Ada Beberapa Cara Yang Dilakukan Mayarakat Menjual Hasil Tanamanya

  • Uploaded by: Farninda Aditya
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ada Beberapa Cara Yang Dilakukan Mayarakat Menjual Hasil Tanamanya as PDF for free.

More details

  • Words: 775
  • Pages: 2
Kios Buah mangga Nusapati. Untungkan warga, kenalkan daerah Ada yang berbeda dari cara masyarakat Nusapati menjual buah hasil tanamanya, Desa yang terdapat di Kabupaten Pontianak ini, mendirikan kios kecil sebagai media untuk menjual buah. Terdapat delapan kios di daerah ini yang menjual buah mangga, kios itu bediri di depan perkarangan rumah mereka. Pada umumnya buah yang mereka jual adalah buah mangga. Buah mangga tersebut tentunya berasal dari tanaman warga Nusapati. Darmawan (20th) salah satu penjual buah mangga yang ditemui di kios buahnya Minggu (01/10/09), Mawan mengaku buah mangga yang ia jual asli dari daerah Nusapati, Ia juga menambahkan bahwa buah mangga yang dijualnya adalah mangga hasil kebun miliknya atau keluarganya. “buahnya dari tanaman sendiri, tapi ada juga punya keluarga yang minta dijualkan” ungkapnya. Mawan juga mengatakan bahwa cara ini sangat menguntungkan, selain untuk dirinya, kios ini juga menjadikan ciri khas untuk desanya, sehingga Nusapati lebih bisa dikenal oleh orang yang hilir-mudik. “kios mangga ini jadi ciri khas Nusapati, jadikan orang-orang bisa mengenal Nusapati” tukasnya “lagi pula, bisa memperkenalkan Sumber Daya Alam yang cocok pada pemerintah, bahwa Nusapati ini sangat cocok ditanami buah mangga. Siapa tahu ada inisiatif pemerintah untuk memeberi bantuan pelestarianya, jadi tidak perlu beli mangga dari Jawa” tambah darmawan sambil memberi mangga dengan percuma pada seorang nenek. Menguntungkan. ini dibenarkan oleh Udin. Mendirikan kios buah sendiri, di depan rumah sendiri sangat menguntungkan untuknya dibandingkan menjualnya dengan peraih. “harga yang biasa dimabil peraih antara sebelas hingga tiga belas per kilo-nya, sedangkan harga jual biasanya antara lima belas ribu dan dua puluhan” tutur Udin dan mengaku lebih memilih untuk menjual sendiri. Ia juga menambahkan Pembeli yang singgah biasanya berasal dari hulu seperti sanggau dan sintang. Ia juga setiap tahun menjual mangga. Dan sudah lima tahun terakhir. Untuk keuntungan yang ia dapat terkadang mencapai empat ratus ribu dengan penjualan dua puluh atau tiga puluh kilo buah mangga. Harga jual di Nusapati juga relatif, karena buah yang dijual kualitasnya sangat bagus, ini dikarenakan buah mangga yang mereka jual, adalah buah yang memang benarbenar cukup tua’ hingga manis buahnya benar-benar terasa. Harga yang mereka tawarkan berdasarkan musim buah, jika volume buah-buah yang dipasaran lebih banyak, yakni seperti rambutan, durian dan manggis atau buah mangga dari Jawa, maka harga buah mangga yang mereka jual, dibawah dua puluh ribu, tapi jika buah musiman sedikit, maka harga buah mangga diatas dua puluh ribu. Jika sudah musim buah-buahan, diakui oleh saleha ia sangat sulit melakukan buah mangganya. “harganya disesuaikan lah, dengan harga musim. Kalau sedang musimnya buah, kadang cuma satu kilo terjualnya” ungkap saleha yang menjualkan mangga milki orang tuanya. Buah yang ia jual salah satunya salah mempelam yang ukuranya lebih kecil, nilai

jual harganya pun labih kecil yakni dua belas ribu per kilo, berbeda dengan harga mangga Indra mayu, Harum Manis yang berkisar antara lima belas hingga dua puluh ribu ke atas. Para pembeli, mayoritasnya adalah mereka pengguna jalan yang lalu-lalang melewati Desa Nusapati. Ibu Asma yang berasal dari Rasau Jaya, ia mengaku langsung tertarik dengan buah mangga yang dijual di kios milik Saleha. “lihat langsung kepengen beli, kan Nusapati memang terkenal mangga-Nya” ungkapnya sambil memilih mempelam, dan mengaku bahwa mangga yang ia beli untuk oleh-oleh keluarganya. Ini dibenarkan oleh suaminya, yang menjelaskan mengapa ia membeli buah mempelam yang lebih kecil, hal tersebut dikarenakan akan lebih mudah membaginya untuk sanak keluarga. Hari Sabtu dan Minggu tingkat penjualan buah Mangga lebih besar, diakui oleh Toni (19 th), yang baru dua minggu mendirikan kios pada musim ini, menurut penuturanya, ia bisa menjual dua puluh hingga tiga puluh kilo, dengan keuntungan yang tentu lebih besar dari hari biasanya “satu hari tidak menentu berapa kilo yang terjual, yang terkadang laku sepuluh atau lima belas kilo. Dengan keuntungan biasanya dua ratus ribu.” Kata Toni yang satu kios dengan Darmawan. Mangga yang ada di kios mereka ada yang sudah matang ada pula yang masih mengkal, mangga yang mereka jual pun ukuranya besar-besar, dua atau tiga butir mangga telah mencapai berat satu kilogram. Menurut rekanya Iam. Harga yang mengkal dan yang sudah matang tidak berbeda dan pembeli banyak yang mencari buah mangga yang sudah matang. Iam juga menginformasikan bahwa di Desa Nusapati ada juga yang menjual bibit mangga. “ada yang cangkok, ada yang biji. Yang jual bibit hanya ada tiga kios” ungkapnya sambil mununjuk kios yang dimaksudnya. Darmawan juga menimpali, bahwa harga bibit unggul yang tingginya sekitar satu meter harganya mencapai empat puluh hingga lima puluh, tapi jika untuk yang biji harganya antara dua puluh dan tiga puluh ribu. Ditempatnya, ia lebih banyak menjual bibit dari biji, “ karena biji lebih mudah semaiannya puh mudah, campak-campak jak tumbuh” katanya sambil tertawa. “tapi diberi pupuk lah” jelasnya lagi. Yang sekali-kali menawarkan Mangganya kepada orang yang tampak hendak membeli Mangga.

Related Documents


More Documents from "putih"