‘’ 5 Arti cantik yang dipetik dari Si cantik dr.Yaya’’ Hallo, apa kabar pembaca setia Nervi ? Kembali lagi Nervi dengan awal yang ceria di bulan april ini hadir dengan thema ‘’Beauty and the beast’’. Seperti yang kita ketahui, thema tersebut adalah topic yang tengah menghangat saat ini. Apalagi jika bukan karena Movie ‘’Beauty and the beast’’ yang tengah naik daun dan mengguncang hampir seluruh penduduk bumi. Jika diperhadapkan pada realita, seperti apa sih definisi cantik itu ? Cantik itu relative, begitu orang menyebutnya. Apakah benar penilaian cantik hanya berdasarkan keindahan fitur wajah atau lekuk tubuh semata ? Bersama dr.Yaya kita akan mengupas definisi cantik dari sudut pandang yang berbeda. Seluruh definisi itu dirangkum dalam 5 bagian menarik dibawah ini. Tapi sebelumnya, kita simak dulu biodata dari dr.Yaya.
Nama lengkap : Pekerjaan : TTL : Alamat : Status : Jumlah anak : Pendidikan :
dr. Dyah Gita Rambu Kareri, Sp.KFR, M.si.Med PNS dan Dosen Magelang, 22 November 1981 MESS UNDANA, Jl. Seruni dalam No. 13, Naikoten 1 Menikah 2 S1 di Universitas Diponegoro Spesialis di Universitas Diponegoro (2012) S2 di Universitas Diponegoro (2010)
1. A woman is most beautiful when she smiles Dr. Dyah atau dr.Yaya, begitu orang menyebutnya. Tak perlu diragukan lagi berapa banyak energi positif yang terpancar dari pemilik senyum yang menyelesaikan seluruh studinya di UNDIP ini. Beliau tak tangggung-tanggung menunjukkan keramahannya lewat senyumanya yang hangat. Inilah yang menjadi ciri khas beliau di mata mahasiswa FK Undana. Dari beliau ini kita belajar bahwa menjadi cantik itu simple, cukup dengan tersenyum. Hanya dengan menarik sudut bibirmu keatas, dalam waktu singkat kamu akan terlihat cantik. Apakah kamu tahu, senyuman itu virus menular yang sama sekali tidak berbahaya ? 2. Beautiful woman is a braver and hardworker Untuk menempuh pendidikan dokter, mulanya beliau sempat mengikuti UMPTN di Universitas Diponegoro kemudian beliau juga mendaftar PMDK di Samratulangi. Beruntungnya, beliau diterima dikedua Universitas tersebut, namun beliau menjatuhkan pilihan pada pilihan pertamanya yaitu UNDIP. Meskipun itu adalah pengalaman pertama jauh dari orang tua, dr. Dyah tidak mengalami kesulitan karena dr. Dyah merupakan anak yang mandiri. Tentunya ada banyak hal yang telah beliau alami, baik itu suka maupun duka. Namun, hal tersebut tidak menghambat langkahnya untuk menggapai cita-citanya. Beliau juga adalah sosok yang pekerja keras. Saat menjadi residen, beliau tengah mengandung anak keduanya. Dapat dibayangkan tenaga ekstra dan resiko yang harus diambil beliau untuk menyelesaikan studi spesialisnya. Untungnya beliau mendapatkan dukungan penuh dari sang suami dan keluarga. Untuk mendapatkan sesuatu yang berharga, ada harga yang harus dibayar. Sayangnya, tidak semua orang mampu mendapatkan hal tersebut. Dibutuhkan keberanian dan langkah yang pasti untuk meraih mimpi. Tak peduli pada situasi dan kondisi apapun itu, bahkan ketika dunia tidak memperhitungkanmu. Selama mimpimu lebih besar dari dunia dan masalahmu, pastikan kamu bisa meraihnya. 3. Beautiful woman is sociable and friendly Dr.yaya adalah sosok wanita yang mudah bergaul dan bersahabat. Seperti yang telah diulas, beliau sangat ramah dan murah senyum. Beliau tak sungkan-sungkan untuk bergaul dengan seniornya, khususnya yang berasal dari NTT ketika menempuh pendidikannya. Hal tersebut menolong beliau untuk lebih beradaptasi dengan temanteman dan lingkungan barunya. Beliau juga terlibat aktif dalam kegiatan PMK, beliau mengakui bahwa persahabatannya dengan teman-teman di PMK sangat erat. Hingga kini, mereka masih tetap berkomunikasi agar tetap saling terhubung dan mendoakan. Tak disangkal bahwa, setiap orang membutuhkan bahu untuk bersandar, tangan untuk menopang dan doa untuk saling menguatkan. Manusia menyebutnya dengan teman. Mungkin, kamu kuat berjalan sendiri, tapi kamu dapat melangkah lebih jauh jika bersama (Anonim). Itu dikenal dengan persahabatan. Bagaimana cara untuk memulai suatu persahabatan ? Senyuman adalah langkah pertama untuk memulainya.
4. Beautiful woman keep the spirit ! Dr.yaya memiliki 3 profesi yaitu seorang dokter, dosen dan ibu rumah tangga. Untuk menjalankan 3 profesi diatas dibutuhkan semangat untuk melayani. Kecintaannya untuk menolong orang-orang yang sakit merupakan alasan bagi beliau untuk menjadi seorang dokter. Pekerjaan yang mulia, begitu beliau menyebutnya. Saat ini beliau bekerja di RSUD W. Z . Yohanes dan RS Siloam Kupang Adapun yang memotivasi beliau untuk menjadi dosen adalah sang bunda. Dr,Yaya sangat menghormati dan menyayangi keluarganya. Baginya kedua orangtuanya merupakan sosok teladan yang membuatnya terkagum-kagum. Padatnya jadwal dari 2 profesinya diatas tak membuatnya melupakan profesi ketiga yang sangat disyukurinya-Menjadi seorang ibu rumah tangga. Ia selalu berusaha untuk membagi waktunya dengan baik sehingga ia tetap memiliki waktu yang berkualitas bersama keluarga. Pada akhirnya, cantik adalah rasa syukurmu, yang dibuktikan lewat semangat dalam melayani dan ketulusan dalam mencintai. 5. Innver beauty Vs Outer beauty ‘’Wanita cantik itu, cantiknya luar dalam.’’ Itu merupakan definisi cantik dari dr.Yaya. Baginya, cantik tidak hanya dinilai dari wajah, namun juga perilaku. Bahkan beliau merendah diri dan merasa tidak cantik. Tanpa sadar, beliau menunjukkan bahwa wanita cantik adalah sosok yang rendah hati. Sosok teladan cantik yang dikagumi dr. yaya sendiri adalah penyanyi Raisa. Menurut beliau, Raisa tidak hanya bernampilan cantik dan elegan, tetapi juga sopan. Akhirnya, cantik itu tidak hanya dilihat dari nilai fisikmu, tetapi juga nilai dirimu. Itu adalah arti cantik yang dapat dipetik dari dr.Yaya. Kita terlalu sibuk untuk mendefinisikan cantik, sehingga lupa untuk menjadi dan menikmati kecantikan itu sendiri. Cantik itu tidak melulu tentang fisik. Semua tergantung dari persepsi atau sudut pandang masing-masing orang. Meskipun tidak ada definisi yang jelas mengenai kecantikan, kita tidak boleh salah paham bahwa cantik itu hanya tentang fisik. Cantik juga mengarah pada hal non-fisik seperti inteleketual, akhlak dan perilaku. Dari hal ini kita belajar untuk berpikir hal-hal yang lebih besar dari apa yang terlihat, karena terkadang suatu hal yang paling penting adalah hal yang tidak kita ketahui. Salam, Nervi !