[Berdakwahlah Sesuai Kemampuan] Setiap kita punya kewajiban untuk berdakwah. Harus ada yang menunaikannya di suatu negeri. Jika tidak ada yang menunaikan dakwah, maka semuanya berdosa. Jika sudah ada yang menunaikan, maka yang lain gugur kewajibannya. Namun dakwah di sini sesuai kemampuan. Karena demikianlah yang namanya kewajiban. Para ulama memberikan kaedah, “Kewajiban itu tergantung pada kemampuan”. Demikianlah dalam dakwah. ---Perintah untuk berdakwah-Allah Ta’ala berfirman, ْ ُك ْنت ُ ْم َخي َْر أ ُ َّم ٍة أ ُ ْخ ِر َج اّلل ِ َّ ِع ِن ْال ُم ْنك َِر َوتُؤْ مِ نُونَ ب ِ َّت لِلن َ َاس ت َأ ْ ُم ُرونَ بِ ْال َم ْع ُروفِ َوت َ ْن َه ْون “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah” (QS. Ali Imron: 110). َصا ِل احا َوقَا َل إِنَّنِي مِ نَ ْال ُم ْسلِمِ ين ِ َّ عا إِلَى َ َّللا َو َ َسنُ قَ ْو اًل مِ َّم ْن د َ َْو َم ْن أَح َ عمِ َل “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?” (QS. Fushshilat: 33). ور ْ ع ِن ْال ُم ْنك َِر َوا َ صابَكَ ِإ َّن ذَلِكَ مِ ْن َ ص ِب ْر َ ََوأْ ُم ْر ِب ْال َم ْع ُروفِ َوا ْنه َ َ علَى َما أ ِ ع ْز ِم ْاْل ُ ُم “Dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)” (QS. Luqman: 17). --Berdakwah sesuai kemampuan-Allah Ta’ala berfirman, َّ ِف سا إِ ًَّل ُو ْسعَ َها َّللاُ نَ ْف ا ُ ًَل يُكَل “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS. Al Baqarah: 286). Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ان ْ َ سانِ ِه فَإِ ْن لَ ْم يَ ْستَطِ ْع فَ ِبقَ ْل ِب ِه َوذَلِكَ أ ُ َ ضع َ َم ْن َرأَى مِ ْن ُك ْم ُم ْنك اَرا فَ ْليُغ َِي ْرهُ ِبيَ ِد ِه فَإِ ْن لَ ْم يَ ْستَطِ ْع فَ ِب ِل ِ ف ِ اإلي َم “Barangsiapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka ubahlah dengan lisannya. Dan jika tidak mampu, maka ingkarilah dengan hatinya. Ini menunjukkan serendah-rendahnya iman” (HR. Muslim no. 49). Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amir Al Anshari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, علَى َخي ٍْر فَلَهُ مِثْ ُل أَجْ ِر فَا ِع ِل ِه َ َم ْن د َ َّل “Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893). Bahkan pahala orang yang didakwahi tidak berkurang sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ش ْيئاا َ ور ِه ْم ُ ُور َم ْن تَبِعَهُ ًلَ يَ ْنق َ ََم ْن د ِ ص ذَلِكَ مِ ْن أ ُ ُج ِ عا إِلَى هُداى َكانَ لَه ُ مِ نَ اْلَجْ ِر مِثْ ُل أ ُ ُج “Barangsiapa memberi petunjuk pada kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikuti ajakannya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun juga” (HR. Muslim no. 2674). Dari Abu Umamah Al Bahili radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, اس ْال َخي َْر ِ س َما َوا َّ إِ َّن هللاَ َو َمالَئِ َكتَهُ َوأ َ ْه َل ال ِ َّعلَى ُمعَلِمِ ي الن ِ ت َواْل َ ْر َ َصلُّ ْون َ ُ لَي,ض َحتَّى النَّ ْملَةَ فِي جُحْ ِرهَا “Sesungguhnya para malaikat, serta semua penduduk langit-langit dan bumi, sampai semutsemut di sarangnya, mereka semua bershalawat (mendoakan dan memintakan ampun) atas orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia” (HR. Tirmidzi no. 2685. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih) Baca Selengkapnya : https://rumaysho.com/2389-berdakwahlah-sesuai-kemampuan.html