ABSTRAK KELIMPAHAN KEPITING DI HUTAN MANGROVE SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN LINGKUNGAN DI PERAIRAN PANTAI CEMARA LOMBOK BARAT DALAM UPAYA PENYUSUNAN MODUL EKOLOGI HEWAN Oleh BAIQ DESY ARISANDI NIM : 12.211.131 ABSTRAK: Kepiting bakau menjalani sebagian besar hidupnya di ekosistem mangrove dan memanfaatkannya sebagai habitat hidupnya, yakni sebagai tempat berlindung, mencari makan, dan pembesaran. Salah satu perairan yang dijadikan habitat kepiting bakau adalah Pantai Cemara Lombok Barat merupakan aliran sungai yang bertemu dengan kawasan hutan mangrove yang menyatu dengan laut, sehingga banyak jenis hewan-hewan yang hidup seperti kepiting yang mampu berkembang di daerah air payau terlebih lagi berbagai jenis-jenis kepiting yang terdapat di sekitar sungai tersebut. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelimpahan kepiting mangrove di perairan pantai cemara sebagai bioindikator pencemaran lingkungan dan untuk menyusun modul mata kuliah pencemaran lingkungan sebagai bahan pengenalan tentang kelimpahan kepiting sebagai bioindikator pencemaran lingkungan. Rancangan dari penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif, Kepiting bakau yang di ambil sebagai sample penelitian ini di lakukan dengan cara membuat sembilan titik di tempat pengambilan sample dengan teknik pengambilan secara acak atau random sampling dengan menggunakan plot 10 x 10 meter yang di ambil tiga stasiun.Analisis data yang digunakannya itu deskriptif yang meliputi indeks keragaman Shannon-Wiener, kelimpahan dan kelimpahan relatif.Jenis kepiting yang di temukan diperairan Pantai Cemara Lombok Barat sebanyak 2 jenis spesies yaitu Uca sp dan Sylla serrata namun tidak semua stasiun terdapat kedua jenis spesies tersebut dan kelimpahan kepiting Scyllaserrata lebih tinggi dibandigkan kepiting Uca spjenis kepiting Uca sp yang memiliki nilai indeks keragaman 0,0365 dan kepiting Scylla serrata 9,44 , sedangkan nilai kelimpahan kepiting Uca sp sebesar 0.02 dan kepiting Scylla serrata sebesar 0,978, sedangkan nilai kelimpahan relatif pada kepiting Uca sp 2,22% dan kepiting Scylla serrata sebesar 97,8%.Hasil validas imodul dari ketiga validator didapatakan hasil pencapaian 80% yang berarti modulini memiliki kualifikasi baik dan layak digunakan tanpa revisi. Kata Kunci: Kelimpahan, Kepiting Bakau (Scylla Serrata), ModulEkologi.
ABSTRACT THE ABUNDANCE OF CRABS IN MANGROVE FOREST AS BIOINDICATOR OF ENVIRONMENTAL POLLUTION IN CEMARE BEACH WEST LOMBOK IN EFFORT TO ARRANGE MODULE OF ANIMAL ECOLOGY
BAIQ DESY ARISANDI NIM: 12.211.131 ABSTRACT: The purpose of this study was to determine the abundance of crab in mangrove forest as bio-indicators of environmental pollution in Cemare Beach West Lombok in effort to arrange module of animal Ecology. This research was design by descriptive explorative. Crab at mangrove forest taken as sample was done by making nine-point sampling sites by random sampling used a plot of 10 x 10 meters in the capture of three stations. Data analysis was done by descriptive covering ShannonWiener diversity index, abundance and abundance relativity. There were two species of crabs that found in Cemare Beach West Lombok namely Uca sp and Sylla serrata. Result showed that the value of diversity and abundance index of Scylla serrata were higher than Uca sp which has a value of diversity index 0.0365 for Scylla serrata 0.0365 and 9.44 for Uca sp. The abundance value of Uca sp at 0:02 and Scylla serrata amounted to 0.978. The relative abundance value of Uca sp 2.22% and Scylla serrata 97.8%. The validation module achievement got 80%, which means this module have good qualifications and fit for use. Keywords: Abundance, mangrove crab (Scylla Serrata), Modue, Ecology.