URBAN RENEWAL PERENCANAAN TAPAK Pertemuan ke-2
URBAN RENEWAL Suatu pembaharuan kota yang meyangkut keseluruhan kehidupan kota manusianya (sosial budaya); tata kehidupannya (perekonomian) dan lingkungan hidupnya (lingkungan fisik kota) dan fungsi kegiatannya (kehidupan dan kegiatan usaha) biasa disebut atau diartikan sebagai overall urban development
URBAN REDEVELOPMENT • Suatu peremajaan satu atau beberapa bagian kota atau kawasan fungsional tertentu yang karena keadaan lingkungannya sudah mengalami degradasi fungsional, ekonomi dan fisik sehingga menimbulkan degradasi kepada keseluruhan kehidupan kota. • Urban redevelopment biasanya disebut juga sebagai suatu partial urban development.
PEREMAJAAN KOTA • Sebagai PROSES dapat diartikan sebagai suatu rangkaian pengembangan kembali suatu atau beberapa bagian wilayah kota sebagai konsekuensi dari perkembangan kota • Sebagai suatu FUNGSI merupakan suatu kegiatan yang merefungsikan suatu bagian atau beberapa bagian wilayah kota sehingga vitalitasnya secara sosial, ekonomi maupun fisik meningkat • Sebagai suatu PROGRAM dapat diartikan sebagai suatu bagian dari suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan pembangunan kota yang terkoordinasi dan terpadu di dalam mewujudkan rencana pembangunan kota.
SIFAT PEREMAJAAN KOTA • Peremajaan kota dapat berupa suatu penataan kembali suatu bagian wilayah kota atau kawasan dengan fungsi tetap • Fungsi berubah seluruhnya • Fungsi yang lama ditingkatkan dan dikembangkan fungsi kegiatan baru
PEREMAJAAN KOTA (URBAN REDEVOPMENT) Suatu upaya menata kembali suatu bagian wilayah kota atau suatu kawasan fungsional kota secara menyeluruh dengan maksud untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan meningkatkan vitalitas sosial ekonomi dari bagian wilayah atau kawasan tersebut.
JENIS PEREMAJAAN KOTA • KONSERVASI • PRESERVASI • REHABILITASI • REKONSTRUKSI • RENOVASI • GENTRIFIKASI • REKLAMASI
KONSERVASI Upaya untuk menjaga, memelihara dan melestarikan suatu bagian wilayah kota agar aman terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam, pengrusakan terhadap lingkungan binaan dan lingkungan alami seperti perlindungan terhadap bencana alam, pelestarian sungai, pemandangan alam dll
Kontekstual & Kontras
PRESERVASI Merupakan suatu upaya untuk mempertahankan, melestarikan dan memelihara berbagai struktur dan lingkungan alami dan binaan kota yang memiliki nilai sejarah, nilai sosial budaya dan seni, nilai leingkungan dan nilai arsitektur tinggi.
REHABILITASI Usaha untuk mengembalikan fungsi dan atau struktur dan atau lingkungan fisik karena mengalami perusakan, degradasi fisik atau degradasi kualitas serta degradasi kapasitas
REKONSTRUKSI Upaya untuk mengembalikan suatu struktur atau lingkungan alami atau binaan kepada wujud semula atau mendekati wujud asal.
RENOVASI Suatu usaha pengubahan dan atau penyesuaian sebagian atau beberapa bagian dari suatu lingkungan atau struktur untuk meningkatkan kapasitas dalam fungsi yang tetap atau dalam fungsi baru
JENTRIFIKASI (GENTRIFICATION) • Peningkatan vitalitas bagian wilayah atau kawasan fungsional kota untuk meningkatkan nilai ekonominya tanpa menimbulkan perubahan struktur fisik • Peremajaan sebagai kompensasi bagi suatu bagian wilayah atau kawasan kota yang diremajakan.
REKLAMASI • Pemanfaatan dan peningkatan kegunaan serta nilai ekonomis suatu wilayah yang tidak/belum bermanfaat misalnya lahan bekas pertambangan, wilayah rawa, lahan berkualitas rendah, wilayah pantai dangkal, normalisasi sungai dan teluk • Pembukaan wilayah baru di dalam kota yang semula telah mengalami degradasi fisik sehingga secara sosial ekonomis tidak mempunyai nilai.
PROSES TEKNIS PEREMAJAAN KOTA • A – Rencana Pembangunan Kota (RTRW Kota) • B – Penetapan wilayah peremajaan kota sesuai dengan rencana pembangunan kota (redevelopment area designation) • C – Relokasi, resettlement (permanen atau temporer) • D – Penelaahan dan Analisis Wilayah Peremajaan Kota • E – Pengembangan Rencana Peruntukan (1:5000) – Pengembangan rencana rinci (tata letak) 1 : 1000 – Pengembangan rencana unsur kota (tata bangunan, tata jaringan utilitas, tata lansekap) 1 : 500, Perenc pembiayaan (cost accounting)
• F – Program Pelaksanaan yang didasarkan kepada tahapan pembangunan
PROSES PENETAPAN WILAYAH PEREMAJAAN • Review Program Pembangunan Kota sesuai dengan RUTRK Kota (A) • Penetapan wilayah peremajaan dengan fungsi perkotaan yang akan dikembangkan di wilayah peremajaan (B) • Penelaahan perencanaan wilayah peremajaan dalam tingkatan RDTRK (Skala 1 : 50.000) (C) • Penetapan Bagian Wilayah yang akan tetap dipertahankan; diremajakan sebagian; diremajakan seluruhnya baik secara fungsional maupun scr fisik (D) • Penetapan prioritas pembangunan dan program pelaksanaannya (E) • Pembiayaan dan pelaksanaan (pemerintah, swasta, kemitraan, masyarakat individu) (F) • Pelaksanaan Pembagunan
KAWASAN BIDARA CINA Dari aspek lokasi dan aksesibilitas, kawasan Bidara Cina sangat strategis, terletak di pusat kota, dekat dengan jalan Tol, terminal subregional, hingga Stasiun Kereta Api dengan ketersediaan sarana transportasi umum yang relatif banyak mulai dari Busway, Bus reguler, mikrobus, hingga mikrolet.
Dari aspek kependudukan dan intensitas bangunan kawasan studi dikategorikan sangat padat dengan kategori kumuh sedang, hingga membutuhkan fokus penataan pada penyesuaian intensitas, penyediaan ruang terbuka, dan Peningkatan utilitas sanitasi lingkungan
Keterbatasan ekonomi cenderung memaksa masyarakat untuk tinggal di bantaran
ORIENTASI LOKASI STUDI JAKUT JAKBAR JAKPUS
JAKTIM
JAKSEL
KEC. MATRAMAN KEC. PULO GADUNG Jatinegara
KEC. DUREN SAWIT
KEC. KEC. MAKASAR KRAMATJATI
DELINEASI STUDI
Dari aspek sosal budaya kehidupan masyarakat relatif dinamis dengan interaksi sosial yang relatif tinggi. Minimnya ruang terbuka menyebabkan interaksi-interaksi dan dinamika kegiatan tersebut dilakukan di jalan (tidak memiliki wadah kegiatan yang selayaknya) Genangan banjir di kawasan relatif bersifat genangan lokal akibat cekungan dataran yang relatif lebih rendah di Daerah Aliran Sungai Ciliwung. Solusi-solusi lokal penanganan banjir di Bidara Cina (misalnya dengan sistem tanggul dan polder) kiranya masih dapat efektif untuk mencegah banjir tahunan jika dibandingkan dengan area-area kontur rendah misalnya di wilayah utara Jakarta yang memang konturnya relatif sangat rendah (0-5 m DPL) sehingga solusi-solusi lokal cenderung kurang efektif.
Akses penyeberangan lintas tepi sungai Ciliwung relatif sangat terbatas dan membutuhkan solusisolusi membuka akses baru demi permeabilitas kawasan dan efesiensi sirkulasi masyarakat sekitar
Dibandingkan dengan kelurahan-kelurahan lain di kecamatan Jatinegara, angka kemiskinan kelurahan Bidara Cina relatif masih rendah
Luas Kawasan & Kepadatan Penduduk Luas Tiap RW
Kepadatan Penduduk
Kondisi Kontur & Titik Batas Banjir
Penggunaan Lahan
Blok Massa Bangunan & Kondisi RTH
Sirkulasi & Sarana Penunjang
Peremajaan Kawasan
Tahapan Rencana Penataan Kawasan