61351473-sap-filariasis.docx

  • Uploaded by: ontii
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 61351473-sap-filariasis.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,283
  • Pages: 10
SATUAN ACARA PENYULUHAN ”Filariasis (Kaki Gajah)”

Oleh : VEMMY VERONICA YULIA, S.Kep EMIRA APRIYENI, S.Kep ZETRI AKHRITA, S.Kep HAIFA WAHYU, S.Kep TITI INFANTI, S.Kep SEPRIATI, S.Kep JUMILIA, S.Kep ROMITA, S.Kep RANDA, S.Kep

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNAND 2011

SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan

: Filariasis

Sasaran

: Warga RW VII , Kel.

Hari/Tanggal

: Jum’at / 1 Juli 2011

Waktu

: 14.00 – 15.00 wib ( 1 jam )

A. Latar Belakang Filariasis adalah penyakit menular ( Penyakit Kaki Gajah ) yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun ( kronis ) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Akibatnya penderita tidak dapat bekerja secara optimal bahkan hidupnya tergantung kepada orang lain sehingga memnjadi beban keluarga, masyarakat dan negara. Di Indonesia penyakit Kaki Gajah tersebar luas hampir di Seluruh propinsi. Berdasarkan laporan dari hasil survei pada tahun 2000 yang lalu tercatat sebanyak 1553 desa di 647 Puskesmas tersebar di 231 Kabupaten 26 Propinsi sebagai lokasi yang endemis, dengan jumlah kasus kronis 6233 orang. Hasil survai laboratorium, melalui pemeriksaan darah jari, rata-rata Mikrofilaria rate (Mf rate) 3,1 %, berarti sekitar 6 juta orang sudah terinfeksi cacing filaria dan sekitar 100 juta orang mempunyai resiko tinggi untuk ketularan karena nyamuk penularnya tersebar luas. Untuk memberantas penyakit ini sampai tuntas

B. Tujuan Penyuluhan 1. Tujuan Umum Setelah mengikuti penyuluhan

filariasis diharapkan audien dapat

memahami tentang penyakit filariasis.

2. Tujuan Khusus a. Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan audien mampu :  Menyebutkan pengertian penyakit filariasis  Menyebutkan penyebab penyakit filariasis  Mengetahui cara penularan penyakit filariasis  Mennyebutkan tanda dan gejala penyakit filariasis  Mengetahui diagnosis penyakit filariasis  Mengetahui pencegahan dan pemberantasan penyakit filariasis  Mengetahui pengobatan penyakit filariasis

C. Pelaksanaan Kegiatan : 1. Topik

: Filariasis

2.

: Warga RW VII

Sasaran dan target

3. Metode

: Ceramah dan Tanya jawab

4. Media dan Alat

: Infokus dan Leaflet

5. Waktu dan tempat Hari

: Jumat/ 1 Juli 2011

Waktu

: 14.00- 14.30 WIB ( 60 menit)

Tempat

: Mesjid Al- Hijriyah

6. Pengorganisasian Penanggung Jawab

:

Pemateri

: Zetri akhrita, S.Kep

7. Materi ( terlampir ) a. Pengertian filariasis b. Penyebab filariasis c. Cara penularan penyakit filariasis d. Tanda dan gejala penyakit filariasis e. Diagnosis penyakit filariasis f. Pencegahan penyakit filariasis g. Pengobatan filariasis

8.Setting Tempat

Keterangan : : Penyaji : Peserta : Penanggung Jawab : Moderator : Fasilitator

D. Kegiatan Penyuluhan No Kegiatan Mahasiswa 1 Tahap Pembukaan 2

Mengucapkan salam Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan Menjelaskan kontrak waktu

Kegiatan audien

-

Menjawab salam Memperhatikan Mendengarkan Memperhatikan

Tahap Pelaksanaan - Menggali pengetahuan audien tentang pengertian filariasis - Memberikan reinforcement positif atas jawaban audien - Menjelaskan pengertian filariasis - Menggali pengetahuan audien tentang penyebab filariasis - Memberikan reinforcement

Waktu 5 Menit

40 Menit - Mengemukakan pendapat - Mendengarkan dan memperhatikan - Mendengarkan dan memperhatikan - Mengemukakan pendapat - Mendengarkan dan

3

positif atas jawaban audien - Menjelaskan tentang penyebab filarasis - Menjelaskan tentang cara penularan filarasis - Menggali pengetahuan audien tentang tanda dan gejala filariasis - Memberikan reinforcement positif atas jawaban audien - Menjelaskan tentang tanda dan gejala filarasis - Menjelaskan diagnosis filariasis - Menggali pengetahuan audien tentang pencegahan dan pemberantasan filariasis - Memberikan reinforcement positif atas jawaban audien - Menjelaskan tentang pencegahan dan pemberantasan filarasis - Menjelaskan pengobatan filariasis Tahap Penutup

memperhatikan - Mendengarkan dan memperhatikan - Melihat dan memperhatikan - Mengemukakan pendapat

- Bersama audien menyimpulkan materi yang telah disampaikan - Mengevaluasi materi yang telah diberikan - Menutup dan memberi salam

- Ikut menyimpulkan materi

- Mendengarkan - Melihat dan memperhatikan - Melihat dan memperhatikan - Mengemukakan pendapat - Mendengarkan - Melihat dan memperhatikan - Melihat dan memperhatikan 15 Menit

- Menjawab pertanyaan - Menjawab salam

E. Evaluasi 1. Evaluasi Struktur -

Penyaji dan peserta berada pada posisi yang sudah direncanakan

-

Tempat, media dan alat penyuluhan telah tersedia sesuai perencanaan

2. Evaluasi Proses -

Peran dan tugas anggota kelompok sesuai dengan perencanaan

-

Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan

-

Peserta tidak ada yang meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung

-

Peserta dapat berperan serta aktif dalam menjawab pertanyaan yang diajukan

-

Peserta dapat mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir dengan tertib dan kooperatif

3. Evaluasi Hasil Peserta mampu :  Menyebutkan pengertian penyakit filariasis  Menyebutkan penyebab penyakit filariasis  Mengetahui cara penularan penyakit filariasis  Mennyebutkan tanda dan gejala penyakit filariasis  Mengetahui diagnosis penyakit filariasis  Mengetahui pencegahan dan pemberantasan penyakit filariasis  Mengetahui pengobatan penyakit filariasis

Lampiran Materi

FILARIASIS (KAKI GAJAH)

I.

Pengertian Penyakit kaki gajah (filariasis) adalah golongan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk.

II. Penyebab Penyakit ini disebabkan oleh 3 spesies cacing filarial : Wuchereria Bancrofti, Brugia Malayi, Brugia Timori. cacing ini menyerupai benang dan hidup dalam tubuh manusia terutama dalam kelenjar getah bening dan darah. Cacing ini dapat hidup dalam kelenjar getah bening manusia selama 4 – 6 tahun dan dalam tubuh manusia cacing dewasa betina menghasilkan jutaan anak cacing (microfilaria) yang beredar dalam darah terutama malam hari.

III. Penularan Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah terkena penyakit filariasis. Darah yang terinfeksi dan mengandung larva akan ditularkan ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi mengigit atau menghisap darah orang tersebut. Filariasis dapat ditularkan oleh 23 spesies nyamuk dari genus anopheles, culex, mansonia, aedes dan armigeres, karena inilah filariasis dapat menular dengan sangat cepat.

IV. Tanda dan gejala Seseorang yang terinfeksi penyakit kaki gajah umumnya terjadi pada usia kanak kanak, dimana dalam waktu yang cukup lama (bertahun tahun) mulai dirasakan perkembangannya.

Gejala akut yang dapat dirasakan adalah:  Demam berulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah kerja berat.  Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiak dan tampak kemerahan, panas dan sakit.  Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde)  Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah.  Pembengkakan tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early limpodema).

IV. Diagnosis filariasis a. Klinis – diagnosis klinis ditegakkan bila ditemukan gejala dan tanda klinis akut ataupun kronis b. Laboratorium – Seseorang dinyatakan sebagai penderita falariasis apabila di dalam darahnya positif ditemukan mikrofilaria. Untuk uji laboratorium sebaiknya gunakan darah jari yang diambil pada malam hari (pukul 20.00 – 02.00).

V.

Pencegahan dan pemberantasan a. Menghindarkan diri dari gigitan nyamuk

b.



Tidur memakai kelambu



Ventilasi rumah ditutup dengan kawat kassa halus.

Memberantas nyamuk serta sumber perindukan

c. Meminum obat anti penyakit gajah secara masal

VI. Pengobatan filariasis a. Pengobatan

Masal

dilakukan di daerah endemis (mf rate > 1%) dengan menggunakan obat

Diethyl Carbamazine Citrate (DEC) dikombinasikan dengan Albendazole sekali setahun selama 5 tahun berturut-turut. Untuk mencegah reaksi pengobatan seperti demam atau pusing dapat diberikan Pracetamol. Pengobatan massal diikuti oleh seluruh penduduk yang berusia 2 tahun ke atas, yang ditunda selain usia ≤ 2 tahun, wanita hamil, ibu menyusui dan mereka yang menderita penyakit berat. b. Pengobatan Selektif Dilakukan kepada orang yang mengidap mikrofilaria serta anggota keluarga yang tinggal serumah dan berdekatan dengan penderita di daerah dengan hasil survey mikrofilaria < 1% (non endemis) c. Pengobatan Individual (penderita kronis) Semua kasus klinis diberikan obat DEC 100 mg, 3x sehari selama 10 hari sebagai pengobatan individual serta dilakukan perawatan terhadap bagian organ tubuh yang bengkak

DAFTAR PUSTAKA

Chandra, B (2009) Ilmu kedokteran pencegahan & komunitas, Jakarta : EGC Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso (2011) Filariasis, diakses dari http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=32 Penyakit Kaki Gajah (Filariasis atau Elephantiasis) diakses dari : http://www.infopenyakit.com/2009/01/penyakit-kaki-gajah-filariasisatau.html

More Documents from "ontii"