4.
HASIL PENGAMATAN
4.1.
Permanganometri
4.1.1.
Standarisasi Larutan KMnO4
Tabel 1. Standarisasi Larutan KMnO4 Kelompok
Volume Asam
Volume
Normalitas
Normalitas
Oksalat (ml)
KMnO4
Asam
KMnO4
(ml)
Oksalat (N)
(N)
Perubahan Warna
F1
10
0,1
0,22
22
Beningmerah keunguan
F2
10
0,1
0,22
22
Beningmerah keunguan
F3
10
0,5
0,22
4,4
Beningmerah keunguan
F4
10
0,2
0,22
11
Beningmerah keunguan
F5
10
0,2
0,22
11
Beningmerah keunguan
F6
10
0,3
0,22
7,33
Beningmerah keunguan
4.1.2. Penetapan Kadar Asam Oksalat pada Sampel Tabel 2. Penetapan Kadar Asam Oksalat pada Sampel
Kelompok
F1
Sampel
Kubis oven
Volume
Volume
Kadar Asam
Sampel (ml)
KMnO4 (ml)
Oksalat (%)
10
0,3
99
Perubahan Warna
Cokelat muda → merah keunguan
F2
Kubis oven
10
0,3
99
Cokelat muda → ungu
F3
Kubis oven
10
1,4
92,4
Cokelat muda → ungu
F4
Kubis
4,5
742,5
Cokelat keruh → ungu
blender
10
F5
Kubis
10
blender
F6
Kubis
10
blender 4.2.
0,3
49,5
Cokelat → merah keunguan
0,3
32,98
Cokelat muda → ungu
Iodimetri
Tabel 3. Penetapan Kadar Vitamin C Kelompok
Sampel
Volume I2
Kadar Vitamin C
(ml)
(%)
Perubahan Warna
F1
Pepaya
10
0,0352
Orange → ungu
F2
Pepaya
27,3
0,0961
Orange → biru tua
F3
Pepaya
10,5
0,0368
Orange → biru tua
F4
Pepaya
24,2
0,0852
Orange → biru tua
F5
Pepaya
22,5
0,0792
Orange → orange kebiruan
F6
Pepaya
12,4
0,0436
Orange → biru tua
4.3.
Argentometri
4.3.1. Standarisasi AgNO3 Tabel 4. Standarisasi AgNO3 Volume KCl
N KCl
Volume AgNO3
N AgNO3
(ml)
(N)
(ml)
(N)
F1
10
0,07
7,5
0,09
Bening → merah bata
F2
10
0,07
6,8
0,09
Bening → merah bata
Kelompok
Warna
F3
10
0,07
7
0,10
Bening → merah bata
F4
10
0,07
6,9
0,10
Bening → merah bata
F5
10
0,07
7
0,10
Bening → merah bata
F6
10
0,07
6,3
0,11
Bening → merah bata
4.3.2. Penetapan Kadar CaCl2 Tabel 5. Penetapan Kadar CaCl2 Volume CaCl2
Volume AgNO3
(ml)
(ml)
F1
10
7,3
Bening → merah bata
72,93
F2
10
7,4
Bening → merah bata
81,07
F3
10
7,5
Bening → merah bata
83,25
F4
10
6,3
Bening → merah bata
69,93
F5
10
4,2
Bening → merah bata
46,62
F6
10
4,2
Bening → merah bata
51,28
Kelompok
Warna
Kadar CaCl2 (%)