Afipah Aprilia (1).docx

ASMA Afipah Aprilia (1) Menurut Chris (1990:1), Asma telah dikenal sejak dimulainya ilmu kesehatan. Kata Asma itu sendiri berasam dari bahasa Yunani (yang berarti terengah-engah), dan pertama kali digunakan oleh ‘Bapak Kesehatan’ yakni Hipocrates, seorang dokter Yunani, lebih dari 2000 tahun yang lalu. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa penyakit Asma adalah penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak napas atau sulit bernapas.

A.

Penyebab

Menurut Chris (1990:7), proses dasar asma adalah menyempitkan saluran pernafasan. Penyempitan inilah yang menyebabkan suara mengi. Dari hal tersebut saluran pernapasan pada penderita asma cabangnya telah terhambat oleh kontraksi dari otot halus ini. Sehingga menyebabkanparu-paru membentuk lebih banyak substansi kental serta lengket yang biasa disebut mukous atau biasa disebut lendir. Menurut Chris (1990:9), penderita asma bisa dengan mudah menarik nafas; kesulitannya adalah saat harus menghembuskan lagi, dan saat menghembuskan udara itulah timbul bunyi mengi. Alasan timbulnya keadaan yang tampaknya berlawanan ini berkaitan dengan cara kita bernafas. Di lain pihak, saat kita menghembuskan nafas, tekanan meningkat, sehingga berpengaruh terhadap dinding saluran pernafasan dan cabang-cabangnya, akibatnya cenderung menjadikannya pipih. B. Cara Mengatasi Penyakit Asma Menurut Chris (1990:60), pengobatan alternatif sangat berpengaruh pada penyakit asma, terutama dalam bidang mencegah serangan. Terlepas dari masalah ini, saya percaya bahwa pengobatan alternatif tertentu memang bisa membantu mengobati asma. Adapun cara pengobatanya seperti hypnosis yang lebih tepat disebut hipnoterapi bila digunakan untuk mengobati suatu penyakit, telah lama dikenal. Prosesnya sangatlah sederhana, meskipun asma tidak sepenuhnya merupakan penyakit psikosomatis. C. SIMPULAN Asma merupakan penyakit inflamasi kronik saluran napas yang disebabkan reaksi hiperresponsif sel imun tubuh seperti mast sel terhadap stimuli tertentu dan menimbulkan gejala batuk akibat obstruksi jalan napas yang bersifat reversible dan terjadi secara episodik berulang, pengobatan medis jangka panjang, metode pengobatan alternative, terapi penanganan terhadap gejala dan pemeriksaan teratur.

D. REFERENSI Sinclair, Chris . 1990. ASMA. Jakarta: ARCAN.