KERANGKA ACUAN DAN PERENCANAAN PROGRAM TIM MANAJEMEN RESIKO
PUSKESMAS KECAMATAN KEBON JERUK JL. KEBON JERUK RAYA NO. 2 JAKARTA BARAT 2015
DAFTAR ISI Daftar Isi............................................................................................................................. Bab I. Pendahuluan............................................................................................................ A. Latar Belakang....................................................................................................... B. Pengertian.............................................................................................................. C. Tujuan.................................................................................................................... D. Sasaran.................................................................................................................... E. Kebijakan................................................................................................................ F. Standar Keselamatan Pasien................................................................................... Bab II. Organisasi dan Tata Laksana.................................................................................. A. Struktur Organisasi................................................................................................. B. Tugas dan Fungsi.................................................................................................... C. Standar Kompetensi................................................................................................ D. Sembilan Solusi Keselamatan Pasien...................................................................... E. Tujuh Langkah Keselamatan Pasien........................................................................ F. Perencanaan Program Keselamatan Pasien............................................................. Bab III. Pencatatan dan Pelaporan..................................................................................... A. Pelaporan Insiden.................................................................................................... B. Alur Pelaporan Internal............................................................................................ C. Formulir Laporan Insiden KNC, KTC, KTD, dan Kejadian Sentinel..................... D. Formulir Laporan KPC........................................................................................... Bab IV. Monitoring dan Evaluasi........................................................................................ Bab V. Penutup.................................................................................................................... Daftar Pustaka....................................................................................................................
2 3 3 3 3 3 3
2
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Keselamatan merupakan prioritas utama dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Lima hal yang terkait keselamatan dalam pelayanan Puskesmas diantaranya adalah keselamatan pasien (patient safety), keselamatan petugas kesehatan atau keselamatan kerja, keselamatan bangunan dan peralatan, keselamatan lingkungan (green productivity) dan keselamatan organisasi atau administrasi. Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk mengutamakan pelayanan dan keselamatan pasien. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan membuat pelayanan kesehatan yang diselenggarakan menjadi semakin kompleks dan berpotensi menyebabkan insiden-insiden yang tidak diharapkan bila tidak dilakukan dengan hati-hati. Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk semakin berkembang dalam hal penyediaan obat, pelaksanaan tes kesehatan, penyediaan fasilitas, dan prosedur lainnya, serta berbagai unit kerja dengan tenaga kesehatan yang siap memberikan pelayanan kesehatan 24 jam. Hal tersebut jika tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan kejadian tidak diinginkan. Resiko-resiko yang dapat dihadapi dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di Puskesmas antara lain resiko organisasi/administrasi (corporate risk), resiko pelayanan medis (clinical risk), resiko lingkungan (non-clinical/physical risk) dan resiko keuangan (financial risk). Mengingat banyaknya resiko yang dapat mengancam keselamatan baik pasien maupun tenaga kesehatan dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas, maka pelaksanaan program tim manajemen resiko serta acuan untuk melaksanakan program tersebut perlu dilakukan.
B. PENGERTIAN 1. Keselamatan Pasien/Pasien Safety (rumah sakit) Suatu sistem dimana pelayanan kesehatan (rumah sakit) membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi : assesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insisden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilaksanakan. 3
2. a. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/Adverse Event Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang menyebabkan cedera pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil, dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien. Cedera dapat karena kesalahan medis maupun non-medis karena tidak dapat dicegah. b. KTD yang tidak dapat dicegah/Unpreventable Adverse Event Suatu KTD akibat komplikasi yang tidak dapat dicegah dengan pengetahuan yang mutakhir 3. Kejadian Nyaris Cedera (KNC)/Near Miss Suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission), yang dapat mencederai pasien, tetapi cedera serius tidak terjadi karena keberuntungan, pencegahan, atau peringanan. 4. Kesalahan Medis/ Medical Error Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien. Kesalahan termasuk gagal melakukan sepenuhnya suatu rencana atau menggunakan rencana yang salah untuk mencapai tujuannya. Dapat akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission). 5. Insiden Keselamatan Pasien (Patient Safety Incident) Setiap kejadian yang tidak disengaja dan tidak diharapkan, yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien. 6. Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (Rumah Sakit) Suatu sistem untuk mendokumentasikan insiden yang tidak disengaja dan tidak diharapkan, yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien. Sistem ini juga mendokumentasikan kejadian-kejadian yang tidak konsisten dengan operasional rutin layanan kesehatan (rumah sakit) atau asuhan pasien. 7. Analisis Akar Masalah (Root Cause Analysis) Suatu proses terstruktur untuk mengidentifikasi faktor penyebab atau faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya penyimpangan kinerja, termasuk KTD. 8. Manajemen Resiko (Risk Management) Dalam hubungannya dengan operasional (rumah sakit), istilah manajemen resiko dikaitkan kepada aktivitas perlindungan diri yang berarti mencegah ancaman yang nyata atau berpotensi nyata terhadap kerugian keuangan akibat kecelakaan, cedera atau malpraktik medis. 4
9. Kejadian Sentinel (Sentinel Event) Suatu KTD yang menyebabkan kematian atau cedera yang serius, biasanya untuk kejadian yang sangat tidak diharapkan atau tidak dapat diterima, terkait dengan keseriusan cedera yang terjadi, sehingga pencarian fakta terhadap kejadian ini mengungkapkan adanya masalah yang serius pada kebijakan dan prosedur yang berlaku.
C. TUJUAN 1. Terciptanya budaya keselamatan, terutama keselamatan pasien dan keselamatan kerja di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk. 2. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di Puskesmas 3. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian yang tidak diharapkan.
D. SASARAN Kerangka acuan ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi Tim Manajemen Resiko maupun tenaga kesehatan lainnya di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk dalam melaksanakan program keselamatan dan manajemen resiko, sehingga program keselamatan dan pencatatan insiden dapat terlaksana dengan sistematis dan terarah.
E. KEBIJAKAN
Berdasarkan Undang-Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa setiap tenaga kesehatan harus bekerja sesuai dengan standar tertentu, salah satunya adalah standar profesi, serta mengutamakan keselamatan pasien. Pada Undang-undang nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran disebutkan bahwa praktik kedokteran harus didasarkan pada, salah satunya, nilai keselamatan pasien, sehingga upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien harus dilakukan. Sehingga dalam pelaksanaannya, keselamatan pasien dilakukan berdasarkan kepada Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun
2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
5
F. STANDAR KESELAMATAN PASIEN 1. Hak pasien Standar : Pasien dan keluarga mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan Kriteria :
Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP)
DPJP wajib membuat rencana pelayanan
DPJP wajib menjelaskan rencana pelayanan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarga tentang rencana, hasil pelayanan, pengobatan, atau perosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya KTD.
2. Mendidik Pasien dan Keluarga Standar : Puskesmas harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tanggung jawab pasien dalam asuhan keluarga. Kriteria : Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan keterlibatan pasien yang merupakan partner dengan proses pelayanan. 3. Keselamatan Pasien dan Keseimbangan Pelayanan Standar : Puskesmas menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga dan unit pelayanan. Kriteria :
Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh (mulai dari pasien masuk, pemeriksaan, diagnosis, perencanaan pelayanan) yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya.
Terdapat koordinasi pelayanan mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga, pelayanan keperawatan, pelayanan sosial, konsultasi dan rujukan, pelayanan keperawatan, pelayanan sosial, dan lainnya.
Terdapatnya informasi dan transer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapai proses koordinasi tanpa hambatan, aman dan efektif.
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melaksanakan evaluasi dan Peroram peningkatan keselamatan pasien Standar : 6
Puskesmas harus mendesain proses baru, memperbaiki proses yang ada, memonitor, dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis secara intensif KTD. Kriteria :
Melakukan proses perencanaan/design yang baik
Melakukan pengumpulan data kinerja
Melakukan evaluasi intensif terhadap KTD
Menggunakan data dan hasil analisis untuk perubahan sistem yang diperlukan.
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar : Pimpinan mendorong dan mengimplementasi program keselamatan pasien; menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan dan menekan KTD; mendorong komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu; mengalokasikan sumber daya untuk mengukur, mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien. Kriteria :
Terdapat tim antar profesi untuk mengelola program keselamatan pasien
Tersedia program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan dan program meminimalkan insiden
Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen Puskesmas berpartisipasi dalam keselamatan pasien
Terdapat metode “cepat tanggap” terhadap insiden
Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden
Tersedia mekanisme menangani berbagai jenis insiden
Ada kolaborasi dan komunikasi terbuka antar unit
Tersedia sumber daya dan sistem komunikasi
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar: Pelayanan kesehatan (rumah sakit) memiliki proses pendidikan, pelatihan, dan orientasi untuk setiap jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi staf Kriteria:
Memiliki proses orientasi bagi staf baru yang memuat topik keselamatan pasien sesuai tugas masing-masing
7
Mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam kegiatan training dan memberikan pedoman jelas tentang pelaporan insiden
Menyelenggarakan pelatihan teamwork
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien Standar : Merencanakan proses manajemen informasi keselamatan pasien, serta transmisi dan informaso harus tepat waktu dan akurat. Kriteria :
Merencanakan proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang halhal terkait keselamatan pasien.
Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada.
\ 8
BAB II ORGANISASI DAN TATALAKSANA
A. STRUKTUR ORGANISASI Struktur organisasi Tim Manajemen Resiko Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk berdasarkan SK tentang Penetapan Tim Manajemen Resiko No. 4334.A tahun 2015 adalah sebagai berikut : KEPALA PUSKESMAS
MR
KETUA TIM MANAJEMEN RESIKO SEKRETARIS
PJ SUB DIVISI
PJ SUB DIVISI
PJ SUB DIVISI
KESELAMATAN PASIEN
PENCEGAH & PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
1. Penanggung Jawab
: Drg Junaidah
2. Ketua Tim Manajemen Resiko
: Drg Johan Widjaja
3. Sekretaris
: Dr Novita Wahyu Dwi Siswanti, A.md. Kep
4. Pelaporan
: Dr. Elvira K. Putri
5. PJ Sub Div Keselamatan Pasien
: Dr. Dewi Simanjuntak
6. Anggota Div. Keselamatan Pasien
: Zaerahma, S.Si. Apt Devi Handayani, A.md. Kep. Farid Sudrajat, A.md. Kep Tri Wahyuni
7. PJ Sub Div PPI
: Dr. Rizka Ayu Intany 9
8. Anggota Div. PPI
: Drg. Sandy Saskia Ramadhan Farid Sudrajat, A. Md. Kep. Wenny Media Wulandari
9. PJ Sub Div K3
: Dr. Siti Zuhroh
10. Anggota K3
: Moh. Yasni Thamzil Raisa Magdalena, A.md. Kep Luthfi Hafiz
B. TUGAS DAN FUNGSI Tugas dan fungsi Tim Manajemen Resiko Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk adalah sebagai berikut: 1. Menetapkan dan memberlakukan pedoman yang terkait dengan program keselamatan, terutama keselamatan pasien, K3 dan PPI. 2. Melakukan sosialisasi dan advokasi mengenai program keselamatan Puskesmas 3. Menyelenggarakan workshop, seminar, lokakarya dan lain lain terkait program keselamatan Puskesmas 4. Melakukan audit internal keselamatan pasien Puskesmas 5. Mengembangkan penelititan/kajian dalam program keselamatan pasien 6. Mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan insiden 7. Secara berkala memberikan laporan kegiatan ke Departemen Kesehatan
Tugas Sub Divisi Keselamatan Pasien adalah : 1. Assesment resiko 2. Identifikasi & manajemen resiko terhadap pasien 3. Pelaporan & analisis insiden 4. Kemampuan belajar dan menindaklanjutkan insiden 5. Menerapkan solusi untuk mengurangi serta meminimalisir resiko
Tugas Sub Divisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah : 1. Assesment resiko 2. Identifikasi & manajemen resiko terhadap petugas kesehatan 3. Pelaporan & analisis insiden 4. Kemampuan belajar dan menindaklanjutkan insiden 5. Menerapkan solusi untuk mengurangi serta meminimalisir resiko 10
Tugas Sub Divisi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi adalah : 1. Assesment resiko 2. Identifikasi & manajemen resiko terhadap pengendalian infeksi Puskesmas 3. Pelaporan & analisis insiden 4. Kemampuan belajar dan menindaklanjutkan insiden 5. Menerapkan solusi untuk mengurangi serta meminimalisir resiko
C. STANDAR KOMPETENSI Standar kompetensi sesuai berdasarkan Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas, dan Undang-undang No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
D. SEMBILAN SOLUSI KESELAMATAN PASIEN 1. Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip (Look-alike, sound-alike Medication names) 2. Pastikan identitas pasien 3. Komunikasi yang benar saat serah terima/pengoperan pasien 4. Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar 5. Kendalikan cairan elektrolit pekat 6. Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan 7. Hindari salah kateter dan salah sambung selang (tube) 8. Gunakan alat injeksi sekali pakai 9. Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk pencegahan Infeksi nosokomial
E. TUJUH LANGKAH KESELAMATAN PASIEN 1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
Pastikan teman sekerja merasa mampu berbicara mengenai kepedulian mereka dan berani melaporkan bila ada insiden
Demonstrasikan untuk memastikan semua laporan dibuat secara terbuka dan terjadi proses pembelajaran serta pelaksanaan tindakan/solusi yang tepat
2. Pimpin dan dukung staf
Menjelaskan manfaat bagi mereka menjalankan gerakan keselamatan pasien
Tumbuhkan sikap satria yang menghargai pelaporan insiden
3. Integrasikan aktivitas pengelolaan resiko 11
Bentuk forum untuk mendiskusikan isu keselamatan pasien
Pastikan ada penilaian resiko pada individu pasien dalam proses assesmen resiko
Lakukan proses assesmen resiko secara berkala
4. Kembangkan sistem pelaporan
Berikan semangat kepada teman sekerja untuk melaporkan insiden yang memiliki nilai pembelajaran
5. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien
Dukung dan hargai keterlibatan pasien/keluarga bila ada insiden
Prioritaskan informasi kepada pasien/keluarga bila ada insiden dengan informasi yang jelas dan benar
Menunjukan empati kepada pasien/keluarga bila ada insiden
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
Diskusikan hasil analisis insiden
Identifikasi kemungkinan dampak lain di masa depan
7. Cegah cedera dengan implementasi sistem keselamatan pasien
12
F. PERENCANAAN PROGRAM KESELAMATAN PASIEN NO
KEGIATAN
2015-2016 1
1
Pembentukan Tim Manajemen Resiko
X
2
Rapat tim
X
3
Assesment resiko
X
4
Pembentukan kerangka acuan dan perencanaan program
X
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
keselamatan pasien. 5
Pembuatan SOP Pelaporan dan Penanganan KTD, KTC,
X
KPC, KNC dan kejadian sentinel 6
Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan penanganan KTD, KTC, KPC, KNC dan kejadian sentinel.
7
Penyusunan tindak lanjut KTD, KTC, KPC, KNC
x
8
Perencanaan peningkatan mutu dan keselamatan pasien
X
9
Pembentukan kerangka acuan, perencanaan program
X
X
X
X
peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien 10
Melaksanakan peningkatan mutu klinis dan keselamatan
X
X
X
X
X
X
X
X
X
pasien 11
Penetapan target indikator keberhasilan keselamatan pasien
BAB III 13
X
PENCATATAN DAN PELAPORAN
A. PELAPORAN INSIDEN Berbagai metode dapat dilakukan untuk mengidentifikasi resiko, salah satunya dengan mengembangkan sistem pelaporan dan analisis. Pelaporan insiden menjadi sangat penting karena merupakan proses awal pembelajaran demi mencegah kejadian yang sama terulang lagi. Oleh sebab itu maka sistem pelaporan insiden diperlukan, meliputi kebijakan, alur pelaporan, formulir pelaporan, prosedur pelaporan yang harus disosialisasikan pada seluruh karyawan. Insiden-insiden yang perlu dilaporkan termasuk diantaranya kejadian yang sudah terjadi, potensial terjadi ataupun nyaris terjadi. Maka diperlukan kerjasama dan partisipasi dari seluruh pihak baik dari tenaga kesehatan, pasien, keluarga pasien atau siapapun yang pertama menemukan atau terlibat dalam suatu insiden. Selain itu perlu diwaspadai berbagai masalah yang mungkin timbul dalam pelaporan insiden seperti laporan dipersepsikan sebagai pekerja perawat, disembunyikan (under report) karena takut disalahkan, laporan sering terlambat diketahui, dan budaya menyalahkan (blame culture). Dalam sosialisasi sistem pelaporan, sebaiknya tenaga kesehatan dan staf diberikan pelatihan, mulai dari maksud, tujuan, manfaat pelaporan, alur pelaporan, bagaimana cara mengisi formulir laporan insiden, kapan harus melapor dan pengertian yang digunakan dalam sistem pelaporan dan cara mnganalisa laporan.
B. ALUR PELAPORAN INTERNAL 14
Alur Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien KEPALA PUSKESMAS
UNIT
INSIDEN (KTD/KNC)
TIM MANAJEMEN RESIKO
KEPALA PUSKESMAS
LAPORAN KEJADIAN (2X24 JAM)
TANGANI SEGERA
ATASAN LANGSUNG
GRADING
BIRU/HIJAU
MERAH/KUNING
INVESTIGASI SEDERHANA
REKOMENDASI
LAPORAN KEJADIAN HASIL INVESTIGASI
ANALISA REGRADING
RCA
FEED BACK KE UNIT
PEMBELAJARAN REKOMENDASI
LAPORAN
FORMULIR LAPORAN INSIDEN KE TIM MANAJEMEN RESIKO 15
PUSKESMAS KECAMATAN KEBON JERUK RAHASIA, TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY, DILAPORKAN MAKSIMAL 2 X 24 JAM
LAPORAN INSIDEN KNC, KTC, KTD DAN KEJADIAN SENTINEL 1. DATA PASIEN Nama : ..................................................... No. RM :............................ Poli/Unit : .............. Umur * : 0-1 bulan > 1 bulan – 1 tahun > 1 tahun – 5 tahun > 5 tahun – 15 tahun > 15 tahun – 30 tahun > 30 tahun – 65 tahun > 65 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan Penanggung biaya pasien : Pribadi Asuransi Swasta ASKES Pemerintah Perusahaan* JAMKESMAS Jaminan Kesehatan Daerah Tanggal Masuk/Berobat: .................................................. Jam ............................... II. RINCIAN KEJADIAN 1. Tanggal dan Waktu Insiden Tanggal : .................................................. Jam ...................................................... 2. Insiden : ......................................................................................................................... 3. Kronologis Insiden ........................................................................................................................................... ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ 4. Jenis Insiden* : Kejadian Nyaris Cedera / KNC (Near miss) Kejadian Tidak Cedera/KTC (No Harm Incident) Kejadian Tidak diharapkan / KTD (Adverse Event) / Kejadian Sentinel (Sentinel Event) 5. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden* Karyawan : Dokter / Perawat / Petugas lainnya Pasien Keluarga / Pendamping pasien Pengunjung Lain-lain...................................................................................(sebutkan) 6. Insiden terjadi pada* : 16
Pasien Lain-lain ..................................................................................(sebutkan) Mis : karyawan / Pengunjung / Pendamping / Keluarga pasien 7. Insiden menyangkut pasien : Pasien rawat inap Pasien rawat jalan Pasien Layanan 24 jam Lain-lain ..................................................................................(sebutkan) 8. Tempat Insiden Lokasi kejadian ............................................................................(sebutkan) (Tempat pasien berada) 9. Insiden terjadi pada pasien : (sesuai kasus penyakit / spesialisasi) Ruang bersalin Pelayanan 24 jam Ruang tindakan Poli KB Poli KIA Poli gigi Poli paru Lain-lain ...........................................................................(sebutkan) 10. Unit / Departemen terkait yang menyebabkan insiden Unit kerja penyebab .....................................................................(sebutkan) 11.Akibat Insiden Terhadap Pasien* : Kematian Cedera Irreversibel / Cedera Berat Cedera Reversibel / Cedera Sedang Cedera Ringan Tidak ada cedera 12.Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian, dan hasilnya : ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... .....................................................................................................................
13.Tindakan dilakukan oleh* : 17
Tim : terdiri dari : ................................................................................... Dokter Perawat Petugas lainnya : .................................................................................... 14.Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain?* Ya Tidak Apabila ya, isi bagian dibawah ini. Kapan ? dan Langkah / tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama? ..................................................................................................................... Penerima laporan Paraf Tanggal terima
: : :
Pembuat laporan Paraf Tanggal lapor
: : :
GRADING RESIKO KEJADIAN (DIISI OLEH KEPALA UNIT, PILIH SALAH SATU): BIRU / HIJAU / KUNING / MERAH
FORMULIR LAPORAN KPC KE TIM MANAJEMEN RESIKO 18
PUSKESMAS KECAMATAN KEBON JERUK RAHASIA, TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY, DILAPORKAN MAKSIMAL 2 X 24 JAM
LAPORAN KONDISI POTENSIAL CEDERA (KPC) INTERNAL 1. Tanggal dan waktu ditemukan Kondisi Potensial Cedera (KPC) Tanggal : .................................................................. Jam : ................................... 2. KPC : ...................................................................................................................... ............................................................................................................................................. ............................................................................................................................................. ............................................................................................................................................. 3. Orang yang pertama melaporkan insiden □ Karyawan :dokter/perawat/petugas lainnya □ Pasien □ Keluarga/pendamping pasien □ Pengunjung □ Lain-lain.........................................................................................................(sebutkan) 4. Lokasi diketahui KPC ....................................................................................................................(sebutkan) 5. Unit terkait KPC ....................................................................................................................(sebutkan) 6. Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi KPC selama ini, dan hasilnya : .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... 7. Tindakan dilakukan oleh : □ Tim, terdiri dari : ...................................................................................................... □ Dokter □ Perawat □ Petugas lainnya: ..................................................................................................... 8. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di unit kerja lain? □ ya □ tidak Jika ya, isi bagian di bawah ini : Kapan dan langkah/tindakan apa yang telah diambil pada unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama?
19
..................................................................................................... ..................................................................................................... ..................................................................................................... .....................................................................................................
Penerima laporan Paraf Tanggal terima
: : :
Pembuat laporan Paraf Tanggal lapor
: : :
20
BAB IV MONITORING DAN EVALUASI
Kepala Puskesmas secara berkala melakukan monitoring dan evaluasi program keselamatan di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk yang dilaksanakan oleh Tim Manajemen Resiko. Secara berkala setiap bulan, tim manajemen resiko melakukan evaluasi kegiatan, serta perencanaan peningkatan mutu keselamatan setiap tiga bulan, serta pembaruan berkala terhadap pedoman, kebijakan dan prosedur yang digunakan setiap tahun (atau paling lama dua tahun). Penyebab insiden dapat diketahui dengan investigasi sederhana ataupun investigasi komprehensif (root cause analysis). Penyebab insiden dapat dibagi dua yaitu penyebab langsung (immeidate cause) maupun dengan akar masalah (root cause). Faktor kontributor dalam suatu insiden juga perlu dianalisa, yaitu faktor yang melatarbelakangi terjadinya insiden berdasarkan penggolongan faktor kontributor.
21
BAB V PENUTUP
Dengan adanya peningkatan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan maka pelaksanaan kegiatan keselamatan pasien dan tenaga kesehatan menjadi sangat penting. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat terjadi penurunan angka insiden sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat. Manajemen resiko dan program keselamatan pasien dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk memerlukan budaya termasuk motivasi tinggi dari semua pihak sehingga dapat berjalan secara berkesinambungan dan berkelanjutan.
22
Daftar Pustaka
1. Undang-Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. Undang-undang nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. 3. Departemen Kesehatan RI. Permenkes No. 1691 tahun tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit, 2011.
4. Departemen Kesehatan RI. Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (pasien safety), Ed. 2. Jakarta : 2008. 5. Pusdokkes Polri. Kerangka acuan pedoman keselamatan pasien RSP Kepolisian R. Said Sukanto Jakarta. RSP Kepolisian RS Sukanto, Jakarta.
23