7.konflik Dalam Konteks Global.pptx

  • Uploaded by: Topan Az
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 7.konflik Dalam Konteks Global.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,538
  • Pages: 34
KONFLIK DALAM KONTEKS GLOBAL SISTEM SOSIAL

SEMESTER 3

KONSEP KONFLIK Konflik adalah suatu keadaan dimana dua atau lebih orang atau kelompok berada di dalam posisi diametral, dengan ciri khas adanya perbedaan pandangan, sikap dan perilaku.  Konflik kelas: konflik yang melibatkan dua kelas dalam masyarakat yang berbeda, yaitu kelas borjuis (majikan) dan kelas proletar (rakyat jelata)  Konflik fungsional: konflik bisa menyebabkan dinamika antar atau intern pelaku. Konflik dapat menjadi penyebab perubahan.  Konflik otoritas: konflik yang terjadi karena perbedaan dalam otoritas di antara pelaku-pelaku. 

Pandangan tentang Konflik 





Pandangan tradisional: konflik harus dihindari dan dijauhkan dari kehidupan. Keteraturan sosial terjadi ketika tidak ada konflik. Pandangan interaksionis: konflik dianggap penting untuk melakukan perubahan. Melalui konflik perubahan dapat dilakukan. Pandangan human relation: konflik adalah sesuatu yang tidak dapat dihindarkan. Bahkan konflik suatu ketika bisa menguntungkan.

Konflik dan Faktor Konflik 

Konflik terjadi apabila dua atau lebih orang atau kelompok berbeda kepentingan, tujuan dan sarana mencapai tujuan.



Konflik kepentingan biasanya memiliki tensi yang lebih keras dibandingkan lainnya.



Konflik bisa difasilitasi oleh faktor politik, sosial, budaya, agama dan ekonomi.

Faktor Konflik (Politik dan Agama) Konflik politik, seperti: konflik dalam pemilu, pilkada, partai politik, konflik kekuasaan, birokrasi dan sebagainya.  Konflik agama, seperti: konflik antar umat beragama (Islam vs Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan sebagainya), konflik intern umat beragama, seperti: Kristen vs Katolik, NU vs Muhammadiyah, Islam radikal vs Islam Liberal, Ahmadiyah vs Islam lainnya, Syi’i vs Sunni. 

Faktor Budaya, Sosial dan Ekonomi Konflik budaya: konflik etnis (madura vs dayak, Jawa vs Cina), konflik tradisi (misalnya abangan vs santri vs priyayi)  Konflik sosial: konflik majikan vs buruh, konflik antara wong gede vs wong cilik, konflik antara generasi tua vs generasi tua  Konflik ekonomi: konflik antara pengusaha besar vs pengusaha kecil, konflik antara tuan tanah vs petani gurem. 

Potensi konflik 





Konflik aktual: konflik yang terjadi dalam bentuk kekerasan nyata, sehingga memiliki dampak terhadap fisik dan lingkungan Konflik simbolik: konflik yang terjadi karena tekanan psikhologis dan memiliki dampak terhadap kejiwaan Konflik aktual dan simbolik: konflik yang terjadi dalam bentuk kekerasan nyata dan psikhologis dan memiliki dampak fisik dan psikhis

Kesenjangan Ekonomi 





Kesenjangan ekonomi antar wilayah: suatu daerah dengan daerah lain berbeda sangat jauh dalam pendapatan perkapitanya. Kesenjangan ekonomi antar penduduk: antar penduduk satu dengan lainnya memiliki kesenjangan yang besar, misalnya ada yang sangat kaya sementara ada yang sangat miskin. Kesenjangan ekonomi antar etnis: antar etnis memiliki perbedaan ekonomi yang tinggi, misalnya etnis Cina dan Jawa.

Faham Keagamaan Agama bercorak ekspansionistik: agama memiliki domain ekspansionistik, sehingga keyakinan agama itu harus disebarkan  Problem truth claimed. Setiap agama memiliki kebenaran tunggal, sehingga menegasikan kebenaran lainnya.  Problem ketuhanan. Setiap agama mengklaim Tuhan yang benar dan salah 



Problem ritual. Setiap agama meyakini ritual yang benar dan ritual yang salah.

Hubungan Sosial 





Masalah Sosial: konflik yang difasilitasi oleh hubungan sosial antar individu atau kelompok atau masyarakat. konflik karena perebutan sumber daya sosial di suatu wilayah, seperti di dalam organisasi sosial kemasyarakatan. Misalnya perebutan kepemimpinan di suatu wilayah (RT/RW, kepemimpinan informal dsb) Konflik intern masyarakat desa, konflik antar desa, atau konflik yang lebih luas. Misalnya konflik antar nelayan, carok, konflik antar pemuda dsb.

Faktor Budaya dan Etnis   



Setiap masyarakat dalam suatu entitas etnis memiliki budayanya sendiri. Setiap etnis memiliki pattern for behaviour yang berbeda. Setiap etnis menyimpan anggapan bahwa pola bagi tindakannya yang lebih unggul (secara laten) Konflik bisa terjadi karena perbedaan budaya yang berposisi diametral. Seperti tesis Huntngton akan terjadi konflik peradaban yaitu antara Timur dengan Barat yang difasilitasi oleh agama dan budayanya.

Manajemen Konflik agama    





Menjadikan konflik fungsional bagi perubahan Mengisi ruang kosong humanitas (agama) Menghargai “kebenaran universal” dalam setiap keyakinan beragama. Tidak mendialogkan persoalan keyakinan (Tuhan, Nabi, Kitab suci, dan keyakinan prinsip dalam agama. Mendialogkan persoalan kemanusiaan, seperti kemiskinan, keterbelakangan, ekonomi dsb. Melakukan kerjasama lintas struktur agama.

Manajemen konflikekonomi  

  

Mengurangi kesenjangan ekonomi antar golongan sosial Membangun lembaga kebersamaan untuk mengentas dan memberdayakan ekonomi kaum lemah. Membangun jaringan kerjasama untuk saling menguntungkan. Mengurangi prejudice antar kelompok dalam pengembangan ekonomi. Menguatkan kelembagaan ekonomi di wilayah rawan konflik-ekonomi.

Manajemen konflik budaya-etnis 

Membangun kesepahaman antar etnis



Membangun sikap inklusif.



Meminimalkan prasangka antar etnis.



Membangun program berbasis humanitas.



Membangun kerjasama antar etnis.



Mengembangkan upaya bersama untuk memberdayakan masyarakat.

1. ERA PASAR BEBAS 2. NEGARA’S MAJU AMBIL PENGARUH THD NEGARA’S BERKEMBANG DGN DUKUNGAN IMF

3. ISU-ISU GLOBAL : a. DEMOKRATISASI b. LINGK. HIDUP c. HAM d. KETERBUKAAN e. TERORISME 4. PERTENTANGAN IDEOLOGI TDK LAGI MENJADI SUMBER KONFLIK UTAMA. NAMUN TERHADAP KECENDERUNGAN AGAMA MENJADI SUMBER KECURIGAAN.

5. PERKEMBANGAN ILPENGTEK SEMAKIN CEPAT SHG SEOLAH’S NEGARA DI DUNIA INI SUDAH TANPA BATAS.

6. KEAMANAN NEGARA DPT TERGANGGU KARENA BENTUK KEJAHATAN SEMAKIN BERAGAM



SEMUA PIHAK MENYIKAPI BHW PANCASILA SBG IDEOLOGI NEGARA HARUS TETAP DIPERTAHANKAN.



SITUASI POLITIK DALAM NEGERI CUKUP STABIL NAMUN ADA BEBERAPA PARTAI POLITIK YANG TDK MENGGUNAKAN PANCASILA SBG AZAS DLM KEHIDUPANNYA



KOMUNISME MASIH MENJADI BAHAYA LATEN BAGI BANGSA INDONESIA

1) ASPIRASI BARU DLM KEHIDUPAN POLITIK TLH MUNCUL YAKNI : a. GOLONGAN YG INGIN MEMPERTAHANKAN STATUS QUO. b. GOLONGAN YG INGIN MEMANFAATKAN REFORMASI. c. GOLONGAN YG MURNI MENGHENDAKI REFORMASI TOTAL

2)

DIPERKIRAKAN AKAN ADA KENAIKAN SUASANA POLITIK MENJELANG PEMILU 2009

3)

TIMBUL WACANA TNI/POLRI DI TAHUN 2009 DIBERI KESEMPATAN UNTUK MENGGUNAKAN HAK PILIHNYA “NYOBLOS LANGSUNG”.

1) KRISIS EKONOMI DI NEGARA KITA MASIH BLM ADA TANDA-TANDA DPT DIPULIHKAN. 2) DIHARAPKAN SEKTOR PENDIDIKAN AKAN SEMAKIN BAIK DENGAN DISETUJUINYA ANGGARAN PENDIDIKAN DARI APBN HINGGA 20 %. 3) STABILITAS POLITIK DAN KEAMANAN MENJADI KENDALA PULIHNYA EKONOMI INDONESIA. 4) ANGKA KEMISKINAN MENCAPAI ANGKA 40 JUTA ORANG 5) PELAYANAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MISKIN MASIH MINIM. 6) WABAH “FLU BURUNG” MENJADI ANCAMAN YG MEMBAHAYAKAN MANUSIA. 7) HIV DAN AIDS PERLU DIWASPADAI

1) KESENJANGAN SOSIAL SEMAKIN LEBAR DAN INI ADALAH WARISAN MASA LALU YG TDK KUNJUNG TERATASI. 2) MUNCULNYA SIKAP EMOSIONAL MASY. UTK MEMUSUHI MASY. LAINNYAYG BERBEDA RAS DAN AGAMA. 3) SECARA UMUM KONDISI SOSIAL CENDERUNG SEMAKIN BURUK DGN SEMAKIN BANYAKNYA PENGANGGURAN DAN PHK SERTA PUTUS SEKOLAH DI LINGKUNGAN MASYARAKAT KITA. 4) PERMASALAHAN KOMULATIF KETENAGA KERJAAN MULAI DARI UMRS/D JAM SOSTEK AKAN TETAP AKTUAL DGN SEGALA IMPLIKASINYA. 5) KEKUATAN MORAL BANGSA YAKNI PARA ULAMA, DAN DUNIA KAMPUS DAN PARA PAKAR AKAN TETAP MENJADI SUMBER KONTROL TERHADAP PEMERINTAH APABILA TIMBUL KKN. 6) PELAKSANAAN PENEGAKAN HUKUM DAN RASA KEADILAN MASYARAKATAKAN SELALU DITUNTUT. 7) ADANYA BERBAGAI BENCANA YANG MELANDA NEGARA KITA SEPERTI DI ACEH, NIAS, JOGYAKARTA, LUMPUR PANAS LAPINDO YG MENAMBAH PENDERITAAN BAGI MASYARAKAT YG MENGALAMINYA.

1)

SITUASI KEAMANAN DI 8 KOTA BESAR DIRASAKAN MENINGKAT UTAMNYA PADA KEJAHATAN KEKERASAN, PENGANIYAAN, PEMBUNUHAN, MAIN HAKIM SENDIRI DAN KEJAHATAN SUSILA SERTA NARKOTIKA

2)

MENJALARNYA PENYAKIT AIDS DAN PENYALAHGUNAAN OBAT TERLARANG NARKOTIKA SEMAKIN MENGKHAWATIRKAN

3)

KONFLIK ANTAR ETNIS DAN ANTAR AGAMA MASIH LATEN

4)

TEROR BOM MASIH MUNGKIN AKAN TERJADI LAGI

RADIKALISME MUNCUL KARENA KETIDAKTAHUAN AKAN AJARAN AGAMA YG SEBENARNYA RADIKALISME MUNCUL KARENA SEMANGAT BERLEBIHAN DLM MENGAMALKAN AJARAN AGAMA RADIKALISME MUNCUL KARENA KELIRU MENILAI PRILAKU UMAT BERAGAMA RADIKALISME MUNCUL KARENA ADANYA PENGARUH DARI LUAR NEGERI

KEHIDUPAN YG HARMONIS DI DLM MASYR MASIH PERLU KITA WUJUDKAN SBG AKIBAT DR MUNCULNYA KETEGANGAN SOSIAL YG SERING MELAHIRKAN KONFLIK INTERN & ANTAR UMAT BERAGAMA

KONFLIK INI MULANYA DISEBABKAN OLEH KEPENTINGAN SOSIAL & KETIDAKADILAN EKONOMI YG KADANG DIMANFATKAN SBG SENTIMENT AGAMA KITA MAKLUMI TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT YG MASIH RENDAH & PENEGAK HUKUMNYA KURANG MENYENTUH RASA KEADILAN

TETAPI KITA BERSYUKUR MEMILIKI TATANAN KEHIDUPAN NASIONAL YG HARMONIS PENUH KEARIFAN & KITA MEMILIKI ADAT ISTIADAT YG MAMPU MJD WADAH KOMUNIKASI & KONSULTASI LINTAS AGAMA DAN SUKU BANGSA DEMI KEUTUHAN NKRI & TANNAS BANGSA KITA

ADALAH SUATU PAHAM YANG KELIRU DAN EKSTRIM DI BIDANG PENGAMALAN AJARAN GAMA

PERLU DIWASPADAI KARENA DAPAT MENJADI SALAH SATU PENYEBAB TERJADINYA PERSELISIHAN DIANTARA KOMPONEN BANGSA YG DAPAT MERUSAK SENDI-SENDI KEHIDUPAN BERSAMA.

KERJASAMA KELEMBAGAAN BAIK INTERNAL MAUPUN EXTERNAL DITINGKATKAN

KERJASAMA DIBIDANG SOSIAL DAN BUDAYA MASING’S PEMUKA AGAMA MAMPU MENATA HATINYA UNTUK HIDUP PENUH TOLERANSI DIANTARA KITA SBG BANGSA YG MAJEMUK

PEKAN KEGIATAN BERSAMA PEMUDA DLM PENDALAMAN NILAI-NILAI AGAMA MENGINVENTARISIR DAN PENDATAAN KEMBALI ALIRAN’S AGAMA YG ADA BIMBINGAN DAN PENYULUHAN KEAGAMAAN TERHADAP MASYARAKAT DI DAERAH YG TELAH TERJADI KONFLIK

PEMBENTUKAN FORUM SOLIDARITAS TOKOH’S UMAT BERAGAMA MEMBERI FASILITAS KEPADA BADAN MUSYAWARAH UMAT BERAGAMA DI DAERAH’S BIMBINGAN KONSELING BAGI KORBAN PASCA KERUSUHAN DAN KONFLIK SOISAL PEMBINAAN JARINGAN KERJASAMA ANTAR UMAT BERAGAMA

SOSIALISASI PENDIDIKAN BERWAWASAN MULTIKULTURAL BAGI GURU-GURU SKB MENAG DAN MENDAGRI NO. 8 DAN NO. 9 TH 2006 SERTA PEMBERDAYAAN FKUB

MENCEGAH SEDINI MUNGKIN TERJADINYA GESEKAN ANTAR UMAT BERAGAMA

KEP MENAG NO. 35 TH 1980 DIBENTUK FORUM KOMUNIKASI ANTAR UMAT BERAGAMA, GUNA MEMBICARAKAN TANGGUNG JAWAB BERSAMA SBG WARGA NEGARA KHUSUSNYA PIMPINAN UMAT BERAGAMA UNTUK TETAP MENJAGA KESATUAN DAN PERSATUAN BANGSA

PENGERTIAN INTEGRASI SOSIAL INTEGRASI SOSIAL= proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etinik, agama, bahasa, nilai dan norma

SYARAT TERJADINYA INTEGRASI SOSIAL (WILLIAM F. OGBURN)  Anggota

masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan mereka  Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (consensus) bersama mengenai norma dan nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman.  Nilai dan norma berlaku lama dan tidak berubah serta dijalankan secara konsisten

Contoh Kasus 

Konflik negara dengan GAM terselesaikan dengan ditandatanganinya Perjanjian Helsinski. Yang selanjutnya proses rekonstruksi Aceh dilakukan oleh Indonesia, GAM, dan AMM (Aceh Monitoring Mission).

Related Documents


More Documents from ""

04. Teori Basis Ekonomi.pptx
December 2019 23
2. Urban Renewal.pptx
December 2019 10
Mille Note.pdf
November 2019 26
Lamp.v Sk137viii2008
June 2020 16