Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018
PREPLANNING TENTANG POSYANDU BALITA DI RT 01 WR 06 DI KELURAHAN TEGALGEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2018
Diajukan untuk memenuhi ujian praktikum mata kuliah Keperawatan Komunitas
Oleh: Kelompok 6 Ninuk Profita Sari NIM 162310101127 Moh. Afif Jakaria I NIM 162310101197 Nindya Novelia S. NIM 162310101214 Firda Romadhonia P R NIM 162310101227 Syinthia Purnama A. NIM 162310101247
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS KEPERAWATAN Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax (0331) 323450
Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Program pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan telah berhasil untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara bermakna. Keberhasilan program pembangunan kesehatan didasarkan padatujuan pembangunan kesehatan yaitu meningkatkan kesadaran, kemauandan kemampuan untuk hidup sehat. Melalui upaya pelayanan kesehatan diharapkan akan terciptanya masyarakat yang hidup dalam lingkungan yangsehat serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu. Salah satu program peningkatan kesehatan adalah dalam bentuk posyandu balita (Efendy,2009). Balita adalah anak yang telah menginjak usia 1 tahun atau lebih populer dengan anak usia dibawah lima tahun. Masa balita merupakan usia penting dalam tumbuh kembang anak secara fisik (Muaris, 2007) usia balita rentang akan adanya penyakit. Dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia, masih ditemukan tantangan besar dalam pembangunan kesehatan, yaitu Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Mengutip data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan bahwa AKI sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKB sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Ini berarti di Indonesia, ditemukan kurang lebih 44 orang ibu meninggal dan 440 bayi yang meninggal setiap harinya (Depkes, 2015). Data World Health Organization (WHO) 2015 menunjukkan angka kematian balita di dunia sebanyak 43 kematian per 1000 kelahiran hidup (WHO, 2016). Kegiatan posyandu merupakan kegiatan nyata yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dari masyarakat, untuk masyarakat, dan oleh masyarakat yang dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan yang telah mendapatkan pendidikan pelatihan dari puskesmas mengenai pelayanan kesehatan dasar (Effendy, 2008). Berdasarkan pengkajian yang dilakukan oleh mahasiswa di RT 01 RW 06 Desa Tegalgede didapatkan bahwa masih banyak balita yang belum diberikan imunisasi untuk mencegah terjadinya penyakit. Demografinya adalah masih banyak balita yang belum diberikan imunisasi. Rata-rata keluarga yang balitanya belum mendapatkan imunisasi adalah keluarga dengan pekerjaan buruh tani atau buruh serabutan dan etnis madura. Masyarakat mayoritas menganut pada agama islam di daerah Desa Tegalgede. Lingkungan di lingkungan sekitar RT 01 RW 06 termasuk bersih dan masih banyak pohon-pohon untuk penghijauan lingkungan. Pelayanan kesehatan masih terdapat posyandu di lingkungan sekitar, tetapi masyarakat kurang berpartisipasi untuk datang memeriksakan keadaan anaknya. Mayoritas ekonomi menengah kebawah untuk daerah lingkungan sekitar. Tidak adanya politik didaerah sekitar. Komunikasi masih terjaga dengan baik diantara masyarakat sekitar karena mereka saling sapa setiap hari antar sesama tetangga. Pendidikan masih tergolong rendah meskipun di dekat tempat Perguruan Tinggi Negri dan rata-rata anak disekitar dengan pendidikan paling tinggi SMA sederajat. Tempat rekreasi atau tempat bermain anak hanya disekitar rumah ataupun juga disekitar daerah kampus.
Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018
Dari permasalahan diatas, mahasiswa mengambil kesimpulan bahwa perlu melakukan pendidikan kesehatan tentang imunisasi untuk membantu meningkatkan pengetahuan dan kemauan keluarga untuk membawa anaknya mengikuti kegiatan imunisasi wajib yang bisa dilaksanakan di posyandu terdekat. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapatkan rumusan masalah perilaku kurang pengetahuan tentang pentingnya imunisasi di Kecamatan Sumbersari Kabupaten / Kota Jember Propinsi Jawa Timur. Dapat di simpulkan bahwa masalah yang muncul pada lingkungan masyarakat adalalah Defisiensi Kesehatan Komunitas b.d masalah kesehatan yang dialami kelompok d.d kurang partisipasi kelompok terhadap adanya imunisasi yang dilaksanakan di posyandu.
BAB II TUJUAN DAN MANFAAT 2.1 Tujuan 2.1.1 Tujuan Umum Setelah dilakukan posyandu balita pada masyarakat di RT 01 RW 06 diharapkan masyarakat mau melaksanakan imunisasi demi kesehatan anaknya dan mensukseskan program pemerintah tentang imunisasi wajib. 2.1.2 Tujuan Khusus Setelah dilakukan posyandu balita diharapkan anak mampu: a. Mengetahui tentang posyandu balita b. Mengetahui tentang pentingnya imunisasi c. Mengetahui tentang cara mengatasi preeklamsia d. Mengetahui tentang perawatan bayi kurang BB 2.2 Manfaat Manfaat yang didapat dari kegiatan posyandu balita antara lain: a. menambah pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kegiatan posyandu b. menambah pengetahuan tentang pentingnya melakukan imunisasi pada anak c. menambah pengetahuan tentang cara mengatasi ibu hamil dengan preeklamsia d. menambah pengetahuan tetang perawatan bayi kurang BB. Bagi Tenaga Kesehatan: Untuk memberikan tambahan informasi tentang pentingnya posyandu dan peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak.
Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018
BAB III KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH 3.1 Dasar Pemikiran Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2015, Indonesia termasuk 10 negara dengan jumlah kasus campak terbesar di dunia. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus campak dan rubella di Indonesia sangat banyak dan cenderung meningkat dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Adapun jumlah kasus suspek campak-rubella yang dilaporkan antara 2014 sampai dengan Juli 2018 sebanyak 57.056 kasus, di mana 8.964 di antaranya positif campak dan 5.737 positif rubella. (Depkes, 2015) Saat ini di Indonesia masih ada anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi secara lengkap bahkan tidak pernah mendapatkan imunisasi sedari lahir. Hal itu menyebabkan mereka mudah tertular penyakit berbahaya karena tidak adanya kekebalan terhadap penyakit tersebut. Data dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menunjukkan sejak 2014-2016, terhitung sekitar 1,7 juta anak belum mendapatkan imunisasi atau belum lengkap status imunisasinya. Posyandu atau pos pelayanan terpadu merupakan tempat kegiatan di masyarakat yang memiliki peran sangat penting. Di samping karena dinilai mampu membantu mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Posyandu juga mampu memberdayakan para ibu untuk memperhatikan kesehatan anak dan pola konsumsi keluarga (Depkes, 2018). Dari beberapa masyarakat yang kurang peduli akan kesehatan anaknya dikarenakan kurangnya pengetahuan akan pentingnya imunisasi pada balita, kurangnya pengetahuan beberapa masyarakat untuk menjaga kesehatan anak dan melindungi anak dari penyakit. Maka berdasarkan pemikiran kelompok, intervensi yang tepat adalah Penidikan kesehatan (5510): Targetkan sasaran pada kelompok berisiko tinggi dan rentang usia yang akan mendapat manfaat besar dari pendidikan kesehatan, sasar kebutuhan-kebutuhan yang teridentifikasi dan tujuan pencegahan penyakit, indentifikasi faktor internal atau eksternal yang dapat meningkatkan atau mengurangi motivasi untuk berperilaku sehat, tentukan pengetahuan kesehatan dan gaya hidup perilaku saat ini kelompok sasaran. Kriteria hasil dari intervensi yaitu dengan Motivasi (1209): Rencana untuk masa depan ditingkatkan sering menunjukkan ke arah lebih baik, memperoleh sumber yang diperlukan, memperoleh dukungan yang diperlukan kelompok, menerima kesempatan untuk membuat kontribusi, dan mengungkapkan niat untuk bertindak.
Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018
3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah Sebagian masyarakat kurang memperdulikan kesehatan anaknya
Komunitas kurang mengetahui tentang pentingnya posyandu Sebagian keluarga dalam kelompok masyarakat tidak membawa anaknya ke posyandu untuk imunisasi
Anak tidak melakukan imunisasi di posyandu
Defisiensi Kesehatan Komunitas
Pendidikan Kesehatan
Mentargetkan kepada kelompok berisiko yang akan mendapatkan manfaat dari pendidikan kesehatan
Sasar kebutuhan-kebutuhan yang teridentifikasi dan tujuan pencegahan penyakit
Indentifikasi faktor internal atau eksternal yang dapat meningkatkan atau mengurangi motivasi untuk berperilaku sehat
Rencana untuk masa depan ditingkatkan sering menunjukkan ke arah lebih baik dan kelompok mempunyai niat untuk melakukan imunisasi di posyandu
Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018
Pasien menuju posyandu balita
meja 1 pengukuran tinggi badan, berat badan, tekanan darah, pemeriksaan leopod.
registrasi
meja 2
meja 3
pencatatan (pengisian Kartu Menuju Sehat)
penyuluhan tentang imunisasi, pemenuhan gizi ibu hamil preeklamsi, dan bayi kurang BB. pelayanan medis
meja 4
meja 5
Ibu hamil dan keluarga dapat mendeteksi dini dan penanganan rutin sehingga dapat meningkatkan status kesehatan.
Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018
BAB IV RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN 4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah Realisasi dari hasil kegiatan ini adalah masyarakat memiliki motivasi mengunjungi posyandu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin bagi balita dan ibu hamil. Hari / Tanggal : Selasa, 4 Desember 2018 Tempat : Posyandu Balita RT 001 RW 006 Jam : 07.00 WIB – 09.00 WIB 4.2 Khalayak Sasaran Khalayak sasaran dari kegiatan ini Ibu-ibu hamil, Pasangan Usia Subur, Balita adalah RT 01 RW 06 Desa Tegalgede Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. 4.3 Metode yang Digunakan meja 1
meja 2
meja 3
meja 4
meja 5
Pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan sistem 5 meja yaitu: 1. Meja 1: Pendaftaran Mendaftarkan balita dan ibu hamil, kemudian kader mencatat lansia tersebut. Ibu hamil dan balita yang sudah terdaftar di buku register langsung menuju meja selanjutnya. 2. Meja 2: Pemeriksaan Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan tekanan darah, dan pemeriksaan leopod 1 – 4. 3. Meja 3: Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat) Kader melakukan pencatatan di KMS meliputi :Tekanan darah, berat badan, tinggi badan 4. Meja 4: Penyuluhan Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS, imunisasi, pemenuhan gizi ibu hamil preeklamsi, dan bayi kurang BB.. 5. Meja 5: Pelayanan medis Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari Puskesmas/kesehatan meliputi kegiatan pengobatan ringan, dan imunisasi.
Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018
DAFTAR PUSTAKA Depkes. 2015. Kasus Campak Meningkat 5 Tahun Terakhir. Kementrian Kesehatan RI Depkes. 2018. Lindungi Ibu dan Bayi dengan Imunisasi. Kementrian Kesehatan RI Efendy, Ferry. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Effendy, Nasrul. 2008. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat edisi ke2. Jakarta: EGC Menkes. 2018. Posyandu Bantu Dekatkan Kesehatan pada Masyarakat. Kementrian Kesehatan RI Muaris, Hindah. 2006. Sarapan Sehat untuk Balita. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018
Daftar Lampiran Lampiran 1 : Berita Acara Lampiran 2 : Daftar Hadir Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Lampiran 4 : Materi Lampiran 5 : Media
Jember, 04 Desember 2018 Pemateri,
Kelompok 6 kelas C2016
Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018
Lampiran 1 : Berita Acara KEMENTRIAN RISET, TEKHNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS KEPERAWATAN T.A 2017/2018
BERITA ACARA Pada hari Selasa tanggal 04 Desember 2018 jam 07.00 WIB s/d 09.00 WIB bertempat di Posyandu Balita RT 001 RW 006 Desa Tegalgede Kec. Sumbersari Jember telah dilaksanakan kegiatan Posyandu Balita oleh mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh.........orang (daftar hadir terlampir).
Jember, 04 Desember 2018 Mengetahui, Dosen Penguji Ujian Keperawatan Komunitas
Ns Rismawan Adi Yunanto S.Kep.,M.Kep
Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018
Lampiran 2: Daftar Hadir KEMENTRIAN RISET, TEKHNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS KEPERAWATAN T.A 2017/2018
DAFTAR HADIR Kegiatan posyandu balita oleh mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Jember. Pada hari Selasa, 04 Desember 2018 bertempat di RT 001 RW 006 Desa Tegalgede Kec. Sumbersari Kab. Jember Prov. Jawa Timur
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Nama
Alamat
Tanda Tangan
Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018
16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
Jember, 04 Desember 2018 Mengetahui, Dosen Penguji Ujian Keperawatan Komunitas
Ns Rismawan Adi Yunanto S.Kep.,M.Kep
Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018
Lampiran 3. Standar Acara Penyuluhan (SAP) SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Topik : Pendidikan BKB tentang imunisasi Sasaran : Masyarakat RT 001 RW 006 Hari / Tanggal : Selasa, 4 Desember 2018 Tempat : Posyandu Balita RT 001 RW 006 Jam : 07.00 WIB – 09.00 WIB 1. Standar Kompetensi Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang BKB imunisasi, Masyarakat RT 001 RW 006 mau melaksanakan imunisasi di posyandu untuk kesehatan balita. 2. Kompetensi Dasar Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan selama 15 menit sasaran akan mampu 1 Mampu memahami tentang posyandu balita 2 Mengetahui tentang pentingnya posyandu 3 Mengetahui tentang imunisasi 4 Mengetahui tentang pentingnya imunisasi 5 Mampu mengetahui tentang macam-macam imunisasi 3. Pokok Bahasan: BKB imunisasi 4. Sub pokok Bahasan a. Menjelaskan tentang posyandu b. Menjelaskan tentang sistem pelayanan dan pentingnya posyandu c. Menjelaskan tentang pentingnya imunisasi d. Menjelaskan tentang macam-macam imunisasi wajib 5. Waktu: 15 menit 6. Bahan/Alat yang Diperlukan : Materi dan media 7. Model Pembelajaran a. Jenis model penyuluhan: Ceramah dan Diskusi b. Landasan teori : Literatur buku dan riset jurnal c. Langkah pokok a) Menciptakan suasana pertemuan yang baik b) Mengidentifikasi pilihan tindakan c) Menetapkan tindak lanjut sasaran
Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018
8. Setting Tempat Keterangan: 1. Peserta
2. Pemateri
9. Persiapan 1. Menentukan masyarakat yang sesuai dengan kriteria. 2. Persetujuan inform consent. 3. Menyiapkan materi. 4. Cek data dan identitas masyarakat sasaran. 5. Memastikan perawat dan masyarakat sasaran siap untuk intervensi. 6. Pastikan setiap masyarakat dapat hadir dalam kegiatan pendidikan kesehatan. 10. Kegiatan Pendidikan Kesehatan No Waktu Kegiatan Penyuluhan 1
2
2 menit
8 menit
Kegiatan peserta
Pembukaan: 1. Memberi salam dan - Menjawab salam memperkenalkan diri - Mendengarkan 2. Menjelaskan tujuan memperhatikan pembelajaran 3. Menyebutkan materi / pokok bahasan yang akan disampaikan Pelaksanaan: 1. Menjelaskan pengertian posyandu 2. Menjelaskan tentang sistem pelayanan posyandu dan pentingnya posyandu 3. Menjelaskan tentang pengertian imunisasi 4. Menjelaskan tentang pentingnya imunisasi. 5. Menjelaskan tentang macammacam imunisasi
-
dan
Menyimak dan memperhatikan. Mengikuti arahan dari pemateri
Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018
3
4
3 menit
Evaluasi : 1. Memberikan kesempatan pada masyarakat untuk bertanya. 2. Menanyakan kembali pada masyarakat pemahaman tentang materi
Bertanya, dan menjawab pertanyaan
2 menit
Penutup :
Menjawab salam
1. Mengucapkan terimakasih dan mengucapkan salam
11. Evaluasi : 1. Apa saja tentang posyandu, dan pentingnya posyandu? a. Tahu, jelaskan ... . b. Tidak tahu 2.
Apa saja tentang imunisasi, pentingnya imunisasi, dan macam-macam imunisasi ? a. Tahu, jelaskan ... . b. Tidak tahu
Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018
Lampiran 4. Materi PENGERTIAN POSYANDU Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih tekonologi dan pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu merupakan pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana (Effendy, 2008) SITEM LIMA MEJA PADA POSYANDU BALITA (Effendy, 2008) 1. Meja I a. Pendaftaran bayi b. Pencatatan bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur 2. Meja II a. pemimbangan balita, ibu hamil 3. Meja III a. Pengisian KMS. 4. Meja IV a. Diketahui berat badan anak yang naik/tidak naik, ibu hamil dengan resiko tinggi, PUS yang belum mengikuti KB. b. Penyuluhan kesehatan. c. Pelayanan TMT, oralit, vitamin A, tablet zat besi, pil ulangan, kondom. 5. Meja V a. Pemeriksaan imunisasi. b. Pemeriksaan kehamilan. c. Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan. d. Pelayanan kontrasepsi IUD, suntikan. Untuk meja I sampai IV dilaksanakan oleh kader kesehatan dan meja V dilaksanakan oleh petugas kesehatan diantaranya: Dokter, perawat, bidan, juru imunisasi, dan sebagainya.
PENGERTIAN IMUNISASI
Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018
Imunisasi adalah kegiatan memasukkan vaksin berisikan mikroba hidup sudah dilemahkan kepada balita. Imunisasi akan memberikan perlindungan seumur hidup pada balita terhadap serangan penyakit tertentu. Imunisasi perlu diberikan beberapa kali agar memberikan kekebalan tubuh seperti yang diharapkan. (Widjaja, 2011)
TUJUAN IMUNISASI Pentingnya imunisasi pada bayi dan balita adalah untuk mencegah penyakit pada bayi dan balita yang pada akhirnya akan menghilangkan penyakit tersebut. (Armini, 2017) MACAM-MACAM IMUNISASI Beberapa imunisasi dasar yang diwajibkan pemerintah (Program imunisasi PPI) sebagai berikut (Hidayat, 2015): 1.
Imunisasi BCG (Basillus Calmette Guerin) merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya TBC yang berat sebab penyakit TBC yang primer atau ringan dapat terjadi walaupun sudah dilakukan imunisasi BCG. Pemberian imunisasi BCG melalui intradermal. Efek samping pemberian imunisasi BCG adalah terjadinya ulkus pada daerah suntikan, limfadenitis regional, dan reaksi panas (Hidayat, 2015)
2.
Imunisasi Hepatitis B merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis. Pemberian imunisasi Hepatitis B melalui intramuskular. Frekuensi pemberian imunisasi hepatitis sebanyak 3 kali dan penguatnya dapat diberikan pada usia 6 tahun. (Hidayat, 2015)
3.
Imunisasi polio merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak. kandungan vaksin ini adalah virus yang dilemahkan. Imunisasi polio diberikan melalui oral. (Hidayat, 2015)
Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018
4.
Imunisasi DPT (Diphteria, Pertussis, Tetanus) merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Imunisasi DPT diberikan melalui intramuskular. Efek samping imunisasi DPT yang ringan meliputi pembengkakan, nyeri pada tempat suntikan sedangkan efek samping berat meliputi terjadi menangis hebat, kesakitan kurang lebih 4 jam, kesadaran menurun, terjadi kejang, ensefalopati, dan syok. (Hidayat, 2015)
5.
Imunisasi campak merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadi penyakit campak karena termasuk penyakit menular. Imunisasi campak diberikan melalui subkutan. Efek samping imunisasi ini terjadi ruam pada suntikan dan panas. (Hidayat, 2015).
PEMENUHAN GIZI IBU HAMIL Pada masa kehamilan, salah satu hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah pemenuhan gizi ibu hamil. Dengan memperoleh gizi yang baik dan seimbang, maka ibu hamil akan dapat mengurangi resiko kesehatan pada diri sendiri dan sang janin. (Naviri, 2011). Pemenuhan kebutuhan nutrisi pada ibu hamil berkaitan erat dengan tinggi rendahnya pengetahuan ibu tentang gizi. Tingkat pengetahuan gizi pada ibu merupakan kemampuan seorang ibu hamil dalam memahami konsep dan prinsip serta informasi yang berhubungan dengan gizi. (Chomaria, 2012). Berikut zat-zat yang diperlukan untuk ibu hamil: (Naviri, 2011) a)
Kalori : zat ini diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Didapatkan dari nasi, susu, dan umbi-umbian.
b) Protein berfungsi sebagai pembangun tumbuh kembang janin dalam kandungan. Diperoleh dari daging, ikan, telur, atau kacang-kacangan. c)
Zat Besi : zat ini merupakan kebutuhan gizi untuk ibu hamil yang sangat penting, sehingga harus benar-benar diperhatikan. Zat besi diperoleh dari daging, ikan, juga hati.
d) Asam folat: zat ini berfungsi untuk perkembangan janin dan mencegah kecacatan. Kriteria Diagnostik Preeklampsia Berat: 1. Tekanan darah sistolik > 160 mmHg atau diastolik > 110 mmHg.
Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018
2. Proteinuria > 5 g/24 jam atay > 3+ pada 2 sampel urin yang dikumpulkan dalam jarak pengukuran sekurang-kurangnya 4 jam 3. Oliguria, diuresia < 400 ml dalam 24 jam 4. Sakit kepala hebat dan gangguan penglihatan 5. Nyeri epigastrium atau kuadran kanan atas abdomen atau ada ikterus 6. Edema paru atau sianosis 7. Trombositopenia (kurangnya trombosit) 8. Pertumbuhan janin yang terhambat Penatalaksanaan Medis Pre-eklamsia a)
Pemberian oksigen nasal kanul 4-6 Liter/menit
b) Pengobatan : diberikan obat antikejang MgSO4 dalam infus dextrose 5% sebanyak 500 cc tiap enam jam Cara pemberian MgSO4: dosis awal 2 gram intravena diberikan dalam 10 menit, dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan sebanyak 2 gram per jam drip infus (80 ml/jam atau 15-20 tetes /menit). Syarat pemberian MgSO4: frekuensi napas lebih dari 16 kali permenit tidak ada tanda-tanda gawat napas deuresis lebih dari 100 ml dalam empat jam sebelumnya dan refleks patella positif. MgSO4 dihentikan bila: ada tanda-tanda intoksikasi atau setelah 24 jam pascapersalinan atau bila baru 6 jam pasca-persalinan sudah terdapat perbaikan yang nyata (Adriani,2016). Klasifikasi bayi resiko tinggi berdasarkan berat badan (Surasmi,2003) Semua bayi yang lahir dengan berat badab sama atau kurang dari 2500 gram disebut bayi berat badan lahir rendah (BBLR). BBLR dikelompokkan sebagai berikut: a.
BBL amat sangat rendah, yaitu bayi yang lahir dengan berat badan
kurang dari 1000 gram. b.
BBL sangat rendah, yaitu bay yang lahir dengan berat badan kurang
dari 1500 gram c.
BBL cukup rendah, yaitu bayi yang lahir dengan berat badan 1500-
2500 gram
Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018
DAFTAR PUSTAKA
Adriani, Merryana Dkk. 2016. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta: Prenadamedia Group Armini, Ni Wayan Dkk. 2017. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita & Anak Pra Sekolah. Yogyakarta: Penerbit Andi (Anggota IKAPI) Effendy, Nasrul. 2008. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat edisi ke2. Jakarta: EGC Chomaria, Nurul. 2012. Five in One, The Seriesof Pregnancy – Makanan Sehat untuk Ibu Hamil. Jakarta: Gramedia Hidayat, Aziz. 2015. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Salemba Medika Lalenoh,Diana Christine.2018.Preeklampsia Berat dan Eklampsia: Tatalaksana Anestesia Perioperatif.Yogyakarta: Penerbit Deepublish Naviri, Tim. 2011. Buku Pintar Ibu Hamil. Jakarta: Gramedia Surasmi, Asrining Dkk.2003.Perawatan Bayi Risiko Tinggi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Widjaja. 2011. Mencegah & Mengatasi Demam pada Balita. Jakarta: Kawan Pustaka
Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas – FKEP Universitas Jember 2018
Lampiran 5. Flayer