Adalah Kelainan Bawaan Yang Ditandai Dengan Tidak Menyambungnya Esofagus Bagian Proksimal Dengan Bagian Distal

  • Uploaded by: wathy
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Adalah Kelainan Bawaan Yang Ditandai Dengan Tidak Menyambungnya Esofagus Bagian Proksimal Dengan Bagian Distal as PDF for free.

More details

  • Words: 605
  • Pages: 12
Pengertian:

Adalah kelainan bawaan yang ditandai dengan tidak menyambungnya esofagus bagian proksimal dengan bagian distal.

 







Tipe A (kantung buntu disetiap ujung di esofagus terpisah jauh tanpa hubungan ke trakhea Tipe B (kantung buntu disetiap ujung esofagus dengan fistula dari trakhea ke segmen esofagus bagian atas Tipe C (segmen esofagus proksimal berakhir pada kantung buntu, dan segmen distal dihubungkan ke trakhea atau bronkus primer dan fistula pendek pada atau dekat bifurkasi) Tipe D (segmen esofagus atas bawah dihubungkan ke trakhea) Tipe E (sebaliknya trakhea dan esofagus normal dihubungkan dengan fistula umum)

1. kegagalan suatu pembentukan embrionik 2. tidak diketahui (umum) Faktor genetik Gangguan teratrogen



  

  

Tidak bisa menelan ASI Air liur meleleh Muntah Terbatuk atau tersedak setelah berusaha untuk menelan Sianosis (kebiruan) Perut kembung Oliguria



Neonatus dengan atresia tidak dapat menelan dan akan mengeluarkan banyak sekali air liur atau saliva. Aspirasi dari saliva atau air susu dapat menyebabkan aspirasi pneumonia. Pada atresia dengan distal TEF, sekresi dengan gaster dapat masuk ke paru-paru dan sebaliknya, udara dapat bebas masuk kedalam saluran pencernaan saat bayi menangis ataupun mendapat ventilasi bantuan. Keadaan –keadaan ini bisa menyebabkan perforasi akut gaster yang fatal. Diketahui bahwa bagian esofagus distal tidak menghasilkan peristaltik dan ini bisa menyebabkan disfagia setelah perbaikan esofagus dapat menimbulkan refluks gastroesofagial. Trakhea juga dipengaruhi akibat gangguan terbentuknya atresia esofagus. Trakhea abnormal terdiri dari berkurangnya tulang rawan trakhea dan bertambahnya ukuran otot tranversal pada posterior trakhea. Dinding trakhea lemah sehingga mengganggu kemampuan bayi untuk batuk yang akan mengarah kepada munculnya pnemonia yang berulang ulang. Trakhea juga dapat kolaps bila diberikan makanan ataupun air susu dan ini akan menyebabkan pernapasan yang tidak efektif, hipoksia, atau bahkan bisa menjadi apneu.

1.Pemasangan NGT ke dalam esofagus dan bila mungkin dilakukan suction terus-menerus untuk mencegah terjadinya aspirasi 2.Pemberian antibiotik pada kasus dengan resiko infeksi 3.Anak dipersiapkan untuk operasi segera 4.Dapat dilakukakan penutupan fistula dengan segera atau hanya dilakukan gastrotomi tergantung dari jenis kelainan dan keadaan umum pasien.

1.Pneumonia asiprasi 2.Atelektasis akibat penyumbatan saluran udara (bronkus maupun bronkiolus) atau akibat pernafasan yang sangatdangkal. 3.Dismolitas esophagus,terjadi karena kelemahan dinding otot esophagus 4.Gastrosophagus refluks atau asam lambung naik 5.Fistula tracheosophagus berulang 6.Disfagia atau kesulitan menelan

  



Lakukan pengkajian newborn Kaji riwayat prenatal (khususnya tentang polihidramnion) Observasi manifestasi klinis atresia esofagus: saliavasi dan drooling berlebihan tersedak,batuk,sianosis,apnea,meningkanya distress pernafasan setelah disusui, distensi abdomen. Lengkapi dengan pemeriksaan diagnostik (X-ray dada dan abdomen,NGT yang dimasukan ke esofagus diketahui mengalami hambatan/bloking.







Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan lubang abnormal antara esofagus dan trakhea atau obstruksi untuk menelan sekresi (00081) Ketidakseimbangan nutrisi:kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Kesulitan menelan (00002) Nyeri akut berhubungan dengan proses pembedahan

No Diagnosa keperawatan

NOC

NIC

1.

Bersihan jalan nafas kembali efektif dalam jangka waktu 3x24 jam dengan kriteria hasil : 1.Status pernafasan : kepatenan jalan nafas (0410) • Frekuensi Pernapasan :3040x/menit(RR normal pada bayi) (041004) • Tidak ada suara nafas tambahan (041007)

Manajemen jalan nafas (3140) • beri posisi semifowler • Auskultasi suara nafas (ada tidaknya suara nafas tambahan) • Lakukan suction sesuai indikasi Monitor pernafasan (3350) • Observasi TTV • Monitor saturasi o2

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan lubang abnormal antara esofagus dan trakhea atau obstruksi untuk menelan sekresi (00081)

No Diagnosa Keperawatan

NOC

NIC

2.

Pemenuhan nutrisi kembali efektif dalam jangka waktu 3x24 jam dengan kriteria hasil: 1. Status menelan fase esofagus (1011)  Keluhan berkurang tentang tersedak ketika menelan

1.Manajemen Nutrisi (1100) • Tentukan status gizi pasien dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan gizi • Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori • Kolaborasi dengan dokter dalam

Ketidakseimbangan nutrisi:kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Kesulitan menelan (00002)

Related Documents


More Documents from "DiNa AlfiaNi"