Acara 2.docx

  • Uploaded by: Gilang Permata Saputra
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Acara 2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,677
  • Pages: 21
UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Lembar Pengamatan Praktikum Mikro palentologi Acara 2 : Pengenalan Fosil Foraminifera Bentonik

Nama:Gilang Permata S Nim: F 121 17 037

Keterangan : 1. Test 2. Aperture 3. Septa 4. Suture

No. Urut Susunan Kamar Bentuk Test Bentuk Kamar Suture - Ventral - Dorsal Komposisi Test Jumlah Kamar - Ventral - Dorsal Komposisi Kimia Aperture Hiasan Pada - Permukaan Test - Aperture - Suture - Umbilicus - Peri-Peri Kelas Ordo Family Genus Spesies Umur Keterangan

: 02 : Polithalamus : Curvilinear : Pyriform : Tertekan kuat : Tertekan Sedang : Hyalin :5 :5 : CaCO3 : Simple aperture : Smooth : Lip/Rim : Retral processes :: Keel : SARCODINA : FORAMINIFERA : GLOBOTEKSTULARIIDAE : Pseudodauulina : Pseudodauulina mexicana : Miosen bawah :

Fosil ini merupakan spesies Pseudodauulina mexicana, genus Pseudodauulina, family GLOBOTEKSTULARIIDAE, ordo FORAMINIFERA, kelas SARCODINA. No.urut fosil 02, susunan kamar Polithalamus, bentuk test Biserial, bentuk kamar Flaring, suture ventral tertekan kuat, suture dorsal tertekan sedang, komposisi test Hyalin, jumlah kamar ventral 5, jumlah kamar dorsal 5, komposisi kimia CaCO3, aperture Simple aperture, hiasan pada permukaan test Punctate, hiasan pada aperture Flape, hiasan pada suture Brige, dan hiasan pada peri-peri Keel. Foraminifera fosil tertua, dari Kambrium, agglutinated sederhana tabung. Calcareous tes yg terbuat dari porselen microgranular dan berkembang dalam Carboniferous, dan hyalin Calcareous tes di Permian. Seiring waktu, masing-masing kelompok ini telah berkembang berbagai bentuk, termasuk tes kompleks besar yang terkait dengan karang. Kelompok spesies ini menjadi berlimpah ketika karang lingkungan yang luas, kemudian mengalami kepunahan besar ketika iklim dunia berubah dan karang yang hancur. Pada awal Kenozoikum planktonic foraminifera berkembang menjadi banyak bentuk baru yang rumit. Banyak bentuk-bentuk ini punah di bagian akhir dari Eosen, antara 38 dan 33 juta tahun yang lalu, ketika bumi mengalami periode pendinginan parah dan lembaran es di Antartika. Foraminifera benthonik memiliki habitat pada dasar laut dengan cara hidup secara vagile (merambat/merayap) dan sessile (menambat). Alat yang digunakan untuk merayap pada benthos yang vagile adalah pseudopodia. Lingkungan pengendapan terdapat di kedalaman 3000 meter di bawah permukaan laut (Abysal). Umur fosil Miosen bawah Manfaat fosil adalah untuk menentukan umur relatif batuan yang mengandungnya, membantu dalam studi lingkunganpengendapan atau spesies, dan menentukan stratigrafi dari suatu daerah dengan daerah lain baik korelasi permukaan ataupun bawah permukaan.

UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Lembar Pengamatan Praktikum Mikro palentologi Acara 2 : Pengenalan Fosil Foraminifera Bentonik

Nama:Gilang Permata S Nim: F 121 17 037

Keterangan : 1. Test 2. Aperture 3. Septa 4. Eksoderm

No. Urut Susunan Kamar Bentuk Test Bentuk Kamar Suture - Ventral - Dorsal Komposisi Test Jumlah Kamar - Ventral - Dorsal Komposisi Kimia Aperture Hiasan Pada - Permukaan Test - Aperture - Suture - Umbilicus - Peri-Peri Kelas Ordo Family Genus Spesies Umur Keterangan

: 03 : Pholithalamus : Spherical : Equitant Uniserial : Tertekan kuat : Tertekan Sedang : Hyalin :1 :1 : CaCO3 : Suplementary aperture : Smooth : Lim/Rim ::: Keel : SARCODINA : FORAMINIFERA : GLOBOTEKSTULARIIDAE : Cubanina : Cubanina alavensis : Miosen bawah :

Fosil ini merupakan spesies Cubanina alavensis, genus Cubanina, family GLOBOTEKSTULARIIDAE, ordo FORAMINIFERA, kelas SARCODINA. No.urut fosil 03, susunan kamar Pholithalamus, bentuk test Spherical, bentuk kamar Equitant Uniserial, suture ventral tertekan kuat, suture dorsal tertekan sedang, komposisi test Hyalin, jumlah kamar ventral 1, jumlah kamar dorsal 1, komposisi kimia CaCO3, aperture Suplementary aperture, hiasan pada permukaan test Smooth, hiasan pada aperture Lim/Rim dan hiasan pada peri-peri Keel. Foraminifera fosil tertua, dari Kambrium, agglutinated sederhana tabung. Calcareous tes yg terbuat dari porselen microgranular dan berkembang dalam Carboniferous, dan hyalin Calcareous tes di Permian. Seiring waktu, masing-masing kelompok ini telah berkembang berbagai bentuk, termasuk tes kompleks besar yang terkait dengan karang. Kelompok spesies ini menjadi berlimpah ketika karang lingkungan yang luas, kemudian mengalami kepunahan besar ketika iklim dunia berubah dan karang yang hancur. Pada awal Kenozoikum planktonic foraminifera berkembang menjadi banyak bentuk baru yang rumit. Banyak bentuk-bentuk ini punah di bagian akhir dari Eosen, antara 38 dan 33 juta tahun yang lalu, ketika bumi mengalami periode pendinginan parah dan lembaran es di Antartika. Foraminifera benthonik memiliki habitat pada dasar laut dengan cara hidup secara vagile (merambat/merayap) dan sessile (menambat). Alat yang digunakan untuk merayap pada benthos yang vagile adalah pseudopodia. Lingkungan pengendapan terdapat di kedalaman 3000 meter di bawah permukaan laut (Abysal). Umur fosil Miosen bawah Manfaat fosil adalah untuk menentukan umur relatif batuan yang mengandungnya, membantu dalam studi lingkunganpengendapan atau spesies, dan menentukan stratigrafi dari suatu daerah dengan daerah lain baik korelasi permukaan ataupun bawah permukaan.

UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Lembar Pengamatan Praktikum Mikro palentologi Acara 2 : Pengenalan Fosil Foraminifera Bentonik

Nama:Gilang Permata S Nim: F 121 17 037

Keterangan : 1. Test 2. Aperture 3. Septa 4. Eksoderm

No. Urut Susunan Kamar Bentuk Test Bentuk Kamar Suture - Ventral - Dorsal Komposisi Test Jumlah Kamar - Ventral - Dorsal Komposisi Kimia Aperture Hiasan Pada - Permukaan Test - Aperture - Suture - Umbilicus - Peri-Peri Kelas Ordo Family Genus Spesies Umur Keterangan

: 05 : Polithalamus : Biformed : Conical : Tertekan kuat : Tertekan Sedang : Hyalin :4 :4 : CaCO3 : Simple aperture : Cancellate : Lim/Rim ::: Keel : SARCODINA : FORAMINIFERA : CUNEOLINIDAE : Cunoelina : Cunoelina angusta : Miosen atas :

Fosil ini merupakan spesies Cunoelina angusta, genus Cunoelina, family CUNEOLINIDAE, ordo FORAMINIFERA, kelas SARCODINA. No.urut fosil 05, susunan kamar Polithalamus, bentuk test Biformed, bentuk kamar Conical, suture ventral tertekan kuat, suture dorsal tertekan sedang, komposisi test Hyalin, jumlah kamar ventral 4, jumlah kamar dorsal 4, komposisi kimia CaCO3, aperture Simple aperture, hiasan pada permukaan test Cancellate, hiasan pada aperture Lim/Rim,dan hiasan pada peri-peri Keel. Foraminifera fosil tertua, dari Kambrium, agglutinated sederhana tabung. Calcareous tes yg terbuat dari porselen microgranular dan berkembang dalam Carboniferous, dan hyalin Calcareous tes di Permian. Seiring waktu, masing-masing kelompok ini telah berkembang berbagai bentuk, termasuk tes kompleks besar yang terkait dengan karang. Kelompok spesies ini menjadi berlimpah ketika karang lingkungan yang luas, kemudian mengalami kepunahan besar ketika iklim dunia berubah dan karang yang hancur. Pada awal Kenozoikum planktonic foraminifera berkembang menjadi banyak bentuk baru yang rumit. Banyak bentuk-bentuk ini punah di bagian akhir dari Eosen, antara 38 dan 33 juta tahun yang lalu, ketika bumi mengalami periode pendinginan parah dan lembaran es di Antartika. Foraminifera benthonik memiliki habitat pada dasar laut dengan cara hidup secara vagile (merambat/merayap) dan sessile (menambat). Alat yang digunakan untuk merayap pada benthos yang vagile adalah pseudopodia. Lingkungan pengendapan terdapat di kedalaman 3000 meter di bawah permukaan laut (Abysal). Umur fosil Miosen atas Manfaat fosil adalah untuk menentukan umur relatif batuan yang mengandungnya, membantu dalam studi lingkunganpengendapan atau spesies, dan menentukan stratigrafi dari suatu daerah dengan daerah lain baik korelasi permukaan ataupun bawah permukaan.

UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Lembar Pengamatan Praktikum Mikro palentologi Acara 2 : Pengenalan Fosil Foraminifera Bentonik

Nama:Gilang Permata S Nim: F 121 17 037

Keterangan : 1. Test 2. Aperture 3. Septa 4. Suture

No. Urut Susunan Kamar Bentuk Test Bentuk Kamar Suture - Ventral - Dorsal Komposisi Test Jumlah Kamar - Ventral - Dorsal Komposisi Kimia Aperture Hiasan Pada - Permukaan Test - Aperture - Suture - Umbilicus - Peri-Peri Kelas Ordo Family Genus Spesies Umur Keterangan

: 06 : Monothalamus : Semicirculer : Semicirculer : Tertekan kuat : Tertekan Sedang : Hyalin :1 :1 : CaCO3 : Simple aperture : Cancellate : Lim/Rim : Bridge :: Keel : SARCODINA : FORAMINIFERA : CUNEOLINIDAE : Cuneolinella : Cuneolinella lewisi : Miosen Tengah :

Fosil ini merupakan spesies Cuneolinella lewisi, genus Cuneolinella, family CUNEOLINIDAE, ordo FORAMINIFERA, kelas SARCODINA. No.urut fosil 06, susunan kamar Monothalamus, bentuk test Semicirculer, bentuk kamar Semicirculer, suture ventral tertekan kuat, suture dorsal tertekan sedang, komposisi test Hyalin, jumlah kamar ventral 1, jumlah kamar dorsal 1, komposisi kimia CaCO3, aperture Simple aperture, hiasan pada permukaan test Cancellate, hiasan pada aperture Lim/Rim, hiasan pada suture Bridge, dan hiasan pada peri-peri Keel. Foraminifera fosil tertua, dari Kambrium, agglutinated sederhana tabung. Calcareous tes yg terbuat dari porselen microgranular dan berkembang dalam Carboniferous, dan hyalin Calcareous tes di Permian. Seiring waktu, masing-masing kelompok ini telah berkembang berbagai bentuk, termasuk tes kompleks besar yang terkait dengan karang. Kelompok spesies ini menjadi berlimpah ketika karang lingkungan yang luas, kemudian mengalami kepunahan besar ketika iklim dunia berubah dan karang yang hancur. Pada awal Kenozoikum planktonic foraminifera berkembang menjadi banyak bentuk baru yang rumit. Banyak bentuk-bentuk ini punah di bagian akhir dari Eosen, antara 38 dan 33 juta tahun yang lalu, ketika bumi mengalami periode pendinginan parah dan lembaran es di Antartika. Foraminifera benthonik memiliki habitat pada dasar laut dengan cara hidup secara vagile (merambat/merayap) dan sessile (menambat). Alat yang digunakan untuk merayap pada benthos yang vagile adalah pseudopodia. Lingkungan pengendapan terdapat di kedalaman 3000 meter di bawah permukaan laut (Abysal). Umur fosil Miosen tengah Manfaat fosil adalah untuk menentukan umur relatif batuan yang mengandungnya, membantu dalam studi lingkunganpengendapan atau spesies, dan menentukan stratigrafi dari suatu daerah dengan daerah lain baik korelasi permukaan ataupun bawah permukaan.

UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Lembar Pengamatan Praktikum Mikro palentologi Acara 2 : Pengenalan Fosil Foraminifera Bentonik

Nama:Gilang Permata S Nim: F 121 17 037

Keterangan : 1. Test 2. Aperture 3. Septa 4. Suture

No. Urut Susunan Kamar Bentuk Test Bentuk Kamar Suture - Ventral - Dorsal Komposisi Test Jumlah Kamar - Ventral - Dorsal Komposisi Kimia Aperture Hiasan Pada - Permukaan Test - Aperture - Suture - Umbilicus - Peri-Peri Kelas Ordo Family Genus Spesies Umur Keterangan

: 08 : Polithalamus : Biformed : Conical : Tertekan kuat : Tertekan Sedang : Hyalin :6 :6 : CaCO3 : Simple aperture : Cancellate : Lim/Rim ::: Keel : SARCODINA : FORAMINIFERA : CUNEOLINIDAE : Cunoelina : Cunoelina cojimarensis : Miosen atas :

Fosil ini merupakan spesies Cunoelina cojimarensis, genus Cunoelina, family CUNEOLINIDAE, ordo FORAMINIFERA, kelas SARCODINA. No.urut fosil 08, susunan kamar Polithalamus, bentuk test Biformed, bentuk kamar Conical, suture ventral tertekan kuat, suture dorsal tertekan sedang, komposisi test Hyalin, jumlah kamar ventral 6, jumlah kamar dorsal 6, komposisi kimia CaCO3, aperture Simple aperture, hiasan pada permukaan test Cancellate, hiasan pada aperture Lim/Rim,dan hiasan pada peri-peri Keel. Foraminifera fosil tertua, dari Kambrium, agglutinated sederhana tabung. Calcareous tes yg terbuat dari porselen microgranular dan berkembang dalam Carboniferous, dan hyalin Calcareous tes di Permian. Seiring waktu, masing-masing kelompok ini telah berkembang berbagai bentuk, termasuk tes kompleks besar yang terkait dengan karang. Kelompok spesies ini menjadi berlimpah ketika karang lingkungan yang luas, kemudian mengalami kepunahan besar ketika iklim dunia berubah dan karang yang hancur. Pada awal Kenozoikum planktonic foraminifera berkembang menjadi banyak bentuk baru yang rumit. Banyak bentuk-bentuk ini punah di bagian akhir dari Eosen, antara 38 dan 33 juta tahun yang lalu, ketika bumi mengalami periode pendinginan parah dan lembaran es di Antartika. Foraminifera benthonik memiliki habitat pada dasar laut dengan cara hidup secara vagile (merambat/merayap) dan sessile (menambat). Alat yang digunakan untuk merayap pada benthos yang vagile adalah pseudopodia. Lingkungan pengendapan terdapat di kedalaman 3000 meter di bawah permukaan laut (Abysal). Umur fosil Miosen atas Manfaat fosil adalah untuk menentukan umur relatif batuan yang mengandungnya, membantu dalam studi lingkunganpengendapan atau spesies, dan menentukan stratigrafi dari suatu daerah dengan daerah lain baik korelasi permukaan ataupun bawah permukaan.

UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Lembar Pengamatan Praktikum Mikro palentologi Acara 2 : Pengenalan Fosil Foraminifera Bentonik

Nama:Gilang Permata S Nim: F 121 17 037

Keterangan : 1. Test 2. Aperture 3. Septa 4. Endoderm

No. Urut Susunan Kamar Bentuk Test Bentuk Kamar Suture - Ventral - Dorsal Komposisi Test Jumlah Kamar - Ventral - Dorsal Komposisi Kimia Aperture Hiasan Pada - Permukaan Test - Aperture - Suture - Umbilicus - Peri-Peri Kelas Ordo Family Genus Spesies Umur Keterangan

: 09 : Polithalamus : Conical : Biformed : Tertekan kuat : Tertekan Sedang : Hyalin :5 :5 : CaCO3 : Simple aperture : Cancellate : Lim/Rim ::: Keel : SARCODINA : FORAMINIFERA : LITUONELLIDAE : Lituonella : Lituonella floridana : Miosen Tengah :

Fosil ini merupakan spesies Lituonella floridana, genus Lituonella, family LITUONELLIDAE, ordo FORAMINIFERA, kelas SARCODINA. No.urut fosil 09, susunan kamar Polithalamus, bentuk test Conical, bentuk kamar Biformed, suture ventral tertekan kuat, suture dorsal tertekan sedang, komposisi test Hyalin, jumlah kamar ventral 5, jumlah kamar dorsal 5, komposisi kimia CaCO3, Simple, hiasan pada permukaan test Cancellate, hiasan pada aperture Lim/Rim, dan hiasan pada peri-peri Keel. Foraminifera fosil tertua, dari Kambrium, agglutinated sederhana tabung. Calcareous tes yg terbuat dari porselen microgranular dan berkembang dalam Carboniferous, dan hyalin Calcareous tes di Permian. Seiring waktu, masing-masing kelompok ini telah berkembang berbagai bentuk, termasuk tes kompleks besar yang terkait dengan karang. Kelompok spesies ini menjadi berlimpah ketika karang lingkungan yang luas, kemudian mengalami kepunahan besar ketika iklim dunia berubah dan karang yang hancur. Pada awal Kenozoikum planktonic foraminifera berkembang menjadi banyak bentuk baru yang rumit. Banyak bentuk-bentuk ini punah di bagian akhir dari Eosen, antara 38 dan 33 juta tahun yang lalu, ketika bumi mengalami periode pendinginan parah dan lembaran es di Antartika. Foraminifera benthonik memiliki habitat pada dasar laut dengan cara hidup secara vagile (merambat/merayap) dan sessile (menambat). Alat yang digunakan untuk merayap pada benthos yang vagile adalah pseudopodia. Lingkungan pengendapan terdapat di kedalaman 3000 meter di bawah permukaan laut (Abysal). Umur fosil Miosen tengah. Manfaat fosil adalah untuk menentukan umur relatif batuan yang mengandungnya, membantu dalam studi lingkunganpengendapan atau spesies, dan menentukan stratigrafi dari suatu daerah dengan daerah lain baik korelasi permukaan ataupun bawah permukaan.

UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Lembar Pengamatan Praktikum Mikro palentologi Acara 2 : Pengenalan Fosil Foraminifera Bentonik

Nama:Gilang Permata S Nim: F 121 17 037

Keterangan : 1. Test 2. Eksoderm 3. Septa 4. Endoderm

No. Urut Susunan Kamar Bentuk Test Bentuk Kamar Suture - Ventral - Dorsal Komposisi Test Jumlah Kamar - Ventral - Dorsal Komposisi Kimia Aperture Hiasan Pada - Permukaan Test - Aperture - Suture - Umbilicus - Peri-Peri Kelas Ordo Family Genus Spesies Umur Keterangan

: 10 : Monothalamus : Sperical : Flaskshaped : Tertekan kuat : Tertekan Sedang : CaCO3 :1 :1 : CaCO3 : Simple aperture : Smooth :::: Keel : SARCODINA : FORAMINIFERA : HEURINIDAE : Pyrgo : Pyrgo depressa : Miosen bawah :

Fosil ini merupakan spesies Pyrgo depressa, genus Pyrgo, family HEURINIDAE, ordo FORAMINIFERA, kelas SARCODINA. No.urut fosil 10, susunan kamar Monothalamus, bentuk test Spherical, bentuk kamar Flaskshaped, suture ventral tertekan kuat, suture dorsal tertekan sedang, komposisi test Hyalin, jumlah kamar ventral 1, jumlah kamar dorsal 1, komposisi kimia CaCO3, aperture Simple aperture, hiasan pada permukaan test Smooth, dan, hiasan pada peri-peri Keel. Foraminifera fosil tertua, dari Kambrium, agglutinated sederhana tabung. Calcareous tes yg terbuat dari porselen microgranular dan berkembang dalam Carboniferous, dan hyalin Calcareous tes di Permian. Seiring waktu, masing-masing kelompok ini telah berkembang berbagai bentuk, termasuk tes kompleks besar yang terkait dengan karang. Kelompok spesies ini menjadi berlimpah ketika karang lingkungan yang luas, kemudian mengalami kepunahan besar ketika iklim dunia berubah dan karang yang hancur. Pada awal Kenozoikum planktonic foraminifera berkembang menjadi banyak bentuk baru yang rumit. Banyak bentuk-bentuk ini punah di bagian akhir dari Eosen, antara 38 dan 33 juta tahun yang lalu, ketika bumi mengalami periode pendinginan parah dan lembaran es di Antartika. Foraminifera benthonik memiliki habitat pada dasar laut dengan cara hidup secara vagile (merambat/merayap) dan sessile (menambat). Alat yang digunakan untuk merayap pada benthos yang vagile adalah pseudopodia. Lingkungan pengendapan terdapat di kedalaman 3000 meter di bawah permukaan laut (Abysal). Umur fosil Miosen bawah. Manfaat fosil adalah untuk menentukan umur relatif batuan yang mengandungnya, membantu dalam studi lingkunganpengendapan atau spesies, dan menentukan stratigrafi dari suatu daerah dengan daerah lain baik korelasi permukaan ataupun bawah permukaan.

UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Lembar Pengamatan Praktikum Mikro palentologi Acara 2 : Pengenalan Fosil Foraminifera Bentonik

Nama:Gilang Permata S Nim: F 121 17 037

Keterangan : 1. Test 2. Aperture 3. Septa 4. Suture

No. Urut Susunan Kamar Bentuk Test Bentuk Kamar Suture - Ventral - Dorsal Komposisi Test Jumlah Kamar - Ventral - Dorsal Komposisi Kimia Aperture Hiasan Pada - Permukaan Test - Aperture - Suture - Umbilicus - Peri-Peri Kelas Ordo Family Genus Spesies Umur Keterangan

: 13 : Monothalamus : Sperical : Flaskshaped : Tertekan kuat : Tertekan Sedang : CaCO3 :1 :1 : CaCO3 : Simple aperture : Smooth :::: Keel : SARCODINA : FORAMINIFERA : HEURINIDAE : Pyrgo : Pyrgo oblonga : Miosen bawah :

Fosil ini merupakan spesies Pyrgo oblonga, genus Pyrgo, family HEURINIDAE, ordo FORAMINIFERA, kelas SARCODINA. No.urut fosil 13, susunan kamar Monothalamus, bentuk test Spherical, bentuk kamar Flaskshaped, suture ventral tertekan kuat, suture dorsal tertekan sedang, komposisi test Hyalin, jumlah kamar ventral 1, jumlah kamar dorsal 1, komposisi kimia CaCO3, aperture Simple aperture, hiasan pada permukaan test Smooth, dan, hiasan pada peri-peri Keel. Foraminifera fosil tertua, dari Kambrium, agglutinated sederhana tabung. Calcareous tes yg terbuat dari porselen microgranular dan berkembang dalam Carboniferous, dan hyalin Calcareous tes di Permian. Seiring waktu, masing-masing kelompok ini telah berkembang berbagai bentuk, termasuk tes kompleks besar yang terkait dengan karang. Kelompok spesies ini menjadi berlimpah ketika karang lingkungan yang luas, kemudian mengalami kepunahan besar ketika iklim dunia berubah dan karang yang hancur. Pada awal Kenozoikum planktonic foraminifera berkembang menjadi banyak bentuk baru yang rumit. Banyak bentuk-bentuk ini punah di bagian akhir dari Eosen, antara 38 dan 33 juta tahun yang lalu, ketika bumi mengalami periode pendinginan parah dan lembaran es di Antartika. Foraminifera benthonik memiliki habitat pada dasar laut dengan cara hidup secara vagile (merambat/merayap) dan sessile (menambat). Alat yang digunakan untuk merayap pada benthos yang vagile adalah pseudopodia. Lingkungan pengendapan terdapat di kedalaman 3000 meter di bawah permukaan laut (Abysal). Umur fosil Miosen bawah. Manfaat fosil adalah untuk menentukan umur relatif batuan yang mengandungnya, membantu dalam studi lingkunganpengendapan atau spesies, dan menentukan stratigrafi dari suatu daerah dengan daerah lain baik korelasi permukaan ataupun bawah permukaan.

UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Lembar Pengamatan Praktikum Mikro palentologi Acara 2 : Pengenalan Fosil Foraminifera Bentonik

Nama:Gilang Permata S Nim: F 121 17 037

Keterangan : 1. Test 2. Aperture 3. Septa 4. Suture

No. Urut Susunan Kamar Bentuk Test Bentuk Kamar Suture - Ventral - Dorsal Komposisi Test Jumlah Kamar - Ventral - Dorsal Komposisi Kimia Aperture Hiasan Pada - Permukaan Test - Aperture - Suture - Umbilicus - Peri-Peri Kelas Ordo Family Genus Spesies Umur Keterangan

: 14 : Polithalamus : Evolute : Coiled : Tertekan kuat : Tertekan Sedang : Hyalin :5 :5 : CaCO3 : Simple aperture : Punctate :::: Keel : SARCODINA : FORAMINIFERA : ROBULIDAE : Robulus : Robulus chambersi : Miosen tengah :

Fosil ini merupakan spesies Robulus chambersi, genus Robulus, family ROBULIDAE, ordo FORAMINIFERA, kelas SARCODINA. No.urut fosil 14, susunan kamar Polithalamus, bentuk test Evolute, bentuk kamar Coiled, suture ventral tertekan kuat, suture dorsal tertekan sedang, komposisi test Hyalin, jumlah kamar ventral 5, jumlah kamar dorsal 5, komposisi kimia CaCO3, aperture Simple aperture, hiasan pada permukaan test Punctate, dan hiasan pada periperi Keel. Foraminifera fosil tertua, dari Kambrium, agglutinated sederhana tabung. Calcareous tes yg terbuat dari porselen microgranular dan berkembang dalam Carboniferous, dan hyalin Calcareous tes di Permian. Seiring waktu, masing-masing kelompok ini telah berkembang berbagai bentuk, termasuk tes kompleks besar yang terkait dengan karang. Kelompok spesies ini menjadi berlimpah ketika karang lingkungan yang luas, kemudian mengalami kepunahan besar ketika iklim dunia berubah dan karang yang hancur. Pada awal Kenozoikum planktonic foraminifera berkembang menjadi banyak bentuk baru yang rumit. Banyak bentuk-bentuk ini punah di bagian akhir dari Eosen, antara 38 dan 33 juta tahun yang lalu, ketika bumi mengalami periode pendinginan parah dan lembaran es di Antartika. Foraminifera benthonik memiliki habitat pada dasar laut dengan cara hidup secara vagile (merambat/merayap) dan sessile (menambat). Alat yang digunakan untuk merayap pada benthos yang vagile adalah pseudopodia. Lingkungan pengendapan terdapat di kedalaman 3000 meter di bawah permukaan laut (Abysal). Umur fosil Miosen tengah. Manfaat fosil adalah untuk menentukan umur relatif batuan yang mengandungnya, membantu dalam studi lingkunganpengendapan atau spesies, dan menentukan stratigrafi dari suatu daerah dengan daerah lain baik korelasi permukaan ataupun bawah permukaan.

UNIVERSITAS TADULAKO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Lembar Pengamatan Praktikum Mikro palentologi Acara 2 : Pengenalan Fosil Foraminifera Bentonik

Nama:Gilang Permata S Nim: F 121 17 037

Keterangan : 1. Test 2. Aperture 3. Septa 4. Suture

No. Urut Susunan Kamar Bentuk Test Bentuk Kamar Suture - Ventral - Dorsal Komposisi Test Jumlah Kamar - Ventral - Dorsal Komposisi Kimia Aperture Hiasan Pada - Permukaan Test - Aperture - Suture - Umbilicus - Peri-Peri Kelas Ordo Family Genus Spesies Umur Keterangan

: 15 : Polithalamus : Evolute : Coiled : Tertekan kuat : Tertekan Sedang : Hyalin :5 :5 : CaCO3 : Simple aperture : Punctate :::: Keel : SARCODINA : FORAMINIFERA : ROBULIDAE : Robulus : Robulus yaguatensi : Miosen tengah :

Fosil ini merupakan spesies Robulus yaguatensi, genus Robulus, family ROBULIDAE, ordo FORAMINIFERA, kelas SARCODINA. No.urut fosil 15, susunan kamar Polithalamus, bentuk test Evolute, bentuk kamar Coiled, suture ventral tertekan kuat, suture dorsal tertekan sedang, komposisi test Hyalin, jumlah kamar ventral 5, jumlah kamar dorsal 5, komposisi kimia CaCO3, aperture Simple aperture, hiasan pada permukaan test Punctate, dan hiasan pada periperi Keel. Foraminifera fosil tertua, dari Kambrium, agglutinated sederhana tabung. Calcareous tes yg terbuat dari porselen microgranular dan berkembang dalam Carboniferous, dan hyalin Calcareous tes di Permian. Seiring waktu, masing-masing kelompok ini telah berkembang berbagai bentuk, termasuk tes kompleks besar yang terkait dengan karang. Kelompok spesies ini menjadi berlimpah ketika karang lingkungan yang luas, kemudian mengalami kepunahan besar ketika iklim dunia berubah dan karang yang hancur. Pada awal Kenozoikum planktonic foraminifera berkembang menjadi banyak bentuk baru yang rumit. Banyak bentuk-bentuk ini punah di bagian akhir dari Eosen, antara 38 dan 33 juta tahun yang lalu, ketika bumi mengalami periode pendinginan parah dan lembaran es di Antartika. Foraminifera benthonik memiliki habitat pada dasar laut dengan cara hidup secara vagile (merambat/merayap) dan sessile (menambat). Alat yang digunakan untuk merayap pada benthos yang vagile adalah pseudopodia. Lingkungan pengendapan terdapat di kedalaman 3000 meter di bawah permukaan laut (Abysal). Umur fosil Miosen tengah. Manfaat fosil adalah untuk menentukan umur relatif batuan yang mengandungnya, membantu dalam studi lingkunganpengendapan atau spesies, dan menentukan stratigrafi dari suatu daerah dengan daerah lain baik korelasi permukaan ataupun bawah permukaan.

Related Documents

Berita Acara
October 2019 75
Acara I.docx
May 2020 31
Susunan Acara
August 2019 60
Acara Olahraga.xlsx
April 2020 16
Berita Acara
June 2020 42
Acara I.docx
October 2019 22

More Documents from "Rizca Febry Tiana"