Adani Novitasari C051171016.docx

  • Uploaded by: Ridha Rahmadani
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Adani Novitasari C051171016.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,058
  • Pages: 6
Nama : Adani Novitasari Nim

:C051171016

Kelas : RA Ners A 2017

ANALISA TINDAKAN 1. Pengertian tindakan Sekret merupakan bahan yang dikeluarkan dari paru, bronchus, dan trachea melalui mulut. Biasanya juga disebut dengan expectoratorian. Orang dewasa normal bisa memproduksi mukus (sekret kalenjer) sejumlah 100 ml dalam saluran nafas setiap hari. Mukus ini digiring ke faring dengan mekanisme pembersihan silia dari epitel yang melapisi saluran pernapasan. Keadaan abnormal penumpukan sekret yang berlebihan pada pasien koma dikarenakan tidak mempunyai reflex batuk efektif untuk mengeluarkan sekret. Pasien koma harus dilakukan suction untuk mengeluarkan sekret supaya tidak terjadi penumpukan sekret dan penurunan saturasi oksigen. Suction merupakan suatu cara untuk mengeluarkan sekret dari saluran napas dengan menggunakan kateter yang dimasukkan melalui hidung atau rongga mulut kedalam pharyng atau trachea. Penghisapan lendir digunakan bila pasien tidak mampu membersihkan sekret dengan mengeluarkan atau menelan. 2. Identitas klien 

Nama

: Tn. P



Diagnosa medis

: Pneumonia



Tanggal dilakukan

: 5 Desember 2018

 Diagnosa keperawatan

: Ketidakefektifan bersihan jalan napas

3. Tujuan tindakan Tujuan dilakukan suction yaitu untuk menghilangkan sekret yang menyumbat jalan napas, untuk mempertahankan patensi jalan napas, mengambil sekret untuk pemeriksaan laboratorium, untuk mencegah infeksi dan akumulasi cairan secret. 4. Prinsip dan rasional tindakan

No

Tindakan

Rasional

1

Jelaskan prosedur

Menurunkan kecemasan

2

Cuci tangan dan atur alat

Mengurangi transfer mikroorganisme dan meningkatkan efisiensi

3

Periksa alat penghisap apakah

Mempertahankan keamanan

berfungsi dengan baik 4

5

Atur posisi klien semi fowler atau

Mempermudah penghisapan sekret di

fowler

area mulut

Aktifkan mesin penghisap dan tutup

Menguji fungsi alat penghisap

ujung selang yang tersambung dengan mesin penghisap dengan jari. Gunakan tekanan 50-120 mmHg 6

7

Buka larutan irigasi steril dan tuang ke

Memungkinkan untuk membilas

dalam wadah steril

kanul suction dengan larutan steril

Buka kemasan obat kumur dan larutkan Menyegarkan mulut dan menurunkan dalam air

jumlah mikroorganisme dalam mulut

8

Pakai sarung tangan steril

Mencegah kontak dengan sekret

9

Buka kemasan kanul suction

Memfasilitasi akses keperalatan

10

Letakkan handuk di bawah dagu klien

Mencegah pakaian terkena kotoran

11

Sambungkan port pengendali kanul

Memfasilitasi penghisapan melalui

suction keselang mesin penghisapan

kanul suction

Lumasi 7,5 – 10 cm ujung kanul

Mencegah trauma mukosa ketika

suction dengan larutan irigasi

kanul suction dimasukkan

13

Meminta klien untuk mendorong sekret

Mempermudah pengeluaran sekret

14

Masukkan kanul suction kemulut

Meningkatkan mengeluaran sekresi

sepanjang dan arahkan ke orofaring

yang menumpuk

12

sampai klien batuk atau terasa ada tahanan. Pastikan jari tidak menutup lubang port kanul suction 15

Tarik kanul suction secara perlahan dan Mengeluarkan sekret dari orofaring melingkar sambil melakukan penghisapan dengan menutup lubang port kanul suction selama kurang dari 15 detik

16

Hindari kontak langsung kanul suction

Mencegah trauma tanbahan pada

dengan membrane mukosa yang

jaringan oral

teriritasi atau luka 17

Letakkan ujung kanul suction ke dalam

Membersihkan sekret yang terdapat

larutan steril dan lakukan penghisapan

dalam kanul suction

selama 1-2 detik 18

19

Minta klien untuk bernapas 3 – 4 kali

Melakukan reoksigenasi menentukan

saat anda mengauskultasi bunyi napas

kebutuhan untuk pengulangan

bronkus dan kaji status sekret

tindakan penghisapan

Ulangi proses suction maksimal 2 kali

Meningkatkan pembersihan jalan napas

20

Jika sekret sudah bersih, irigasi mulut

Membersihkan mikroorganisme dan

dengan obat kumur sebanyak 5- 10 ml

sekret yang kental, menyegarkan

dan minta klien untuk membilas

napas dan memperbaiki sensasi cita

21

mulutnya

rasa

Lakukan penghisapan pada mulut

Mengeluarkan sekret dan sisa obat

ulangi tindakan irigasi dan penghisapan kumur 22

Buka sambungan kanul suction dari

Menghentikan penggunakan alat

selang mesin penghisap, matikan mesin dan buang kateter 23

Beri jelly petroleum kebibir dan

Mencegah bibir pecah-pecah dan

pelembab mulut untuk bibir bagian

menjaga kelembapan membran

dalam dan lidah jika diinginkan 24

Buang dan simpan semua alat dengan

Menurukan transfer mikroorganisme,

tepat

mempersiapkan untuk penggunaan selanjutnya

25

Buang sarung tangan

Mengurangi penyebaran mikroorganisme

26

Cuci tangan

Mengurangi transmisi mikroorganisme

27

Atur posisi klien agar nyaman dengan

Merendahkan diafragma dan

kepala tempat tidur dielevesikan 45

meningkatkan ekspansi paru

derajat 28

Pasang pengaman tempat tidur dan

Mencegah jatuh dan memfasilitasi

letakkan lampu pemanggil dalam

komunikasi

jangkauan klien

5. Analisa tindakan yang dilakukan Sebelum ke pasien perawat cuci tangan terlebih dahulu kemudian memasang sarung tangan dan masker. Di dalam kamar 417 terdapat pasein Tn. P terbaring lemah dengan berbagai macam alat rumah sakit terpasang ditubuhnya, salah satunya Oropharygeal airway. Pertama-tama perawat memberi salam dan meminta izin kepada keluarga pasien kemudian melakukan salam teraupetik dan menjelaskan tindakan apa yang akan dilakukan. Setelah menjelaskan tindakan apa yang akan dilakukan, perawat melakukan

pemeriksaan dengan metode auskultasi suara napas dan inspeksi Oropharygeal airway yang terpasang pada mulut pasien. Setelah itu perawat mempersiapkan alat (selang kateter dan wadah untuk membilas setelah melakukan suction) dan mengecek alat penghisap kemudian perawat menyambungkan selang kateter dengan selang mesin penghisap sekret. Setelah itu perawat menekan tombol on dan meminta izin lagi pada pasien untuk melakukan penghisapan sekret selanjutnya perawat memasukkan selang kateter dalam oropharygeal airway dengan perlahan dan menutup port selang kateter dengan ibu jari sambil melakukan gerakan melingkar untuk menghisap semua sekret yang ada dalam mulut pasien. Setelah merasa cukup perawat membuka ibu jarinya dari port selang kateter dan menarik perlahan kemudian mematikan mesin penghisap. Selanjutnya perawat membereskan alat dan melakukan evaluasi terhadap pasien. 6. Evidence based Suction merupakan tindakan yang dilakukan untuk menjamin kepatenan jalan napas dengan cara melakukan penghisapan lender atau secret pada jalan napas dengan menggunakan kateter suction. Adapun penatakasanaan suction ini dilakukan dengan prinsip steril. Dari hasil observasi, perawat yang melakukan suction pada Tn. P belum sesuai dengan SOP. Masih ada langkah-langkah yang terlewati seperti tidak memasang perlak alas dibawah dagu. Dari jurnal yang saya baca Standar Operasional Prosedur (SOP) sudah melakukan persiapan alat yang terdiri dari mesin suction beserta selanganya, handscoon, perlak alas, com berisi cairan untuk melakukan pengecekan dan tabung berisi cairan untuk membilas, pelaksanaan seperti komunikasi, cuci tangan, memakai handscoon, melakukan pengecekan pada selang lalu memasukkan selang kemulut dan ditari tidak lebih dari 15 detik, apabila sputum masih ada lakukan kembali penghisapan sampai bersih dan evaluasi seperti merapikan kembali alat-alat dan komunikasi kepada pasien lalu cuci tangan.

DAFTAR PUSTAKA

Mulyati, P. S., & Ariyani, H. (2018). Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat dengan Penatalaksanaan Tindakan Suction di Ruang ICU RSUD Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Keperawatan & Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya , 1 (2), 7180. Nizar, A. M., & Haryati, D. S. (2017). Pengaruh Suction terhadap Kadar Saturasi Oksigen pada Pasien Koma di Ruang ICU RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2015. Keperawatan Global , 2 (2), 62-111.

Related Documents


More Documents from "choudry"

Bab Ii.docx
April 2020 9
Bab I.docx
April 2020 7
Daftar Isi.docx
April 2020 7
Bab Iv.docx
April 2020 6