BAB IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan 4.1.1 Pada Pekerjaan I : Praktik Pembuatan Bekisting, Tulangan, dan Pengecoran Beton Pre-Cast Penutup Drainase, berjalan dengan lancar, pembuatan tulangan pada perhitungan membutuhkan tulangan besi Ø8 mm sepanjang 62 cm untuk tulangan bagi dan Ø10 mm sepanjang 54 cm untuk tulangan pokok tetapi pada praktiknya hanya membutuhkan 59 cm dan 51 cm. Proses pengecoran menggunakan perbandingan bahan PC : Pasir : Kerikil = 1 : 2 : 2. 4.1.2 Pada Pekerjaan II : Praktik Pembuatan Sengkang berjalan dengan lancar, pembuatan sengkang/begel sebanyak 5 buah dengan ukuran 10 x 18 pada perhitungan membutuhkan tulangan besi Ø6 sepanjang 64 cm tetapi pada praktiknya hanya membutuhkan 60 cm, sedangkan pembuatan begel sebanyak 3 buah dengan ukuran 9 cm x 12 cm pada perhitungan membutuhkan tulangan besi Ø6 sepanjang 48 cm tetapi pada praktiknya hanya membutuhkan 45 cm. 4.1.3 Pada Pekerjaan III : Praktik Pembuatan Kolom berjalan dengan lancar, pada pembuatan kolom persegi panjang sepanjang 3 meter menggunakan 19 begel ukuran 12 cm x 20 cm dengan jarak 15 cm. 4.1.4 Pada Pekerjaan IV : Praktik Pembuatan Balok berjalan dengan lancar, pembuatan balok menggunakan begel ukuran 12 cm x 20 cm sebanyak 19 buah. 4.1.5 Pada Pekerjaan V : Praktik Pembuatan Pondasi Telapak berjalan dengan lancar, pembuatan pondasi telapak menggunakan begel ukuran 10 cm x 18 cm sebanyak 7 buah. 4.1.6 Pada Pekerjaan VI : Praktik Pembuatan Pelat Lantai Dua Arah berjalan dengan lancar, pembuatan plat lantai menggunakan 19 lonjor tulangan menghasilkan plat lantai berukuran 300 x 300. 4.1.7 Pada Pekerjaan VII : Praktik Pembuatan Bekisting, Tulangan, dan Pengecoran Beton In-Situ Penutup Drainase berjalan dengan lancar, pada pembuatan tulangan dibutuhkan besi Ø8 mm untuk tulangan bagi sepanjang 120 cm 57
sebanyak 6 buah dan dibutuhkan besi Ø10 mm untuk tulangan pokok sepanjang 65 cm sebanyak 11 buah, pada proses pengecoran menggunakan perbandingan bahan PC : Pasir : Kerikil = 1 : 2 : 2.
4.2
Saran 4.2.1
Sebaiknya saat membuat sengkang/begel pada tempat bending, melakukan pembengkokan dilakukan menggunakan pleser dengan ukuran yang sesuai dan dengan teknik yang tepat.
4.2.2
Sebaiknya saat membuat kolom melingkar ,kolom persegi panjang, balok, dan plat non-struktural lebih teliti dalam pengukuran jarak pemasangan begel dan melakukan pemasangan kawat bendrat dengan teknik yang tepat sehingga ikatan kuat.
4.2.3
Sebaiknya untuk pembuatan pondasi telapak pengukuran kebutuhan besi tulangan dilakukan dengan teliti dan saat pemasangan dengan hati hati agar kolom dapat berdiri tegak dan tidak miring.
4.2.4
Sebaiknya untuk pembuatan plat lantai pengukuran kebutuhan besi tulangan dilakukan dengan teliti dan saat pemasangan dilakukan selalu memperhatikan sekitar dan menggunakan mal agar pemasangan tepat pada jarak yang telah ditentukan.
4.2.5
Sebaiknya pada pekerjaan praktik bengkel beton ini Jobsitnya lebih terstruktur sehingga mahasiswa lebih mudah dalam melaksanakan pekerjaan bengkel.
4.2.6
Saat melakukan tiap – tiap pekerjaan sebaiknya dilakukan dengan hati – hati dan selalu memperhatikan sekitar agar meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja. Setiap melakukan pekerjaan juga sebaiknya selalu memakai APD dengan baik.
58