Cjr Iqbal Keren.docx

  • Uploaded by: Josua Butarbutar
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Cjr Iqbal Keren.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,596
  • Pages: 11
Mata Kuliah

: Thermodinamika dan Penggerak Mulia

CRITICAL JOURNAL REVIEW 1. Natrium Karbonat : Termodinamika dan Transport Ion

2.KALOR dan TERMODINAMIKA 3. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS UNO SMART CARD PADA POKOK BAHASAN TERMODINAMIKA

Nama NIM Sem/TA Dosen Pengampu

: MUHAMMAD IQBAL ULANGO : 5183530001 : Genap/2018-2019 : ARWADI SINURAYA, ST, MT

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

KATA PENGANTAR Penulis mengucapkan puji syukur Ke hadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Review ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu, yaitu Bapak ARWADI SINURAYA, ST, MT yang telah memberikan tugas ini kepada saya, sehingga saya dapat belajar membadingkan dan meriview jurnal. Dalam penulisan Critical Journal Review ini, saya menyadari bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan disini, dikarenakan keterbatasan penulis. Akhir kata saya ucapkan terimakasih.

Medan, 15 Maret 2019

PENULIS KEREN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.......................................................................................................... DAFTAR ISI........................................................................................................................ BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 1.1. LATAR BELAKANG....................................................................................... 1.2. TUJUAN PENELITIAN.................................................................................... 1.3. IDENTITAS JURNAL....................................................................................... BAB II RINGKASAN JURNAL......................................................................................... 2.1. JURNAL 1.......................................................................................................... 2.2. JURNAL 2.......................................................................................................... 2.3. JURNAL 3......................................................................................................... BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................. 3.1. HASIL................................................................................................................. 3.2. PEMBAHASAN................................................................................................ BAB IV PENUTUP............................................................................................................... 4.1. KESIMPULAN................................................................................................... 4.2. SARAN............................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................

BAB 1 1.1.latar belakang

Pendahuluan

Transpor aktif adalah pergerakan atau pemindahan yang menggunakan energi untuk mengeluarkan dan memasukkan ion –ion dan molekul melalui membran sel yang bersifat permeabel dengan tujuan memelihara keseimbangan molekul kecil di dalam sel. [1] [2] Transpor aktif dipengaruhi oleh muatan listrik di dalam dan di luar sel, di mana muatan listrik ini ditentukan oleh ion natrium (Na+), ion kalium (K+), dan ion klorin (Cl-).[1] Keluar masuknya ion Na+ dan K+ diatur oleh pompa natriumkalium.[1] Transpor aktif dapat berhenti jika sel didinginkan, mengalami keracunan, atau kehabisan energi.[2] Transpor aktif memerlukan molekul pengangkut berupa protein integral pada membran, di mana di dalam molekul ini, terdapat situs pengikatan.[1] Proses transport aktif dimulai dengan pengambilan tiga ion Na+ dari dalam sel dan menempati situs pengikatan pada protein integral.[1] Energi diperlukan untuk mengubah bentuk protein integral pada membran yang sebelumnya membuka ke arah dalam sel menjadi membuka ke bagian luar sel.[1] Selanjutnya, ion Na+ terlepas dari situs pengikatan dan keluar dari protein integral menuju ke luar sel.[1] Kemudian dari luar sel, dua ion K+ menempati situs pengikatan di protein integral.[1] Bentuk protein integral berubah, dari sebelumnya membuka ke arah luar menjadi membuka ke arah dalam sel dan ion kalium dilepaskan ke dalam sel.

Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas membran. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekulpolar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus. Lalu lintas membran akan membuat perbedaan konsentrasi ion sebagai akibat dari dua proses yang berbeda yaitu difusi dan transpor aktif, yang dikenal sebagai gradien ion. Lebih lanjut, gradien ion tersebut membuat sel memiliki tegangan listrik seluler. Dalam keadaan istirahat, sitoplasma sel memiliki tegangan antara 30 hingga 100 mV lebih rendah daripada interstitium.

1.2. TUJUAN PENELITIAN 1.untuk mengetahui jenis jenis ion dan kalor dan menhasilkan energi 2.meningkatkan stabilitas ion dan memudahkan kinerja yang akan di hasilkan 3.mempermuda penelitian tentang transport ion dan mengitung jumlar kalor yang di hasilkan

1.3.IDENTITAS JURNAL A. JURNAL 1 1). Judul Jurnal : Natrium Karbonat Termodinamika dan Transport Ion 2). Tahun Terbit : November 2016 3). Volume : 4). Penulis : Rima Jumalia, Rahadian Zainul 5). Penerbit : Universitas Negeri Padang, Indonesia 6). ISSN :B. JURNAL 2 1). Judul Jurnal : KALOR 2). Tahun Terbit : juni 2017 3). Volume :4). Penulis : AHMAD ABU HAMID 5). Penerbit : Universitas NEGERI YOGYAKARTA 6). ISSN : C. JURNAL 3 1). Judul Jurnal : Pengaruh Perawatan Kompresor dengan Metode Chemical Wash terhadap Unjuk Kerja Siklus Turbin Gas dan Karakteristik Aliran Isentropik pada Turbin Implus GE MS 6001B di PERTAMINA UP III PLAJU 2). Tahun Terbit : Februari 2015 3). Volume : 15 (Lima Belas) 4). Penulis : Ismail Thamrin, dan Rahmadi Pamungkas 5). Penerbit : Universitas Sriwijaya 6). ISSN :-

BAB II RINGKASAN JURNAL 2.1. JURNAL 1 A. LATAR BELAKANG Natrium karbonat adalah garam natrium netral dari asam karbonat yang bersifat higroskopis. Natrium karbonat merupakan salah satu bahan baku paling penting yang digunakan dalam industri kimia dan telah dikenal manusia sejak zaman kuno. Natrium karbonat mempunyai banyak kegunaan diantaranya dalam pembersihan dan pembuatan kaca. Proses produksi bahan alkali natrium karbonat sudah dilakukan dari zaman kuno sampai tahun 1800-an berupa pembakaran vegetasi darat dan air laut yang diikuti oleh proses kalsinasi pada panas (221;235) yang menyala (238;239) dan pencucian abu. Soda abu atau natrium karbonat yang diperoleh dengan cara ini merupakan bahan yang rendah; misalnya, Barilla Spanyol berisi 25 - 30% natrium karbonat(33-46), Varec dari Normandia 3 - 8%, dan rumput laut Skotlandia 10 - 15%. Soda abu diperoleh dari tanaman (234;241) sangat mahal dengan menggunakan proses yang terlalu kuno untuk mendapatkan produk massal dan menghabiskan banyak vegetasi. Produksi natrium karbonat dalam jumlah besar dilakukan setelah ditemukannya pengembangan proses baru oleh Leblanc pada tahun1742 sampai 1806. Pada tahun 1790, pabrik pertama dibangun di kota Saint-Denis, Prancis. Pada awalnya, produk yang dihasilkan yaitu 300 kg / hari, kemudian pada tahun-tahun berikutnya industri soda ini berkembang pesat di Inggris. Hal ini terjadi karena meningkatnya permintaan soda abu oleh masyararakat untuk membersihkan kapas dari koloni atau pengotor kapas. Pada pertengahan tahun 1800-an, proses soda abu yang dilakukan oleh Leblanc. mengalami persaingan dengan proses Solvay. Diawal tahun 1800-an, penyelidikan dilakukan pada industri tersebut yaitu dilakukannya reaksi dekomposisi ganda antara NaCl(47-55) dengan NH4HCO3, namun tidak berhasil. Pada akhirnya Ernest solvay Belgia (1838 - 1932) membawa perkembangan proses Solvay ini ketitik kesuksesan yaitu pada tahun1861 - 1865. Pabrik pertama dioperasikan pada tahun 1865 di Couillet, Belgia, dengan produksi awal sebesar 1,5 ton per hari. Pabrik Solvay(13; 14; 56) pertama di Jerman dibangun pada 1880 di Wyhlen di Rhine bagian atas. Proses Solvay yang secara teknis (231) dan ekonomis telah mampu menggantikan Leblanc, sehingga pada awal tahun 1900-an hanya beberapa dari tanaman Leblanc yang masih diproduksi. Sekitar tahun 1923 Leblanc berhenti beroperasi. Sejak saat itu, proses Solvay lebih mendominasi. Sejak Perang Dunia II, abu soda semakin banyak diperoleh dari trona, terutama di Amerika Serikat.

Proses Leblanc masih di gunakan di Inggris dan benua Eropa selama perang dunia pertama, tetapi jumlahnya terus berkurang selama perang dunia kedua. Pada saat ini proses Leblanc sudah tidak dilakukan lagi karena beberapa kelemahan diantaranya : 1. Konsumsi energi(57-66) yang sangat besar pada saat pelelehan. 2. Membutuhkan tenaga kerja yang intensif karena prosesnya merupakan proses batch yang memerlukan banyak tahap. 3. Menimbulkan dampak lingkungan(67-71). Karena alasan-alasan di atas tersebut maka pada tahun 1880 proses ini digantikan oleh proses yang lebih bersih dan lebih efisien yaitu proses soda ammonia (proses Solvay). Kemudian pada tahun 1861, Ernest Solvay mulai mengembangkan proses soda ammonia(72-79). Pada mulanya proses ini mengalami kesulitan besar dalam bersaing dengan proses Leblanc yang lebih tua dan lebih mapan, namun dalam beberapa tahun saja proses Solvay berhasil menurunkan harga soda ash sebanyak sepertiganya. Pada tahun 1915 proses soda ammonia akhirnya berhasil menggantikan proses Leblanc. B. Metode Metode yang digunakan pada review natrium karbonat ini ada tiga macam yaitu studi literatur menggunakan endnote X7, penggambaran molekul dengan aplikasi ChemOffice 15.0, dan perhitungan matematis. Pada metode penggambaran molekul menggunakan aplikasi ChemOffice 15.0, analisis lanjut mengenai Na2CO3 dilakukan dengan tahapan-tahapan yang dapat dilihat fishbone dibawah. Penelitian dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu (1) Analisis 2D molekul Na2CO3 secara dua dimensi dengan menggunakan ChemDraw 2D, (2) Analisis molekul Na2CO3 secara 3D menggunakan Chem3D. Pada bagian Chem3D, struktur Na2CO3 akan berubah menjadi bentuk 3 dimensi dan kemudian dilakukan beberapa analisis sebagai berikut :

1.

2. 3.

Menghitung MM2 dari masing-masing molekul yang terdiri atas MM2 minimization, MM2 dynamics dan MM2 properties. Caranya dengan pilih pada bagian calculation, pilih MM2 minimization kemudian pilih minimize energy lalu run. Dengan cara yang sama untuk menentukan molecular dynamics dan compute properties. Analisis Surface Connolly Molecular dengan tipe translucent dan wire wash Analisis (225-229) jarak antara masing-masing atom tiap-tiap, molekul dengan pilih bagian

structure, kemudian pilih measurement. Pada metode studi literatur menggunakan endnote X7, dapat dilihat pada fishbone berikut : Sifat Kimia Kapasitas Kalor (28-32)

Sintesis

Kegunaan Kepolaran (9-12)

Perubahan Entalpi

Pembuatan kaca(22)

Leblanc

Solvay (13; 14)

kelarutan

Natrium karbonat

Bentuk (3-5) densitas

Berat molekul (23-27)

Titik Lebur (17-21) Warna (1; 2)

Kecepatan hanyut

Kelimpahan di alam

(6-8)

Mobilitas ion

Konduktivitas Viskositas(15; 16)

Bau

Sifat Fisika

Sumber

Parameter transfer ion

Fishbone Natrium Karbonat

2.2. JURNAL 2 A. LATAR BELAKANG Pada awalnya kalor dianggap sebagai zat alir (fluida) tanpa bobot dan tidak dapat dilihat. Kalor timbul jika ada bahan yang dibakar. Kalor dapat berpindah dari benda yang satu ke benda lainnya dengan cara konduksi, konveksi, dan atau radiasi. Pengalaman Count Rumford dan Sir James Prescott Joule dalam pengeboran laras meriam dan percobaan-percobaannya dapat disimpulkan, bahwa energi mekanik terus menerus berubah wujudnya menjadi kalor. Ini berarti ada kesetaraan antara energi mekanik dengan kalor. Dalam percobaannya Joule menemukan, bahwa 4,186 joule (J) setara dengan 1 kalori. Jadi 1,000 kal = 4,186 J. Proses perubahan energi mekanik menjadi kalor merupakan salah satu contoh adanya azas ketetapan energi. Sebaliknya, kalor dapat diubah menjadi energi mekanik. Jadi, kalor merupakan salah satu bentuk energi. Dalam hal kalor dapat dibedakan dua konsep pokok, yaitu:

1. rasa kepanasan (hot) yang disebut temperatur atau suhu. 2. besaran yang dapat menyebabkan adanya perubahan temperatur yang disebut kalor (heat) atau bahang. Termodinamika merupakan bagian dari cabang Fisika yang namanya Termofisika (Thermal Physics). Termodinamika

adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi dan kerja dari suatu sistem. Termodinamika hanya mempelajari besaran-besaran yang berskala besar (makroskopis) dari sistem yang dapat diamati dan diukur dalam eksperimen. Besaranbesaran yang berskala kecil (mikroskopis) dipelajari dalam Teori Kinetik Gas (Kinetic Theory of Gas) atau Fisika Statistik (Statistical Physics). Termodinamika juga dapat diartikan sebagai ilmu yang menjelaskan kaitan antara besaran fisis tertentu yang menggambarkan sikap zat di bawah pengaruh kalor. Besaran fisis ini disebut koordinat makroskopis sistem. Kaitan atau rumus yang menjelaskan hubungan antar besaran fisis diperoleh dari eksperimen dan kemudian dapat digunakan untuk meramalkan perilaku zat di bawah pengaruh kalor. Jadi, Termodinamika merupakan ilmu yang berlandaskan pada hasil-hasil eksperimen. Termodinamika dalam arti sempit merupakan salah satu ranting dari Ilmu Alam, Ilmu Thobi’ah, atau Fisika yang mempelajari materi yang ada dalam keadaan setimbang terhadap perubahan temperatur, tekanan, volume, dan komposisi kimia. Termodinamika didasarkan pada empat konsepsi empiris, yaitu: hukum ke nol, pertama (yang berkaitan dengan kerja suatu sistem), kedua, dan ketiga Termodinamika. Oleh karena itu, sebagian ahli menyatakan, Termodinamika merupakan ranting Fisika yang mempelajari hubungan antara kalor dan kerja. Ada dua pendapat mengenai pemanfaatan Termodinamika. Versi pertama datang dari Fisikawan dan Kimiawan. Mereka lebih condong menggunakan Termodinamika untuk meramalkan dan menghubungkan pelbagai sifat zat di bawah pengaruh kalor dan mengembangkan data termodinamis. Versi kedua berasal dari para Insinyur (Engineer). Mereka lebih condong menggunakan data termodinamis dan gagasan dasar ketetapan energi serta produksi entropi untuk menganalisis perilaku sistem yang kompleks.

2.3. JURNAL 3 A. LATAR BELAKANG Fisika merupakan salah satu cabang sains yang mempelajari fenomena dan gejala alam secara empiris, logis, sistematis dan rasional yang melibatkan proses dan sikap ilmiah. Ketika belajar fisika, siswa akan dikenalkan tentang produk fisika berupa materi, konsep, asas, teori, prinsip, dan hukum-hukum fisika (Fitri, 2015). Proses belajar mengajar IPA khususnya Fisika di sekolah umumnya dianggap tidak menarik, akibatnya banyak siswa yang kurang memahami konsep materi dalam mata pelajaran Fisika sehingga menyebabkan siswa menjadi pasif dalam proses pembelajaran (Frilisa et al., 2014). Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mengakibatkan siswa belum terbiasa untuk mengeksplorasi kemampuan komunikasi di kelas. Dalam proses pembelajaran fisika, siswa lebih ditekankan untuk aktif, sehingga mereka tidak menunggu perintah dari guru. Dengan begitu diharapkan pada pembelajaran fisika tercipta pembelajaran yang efektif, inovatif, relevan dengan kebutuhan dan peran aktif siswa dalam pembelajaran. B.METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X KIA 1 dan X KIA 2 di SMKN 5 Jember pada semester genap tahun ajaran 2016/2017. Desain pengembangan media pembelajaran fisika berbasis UNO Smart Card yang digunakan adalah model pengembangan ADDIE. Adapun tahapan yang terdapat dalam model ADDIE menurut Tegeh et al. (2014: 42) adalah analyze (tahap analisis), design (tahap perancangan), develop (tahap pengembangan), implementation (tahap implementasi), dan evaluation (tahap evaluasi). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi media pembelajaran fisika berbasis UNO Smart Card dan perangkat pembelajaran, pre-test dan post-test, lembar observasi aktivitas belajar siswa, lembar keterlaksanaan, serta angket respon siswa. Teknik analisis data yang digunakan untuk memperoleh analisis data validitas dapat ditentukan dengan persamaan yang dikemukakan oleh Akbar (2013:78) berikut.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. HASIL Berdasarkan hasil analisis nilai validitas Media pembelajaran fisika berbasis UNO Smart Card yang telah divalidasi oleh dua dosen pendidikan fisika FKIP Universitas Jember sebagai validasi ahli dan dua guru fisika kelas X SMKN 5 Jember sebagai validasi pengguna tergolong valid. Hasil analisis validasi ahli terhadap Media pembelajaran fisika berbasis UNO Smart Card dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil data penelitian validasi ahli Komponen

Validitas

Tingkat Validitas

Media pembelajaran fisika berbasis UNO Smart Card

80 %

Valid, boleh digunakan dengan revisi kecil.

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa kriteria validitas berada pada tingkat validitas valid dengan revisi kecil. Setelah dilakukan validasi ahli, langkah selanjutnya adalah melakukan validasi pengguna. Hasil dari validasi pengguna dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa media pembelajaran fisika berbasis UNO Smart Card berada pada tingkat validitas valid. Tabel 2. Hasil data validasi pengguna Komponen

Validitas

Tingkat Validitas

Media pembelajaran fisika berbasis UNO Smart Card

82,67 %

Valid, boleh digunakan dengan revisi kecil.

Berdasarkan hasil analisis validitas ahli dan validitas pengguna, maka dapat diketahui hasil validasi secara gabungan pada tabel 3. Tabel 3. Hasil data validasi gabungan Komponen

Validasi Ahli Validasi Pengguna

Validitas

80 % 82,67 %

Tingkat Validitas Valid, boleh digunakan dengan revisi kecil.

Tahapan implementasi pada penelitian ini untuk mengetahui keefektifan dan kepraktisan media pembelajaran fisika berbasis UNO Smart Card. Untuk mengukur keefektifan media pembelajaran fisika berbasis UNO Smart Card dapat dilakukan melalui pre- test dan post-test serta lembar observasi aktivitas belajar siswa. Sedangkan untuk mengukur kepraktisan media pembelajaran fisika berbasis UNO Smart Card melalui lembar keterlaksanaan dan angket respon siswa.

BAB IV

PENUTUP . Kesimpulan Natrium Karbonat adalah garam natrium dari asam karbonat yang mudah larut dalam air. Natrium karbonat murni mempunyai karakteristik antara lain: berwarna putih, bubuk tanpa warna yang dapat menyerap embun dari udara, mempunyai rasa yang pahit, dan membentuk larutan alkali yang kuat. Natrium Karbonat dapat digunakan dalam pembuatan kaca. Dalam kimia biasanya Natrium karbonat digunakan sebagai elektrolit. Sifat termokimia pada natrium karbonat ini yaitu Cp, So, ΔfHo ,ΔfG , masing- masing bernilai 109,2 J/mol·K ; 136,4 J/mol·K ; -1131 kJ/mol ; -1047,5 kJ/mol. Metode menggunakan ChemOffice 15.0, pada minimize energy dihasilkan energi -271.9263 kcal/mol pada suhu optimum dengan bend nya yaitu 4.4521. Pada metode perhitungan matematis ada beberapa parameter transport ion yang dapat dihitung yaitu konduktivitas, viskositas, mobilitas ion, dan kecepatan hanyut. Hasil perhitungan pada konduktivitas yaitu 0,07905 x 10-8 mho/cm. Nilai viskositas natrium karbonat yaitu . Kelarutan natrium karbonat anhidrat pada suhu 20OC yaitu 2.533 g/cm3 Dengan menggunakan metode matematis didapatkan grafik hubungan konduktivitas molar dengan konsentrasi, dimana semakin besar konsentrasi larutan natrium karbonat maka konduktivitas molarnya semakin kecil.

DAFTAR PUSTAKA Akbar, S. 2015. Instrumen Perangkat Pembelajaran.

Bandung: Remaja Rosda Karya. Arikunto. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara Astuti, Wiwid Widya. 2013. Efektivitas Penggunaan Virtual Laboratory pada Mata Pelajaran Fisika di SMA Negeri 1 Tanjung Batu. Skripsi. Inderalaya: Universitas Sriwijaya. (Tidak Diterbitkan).

Related Documents

Cjr Iqbal Keren.docx
December 2019 18
Iqbal
May 2020 12
Cjr Pempimpn.docx
May 2020 57
Cjr Fisika.docx
May 2020 59
Cjr Psikolg.docx
December 2019 72
Muhammad Iqbal
November 2019 14

More Documents from ""

Kata Pengantar.docx
December 2019 17
Cbr Kalkulus.docx
December 2019 29
Cjr Iqbal Keren.docx
December 2019 18
Ringkasan Kalkulus.docx
December 2019 35
Cjr_kalkulus_indra[1].docx
December 2019 11
Cbr Pengukurn.docx
December 2019 5