLIN IK
Keterangan : Kakek Satrio
268
Bastian
SCENE 26 - EXT. RUANG PEMERIKSAAN KLINIK
Keterangan : Kakek Satrio Dokter Jena Kursi Meja
269
SCENE 27 - INT. KAMAR TIDUR
Katerangan : Meja Lemari
270
Kursi Tempat tidur Kakek Satrio
SCENE 28 - INT. KAMAR TIDUR
Katerangan : Meja Lemari
271
Kursi Tempat tidur Kakek Satrio
SCENE 29 - INT. GUDANG
Gudang
Toi let
Katerangan : Kamar Tidur
272
Kakek Satrio
SCENE 30 - EXT. HALAMAN RUMAH KAKEK SATRIO
RUMA H
Keterangan : Kakek Satrio
273
SCENE 31 - EXT. TAMAN DONGENG
Katerangan : Dokter Jena Pohon Saung Tanaman Bangku Kakek Satrio
274
SCENE 32 - INT. KAMAR TIDUR
Katerangan : Meja Lemari
275
Kursi Tempat tidur Kakek Satrio
SCENE 33 - EXT. HALAMAN RUMAH KAKEK SATRIO
RUM AH KAK EK SATR IO
Keterangan : Kakek Satrio
276
Pohon
SCENE 34 - EXT. TAMAN DONGENG
Katerangan : Dokter Jena Pohon Saung Tanaman Bangku Kakek Satrio
277
SCENE 35 - EXT. RUANG KELAS
Katerangan : Satrio Jena Teman teman Meja Murid
Meja Guru
278
SCENE 36 - EXT. RUANG KELAS
Katerangan : Rendy Jena
279
Floorplan Lighting
Scene 1
: Ext. Rumah : Halaman Rumah
Scene 2
: Int. Taman Dongeng : Sawung
280
Scene 3
: Int. Rumah : Ruang Tamu
281
SCENE 4 - INT. KAMAR
282
SCENE 5 - RUANG KELAS
283
Scene 6
: Int.Rumah : Kamar Tidur – Pagi Hari
284
Scene 7
: Int. Taman Dongeng : Sawung
285
Scene 8
: Int. Rumah : Kamar Tidur
286
Scene 9
: Int. Sekolah : Ruang Kelas 287
Scene 10
: Int. Rumah : Kamar Tidur
288
Scene 11
: Int. Rumah : Gudang
289
Scene 12
: Int. Rumah : Kamar Tidur
290
Scene 14
: Int. Rumah : Kamar Tidur
291
Scene 16
: Int. Taman Dongeng : Sawung
292
293
Scene 18
: Int. Rumah : Ruang Tamu
Scene 20
: Int. Rumah : Ruang Tamu 294
Scene 22
: Int. Rumah : Ruang Tamu
295
Scene 23
: Int.Taman Dongeng
296
Scene 26
: Int.Klinik :Ruang Pemeriksaan
297
Scene 27
: Int. Rumah : Kamar Tidur 298
Scene 28
: Int.Rumah : Kamar Tidur
299
Scene 29
: Int.Rumah : Gudang
300
Scene 30
: Ext.Rumah :Depan Rumah
301
Scene 32
: Int. Rumah : Kamar Tidur
302
Scene 33
: Ext. Rumah :Halaman Rumah
303
Scene 35
: Int. Sekolah : Ruang Kelas
304
305
4. Spesifikasi Alat A. Bagian kamera Lensa
Carl Zeiss Vario-Sonnar T * lensa zoom, 12x (optik), f = 4,452,8 mm, f = 32,0-384 mm * pada mode 16:9, f = 39,5-474 mm pada 4:3 * modus. Diameter filter: 72 mm. Built-in filter: Clear, 1/4, 1/16, 1/64
Sistem pencitraan 1/3-inch, progresif 3 sistem ClearVid CMOS Sensor dengan teknologi Exmor Elemen gambar
Approx. 1.037.000 piksel (efektif), approx. 1,120,000 pixels (total).
Fokus
Auto, manual (focus ring / satu dorongan auto / infinity / AF membantu / fokus makro).
Keseimbangan
Auto, satu-push otomatis (posisi A / B), indoor (3200 K),
warna putih
outdoor (tingkat dipilih -7 untuk +7, approx. 500K/step), petunjuk WB Temp (2300K untuk 15000K dipilih, 100K/step).
Panduan shutter
Auto: 1/50 - 1/1750
speed
Manual: 50i/25p: 1/3 - 1/10000
Keuntungan
-6, -3, 0, 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21 dB
Minimum
1,5 lux (gain auto, auto iris, 1/25 shutter)
iluminasi
306
B. Bagian VTR Format
HDV1080/50i, DVCAM, DV SP 576/50i (PAL) .
Rekaman
Format bermain keluar / Bawah konversi: HDV1080/50i, DVCAM, DV SP 576/50i (PAL).
Playback /
HDV / DV SP: Max. 63 menit dengan kaset PHDVM-63DM.
Recording waktu DVCAM: Max. 41 menit dengan kaset PHDVM-63DM .
C. Konektor Input/Output Audio / Video
10-pin konektor A / V OUT jack (komposit, x2ch audio yang
Output
tidak seimbang dengan kabel yang disediakan) .
Komponen
Jack Component out (konektor khusus)
output video Masukan HDV /
Antarmuka i.LINK (IEEE 1394, 6-pin)
DV / output Input audio XLR XLR 3-pin wanita x 2ch Headphone
Stereo Mini jack (d3.5 mm)
LANC
Stereo mini jack Mini (d2.5 mm)
Output video
konektor HDMI
digital
307
D. Perangkat output Built-in LCD jendela
Tipe 0.45-inch (area Pandangan diukur secara diagonal),
bidik
approx. 1.226.880 dots (852x480x3 [RGB]), rasio aspek 16:9
LCD Monitor
tipe 3.2-inch (area Pandangan diukur secara diagonal), XtraFine LCD, approx. 921.600 titik, jenis hibrida, rasio aspek 16:9
E. Umum Massa
Approx. 2,4 kg (£ 5 4 oz) (w / lensa disediakan, w / o pita, baterai)
Kebutuhan daya
DC 7.2 V (baterai), DC 8,4 V (AC adapter)
Konsumsi daya
Approx. 7,0 W (dengan ECM-XM1 / LCD EVF ON)
HDV Konsumsi daya
Approx. 6,8 W (dengan ECM-XM1 / LCD EVF ON)
DVCAM / DV Suhu
0 sampai 40 oC (32-104 oF)
Operasional Suhu
-20 sampai +60 oC (-4 sampai 140 oF)
Penyimpanan
308
F. Unit Rekaman Memori Media
Kartu CompactFlash (2GB atau lebih besar, 133x atau lebih
perekaman
cepat) (tidak disertakan)
File system
FAT32
Format file HDV . M2T Format file
AVI (DV-AVI, tipe 1) atau DV (Raw-DV)
DVCAM / DV Konektor
hot shoe khusus i.LINK-6pin (pada cradle yang disediakan) Input daya DC (pada cradle yang disediakan) InfoLITHIUM L series slot baterai (di cradle disertakan)
309
KAMERA REPORT Production Campany Project Title Durasi No Scene Shot
1
1
1
2
2
Produser Director Penata Kamera Video
: Novita : Muhammad Arif : Moh. Suryadi Take Notes
Moving Track left
Terlihat kaki penuh tanah dan cangkul
1 2 3 1
C NG G G
Long shot Full shot
Eye level
still
Low angle
Still
Sesosok orang sedang mengubur sesuatu
1
G
Hight angle Eye level
Still
C G G
Eye level
Track right
1 2
C G
4
Medium Detail
Eye level
Still
Taman dengan sekolompok orang sedang berkumpul Kakek satrio sedang memaikan wayang Kakek satrio sedang memaikan wayang Wajah gembira anak-anak Wayang laki-laki
1 2 1
3
Long shot Clouse up Medium
1
G
5 6
Detail Medium
Eye level Eye level
G G
Detail
Eye level
1
NG
8
Group shot
Eye level
Track Left
Wayang perempuan Kakek satrio sedang memaikan wayang Bibir kakek satrio sedang menceritakan wayang wajah anak-anak yang sedang tertawa bahagia
1 1
7
Still Track right Still
1 2
C G
3
2
: One Way : Akhir Senja : 30 Menit Visual Shot Angle Size Detail Eye level shot
1 2
Still
310
3
3
1
Establish
2
Eye level
Swing
Suasana rumah kakek Satrio
1 2 1 2 3 1
NG G G NG G G
Medium Eye level clouse up
Still
Kakek Satrio membuka pintu
3
Detai
Eye level
Still
4 5 6
Medium Medium Medium
Eye level Eye level Eye level
Stiil Still Still
7
Medium
Eye level
Still
8
Clouse up
Eye level
Paning
9
Top angle
Still
10
Clouse up Detail
Still
11
Full shot
Hight angel Low angel
Peralatan dongeng di taruh di meja Kakek Satrio sedang memasak Kakek Satrio sedang makan Kakek Satrio sedang mencuci piring Kakek Satrio sedang membaca buku fisika Kakek satrio mengambil buku kemudian membaca di ruang tamu Kakek satrio menerawang , kemudian kepalanya terasa sakit Obat Fluoroquinolone-antibiotik
1 1 1
G G G
1 2 1
NG G G
1 2 1
C NG G
Still
Obat yang ditaruh di atas meja kemudian kakek satrio berjalan menuju kamar
1 2 3
C NG G
1
Detail
Eye level
Still
Tangan kakek Satrio mengambil kotak kecil Kakek Satrio membuka kotak kecil
1 2 1 2
C G NG G
2
Ots Kakek
Hight angel
Still
4
5
5
311
6
6
3
Satrio Medium
Eye level
Still
4
Medium
Eye level
Still
5
Full shot
Eye level
Track Follow
1 2
Full shot Clouse up Point of view Satrio Medium
Eye level Eye level
Track Still
Eye level
Still
Eye level
Still
5
Ots Satrio
Eye level
6
8
Clouse up Long shot Detail
9
Kakek Satrio menyentuh baju seragam Kakek Satrio memegang lollipop (change focus) Menaruh kotak di meja kemudian kakek Satrio tidur
1
G
1
G
1 2 3
NG C G
Suasana kelas Satrio sedang menulis sambil tersenyum Jena yang sedang mencacat sambil memperhatikan guru
1 1 2 1 2
1 C G NG G
1
G
Still
Memperhatikan teman yang sedang bernyanyi Teman sedang bernyanyi
Low angle
Still
Long Shot
Eye level
Still
Menjelaskan hokum newton
Still
Jari Satrio melepaskan kaitan
C C G C G C NG G
Medium
Hight angle Eye level
1 2 3 1 2 1 2 1
Track
Wajah teman-teman Satrio
1
G
1 2
Detail Full shot
Eye level Eye level
Still Swing
Jam dinding menujukan angka 4 Kegiatan kakek Satrio dari bangun tidur
3
Close up
Eye Level
Still
Kakek Satrio bangun dengan
1 1 2 3 1
G C C C C
3
4
7
7
7
312
4
Detail
Eye level
Still
5
Medium Shot
Eye Level
Still
6
Full shot
Still
7
Full shot
Point of view High angle
8
Clouse up Full shot
eye level
Track Left
Eye level
Track
1
Medium shot
Eye level
Track left
2
Full Shot
Eye level
Still
3
Eye level
Still
Eye level
Still
Eye level
Still
Eye level
Still
Kakek Satrio kesakitan
7
Medim shot Clouse up Long shot Medium shot Detail
Ekspresi wajah anak anak bahagia mendengar cerita Kakek Satrio Anak anak mendengarkan Kakek Satrio bercerita ditaman Kakek Satrio memainkan wayang dan bercerita Ekspresi anak anak betepuk tangan Anak anak berpamitan
High angel
Still
Kakek Satrio mengambil obat Flu
1
Detail
Eye level
Still
Meletakan tempat obat
9
8
8
4 5 6
9
9
nafas terengah engah Kakek Satrio mengambil obat dilaci meja Berdiri didepan cermin
Still
Melihat kotak dan isinya berserakan dilantai Duduk tersungkur menutup wajah dan menangis Kakek Satrio menjadi lebih tenang dan menguasai dirinya. Kakek Satrio memasukan seragam, lollipop dan surat kedalam kotak
313
2 1
G G
1 2 3 1 2 1 2 1 2 1
NG C G C G C G NG G G
1 2
NG G
1
G
1 2 1
C G G
1 2 1 2 1
NG G C G G
1
C
G NG G G
1
G
1
G
Full shot
Eye level
Still
3
Detail
Still
4
OTS Kotak Medium shot Detail
POV Kakek Satrio High angle Eye level
Still
Kakek Satrio melihat kotak yang ada diatas lemari (change focus) Mengambil obat
Eye level
still
Meminum obat antidepresan
1
G
Suasana kelas yang mengucapkan selamat ulang tahun kepada Jena dan terlihat Satrio yang berdiri di pintu kelas Tangan kiri Satrio menyembunykan permen Jari tangan kakan Satrio yang saling terkait Satrio menghampiri Jena
1 2
C NG
1
G C G NG G C G NG NG C G G NG G G
6 10
2 1 2 1
2
5
10
Bupopion-Antidepresan Kakek Satrio duduk dan beranjak ke tempat tidur Melihat kalender menunjukan tangal 11 Desember
Still
1
Medium shot
Eye level
Track left
2
Detail
Eye level
Still
3
Detail
Eye level
Still
4
Track left
5
Medium Eye level shot Two shot Eye level
6
Full shot
Eye level
Still
Satrio memberikan lollipop dan berlari meninggalkan Jena Teman teman bersorak
7
Clouse up Grup shot Long
Eye level
Still
Ekspresi bingung Jena
1 2 1 2 1 2 1 2 3 4 1
Eye level
Still
Eye level
Still
Teman teman menertawakan Satril Satrio berlari
1 2 1
8 9
Still
314
shot 11
11
1
Clouse up Full shot
High angel
Still
High angel
Still
Kakek Satrio terbangun dengan nafas tersenggal Kamar Kakek Satrio
1 2 1 2 3 4 5 1
NG G NG C NG C G G
Medium shot Clouse up Very long shot
Eye level
Still
Berjalan menuju cermin
Eye level
Till down
Memeriksa dahi dan terkejut baju seragam yang masih menempel Kakek Satrio berteriak
1
G
Eye level
Track out
1 2
C G
1
Detai
Eye level
Still
Kakek Satrio mengunci pintu gudang
Eye level
Track out
Kakek Satrio termenung dan pergi meninggalkan kotak digudang
1 2 3 1
NG NG G G
2
Medium shot
1
Full shot
Top angle
Still
1
G
2
Long shot
Eye level
Track right
Kakek Satrio tertidur dengan kodisi mengigau Kakek Satrio terbangun dan tak mau tidur kembali
1 2
G NG
1
Two shot Eye level
2
Clouse up
Track right Still
Satrio menyodorkan surat kepada Jena Jena membaca surat Satrio
1 2 1 2 3
NG G C G G
2
3 4 5
12
13
14
12
13
14
Eye level
315
15
16
17
15
16
17
3 4
OTS Detail
Eye level Eye level
Still Still
Satrio tersenyum Senyum Jena ke Satrio
1 1 2
G NG G
1
Full shot
High angel
Still
2
Eye level
Still
1 2 1
NG G G
3
Clouse up Detail
Kakek Satrio duduk ditempat tidurnya hingga pagi Kakek Satrio gelisah
Eye level
Still
1
G
4
Full shot
Eye level
Still
Establish Long shot
OTS Bastian
Still
3
Eye level
Still
4
Clouse up Medium
1 2 1 1 2 3 1
NG G
1 2
Kakek Satrio menggunting gunting baju seragam Kakek Satrio menggunting gunting baju seragam Matahari terbit Kakek Satrio berjalan menuju tempat sampah
Eye level
Still
1 2
NG G
1
Full shot
Eye level
Track
2
Medium shot Full shot
Eye level
Still
1 2 1
C G G
OTS Kakek Satrio Eye level
Stil
NG NG G G
Eye level
Still
Anak anak meninggalkan Kakek Satrio Ekspresi sedih Kakek Satrio
1 2 3 1
Eye level
Still
Kakek Satrio meminum obat
1 2 1
NG G C
3
4 5 6
Group shot Clouse up Medium
Still
Melihat Kakek Satrio tanpa berkedip Ketakutan masuk kerumah
Kakek Satrio mendongen di taman Kakek Satrio memainkan wayang dan bercerita Anak anak kesal dengan Kakek Satrio
316
NG C G G
shot 18
18
19
20
G
1 2 3 1 2 3 1
NG C G NG NG G G
Long shot
Eye level
Still
Kakek Satrio berjalan pulang
2
Long shot
Paning
Melihat orang orang sekitar
3
Medium Clouse up Full shot
POV Kakek Satrio Eye level
Still
Kakek Satrio meminum obat antidepresan dan antibiotic
Eye level
Follow
1 2
C G
POV Kakek Satrio Eye level
Still
Kakek Satrio berjalan pulang dan melihat seorang pria melihatnya diseberang jalan Seorang pria melihatnya diseberang jalan
1
G
Eye level
Still
Kakek Satrio masuk kedalam rumah Bastian mengepalkan tangan
1 2 1
C G G
Kakek Satrio berolahraga di ruamg tamu Kakek Satrio meminum obat
1 2 1
G C G
5
Long shot
6 7
Long shot Detail
1
Full shot
Eye level
Still
2
Medium shot Clouse up
Eye level
Still
Eye level
Still
Wajah Kakek Satrio penuh dengan keringat
1
G
Full shot
High angel
Swing
Satrio memanggil Jena di gerbang sekolah
1 2 3 4 5
NG NG C C G
3
20
2
1
4
19
antibiotik
1
Still
317
2
Two shot Eye level
Still
Satrio dan Jena mengobrol Satrio memberikan ingin memberikan sesuatu pada Jena
1 2 1 2
C G NG G
3
Medium Clouse up Medium Clouse up Detail Full shot
OTS Jena
Still
OTS Jena
Still
Jena tersenyum kepada Satrio
1
G
Eye level Low angle
Still Still
Detail tangan Satrio Motor vespa datang
Long shot Clouse up
POV Jena
Still
G NG C G C G
Eye level
Till down
Melihat kearah motor yang datang Satrio yang menyodorkan surat
1 1 2 3 4 1 1 2
C G
1
Full shot
High angle
Swing
Kakek Satrio terbangun
2
Detail
Still
Kakek Satrio melihat kotak kenangannya
C NG G G
3
Full shot
POV Kakek Satrio High angel
1 2 3 1
Still
1
G
4
Clouse up
Eye level
Still
Kakek Satrio duduk tersungkur dikasur Kakek Satrio mengangis terisak
1 2
C G
1
Long shot Medium
Low angel
Track
Eye level
Still
Kakek Satrio menanam pohon sambil bernyanyi Menyiram pohon dan menoleh
1 2 1
C G NG
4
5 6
7 8
21
22
21
22
2
318
3
23
23
25
24
25
2 1 2
G C G
OTS Kakek Satrio Low angle
Still
Kakek Satrio melihat seseorang
Still
1 2
NG G
1
G
NG NG G NG G NG G G
4
Medium shot
5
Medium shot
Eye level
Till up
Kakek Satrio meletakan alat penyiram pohon dan masuk kedalam rumah Bastian mengepalkan tangan
1
Full shot
High angle
Still
Kakek Satrio Panik
2
Detail
Eye level
Follow
Kakek Satrio minum obat
3
Medium
Eye level
Track in
Kakek Satrio menduga-duga
4
Long shot Long shot
Eye level
Still
kakek Satrio mondar-mandir
1 2 3 1 2 1 2 1
POV kakek
Paning
Kakek Satrio melihat dari candela, pria itu sudah tidak ada
1 2
G C
1
Full shot
Eye level
Track left
Anak-anak yang mencari kakek Satrio
2
Medium
Eye level
Still
Anak-anak yang mencari kakek Satrio
1 2 3 4 5 1 2
NG NG C NG G C G
1
Long shot Medium
High angle
Swing
POV
Still
Kakek satrio tergelatak di halaman rumah Terlihat Bastian membangunkan
1 2 1
C G NG
5
24
shot Long shot
2
319
shot
4
kakek Satrio Medium OTS bastian Two shot Eye level
kakek Satrio (change Fokus )
2
G
Still
Kakek Satrio mulai tersadar
Still
Bastian dan Kakek
Eye level
Still
Kakek Satrio
1 2 1 2 3 1 2 3
C G NG NG G NG G C
5
Medium
1
Establish
Eye level
Klinik
1
G
Two shot Eye level
Track right Still
2 3
Medium
Still
4
Medium
OTS Bastian Eye level
Kakek Satrio duduk bersama Bastian Kakek Satrio tertawa
Paning
Pasien lain kel;uar kemudian kakek Satrio masuk
1 2 1 2 1 2
C G NG G NG G
1
Full shot
Eye level
Track
Masuk kemudian duduk
1
2
Medium
Still
Dokter Jena mempersilahkan duduk
1
3
Medium shot
Still
Kakek Satrio duduk dan menatap Dokter Jena
1 2
NG G
4
Two Shot
POV kakek Satrio OTS Dokter Jena Eye level
NG C G G
Still
Dokter Jena dan Kakek Satrio
5
Detail
High angel
Still
Tangan kakek Satrio
1 2 3 1
NG NG G NG
3
26
27
26
27
320
28
29
30
31
32
28
29
30
31
32
2
G
1 2 1
NG G G
1
Full shot
Eye level
Track Left
Kakek Satrio bermimpi
2
Clouse up
Eye level
Still
Wajah kakek Satrio
1
Full shot
Eye level
Track Left
Meraih kursi dan mengambil kotak
2
Medium
High Angel
Still
1 2 1 2
C G NG G
1
Full shot
Eye level
Track Left
Berjalan di gudang
2
Clouse Up
Eye level
Still
Ekspresi kakek Satrio
1 2 1 2
NG G NG G
1
Full shot
Eye level
Track Left
2
Detail
Eye level
Still
Berjalan dan mengambil bungkusan plastik Wajah kakek Satrio
1 2 1
C G G
1
Long shot
High angel
Swing
Kakek Satrio menceritakan mimpinya kepada dokter Jena
2
Medium
Still
Kakek Satrio menceritakan mimpinya kepada dokter Jena
1 2 3 4 1 2
NG NG C G NG G
Still
Kakek Satrio menceritakan mimpinya kepada dokter Jena
1 2
C G
Still
Kakek Satrio menceritakan mimpinya kepada dokter Jena
1 2
NG G
3
4
OTS Kakek Satrio Medium OTS Dokter Jena Two shot Eye lelvel
321
33
33
1
Full shot
Eye level
Still
2 3
Detail Clouse up Medium
Eye level Eye level
Still Still
Kakek Satrio meminum obat dan menulis surat Tangan yang menulis surat Ekspresi kakek Satrio
1 2 1 1 2 1 2
NG G G NG G C G
Eye level
Track
Kakek Satrio menulis surat
1
Detail shot
Eye level
Track left
Terlihat kaki penuh tanah dan cangkul
1 2 3 1
NG G C C
2
Eye level
still
3
Long shot Full shot
Low angle
Still
Sesosok orang sedang mengubur sesuaru
1 2
NG G
1
Two shot Eye level
Still
2
Detail
High angle
Still
3
Clouse up Clouse up
Eye level
Still
Kakek Satrio memberikan puisi cintanya ke Jena Kakek Satrio memberikan surat kepada Jena Jena membaca surat
OTS Dokter Jena OTS Kakek Satrio Eye level Eye level
Track left
Kakek Satrio menatap Dokter Jena
1 2 1 2 1 2 1 2
NG G NG G C G C G
Track left
Kakek Satrio menatap Dokter Jena
1
G
Still Still
Dokter Jena melipat kertas Kakek Satrio dan Dokter Jena memainkan wayang
1 1 2 3
G NG NG G
4
34
35
34
35
4
5
Clouse up
6 7
Detail Detail
322
36
37
36
37
8
Long shot
High angle
Swing
Anak anak berlari menghampiri Kakek Satrio dan Dokter Jena
1 2
NG G
1
Long shot
Eye level
Track right
Satrio menjawab pertanayaan
2
Clouse up
OTS Jena
Still
Jena menulis nama Satrio
1 2 3 1 2 3 4
NG NG G NG C NG G
1
Long shot
Eye level
Still
Rendy dan Jena dalam perjalanan pulang
2
Two shot Eye level
Follow
Rendy dan Jena dalam perjalanan pulang
3
Clouse up Clouse up Detail
Eye level
Follow
Rendy asik mengendarai vespa
1 2 3 4 1 2 3 1
NG NG C G NG NG G G
Eye level
Follow
Jena cemberut
Eye level
Still
Mengeratkan pegangannya pada pinggang Rendy
1 2 1
C G G
4 5
323
3.5. Proses Kerja Editor Penulis dalam pengerjaan drama televisi “Akhir Senja” sebagai Editor. Editor adalah sineas professional yang bertanggung jawab membuat cerita secara estetis dari shot-shot yang di buat berdasarkan scenario dan konsep penyutradaraan sehingga menjadi sebuah film cerita yang utuh (Suhu, 2008:137). Editing dalam film “Akhir Senja” menggunakan teknik cut to cut sesuai dengan naskah, proses editing-nya tidak memerlukan visual effect yang banyak, karena film ini dibuat dengan konsep yang natural, cukup menyambung dari satu adegan dengan adegan lain. Diupayakan perpotongan antar gambar dapat menceritakan maksud dari film itu sehingga penonton tertarik untuk mengikuti jalan cerita film ini.
3.5.1
Pra produksi Dalam pra produksi, seorang editor melakukan analisa skenario dengan melihat
adegan yang tertulis dalam skenario dan mengungkapkan penilaiannya kepada sutradara. Selain itu editor juga berkonsultasi dengan sutradara untuk mencapai penyesuaian penasfsiran atas naskah dan prinsip-prinsip dasar mengenai editing. Editor juga melakukan diskusi dengan departemen lainnya dalam script conference untuk menganalisa skenario bersama, baik secara teknis, artistik maupun dramatik.
3.5.2. Produksi Dalam tahap ini, seorang editor tidak memiliki tugas dan kewajiban khusus. Namun dalam proses produksi ini, seorang editor akan membantu mencatat/memegang timecode pada saat shooting berjalan.
324
3.5.3
Pascaproduksi Dalam pascaproduksi, editor membuat stuktur awal shot-shot sesuai dengan
struktur skenario (rough cut 1). Lalu editor akan mempresentasikan hasil susunan rought cut 1 kepada sutradara dan produser. Setelah dilakukan revisi berdasarkan hasil diskusi dengan sutradara dan produser, maka dengan kreativitas dan imajinasi editor, ia membentuk struktur baru yang lebih baik. Dalam struktur baru ini, editor harus bisa membangun emosi, irama dan alur yang menarik. Setelah itu editor mempresentasikan dan mendiskusikan struktur baru yang dihasilkannya bersama sutradara dan produser hingga struktur yang paling di harapkan (final edit). Proses selanjutnya ialah menghaluskan hasil final edit (trimming), penentuan suara efek dan musik sebagai pembentuk kesatuan gambar dan suara yang saling mendukung hingga film selesai dalam proses kerja editing (picture lock).
3.5.4
Peran dan Tanggung Jawab Seorang Editor bertanggung jawab penuh atas penyelesaian hasil akhir suatu karya
audio visual. Dari pengertian tersebut dapat diuraikan peran atau tugas dan tanggung jawab editor secara garis besar : a. Editing adalah tahap dalam pasca produksi maka editorlah yang bertanggung jawab dalam menentukan sistem kerja yang akan diterapkan dalam proses ini. b. Menganalisa dan memahami skenario. c. Membuat dan merancang konsep editing. 325
d. Membuat laporan time code pada proses shooting. e. Semua shot yang telah dibuat pada tahap produksi menjadi tanggung jawab seorang editor untuk kemudian dijadikan sebuah gambar sesuai dengan skenario dan layak untuk ditonton oleh khalayak sehingga semua kebutuhan visualisasi adalah tanggung jawab seorang editor. f. Meskipun kinerja editor lebih banyak pada tahap pasca produksi namun, dalam hal persiapan hardware, software dan peralatan yang mendukung harus sudah disiapkan untuk kelancaran dalam proses editing. g. Editor bekerja sama dengan sutradara menentukan gambar pada tahap produksi sampai proses capture. h. Merealisasikan gagasan sutradara. i. Baik buruknya gambar yang diambil pada saat produksi pada akhirnya adalah tanggung jawab editor untuk menghasilkan sebuah drama televisi yang menarik dan dapat diterima khalayak.
3.5.5. Proses Penciptaan Karya Editor menyusun shot-shot tersebut sehingga menjadi sebuah scene, kemudian dari scene-scene tersebut akan tercipta sequence sehingga pada akhirnya akan menjadi sebuah film yang utuh. Ibarat menulis sebuah cerita, sebuah shot bisa dikatakan sebuah kata, scene adalah kalimat, sequence adalah paragraph. Jadi sebuah cerita akan utuh bila terdapat semua unsur tersebut, begitu juga dengan film.
326
Seorang editor, pertama yang harus dilakukan adalah mempelajari skenario terlebih dahulu dari program video yang akan dibuat. Dalam pengerjaannya, editing dibagi menjadi 2, yaitu Linear Editing dan Non-Linear Editing (NLE). Dalam drama televisi “Akhir Senja” menggunakan Non-Linear Editing (NLE) atau editing yang tidak berurutan. a. Konsep Kreatif Seorang editor harus tahu bagaimana bertutur cerita yang baik. Editor bertanggung jawab dalam pengerjaan akhir sebuah film. Tanpa proses editing yang baik, sebuah produksi yang telah mengorbankan uang dan tenaga menjadi sia-sia. Seorang editor harus bisa menutupi semua kekurangan yang dialami ketika proses pengambilan gambar, sehingga penonton tidak pernah tau dimana letak ketidaksempurnaan itu. Editor tidak boleh ragu untuk bereksperimen dalam menuyusun shot-shot yang sudah ada. Dalam drama televisi “Akhir Senja” editor mengambil referensi dari 500days of summer, About time.
Colouring yang akan di gunakan dalam beberapa scene ada yang menggunakan warna hitam putih untuk scene flashback, tetapi akan lebih dominan dengan menggunakan warna kekuningan. 327
Warna hitam putih, scene flashback
Warna kekuningan
b. Konsep Produksi Seorang editor dituntut untuk dapat melakukan tugasnya dengan baik dan sistematis, karena baik tidaknya sebuah film paling akhir ditentukan pada bagian editing (Iskandar, 1987:76). Tahapan-tahapan dari proses editing pada umumnya adalah sebagai berikut (Widagdo, 2004:115):
328
a. Logging Logging adalah proses memotong gambar, mencatat waktu pengambilan gambar dan memilih shot-shot yang ada disesuaikan dengan kamera report. b. Digitizing Digitizing adalah proses merekam atau memasukkan gambar dan suara yang telah di-logging tadi. Dalam proses ini, editor mulai mengontrol kualitas gambar dan suara disetarakan sesuai dengan konsep film dan konsep edit yang telah disetujui sutradara. c. Offline editing Offline editing merupakan sebuah proses menata gambar sesuai dengan skenario dan urutan shot yang telah ditentukan sutradara. Dalam tahapan ini terjadi aktivitas mengambil gambar yang telah di-logging dan didigitizing sebelumnya untuk diurutkan sesuai konsep cerita. d. Online editing Online editing adalah tahapan editing dimana dalam proses ini, editor mulai memperhalus hasil offline, memperbaiki kualitas hasil dan memberi tambahan transisi serta efek khusus yang dibutuhkan. Transisi adalah proses perpindahan gambar antara shot yang satu dengan shot yang lain.
e. Rough cut
Pada tahap ini, editor memotong dan membuang adegan-adegan yang tidak dipakai dan merangkumnya menjadi satu alur cerita. Lalu memilih
329
shot-shot yang dianggap sudah mewakili apa yang diinginkan atau dibutuhkan skenario dari sekian banyak shot yang nantinya untuk disusun.
Saya
sebagai
editor
melakukan
penyusunan
pertama
berdasarkan inti cerita yang ingin dicapai. Setelah alur cerita terbentuk penulis
memperlihatkannya
pada
rekan
lainnya,
karena
editor
membutuhkan masukan-masukan dari rekan satu tim. Dalam tahap ini, editor banyak melakukan diskusi terutama dengan produser dan sutradara.
Dissolve pergantian antara shot satu dengan shot yang lain dengan cara tumpang tindih atau bersilangan. Transisi jenis ini biasanya digunakan untuk memberikan efek waktu yang agak panjang dari sebuah kejadian yang kemudian disingkat. Efek yang bisa ditimbulkan dari transisi ini adalah efek dramatisasi adegan, seperti misalnya kisah cinta yang romantis, atau drama dengan alur waktu kisah kehidupan yang panjang. Dalam drama televisi “Akhir Senja”, transisi ini akan di gunakan pada beberapa scene.
Fade in pergantian dari layar gelap menuju adegan berikutnya secara perlahanlahan dan halus. Transisi ini biasa digunakan untuk pergantian ke babak baru. Dalam drama televisi “Akhir Senja”, transisi ini akan di gunakan untuk memulai film dan digunakan untuk perpindahan waktu.
330
Fade out pergantian dari sebuah shot adegan menuju layar gelap secara perlahanlahan. Transisi jenis ini biasanya digunakan sebagai penutup dari sebuah adegan. Dalam drama televisi “Akhir Senja”, transisi ini akan di gunakan untuk mengakhiri adegan. Mixing Mixing adalah tahapan akhir dimana editor melakukan proses pengisian audio (suara), ilustrasi musik dan efek khusus untuk audio. Pada tahapan ini, segala sesuatu yang berkaitan dengan pengontrolan suara mulai dari dialog, suara latar, musik pendukung adegan, sampai dengan efek-efek suara yang dibutuhkan dalam film dibuat dan diatur secara teliti sesuai dengan skenario.
Pada perkembangan teknologi software editing saat ini, masih banyak lagi macammacam transisi sebagai fasilitas yang disediakan masing-masing software. Tetapi transisi-transisi yang telah disebutkan di atas adalah transisi dasar yang paling sering digunakan untuk editing sebuah film hingga sekarang.
c.
Konsep Teknis
Setiap cerita film, menuntut untuk diedit dengan teknik-teknik khusus. Hal ini disesuaikan dengan jenis film itu sendiri, tujuan dibuatnya, dan ciri khas editor atau sutradara. Konsep editing yang di tawarkan dalam drama televisi “Akhir Senja” adalah Continuity editing, tujuannya yaitu untuk menciptakan aliran yang halus antara shot
331
yang satu dengan shot berikutnya. Dalam metode editing, editor menggunakan transisi dan metode cut to untuk penyambungan antara shot dibeberapa adegan.
Teori kesinambungan Teknik editing kesinambungan adalah dengan cara menata gambar berdasarkan cerita secara berurutan peristiwa dari awal hingga akhir. Ada tiga kesinambungan dasar yang perlu diperhatikan, antara lain: 1.
Perpaduan
arah
pandang,
menyangkut
perakitan
gambar
yang
memberikan kesan orang yang sedang berhadap-hadapan. 2.
Perpaduan gerak, menyangkut perpaduan shot yang menunjukkan gerak
dari subyek. 3.
Perpaduan posisi, menyangkut tentang posisi tokoh haruslah sama
apabila disambung dengan shot berikutnya untuk memberikan kejelasan letak atau lokasi.
Ada dua teknik perpaduan shot yang sering digunakan untuk mencapai kesinambungan gambar atau adegan, antara lain :
Establishing shot Perpaduan dengan teknik ini memadukan jenis shot dengan besar obyek yang lebih jauh sebagai permulaan adegan, kemudian dilanjutkan dengan shot-shot yang lebih dekat.
332
Reestablishing shot
Teknik ini merupakan kebalikan dari establishing shot dimana adegan dimulai dengan shot-shot dekat untuk detail kemudian dilanjutkan shot yang menampilkan keseluruhan obyek.
Teknik Editing Yang Baik
Dalam proses editing, hal yang paling mendasar dan menjadi materi utama adalah shot (Widagdo
dan
Gora,
2004:118).
Baik
tidaknya
sebuah
hasil editing ditentukan pula oleh bagaimana editor mengontrol shot-shot yang 333
digunakannya. (Widagdo dan Gora, 2004:120) Pertimbangan-pertimbangan editor dalam memilih shot menurut fungsinya dalam cerita dapat dijabarkan sebagai berikut:
Fungsional
Shot yang dipilih adalah jenis shot yang nantinya benar-benar dapat berfungsi sebagai pendukung jalannya cerita. Dalam artian, shot tersebut dapat menjalankan fungsinya secara informatik, dramatik, ritmik, atau sekedar sebagai transisi.
Struktural
Shot yang dipilih juga merupakan shot yang nantinya akan menjadi urutan cerita apabila digabungkan dengan shot-shot lainnya. Dalam hal ini, shot-shot tersebut memiliki kesinambungan dengan shot-shot yang berikutnya sehingga urutan cerita dapat diikuti.
Proporsional
Shot yang dipilih juga harus memiliki ketepatan proporsi durasi (waktu) untuk menggambarkan sebuah adegan.
(Goodman dan McGrath, 2003:8) Konsep utama dari editing film sebenarnya adalah dengan mempertimbangkan penonton. Satu-satunya cara terbaik bagaimana kita menceritakan
sebuah
kisah
dalam
film
kepada
penonton
adalah
dengan
melakukan editing. Setiap hasil yang akan mereka saksikan baik itu film, iklan, atau dokumentasi pada dasarnya hanyalah pengalaman satu arah. Artinya, mereka diharuskan menyaksikan pertunjukan tersebut selama periode tertentu tanpa bisa merubah atau berpartisipasi terhadapnya. Oleh karena itu, editor diharuskan dapat mengatur gambar334
gambar sedemikian rupa sehingga penonton terpuaskan dan dapat menikmati jalannya cerita. Seorang editor harus dapat berpikir dari sudut pandang penonton. Apa yang mereka butuhkan, apa yang mereka ingin saksikan, dan apa harapan mereka harus dapat dipenuhi oleh sang editor. Konsep ini disebut storytelling atau konsep bercerita. Audiens atau penonton pada umumnya menyukai cerita dengan awal, tengah, dan akhir cerita. Dalam penulisan skenario, struktur ini disebut juga struktur tiga babak. Cerita dimana terdapat pengenalan cerita atau tokoh sebagai awal, munculnya konflik atau masalah, kemudian penyelesaian masalah tersebut. Cara bertutur seperti ini adalah cara bertutur yang paling banyak disenangi karena lebih universal. Bahkan, sebagian besar buku “cara membuat skenario yang baik” di Amerika menggunakan struktur tiga babak ini sebagai landasannya
(Ajidarma,
2000:21).
Hampir
seluruh
film-film box
office (laris)
Hollywood menggunakan struktur ini dalam teknik berceritanya. Terdapat jenis-jenis lain dalam teknik bercerita, seperti mozaik, garis lurus, atau eliptis, tetapi teknik yang paling bisa diterima sebagian besar publik adalah struktur tiga babak (Ajidarma, 200:10).
3.5.6. kendala dan solusi 1. Kendala Pra Produksi a. Kendala
: Membuat konsep editing yang bisa dijadikan pedoman ketika proses editing
Solusi
: Membuatnya bersama Sutradara dan harus memahami naskah.
335
2. Kendala Produksi Tidak ada 3. Kendala Pascaproduksi a. Kendala Solusi
: Alur cerita yang diciptakan adalah alur acak atau alur maju mundur : memahami naskah dan menjaga kesinambung di tiap scene, terus berkonsultasi bersama Suradara dan Penulis Naskah
b. Kendala
: memberikan efek khusus pada film, sehingga akan lebih menarik untuk ditonton
Solusi
: mencari referensi dan tutorial dari berbagai sumber, efek khusus yang akan digunakan harus dikonsultasikan dengan sutradara, agar efek khusus ini dapat berperan mendukung cerita.
c. Kendala
: Tangungjawab editor adalah meramu gambar semenarik mungkin dengan stok gambar yang ada.
Solusi
: bekerja dengan fokus dan teliti juga selalu berfikir kreatif, agar hasil editing sesuai dengan apa yang diharapkan
f. Kendala Solusi
: Menjaga keselarasan video dan audio : Selain menjaga komunikasi dengan sutradara dan penulis naskah, editor juga harus bekerja sama dengan penata suara, agar tercipta keselarasan antara video dan audio. Sehingga rasa yang ada dalam setiap scene akan tersampaikan dengan baik.
336
3.5.7 Lembar kerja Editor
337
3.6 Proses Kerja Penata Suara Pengertian penata suara atau soundman menurut Dodoy Rusnandi dalam bukunya “Berkarier di Dunia Broadcasting” adalah seorang yang bertanggung jawab penuh pada segala hal yang berkaitan dengan audio yang dihasilkan pada saat pengambilan gambar. seorang soundman harus pintar dalam mengatur waktu ketika adegan dalam film membutuhkan suara jerrnih. Desain penata suara / audio apakah itu dialog, monolog, musik atau efek suara membantu memperkuat suasana atau yang ingin dicapai oleh sebuah film atau drama. Desain tata suara yang baik sebaiknya dialog dan efek suara dirancang sedemikian rupa sehingga memenuhi film yang dibuat. Perencanaan tata suara juga membantu para kru yang bertanggung jawab menangani suara tahu pasti apa yang harus mereka kerjakan. (Heru effendy: 2009;67).
3.6.1. Pra Produksi Di proses pra produksi, saya Yogi Wahyu Priyono selaku penata suara melakukan rapat dengan produser dan seluruh crew, awalnya kita membahas ide pokok dan tema. Setelah semua disepakati, dan skenario pun jadi, saya mengikuti rapat dengan sutradara dan membuat sebuah treatment audio. Tidak banyak kendala dalam proses ini. ( Rusnandi, Dodoy: 2010)
338
3.6.2. Produksi Di proses produksi, saya akan bekerja sebagai boom operator, merekam suara menggunakan boom mic, dan mengamati suara yang masuk, apakah nice ataupun nois. Saya bekerja sesuai arahan sutradara dan penata kamera, baik dalam penempatan boom mic maupun posisi dimana saya harus berdiri. Tidak ada kendala berarti dalam proses ini.
( Rusnandi, Dodoy: 2010)
3.6.3. PascaProduksi Di proses pasca produksi ini, saya akan bekerja bersama editor. Saya bertugas membantu penyunting gambar menentukan suara-suara apa saja yang akan di input, tentunya sesuai dengan konsep yang ada pada treatment audio. ( Rusnandi, Dodoy: 2010)
3.6.4. Peran dan Tanggung Jawab Penata Suara Untuk mengatur komposisi dan mengelola guna melakukan direct sound, diskusikan hal ini dengan penata suara (sound engineer) anda. Pada tahap pra produksi, penata suara penata suara bertugas merancang tata suara sehingga mampu menghasilkan suasana yang diinginkan oleh sutradara dan digariskan oleh skenario. Di tahap pascaproduksi, penata suara agar sesuai dengan rekaman gambar dan suasana yang di inginkan. (Heru Effendy: 2002)
339
Penata suara dalam menjalankan tugasnya harus mempertimbangkan kualitas suara yang dihasilkan sebagai nilai seni.
Peran penata suara sangat dibutuhkan untuk
mengolah dan mengontrol melalui fader level (level audio) yang diinginkan.
3.6.5. Proses Penciptaan Karya a. Konsep Kreatif Membayangkan sebuah konsep penataan suara yang easy listening, setelah penulis naskah membuat naskah dan di setujui oleh produser dan sutradara yang yang kemudian dibaca, dipelajari, dan dipahami oleh penulis. Selain itu penata suara juga menambahkan beberapa elemen music, back sound, iustrasi music dan sound effect. Penata suara juga mengambil contoh dari film About Time dan 500 Days of Summer sebagai referensi di audio film “ Akhir Senja” karena dalam film tersebut banyak menggunakan audio romantis dan cocok untuk film yang kami buat.
340
Flowchart
Kabel audio Boom Stick a
kamera Telescopic Boom Mic
b.
Shotgun Boom Stick a
Konsep Produksi
Pada tahap produksi di film “Akhir Senja” penata suara bekerja sama dengan sutradara dan penulis naskah serta penata kamera untuk membicarakan konsep yang akan digunakan, agar pada saat produksi tidak terjadi kesalahan. Untuk konsep ini sendiri penata suara menambahkan sound effect.
a.
Dialog
Proses perekaman suara dapat dilakukan dengan dua carayaitu langsung (direct sound) dan tidak langsung (after recording). Kedua proses perekaman tersebut memiki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kelebihan direct sound adalah suara yang di rekam akan mencerminkan mood pemeran saat syuting dilakukan. Kekurangan direct 341
sound yaitu sering muncul suara-suara yang tidak diinginkan atau noise dan biasanya memakan waktu. Kelebihan after recording adalah keleluasaan untuk merekam tanpa gangguan suara yang berada di lokasi syuting karena dilakukan di studio. Sedangkan kekurangan dari after recording yaitu mood pemeran yang lebih sukar didapat.
b.
Musik
Elemen musik dimasukan untuk mempertegas sebuah adegan atau video agar lebih menarik didengar dan kuat maknanya. Tetapi apabila musik di masukkan sebagai latar belakang, maka musik dikategorikan kedalam sound effect. Musik dibagi menjadi dua :
Musik Illustration adalah musik latar yang mengiringi aksi selama cerita
berjalan.
Theme song adalah lagu yang dipakai sebagai bagian dari identitas sebuah
film, biasa merupakan lagu khusus untuk film.
c.
Efek Suara (sound effect)
Efek suara adalah suara yang ditimbulkan oleh semua aksi dan reaksi dalam sebuah film. Efek suara perlu untuk memanjakan telinga penonton, maka penata suara harus memasukan semua bunyi yang sesuai dengan cerita dan menghilangkan semua yang tidak perlu. Dalam pembuatan sound effect beberapa segment menggunakan sound effect dari meja editing.
342
3.6.6 Kendala dan Solusi Dalam setiap proses produksi, mulai dari konsep hingga paska produksi tentu selalu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Kendala produksi sudah tidak lagi menjadi sebuah hal yang mustahil, bahkan itu adalah sebuah bentuk kemajuan dalam proses berfikir dan tentu menjadi pembelajaran bagi semua pihak.
1.
Kendala pada saat produksi berlangsung, talent yang memiliki tingkat emosional lebih, menjadikan proses produksi pun sedikit terhambat, dan solusi yang kami gunakan adalah, berusaha lebih sabar dan mengerti sifat talent, agar talent merasa nyaman dan mau melanjutkan produksi.
2.
Jadwal produksi yang tidak berjalan sesuai ketentuan yang sudah ditentukan yaitu pada saat produksi di Saung dan peralatan harus di kembalikan, Solusinya saya memakai kayu panjang sebagai pengganti Telescopic Boom Mic.
3.6.7 Lembar kerja penata suara 1. Spesifikasi Alat Audio 2. Treatment Audio
343
1. Spesifikasi Alat Audio
Boom Mic
-
Sennheiser MKH418s Stereo
Spesifikasi Model
: 9532
Part sayı
: MKH 418S
Marka
: Sennheiser
Polar Pattern
: Supercardioid Stereo
Mic tip
: Buxar
Tezlik Response (Hz : 40-20,000 Həssaslıq (MV / Pa) : 25 Impedence (Ohm)
: 25
Maksimum SPL (dB) : 130 Power Tələblər
: 44-52V Phantom Power 344
Input Connector növü : 5-Pin XLR Application
: Broadcast, Production
RFI Müdafiə
: Yes
- Kabel Audio
Spesifikasi
Signal Cable
Unbalanced
XLR female......Mono jack
Panjang 15 cm
345
-
Clip On Mic
Spesifikasi Sennheiser EW 100-ENG G2 Transmit / menerima frekuensi Presets Switching bandwidth yang
: 1440 : 4 : 36 MHz
Puncak deviasi
: + / – 48 kHz
Compander
: HDX
Frekuensi respon (Mikrofon)
: 40 Hz …. 18000
Sinyal untuk rasio kebisingan
: > 110 dB (A)
THD pada 1 kHz Sesuai
: <0,9% : ETS 300422, 300445 ETS, CE, FCC
Audio koneksi
: Jack 3,5 mm
Audio tingkat output
: +10 DBU max
(Tidak seimbang) Dimensi (Receiver)
: 82 x 64 x 24 mm
Berat (Receiver)
: 158 g
RF output daya
: 30 mW
Waktu operasi (transmitter)
: > 8 jam 346
Tegangan input kisaran
: Mic / Line: 1.8V / 2.4V (SK100G2) Mic: 1.2V
(SKP100G2) Dimensi (Transmitter)
: 82 x 64 x 24 mm (SK100 G2
105x43x43mm (SKP100G2) Berat (Transmitter) Transducer, mikrofon jenis AF sensitivitas SPL pada 1kHz Directivity
: 158 g (SK100G2), 19 (SKP100G2) : Electret : 20 mV / Pa : 130 dB (SPL) maks. : Omni Directional
347
FLOOR PLAN SCENE 1 - EXT. HALAMAN RUMAH KAKEK SATRIO
RUMA H
Keterangan : Boom Mic
348
Kakek Satrio
Pohon
SCENE 2 - EXT. TAMAN DONGENG
Katerangan : Kakek Satrio Pohon Saung Tanaman Bangku Anak anak Boom Mic
349
SCENE 3 - INT. RUMAH KAKEK SATRIO
350
SCENE 4 - INT. RUANG TAMU
Keterangan : Boom Mic
Kakek Satrio
351
Meja
Kursi
SCENE 5 - INT. KAMAR TIDUR
Bom Mic
Keterangan : Meja Lemari
352
Kursi Tempat tidur Kakek Satrio
SCENE 6 - EXT. HALAMAN KELAS
353
SCENE 7 - INT. KAMAR TIDUR
Katerangan : Bomm Mic
Meja Lemari
354
Kursi Tempat tidur Kakek Satrio
SCENE 8 - EXT. TAMAN DONGENG
Katerangan : Kakek Satrio Pohon Saung Tanaman Bangku Anak anak Bom Mic
355
SCENE 9 - INT. KAMAR TIDUR
Katerangan : Boom Mic
Meja Lemari
356
Kursi Tempat tidur Kakek Satrio
SCENE 10 - EXT. HALAMAN KELAS
Katerangan : Satrio Jena Teman teman Meja Murid
Meja Guru
357
SCENE 11 - INT. KAMAR TIDUR
Katerangan : Boom Mic
Meja Lemari
358
Kursi Tempat tidur Kakek Satrio
SCENE 12 - INT. GUDANG
Katerangan : Kakek Satrio Gudang Boom Mic
359
SCENE 13 - INT. KAMAR TIDUR
Katerangan :
360
Boom Mic
Kursi
Meja Lemari
Tempat tidur Kakek Satrio
SCENE 14 - EXT. GERBANG SEKOLAH
Katerangan : Satrio Jena Gerbang Sekolah
Tanaman Boom Mic
361
SCENE 15 - INT. KAMAR TIDUR
Katerangan : Boom Mic
Meja Lemari
362
Kursi Tempat tidur Kakek Satrio
SCENE 16 - EXT. HALAMAN RUMAH KAKEK SATRIO
RUMA H
Keterangan : Boom Mic
Kakek Satrio
363
Tembok Bastian
SCENE 17 - EXT. TAMAN DONGENG
Katerangan : Kakek Satrio Pohon Saung Tanaman Bangku Anak anak Boom Mic
364
SCENE 18 - EXT. JALAN
RUMA H Keterangan : Boom Mic
365
Kakek Satrio
Bastian
SCENE 19 - INT. RUANG TAMU
Keterangan : Boom Mic
Kakek Satrio Meja
366
Kursi
SCENE 20 - EXT. GERBANG SEKOLAH
Tanaman
367
3.7. Proses Kerja Penata Artistik Sutradara akan menyampaikan visi kepada penata artistik sehingga dapat divisualisasikan/dibendakan oleh pengarah fotography. Maka penata artistik bisa memahami semua gagasan dan menangkapkan semua hal yang disampaikan oleh sutradara. Penata artistik yang baik harus dapat memperkaya gagasan-gagasan yang diinginkan oleh sutradara.Penata artistik akan mengerjakan pekerjaan rumahnya yaitu membuat berbagai gambar untuk masing-masing set dan juga memperlihatkan sebanyak mungkin contoh benda/property/foto untuk setiap adegan agar sutradara bisa memilih contoh yang paling tepat dengan visinya. Dalam proses kerjanya penata artistik juga harus didukung oleh beberapa kru artistik,yaitu: 1. Penggambar sketsa : Membuat sketsa awal sehingga menjadi rancangan desain dan juga menentukan color palette. 2. Koordinator konstruksi : Menterjemahkan rancangan gambar kerja tata artistik set menjadi wujud fisik set dengan cara mengkoordinasikan sejumlah professional di bidang tata hias dan pembangunan set. 3. Set dresser : Menterjemahkan rancangan desain tata artistik dalam bentuk tata letak serta kualitas estetik dari material material pendukung set dalam hal bentuk,komposisi,warna,ukuran/skala maupun teksturnya. 4. Property master : Merancang serta melaksanakan pengadaan property serta mencatat/memotret kontiniti property dalam setiap adegan saat perekaman gambar dan suara berlangsung.
368
5. Costume designer : Merancang busana sesuai dengan tuntutan dari scenario film dengan mempertimbangkan hal-hal seperti kurun waktu(periode),tingkat usia,style(mode),ukuran/skala,warna dan kualitas bahan. 6. Hair and make up : Membantu dalam bidang perancangan dan penataan rias rambut dan wajah pemain. 3.7.1. Pra Produksi 1. Menjadi koordinator teknis eksekusi (eksekutor) tata artistik sejak persiapan hingga menjelang dilaksanakannya perekaman gambar dan suara di lokasi yang telah ditentukan. 2. Membuat breakdown dan jadwal khusus bidang tata artistik. 3. Menyiapkan elemen-elemen material artistik lebih awal sesuai dengan rancangan gambar kerja sebagai kesiapan menjelang shooting. 4. Bersama-sama manajer produksi dan asisten sutradara membuat jadwal shooting. 3.7.2. Produksi 1. Menjadi koordinator teknis eksekusi (eksekutor) tata artistik termasuk penanggung jawab penyediaan segenap unsur tata artistik sesuai dengan tahapan proses perekaman gambar dan suara. 2. Mengarahkan pelaksanaan kerja staf tata artistik dan menentukan kualitas hasil akhir sebelum dan selama proses perekaman gambar dan suara.
3.7.3. Pasca Produksi 369
Pertanggung jawaban tata artistik. 3.7.4. Peran dan tanggung jawab Tanggung jawab penata artistik adalah membendakan visi dari sutradara sehingga dapat di rekam oleh pengarah fotography.Penata artistik juga mempunyai peran penting dalam menentukan look dan style dari sebuah film dengan pengetahuannya tentang arsitektur, warna, periode, lokasi, desain, set. Serta dapat menciptakan nuansa atmosfir dan gaya untuk membangkitkan emosi dari keinginan dari sutradara. 3.7.5. Proses penciptaan karya A. Konsep kreatif a. Setting : Memberi informasi lengkap tentang peristiwa-peristiwa yang sedang disaksikan penonton. Setting menunjukkan tentang waktu atau masa berlangsungnya cerita. Apakah dahulu, sekarang, atau di masa mendatang. Tentang tempat terjadinya peristiwa. Di kota, desa, di dalam ruangan, atau di tempat-tempat terbuka. Bagaimana dengan lingkungan masyarakatnya? Adat?
370
a)
Setting lokasi kamar :
Scene : b)
Setting lokasi ruang tamu :
Scene : c)
Setting lokasi gudang :
Scene :
371
d)
Setting lokasi dapur :
Scene : e)
Setting lokasi halaman rumah :
Scene : f)
Setting lokasi jalanan depan rumah :
Scene : 372
g)
Setting lokasi taman :
Scene : h)
Setting lokasi ruang kelas smu :
Scene : i)
Setting lokasi halaman sekolah smu :
Scene : 373
j)
Setting lokasi klinik :
Scene :
b. Wardrobe : Busana yang akan dipakai talent untuk memperkuat karakteristik penampilan tokoh yang akan diperankan. a) Satrio
Baju lurik
374
Kaos oblong
Sarung motif kotak-kotak
Sandal kulit
375
Celana panjang bahan
Piyama / Baju tidur
b) Satrio Muda
Seragam baju SMU
376
c) Dr. Jena
Jas dokter
d) Jena Muda
Seragam baju SMU e) Bastian
Celana Pendek oblong
377
Kaos
f) Teman SMU
Seragam baju SMU c. Make Up : Tata Rias yang akan gunakan para talent untuk memberi kesan tertentu dan membentuk karakteristik tokoh yang diinginkan pada setiap scene. a) Satrio
b)
Make up karakter orang tua
Make up karakter luka lebam
378
c) Satrio Muda
Make up natural
d) Dr. Jena
Make up natural wanita dewasa
e) Jena Muda
Make up natural 379
f) Bastian
Make up natural
d. Property : Property yang digunakan : a) Kotak
Scene : 5,9,11,12,28,29
b) Wayang
Scene : 2,3,8,17,35
c) Kemeja seragam SMU
380
Scene : 5,11,12,15,28,29,30,34 d) Lolipop
Scene : 5,7,10,15,21 e) Kertas surat
Scene : 6,7,14,20,21,33,35
f) Cangkul
Scene : 1,34
381
g) Skuter
Scene : 34 h) Stetoskop
Scene : 27
e. Breakdown Artistik f. Floorplan
B. Konsep Produksi Mengkoordinir pekerjaan departemen tata artistik yang secara teknis di lapangan. Melaksanakan control atas hasil akhir pekerjaan tata artistik sebelum dan selama proses perekaman gambar dan suara shooting. Harus selalu berada di dekat sutradara manakala harus dengan cepat,tepat dan cermat mengatasi kesulitan yang timbul di dalam set disaat perekaman gambar dan suara sedang berlangsung. Siap menghadapi perubahan manakala situasi diluar rencana (perubahan cuaca,perubahan tata letak set dan lain sebagainya). Bertanggung
382
jawab atas hasil dan mutu tata artistik baik dari segi teknis maupun estetika secara utuh.
C. Konsep teknis Melaksanakan eksekusi atas semua rancangan desain tata artistik sesuai dengan yang sudah di rencanakan atau di rancang. Apabila di lapangan terjadi kendala segera mempersiapkan rencana cadangan.
3.7.6. Kendala produksi dan solusi
383
3.7.7. Lembar kerja tata artistik
BREAKDOWN TATA ARTISTIK Production Company : Oneway Production Project Title : Akhir Senja Durasi : 30 Menit no
1
Lokasi
set
Halama
halam
n rumah
an
Scen
Int/ex
e
t
1
Ext
Waktu
Produser Director Art Director Cast
wardrobe
Mala
Kakek
-kaos
m
satrio
putih
: Novita : Muhammad Arif : Bayu Desmond.C property
Make
Ket
up
.
cangkul
-celana bahan -sendal bahan kulit 2
Taman
taman
2
Ext
Sore
-kakek
-kemeja
-wayang laki laki
satrio
kotak
-wayang
-anak
kotak
perempuan
anak
-celana bahan -sendal kulit -baju anak anak
3
Rumah
Ruang tamu
3
Int
Mala
-kakek
-kemeja
-wayang laki laki
Waja
m
satrio
kotak
-wayang
h
kotak
perempuan
lelah
-celana
-kompo
bahan
-penggorengan
Dapur
384
-sendal
-
kulit
piring,sendok,gela s -buku fisika -obat fluoroquinolone antibiotik
4 5
Rumah
Kamar
5
Int
tidur
6
Sekolah
Ruang
6
Int
Mala
-kakek
Kaos
-kotak
m
satrio
putih
-seragam sekolah
Sarung
-lolipop
kotak
-obat
kotak
anti depresi
-satrio
-seragam
-kertas
muda
sekolah
-pulpen
-jena
-kemeja
-papan tulis
muda
kerja putih
-guru
perempua
fisika
n
-teman
-rok hitam
sekela
-kacamata
Pagi
kelas
bupropion
s 7
Rumah
Kamar tidur
7
Int
Pagi
-kakek
-kaos
-kaca
satrio
putih
-meja
-sarung
-seragam sekolah
kotak
-meja
kotak
-lolipop -kertas surat
385
-obat
bupropion
antidepresan 8
Taman
Taman
8
Ext
Sore
-kakek
-kemeja
-tas
donge
satrio
batik
-obat
ng
-anak
-celana
fluoroquinolone
anak
bahan
antibiotic
hitam
-wayang
-baju anak anak 9
Rumah
Kamar
9
Int
tidur
10
Sekolah
Ruang
10
Int
Mala
-kakek
-kaos
-kasur
m
satrio
putih
-obat
-sarung
antidepresan
kotak
-kalender
kotak
-kotak
-satrio
-seragam
-lolipop
muda
sekolah
warni
-kakek
-kaos
-lemari
satrio
putih
-seragam
-sarung
-kotak
Pagi
kelas
bupropion
warna
-jena muda -teman kelas satrio 11
Rumah
Kamar
11
int
Pagi
kotak kotak 12
Rumah
Gudan g
12
Int
Pagi
-kakek
-kaos
-kotak
satrio
putih
-seragam sekolah
386
-sarung kotak kotak 13
Rumah
Kamar
13
Int
tidur
Mala
-kakek
-kaos
m
satrio
putih -sarung kotak kotak
14
15
Sekolah
Rumah
Gerba
-satrio
-seragam
-kertas surat
ng
muda
sekolah
-bunga tabur
sekola
-jena
h
muda -kakek
-kaos
-seragam sekolah
satrio
putih
-kotak
-sarung
-lolipop
kotak
-gunting
kotak
-tempat tidur
-kakek
-kaos
-kotak
Ruma
satrio
putih
-tempat sampah
h
-
-sarung
bastia
kotak
n
kotak
Kamar
14
15
Ext
Int
Siang
Pagi
tidur
16
Rumah
Depan
16
Ext
Pagi
-kaos merah -celana pendek 17
Taman
Taman donge
17
Ext
Sore
-kakek
-kemeja
-wayang
satrio
batik
-obat
387
ng
-anak
-celana
fluoroquinolene
anak
bahan
antibiotik
hitam -baju anak anak 18
Jalan
Pinggi
18
Ext
Sore
r jalan
-kakek
-kemeja
-obat
satrio
batik
fluoroquinolene
-
-celana
antibiotik
bastia
bahan
n
hitam -kaos merah -celana pendek
19
Rumah
Ruang
19
Int
tamu
Mala
-kakek
-kaos
m
satrio
putih
-obat depresan
-sarung kotak kotak 20
Sekolah
Gerba
20
Ext
Siang
-satrio
-seragam
ng
muda
sekolah
sekola
-jena
h
muda
-kertas surat
-rendy 21
Rumah
Ruang tamu
21
Int
Pagi
-kakek
-seragam
-kotak
satrio
sekolah
-lolipop
robek
-kertas surat
robek
388
-sarung kotak kotak 22
Rumah
Halam
22
Ext
Sore
-kakek
-kaos
-pohon kecil buat
n
satrio
putih
ditanam
rumah
-
Sarung
-alat
bastia
kotak
tanaman
n
kotak
siram
Kaos hitam Celana pendek 23
Rumah
Ruang
23
Int
Sore
tamu
-kakek
-kaos
-obat antibiotic
satrio
putih
-obat depresan
-sarung kotak kotak 24
Taman
Taman
24
Ext
Sore
-anak
-pakaian
anak
anak anak
-kakek
-seragam
an
satrio
smu sobek
rumah
-
-sarung
bastia
kotak
n
kotak
donge ng 25
Rumah
Halam
25
Ext
Pagi
-kaos merah -celana
389
pendek 26
Klinik
Ruang
26
Int
Siang
-kakek
-kemeja
-bangku
tunggu
tunggu
satria
batik
pasien
klinik
-
-celana
-meja dan bangku
bastia
bahan
receptionist
n
-kaos merah -celana pendek
27
28
Klinik
Rumah
Ruang
-kakek
-kemeja
-peralatan periksa
periks
satrio
batik
stetoskop
a
-
-celana
-papan
dr.jena
bahan
dokter
Baju
-buku kedokteran
dokter
-resep dokter
-kakek
-kaos
-kotak
satrio
putih
-seragam smu
Kamar
27
28
Int
Int
Siang
malam
tidur
nama
-sarung kotak kotak 29
Rumah
Kamar
29
Int
tidur
Mala
-kakek
-kaos
-kotak
m
satrio
putih
-seragam smu
-sarung
-kursi
kotak kotak 30
Rumah
Gudan g
30
Int
Mala
-kakek
Kaos
m
satrio
putih Sarung
390
Seragam smu
kotak kotak 31
Rumah
Depan
31
Ext
Pagi
rumah
-kakek
-kaos
satrio
putih
Plastic bungkusan
-sarung kotak kotak 32
Taman
Taman
32
Ext
Sore
-kakek
-kemeja
donge
satrio
batik
ng
-
-celana
dr.jena
bahan -pakaian kantor wanita
33
Rumah
Kamar
33
Int
tidur
Mala
Kakek
-kaos
-tempat sampah
m
satrio
putih
-obat obatan
-sarung
-meja
kotak
-kertas surat
kotak 34
Rumah
Halam
34
Ext
an
Mala
Kakek
-kaos
-pohon
m
satrio
putih
-pacul
-sarung
-sseragam smu
rumah
kotak kotak 35
Taman
Taman
35
Ext
Sore
-kakek
-kemeja
-kertas
donge
satrio
batik
-sepasang wayang
ng
-
-celana
dr.jena
bahan
391
-dress 36
Sekolah
Ruang
36
Int
Pagi
kelas
-satrio
-kemeja
muda
putih
-jena
-rok hitam
muda
Kacamata
-guru
-seragam
fisika
smu
-teman sekela s 37
Jalan raya
Jalan
37
Ext
Siang
-jena
Seragam
muda
smu
-rendy
392
Skuter
LAPORAN KONSEP PENATA ARTISTIK 1) Wardrobe 1. Satrio Tua
Kostum : Baju lurik, Kaos putih, Celana bahan, Sandal kulit Scene : 2,3,4,8,17,18,35
Kostum : kemeja seragam sekolah, celana piyama Scene : 7,11,25
393
Kostum : kaos putih, celana piyama Scene : 5,19
Kostum : setelan piyama Scene : 9,30,31
Kostum : Setelan piyama Scene : 13,16,28
394
Kostum : Kemeja seragam sekolah, celana piyama Scene : 15
Kostum : Kaos, celana training Scene : 1,22,23,34 2. Satrio Muda
Kostum : Setelan seragam sekolah Scene : 6,10,14,20,36,37
395
3. Jena Tua
Kostum : Jas dokter, baju daleman merah, celana hitam Scene : 27 4. Jena Muda
Kostum : setelan seragam sekolah Scene : 6,10,14,20,36,37
396
5.
Bastian
Kostum : Kaos oblong, celana pendek Scene : 22,25,26 6. Rendy
Kostum : setelan seragam sekolah Scene : 20,37 1. Make Up 1. Satrio Tua
Make up karakter orang tua 397
Make up karakter luka lebam
2. Satrio Muda
Make up natural 3. Jena Tua
Makeup karakter orang tua 4. Jena Muda
398
Makeup natural 5. Bastian
Make up natural 6. Rendy
Make up natural 2. Set Lokasi 1.
Lokasi kamar
Set lokasi ruang kamar tidur
399
Set meja belajar
Set tempat tidur Scene : 5,7,9,11,15,28,29 2. Ruang Tamu
400
Set ruang tamu dan dekorasi meja telepon Scene : 3,4,19,21,23
3. Dapur
Set meja makan di ruang tamu 4. Halaman Rumah
Set halaman rumah Scene : 1,22,34
5. Gudang
401
Set ruang dalam gudang Scene : 12,30
6. Halaman Depan Rumah
Scene : 16,31 7. Ruang Periksa Klinik
Scene : 27
402
8. Ruang Tunggu Klinik
Scene : 26
3. Property
Kotak yang di dalamnya di isi seragam sekolah, kertas surat, permen palsu Scene : 5,7,9,12,21,25,28,29,34
Obat demam
Obat anti depresan
Scene : 7,23
Scene : 5,7,8,9,17,18,19,23
403
Wayang kulit
Skuter
Scene : 2,17,18
Scene : 20
404
Floor plan
RUANG KELAS
Katerangan :
MejaMurid
Meja Guru
405
KAMAR TIDUR
Katerangan : Meja Lemari
406
Kursi Tempattidur
RUANG TAMU
407
Keterangan : Meja
Kursi
TAMAN DONGENG
Katerangan :
Pohon Saung Tanaman Bangku
408
RUANG PEMERIKSAAN KLINIK
Keterangan :
Kursi Meja
409
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Drama yang diproduksi oleh tim kami ini membuat kami menjadi memliki pengetahuan lebih dalam mengelola imajinasi dan ide kreatif yang kami miliki. Berdasarkan dengan hasil diskusi bersama tim kami yang berjumlah 7 orang, kami merasa bahwa film drama televisi “Akhie Senja” yang memiliki durasi 30 menit ini sangat memberikan kami pengalaman dan pengetahuan dalam dunia penyiaran khusunya program televisi drama. Drama “Akhir Senja” juga memberikan warna bagi alur produksi bagi semua anggota tim dalam memproduksi televisi drama. Kami juga berharap film ini bisa memberikan suatu sumbangsih guna menyegarkan industri perfilman Indonesia. 4.2 Saran Kami semua merasakan banyak sekali hal-hal yang harus diperhatikan oleh semua penggiat perfilman agar apa yang diproduksi bisa menjadi suatu keterampilan yang tidak biasa-biasa saja namun bisa memberikan produksi film drama yang turut mengisi masa kini dengan hal yang berkualitas bagi semua penggiatnya dan penikmatnya.
410